SKRIPSI
OLEH :
170723043
MEDAN
2019
Kata kunci: Jadwal Retensi Arsip (JRA), Penerapan jadwal Retensi Arsip
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
untuk memenuhi salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana Sosial pada Fakultas
dari banyak pihak, khususnya dari orang tua terkasih, bapak Johannes Surbakti dan
ibu Masauli Sihombing yang senantiasa mendoakan dan mendukung dari awal
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
3. Ibu Laila Hadri Nasution, S.Sos, M.P selaku Sekretaris Jurusan Ilmu
Perpustakaan.
4. Ibu DRA. Zaslina Zainuddin, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
pengerjaan skripsi ini dengan memberikan araha, kritik, dan juga saran.
5. Bapak Dr. Jonner Hasugian, M,Si selaku dosen penguji I yang telah
ii
penulis.
10. Teman saya Fachri dan lusi yang selalu memberi semangat selama
menyelesaikan perkuliahan.
Rizka, Zelka, Mifta, Ara, Helmi, Rafika, Udur, Tika, Bulan, Conny,
Nanda, Desi, Era, Yana, Devi, Gilang, Erna, KakDewi, Kak Lora, Kak
Dina, Nadia, Dina, Safrida, Wahyu, Uli, Putri, Tamara, Zahara, Nurma,
Samuel, Pak Edward, Bang Asido, Bang Topo, Ryan, Riga, Rony,
Hendro, Aldo, Tommy, Markus, Bang Ibnu, Bang Ardiansyah, dan Bang
iii
kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna
membangun dan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, Maret2019
Penulis
iv
Halaman
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
ABSTRAK …………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR ………………………………………………….....ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………....v
DAFTAR TABEL …………………………………………………….….vii
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….…viii
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………...……ix
KATA PENGANTAR ……………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………....51
LAMPIRAN ……………………………………………………………......53
vi
vii
viii
ix
admistrasi dan birokrasi adalah arsip. Arsip merupakan pusat ingatan setiap
organisasi dan rekaman informasi admistrasi suatu organisasi. Tidak hanya itu,
ditentukan sasaran yang akan dicapai, dengan menggunakan potensi yang ada
secara maksimal.
sangat penting dan harus di kelola dengan baik. Mengingat arti penting arsip itu
sendiri maka perlu adanya sistem pengelolaan yang sistematis, efektif, dan efisien
pengelolaan arsip dan bertambahnya volume arsip seiring semakin tinggi dan
satu disiplin manajemen yang bertanggung jawab untuk efisiensi dan kontrol
sistematis dan konsisten terhadap rekod melalui siklus hidupnya sejak diciptakan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan adanya suatu kegiatan yang saling
berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Sehingga bila kita
membahas soal penyusutan kita tidak bisa lepas dari kegiatan penciptaan arsip
unit yang berbeda, yaitu unit pengolah yang menangani arsip anktif dan unit
sebagai pendukung pekerjaan unit kerja itu sendiri. Arsip-arsip yang tercipta
bersifat dinamis dimana volume peningkatan arsip akan bertambah setiap harinya
temu kembali, serta melacak keberadaan arsip. Oleh karena itu, untuk mencapai
efektifitas kinerja, efisiensi dana, serta proses temu kembali maka diperlukan
kelompok arsip yang harus disimpan lebih lama atau dimusnahkan. Tujuan
penyusutan arsip akan tercapai jika organisasi memiliki program dan rencana
penetapan simpan permanen dan musnah. Program ini perlu dituangkan dalam
tahun 2009 pasal 1 ayat 22 disebutkan bahwa Jadwal Retensi Arsip adalah daftar
arsip, dan keterangan yang berisi rekomendasi tentang penetapan suatu jenis arsip
pedoman penyusutan atau penyelamatan arsip. JRA ini wajib dimiliki oleh setiap
dokumen resmi yang bersifat penting dan rahasia yang berasal dari
Retensi berpedoman kepada keputusan Menteri Dalam Negeri No. 100 tahun
2) Apa kendala yang sering terjadi dalam penerapan Jadwal Retensi Arsip di
2.) Untuk mengetahui kendala yang sering terjadi pada penerapan Jadwal
Ruang lingkup pada penelitian ini dibatasi oleh proses penyusunan Jadwal
Retensi Arsip, proses penyusutan arsip, dan proses penerapan Jadwal Retensi
digunakan untuk menunjang operasional.‘‘ Menurut Walne (1998 ;1) ‗‗Arsip atau
records merupakan informasi yang direkam dalam bentuk atau media apapun,
Secara etimologi arsip berasal dari bahasa Yunani Kuno Archeon, Arche
yang dapat bermakna permulaan, asal, tempat utama, kekuasaan dan juga berarti
sudah cukup akrab di dengar, disamping juga sudah cukup tua umur
kemunculannya.
pusat ingatan, alat bantu pengambilan keputusan, bukti eksistensi organisasi dan
untuk kepentingan organisasi lain. Berdasarkan fungsi arsip yang snagta penting
tersebut maka harus ada manajemen atau pengelolaan arsip yang baik sejak
diciptakan secara khusus tetapi ia merupakan hasil dari kegiatan organisasi atau
instansi.‖ Disini terlihat kaitan erat antara arsip dengan creating agency (instansi
bersangkutan.
sangat rendah yang digunakan kurang dari enam kali dalam satu tahun (standart
ekonominya lebih rendah, yaitu Unit kearsipan (Records Centre) sebagai arsip in
aktif.
Bentuk media arsip dapat berupa kertas, film, suara maupun elektronik.
a. Arsip berbasis kertas (paper record) yaitu arsip-arsip berupa teks yang
ditulis di atas kertas. Bentuk arsip bermedia kertas ini juga biasa disebut
records atau arsip bentuk khusus. Contoh dari jenis arsip tersebut adalah arsip
kartografi dan kearsitekturan, meskipun kedua corak arsip ini berbasi kertas, tetapi
karena bentuknya yang unik dan khas, maka arsip-arsip tersebut merupakan arsip
pengelolaan media rekamannya belaka, melainkan dari sisi peranan arsip sebagai
berdaya guna, oleh karena diperlukan sebagai informasi. Di dunia yang semakin
kompleks ini, kegiatan apapun tidak lagi mengandalkan ingatan pelaksana atau
pengelolaan arsipnya.
merekam informasi yaitu, alasan pribadi, alasan sosial, alasan ekonomi, alasan
hukum, alasan instrumental, alasan simbolis, dan alasan ilmu pengetahuan. Lebih
dari alasan-alasan tersebut, dalam konteks organisasi atau korporasi saat ini perlu
sebagai record information jelas menempati posisi vital dalam organisasi modern
mata uang atau hubungan antara suatu benda dengan bayangannya. Arsip sebagai
bagian dari proses admistrasinya hanya ada apabila admistrasi itu berjalan.
A. Proses
informasi, tepat waktu, tepat orang, dan tepat guna, serta dalam
NO. 43 tahun 2009, fungsinya arsip dibedakan atas dua yaitu arsip dinamis dan
arsip atas records dan archives. Arsip dinamis adalah arsip yang masih secara
negara. Arsip
penelitian. Arsip statis merupakan arsip yang memiliki nilai guna berkelanjutan
kepentingan penggunanya dapat dibedakan menjadi dua yaitu arsip dinamis aktif
dan dinamis inaktif. Arsip dinamis aktif berarti arsip yang secara langsung dan
menjadi problematika tersendiri apalagi bagi instansi yang tidak memiliki Jadwal
Retensi Arsip, artinya bahwa semua tergantung bagaimana suat instansi menilai
bahwa suatu arsip sudah dikatakan menurun frekuensi penggunanya, hal ini tentu
maka arsip sebagai salah satu sumber informasi harus dikelola dalam suatu
secara tepat, kepada orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan biaya
sebagai input yang sangat signifikan bagi proses manajemen, baik bisnis maupun
pemerintahan.
C. Kegunaan Arsip
Kegunaan arsip secara umum terbagi atas dua, yaitu kegunaan bagi
intelektual bangsa
- bukti sejarah
2015 Tentang Tata Cara Penyusunan Pedoman Retensi Arsip, ―Retensi Arsip
adalah jangka waktu penyimpanan yang wajib dilakukan terhadap suatu jenis
arsip. Menurut Barthos (2007: 110) ―Jadwal retensi adalah daftar yang memuat
arsip, jangka simpan dan keterangan. Penentuan model Jadwal Retensi Arsip
terbuka luas, sesuai dengan kebutuhan instansi masing-masing, dalam hal ini
dapat dilakukan pembuatan Jadwal Retensi Arsip yang lebih rinci misalnya
anggapan di unit pengolah, bahwa arsip yang masih sama sesekali digunakan
dianggap masih aktif dan hanya arsip yang sudah tidak digunakan saja yang
disebut in aktif. Akibat langsung dan kecenderungan ini adalah bahwa unit
petugas arsip pada Unit Kearsipan cenderung dianggap tidak ada sama saja,
lingkungan unit kerja yang dipimpinnya, mengirim arsip inaktif ke unit-unit kerja
memiliki nilai guna permanen, dan meningkatkan afisiensi administrasi dan biaya
lingkungan kerja/organisasi.
Menurut Sulistyo Basuki (2003), Manfaat dari Jadwal Retensi Arsip (JRA)
adalah:
4. Menghemat tempat.
3. Hal-hal yang menyangkut sifat nilai guna arsip dicantumkan dalam lajur
kembali.
berikut:
pembuatan jadwal retensi jadwal retensi arsip adalah UU No. 43 tahun 2009 dan
PP No. 28 tahun 2012, yang mewajibkan memiliki jadwal retensi arsip. Adapun
terdapat dalam pasal 1 ayat 3 UU No. 8 tahun 1997, yang menyebutkan bahwa
jadwal retensi adalah jangka waktu dokumen perusahaan yang disusun dalam
suatu daftar sesuai dengan jenis dan nilai kegunaannya dan dipakai sebagai
disebutkan : Nilai guna Arsip ialah nilai arsip yang didasarkan pada
pengguna arsip, nilai guna arsip dapat dibedakan menjadi nilai guna primer dan
Nilai Guna Primer adalah nilai arsip didasarkan pada kegunaan arsip bagi
adminstratif apabila:
administarsi.
3. Nilai Guna Hukum : yaitu arsip yang memuat kepastian hukum, yaitu
kepastian tentang hak dan kewajiban atau sebagai alat bukti atau
peraturan perundangan.
Jika nilai hukum telah terpenuhi tidak berarti kegunaan arsip telah selesai.
4. Nilai Guna Ilmiah : yaitu arsip yang isinya mengandung bahan informasi yang
pengetahuan. Apabila data tersebut tidak dimanfaatkan secara langsung atau hasil
penyimpanan atau retensi yang panjang. Nilai Guna sekunder adalah nilai arsip
yang didasarkan pada kegunaan arsip bagi kepentingan lembaga/instansi lain dan
kegunaannya bagi kepentingan pencipta arsip. Arsip yang bernilai guna sekunder
diserahkan ke Arsip Nasional dan disimpan oleh Arsip Nasional. Sehingga pihak
penentuan nilai guna sekunder ini merupakan bagian tugas dan Arsip Nasional,
namun pejabat instansi pencipta arsip mempunyai peran serta dalam memberikan
fakta dan keterangan yang dapat digunkan untuk menjelaskan tentang bagaimana
dilaksanakan serta hasil dari kegiatannya tersebut. Arsip semacam ini diperlukan
ditentukan oleh isi atau informasi yang terkandung dalam arsip itu bagi kegunaan
Nilai Guna Sejarah : yaitu arsip-arsip yang isinya mengandung bahan informasi
penting : yaitu dimaksud dengan arsip penting ialah arsip-arsip yang diperlukan
kelangsungan hidup organisasi dengan segala usahanya dan jika arsip-arsip itu
ini mempunyai nilai ilmiah dan nilai organisasi. Arsip tidak penting: ialah
arsip-arsip yang tidak memiliki nilai guna lagi jika urusannya telah selesai,
sehingga tak memerlukan pengolahan lagi dan apabila hilang pun tidak
penyusutan arsip, pada prinsipnya harus mempertimbangkan dua hal yaitu nilai
menentukan dalam kegiatan penyusutan arsip dan prlu dilaksanakan dalam tata
keahlian untuk menyerap dan menangkap berbagai kegunaan arsip dan fungsi
arsip dalam berbagai kegunaan arsip dan fungsi arsip dalam berbagai kepentingan
Dari aspek nilai guna, sesuai dengan Surat Edaran Kepala ANRI Nomor
02/SE/1983, dapat dibedakan antara nilai guna primer dan nilai guna sekunder.
Nilai guna primer pada prinsipnya adalah nilai yang melekat pada kepentingan
(creating agency) apabila sudah tidak diperlukan lagi wajib diserahkan kepada
hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia. Dan aspek huku terdapat tiga
kepentingan masyrakat, bangsa dan Negara. Surat Edaran Kepal Arsip Nasional
1997.
(creatiCng ` agenc) setiap naskah dinas sebagai unsur pokok arsip, pada
yang mengatur keberadaan dan cara kerja instansi pencipta. Beberapa produk
hukum tertentu yang menyangkut ketentuan bagaiman suatu naskah dinas itu
harus dikelola.
Hukum Pidana, Hukum Perdata, ISO 900, dan kontrak-kontrak kerja yang
dengan tanggung jawab hukum yang jelas. Harus ada prosedur standart
keberadaan JRA, pada dasarnya hanya merupakan pedoman kerja bagi para
organisasi pencipta arsipnya. Dari aspek keilmuan, JRA memiliki dua tujuan,
instansi.
arsip yang masih bernilai guna sajalah yang disimpan. Hal ini akan bermuara
untuk penemuan arsip (retrieval). Hal penting ini dari manajemen arsip yang baik
berupa nilai budaya bangsa yang terekam dalam bentuk arsip. Bukti
sebuah Jadwal Retensi Arsip setidak-tidaknya harus berisi informasi tentang tiga
hal, yaitu jenis arsip, jangka simpan dan keterangan. Berdasarkan ketentuan
tersebut untuk penentuan model Jadwal Retensi Asip terbuka luas, sesuai
Arsip sangat tepat bila disusun dalam format yang jelas. Jenis arsip merupakan
susunan arsip dan sebuah seri kegiatan (Records Series). Sementara jangka
Jadwal Retensi Arsip pada prinsipnya adalah sebuah produk hukum untuk
komitmen nasional karena setiap perusahan wajib menyerahkan arsip statis yang
instansi/perusahaan.
Sedangkan akhir dari Jadwal Retensi Arsip ada dua, yakni memusnahkan
Pemerintahan Nomor 34 tahun 1979. Secara umum, dapat dikatan sebagai berikut
Ketua BKN untuk arsip kepegawaian, serta Menteri Dalam Negeri untuk Arsip
Pemerintahan Daerah.
Kepala ANRI.
deskritif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktifitas,
dalam melakukan penelitian ini selama 2 (dua) bulan mulai dari November
Kabupaten Langkat, sedangkan subjek penelitian ini adalah pengelola arsip yang
Informan dipilih dalam penelitian ini adalah pengelolah arsip yang paling
orang Seksi Akusisi dan Pengolahan Perpustakaan, 3 orang Seksi Program dan
ini. Untuk memudahkan analisis data, informan tersebut diberi nomor kode
Bidang Kearsipan 1
Arsip
Keseketariatan 4
1. Observasi
mengumpulkan data langsung dari lapangan. Data yang diobservasi dapat berupa
siapa yang akan di observasi, kapan, berapa lama dan bagaimana. Lantas
Raco (2010:1120) "Kualitas penelitian ini ditentukan oleh seberapa jauh dan
langsung, data yang dikumpulkan dipeoleh dari para pengolah kearsipan.‖ Selain
itu juga dilakukan wawancara kepada setiap pengolah kearsipan yang dilakukan
2. Wawancara
secara resmi terstruktur artinya kalimat dan urutan yang diajukan peneliti tidak
3. Studi Pustaka
penelitian arsip. Selain berupa peraturan dan buku, sumber data juga diambil dari
internet.
‖Teknik triangulasi dilakukan untuk menguji data yang diperoleh dari satu sumber
atau dibandingkan dengan data yang diperoleh dari sumber lain agar diketahui
tingkat validitas dan reliabilitas data dengan menggunakan metode yang berbeda‖.
1. Triangulasi Data
Triangulasi data merupakan metode yang menggunakan berbagai sumber data
seperti hasil observasi, hasil wawancara, dan dokumennyang dilakukan oleh
peneliti di sekolah SMA Swasta Santo Yoseph Medan.
2. Triangulasi Teori
Triangulasi teori yaitu menggunakan berbagai teori yang telah dijelaskan pada
BAB II untuk memastikan data yang telah dikumpulkan sudah memenuhi syarat
3. Triangulasi Metode
Triangulasi metode yaitu membandingkan data dengan cara yang berbeda. Pada
terbentuk disalah satu Ka-sub bag dibagian Organisasi Tata Laksana Setdakab.
di Jalan T. Amir Hamzah No.1 Stabat. Pada tahun 2001 Kantor Perpustakaan
Stabat sampai dengan tahun 2005. Kemudian pada tahun 2006 Kantor
Bagian Perpustakaan dan Kearsipan yang pada waktu itu Kantor bergabung
dari Bagian menjadi Kantor dan berpindah alamat ke Gedung eks Dinas
Seiring dengan visi dan misi dari pemerintahan Kabupaten Langkat dan
dengan Perda Perda No.22 Tahun 2000 Tanggal 22 Desember 2000 tentang
seorang kepala bagian kearsipan dan perpustakaan, yang saat ini dipimpin oleh
Ibu HJ. SRI RAHMAWATI S.sos. Saat ini Dinas Kearsipan dan Perpustakaan
Langkat
pemerintah maupun swasta selalu ada kaitannya dengan masalah arsip. Arsip
keputusan dan yang merumuskan kebijakan, oleh sebab itu untuk dapat
menyajikan informasi yang lengkap, cepat dan benar haruslah ada sistem dan
menjalankan suatu sistem kearsipan yang baik. Sistem kearsipan terdiri dari 3
sistem, sesuai dengan teori Guible yang disitir oleh sukoco (2006, 96) mengatakan
bahwa ada tiga sistem kearsipan yang dapat diaplikasikan oleh suatu organisasi
kekurangannya masing-masing.
Kabupaten Langkat yang khusus menangani tentang arsip. Sistem ini disebut juga
dengan sistem satu pintu atau one door/gate policy. Dengan sistem sentralisasi ini
akan lebih mudah dalam pengendalian dan penelusuran arsip, karena pencatatn
kewenangan, mengenai :
a. Penerimaan surat masuk dan pengiriiman surat keluar melalui satu unit
Langkat.
Langkat.
Kabupaten Langkat
tugasnya yaitu :
Gambar 4.1
Tabel 4.1
Profil Informan
Dari table 4.2 di atas dapat dilihat beberapa orang informan yang berlatar
pendidikan dan pelatihan kearsipan sertaq mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung
kearsipan yang berupa daftar dan berisi sekurang-kurangnya jenis arsip , retensi
dan nasib akhir arsip. Sesuai dengan pernyataan Fischer (2006,26) yang
menyatakan bahwa Jadwal Retensi Arsip adalah komponen penting dari semua
berapa lama arsip harus dipertahankan dan Jadwal Retensi Arsip juga merupakan
memberikan alasan di balik kebijakan retensi serta arahan dan bimbingan tentang
Arsip disuatu organisasi baik swasta maupun pemerintah menurut Penn (1994,
saat ini.
Dari hasil penelitian yang ditemui oleh peneliti dengan 2 orang informan di unit
Langkat adalah :
Pendapat informan 1 dan 2 ini senada dengan pendapat informan 3 dan 4 bahwa
dengan adanya JRA Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dapat mendorong
pengelolaan tata kearsipan di lingkungan Dinas Kearsipan dan Perpustkaan
Kabupaten Langkat menjadi lebih baik dan teratur, karena sudah memiliki standar
dalam pengelolaan arsip. Kutipan dengan informan :
Sebelum JRA disosialisasikan dan di terapkan, pengelolaan arsip dolingkungan
Dinas Kearsipan dan Perpustkaan Kabupaten Langkat sangat tidak baik karena
banyak sekali penumpukan berkas/arsip disetiap unit kerja, arsip hanya diikat dan
diletakan begitu saja (informan 3)
Langkat
Gambar 4.2
efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan arsip harus dilakukan secara cermat,
nasib akhir, yang menentukan musnah atau permanent suatu berkas akan
menentukan hilang atau selamatnya informasi yang terkandung dalam suatu arsip.
arsip ini akan membantu pengelolaan arsip di Dinas Kearsipan dan perpustakaan
Kabupaten Langkat dan sangat membantu dalam menentukan usia arsip (Infoman
1). Dengan adanya pedoman JRA maka akan tercapai penghematan dan efisiensi
ruangan, waktu, biaya dan waktu pencarian arsip/temu kembali arsip tersimpan,
serta dengan adanya JRA Dinas Kearsipan dan perpustakaan Kabupaten Langkat
dapat menentukan nilai guna arsip yang dimiliki. Selain itu jadwal retensi sangat
Pendapat informan 1 dan 2 ini senada dengan pendapat informan 3 dan 4 bahwa
Kearsipan dan perpustakaan Kabupaten Langkat menjadi lebih baik dan teratur,
dengan informan:
sekali penumpukan berkas/arsip disetiap unit kerja arsip hanya di ikat dan
Tidak ada pembedaan mana arsip yang bernilai guna atau arsip yang disimpan
lama, dengan adnya JRA ini hal tersebut dapat dihindari dengan mengikuti
a. pengadaan arsiparis.
kearsipan.
kearsipan.
Arsip sebagai sumber informasi memiliki peranan yang sangat penting dan
Arsip-arsip sebagai sumber informasi perlu mendapat perhatian yang serius dari
pimpinan agar dapat dikelola dengan baik dengan memenuhi proses yang dilalui
Langkat yang beranggapan bahwa Sistem Tata kearsipan belum begitu penting.
Kegiatan penyusutan dilakukan dengan survey arsip yang memiliki nilai kegunaan
bagi organisasi dan lingkungannya dan di tuangkan dalam JRA. Jadwal Retensi
5.1 Kesimpulan
Langkat sehingga tidak ada lagi penumpukan arsip yang tidak bernilai guna dan
Kabupaten Langkat.
pengelolaan arsip menjadi lebih baik dan terorganisir, terta dengan rapi karena
ilmu kearsipan, tidak semua pegawai yang mengerti tentang penerapan Jadwal
Retensi Arsip karena tidak semua pegawai yang dibekali pendidikan kearsipan
dan diklat, kurangnya sarana dan prasarana tempat penyimpanan arsip dan
5.2 Saran
yaitu :
Langkat.
pelatihan kearsipan dari diklat yang dilakukan oleh ANRI maupun dari
Informasi
3 Informan 3 S1 Ekonomi
4 Informan 4 S2 Management
mengenai kearsipan?
kesana
Kearsipan ANRI
mengawasi saja
Kearsipan
Kearsipan
pelayanan Kearsipan
mudah.
SDM
mempermudah pekerjaan
JRA
dengan baik