&
Periode 2023-2024
Oleh :
Dosen Pembimbing:
NIP. 196809212008011007
2023
ABSTRAK
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang dilaksanakan mulai tanggal 9 Januari sampi 9 Maret di Perpustakaan SMA 2
Sumatera Barat .
Praktek Kuliah Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
semester enam (6) dengan beban 4 sks yang ada di Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Negeri Imam Bonjol Padang. Sebagai syarat lulus untuk mata kuliah tersebut
penulis membuat laporan ini dengan judul Layanan Sirkulasi di Perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat.
1. Ibu Prof. Nelmawarni, M.Hum, Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora
2. Ibu Dian Hasfera, M.I.Kom selaku ketua programstudi IlmuPerpustakaan
dan Informasi Islam Fakultas Adab dan HumanioraUniversitas Islam
Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang yang telahmemberikan bimbingan dan
arahan yang mendukung dalammenyelesaikan laporan PKL ini.
3. Bapak Dr. Arwendria, SIP., M.Si selaku dosen pembimbing lapangan PKL
yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang mendukung penulis
dalam menyelesaikan laporan PKL ini.
4. Ibu Ratna Yulia, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 2 Sumatera
Barat yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PKL Serta
memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini
5. Bapak Eka Saputra, A. Md selaku pamong PKL sekaligus kepala
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yang telah memberikan arahan
serta dukungan selama PKL berlangsung hingga menyelesaikan laporan
ini
ii
6. Segenap dosen program studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
yang telah mendidik dan memberikan ilmu
Penulis menyadari bahwa dalam menulis laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan, semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vi
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.3 Tujuan PKL....................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................4
PROFIL LOKASI PKL..................................................................................................4
2.1. Latar Belakang Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.............................4
2.2 VISI dan MISI Perpustakaan.........................................................................5
2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat...............7
2.4 Deskripsi Pekerjaan........................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................14
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL.........................................................................14
3. 1 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)...............................................14
BAB IV...........................................................................................................................24
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................24
4.1 Essay Felia Yeliza (2011050002)................................................................24
4.2 Essay Sri Rindi Wahyu Ningsih (2011050044)...........................................34
BAB V............................................................................................................................41
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................41
5.1. KESIMPULAN...........................................................................................41
5.2. SARAN.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................43
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
belajar pada siswa. Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang disediakan
untuk sekolah menyediakan, menyimpan, mengolah dan mempromosikan koleksi
yang dipunya bertujuan untuk tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan.
Melalui perpustakaan sekolah diharapkan dapat menarik minat kunjung dan
meningkatkan literasi siswa.
Perpustakaan sekolah SMA N 2 Sumatera Barat memiliki layanan yang
dibutuhkan oleh siswanya yaitu layanan pemustaka, layanan teknis, dan layanan
teknologi informasi. Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat baik dalam layanan
perpustakaan dengan terus melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi. Perubahan ini bertujuan agar pelayanan yang diberikan
kepada pemustaka tepat dan juga inovatif.
Dalam upaya peningkatan literasi SMA N 2 Sumatera Barat mempunyai
program unggul yaitu gerakan literasi yang membuat siswa butuh sumber bacaan
yang disediakan oleh perpustakaan. Hal paling utama sebuah perpustakaan yaitu
koleksi yang dimilikinya serta pelestarian koleksi tersebut. Perpustakaan sekolah
hendaknya dapat memenuhi kebutuhan informasi siswanya dengan menyediakan
koleksi untuk meningkatkan literasi siswa. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat masih kurang.
Pengadaan koleksi juga dapat dilakukan dengan melakukan preservasi dan
konservasi sehingga koleksi tersebut masih dapat dimanfaatkan oleh siswa.
Kegiatan preservasi dan konservasi pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
kurang efektif dengan kendala kurang tenaga kerja. Dengan permasalahan tersebut
penulis ingin membahas mengenai “Gerakan literasi di Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat dan Urgensi Meningkatkan Peran Keterampilan Pustakawan
Terhadap Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka di SMA N 2
Sumatera Barat.
2
c. Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode)\
d. Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving)
Layanan Pembaca terdiri dari:
a. Layanan Bimbingan pemustaka (user education)
b. Layanan Sirkulasi atau Peminjaman
c. Layanan rujukan atau referensi yaitu kegiatan shelving koleksi referensi
d. Layanan pemutaran film dan video
e. Layanan wajib kunjung perpustakaan
3
BAB II
PROFIL LOKASI PKL
4
mengemban ilmu di SMA N 2 Sumatera Barat berhasil sebagai generasi bangsa
yang mumpuni.
Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat resiko untuk buku yang tidak
dikembalikan ke perpustakaan sangatlah minim karena untuk peminjamannya
terdapat 2 langkah pertama yaitu data buku yang dipinjam dicatat di buku
peminjaman dan pencatatan di software slims. Selain itu perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat difasilitasi dengan metode audio visual yang mana dapat
mempermudah para pelajar dalam mengakses informasi.
B.) MISI
5
(Sumber : Internet, 2023)
Gambar 2.3 Logo Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
6
2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
Ruang lingkup merupakan cakupan kegiatan apa saja yang dilakukan
selama Praktek Kerja Lapangan (PKL). Berikut ruang lingkup Praktek Kerja
Lapangan (PKL):
1. Layanan Teknis
2. 4 Deskripsi Pekerjaan
Hari pertama masuk praktik kerja lapangan (PKL) tepatnya pada tanggal 9
januari penulis diantas oleh bapak Dr. Arwendria, SIP.,M.Si dan disambut oleh
bapak humas yaitu Bapak Alberi Murnawi, M. Pd lalu bersamaan dengan itu
7
dikenalkan dengan pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu Bapak Eka
Saputra, M. Ad dan diarahkan menuju lokasi perpustakaan dan dikenalkan kepada
pustakawan yaitu Ibu Fitiya Mustika, A. Md.
1. Preservasi
8
Perkenalan dengan kepala sekolah sehingga saling mengenal satu sama lain. Pada
perkenalan ini kepala sekolah dan kepala perpustakaan ingin mengetahui potensi
apa saja yang dimiliki sehingga dapat mengikuti kegiatan sekolah dan
memberikan inovasi baru terhadap perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.
Koran yaitu berisi berita-berita dalam berbagai topik. Adapun koran yang
berlangganan dengan perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu koran padang,
singgalang dan padang ekspress. Koran padang, padang ekpress dan singgalang
merupakan surat kabar harian yang diterbit di Indonesia tepatnya di sumatera
barat kota padang. Setiap hari penulis dan pustakawan menerima koran tersebut
kemudian disatukan dan dipajang di rak koran berdasarkan waktu dan penerbit.
5. Layanan Sirkulasi
a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan agar tidak ada siswa
yang membawa tas ke dalam perpustakaan.
b. Pendartaran anggota dan membuat kartu perpustakaan. Kartu perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat id anggota, nama anggota, nisn, alamat dan no
telepon.
c. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjangwaktu
peminjaman.
d. Bagi siswa yang menghilangkan buku dikenakan denda dengan
mengembalikan buku yang sama.
e. Memberikan peringatan kepada siswa yang belum mengembalikan buku
sesuai waktunya.
6. Shelving
9
Shelving adalah kegiatan dalam perpustakaan untuk menyusun buku di
rak, dengan peraturan tertentu yaitu dikelompokkan berdasarkan no klasifikasinya
dengan tujuan memudahkan temu kembali koleksi bagi pustakawan dan
pemustaka. Pada hari pertama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
bersamaan dengan awal semester banyak buku diatas meja yang belum diletakkan
ke rak. Adapun kegiatan pada sheving yaitu:
10
menjadi penilaian. Instrumen pojok literasi yaitu peraturan pojok literasi atau apa
saja yang menjadi penilaian dalam lomba pojok literasi tersebut.
9. Upacara Bendera
Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan terstruktur dimulai dari koleksi sampai
di perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat sampai koleksi tersebut diletakkan di
rak.
a. Pemeriksaan
Pemeriksaan bahan perpustakaan yaitu buku sebelum diolah terlebih
dahulu. Pemeriksaan dapat dimulai dari memeriksa kondisi bentuk
fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara jumlah judul dan
eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, serta kelengkapan isinya
apakah ada halaman yang kosong dan apakah kualitas pencetakannya
sudah sesuai.Tujuan melakukan pemeriksaan ini adalah jika ada kerusakan
fisik atau buku yang kurang pihak perpustakaan dapat menghubungi agen
pembelian buku tersebut dan dapat segera diganti.
b. Pengelompokkan
Pengelompokkan koleksi merupakan suatu kegiatan mengelompokkan
koleksi yang akan diolah sesuai dengan subjek. Dengan tujuan
memudahkan proses pengolahan berikutnya.
c. Pengecapan
Pengecapan merupakan pemberian stempel secara manual pada 4 halaman
tertentu. Tujuan dari pengecapan ini adalah pemberian identitas terhadap
koleksi tersebut bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat.
d. Klasifikasi koleksi
Kegiatan mengolah buku selanjutnya yaitu pemberian no klasifikasi pada
koleksi. Klasifikasi bertujuan untuk mengoordinasikan bahan pustaka di
rak sehingga mudah ditemukan kembali oleh pustakawan maupun
11
pemustaka. Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
pengklasifikasian bahan pustaka menggunakan DDC (Deway Decimal
Clasification) yang terdiri dari 10 kelas utama yaitu:
12
Shelving merupakan tahap akhir dalam pengolahan bahan pustaka.
Shelving adalah kegiatan penyusunan bahan pustaka. Kegiatan
penyusunan bahan pustaka ini kegiatan setelah buku selesai diolah dan
telah diberi label buku (Marina, 2022). Tujuan kegiatan shelving ini agar
koleksi dapat ditemukan dengan mudah dan dapat dikenali oleh
pustakawan dan pemustaka.
11. Briefing
Breafing adalah para pustakawan dengan mahasiswa pkl dapat saling
bertukar pikiran terhadap tugas yang akan dikerjakan. Kegiatan breafing juga
dapat mengevaluasi kegiatan yang kurang maksimal dan dapat mengidentifikasi
kendala dan cara mengatasi kendala tersebut.
12. Kerja Bakti
Kerja bakti adalah kegiatan membersihkan perpustakaan agar
perpustakaan bersih, rapi dan nyaman. Dengan kerja bakti dapat menjalin
kebersamaan dan kerja sama yang baik antar pustakawan.
2.5 Jadwal Kerja
Jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal
09 januari sampai 09 Maret di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.
Pelaksanaan kerja berlangsung 2 bulan yaitu dari hari senin sampai sabtu namun
dikasih waktu off satu kali (1) dalam dua (2) minggu Adapun jadwal pelaksanaan
Paktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu:
a. Senin masuk jam 07.10 sampai 16.00
b. Selasa masuk jam 07.10 sampai 16.00
c. Rabu masuk jam 08.00 sampai 16.00
d. Kamis masuk jam 07.10 sampai 16.00
e. Jumat masuk jam 07.10 sampai 16.00
f. Sabtu masuk jam 08.00 sampai 15.00
13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL
Pada kegiatan preservasi yaitu menjilid soal-soal ujian kelas x, xi, xii. Soal-
soal tersebut berguna sebagai bahan rujukan informasi utama yang dibutuhkan
oleh siswa/I SMA N 2 Sumatera Barat. Soal-soal dikelompokkan berdasarkan
kelas dan mata pelajaran. Setelah soal-soal tersebut dijilid proses selanjutnya
pemberian stempel pada arsip soal yang sudah dijilid yaitu ada 3 tempat yang di
stempel diantaranya halaman pertama, halaman rahasia dan halaman belakang.
Setelah itu arsip soal- soal diletakkan di rak.
Kegiatan ini perkenalan antara mahasiswa pkl dengan ibu kepala sekolah dan
kepala perpustakaan. Ibu kepala sekolah menjelaskan bahwasanya mahasiswa pkl
harus ikut dalam kegiatan siswa yaitu ikut piket kelas literasi yang diadakan 4 hari
dalam seminggu serta pembuatan penilaian pojok literasi karna SMA N 2
Sumatera Barat akan mengadakan lomba pojokliterasi di bawah naungan
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat. Sedangkan Ibu kepala perpustakaan
14
menjelaskan dengan adanya mahasiswa pkl untuk dapat memberikan inovasi-
inovasi terbaru atau perkembangan-perkembangan terbaru yang didapatkan
selama perkuliahan.
Layanan sirkulasi merupakan salah satu jasa layanan yang pertama kali
berhubungan langsung dengan pemustaka. Aktivitas bagian sirkulasi adalah
masalah citra perpustakaan, sebab baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan
erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi yang diberikan kepada pemustaka
(Endarti,2019). Jadi dapat disimpulkan bahwa pada layanan sirkulasi pustakawan
harus mampu melayani pemustaka sesuai dengan kebutuhannya dan dapat
memberikan edukasi kepada pemustaka sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pemustaka. Layanan sirkulasi merupakan pengoptimalan pemakaian koleksi yang
ada di perpustakaan sebagai sumber informasi untuk itu diharapkan pada layanan
ini dapat mempromosikan koleksi yang dipunya.
15
Adapun tata tertib peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan koleksi,
yaitu :
a. Waktu peminjaman koleksi dibatasi yaitu selama 7 hari, dan khusus
koleksi buku pelajaran batas waktu yang diberikan yaitu selama 1
semester / 6 bulan
b. Perpanjangan masa peminjaman koleksi bisa langsung datang ke
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
c. Sanksi keterlambatan bagi pemustaka yang terlambat dalam
mengembalikan koleksi dengan membayar denda kepada pustakawan/
bagi yang menghilangkan koleksi wajib mengganti koleksi yang telah
dihilangkan.
5. Shelving
16
Shelving atau penataan koleksi yaitu penyusunan buku-buku pada rak
menurut tata cara tertentu sesuai dengan nomor klasifikasi untuk mempermudah
ditemukan kembali oleh pustakawan dan pemustaka. Penemuan kembali
informasi merupakan menemukan atau mendapatkan informasi yang disimpan di
perpustakaan untuk keperluan pemustaka, sehingga koleksi yang ditempatkan
tetap berada pada tempatnya semula setelah di manfaatkan oleh pemustaka. Pada
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat, kegiatan shelving dilakukan pada setiap
pagi hari, tepatnya ketika sebelum datangnya pemustaka.
Kelas literasi bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa dan sebagai
penumbuhan budi pekerti. Melalui kelas literasi ini siswa mendapatkan ilmu
sesuai dengan bacaan yang dibaca dan diharapkan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
17
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)
8. Upacara Bendera
18
Upacara dilaksanakan setiap hari senin oleh semua siswa, guru dan pegawai
SMA N 2 Sumatera Barat
c. Pemeriksaan Koleksi
b. Pengelompokkan Koleksi
19
Pengelompokkan dilakukan dengan mengelompokkan bahan perpustakaan
yang telah diperiksa sesuai dengan subjeknya, misalnya dikelompokkan
berdasarkan judul. Hal ini bertujuan agar memudahkan pekerjaan
selanjutnya, seperti penelusuran sementara ataupun pengontrolan.
Melalui buku inventaris kita dapat mengetahui berapa jumlah koleksi yang
dimiliki perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat, berapa jumlah judul dan
eksemplar koleksi pada setiap prode dan penambahan bahan pustaka setiap
kali melakukan pengadaan.
20
pengisian buku inventaris pada pengolahan bahan pustaka bertujuan sebagai
acuan pengadaan selanjutnya dan mengetahui jumlah koleksi, tanggal buku
tersebut diolah, jenis buku dan judul buku, pengarangnya, dan pengadaan
buku tersebut melalui apa.
d. Pengecapan Koleksi
21
Sumber : Dokumen Pribadi
f. Penginputan koleksi
Pemberian fisik buku yaitu memasang label yang sudah dicetak. Koleksi
tidak dapat diletakkan di rak kalau belum melaui tahap ini. Label berisi no
subjek, pengarang dan awal judul koleksi tersebut serta terdapat barkode.
22
Sumber : Dokumen Pribadi
23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
24
juga faktor dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Karena bahan pustaka tercetak
memiliki bentuk yang siapa saja dapat meminjam, melipat dan bahkan mengotori.
Bahan pustaka salah satu unsur penting yang harus dipelihara dan dijaga karena
memiliki nilai informasi yang sangat bermanfaat, cepat atau lambat proses
kerusakan akan terjadi pada bahan pustaka yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Untuk itu koleksi bahan pustaka tercetak perlu dirawat dan dilestarikan agar
informasi di dalamnya tetap utuh. Untuk itu perlu dilakukannya proses pelestarian
dan perawatan bahan pustaka. Dalam dunia ilmu perpustakaan bahwa pelestarian
dan perawatan bahan pustaka biasa disebut dengan preservasi dan konservasi.
Preservasi adalah kegiatan melestarikan bahan pustaka. Sedangkan konservasi
adalah memperbaiki kondisi fisik bahan pustaka yang sudah rusak, baik melalui
cara tradisional dan modern untuk memastikan bahan pustaka aman dari berbagai
faktor kerusakan. Dalam hal ini strategi preservasi adalah untuk merumuskan
kebijakan untuk mencapai sumber daya dan langkah sebuah lembaga
perpustakaan untuk mengatasi isu strategis dalam mencapai tujuan preservasi dan
konservasi bahan pustaka. Menentukan strategi preservasi dan konservasi yang
efektif harus mengacu kepada visi dan misi lembaga serta memperhatikan faktor
internal dan ekternal yang dihadapi oleh lembaga perpustakaan.
25
informasi bagi masyarakat yang membutuhkannya. Perpustakaan merupakan
ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu untuk digunakan pembaca. Perpustakaan selama ini digunakan
untuk mencari buku membaca buku, dan mendapatkan informasi ataupun berita
terkini dari beberapa surat kabar dan terbitan berseri lainnya.
Bahan pustaka salah satu unsur penting yang harus dipelihara dan dijaga
karena memiliki nilai informasi yang sangat bermanfaat, cepat atau lambat proses
kerusakan akan terjadi pada bahan pustaka yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Untuk itu koleksi bahan pustaka tercetak perlu dirawat dan dilestarikan agar
informasi di dalamnya tetap utuh. Untuk itu perlu dilakukannya proses pelestarian
dan perawatan bahan pustaka.
26
mengatasi isu strategis dalam mencapai tujuan preservasi dan konservasi bahan
pustaka. Menentukan strategi preservasi dan konservasi yang efektif harus
mengacu kepada visi dan misi lembaga serta memperhatikan faktor internal dan
ekternal yang dihadapi oleh lembaga perpustakaan.
4.1.3 Pembahasan
27
c. Mempercepat perolehan informasi: dokumen yang tersimpan dalam CD
(Compact Disc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak
d. Langkah atau teknik yang digunakan oleh pustakawan SMAN 2 sumatera
barat dalam melakukan preservasi atau pelestarian terhadap koleksi yang
rusak yaitu dengan sebagai berikut:
e. Petugas atau pustakawan menerima dan mengumpulkan buku yang
keadaannya sudah rusak seperti lembaran buku yang hilang atau lepas
f. Petugas perpustakaan mendata dan mencatat buku tersebut kedalam
lembaran catatan buku yang rusak
g. Buku-buku yang rusak disortir (dikelompokkan menurut jenis
kerusakannya) oleh petugas perpustakaan,
h. Untuk bagian sampul buku yang rusak, petugas membuka kulit buku dan
menempel lembaran buku yang hilang,
i. Petugas membuka kulit buku yang halamannya lepas dan mencabut
kantong buku serta slip peminjaman dan memasukkannya ke dalam buku,
j. Petugas membersihkan punggung buku,
k. Petugas mengklip buku-buku yang halamannya lepas,
l. Petugas menjilid dan membuat engsel buku
m. Untuk buku yang tebal dilakukan di luar, sedangkan untuk jilidan buku
biasa dapat dijahit dengan benang dan dilubangi dengan bord
n. Memasang kertas kissing pada halaman depan dan belakang buku
o. Petugas menjilid buku dan memasang kelengkapan fisik seperti kantong
buku, call number dan slip peminjaman serta membersihkan judul pada
sampul buku yang hilang
p. Petugas mencatat buku-buku yang telah selesai diperbaiki ke daftar
inventaris
q. buku yang sudah selesai diperbaiki
r. Petugas meletakkan buku yang sudah diperbaiki ke rak buku sesuai
dengan kode klasifikasi.
28
yaitu seperti sampul buku yang robek, sehingga pustakawan harus melakukan
konservasi terhadap koleksi tersebut.
29
Jenis Koleksi Yang Ada Di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
a. Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan utuh dan yang
paling utama terdapat koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal
buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk cover maupun jeket buku. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, jenis bahan pustaka tercetak meliputi:
buku fiksi, buku teks, buku pembelajaran siswa, dan lain sebagainya.
b. Terbitan Berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan secara terus menerus
dengan jangka waktu terbit tertentu disebut sebagai terbitan berseri. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, Yang termasuk dalam bahan pustaka ini
adalah: (surat kabar), contohnya surat kabar berupa koran, yg didapatkan dari
koran padang, padang express, dan koran singgalang. majalah (mingguan,
bulanan, dan lainnya), laporan yag terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti
laporan tahunan, tri wulan, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Di SMAN 2 Sumatera Barat
1. Faktor internal
Faktor perusak internal adalah faktor perusak bahan pustaka yang
bersumber dari dalam bahan pustaka yang disebabkan oleh kondisi fisik bahan
pustaka. Berikut ini adalah faktor-faktor perusak internal berdasarkan jenis bahan
pustaka pada perpustakaan SMAN 2 sumatera barat:
Kertas adalah bahan pustaka yang mudah rapuh, mudah rusak, mudah
sobek, dan mudah terbakar. Oleh karna itu kekuatan kertas makin lama akan
makin menurun karena reaksi fotokimia atau reaksi antara selulosa dengan bahan-
bahan lain seperti bahan aditive kertas atau bahan lain yang berasal dari luar.
Faktor kerusakan yang harus diperhatikan di dalam usaha pelestarian bahan
pustaka yang terbuat dari kertas, dan yang sering dipakai, dipinjam dan lain-lain
2. Faktor Eksternal
Faktor perusak eksternal adalah faktor yang berasal dari kondisi lingkungan
sekitar ruangan penyimpanan bahan pustaka, termasuk orang yang mengelolah
dan mengakses bahan pustaka, yaitu pustakawan dan pengguna perpustakaan.
30
faktor perusak eksternal meliputi iklim, suhu dan pencahayaan, serangga dan
hama, jamur bencana alam, hingga faktor manusia sebagai berikut:
• Iklim, Suhu Dan Kelembaban Relative
Indonesia adalah negara tropis, suhu udaranya berkisar antara 20 hingga 35
°C dengan perbedaan suhu udara pada siang dan malam hari yang tidak begitu
besar. Hubungan antara suhu dan kelembaban relati adalah saling memengaruhi.
Kelembapan nisbi (relatif umimity) dapat didefenisikan sebagai perbandingan
antara berat uap air yang terkandung dalam udara pada volume tertentu dengan
kandungan uap air maksimum yang dapat diserap oleh udara pada volume dan
temperatur yang sama. Kondisi ini turut memengaruhi ketahanan kertas, sebab
apabila suhu uadara naik, bisa juga mempengaruhi turunya kadar air dalam kertas
yang menyebabkan kertas menjadi kering dan rapuh. Begitu juga sebaliknya,
apabila suhu udara turun dan kelembaban naik, maka akan menyebabkan kertas
menjadi busuk karena keadaan ini memberikan peluang bagi jamur untuk dapat
berkembang.
Kelembaban dan suhu udara yang ideal bagi ruangan penyimpanan
sebaiknya berkisar antara 45-65% RH dan 18-20 °C. Sedangkan pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat kelembaban dan suhu udara nya berkisar
24-26 °C. Oleh sebab itu, menyimpan naskah berbahan dasar kertas di tempat
yang gelap, sejuk dan kering untuk menghindari cahaya dan panas yang
berlebihan dan lingkungan yang lembab.Selain itu, kegiatan pemeliharaan
kebersihan ruangan dan penyimpanan bahan pustaka harus senantiasa dilakukan
supaya bahan pustaka terjagan dengan baik.
• Cahaya
Faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi kerusakan bahan pustaka
yang diakibatkan oleh pencahayaan. Cahaya dapat dikatakan sebagai faktor
indenpenden dan penyebab utama atas kerusakan berbagai materi di perpustakaan.
Cahaya dapat mengurangi kekuatan bahan pustaka bahkan memudarkannya. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, pencahayaan lampu cukup memadai dan
menerangiruangan perpustakaan. Buku/ bahan pustaka merupakan salah satu
benda yang menyerab cahaya. Kerusakan bahan pustaka juga diakibatkan adanya
penyerapan energi radiasi. Energi radiasi adalah bentuk dari gelobang yang
31
mengenai objek. Pencahayaan alami maupun artifisial dapat mengakibatkan warna
kertas memudar dan memunculkan efek kekunungan-kuningan dan kehitaman
pada kertas. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet bagian spektrum yang
paling aktif dan mengancurkan.
• Debu
Debu juga dapat mengubah warna kertas yang organik sehingga kertas yang
ditempeli oleh debu dapat berwarna kecoklatan. Pada perpustakaan SMAN 2
sumatera barat, debu tertera pada bagian rak buku, Debu juga mengandung
tumbuhnya jamur pada kertas sekaligus dapat meningkatkan keasaman kertas dan
memperpendek usia kertas.
• Jamur
Tumbuhan yang juga patut diwaspadakan adalah jamur. Jamur adalah
tumbuhan multiseluler yang tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof.
Pada perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, jamur ada pada koleksi yang jarang
di gunakan oleh pemustaka. Jamur juga memproduksi berbagai macam asam
organik seperti asam oksalat dan asam formiat yang dapat menyebabkan
kerusakan pada kertas menjadi rapuh,Jamur dapat juga berkembang diakibatkan
kelembaban udara.
• Faktor manusia
Faktor manusia sebagai musuh dan kawan bahan pustaka apabila manusia
dalam hal ini pemakai dapat merupakan lawan atau juga kawan. Bahan pustaka
bila di pengang kasar hingga mengakibatkan robek dan rusak karna itu
pengunjung yang menggunakan bahan pustakan harus hati-hati , pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, rata rata kerusakan koleksi terjadi karena
faktor manusia yg kurang berhati-hati dalam menggunakan koleksi perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui faktor- faktor penyebab
terjadinya kerusakan pada bahan pustaka dapat diakibatkan berbagai faktor, maka
dari itu kondisi lingkungan yang ideal bagi suatu perpustakaan yaitu dengan
memilikili temperatur dan kelembapan yang terkontrol, udara bersih dengan
sirkulasi yang sempurna, serta bebas dari jamur.
32
4.1.4 Cara Mengatasi Kendala
Berikut ini beberapa saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil dan
pembahasan penelitian yang berkaitan dengan Kegiatan Preservasi dan
Konservasi bahan pustaka di perpustakaan SMAN 2 sumatera barat. Demi
kelancaran dan kemajuan dalam proses pelaksanaan peran perpustakaan. beberapa
saran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan preservasi dan koservasi di Perpustakaan SMAN 2 sumatera
barat perlu ditingkatkan, meskipun dengan peralatan seadanya.Pustakawan
juga perlu mengikuti diklat atau pelatihan pelestarian bahan pustaka untuk
menambah wawasan untuk pustakawan.
2. Kegiatan yang dilakukan pustakawan dalam melestarikan bahan pustaka
harus signifikan dalam merawat dan melestarikan bahan pustaka sesuai
dengan faktor pencegahannya, seperti tetap menjaga kebersihan ruangan
dan rak buku, mengatur suhu udara dalam ruangan dan melakukan
fumigasi supaya hama-hama di dalam ruangan perpustakaan mati supaya
bahan pustaka terjaga dengan baik.
3. Untuk pelaksanaan konservasi dan preservasi harus menjadi rutinitas para
pengelolah perpustakaan agar bahan pustaka yang ada di perpustakaan
tersebut dapat terpelihara dengan baik ketika sampai ketangan pemustaka
yang memerlukannya, setiap ada kerusakan walaupun itu hanya sedikit
lakukanlah pengupayaan segera untuk memperbaiki dan memelihara bahan
pustaka sehingga kerusakannya tidak bertambah parah.
4. Fasilitas ruangan bahan pustaka harus memadai hal ini sangat penting
dalam menjaga dan mencegah kerusakan bahan pustaka seperti
disediakannya ruangan khusus untuk melakukan kegiatan preservasi dan
konservasi bahan pustaka, menyediakan alat yang khusus untuk kegiatan
preservasi dan konsrvasi , melakukan penambahan pemasangan AC dan
pegatur suhu hal ini dilakukan untuk menjaga suhu ruangan sehingga
bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan, yang digunakan dalam
melestarikan bahan pustaka harus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
kerusakan bahan pustaka, perpustakaan harus melakukan pengadaan
fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam upaya pelestarian bahan pustaka.
33
UPAYA GERAKAN LITERASI SEBAGAI PENUMBUHAN BUDI
PEKERTI DAN MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMA N 2
SUMATERA BARAT
34
menumbuhkan minat baca siswa yang dikembangkan dalam peraturan mentri dan
kebudayaan No. 23 tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti.
35
“Koleksi fiksi di perpustakaan kita masih kurang dan itu belum ditemukan
solusinya, solusi melalui sumbangan dari siswa nyatanya tidak dapat
dijadikan solusi”
4.2.3 Pembahasan
36
hal yang dipelajari. d) Penggunaan bacaan yang memilki variasi dalam hal subjek,
aliran dan tingkat kerumitan bahasa.
Teguh (2017) Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah salah satu bentuk
kegiatan yang mengikutsertakan semua pihak yang berhubungan dengan
pendidikan yaitu mulai dari seluruh warga sekolah diantaranya, kepala sekolah,
guru, tenaga pendidikan, dan siswa.
1. Tahap pembiasan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pembiasan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai. Untuk mendukung kegiatan ini perpustakaan
diharapkan menyediakan buku-buku selain buku pelajaran yaitu buku fiksi
agar siswa tertarik untuk membaca.
2. Tahap pengembangan
Tahap pengembangan yaitu tahap setelah tahap kebiasan membaca dan
menulis terbentuk. Pengembangan kemampuan literasi dapat dilakukan
dengan berbagai kegiatan literasi. Wandasari (2017) berdasarkan hasil
penelitiannya yaitu bahwa kegiatan pengembangan dapat dilakukan
dengan beberapa kegiatan diantaranya, mendiskusikan suatu bacaan,
membaca cerita dengan intonasi, menulis cerita dai imajinasi berdasarkan
buku yang dibaca dan mengadakan festival untuk menarik perhatian siswa.
3. Tahap pembelajaran
Tahap pembelajaran dimana sekolah dapat menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang dapat mempertahankan kemampuan literasi siswa dan minat
baca siswa contohnya berdasarkan apa yang dibaca dan dipelajari siswa
diharapkan mampu menciptakan sebuah produk. Seperti yang dicontohkan
37
(Faizah, 2016) dalam penelitiannya yaitu kegiatan pembinaan kemampuan
menulis cerita, kemampuan membaca serta mulai memasukkan kegiatan
literasi dalam tahap pembelajaran.
(Saputra, 2023)
1. Pembelian
Proses pengadaan bahan pustaka dengan pembelian yaitu dengan
memerhatikan saran dari kebutuhan pemustaka dan analisis pustakawan
terhadap koleksi yang kurang. Pembelian bahan pustaka harus
memerhatikan kriteria pemilihan bahan pustaka diantaranya kualitas isi,
kualitas fisik, penerbit. Pembelian dapat melalui pemesanan langsung
kepada penerbit ataupun toko buku.
Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat pembelian buku fiksi dan
bacaan umum pernah dilakukan melalui pembelian online yaitu
38
berdasarkan buku yang berkualitas diliat dari isi buku dan rating
pembelian.
2. Hadiah
Pengadaan koleksi dapat juga melalui hadiah atau sumbangan. Hadiah atau
sumbangan ini dapat melalui hubungan antara sekolah dengan dengan
sekolah itu sendiri, hubungan dengan instansi yang lain sebagai sumber-
sumber mendapatkan sumbangan buku atau koleksi perpustakaan. Proses
hadiah pada pengembangan koleksi perpustakaan SMA N 2 Sumatera
Barat yaitu setiap siswa baru wajib menyumbangkan satu buah buku
bacaan. Berdasarkan wawancara dengan bapak Eka Saputra, A.Md selaku
pustakawan Perpustakaan SM N 2 Sumatera Barat terkait metode
pengembangan koleksi melalui hadiah.
“Pengadaan koleksi pada koleksi fiksi dilakukan satu kali dalam setahun
bahkan satu kali dalam 2 tahun”
(Mustika, 2023)
39
Interlibrary Loan merupakan suatu metode atau kegiatan kerja sama yang
dilakukan beberapa perpustakaan yang bertujuan untuk menambahkan koleksi
untuk kebutuhan sumber informasi pemustakanya
40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Selama mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Perpustakaan SMA
N 2 Sumatera Barat menghasilkan 2 kesimpulan.
41
Faktor kerusakan yang dialami bahan pustaka di Perpustakaan
SMAN 2 sumatera barat yaitu faktor lingkungan, faktor biologi, faktor
fisika dan faktor manusia. Faktor biologi seperti jamur yang dapat
merusak buku . Faktor fisika yaitu adanya debu pada bahan pustaka
dikarenakan buku tersebut jarang digunakan atau dibersihkan. Selanjutnya
faktor manusia seperti, merobek buku, mencoret-coret buku dan melipat
buku.
2. Kendala yang dihadapi dalam pengembangaan pengadaan bahan pustaka
di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu perpustakaan lebih fokus
dalam pembelian buku pelajaran daripada buku fiksi atau umum dengan
begitu kurangnya perhatian terhadap buku fiksi dan buku umum sebagai
pemicu siswa datang ke perpustakaan. Maka dengan kendala tersebut
penulis dapat memberikan solusi yaitu Inter Library Loan Interlibrary loan
merupakan layanan di mana pemustaka suatu perpustakaan dapat
meminjam bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan lain untuk
waktu yang pendek. Layanan ini terdiri dari interloan/interlending (cetak),
dan document delivery/document supply (file). SMA N 2 Sumatera Barat
dapat menjalin kerja sama dengan Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
Kota Solok.
5.2. SARAN
Setelah melaksanaan praktek kerja lapangan selama 2 bulan di SMA N Sumatera
Barat saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut:
42
DAFTAR PUSTAKA
43