Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

URGENSI MENINGKATKAN PERAN KETERAMPILAN


PUSTAKAWAN TERHADAP KEGIATAN PRESERVASI DAN
KONSERVASI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA N 2
SUMATERA BARAT

&

UPAYA GERAKAN LITERASI SEBAGAI PENUMBUHAN BUDI


PEKERTI DI PERPUSTAKAAN SMA N 2 SUMATERA BARAT

Periode 2023-2024

Oleh :

Felia Yeliza (2011050002)

Sri Rindi Wahyu Ningsih (2011050044)

Dosen Pembimbing:

Dr. Arwendria, SIP.,M.Si

NIP. 196809212008011007

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI ISLAM


UNIVERSITAS ISLAM NEGRI IMAM BONJOL PADANG

2023
ABSTRAK

Felia Yeliza, Sri Rindi Wahyu Ningsih. “Urgensi Meningkatkan Peran


Keterampilan Pustakawan terhadap Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan
Pustaka di Perpustakaan SMAN 2 Sumatera Barat dan Upaya Gerakan Literasi
Sebagai Penumbuhan Budi Pekerti Di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.
Program Studi Ilmu Perpustakaandan dan Informasi Islam, Fakultas Adab dan
Humaniora, UIN ImamBonjol Padang, 2023.

Menurut Undang-Undang No. 47 Tahun 2007 tentang Perpustakaan,


“Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan
karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para
pemustaka”. Laporan ini membahas tentang bagaimana Urgensi Meningkatkan
Peran Keterampilan Pustakawan terhadap Kegiatan Preservasi dan Konservasi
Bahan Pustaka di Perpustakaan SMAN 2 Sumatera Barat dengan kendala kurang
efektifnya pelaksanaan kegiatan preservasi dan konservasi di Perpustakaan SMA
N 2 Sumatera Barat dan Upaya Gerakan Literasi Sebagai Penumbuhan Budi
Pekerti Di Perpustakaan Sma N 2 Sumatera Barat dengan kendala kurangnya
buku fiksi di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat. Adapun tujuan pelaksanaan
Praktek Kerja Lapangan yaitu memposisikan mahasiswa dapat berfikir kritis
mengamati permasalahan yang terjadi dan dapat menemukan solusi berlandasan
ilmiah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dalam laporan ini diharapkan
Perpustakan SMA N 2 Sumatera Barat dapat meningkatkan kegiatan preservasi
dan konservasi meskipun dengan alat seadanya dan melalui Interlibrary loan yaitu
peminjaman antar pustaka dapat membantu menambah koleksi pemustaka.

Kata Kunci : Konservasi, Konservasi, Gerakan Literasi, Pengadaan, Interlibrary


Loan, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
yang dilaksanakan mulai tanggal 9 Januari sampi 9 Maret di Perpustakaan SMA 2
Sumatera Barat .

Praktek Kuliah Lapangan (PKL) merupakan salah satu mata kuliah wajib
semester enam (6) dengan beban 4 sks yang ada di Program Studi Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Islam Fakultas Adab dan Humaniora Universitas
Negeri Imam Bonjol Padang. Sebagai syarat lulus untuk mata kuliah tersebut
penulis membuat laporan ini dengan judul Layanan Sirkulasi di Perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat.

Dalam pembuatan laporan ini penulis mendapatkan bantuan, arahan dan


bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Prof. Nelmawarni, M.Hum, Ph.D selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora
2. Ibu Dian Hasfera, M.I.Kom selaku ketua programstudi IlmuPerpustakaan
dan Informasi Islam Fakultas Adab dan HumanioraUniversitas Islam
Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang yang telahmemberikan bimbingan dan
arahan yang mendukung dalammenyelesaikan laporan PKL ini.
3. Bapak Dr. Arwendria, SIP., M.Si selaku dosen pembimbing lapangan PKL
yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang mendukung penulis
dalam menyelesaikan laporan PKL ini.
4. Ibu Ratna Yulia, S.Pd.,M.Pd selaku kepala sekolah SMA N 2 Sumatera
Barat yang telah memberikan izin untuk melaksanakan PKL Serta
memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini
5. Bapak Eka Saputra, A. Md selaku pamong PKL sekaligus kepala
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yang telah memberikan arahan
serta dukungan selama PKL berlangsung hingga menyelesaikan laporan
ini

ii
6. Segenap dosen program studi S1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam
yang telah mendidik dan memberikan ilmu

Penulis menyadari bahwa dalam menulis laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan, semoga penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Padang, 9 Maret 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..........................................................................................................vi
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup...............................................................................................2
1.3 Tujuan PKL....................................................................................................3
BAB II..............................................................................................................................4
PROFIL LOKASI PKL..................................................................................................4
2.1. Latar Belakang Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.............................4
2.2 VISI dan MISI Perpustakaan.........................................................................5
2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat...............7
2.4 Deskripsi Pekerjaan........................................................................................7
BAB III...........................................................................................................................14
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL.........................................................................14
3. 1 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)...............................................14
BAB IV...........................................................................................................................24
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................24
4.1 Essay Felia Yeliza (2011050002)................................................................24
4.2 Essay Sri Rindi Wahyu Ningsih (2011050044)...........................................34
BAB V............................................................................................................................41
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................41
5.1. KESIMPULAN...........................................................................................41
5.2. SARAN.......................................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................43

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Denah Lokasi SMA N 2 Sumatera Barat........................................4

Gambar 2.2 Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat........................................ 4

Gambar 2.3 Logo Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat Gambar.................6

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat........6

Gambar 2.5 Lokasi Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.............................8

Gambar 3.1 Presevasi (Menjilid arsip soal-soal)..........................................14

Gambar 3.2. Kegiatan Sirkulasi........................................................................ 15

Gambar 3.3 Shelving Koleksi ..........................................................................17

Gambar 3.4 Kegiatan Piket Kelas Literasi........................................................ 18

Gambar 3.5 Intrumen Pojok Literasi................................................................. 18

Gambar 3.6 Pemeriksaan Koleksi..................................................................... 19

Gambar 3.7 Pengelomlopokkan Koleksi.......................................................... 20

Gambar 3.8 Shelving Koleksi.......................................................................... 20

Gambar 3.9 Shelving Kolek ............................................................................ 21

Gambar 3.10 Shelving Koleksi ....................................................................... 22

Gambar 3.11 Pemberian Fisik Buku................................................................. 23

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang merupakan bentuk
perguruan tinggi islam di kota Padang yang menyelenggarakan pendidikan
akademik pada sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, termasuk ilmu pengetahuan
di luar studi keislaman. Universitas Islam Negri (UIN) Imam Bonjol Padang
merupakan lembaga pendidikan yang mengadakan Praktek Kerja Lapangan(PKL)
untuk mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam S1 pada bidang
informasi yaitu di perpustakaan, arsip dan museum.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu
yang didapat selama melakukan pendidikan di perkuliahan. Pendidikan yang
dilakukan sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) guna untuk
mempersiapkan mahasiswa masuk ke dunia kerja dengan pengetahuan dan
keterampilan yang didapat dengan harapan melalui Praktek Kerja Lapangan
(PKL) mahasiswa dapat mengembangkan pengetahuan yang di peroleh selama
kuliah, mengidentifikasi masalah, mengembangkan kemampuan yang dipunya
serta dapat memberikan kesimpulan berdasarkan landasan ilmiah.
Selain itu Praktek Kerja Lapangan merupakan mata kuliah wajib dengan
bobot 4 sks sebagai syarat studi di Fakultas Adab dan Humaniora. Praktek Kerja
Lapangan (PKL) selain bermanfaat bagi mahasiswa juga bermanfaat bagi bagi
perusahaan yaitu adanya kerjasama antara dunia pendidikan dan dunia perusahaan
sehingga perusahaan tersebut dapat dikenal oleh kalangan akademis. Selain itu,
Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat sebagai lokasi Praktek Kerja Lapangan
(PKL) mendapat bantuan tenaga kerja dari mahasiswa/i yang melaksanakan PKL.
SMA N 2 Sumatera Barat merupakan lembaga yang dirancang untuk
pengajaran siswa dibawah pengawasan guru. Proses pembelajaran pada
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yang merupakan interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar. Ada dua proses dalam pembelajaran yang
saling berkaitan, yaitu proses belajar dan proses mengajar. Dalam proses belajar
terjadi interaksi dengan lingkungannya yaitu perpustakaan sedangkan proses
mengajar adalah proses yang terarah dan terencana yang mengusahakan proses

1
belajar pada siswa. Perpustakaan sekolah merupakan sarana yang disediakan
untuk sekolah menyediakan, menyimpan, mengolah dan mempromosikan koleksi
yang dipunya bertujuan untuk tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan.
Melalui perpustakaan sekolah diharapkan dapat menarik minat kunjung dan
meningkatkan literasi siswa.
Perpustakaan sekolah SMA N 2 Sumatera Barat memiliki layanan yang
dibutuhkan oleh siswanya yaitu layanan pemustaka, layanan teknis, dan layanan
teknologi informasi. Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat baik dalam layanan
perpustakaan dengan terus melakukan perubahan sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi. Perubahan ini bertujuan agar pelayanan yang diberikan
kepada pemustaka tepat dan juga inovatif.
Dalam upaya peningkatan literasi SMA N 2 Sumatera Barat mempunyai
program unggul yaitu gerakan literasi yang membuat siswa butuh sumber bacaan
yang disediakan oleh perpustakaan. Hal paling utama sebuah perpustakaan yaitu
koleksi yang dimilikinya serta pelestarian koleksi tersebut. Perpustakaan sekolah
hendaknya dapat memenuhi kebutuhan informasi siswanya dengan menyediakan
koleksi untuk meningkatkan literasi siswa. Koleksi yang dimiliki Perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat masih kurang.
Pengadaan koleksi juga dapat dilakukan dengan melakukan preservasi dan
konservasi sehingga koleksi tersebut masih dapat dimanfaatkan oleh siswa.
Kegiatan preservasi dan konservasi pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
kurang efektif dengan kendala kurang tenaga kerja. Dengan permasalahan tersebut
penulis ingin membahas mengenai “Gerakan literasi di Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat dan Urgensi Meningkatkan Peran Keterampilan Pustakawan
Terhadap Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka di SMA N 2
Sumatera Barat.

1.2 Ruang Lingkup


Adapun ruang lingkup pekerjaan di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
yaitu, layanan teknis dan layanan pemustaka.
Layanan teknis terdiri dari:
a. Inventarisasi Bahan Perpustakaan
b. Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Perpustakaan

2
c. Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode)\
d. Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving)
Layanan Pembaca terdiri dari:
a. Layanan Bimbingan pemustaka (user education)
b. Layanan Sirkulasi atau Peminjaman
c. Layanan rujukan atau referensi yaitu kegiatan shelving koleksi referensi
d. Layanan pemutaran film dan video
e. Layanan wajib kunjung perpustakaan

1.3 Tujuan PKL

a. Melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan menggunakan ilmu yang


dipelajarinya selama perkuliahan dalam situasi nyata.
b. Mengetahui cara pengelolaan lembaga perpustakaan.
c. Menjadikan mahasiswa berfikir kritis terhadap kendala-kendala yang
ditemui dan dapat menentukan solusi yang tepat.
d. Menumbuhkan ide-ide inovatif terhadap pengelolaan perpustakaan.
e. Sebagai syarat mata kuliah Praktek Kerja Lapangan (PKL).
f. Sebagai bukti tertulis bahwa mahasiwa sudah melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.

3
BAB II
PROFIL LOKASI PKL

2.1. Latar Belakang Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat

(Sumber: Internet, 2023)

Gambar 2.1 Denah Lokasi SMA N 2 Sumatera Barat

SMA N 2 Sumatera Barat terletak di wilayah kabupaten solok di nagari


lingkar koto gaek, guguk kecamatan gunung talang. Lokasi sekolah sangat
strategis berjarak 1 km dari pusat pemerintahan.

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 2.2 Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat

SMA N 2 Sumatera Barat tergolong sekolah baru yang didirikan pada


bulan juni tahun 2014. SMA N 2 Sumatera Barat mampu mengantarkan siswanya
ke perguruan tinggi terfavorit di Indonesia. SMA N 2 Sumatera Barat meluluskan
siswa cerdas dan berdaya saing sekolah, senantiasa menyeimbangkan yang
bersifat akademik dan non akademik. Hal ini bertujuan agar peserta didik yang

4
mengemban ilmu di SMA N 2 Sumatera Barat berhasil sebagai generasi bangsa
yang mumpuni.

SMA N 2 Sumatera Barat nyatanya mampu meningkatkan mutu


pendidikan dari tahun ke tahun. Dalam meningkatkan mutu pendidikan diperlukan
perpustakaan sebagai penyedia informasi dengan tujuan dapat membantu belajar,
membuka gerbang menuju masa depan dan sebagai suatu tempat menambah
wawasan yang pasti yaitu. Perpustakaan SMA Negeri 2 Sumatera Barat salah satu
bentuk sarana sekolah untuk membantu para pelajar memperluas wawasan
dengan literasi sekolah. Perpustakaan SMA Negeri 2 Sumatera Barat berdiri pada
tahun 2014 seiring didirikannya SMA N 2 Sumatera Barat, awalnya berada di
ruang tahfidz an-nahl kemudian pada tahun 2019 dipindahkan ke tempat yang
lebih strategis dengan luas sekitar 141 meter persegi. Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat sangat terjaga kebersihan dan kerapiannya hingga saat ini.
Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat menunjukkan kesesuaian terhadap
Standar Nasional Perpustakaan dengan predikat B pada tahun 2021.

Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat resiko untuk buku yang tidak
dikembalikan ke perpustakaan sangatlah minim karena untuk peminjamannya
terdapat 2 langkah pertama yaitu data buku yang dipinjam dicatat di buku
peminjaman dan pencatatan di software slims. Selain itu perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat difasilitasi dengan metode audio visual yang mana dapat
mempermudah para pelajar dalam mengakses informasi.

2.2 VISI dan MISI Perpustakaan


A.) VISI

Menjadi perpustaakaan yang berkualitas, mencerdaskan dan menyenangkan

B.) MISI

1. Menjadikan perpustakaan sebagai jantungnya pendidikan di sekolah.


2. Menyediakan sumber informasi yang lengkap bagi pemustaka.
3. Memberikan pelayanan prima bagi pemustaka.
4. Menumbuhkan minat baca dan budaya gemar membaca di kalangan siswa.
5. Menjadikan perpustakaan sebagai tempa belajar yang menyenangkan.

5
(Sumber : Internet, 2023)
Gambar 2.3 Logo Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat

2.1.3. Struktur Organisasi

(Sumber : Internet, 2023)

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat

Gambar diatas merupakan stuktur organisasi di perpustakaan SMA N 2


Sumatera Barat. Struktur organisasi merupakan susunan serta hubungan antara
tiap bagian dalam organisasi, baik secara posisi maupun tugas, demi mencapai
tujuan bersama. Struktur organisasi perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat terdiri
dari kepala perpustakaan yang dinauingi oleh kepala sekolah SMA N 2 Sumatera
Barat dan terdapat 3 layanan perpustakaan yaitu , layanan teknis, layanan
teknologi informasi dan komunikasi, dan layanan pembaca.

6
2.3 Ruang Lingkup Kegiatan Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
Ruang lingkup merupakan cakupan kegiatan apa saja yang dilakukan
selama Praktek Kerja Lapangan (PKL). Berikut ruang lingkup Praktek Kerja
Lapangan (PKL):

1. Layanan Teknis

a. Pemeriksaan koleksi baru apakah sesuai dengan pemesanan koleksi.


b. Pengelompokkan koleksi agar memudahkan pengolahan selanjutnya.
c. Pemberian stempel sebagai hak milik perpustakaan SMA N 2 Sumatera
Barat
d. Inventarisasi Bahan Perpustakaan
e. Katalogisasi dan Klasifikasi Bahan Perpustakaan
f. Penyelesaian Fisik Bahan Pustaka (labelling, pemberian barcode)
g. Penempatan Bahan Pustaka di Rak (shelving) Penempatan Bahan Pustaka
di Rak (shelving)
h. Perawatan Koleksi (reproduksi meliputi duplikasi bahan pustaka yang
sering digunakan, fotokopi, digitalisasi/e-book, penjilidan,
laminasi/penyampulan, fumigasi, pengaturan suhu dan pencahayaan,
penyiangan (weeding).
2. Layanan Pembaca
a. Layanan bimbingan pemustaka (user education)
b. Bertanggung jawab terhadap koran yang datang setiap hari
c. Layanan Sirkulasi atau Peminjaman
d. Layanan Perpanjangan meminjam buku
e. Layanan pemberian denda terhadap buku yang hilang
f. Layanan rujukan atau referensi yaitu kegiatan shelving koleksi referensi
g. Layanan pemutaran film dan video
h. Layanan wajib kunjung perpustakaan

2. 4 Deskripsi Pekerjaan
Hari pertama masuk praktik kerja lapangan (PKL) tepatnya pada tanggal 9
januari penulis diantas oleh bapak Dr. Arwendria, SIP.,M.Si dan disambut oleh
bapak humas yaitu Bapak Alberi Murnawi, M. Pd lalu bersamaan dengan itu

7
dikenalkan dengan pembimbing Praktek Kerja Lapangan (PKL) yaitu Bapak Eka
Saputra, M. Ad dan diarahkan menuju lokasi perpustakaan dan dikenalkan kepada
pustakawan yaitu Ibu Fitiya Mustika, A. Md.

(Sumber Pribadi, 2023)

Gambar 2.5 Lokasi Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat

Gambar diatas merupakan lokasi perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat, untuk


menuju lokasi tersebut harus melalui gedung b yaitu pusat pembelajaran, labor
computer dan kopsis. Didepan perpustakaan terdapat Labor Fisika.

1. Preservasi

Rahmat Kautsar, Hamidi Ilhami, Muhammad Nur Effendi (2022)


menyatakan Preservasi merupakan kegiatan yang terencana dan terkelola agar
memastikan bahan pustaka dapat digunakan sebaik mungkin. Pada dasarnya
preservasi ialah upaya untuk memastikan semua bahan koleksi cetak maupun non
cetak pada suatu perpustakaan bisa tahan lama dan tidak cepat rusak.

Kegiatan preservasi yang dilakukan penulis selama melaksanakan pkl yaitu


menjilid soal-soal semester kelas X, XI, XII. Soal-soal ujian kelas x, xi, xii harus
dikelola dengan baik untuk menjamin keselamatan soal-soal tersebut. Soal-soal
tersebut berguna sebagai bahan rujukan informasi utama yang dibutuhkan oleh
siswa/I SMA N 2 Sumatera Barat. Soal-soal dikelompokkan berdasarkan kelas
dan mata pelajaran.

2. Perkenalan Dengan Kepala Sekolah dan Kepala Perpustakaan

8
Perkenalan dengan kepala sekolah sehingga saling mengenal satu sama lain. Pada
perkenalan ini kepala sekolah dan kepala perpustakaan ingin mengetahui potensi
apa saja yang dimiliki sehingga dapat mengikuti kegiatan sekolah dan
memberikan inovasi baru terhadap perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.

4. Menerima koran harian

Koran yaitu berisi berita-berita dalam berbagai topik. Adapun koran yang
berlangganan dengan perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu koran padang,
singgalang dan padang ekspress. Koran padang, padang ekpress dan singgalang
merupakan surat kabar harian yang diterbit di Indonesia tepatnya di sumatera
barat kota padang. Setiap hari penulis dan pustakawan menerima koran tersebut
kemudian disatukan dan dipajang di rak koran berdasarkan waktu dan penerbit.

5. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi merupakan unsur yang paling penting dalam


pemanfaatan bahan pustaka oleh pemustaka. Perpustakaan SMA N 2 Sumatera
Barat baik dalam mempromosikan bahan pustaka yang mereka punya sehingga
pengoptimalan pemanfaatan berjalan dengan baik. Adapun kegiatan pada layanan
sirkulasi yaitu:

a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan agar tidak ada siswa
yang membawa tas ke dalam perpustakaan.
b. Pendartaran anggota dan membuat kartu perpustakaan. Kartu perpustakaan
SMA N 2 Sumatera Barat id anggota, nama anggota, nisn, alamat dan no
telepon.
c. Meminjamkan serta mengembalikan buku dan memperpanjangwaktu
peminjaman.
d. Bagi siswa yang menghilangkan buku dikenakan denda dengan
mengembalikan buku yang sama.
e. Memberikan peringatan kepada siswa yang belum mengembalikan buku
sesuai waktunya.

6. Shelving

9
Shelving adalah kegiatan dalam perpustakaan untuk menyusun buku di
rak, dengan peraturan tertentu yaitu dikelompokkan berdasarkan no klasifikasinya
dengan tujuan memudahkan temu kembali koleksi bagi pustakawan dan
pemustaka. Pada hari pertama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan
bersamaan dengan awal semester banyak buku diatas meja yang belum diletakkan
ke rak. Adapun kegiatan pada sheving yaitu:

a. Meletakkan koleksi yang diatas meja dan troli perpustakaan


Setelah siswa melakukan pengembalian koleksi yang dipinjam,
koleksi tersebut diletakkan di dalam troli. Koleksi yang diletakkan di
dalam troli yaitu menghindarkan kerusakan buku yang diakibatkan siswa
yang meletakkan buku di rak dengan tidak baik.
b. Meletakkan koleksi yang sudah diolah
Meletakkan buku yang sudah diolah di ruang kerja pengolahan ke
rak perpustakaan sesuai dengan no klsifikasinya.
c. Menata koleksi yang berantakan
Menata koleksi yang berantakan yaitu tidak sesuai dengan no
klasifikasinya. Kegiatan shelving dimulai dari kiri ke kanan dari no
klasifikasi yang kecil.

7. Piket Kelas Literasi

Kelas literasi adalah kegiatan membaca 15 menit sebelum pelajaran


dimulai. Kegiatan ini berfokus pada menulis dan membaca dimana siswa menulis
ringkasan bacaan yang mereka baca di buku gelis. Osis bidang pendidikan akan
memeriksa sekali sebulan, sekali 3 bulan dan mendadak.

8. Penilaian Instrumen Pojok Literasi

Pojok literasi merupakan gerakan yang dilakukan sekolah yang dinaungi


oleh perpustakaan untuk meningkatkan minat baca siswa. Melalui pojok literasi
siswa dapat mengakses bacaan-bacaan dari berbagai genre melalui stand-stand
yang tersedia disetiap ruang kelas. SMA N 2 Sumatera Barat akan melaksanakan
lomba pojok literasi dengan begitu diperlukan instrument lpojok literasi yang akan

10
menjadi penilaian. Instrumen pojok literasi yaitu peraturan pojok literasi atau apa
saja yang menjadi penilaian dalam lomba pojok literasi tersebut.

9. Upacara Bendera

Upacara bendera dilaksanakan oleh seluruh warga SMA N 2 Sumatera Barat.

10. Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka adalah kegiatan terstruktur dimulai dari koleksi sampai
di perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat sampai koleksi tersebut diletakkan di
rak.

a. Pemeriksaan
Pemeriksaan bahan perpustakaan yaitu buku sebelum diolah terlebih
dahulu. Pemeriksaan dapat dimulai dari memeriksa kondisi bentuk
fisiknya apakah baik atau cacat, kesesuaian antara jumlah judul dan
eksemplar yang dipesan dengan yang diterima, serta kelengkapan isinya
apakah ada halaman yang kosong dan apakah kualitas pencetakannya
sudah sesuai.Tujuan melakukan pemeriksaan ini adalah jika ada kerusakan
fisik atau buku yang kurang pihak perpustakaan dapat menghubungi agen
pembelian buku tersebut dan dapat segera diganti.
b. Pengelompokkan
Pengelompokkan koleksi merupakan suatu kegiatan mengelompokkan
koleksi yang akan diolah sesuai dengan subjek. Dengan tujuan
memudahkan proses pengolahan berikutnya.
c. Pengecapan
Pengecapan merupakan pemberian stempel secara manual pada 4 halaman
tertentu. Tujuan dari pengecapan ini adalah pemberian identitas terhadap
koleksi tersebut bahwa koleksi tersebut milik perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat.
d. Klasifikasi koleksi
Kegiatan mengolah buku selanjutnya yaitu pemberian no klasifikasi pada
koleksi. Klasifikasi bertujuan untuk mengoordinasikan bahan pustaka di
rak sehingga mudah ditemukan kembali oleh pustakawan maupun

11
pemustaka. Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
pengklasifikasian bahan pustaka menggunakan DDC (Deway Decimal
Clasification) yang terdiri dari 10 kelas utama yaitu:

a. 000 Generalities ( Karya Umum)


b. 100 Philosopy and Psychology (Filsafat dan Psikologi)
c. 200 Religion ( Agama)
d. 300 Socia Science (Ilmu-Ilmu Sosial)
e. 400 Language (Bahasa)
f. 500 Natural Science and Mathematics (Ilmu-ilmu Alam dan
Matematika)
g. 600 Technology and Applied Science (Teknologi dan Ilmu- ilmu
Terapan)
h. 700 The Art, Fine and Sport ( Kesenian, Hiburan Dan Olahraga)
i. 800 Literature and Rhetoric (Kesusastraan)
j. 900 Geography and History (Geografi dan Sejarah)
e. Inventaris
Semua bahan pustaka yang sudah diberi tanda kepemilikan SMA N 2
Sumatera Barat harus dicatat melalui manual di buku induk. Pencatatan
terdiri dari nomor inventaris, pengarang, judul buku, tempat penerbit,
penerbit, tahun terbit, ISBN, jumlah eksemplar, klasifikasi, tanggal buku
diolah, dan keterangan. Pencatatan ini untuk mempermudah mengetahui
jumlah koleksi bahan pustaka serta mencari informasi yang diinginkan
dengan cepat
f. Penyelesaian fisik buku
Buku tidak dapat diletakkan di rak jika tidak menyelesaikan fisik buku.
Penyelesaian fisik buku terdiri dari pemberian label, yang terdiri dari
pengarang, no klasifikasi dan hurf awal dari juduk koleksi tersebut dan
terdapat juga nomor panggil (label punggung buku). Belum semua koleksi
diberi nomor pemanggil namun pemberian nomor pemanggil dalam tahap
perkembangan.
g. Shelving

12
Shelving merupakan tahap akhir dalam pengolahan bahan pustaka.
Shelving adalah kegiatan penyusunan bahan pustaka. Kegiatan
penyusunan bahan pustaka ini kegiatan setelah buku selesai diolah dan
telah diberi label buku (Marina, 2022). Tujuan kegiatan shelving ini agar
koleksi dapat ditemukan dengan mudah dan dapat dikenali oleh
pustakawan dan pemustaka.
11. Briefing
Breafing adalah para pustakawan dengan mahasiswa pkl dapat saling
bertukar pikiran terhadap tugas yang akan dikerjakan. Kegiatan breafing juga
dapat mengevaluasi kegiatan yang kurang maksimal dan dapat mengidentifikasi
kendala dan cara mengatasi kendala tersebut.
12. Kerja Bakti
Kerja bakti adalah kegiatan membersihkan perpustakaan agar
perpustakaan bersih, rapi dan nyaman. Dengan kerja bakti dapat menjalin
kebersamaan dan kerja sama yang baik antar pustakawan.
2.5 Jadwal Kerja
Jadwal pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dimulai pada tanggal
09 januari sampai 09 Maret di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat.
Pelaksanaan kerja berlangsung 2 bulan yaitu dari hari senin sampai sabtu namun
dikasih waktu off satu kali (1) dalam dua (2) minggu Adapun jadwal pelaksanaan
Paktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu:
a. Senin masuk jam 07.10 sampai 16.00
b. Selasa masuk jam 07.10 sampai 16.00
c. Rabu masuk jam 08.00 sampai 16.00
d. Kamis masuk jam 07.10 sampai 16.00
e. Jumat masuk jam 07.10 sampai 16.00
f. Sabtu masuk jam 08.00 sampai 15.00

13
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN PKL

3. 1 Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan selama dua bulan
yaitu dimulai pada 09 Januari s/d 09 Maret 2023 di perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat sebagai berikut :

1. Preservasi (Menjilid arsip soal-soal)

Pada kegiatan preservasi yaitu menjilid soal-soal ujian kelas x, xi, xii. Soal-
soal tersebut berguna sebagai bahan rujukan informasi utama yang dibutuhkan
oleh siswa/I SMA N 2 Sumatera Barat. Soal-soal dikelompokkan berdasarkan
kelas dan mata pelajaran. Setelah soal-soal tersebut dijilid proses selanjutnya
pemberian stempel pada arsip soal yang sudah dijilid yaitu ada 3 tempat yang di
stempel diantaranya halaman pertama, halaman rahasia dan halaman belakang.
Setelah itu arsip soal- soal diletakkan di rak.

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.1 Presevasi (Menjilid arsip soal-soal)

2. Perkenalan Dengan Kepala Sekolah dan Kepala Perpustakaan

Kegiatan ini perkenalan antara mahasiswa pkl dengan ibu kepala sekolah dan
kepala perpustakaan. Ibu kepala sekolah menjelaskan bahwasanya mahasiswa pkl
harus ikut dalam kegiatan siswa yaitu ikut piket kelas literasi yang diadakan 4 hari
dalam seminggu serta pembuatan penilaian pojok literasi karna SMA N 2
Sumatera Barat akan mengadakan lomba pojokliterasi di bawah naungan
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat. Sedangkan Ibu kepala perpustakaan

14
menjelaskan dengan adanya mahasiswa pkl untuk dapat memberikan inovasi-
inovasi terbaru atau perkembangan-perkembangan terbaru yang didapatkan
selama perkuliahan.

3. Menerima Koran Baru

Menerima koran baru setiap hari di meja piket dan membawanya ke


perpustakaan lalu koran disusun dan siap diletakkan di rak layanan terbitan
berkala

4. Pelayanan dan informasi perpustakaan

Layanan sirkulasi merupakan salah satu jasa layanan yang pertama kali
berhubungan langsung dengan pemustaka. Aktivitas bagian sirkulasi adalah
masalah citra perpustakaan, sebab baik tidaknya sebuah perpustakaan berkaitan
erat dengan bagaimana pelayanan sirkulasi yang diberikan kepada pemustaka
(Endarti,2019). Jadi dapat disimpulkan bahwa pada layanan sirkulasi pustakawan
harus mampu melayani pemustaka sesuai dengan kebutuhannya dan dapat
memberikan edukasi kepada pemustaka sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pemustaka. Layanan sirkulasi merupakan pengoptimalan pemakaian koleksi yang
ada di perpustakaan sebagai sumber informasi untuk itu diharapkan pada layanan
ini dapat mempromosikan koleksi yang dipunya.

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2023)


Gambar 3.2. Kegiatan Sirkulasi
Gambar diatas merupakan ruangan layanan sirkulasi di perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat. Pada layanan sirkulasi terdapat kegiatan melayani peminjaman
koleksi, pengembalian koleksi, serta dapat memperpanjang koleksi.

15
Adapun tata tertib peminjaman dan pengembalian serta perpanjangan koleksi,
yaitu :
a. Waktu peminjaman koleksi dibatasi yaitu selama 7 hari, dan khusus
koleksi buku pelajaran batas waktu yang diberikan yaitu selama 1
semester / 6 bulan
b. Perpanjangan masa peminjaman koleksi bisa langsung datang ke
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
c. Sanksi keterlambatan bagi pemustaka yang terlambat dalam
mengembalikan koleksi dengan membayar denda kepada pustakawan/
bagi yang menghilangkan koleksi wajib mengganti koleksi yang telah
dihilangkan.

Adapun alur peminjaman buku/koleksi yang dilakukan yaitu:

a. Pemustaka mendatangi meja sirkulasi bagian peminjaman dan


menyerahkan koleksi yang ingin dipinjam kepada pustakawan
b. Memasukkan nomor koleksi (scan barcode) yang akan dipinjam
c. Memproses koleksi yang akan dipinjam ke dalam aplikasi SLIMS
d. Kemudian pustakawan memberikan koleksi tersebut kepada pemustaka
untuk dipinjamkan sesuai dengan tenggang waktu yang telah
ditentukan

Adapun alur pengembalian buku /koleksi yang dilakukan, yaitu:

a. Pemustaka datang pada bagian layanan sirkulasi dan menyerahkan


koleksi yang telah dipinjam
b. Kemudian pustakawan melakukan pengcekan pada koleksi tersebut ke
dalam aplikasi SLIMS
c. Jika sudah selesai, pemustaka meletakkan koleksi tersebut ke dalam
troler yang sudah disediakan oleh perpustakaan, agar bisa diletakkan
dan disusun kembali oleh pustakawan kedalam rak sesuai nomor
klasifikasi dan jenis koleksi tersebut.

5. Shelving

16
Shelving atau penataan koleksi yaitu penyusunan buku-buku pada rak
menurut tata cara tertentu sesuai dengan nomor klasifikasi untuk mempermudah
ditemukan kembali oleh pustakawan dan pemustaka. Penemuan kembali
informasi merupakan menemukan atau mendapatkan informasi yang disimpan di
perpustakaan untuk keperluan pemustaka, sehingga koleksi yang ditempatkan
tetap berada pada tempatnya semula setelah di manfaatkan oleh pemustaka. Pada
perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat, kegiatan shelving dilakukan pada setiap
pagi hari, tepatnya ketika sebelum datangnya pemustaka.

(Sumber : Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.3 Shelving Koleksi

Gambar diatas merupakan kegiatan shelving koleksi perpustakaan SMA N 2


Sumatera Barat yang dilakukan setiap pagi hari sebelum datangnya pemustaka.
Shelving ini bertujuan agar koleksi-koleksi yang ada tertera rapi pada tempatnya
dan pemustaka dapat dengan mudah menemukan koleksi di rak.

6. Piket Kelas Literasi

Kelas literasi bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa dan sebagai
penumbuhan budi pekerti. Melalui kelas literasi ini siswa mendapatkan ilmu
sesuai dengan bacaan yang dibaca dan diharapkan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

17
(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.4 Kegiatan Piket Kelas Literasi

Gambar diatas merupakan kegiatan piket literasi di kelas. siswa fokus


membaca dan menulis bacaan yang mereka baca. Pada kegiatan ini siswa dilarang
berdiskusi dan bermain hp atau laptop.

7. Penilaian Instrumen Pojok Literasi

SMA N 2 Sumatera Barat akan melaksanakan lomba pojok literasi. Tujuan


penilaian instrument pojok literasi untuk kelancaran lomba pojok literasi
diharapkan memenuhi komponen penilaian yang telah ditentukan

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.5 Intrumen Pojok Literasi

Gambar diatas merupakan komponen-komponen berkualitas yang akan


menjadi penilaian dalam lomba pojok literasi. Diharapkan setiap kelas yang akan
mengikuti lomba pojok literasi memenuhi komponen tersebut.

8. Upacara Bendera

18
Upacara dilaksanakan setiap hari senin oleh semua siswa, guru dan pegawai
SMA N 2 Sumatera Barat

9. Pengolahan Bahan Pustaka

Pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan mengolah bahan pustaka


dari awal bahan pustaka tiba di perpustakaan sampai bahan pustaka tersebut
diletakkan di rak dan pemustaka dapat meminjamya. Pengolahan bahan pustaka
merupakan kegiatan pengelolaan perpustakaan agar bahan pustaka terorganisir
dengan baik, sehingga dapat dikelompokkan berdasarkan subjeknya.

Adapun kegiatan pengolahan bahan pustaka pada perpustakaan SMA N 2


Sumatera Barat yaitu :

c. Pemeriksaan Koleksi

Pemeriksaan buku yaitu pemeriksaan fisik buku dan jumlah eksemplar


buku yang sudah dipesan. Diperiksa berdasarkan nota pembelian buku
kemudia nota tersebut diarsipkan.

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.6 Pemeriksaan Koleksi

Gambar diatas merupakan kegiatan pemeriksaan buku yang baru datang


di perpustakaan. Pemeriksaan merupakan hal yang penting untuk
proses pengolahan selanjutnya.

b. Pengelompokkan Koleksi

19
Pengelompokkan dilakukan dengan mengelompokkan bahan perpustakaan
yang telah diperiksa sesuai dengan subjeknya, misalnya dikelompokkan
berdasarkan judul. Hal ini bertujuan agar memudahkan pekerjaan
selanjutnya, seperti penelusuran sementara ataupun pengontrolan.

(Sumber: Dokumen Pribadi, 2023)

Gambar 3.7 Pengelomlopokkan Koleksi

c. Pengisian buku inventaris perpustakaan

Melalui buku inventaris kita dapat mengetahui berapa jumlah koleksi yang
dimiliki perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat, berapa jumlah judul dan
eksemplar koleksi pada setiap prode dan penambahan bahan pustaka setiap
kali melakukan pengadaan.

(Sumber : Dokumen Pribadi,2023)

Gambar 3.8 Shelving Koleksi

Gambar diatas merupakan kegiatan pengisian buku inventaris. Pengisian


buku inventaris ini dilakukan pada buku-buku yang akan diolah. Kegiatan

20
pengisian buku inventaris pada pengolahan bahan pustaka bertujuan sebagai
acuan pengadaan selanjutnya dan mengetahui jumlah koleksi, tanggal buku
tersebut diolah, jenis buku dan judul buku, pengarangnya, dan pengadaan
buku tersebut melalui apa.

d. Pengecapan Koleksi

Pengecapan koleksi merupakan pemberian stempel pada koleksi.


Pengecapan ini dilakukan pada setiap buku baru yang akan diolah oleh
pustakawan. Pemberian stempel dilakukan pada bagian halaman pertama,
yaitu terdapat stempel perpustakaan, stempel inventaris dan pada halaman
rahasia dan halaman terakhir buku diberikan stempel perpustakaan SMA N
2 Sumatera Barat kemudian pada bagian atas koleksi diberikan juga stempel
HD (hadiah) atau PB (pembelian) tergantung pada setiap koleksi dalam
pengadannya.

(Sumber : Dokumen Pribadi,2023)

Gambar 3.9 Shelving Koleksi

e. Klasifikasi bahan pustaka


Kegiatan pembuatan nomor klasifikasi pada buku ini bertujuan agar buku-
buku yang ada di perpustakaan memiliki nomor. Klasifikasi bertujuan
untuk mengorganisasikan bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga
mudah ditemukan.

21
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.10 Shelving Koleksi

Gambar diatas merupakan kegiatan pemberian no klasifikasi berdasarkan


subjeknya yaitu menggunakan DDC. DDC mempunyai 10 kelas utama
yaitu terdiri dari no 000 sampai 900.

f. Penginputan koleksi

Penginputan koleksi merupakan kegiatan memasukkan identitas koleksi


kedalam sistem SLIMS guna mempermudah sistem temu kembali
informasi di perpustakaan, dan juga memudahkan pustakawan dalam
melayani peminjaman bahan pustaka di perpustakaan.

g. Mencetak Barcode Koleksi

Kegiatan selanjutnya setelah penginputan koleksi yaitu mencetak barkode


koleksi untuk dipasang di punggung koleksi bertujuan untuk proses
peminjaman mengunnakan mesin barkode.

i. Pemberian Fisik Buku

Pemberian fisik buku yaitu memasang label yang sudah dicetak. Koleksi
tidak dapat diletakkan di rak kalau belum melaui tahap ini. Label berisi no
subjek, pengarang dan awal judul koleksi tersebut serta terdapat barkode.

22
Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.11 Pemberian Fisik Buku

Gambar diatas merupakan kegiatan pemberian label di punggung buku


dengan jarak 2 cm. Adapun alat yang digunakan dalam penyelesaian fisik
buku ini adalah, Gunting, Lakban, Penggaris.

10. Kerja Bakti

Kerja bakti bertujuan untuk membuat ruangan perpustakaan bersih dan


nyaman karena Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat banyak siswa yang
berkunjung sekedar untuk membaca buku, mengerjakan tugas, menikmati fasilitas
perpustakaan dan meminjaman buku serta mengembalikan buku.

23
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

URGENSI MENINGKATKAN PERAN KETERAMPILAN


PUSTAKAWAN TERHADAP KEGIATAN PRESERVASI DAN
KONSERVASI BAHAN PUSTAKA DI PERPUSTAKAAN SMA N 2
SUMATERA BARAT

4.1 Essay Felia Yeliza (2011050002)


4.1.1 Pendahuluan

Perpustakaan merupakan pusat pengelola informasi dan memberikan


layanan informasi bagi para penggunanya, maka dari itu perpustakaan diharapkan
mampu melaksanakan fungsinya sebagai salah satu pusat informasi secara umum.
Perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat didalamnya terdapat kegiatan
penghimpunan , penyebarluasan segala informasi baik tercetak maupun dalam
berbagai media. Semuanya disusun berdasarkan system tertentu yang
dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari
informasi bagi masyarakat yang membutuhkannya.

Perpustakaan merupakan ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung


itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang
biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca.
Perpustakaan selama ini digunakan untuk mencari buku membaca buku, dan
mendapatkan informasi ataupun berita terkini dari beberapa surat kabar dan
terbitan berseri lainnya. Saat ini perpustakaan sudah berkembang pesat,
terkhususnya perpustakaan SMAN 2 Sumatera barat. Canggihnya ilmu informasi
dan komunikasi membuat para pencari informasi menjadi lebih efektif untuk
mendapatkan informasi. Contohnya perpustakaan SMAN 2 sumatera barat yang
sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi sudah menyediakan
perpustakaan digital dengan menggunakan SLIMS sebagai salah satu alat atau
layanan yang digunakan untuk bekerja maksimal dan cepat. Informasi yang
berbentuk bahan pustaka tercetak akan mudah mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh berbagai faktor tidak hanya faktor yang bersifat alamiah tetapi

24
juga faktor dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Karena bahan pustaka tercetak
memiliki bentuk yang siapa saja dapat meminjam, melipat dan bahkan mengotori.
Bahan pustaka salah satu unsur penting yang harus dipelihara dan dijaga karena
memiliki nilai informasi yang sangat bermanfaat, cepat atau lambat proses
kerusakan akan terjadi pada bahan pustaka yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Untuk itu koleksi bahan pustaka tercetak perlu dirawat dan dilestarikan agar
informasi di dalamnya tetap utuh. Untuk itu perlu dilakukannya proses pelestarian
dan perawatan bahan pustaka. Dalam dunia ilmu perpustakaan bahwa pelestarian
dan perawatan bahan pustaka biasa disebut dengan preservasi dan konservasi.
Preservasi adalah kegiatan melestarikan bahan pustaka. Sedangkan konservasi
adalah memperbaiki kondisi fisik bahan pustaka yang sudah rusak, baik melalui
cara tradisional dan modern untuk memastikan bahan pustaka aman dari berbagai
faktor kerusakan. Dalam hal ini strategi preservasi adalah untuk merumuskan
kebijakan untuk mencapai sumber daya dan langkah sebuah lembaga
perpustakaan untuk mengatasi isu strategis dalam mencapai tujuan preservasi dan
konservasi bahan pustaka. Menentukan strategi preservasi dan konservasi yang
efektif harus mengacu kepada visi dan misi lembaga serta memperhatikan faktor
internal dan ekternal yang dihadapi oleh lembaga perpustakaan.

Menurut pengamatan peneliti, fenomena atau kendala yang terjadi


dilapangan khususnya perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, menunjukkan
bahwa kurang efektifnya pelaksanaan kegiatan preservasi dan konservasi pada
perpustakaan sman 2 sumatera barat. Maka dari itu peneliti ingin meneliti kendala
yang berjudul “Urgensi Meningkatkan Peran Pustakawan Dalam Melaksanakan
Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat”

Perpustakaan merupakan pusat pengelola informasi dan memberikan


layanan informasi bagi para penggunanya, maka dari itu perpustakaan diharapkan
mampu melaksanakan fungsinya sebagai salah satu pusat informasi secara umum.
Perpustakaan mempunyai arti sebagai suatu tempat didalamnya terdapat kegiatan
penghimpunan , penyebarluasan segala informasi baik tercetak maupun dalam
berbagai media. Semuanya disusun berdasarkan system tertentu yang
dipergunakan untuk kepentingan belajar melalui kegiatan membaca dan mencari

25
informasi bagi masyarakat yang membutuhkannya. Perpustakaan merupakan
ruangan, bagian sebuah gedung ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu untuk digunakan pembaca. Perpustakaan selama ini digunakan
untuk mencari buku membaca buku, dan mendapatkan informasi ataupun berita
terkini dari beberapa surat kabar dan terbitan berseri lainnya.

Saat ini perpustakaan sudah berkembang pesat, terkhususnya perpustakaan


SMAN 2 Sumatera barat. Canggihnya ilmu informasi dan komunikasi membuat
para pencari informasi menjadi lebih efektif untuk mendapatkan informasi.
Contohnya perpustakaan SMAN 2 sumatera barat yang sudah memanfaatkan
kecanggihan teknologi informasi sudah menyediakan perpustakaan digital dengan
menggunakan SLIMS sebagai salah satu alat atau layanan yang digunakan untuk
bekerja maksimal dan cepat.

Informasi yang berbentuk bahan pustaka tercetak akan mudah mengalami


kerusakan yang disebabkan oleh berbagai faktor tidak hanya faktor yang bersifat
alamiah tetapi juga faktor dari pengguna perpustakaan itu sendiri. Karena bahan
pustaka tercetak memiliki bentuk yang siapa saja dapat meminjam, melipat dan
bahkan mengotori.

Bahan pustaka salah satu unsur penting yang harus dipelihara dan dijaga
karena memiliki nilai informasi yang sangat bermanfaat, cepat atau lambat proses
kerusakan akan terjadi pada bahan pustaka yang disebabkan oleh berbagai faktor.
Untuk itu koleksi bahan pustaka tercetak perlu dirawat dan dilestarikan agar
informasi di dalamnya tetap utuh. Untuk itu perlu dilakukannya proses pelestarian
dan perawatan bahan pustaka.

Dalam dunia ilmu perpustakaan bahwa pelestarian dan perawatan bahan


pustaka biasa disebut dengan preservasi dan konservasi. Preservasi adalah
kegiatan melestarikan bahan pustaka. Sedangkan konservasi adalah memperbaiki
kondisi fisik bahan pustaka yang sudah rusak, baik melalui cara tradisional dan
modern untuk memastikan bahan pustaka aman dari berbagai faktor kerusakan.
Dalam hal ini strategi preservasi adalah untuk merumuskan kebijakan untuk
mencapai sumber daya dan langkah sebuah lembaga perpustakaan untuk

26
mengatasi isu strategis dalam mencapai tujuan preservasi dan konservasi bahan
pustaka. Menentukan strategi preservasi dan konservasi yang efektif harus
mengacu kepada visi dan misi lembaga serta memperhatikan faktor internal dan
ekternal yang dihadapi oleh lembaga perpustakaan.

Menurut pengamatan peneliti, fenomena atau kendala yang terjadi


dilapangan khususnya perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, menunjukkan
bahwa kurang efektifnya pelaksanaan kegiatan preservasi dan konservasi pada
perpustakaan sman 2 sumatera barat. Maka dari itu peneliti ingin meneliti kendala
yang berjudul “Urgensi Meningkatkan Peran Pustakawan Dalam Melaksanakan
Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA N 2
Sumatera Barat”

4.1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana


kegiatan preservasi dan konservasi di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat. Ini
bertujuan dalam produktifitasnya kegiatan preservasi dan

4.1.3 Pembahasan

Pengertian preservasi bahan pustaka Preservasi adalah salah satu kegiatan


yang tidak dapat dipisahkan dalam ruang lingkup manajemen perpustakaan.
Dalam bahasa inggris disebut dengan preservasion yang memiliki kata dasar
preserve, yang artinya dengan preservasi dapat menjaga bahan pustaka yang ada
sehingga bahan pustaka yang ada dapat bertahan lama. Semua unsur pengelolaan,
keuangan, penyimpanan, alat-alat bantu, ketenagakerjaan, maupun metode yang
digunakan dalam melestarikan bahan pustaka, dokumentasi, arsip, maupun
informasi yang dikandungnya. Preservasi merupakan suatu upaya perlindungan
intektual yang meliputi manajemen perpustakaan, dan melindungi media
informasi atau bahan pustaka dari berbagai faktor perusak dan kehancuran

Tujuan pelestarian bahan pustaka :

a. Menyelamatkan nilai informasi dokumen.


b. Menyelamatkan fisik dokumen. Mengatasi kendala kekurangan ruangan.

27
c. Mempercepat perolehan informasi: dokumen yang tersimpan dalam CD
(Compact Disc) sangat mudah untuk diakses, baik dari jarak
d. Langkah atau teknik yang digunakan oleh pustakawan SMAN 2 sumatera
barat dalam melakukan preservasi atau pelestarian terhadap koleksi yang
rusak yaitu dengan sebagai berikut:
e. Petugas atau pustakawan menerima dan mengumpulkan buku yang
keadaannya sudah rusak seperti lembaran buku yang hilang atau lepas
f. Petugas perpustakaan mendata dan mencatat buku tersebut kedalam
lembaran catatan buku yang rusak
g. Buku-buku yang rusak disortir (dikelompokkan menurut jenis
kerusakannya) oleh petugas perpustakaan,
h. Untuk bagian sampul buku yang rusak, petugas membuka kulit buku dan
menempel lembaran buku yang hilang,
i. Petugas membuka kulit buku yang halamannya lepas dan mencabut
kantong buku serta slip peminjaman dan memasukkannya ke dalam buku,
j. Petugas membersihkan punggung buku,
k. Petugas mengklip buku-buku yang halamannya lepas,
l. Petugas menjilid dan membuat engsel buku
m. Untuk buku yang tebal dilakukan di luar, sedangkan untuk jilidan buku
biasa dapat dijahit dengan benang dan dilubangi dengan bord
n. Memasang kertas kissing pada halaman depan dan belakang buku
o. Petugas menjilid buku dan memasang kelengkapan fisik seperti kantong
buku, call number dan slip peminjaman serta membersihkan judul pada
sampul buku yang hilang
p. Petugas mencatat buku-buku yang telah selesai diperbaiki ke daftar
inventaris
q. buku yang sudah selesai diperbaiki
r. Petugas meletakkan buku yang sudah diperbaiki ke rak buku sesuai
dengan kode klasifikasi.

Pada perpustakaan sekolah SMAN 2 sumatera barat, koleksi yang rusak


tidak terlalu parah, rata-rata koleksi tersebut rusak karena ulah tangan manusia

28
yaitu seperti sampul buku yang robek, sehingga pustakawan harus melakukan
konservasi terhadap koleksi tersebut.

Pengertian Konservasi Bahan Pustaka

Konservasi merupakan upaya untuk memelihara dan memperbaiki kondisi


fisik bahan pustaka yang rusak dan pengawetan dalam melindungi bahan pustaka
untuk pelestarian koleksi tersebut. Konseravasi turut menjadi bagian dari
preservasi karena konservasi merupakan respon yang dilakukan perpustakaan
untuk mengawetkan bahan pustaka dan informasi dengan metode tertentu. Fungsi
perbaikan koleksi yaitu untuk menjaga koleksi bahan pustaka dari orang yang
jahat dan hama yang suka merusak koleksi bahan pustaka sebagai berikut:

1. Fungsi pemeliharaan dapat memperpanjang umur bahan pustaka


2. Fungsi kesehatan yaitu kebersihan yang akan berpengaruh pada kesehatan
manusia, sehingga buku yang berdebu dan serangga yang banyak akan
membawa penyakit
3. Fungsi pendidikan yaitu mendorong pustakawan untuk belajar melestarian
Pustaka
4. Fungsi social yaitu melatih kesabaran pustakawan khususnya dalam
melestariakan bahan pustaka
5. Fungsi ekonomi yaitu pelestarian jangka panjang akan meghemat
keuangan, karena bahan pustaka bertahan lama untuk dapat digunakan
kepada pengguna
6. Fungsi keindahan yaitu dampak plestarian mendorong keindahan, kerapian
perpustakaan akan dilihat lebih indah, sehingga menambah daya tarik bagi
para pemustaka untuk berkunjung ke perpustakaan khususnya kondisi
bahan pustaka yang efektif dan efisien.
7. Bahan Pustaka yaitu jenis bahan pustaka tercetak di perpustakaan SMAN
2 sumatera barat kebanyakan bahan pustaka yang masih menggunakan
kertas sebagai media penyimpanan informasi, bahan pustaka kertas seperti
buku, koran, majalah, kamus dan lain-lain. Kertas terbuat dari serat
selulosa yang berasal dari batang tumbuhan seperti kayu, bambu dan lain-
lain.

29
Jenis Koleksi Yang Ada Di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat
a. Buku
Buku adalah bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan utuh dan yang
paling utama terdapat koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar UNESCO tebal
buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk cover maupun jeket buku. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, jenis bahan pustaka tercetak meliputi:
buku fiksi, buku teks, buku pembelajaran siswa, dan lain sebagainya.
b. Terbitan Berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan secara terus menerus
dengan jangka waktu terbit tertentu disebut sebagai terbitan berseri. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, Yang termasuk dalam bahan pustaka ini
adalah: (surat kabar), contohnya surat kabar berupa koran, yg didapatkan dari
koran padang, padang express, dan koran singgalang. majalah (mingguan,
bulanan, dan lainnya), laporan yag terbit dalam jangka waktu tertentu, seperti
laporan tahunan, tri wulan, dan sebagainya.
Faktor Penyebab Kerusakan Bahan Pustaka Di SMAN 2 Sumatera Barat
1. Faktor internal
Faktor perusak internal adalah faktor perusak bahan pustaka yang
bersumber dari dalam bahan pustaka yang disebabkan oleh kondisi fisik bahan
pustaka. Berikut ini adalah faktor-faktor perusak internal berdasarkan jenis bahan
pustaka pada perpustakaan SMAN 2 sumatera barat:
Kertas adalah bahan pustaka yang mudah rapuh, mudah rusak, mudah
sobek, dan mudah terbakar. Oleh karna itu kekuatan kertas makin lama akan
makin menurun karena reaksi fotokimia atau reaksi antara selulosa dengan bahan-
bahan lain seperti bahan aditive kertas atau bahan lain yang berasal dari luar.
Faktor kerusakan yang harus diperhatikan di dalam usaha pelestarian bahan
pustaka yang terbuat dari kertas, dan yang sering dipakai, dipinjam dan lain-lain
2. Faktor Eksternal
Faktor perusak eksternal adalah faktor yang berasal dari kondisi lingkungan
sekitar ruangan penyimpanan bahan pustaka, termasuk orang yang mengelolah
dan mengakses bahan pustaka, yaitu pustakawan dan pengguna perpustakaan.

30
faktor perusak eksternal meliputi iklim, suhu dan pencahayaan, serangga dan
hama, jamur bencana alam, hingga faktor manusia sebagai berikut:
• Iklim, Suhu Dan Kelembaban Relative
Indonesia adalah negara tropis, suhu udaranya berkisar antara 20 hingga 35
°C dengan perbedaan suhu udara pada siang dan malam hari yang tidak begitu
besar. Hubungan antara suhu dan kelembaban relati adalah saling memengaruhi.
Kelembapan nisbi (relatif umimity) dapat didefenisikan sebagai perbandingan
antara berat uap air yang terkandung dalam udara pada volume tertentu dengan
kandungan uap air maksimum yang dapat diserap oleh udara pada volume dan
temperatur yang sama. Kondisi ini turut memengaruhi ketahanan kertas, sebab
apabila suhu uadara naik, bisa juga mempengaruhi turunya kadar air dalam kertas
yang menyebabkan kertas menjadi kering dan rapuh. Begitu juga sebaliknya,
apabila suhu udara turun dan kelembaban naik, maka akan menyebabkan kertas
menjadi busuk karena keadaan ini memberikan peluang bagi jamur untuk dapat
berkembang.
Kelembaban dan suhu udara yang ideal bagi ruangan penyimpanan
sebaiknya berkisar antara 45-65% RH dan 18-20 °C. Sedangkan pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat kelembaban dan suhu udara nya berkisar
24-26 °C. Oleh sebab itu, menyimpan naskah berbahan dasar kertas di tempat
yang gelap, sejuk dan kering untuk menghindari cahaya dan panas yang
berlebihan dan lingkungan yang lembab.Selain itu, kegiatan pemeliharaan
kebersihan ruangan dan penyimpanan bahan pustaka harus senantiasa dilakukan
supaya bahan pustaka terjagan dengan baik.
• Cahaya
Faktor eksternal lain yang dapat memengaruhi kerusakan bahan pustaka
yang diakibatkan oleh pencahayaan. Cahaya dapat dikatakan sebagai faktor
indenpenden dan penyebab utama atas kerusakan berbagai materi di perpustakaan.
Cahaya dapat mengurangi kekuatan bahan pustaka bahkan memudarkannya. Pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, pencahayaan lampu cukup memadai dan
menerangiruangan perpustakaan. Buku/ bahan pustaka merupakan salah satu
benda yang menyerab cahaya. Kerusakan bahan pustaka juga diakibatkan adanya
penyerapan energi radiasi. Energi radiasi adalah bentuk dari gelobang yang

31
mengenai objek. Pencahayaan alami maupun artifisial dapat mengakibatkan warna
kertas memudar dan memunculkan efek kekunungan-kuningan dan kehitaman
pada kertas. Hal ini disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet bagian spektrum yang
paling aktif dan mengancurkan.
• Debu
Debu juga dapat mengubah warna kertas yang organik sehingga kertas yang
ditempeli oleh debu dapat berwarna kecoklatan. Pada perpustakaan SMAN 2
sumatera barat, debu tertera pada bagian rak buku, Debu juga mengandung
tumbuhnya jamur pada kertas sekaligus dapat meningkatkan keasaman kertas dan
memperpendek usia kertas.
• Jamur
Tumbuhan yang juga patut diwaspadakan adalah jamur. Jamur adalah
tumbuhan multiseluler yang tidak memiliki klorofil, sehingga bersifat heterotrof.
Pada perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, jamur ada pada koleksi yang jarang
di gunakan oleh pemustaka. Jamur juga memproduksi berbagai macam asam
organik seperti asam oksalat dan asam formiat yang dapat menyebabkan
kerusakan pada kertas menjadi rapuh,Jamur dapat juga berkembang diakibatkan
kelembaban udara.
• Faktor manusia
Faktor manusia sebagai musuh dan kawan bahan pustaka apabila manusia
dalam hal ini pemakai dapat merupakan lawan atau juga kawan. Bahan pustaka
bila di pengang kasar hingga mengakibatkan robek dan rusak karna itu
pengunjung yang menggunakan bahan pustakan harus hati-hati , pada
perpustakaan SMAN 2 sumatera barat, rata rata kerusakan koleksi terjadi karena
faktor manusia yg kurang berhati-hati dalam menggunakan koleksi perpustakaan.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diketahui faktor- faktor penyebab
terjadinya kerusakan pada bahan pustaka dapat diakibatkan berbagai faktor, maka
dari itu kondisi lingkungan yang ideal bagi suatu perpustakaan yaitu dengan
memilikili temperatur dan kelembapan yang terkontrol, udara bersih dengan
sirkulasi yang sempurna, serta bebas dari jamur.

32
4.1.4 Cara Mengatasi Kendala
Berikut ini beberapa saran yang dapat peneliti berikan berdasarkan hasil dan
pembahasan penelitian yang berkaitan dengan Kegiatan Preservasi dan
Konservasi bahan pustaka di perpustakaan SMAN 2 sumatera barat. Demi
kelancaran dan kemajuan dalam proses pelaksanaan peran perpustakaan. beberapa
saran yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan preservasi dan koservasi di Perpustakaan SMAN 2 sumatera
barat perlu ditingkatkan, meskipun dengan peralatan seadanya.Pustakawan
juga perlu mengikuti diklat atau pelatihan pelestarian bahan pustaka untuk
menambah wawasan untuk pustakawan.
2. Kegiatan yang dilakukan pustakawan dalam melestarikan bahan pustaka
harus signifikan dalam merawat dan melestarikan bahan pustaka sesuai
dengan faktor pencegahannya, seperti tetap menjaga kebersihan ruangan
dan rak buku, mengatur suhu udara dalam ruangan dan melakukan
fumigasi supaya hama-hama di dalam ruangan perpustakaan mati supaya
bahan pustaka terjaga dengan baik.
3. Untuk pelaksanaan konservasi dan preservasi harus menjadi rutinitas para
pengelolah perpustakaan agar bahan pustaka yang ada di perpustakaan
tersebut dapat terpelihara dengan baik ketika sampai ketangan pemustaka
yang memerlukannya, setiap ada kerusakan walaupun itu hanya sedikit
lakukanlah pengupayaan segera untuk memperbaiki dan memelihara bahan
pustaka sehingga kerusakannya tidak bertambah parah.
4. Fasilitas ruangan bahan pustaka harus memadai hal ini sangat penting
dalam menjaga dan mencegah kerusakan bahan pustaka seperti
disediakannya ruangan khusus untuk melakukan kegiatan preservasi dan
konservasi bahan pustaka, menyediakan alat yang khusus untuk kegiatan
preservasi dan konsrvasi , melakukan penambahan pemasangan AC dan
pegatur suhu hal ini dilakukan untuk menjaga suhu ruangan sehingga
bahan pustaka tidak cepat mengalami kerusakan, yang digunakan dalam
melestarikan bahan pustaka harus sesuai dengan tingkat kebutuhan dan
kerusakan bahan pustaka, perpustakaan harus melakukan pengadaan
fasilitas-fasilitas yang mendukung dalam upaya pelestarian bahan pustaka.

33
UPAYA GERAKAN LITERASI SEBAGAI PENUMBUHAN BUDI
PEKERTI DAN MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA DI SMA N 2
SUMATERA BARAT

4.2 Essay Sri Rindi Wahyu Ningsih (2011050044)


4.2.1 Pendahuluan

Keberadaan perpustakaan di tengah kehidupan tentu akan membawa


dampak pada perubahan hidup. Perpustakaan bertujuan untuk mengubah
pandangan hidup, penumbuhan budi pekerti serta menambah pengetahuan. Di era
ya modern ini, banyak sekali informasi yang bertebaran baik itu informasi secara
langsung maupun informasi di media sosial.

Perpustakaan sebagai pusat pengetahuan terseleksi artinya informasi yang


akurat hanya ada di perpustakaan dengan perkembangan daya teknologi dan akses
terhadap induvidu menjadi pembelajaran seumur hidup (Anna Nurhayati, 2018 ).
Ada berbagai jenis perpustakaan sesuai dengan kebutuhan penggunanya, salah
satunya perpustakaan sekolah.

Perpustakan sekolah merupakan sarana dari lembaga induk sebagai


penyedia bahan pelajaran dan pembelajaran buat siswa dan guru serta karyawan.
Di perpustakaan bukan hanya koleksi buku pelajaran tetapi tersedia juga koleksi
fiksi untuk menumbuhkan minat baca siswa, guru dan karyawan.

Perpustakaan sekolah tentunya harus dapat memenuhi kebutuhan literasi


siswa dengan mengikuti teknologi dan perkembangan informasi yang sangat
cepat. Perpustakaan merupakan bagian yang sangat penting dari semua program
sekolah yang akan dijalankan dan perpustakaan disebut sebagai gudang informasi
serta ilmu pengetahuan yang digunakan dalam proses pembelajaran antara guru
dan siswa (Ita Arikhatul Mujahidin , Diah Sunarsih , Moh.Toharudin, 2022).
Salah satu program sekolah SMA N 2 Sumatera Barat yaitu Gerakan Literasi.

SMA N 2 Sumatera Barat mempunyai program unggul yaitu gerakan literasi


yang dinaungi oleh perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat dan direalisasikan
dengan adanya pojok literasi di kelas, ruang guru serta di depan gedung
perpustakaan. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah upaya dalam

34
menumbuhkan minat baca siswa yang dikembangkan dalam peraturan mentri dan
kebudayaan No. 23 tahun 2015 mengenai penumbuhan budi pekerti.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) diharapkan dapat menumbuhkan dan


mengembangkan sikap yang baik dan berbudi pekerti luhur melalui pembelajaran
yang multilitersi, karna tujuan pendidikan bukan hanya menghasilkan seseorang
yang memilki kecerdasan intelektual melainkan juga menghasilkan lulusan yang
memiliki kecerdasan sosial, emosional serta spiritual (Wendri Wiratsiwi, 2020).

Bentuk kegiatan Gerakan Literasi Sekolah diantaranya membaca,


mendengarkan, dan menulis. Kegiatan tersebut berfokus pada pemberian
pemahaman kepada para siswa untuk memanfaatkan berbagai bahan bacaan
literasi untuk menumbuhkan minat dan daya baca tulis.

Kegiatan gerakan literasi di SMA N 2 Sumatera Barat diantaranya 15 menit


membaca buku di awal jam pelajaran pada hari selasa dan kamis kemudian siswa
menulis hasil ringkasan bacaannya di buku gelis. Osis SMA N 2 Sumatera Barat
bidang pendidikan selalu memeriksa buku gelis satu kali dalam satu bulan, satu
kali dalam tiga bulan dan secara mendadak. Selanjutnya terdapat kegiatan
membaca alma’surat secara bersama-sama pada hari jumat dan pada hari sabtu
kegiatan speach bahasa inggris yaitu satu orang speech bahasa inggris ke depan
kelas dan siswa yang lain menulis kesimpulan dari bacaan temannya yang speech
di depan kelas.

Dalam mesukseskan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang paling


penting kesadaran dan kemauan warga sekolah diantaranya mendekatkan buku ke
siswa, kemudahan dalam mengakses buku. Untuk itu, diharapkan perpustakaan
dapat menyediakan koleksi-koleksi fiksi yang dibutuhkan untuk literasi siswa
yang berkualitas. Koleksi fiksi di perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat masih
kurang dilihat dari jumlah kolesi fiksi yaitu kurang lebih 300 eksemplar sampai
tahun 2022. Siswa sudah membaca koleksi yang ada di perpustakaan semua dan
sering menanyakan koleksi terbaru.

Berdasarkan hasil wawancara terhadap perilaku pemustaka di Perpustakaan SMA


N 2 Sumatera Barat

35
“Koleksi fiksi di perpustakaan kita masih kurang dan itu belum ditemukan
solusinya, solusi melalui sumbangan dari siswa nyatanya tidak dapat
dijadikan solusi”

(Pustakawan Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat Bapak Eka Saputra,


A.Md, 16 Maret 2023)

Mengacu dengan hasil wawancara tersebut, pemenuhan informasi sangat penting.


Siswa SMA N 2 Sumatera Barat mempunyai literasi yang sangat baik dengan
begitu, perpustakaan harus mampu menyediakan informasi untuk pemenuhan
literasi siswa tersebut.

4.2.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana


upaya gerakan literasi di SMA N 2 Sumatera Barat. Ini bertujuan untuk
mensukseskan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS) guna meningkatan
literasi siswa sebagai penumbuhan budi pekerti dan pembelajaran sepanjang
hayat.

4.2.3 Pembahasan

Literasi merupakan sebuah gerakan yang diprogramkan oleh Kementrian


Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Hartati (2017:302) literasi adalah sebuah
istilah untuk kemampuan dan keterampilan yang dimilki seseorang untuk
memahami atau mengerti, mengolah, serta menggunakan informasi yang diterima
untuk berbagai keadaan.

Adapun pengertian menurut Kemendikbud (2017) literasi merupakan a)


kemampuan melakukan kegiatan baca, tulis, berhitung, dan bicara serta
kemampuan mencari informasi dan menggunakannya. b) Kegiatan sosial yang
dalam penerapannya dipengaruhi oleh berbagai kondisi. c) Kegiatan pembelajaran
yang didalamnya terdapat kegiatan membaca, menulis, menghitung yang
digunakan untuk memikirkan, menyelidiki, menanyakan, dan mengkritik semua

36
hal yang dipelajari. d) Penggunaan bacaan yang memilki variasi dalam hal subjek,
aliran dan tingkat kerumitan bahasa.

Teguh (2017) Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah salah satu bentuk
kegiatan yang mengikutsertakan semua pihak yang berhubungan dengan
pendidikan yaitu mulai dari seluruh warga sekolah diantaranya, kepala sekolah,
guru, tenaga pendidikan, dan siswa.

Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa Gerakan Literasi Sekolah


terdiri dari kemampuan dan keterampilan membaca dan menulis dari apa yang
dipelajari serta dapat menjadikannya sebagai pedoman dalam kehidupan sehari
hari dan menjadi pertimbangan dalam bersikap.

(Wendri Wiratsiwi, 2020) mengemukakan ada 3 tahapan literasi yang diterapkan


di sekolah yaitu:

1. Tahap pembiasan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan pembiasan membaca 15 menit sebelum
pembelajaran dimulai. Untuk mendukung kegiatan ini perpustakaan
diharapkan menyediakan buku-buku selain buku pelajaran yaitu buku fiksi
agar siswa tertarik untuk membaca.
2. Tahap pengembangan
Tahap pengembangan yaitu tahap setelah tahap kebiasan membaca dan
menulis terbentuk. Pengembangan kemampuan literasi dapat dilakukan
dengan berbagai kegiatan literasi. Wandasari (2017) berdasarkan hasil
penelitiannya yaitu bahwa kegiatan pengembangan dapat dilakukan
dengan beberapa kegiatan diantaranya, mendiskusikan suatu bacaan,
membaca cerita dengan intonasi, menulis cerita dai imajinasi berdasarkan
buku yang dibaca dan mengadakan festival untuk menarik perhatian siswa.
3. Tahap pembelajaran
Tahap pembelajaran dimana sekolah dapat menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang dapat mempertahankan kemampuan literasi siswa dan minat
baca siswa contohnya berdasarkan apa yang dibaca dan dipelajari siswa
diharapkan mampu menciptakan sebuah produk. Seperti yang dicontohkan

37
(Faizah, 2016) dalam penelitiannya yaitu kegiatan pembinaan kemampuan
menulis cerita, kemampuan membaca serta mulai memasukkan kegiatan
literasi dalam tahap pembelajaran.

Dalam mensukseskan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) perpustakaan sebagai


tempat penyedia informasi tidak hanya sebagai sumber pembelajaran tetapi juga
sebagai sumber inspirasi untuk menambah wawasan siswa yang bertujuan untuk
pembelajaran sepanjang hayat serta penumbuhan budi pekerti. Koleksi fiksi yang
menjadi sasaran utama dalam melakukan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Berdasarkan hasil wawancara terkait koleksi fiksi di Perpustakaan SMA N 2


Sumatera Barat yaitu:

“Pengadaan koleksi fiksi terkendala dikarenakan tuntutan perpustakaan


untuk fokus dalam pengadaan buku pelajaran setiap semester karena
ini perpustakaan sekolah, sehingga pengadaan buku fiksi tidak berjalan
teratur dalam pengadaannya”

(Saputra, 2023)

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa pengadaan koleksi di


Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat khususnya pada koleksi fiksi terkendala
diakibatkan perpustakaan fokus menyiapkan buku pelajaran berdasarkan
kurikulum terbaru dan sesuai dengan kebutuhan belajar mengajar.

Pengadaan koleksi di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat melalui pembelian


dan sumbangan atau hadiah.

1. Pembelian
Proses pengadaan bahan pustaka dengan pembelian yaitu dengan
memerhatikan saran dari kebutuhan pemustaka dan analisis pustakawan
terhadap koleksi yang kurang. Pembelian bahan pustaka harus
memerhatikan kriteria pemilihan bahan pustaka diantaranya kualitas isi,
kualitas fisik, penerbit. Pembelian dapat melalui pemesanan langsung
kepada penerbit ataupun toko buku.
Pada perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat pembelian buku fiksi dan
bacaan umum pernah dilakukan melalui pembelian online yaitu

38
berdasarkan buku yang berkualitas diliat dari isi buku dan rating
pembelian.
2. Hadiah
Pengadaan koleksi dapat juga melalui hadiah atau sumbangan. Hadiah atau
sumbangan ini dapat melalui hubungan antara sekolah dengan dengan
sekolah itu sendiri, hubungan dengan instansi yang lain sebagai sumber-
sumber mendapatkan sumbangan buku atau koleksi perpustakaan. Proses
hadiah pada pengembangan koleksi perpustakaan SMA N 2 Sumatera
Barat yaitu setiap siswa baru wajib menyumbangkan satu buah buku
bacaan. Berdasarkan wawancara dengan bapak Eka Saputra, A.Md selaku
pustakawan Perpustakaan SM N 2 Sumatera Barat terkait metode
pengembangan koleksi melalui hadiah.

Berdasarkan hasil wawancara terkait rancangan pengembangan koleksi khususnya


pada koleksi fiksi dan bacaan umum.

“Pengadaan koleksi pada koleksi fiksi dilakukan satu kali dalam setahun
bahkan satu kali dalam 2 tahun”

(Mustika, 2023)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan pengadaan di


perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat koleksi fiksi masih belum teratur
dilakukan.

4.2.4 Solusi Mengatasi Kendala

Inter Library Loan ( Peminjaman Antar Pustaka)

Interlibrary Loan merupakan kerja sama layanan di mana suatu


perpustakaan dapat meminjamkan bahan pustaka yang dimilikinya oleh
perpustakaan lain untuk waktu jangka pendek. Kerja sama diperlukan karena
perpustakaan tidak dapat berdiri sendiri dalam memenuhi kebutuhannya.

Interlibrary Loan dilaksanakan berdasarkan konsep bahwa, kekuatan dan


efektivitas kelompok perpustakaan akan lebih besar dibanding perpustakaan
masing-masing (Firsada Andriansyah, Lydia Christiani, 2022). Maka dari itu

39
Interlibrary Loan merupakan suatu metode atau kegiatan kerja sama yang
dilakukan beberapa perpustakaan yang bertujuan untuk menambahkan koleksi
untuk kebutuhan sumber informasi pemustakanya

40
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. KESIMPULAN
Selama mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Perpustakaan SMA
N 2 Sumatera Barat menghasilkan 2 kesimpulan.

1. Kegiatan preservasi dan konservasi bahan pustaka di Perpustakaan SMAN


2 sumatera barat sudah dilakukan sejak lama, namun masih menggunakan
alat-alat terbatas sehingga kerusakan bahan pustaka yang terbilang parah
belum tentu bisa di perbaiki dan masih sangat sederhana yaitu penghimbau
pengunjung perpustakaan agar turut dan bekerja sama untuk menjaga
kondisi fisik bahan pustaka, menjaga kebersihan ruangan, membersihkan
buku dan rak buku dengan menggunakan vacumm cleaner. Kegiatan
preservasi dan konservasi tidak hanya dilakukan dengan proses perbaikan
saja melainkan perawatan dan pencegahan.
Kendala dalam melakukan kegiatan preservasi dan konservasi
bahan pustaka di Perpustakaan SMAN 2 sumatera barat yaitu kendala
yang dihadapi dalam kegiatan preservasi dan konservasi bahan pustaka
yaitu kurangnya kesadaran siswa mengakibatkan bahan pustaka rusak dan
hak kafer yang rusak tidak bisa lagi di kembalikan ke rak sedangkan sop
kafer masih bisa diperbaiki dengan di jahit dan di salasiban.
Tindakan yang dilakukan Perpustakaan SMAN 2 sumatera barat
dalam melestarikan bahan pustaka yaitu tindakan pencegahan kerusakan
dan tindakan perbaikan. Tindakan pencegahan Perpstakaan SMAN 2
sumatera barat yaitu penghimbauan kepada pengguna dengan
menampilkan bacaan tata tertib, larangan dan menjaga kebersihan ruangan
atau koleksi seperti membersihkan debu pada buku dan rak. Selain itu
tindakan yang dilakukan pustakaan seperti menjahit buku,Mengganti
halaman yang robek dan Memperbaiki punggung buku dan sampul buku
yang rusak walaupun denngan keterbatasan alat yang dimiliki
Perpustakaan SMAN 2 sumatera barat.

41
Faktor kerusakan yang dialami bahan pustaka di Perpustakaan
SMAN 2 sumatera barat yaitu faktor lingkungan, faktor biologi, faktor
fisika dan faktor manusia. Faktor biologi seperti jamur yang dapat
merusak buku . Faktor fisika yaitu adanya debu pada bahan pustaka
dikarenakan buku tersebut jarang digunakan atau dibersihkan. Selanjutnya
faktor manusia seperti, merobek buku, mencoret-coret buku dan melipat
buku.
2. Kendala yang dihadapi dalam pengembangaan pengadaan bahan pustaka
di Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat yaitu perpustakaan lebih fokus
dalam pembelian buku pelajaran daripada buku fiksi atau umum dengan
begitu kurangnya perhatian terhadap buku fiksi dan buku umum sebagai
pemicu siswa datang ke perpustakaan. Maka dengan kendala tersebut
penulis dapat memberikan solusi yaitu Inter Library Loan Interlibrary loan
merupakan layanan di mana pemustaka suatu perpustakaan dapat
meminjam bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan lain untuk
waktu yang pendek. Layanan ini terdiri dari interloan/interlending (cetak),
dan document delivery/document supply (file). SMA N 2 Sumatera Barat
dapat menjalin kerja sama dengan Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan
Kota Solok.

5.2. SARAN
Setelah melaksanaan praktek kerja lapangan selama 2 bulan di SMA N Sumatera
Barat saran yang dapat diberikan oleh penulis sebagai berikut:

1. SMA N 2 Sumatera Barat tetap mempertahankan kegiatan penerimaan


mahasiswa/i yang akan melaksanakan praktek kerja lapangan di masa yang
akan datang.
2. Perpustakaan SMA N 2 Sumatera Barat tetap mempertahankan
pengelolaan yang baik untuk pengoptimalan pemanfaatan perpustakaan.
3. Pustakawan lebih fokus terhadap kegiatan perpustakaan yang sudah
direncanakan agar tidak terbengkalai dan dapat terealisasikan.

42
DAFTAR PUSTAKA

Adriansyah, F & Christiani, L. (2020). Efektivitas Interlibrary Loan Dengan


Metode Bulk Loan System Bagi Perpustakaan SeKolah Anggota
Layanan Terpadu Perpustakaan Sekolah (Ltps) Kota Semarang. Jurnal
Ilmu Perpustakaan, Vol 9(2).Diakses dari
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/view/29977/25005

Nurhayati, A. (2018). Perkembangan Perpustakaan Dalam Pemenuhan Kebutuhan


Informasi Masyarakat. Jurnal Perpustakaan, Vol 9(1).
https://doi.org/10.20885/unilib.vol9.iss1.art3

Nurhayati, A. (2018). Perkembangan Perpustakaan Dalam Pemenuhan Kebutuhan


Informasi Masyarakat. Jurnal Perpustakaan, 9(1). Diakses dari
http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/iqra/article/view/11055

Wiratsiwi, W. (2020). Penerapan Gerakan Literasi Sekolah Di Sekolah Dasar.


Jurnal Ilmiah Kependidikan, Vol 10(2). Diakses dari
https://jurnal.umk.ac.id/index.php/RE/article/view/4663

Mujahidin, I. A., Sunarsih, D & Toharuddin. Peran Perpustakaan Sekolah Dalam


Meningkatkan Literasi Membaca Siswa Kelas IV SDN Sawojajar 01.
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan,8(19).
https://doi.org/10.5281/zenodo.7165714

Gustia, P.,(2021). Kegiatan Preservasi dan Konservasi Bahan Pustaka di


Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. (Universitas
Sumatera Utara,2021). Diakses dari
http://repository.uinsu.ac.id/13053/

Ulandari, N.,(2022). Kebijakan Restorasi Bahan Pustaka di Perpustakaan


Universitas Gajah Putih Takengon. Skripsi Sarjana. (Universitas Islam
Negeri Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh). Diakses dari
https://repository.ar- raniry.ac.id/id/eprint/23491

43

Anda mungkin juga menyukai