Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

PERANAN LAYANAN ANAK DI DINAS KEARSIPAN DAN


PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK

Oleh:

NURHASANAH
2019/19234045

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI


DEPARTEMEN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DAN DAERAH
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Peranan Layanan Anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Provinsi Sumatera Barat dalam Meningkatkan Minat Baca

Anak

Nama : Nurhasanah

Nim : 2019/19234045

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen Pembimbing

Padang, Oktober 2022

Disetujui oleh,

Dosen Pembimbing

Desriyeni, S.Sos., M.I.Kom.

NIP. 197212242006042002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur kepada Allah Swt yang telah melimpahkan

rahmat, taufik dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan

Praktek Kerja Lapangan dan sekaligus laporan PKL. Praktek Kerja Lapangan

merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa

jenjang S1 Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi Fakultas Bahasa dan

Seni Universitas Negeri Padang, yang dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus

sampai 8 Oktober 2022. Shalawat beserta salam selalu kita panjatkan kepada

junjungan kita yaitu nabi Muhammad SAW.

Dalam melakukan penulisan laporan ini penulis memperoleh banyak arahan,

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dengan itu penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Ibu Desriyeni, S.Sos., M.I.Kom. selaku Ketua Program Studi Perpustakaan

dan Ilmu Informasi sekaligus sebagai dosen pembimbing PKL di Dinas

Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

2. Bapak Novrial, SE., M.A,Ak. Selaku kepala Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

3. Ibu Silvitri Yeni, S.IP. selaku pamong PKL di Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

Selanjutnya penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam laporan ini masih

memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis

dengan rendah hari mohon kritik dan saran bagi kesempurnaan penulisan laporan

ini.

iii
Demikianlah penulisan laporan ini, semoga bermanfaat bagi semua pihak

khususnya penulis sendiri.

Padang, 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN......................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................iii
DAFTAR ISI.................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................vi
A. Latar Belakang.....................................................................................1
B. Permasalahan.......................................................................................3
C. Kajian Teori.........................................................................................3
1. Perpustakaan Umum.............................................................................3
2. Layanan Anak.......................................................................................7
3. Minat Baca...........................................................................................11
D. Hasil dan pembahasan......................................................................13
1. koleksi..................................................................................................15
2. Fasilitas................................................................................................16
3. Jenis Layanan Anak.............................................................................18
4. Pustakawan dan Staf Perpustakaan......................................................19
E. Kesimpulan dan Saran......................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................21

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Buku tamu layanan anak.................................................................14

Gambar 2. Koleksi layanan anak..................................................................15

Gambar 3. Meja dan kursi untuk anak-anak................................................16

Gambar 4. Rak buku yang di desain sesuai dengan tinggi anak-anak...........16

Gambar 5. Penyediaan AC untuk pendingin ruangan layanan anak.............17

Gambar 6. Mainan ayunan dan seluncuran sebagai media hiburan..............17

Gambar 7. Mainan untuk meningkatkan kerjasama anak-anak...................17

Gambar 8. Rak untuk menyimpan berbagai alat peraga..............................17

Gambar 9. Majalah dan komputer untuk penunjang kegiatan

pustakawan................................................................................................ 18

Gambar 10. Kunjungan dari TK pada tanggal 27 September 2022..............19

vi
vii
PERANAN LAYANAN ANAK DI DINAS KEARSIPAN DAN
PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT DALAM
MENINGKATKAN MINAT BACA ANAK

A. Latar Belakang

Perpustakaan menurut Sulistyo Basuki (1991) merupakan sebuah ruangan

atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya

yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan

pembaca bukan untuk dijual. Sedangkan perpustakaan menurut Sutarno (2006:

11) yaitu suatu ruangan atau bagian dari gedung atau gedung itu sendiri yang

didalamnya mencakup buku-buku koleksi yang diatur dan disusun sedemikian

rupa, sehingga mudah untuk ditemukan dan dipergunakan apabila sewaktu-

waktu diperlukan oleh pemustaka. Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai

sebuah gedung yang mana gedung tersebut didesain secara khusus dan

didalamnya terdapat suatu organisasi yang menyediakan layanan-layanan dan

fasilitas yang bagus agar para pemustaka merasa nyaman berada di

perpustakaan.

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 ayat

1 dan 4, mengenai layanan perpustakaan yang mana layanan tersebut

dilakukan secara prima dan berorientasi kepada kepentingan pemustaka dan

layanan dikembangkan melalui pemanfaatan sumber daya perpustakaan untuk

memenuhi kebutuhan pemustaka. layanan menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia merupakan cara melayani atau perihal. Layanan perpustakaan yaitu

1
2

salah satu kegiatan utama sekaligus tingkat ukur dari keberhasilan

penyelenggaraan perpustakaan. Oleh sebab itu, dari meja layananan akan

dikembangkan citra dan gambaran perpustakaan sehingga seluruh kegiatan

perpustakaan akan lebih terarah dan terfokus kepada bagaimana memberikan

layanan yang baik dan nyaman bagi pemustaka. layanan yang baik yaitu

layanan yang membuat para pemustaka merasa nyaman dan tertarik untuk

sering datang atau berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan sangat identik

dengan pelayanan, perpustakaan tidak akan lengkap tanpa adanya layanan

perpustakaan.

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat merupakan

salah satu perpustakaan umum atau daerah yang ada di Sumatera Barat. Dinas

Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat menggunakan sistem

layanan terbuka. Yang mana layanan tersebut memungkinkan pengguna

mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri. Adapun

jenis layanan teknis perpustakaan yang terdapat pada Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat adalah layanan otomasi, layanan

deposit, dan pelestarian bahan pustaka. Layanan pengguna Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat merupakan layanan keanggotaan,

layanan sirkulasi, bimbingan pemustaka, layanan anak, layanan pemanfaatan

koleksi (koleksi umum, koleksi anak-anak, koleksi remaja, koleksi local,

koleksi Braille), layanan referensi, layanan naskah kuno, layanan penelusuran

informasi, dan lain sebagainya.


3

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama PKL di Dinas Kearsipan

dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat maka penulis akan membahas

mengenai “Peranan Layanan Anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Provinsi Sumatera Barat dalam Meningkatkan Minat baca Anak”

B. Permasalahan

Berdasarkan hasil observasi dan pengematan selama melaksanakan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi

Sumatera Barat terdapat beberapa hal yang kurang antara teoritis dengan fakta

dilapangan yaitu: beberapa koleksi pustaka yang dimiliki terletak tidak sesuai

dengan nomer klasifikasi nya, kegiatan yang dilaksanakan di layanan anak

tidak begitu konsisten sehingga pemustaka anak maupun remaja yang

berkunjung hanya sekedar memanfaatkan koleksi pustaka dan bermain di area

layanan anak. Beberapa hal yang kurang antara teoritis dan fakta di lapangan

sehingga penulis mengangkat hal ini sebagai permasalahan dalam laporan ini.

C. Kajian Teori
1. Perpustakaan Umum
a) Pengertian Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum menurut Sulistyo Basuki (1991) merupakan

perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani

umum. Di dalam buku Etika Kepustakawan (2006, h.30) perpustakaan umum

merupakan perpustakaan yang melayaniseluruh lapisan masyarakat tanpa

membedakan latar belakan, status sosial, suku, agama, pendidikan dan lain

sebagainya. Perpustakaan umum adalah suatu perpustakaan yang sebahagian

atau seluruh anggarannya berasal dari dana masyarakat dan penggunaannya


4

tidak terbatas pada kelompok tertentu saja melainkan bebas dan terbuka bagi

anggota masyarakat.

Perpustakaan umum merupakan pusat informasi yang menyediakan

pengetahuan dan informasi siap akses bagi pemakainya. Defenisi lain dari

perpustakaan umum merupakan pusat informasi yang menyediakan

pengetahuan dan informasi siap akses bagi para pemakainya. Layanan

perpustakaan umuj disediakan dengan dasar kesamaan umur, ras, gender,

kebangsaan, agama, bahasa , dan status sosial. Menurut Blasius, 2006, h.159,

layanan dan materi khusus harus disediakan bagi pihak yang karena alasan

tertentu tidak dapat menggunakan layanan dan materi biasa. Sebagai contoh

pihak dengan bahsa minoritas, para penyandang cacat, orang sakit maupun

narapidana. Perpustakaan umum juga sering diibaratkan sebagai sumber

membaca bagi masyarakat. Maksudnya yaitu bahwa perpustakaan umum

merupakan lembaga pendidikan bagi masyarakat umum dengan menyediakan

berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya, sebagai sumber

belajar untuk meningkatkan dan memperoleh ilmu pengetahuan bagi seluruh

lapisan masyarakat.

Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa

perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang berada di suatu daerah,

yang diselenggarakan oleh dana umum dan dapat digunakan oleh siapapun

tanpa memandang perbedaan. Perpustakaan umum memiliki tiga ciri-ciri yaitu

layanan yang terbukan untuk umum, dibiyai oleh umum, dan jasa yang

diberikan pada hakekatnya bersifat cuma-cuma.


5

b) Tujuan Perpustakaan Umum

Menurut Hermawan dan Zulfikar (2006). Tujuan dari perpustakaan umum

yaitu. (1) memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk

menggunakan bahan pustaka dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan,

dan kesejahteraan; (2) membantu dalam pengembangan dan pemberdayaan

komunitas melalui penyediaan bahan pustaka dan informasi; (3) menyediakan

informasi yang mudah, murah, cepat dan akurat yang berguna bagi masyarakat

dalam kehidupannya sehari-hari; (4) memfasilitasi masyarakat untuk belajar

sepanjang hayat; (5) bertindak sebagai agen cultural,sehingga menjadi

pustaka utama kehidupan budaya bagi masyarakat sekitar.

Perpustakaan umum tentunya memiliki tujuan sesuai dengan jenis

perpustakaannya, yang mana tujuannya tersebut harus sesuai dengan

masyarakat yang dilayaninya. Perpustakaan umum memiliki tujuan yang

ungin dicapai. Menurut dalam Buku Manifetso Perpustakaan Umum

UNESCO, yang dikutip oleh Sulistyo Basuki (1993) yang mana perpustakaan

umum memiliki empat tujuan utama yaitu. (1) memberikan kesempatan

kepada masyarakat umum untuk membaca dan menggunakan bahan pustaka

dengan tujuan dapat membantu meningkatkan kehidupan yang lebih baik; (2)

menyediakan informasi yang tepat, cepat, dan bermanfaat bagi masyarakat

terutama untuk informasi yang sangat mereka perlukan atau informasi yang

lagi viral dalam kalangan masyarakat; (3) membantu masyarakat dalam

mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya sehingga akan memberikan

manfaat bagi masyarakat disekitar mereka, yang mana kemampuan tersebut


6

dapat dikembangkan dengan bantuan bahan pustaka; (4) bersikap atau

bertindak selaku agen cultural, maksudnya yaitu perpustakaan umum

merupakan pusat utama kehidupan sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya.

Kesimpulan dari tujuan perpustakaan umum yaitu, untuk memberikan

kesempatan kepada masyarakat untuk mendapat dan menggunakan sumber

informasi dan sumber ilmu pengetahuan secara mudah, murah, cepat dan

akurat dalam meningkatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan,

keterampilan dan kesejahteraan untuk menciptakan masyarakat yang

berbudaya dan terampil bagi kehidupan masyarakat disekitarnya.

c) Fungsi Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum berfungsi untuk memberikan layanan kepada seluruh

lapisan masyarakat sebagai pusat informasi, sebagai pusat sumber belajar,

penelitian, tempat rekreasi, dan pelestarian bahan pustaka yang dimilikinya.

(Sutarno, 2006: 37)

Sedangkan Menurut Samosir (2004), perpustakaan umum dapat dikatakan

sebagai perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sistem pembelajaran

sepanjang hayat yang berfungsi sebagai berikut, yaitu:

1. Pusat informasi, menyediakan berbagai macam informasi yang meliputi

bahan tercetal, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna

perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi tersebut sesuai dengan

kebutuhannya.

2. Preservasi kebudayaan, perpustakaan dimanfaatkan pengguna sebagai

rekaman budaya bangsa untuk meningkatkan taraf hidup dan mutu


7

kehidupan manusia baik itu secara individu maupun kelompok. Sebagai

preservasi kebudayaan maka bahan pustaka harus disimpan dan disediakan

tulisan-tulisannya mengenai kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai

kebudayaan dimasa yang akan datang.

3. Pendidikan, yaitu agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan

untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan untuk

mengembangkan dan membangkitkan minat yang telah dimiliki pengguna.

4. Rekreasi, sebagai fungsi rekreasi maka perpustakaan dimanfaatkan

pengguna untuk menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani

dan rohani, mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai

bahan bacaan dan pemanfaatan waktu senggang, dan menunjang berbagai

kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

Maka dapat disimpulkan bahwa fungsi perpustakaan umum merupakan

sebagai pusat informasi yaitu menyediakan informasi yang dibutuhkan

masyarakat pemakai, yang mana informasi tersebut dapat dimanfaatkan dan

berguna bagi pemustaka.

2. Layanan Anak

a. Pengertian Layanan Anak

Menurut McColvin dari diadakannya layanan anak di perpustakaan

merupakan sebagai pendorong untuk semua anak agar dapat menyukai

hubungan mereka dengan buku, mulai dari saat pertama mereka mengenal

huruf dan gambar sampai tiba waktunya layanan untuk orang dewasa dapat

memenuhi kebutuhan mereka, dengan kebebasan untuk memilih tetapi juga


8

dengan bimbingan apabila dibutuhkan. Sedangkan menurut Joan M. Reitz

layanan anak merupakan suatu perpustakaan yang ditujukan untuk anak

berumur 12-13 tahun, yang mana di dalamnya memnuat pengembangan

koleksi anak muda, lapsit service, mendongeng, summer reading, koleksi

tersebut disediakan oleh pihak perpustakaan dan dijaga sebaik-baiknya oleh

pustakawan yang ada di layanan anak.

Layanan anak merupakan bagian yang penting dalam perpustakaan, karena

tanpa adanya layanan anak maka perpustakaan akan terasa kosong dan sunyi.

Anak-anak adalah bagian penting dari masyarakat secara umum, dimana

merekalah yang menjadi tujuan atau sasaran dari layanan yang disediakan

perpustakaan umum tersebut. Layanan anak juga diartikan sebagai layanan

yang biasanya diberikan kepada anak-anak mulai dari anak-anak usia

prasekolah sampai tingkat menengah pertama atau paling tidak sampai tingkat

sekolah dasar. Perpustakaan umum bagian layanan anak koleksi

perpustakaannya merupakan suatu seleksi dan penampilan bahan-bahan

pustaka untuk anak melalui suatu perkumpulan atau lembaga perpustakaan.

b. Tujuan Layanan Anak

Tujuan utama dari layanan anak yaitu sebagai berikut. (1) menyediakan

koleksi dalam berbagai bentuk bahan pustaka, serta penyajian yang menarik

perhatian anak dan mudah untuk digunakan; (2) membina, mengembangkan,

dan meemlihara kesenangan membaca dan mendidik anak untuk belajar secara

mandiri; (3) memberikan bimbingan kepada anak-anak dalam memilih buku

dan bahan pustaka lainnya yang sesuai dengan yang mereka inginkan;
9

(4) membantu anak untuk mengembangkan kecakapannya dan menambah

pengetahuan sosial mereka; (5) berfungsi sebagai suatu kegiatan sosial dalam

masyarakat untuk menyejahterakan anak-anak; (6) menjadikan koleksi yang

ada di layanan anak sebagai penunjang dalam mereka belajar seumur hidup.

c. Jenis-Jenis Pelayanan pada Layanan Anak

Jenis-jenis layanan yang diberikan untuk anak menurut Panduan

Penyelenggaraan Perpustakaan Daerah yaitu sebagai berikut:

1) Peminjaman Bahan Pustaka

Layanan ini merupakan layanan yang diberikan pengguna perpustakaan

yang ingin meminjam bahan pustaka yang dapat dibawa pulanng sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

2) Bimbingan Membaca

Layanan ini berkaitan dengan bimbingan bacaan bagi perorangan

mengenai apa yang baik dibaca. Tujuan bimbingan pembaca ini yaitu untuk

menemukan buku yang sesuai bagi pengguna untuk kepentingan pendidikan

atau hiburan mereka.

3) Layanan Rujukan

Kegiatan layanan rujukan untuk anak antara lain dijelaskan bahwa. (1)

koleksi rujukannya harus disesuaikan dengan usia dan tingkat pendidikan anak

tujuannya agar anak mudah memahami dan mengerti bacaan yang sesuai

dengan usia anak-anak; (2) koleksinya harus berkualitas, yaitu koleksi yang

berkualitas dapat meningkatkan daya kreatifitas dan imajinasi anak dalam

berfikir; (3) memiliki ruangan yang terpisah, ruangan terpisah bertujuan agar
10

anak-anak merasa lebih nyaman saat menggunakan fasilitas yang ada di

perpustakaan anak, anak-anak dapat leluasa bermain, dan membaca koleksi

yang tersedia; (4) pustakawan wajib membimbing anak bagaimana mencari

informasi, cara mempergunakan buku rujukan secara benar dan wajib

menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan kepada anak-anak.

4) Layanan Belajar

Salah satu fungsi perpustakaan adalah belajar. Pengguna dapat

memanfaatkan fasilitas yang ada dalam suatu perpustakaan untuk mendukung

belajar atau tugas mereka.

5) Bercerita

Layanan bercerita atau biasa disebut dengan layanan mendongeng yaitu

salah satu layanan tambahan di layanan anak. Mendongeng dapat dilakukan

dengan menggunakan teks yaitu membacakan buku atau bisa juga tanpa teks.

Keuntungan membacakan buku adalah anak-anak akan dapat memahami dan

membaca sebelum masuk ke sekolah karena terbiasa melihat huruf dan kata-

kata dari cerita yang dibacakan, sedangkan kelebihan dari mendongeng tanpa

teks yaitu anak dapat ikut diajak mengekpresikan dirinya.

6) Mainan Anak

Jenis layanan ini sangat bermanfaat untuk anak-anak, terutama untuk

meningkatkan daya intelektual dan imajinasi mereka serta sebagai sarana

rekreasi yang mendidik. Mainan anak haruslah menarik dan tidak berbahaya

bagi anak-anak. Selain itu, mainan anak harus yang membangkitkan imajina

dan kreativitas mereka ketika menggunakannya.


11

3. Minat Baca

a. Pengertian Minat Baca

Menurut Siregar, 2004 minat baca merupakan keinginan atau

kecenderungan hati yang tinggi untuk membaca. Minat baca juga diartikan

sebagai kecenderungan jiwa yang mendorong seseorang berbuat sesuatu

terhadap membaca (Darmono, 2001: 182). Minat baca tumbuh dari pribadi

masing-masing seseorang, sehingga untuk meningkatkan minat baca perlu

kesadaran setiap individu. Negara-negara maju, adalah Negara yang minat

baca masyarakatnya tinggi. Oleh karena itu minat baca menduduki posisi

penting bagi kemajuan suatu bangsa. Minat membaca adalah sikap positif

dalam diri individu terhadap aktivitas membaca dan rasa tertarik terhadap

buku bacaan. Menurut Herman Wahadaniah yang dikutip oleh Irma Yuliani

bahwa minat baca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai

dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat

mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauan sendiri atau

dorongan dari luar.

Dari pembahasan sebelumnya disimpulkan bahwa dalam minat baca

terkandung unsur perhatian, kemauan, dorongan dan rasa senang untuk

membaca yang timbul dari dalam diri maupun dari luar, yang dilakukan

dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap. Perhatian bisa dilihat dari

perhatiannya terhadap kegiatan membaca dan mempunyai kemauan yang

tinggi untuk membaca.


12

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Faktor yang mempengaruhi minat baca anak dapat berasal dari dalam diri

anak ataupun diluar diri anak. Faktor yang berasal dari dalam diri mereka bisa

berupa usia, jenis kelamin, intelegensi, kemampuan membaca, sikap dan

kebutuhan psikologi, dan faktor yang berasala dari luar yaitu seperti

ketersediaan buku bacaab, status sosial ekonomi, latar belakang etnis, orang

tua, guru dan teman sebaya. Oleh karena itu faktor yang menghalangi tersebut

harus dikurangi pada diri anak agar minat baca mereka dapat tumbuh dan

menjadikan mereka gemar membaca.

Ada dua faktor yang mempengaruhi minat baca, yaitu sebagai berikut:

1) Faktor Sosiologis

Faktor pendorong dan penghambat timbulnya minat baca seseorang dapat

berasal dari lingkungan rumah tangga. Dengan tersedianya beberapa bahan

bacaan dan berbagai tulisan dalam lingkungan rumah tangga akan merangsang

daya visual dan motoris anak-anak untuk sekedar mengenali buku, dan untuk

taraf selanjutnya akan tertarik untuk membacanya. Lingkungan masyarakat

dapat mendorong terciptanya anak-anak yang gemar membaca, apabila

masyarakat tersebut sudah merasa terbiasa memanfaatkab kesempatan untuk

membaca, misalnya pada saat menunggu di stasiun, bus, dan lain sebagainya.

2) Faktor Psikologis

Masyarakat dapat menemukan kebutuhan dasarnya melalui bahan bacaan

jika topik, isi, pokok persoalan, tingkat kesulitan dan penyajiannya sesuai

dengan karakter individu mereka. Berdasarkan faktor psikologis ini, maka


13

setiap siswa memiliki kebutuhan dan kepentingan individual yang berbeda

dengan anak lainnya. Perbedaan itu akan mempengaruhi pilihan dan minat

baca individu, sehingga setiap individu memiliki bahan bacaan sesuai dengan

karakter, minat dan kepentingan sendiri.

D. Hasil dan pembahasan

Pelaksanaan PKL di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera

Barat yang dilaksanakan selama 2 bulan. Selama masa PKL, seluruh peserta

PKL dari UNP tahun 2022 diletakkan pada masing-masing bidang dan akan di

rolling ke bagian lainnya di perpustakaan. Bidang layanan anak merupakan

salah satu bidang layanan yang ditempatkan untuk mahasiswa PKL sehingga

dapat mengetahui bagaimana sistem pengolahan dan pelayanan di layanan

anak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat.

Sistem layanan di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera

Barat menggunakan sistem layanan terbuka. Sistem ini memberikan

kebebasan kepada pengunjung untuk mencari koleksi yang diperlukan.

Pengunjung diizinkan langsung ke ruang koleksi dan rak koleksi perpustakaan

untuk memilih dan mengambil koleksi yang diinginkan. Di layanan anak

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat memiliki koleksi

yang menarik untuk anak, yang mana koleksi tersebut disusun sesuai dengan

nomor klasifikasi dan keterangan bidang ilmunya mulai dari golongan 000

sampai 900 yaitu koleksi karya umum, filsafat anak-anak, koleksi agama yang

berisikan tentang kisah-kisah nabi, tuntunan sholat, koleksi sosial untuk anak-

anak, koleksi bahasa, koleksi ilmu murni anak-anak, koleksi teknologi, koleksi
14

seni, koleksi sastra, koleksi sejarah, dan juga koleksi ROM yang memuat

gambar yang gaya penulisannya sederhana sehingga menarik untuk dibaca

oleh anak-anak. Layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi

Sumatera Barat buka dari hari senin sampai sabtu dari jam 09.00-15.30.

Rak koleksi di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

khususnya di layanan anak memiliki ukuran rak yang tinggi dan bentuk yang

sama sehingga memudahkan pumustaka untuk mengambil koleksi yang

diinginkan. Selain itu layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Provinsi Sumatera Barat juga memiliki mainan. Bentuk rak koleksi bahan

pustaka dan mainan layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut :

Gambar 1. Buku tamu layanan anak

Layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera

Barat terbuka untuk umum mulai dari kalangan anak-anak sampai dewasa.

Bagi pemustaka yang ingin meminjam atau mengembalikan koleksi harus

melalui layanan sirkulasi, akan tetapi harus memiliki kartu anggota

perpustakaan.
15

1. Koleksi

Layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera

Barat memiliki koleksi kurang lebih berjumlah 6000 eksemplar yang terdiri

dari koleksi 000-900 yaitu koleksi karya umum, filsafat anak-anak, koleksi

agama yang berisikan tentang kisah-kisah nabi, tuntunan sholat, koleksi sosial

untuk anak-anak, koleksi bahasa, koleksi ilmu murni anak-anak, koleksi

teknologi, koleksi seni, koleksi sastra, koleksi sejarah, dan juga koleksi ROM

yang memuat gambar yang gaya penulisannya sederhana sehingga menarik

untuk dibaca oleh anak-anak.

Gambar 2. Koleksi layanan anak di Dinas Kearsipan dan


Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

Namun koleksi buku yang terletak pada rak masih terdapat buku-buku

yang terletak tidak sesuai dengan nomor klasifikasinya sehingga ketika

pemustaka anak-anak yang sudah mengerti pembagian subjek buku di

perpustakaan atau orang dewasa yang membutuhkan koleksi anak-anak akan

kesulitan mencari koleksi tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan pemustaka

anak-anak yang dibawah 5 tahun yang melihat koleksi di rak buku dan tertarik

pada buku tersebut lalu mengambil dan meletakkan tidak sesuai tempat ia

mengambil. Hal ini menjadikan pemustaka merasa koleksi yang dimiliki oleh
16

layanan anak di Dinas Kerasipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat

tidak lengkap dan memilih perpustakaan lain untuk memenuhi kebutuhan

informasinya.

2. Fasilitas

Unsur layanan anak di perpustakaan selanjutnya yaitu fasilitas yang

disuguhkan oleh layanan anak di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Sumatera

Barat. Fasilitas yang ada pada layanan yaitu terdiri dari 4 buah meja dan 16

kursi yang didesain sesuai dengan ukuran anak-anak dengan motif buah pada

sandaran kursinya yang menarik ketika dilihat oleh anak-anak. Rak buku

yang juga disesuaikan dengan tinggi anak sehingga mudah untuk mengambil

koleksi.

Gambar 3. Meja dan kursi untuk Gambar 4. Rak buku yang di


anak-anak desain sesuai dengan tinggi
anak-anak

Selain menyediakan fasilitas pokok seperti meja, kursi, dan rak buku juga

terdapat fasilitas pendukung seperti AC yang diatur suhu sesuai dengan

standar yang telah diterapkan yaitu 16 derajat celcius agar anak merasa

nyaman dan juga menjaga agar buku tetap awet.


17

Gambar 5. Penyediaan AC untuk Gambar 6. Mainan ayunan dan


pendingin ruangan layanan anak seluncuran sebagai media hiburan
untuk anak-anak

Sebagai penunjang kelengkapan fasilitas layanan anak juga disediakan

berbagai alat peraga yang disediakan mulai dari ayunan, seluncuran, balok-

balok angka dan huruf, puzzle, pohon angka, pohon huruf, pohon huruf

hijayah yang bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan, ketelitian,

ketajaman berfikir, dan juga melatih kerja sama.

Gambar 7. Mainan untuk Gambar 8. Rak untuk menyimpan


meningkatkan kerjasama anak- berbagai alat peraga
anak

Pustakawan layanan anak selain memberikan layanan informasi dalam

koleksi dan menyediakan berbagai fasilitas penunjang pelaksanaan layanan

anak. Juga disediakan komputer untuk merekap berbagai kegiatan yang

dilaksanakan, data-data pada layanan anak, dan lainnya;


18

Gambar 9. Meja dan komputer untuk penunjang kegiatan


pustakawan

3. Jenis Layanan Anak

Jenis-jenis layanan anak yang ada di Dinas Kearsipan dan Provinsi

Sumatera Barat terdiri dari layanan peminjaman bahan pustaka, bimbingan

membaca, mendongeng, dan lomba mewarnai. Kegiatan layanan peminjaman

bahan pustaka diperbolehkan untuk koleksi anak-anak yang terdapat di

layanan anak dengan harus syarat harus menjadi anggota perpustakaan boleh

orang tua atau anak nya. peminjaman koleksi anak juga sama dengan

peminjaman koleksi remaja dan dewasa yaitu maksimal 3 buku dan lama

peminjaman 2 minggu. Layanan peminjaman bahan pustaka dapat

meningkatkan rasa cinta anak pada buku dan terus membaca buku di dirumah.

Layanan bimbingan membaca merupakan bimbingan atau arahan yang

diberikan oleh pemustaka di layanan anak pada anak-anak yang terlihat

kesulitan dalam menemukan buku yang diigin kan.

Selain itu layanan anak di Dinas Kearsipan dan Provinsi Sumatera Barat

juga menyediakan kegiatan mendongeng bagi anak-anak yang berkunjung ke


19

perpustakaan. Layanan kegiatan mendongeng di adakan setiap ada kunjungan

dari sekolah-sekolah TK atau Paud.

Gambar 10. Kunjungan dari TK pada tanggal 27 September 2022

4. Pustakawan dan Staf Perpustakaan

Unsur layanan anak yang terakhir yaitu pustakawan atau staf perpustakaan

yang bertugas untuk memberikan layanan pada pemustaka anak-anak. Di

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat sudah memiliki

pustakawan khusus di letak kan pada layanan anak-anak. Pustakawan anak-

anak ini memiliki jiwa yang sabar dalam menghadapi berbagai kondisi yang

tercipta di ruang layanan anak, dapat melayani dengan baik pada setiap

kebutuhan informasi anak-anak.

Dinas Kearsiapan dan Provinsi Sumatera Barat sudah cukup lengkap

dalam memberikan layanan pada anak-anak namun kurangnya kegiatan yang

dilaksanakan rutin membuat anak-anak merasa bosan jika hanya datang ke

perpustakaan layanan anak-anak hanya untuk membaca koleksi atau sekedar

bermain. Penambahan kegiatan yang dilaksanakan rutin minimal 1 bulan

sekali dapat membantu meningkatkan minat kunjung pemustaka anak-anak ke

perpustakaan.
20

E. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat memiliki

berbagai layanan yang dapat di manfaatkan oleh pemustaka nya, salah satunya

yaitu layanan anak. Layanan anak merupakan layanan yang ditujukan untuk

anak-anak dengan usia 12-13 tahun. Layanan anak Dinas Kearsipan dan

Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat memiliki koleksi kurang lebih 6000

eksemplar dari koleksi 000-900 dan juga terdapat koleksi ROM, selain koleksi

buku juga terdapat koleksi dalam bentuk CD. Fasilitas yang disediakan pada

layanan anak mulai dari meja dan kursi yang didesain khusus untuk anak-

anak, rak buku, AC, dan berbagai alat peraga atau permainan. Jenis layanan

yang di berikan yaitu layanan peminjaman bahan pustaka, bimbingan

membaca, mendongeng, dan lomba mewarnai. Pustakawan atau staf

perpustakaan yang ada di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi

Sumatera Barat juga memilikii kualifikasi yang sangat cocok dalam

memberikan pelayanan informasi pada anak-anak.

2. Saran

Saran penulis untuk pengembangan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

Provinsi Sumatera Barat yaitu untuk lebih memperhatikan kembali koleksi

yang ada pada layanan anak dan dapat menambahkan kegiatan yang

dilaksanakan secara rutin untuk dapat meningkatkan minat kunjung

pemustaka.
DAFTAR PUSTAKA

Adita, K. P. (2015). Desain interior layanan anak di Perpustakaan Umum


Kapd Kabupaten Bogor.
Aida, N. 2016. Peningkatan Layanan Perpustakaan PPIKSN Batan Melalui
Pembuatan Pathfinder Berbasis Web. Seminar dan Knowledge Sharing
Kepustakawanan, 1-11.
Darmanto, P. 2018. Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Bumi Aksara.
Elfisa, M. K., & Yunaldi, Y. (2012). Layanan Pustakawan Anak terhadap
Anak di Perpustakaan Proklamator Bung Hatta dalam Menumbuhkan
Minat Baca Anak. Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, 1(1), 206-
214.
ET, Chaterina. Membangun Citra Perpustakaan Melalui Kualitas Layanan.
Yogyakarta: Sangkakala, 2011.
Katarina Debora Silalahi. 2014. Tinjauan Layanan Anak di Badan
Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat. Padang: Program
Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS UNP.
Manita, R. J., & Nurhidayati, F. (2022). Analisis Inovasi Layanan Anak”
Kurenah Storytelling” Terhadap Peningkatan Kunjungan Pemustaka Di
Perpustakaan Daerah Kota Padang Panjang. JIPIS: Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Islam, 1(1), 48-53.
Nasional, B. S. (2009). Perpustakaan umum kabupaten/kota. SNI, 7495,
2009.
Nia Oktavia. 2020. Pembuatan Scrapbook Sebagai Media Informasi Untuk
Anak-Anak Tentang Pathfinder (Panduan Pustaka) Layanan Dinas
Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Sumatera Barat. Padang: Program
Studi Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS UNP.
Puspa, E. (2016). Analisis Kepuasan Pemustaka Terhadap Pelayanan
Perpustakaan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan Budidaya. J.
Pari, 2(2), 113-125.
Rahayu Sri Dewi. 2009. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Baca
Siswi Madrasah Aliyah Wahid Hasyim Yogyakarta Yang Menetap Di
Asrama”. Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab UIN
Sunan Kali Jaga.
Sulistyo Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama, 1991.

21
Syafei Imam. 2008. “Layanan Anak di Perpustakaan Umum Jakarta Barat:
Survei Pendapat Pemakai Jasa”. Jakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah.
Zulharmain, A. (2015). Peranan Layanan Anak Di Perpustakaan Daerah
Tangernag Selatan Dalam Meningkatkan Minat Baca.

22

Anda mungkin juga menyukai