Anda di halaman 1dari 26

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN

KEGIATAN DUTA BACA INDONESIA

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


2019
PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN
KEGIATAN DUTA BACA INDONESIA

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA


2019
Perpustakaan Nasional RI. Data Katalog dalam Terbitan (KDT)

Petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan duta baca Indonesia / penyusun,


Nani Suryani ... [et al.]. -- Jakarta : Perpustakaan Nasional RI, 2019.

iii, 20 hlm. ; 21 cm.

ISBN 978-623-200-072-8

1. Minat baca -- Buku pegangan, pedoman, dsb. I. Nani Suryani. II.


Perpustakaan Nasional.
028.9

Pengarah : Kepala Perpustakaan Nasional RI


Drs. Muh. Syarif Bando, M.M.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan
Dra. Woro Titi Haryanti, M.A.
Penanggung Jawab : Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat
Baca
Drs. Deni Kurniadi, M.Hum.
Narasumber : Drs. Bambang Supriyo Utomo. M.Lib
Penyusun Naskah :
1. Dra. Nani Suryani, M.Si.
2. Dra. Irma Sukmawardani
3. Agus Djoko Suroso, S.E.
4. Franky Pandapotan Arianto, S.SS
5. Josan Kusuma, S.Hum
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
hidayahnya Perputakaan Nasional RI dapat menyelesaikan Penyusunan Pedoman Teknis
Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia. Pedoman Teknis ini disusun untuk memberikan
panduan secara rinci terkait pelaksanan kegiatan Duta Baca Indonesia, dengan harapan kegiatan
ini dapat berjalan lancar, terarah, efektif serta efisien. Kegiatan Duta Baca Indonesia adalah salah
satu model program kampanye promosi kegemaran membaca terhadap masyarakat Indonesia
yang dikembangkan Perpustakaan Nasional RI.

Dalam pelaksanaannya, Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia ini menjadi
pedoman dasar, namun tidak menutup kemugkinan untuk disesuaikan dengan keadaan dan
kebutuhan di lapangan sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip dan peraturan yang ada.

Untuk membuat Kegiatan Duta Baca Indonesia (DBI) berhasil guna, pedoman ini perlu dipahami
dan dilaksanakan semaksimal mungkin dengan memperhatikan kondisi dan tantangan yang
dihadapi. Penyelenggaraan Duta Baca Indonesia merupakan karya bersama antara Perpustakaan
Nasional RI dengan Dinas Perpustakaan Provinsi dan atau Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota
melalui prosedur baku yang diselaraskan dengan kondisi dan ketentuan yang ada.

Pedoman Teknis masih mempunyai peluang untuk dikoreksi. Karena itu kami siap menerima
kritik dan masukan yang membangun untuk menjadikan Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca
Indonesia ini semakin baik dan mempunyai dampak terhadap peningkatan dan pengembangan
perpustakaan serta kegemaran membaca masyarakat di seluruh Indonesia.

Semoga Pedoman Teknis Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia dapat bermanfaat bagi
peningkatan kualitas pelaksanaan kegiatan dimasa yang akan datang.

Jakarta, Maret 2019

Kepala Perpustakaan Nasional RI

Muhammad Syarif Bando

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI .............................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Dasar Hukum Kegitan ............................................................................... 3
C. Maksud dan Tujuan Kegiatan ............................................................................... 3
D. Sasaran Kegiatan ............................................................................... 4
E. Waktu Pelaksanaan ............................................................................... 4
F. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................... 4
G. Kontak Penting yang dapat ............................................................................... 5
Dihubungi

BAB II KETENTUAN PELAKSANAAN ............................................................................... 6


KEGIATAN
A. Ketentuan Umum ............................................................................... 6
B. Ketentuan Khusus ............................................................................... 8

BAB III PETUNJUK PERSIAPAN ............................................................................... 10


KEGITAN
A. PERSIAPAN ADMINISTRASI ............................................................................... 10
DAN KEUNGAN
A1. Administrasi ............................................................................... 10
A2. Keuangan ............................................................................... 11
B. PERSIAPAN TEKNIS DALAM ............................................................................... 12
PENYELENGGARAAN
KEGIATAN
B1. Aspek Manajemen Kegiatan ............................................................................... 12
B2. Akomodasi dan Transportasi ............................................................................... 13
B3. Perlengkapan ............................................................................... 13
B4. Publikasi/Dokumentasi ............................................................................... 14

BAB IV PETUNJUK PELAKSANAAN ............................................................................... 15


KEGIATAN
A. Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................... 15
Duta Baca Indonesia
B. Pelaksanan Acara Kegiatan ............................................................................... 17
C. Jadwal Acara ............................................................................... 18
D. Pelaporan ............................................................................... 19

BAB V PENUTUP ............................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

UUD 1945 Pasal 28C ayat (1) menegaskan bahwa "setiap orang berhak” mengembangkan diri
melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat
dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidup dan
demi kesejahteraan umat manusia. Hal ini selaras dengan amanat Undang-undang RI Nomor 43
tahun 2007 Pasal 4 yaitu “perpustakaaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka,
meningkatkan kegemaran membaca serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk
mencerdasakan kehidupan bangsa”.

Perpustakaan Nasional bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam menghadapi perkembangan


teknologi dan persaingan ekonomi dunia mau tidak mau harus terus mempercepat perbaikan dan
peningkatan kondisi infrastruktur perpustakan di daerah dan penyebaran bahan bacaan sampai ke
pelosok tanah air di Indonesia. Salah satu langkah strategis adalah meningkatkan kegemaran
membaca dan membangun budaya gemar membaca masyarakat Indonesia minimal sejajar dengan
kondisi di negara maju. Hal ini mendesak untuk dikejar karena persaingan ekonomi Global APEC
(Asia Pacific Economic Cooperation) sudah diambang pintu (mulai tahun 2020). Disini peran dan
fungsi perpustakaan dalam mencerdaskan bangsa dan membudayakan kegemaran membaca
yang efektif dan optimal harus menjadi titik sentral pembangunan masyarakat.

Keberadaan perpustakaan memberikan layanan prima belum dapat dikatakan cukup. Pasal 7
butir e dan Pasal 8 butir d Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 tahun 2007 menegaskan
bahwa “Pemerintah serta Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota berkewajiban
menggalakkan promosi gemar membaca dengan memanfaatkan perpustakaan”. Dalam Pasal 48
ditegaskan bahwa Pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui keluarga, satuan
pendidikan dan masyarakat. Pasal 51 mengingatkan kita bahwa “Pembudayaan kegemaran
membaca dilakukan melalui gerakan nasional gemar membaca” yang dilaksanakan oleh
Pemerintah dan Pemerintah Daerah dengan melibatkan seluruh masyarakat. Untuk merealisasikan
ketentuan ini Perpustakaan Nasional RI sejak tahun 2006 telah mengambil inisiatif memilih,
menetapkan dan mengangkat seorang “Duta Baca Indonesia (DBI)” untuk menjadi motivator
nasional dalam kegiatan promosi minat baca dan kegemaran membaca. Duta baca ini adalah
seseorang yang sukses karena senang membaca buku dan/atau menggunakan perpustakaan, serta
memiliki pengaruh dan diteladani masyarakat. Sampai saat ini sudah ada 3 orang Duta Baca
Indonesia yaitu: Tantowi Yahya (2006-2010), Andy F Noya (2011- 2015), Najwa Sihab (2016-
2020).

1
Program pemasyarakatan kegemaran membaca melalui Duta Baca Indonesia merupakan salah
satu strategi yang dipilih dan digunakan Perpustakaan Nasional RI untuk memotivasi kesadaran
masyarakat dan menumbuhkembangkan kegemaran membaca. Hal ini dipilih mengingat
masyarakat Indonesia mempunyai sifat mencontoh atau meniru.Sehubungan dengan itu, salah satu
upaya yang dilakukan agar kegemaran membaca di masyarakat tumbuh dan berkembang adalah
menghadirkan seorang tokoh (public figure) yang dapat menjadi panutan bagi masyarakat.
Kehadiran seorang Duta Baca Indonesia ditengah-tengah masyarakat akan menjadi pengungkit
dan pendorong kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbudaya gemar membaca.

Kegiatan Duta Baca Indonesia sampai saat ini telah melaksanakan kewajibannya diberbagai
kegiatan pemasyarakatan kegemaran membaca secara langsung di wilayah Indonesia.Kegiatan
yang dilaksanakan dalam bentuk talkshow dan orasi yang semuanya ditujukan untuk memberikan
motivasi masyarakat paham tentang membaca untuk cerdas, berpengetahuan luas yang
dampaknya menjadi kreatif, inovatif dan kompetitif dalam produktifitas.

Dengan adanya Kegiatan Duta Baca Indonesia sejak tahun 2006 sampai saat ini, telah
menimbulkan dampak tumbuhnya Duta Baca di daerah dan di kegiatan sektor lain seperti : Duta
Baca Provinsi, Duta Baca Kabupaten/Kota, Duta Baca Sekolah, Duta Baca Cilik dan Bunda
Baca/Bunda Literasi di beberapa Kabupaten/Kota dan Provinsi di Indonesia. Hal ini menunjukkan
bahwa Duta Baca Indonesia mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan minat baca bagi
deerah di Indonesia. Program Duta Baca Indonesia ini akhirnya juga memberikan efek yang
sangat baik dalam usaha pembudayaan kegemaran membaca seluruh daerah di Indonesia.
Disamping itu Duta Baca Indonesia selama masa kontrak kerja juga diharapkan dapat
memberikan inisiasi kerjasama dengan berbagai lembaga, organisasi dan Penggiat literasi untuk
mempercepat terciptanya budaya kegemaran membaca di Indonesia.

Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil kegiatan Duta Baca Indonesia serta mengurangi
deviasi, keraguan dan permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan ini perlu disusun dan diterbitkan
sebuah petunjuk teknis kegiatan. Karena itu Perpustakaan Nasional untuk kepentingan kegiatan
tahun 2019 dan seterusnya menerbitkan Petunjuk Teknis Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Duta
Baca Indonesia. Petunjuk Teknis ini digunakan oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan
Duta Baca Indonesia seperti Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota serta tim
penyelenggara di lingkungan Perpustakaan Nasional RI.

2
B. DASAR HUKUM KEGIATAN
Pelaksanaan kegiatan ini didasarkan pada ketentuan yang diatur dalam peraturan perundangan
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-undang No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah (terbaru), khususnya
Lampiran W pembagian kewenangan pusat, daerah provinsi, daerah kab/Kota di bidang
perpustakaan;
4. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang - Undang No. 43
Tahun 2007 Tentang Perpustakaan;
5. Peraturan Pemerintah 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;
6. Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2014 Tentang
Penghargaan Gerakan Pembudayaan Kegemaran Membaca;
7. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) Dana
Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2019 Nomor: 057.01-0.531535/2019Tanggal 5 Desember
Tahun 2018.

C. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN


Penyusunan dan penerbitan pedoman ini dimaksudkan untuk memberi petunjuk tertulis dalam
pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia (DBI) di wilayah Indonesia baik di tingkat Pusat
maupun Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) agar berjalan lancar, sinergis dan efektif. Disamping
itu, adanya pedoman teknis ini akan mempermudah Dinas Perpustakaan provinsi/kabupaten/kota
selaku mitra utama Perpustakaan Nasional RI dalam menyelenggarakan kegiatan DBI dan kegiatan
serupa di daerah.;

Tujuan dari kegiatan Duta Baca Indonesia adalah :


1. Memotivasi, mengungkit dan mengakselerasi kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran
membaca di daerah semakin semarak, sinergis dan dinamis;
2. Menumbuhkembangkan inisiatif daerah untuk membuat model kampanye kegemaran
membaca untuk cerdas berpengetahuan luas sama atau menyerupai kampanye DBI;
3. Meningkatnya kegemaran membaca di lingkungan masyarakat serta semakin semaraknya
kegiatan pembudayaan kegemaran membaca di Indonesia secara merata dan proporsional;
4. Meningkatnya jumlah tokoh (public figure) Duta Baca Indonesia (DBI) di seluruh daerah
wilayah Indonesia

3
D. SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan yang dicapai adalah:
1. Terlaksananya kegiatan sosialisasi kegemaran membaca di daerah melalui kehadiran Duta
Baca Indonesia;
2. Termotivasinya dan terlaksananya kegiatan gerakan pembudayaan kegemaran membaca di
daerah yang efektif dan berhasil guna melalui kehadiran/pola Duta Baca Indonesia;
3. Terjadinya peningkatan jumlah Penggiat – Penggiat pembudayaan kegemaran membaca di
daerah melalui kehadiran Duta Baca Indonesia;
4. Peningkatan kunjungan pemustaka dan transaksi layanan informasi kepustakaan di semua
jenis perpustakaan yang ada di daerah dampak dari kehadiran Duta Baca Indonesia;

E. WAKTU PELAKSANAAN
Pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia dilaksanakan secara terprogram dan proporsional mulai
bulan Februari sampai dengan pertengahan bulan Desember tahun berjalan. Kegiatan tersebut
dilaksanakan di lokasi dan jadwal yang ditentukan oleh Perpustakaan Nasional dengan pihak yang
berwenang di provinsi/kabupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia. (lihat tabel data terlampir)

F. LOKASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Titik lokasi penyelenggaraan kegiatan DBI di daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) setiap tahun
sesuai dengan ketetapan tertulis yang tertuang dalam program tahunan Perpustakaan Nasional RI.
Kegiatan Duta Baca Indonesia selama tahun 2019 akan dilaksanakan di 12 (dua belas) tempat.
Untuk penentuan Kota dan Tempat pelaksanaan kegiatan DBI dalam bentuk sosialisasi atau
kampanye “WUJUDKAN MASYARAKAT INDONESIA GEMAR MEMBACA UNTUK
CERDAS, BERPENGETAHUAN LUAS, INOVATIF, KREATIF DAN KOMPETITIF”
disesuaikan dengan kondisi, potensi dan kebutuhan daerah yang disepakati Pemerintah daerah (c.q
Dinas Perpustakaan Provinsi/Kabupaten/Kota) terkait dengan Perpustakaan Nasional (c.q Pusat
Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca).
Kegiatan DBI untuk tahun selanjutnya dapat diusulkan oleh Daerah sedini mungkin untuk dikaji
dan ditetapkan Perpustakaan Nasional RI. Sedangkan untuk Kegiatan DBI atas anggaran daerah
(bila ada dan memungkinkan) akan dikoordinasikan Perpusnas dan dibicarakan dengan pihak
Duta Baca Indonesia.
Rencana Lokasi dan Waktu penyelenggaraan/pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia Tahun
2019 dapat dilihat dalam Lampiran.

4
G. KONTAK PENTING YANG DAPAT DIHUBUNGI
Berikut adalah kontak yang terkait dengan program dan selalu siap dihubungi:
Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI
Jalan Salemba Raya No 28 A, Gedung D Lantai 4.
Jakarta Pusat - DKI Jakarta.
Up. Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Minat Baca
Telp. 021 3923121

5
BAB II
KETENTUAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia baik di tingkat pusat maupun daerah diharapkan dapat
dilaksanakan secara baik, efektif dan menarik perlu dirancang dan dikelola secara professional.
Pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia perlu melibatkan berbagai unsur seperti: Dinas
Perpustakaan Daerah (provinsi, kabupaten/kota), organisasi perpustakaan dan kepustakawanan,
organisasi gerakan pemasyarakatan kegemaran membaca dan pemerhati perpustakaan lainnya. Oleh
sebab itu, maka disusun petunjuk teknis secara umum dan khusus pelaksanaan Kegiatan Duta Baca
Indonesia.

A. KETENTUAN UMUM

Ketentuan umum dalam pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia di seluruh Indonesia adalah:

1. Penetapan Lokasi dan Tempat Penyelengaraan/Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca


Indonesia

Dalam penetapan lokasi pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia, Perpustakaan Nasional
mempertimbangkan terhadap kondisi dan situasi budaya literasi untuk masing-masing daerah
yang akan menjadi target program. Pemilihan dan penetapan lokasi kegiatan Duta Baca
Indonesia minimal didasarkan atas kajian perkembangan pemanfaatan perpustakaan di daerah
yang bersangkutan serta usulan yang diajukan. Perkembangan Perpustakaan yang dimaksud
dapat dilihat dari stastistik regional atas kunjungan pemustaka dan transaksi penggunaan jasa
layanan perpustakaan (umum dan sekolah) minimal selama 3 tahun terakhir. Disamping itu
juga mempertimbangkan perkembangan pertumbuhan perpustakaan didaerah yang dapat
dilihat dari statistik perpustakaan dan presentasi jumlah perpustakaan terakreditasi selama 3
tahun terakhir.

Dari kedua pertimbangan diatas Perpustakaan Nasional RI akan menunjuk/menetapkan daerah


yang layak untuk menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan Duta Baca Indonesia. Disamping
Perpustakaan Nasional RI juga memperhatikan :
a) surat permintaan dari daerah tentang perlunya pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia di
deaerah yang bersangkutan, dan
b) kebijakan dan skala prioritas nasional.

Adapun penentuan “Tempat penyelenggaraan/pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia”


sangat fleksibel, dapat dilakukan di dalam gedung (indoor) atau diluar gedung (outdoor).
Pemilihan ini disesuaikan dengan jumlah peserta serta ketersediaan fasilitas sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam kegiatan.

6
2. Waktu Penyelenggaraan/Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia
Waktu penyelenggaraan kegiatan Duta Baca Indonesia di dasarkan atas usulan Perpustakaan
Nasional RI untuk disepakati oleh pihak yang berwenang di daerah menjadi target. Bila jadwal
pelaksanaan DBI yang diusulkan mengalami kendala/hambatan signifikan, kedua pihak perlu
menentukan alternatif waktu lain dengan memperhatikan probabilitas dan efektifitas dalam
pelaksanaan program, baik dari sisi Perpustakaan Nasional RI maupun dinas perpustakaan
daerah. Perubahan waktu pelaksanaan kegiatan terhadap konsep awal sedapat mungkin tidak
lebih dari 1 bulan dari jadwal semula.

3. Peserta Kegiatan Duta Baca Indonesia

Peserta kegiatan Duta Baca Indonesia sebanyak 250 orang dari berbagai unsur yang terkait
dengan kegiatan perpustakaan dan kegemaran membaca, pendidik dan penyuluh
kemasyarakatan, serta Penggiat literasi. Jumlah masing-masing unsur diatas tidak harus sama,
tetapi disesuaiakan dengan kebutuhan, kondisi dan prioritas pembangunan di daerah target.
Apabila peserta kegiatan yang diinginkan hadir melebihi ketentuan diatas, beban kelebihan
peserta tersebut menjadi tanggung jawab daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang
melaksanakan.

4. Materi Kegiatan Duta Baca Indonesia

Duta Baca Indonesia dalam setiap kegiatan selalu mengisi dengan berbagai materi yang bersifat
memotivasi/mempercepat terwujudnya masyarakat gemar membaca, antara lain :
a. Memberi contoh keberhasilan/prestasi seseorang karena membaca
b. Memprovokasi pejabat pemerintah/tokoh masyarakat/tokoh agama untuk menjadi
penggerak utama maupun teladan dalam meningkatkan kegemaran membaca masyarakat
c. Kiat-kiat membaca untuk berprestasi dan menumbuhkan kegemaran membaca.

Dalam kesempatan kegiatan ini, Duta Baca Indonesia juga dapat melakukan kunjungan ke
lapangan untuk bertemu dengan para Penggiat literasi dan toko buku yang ada pada setiap
daerah, mulai dari kampus, komunitas baca, pojok - pojok baca atau bahkan seorang Duta Baca
Indonesia mengunjungi toko buku yang berkembang di daerah tersebut. Hal ini untuk
menunjukkan peran Duta Baca Indonesia yang dekat dengan masyarakat, sehingga dapat
memberikan inspirasi secara langsung.

7
B. KETENTUAN KHUSUS

Ketentuan khusus yang dimaksud dalam pelaksanaan Kegiatan Duta Baca Indonesia adalah
ketentuan teknis yang diperlukan dan harus dilaksanakan/dibuat sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan di masing-masing daerah target, seperti:

1. Tema Kegiatan;
Tema yang digunakan dalam kegiatan ini dapat dipilih/ditentukan oleh Panitia Pusat atau
Usulan daerah yang bersangkutan yang disetujui panitia pusat. Tema yang dimaksud dapat
berisi pandangan/harapan kedepan, ajakan, pesan, strategi atau moto lain untuk membangun
“budaya masyarakat gemar membaca”.
Contoh :
“MELALUI GEMAR MEMBACA DAN PERPUSTAKAAN BERGERAK – KITA
CIPTAKAN MASYARAKAT SEJAHTERA”
“LANGKAH CERDAS GENERASI MILENIAL DI ERA DIGITAL TERHADAP
INFORMASI DAN BERITA HOAX”
2. Komposisi Peserta/undangan;
Sebagaimana dijelaskan diatas, Peserta kegiatan Duta Baca Indonesia terdiri dari berbagai
unsur yang terkait dengan kegiatan pendayagunaan perpustakaan dan pembudayaan
kegemaran membaca, seperti : pustakawan/tenaga perpustakaan, aparat birokrasi terkait,
pendidik (baik dari pendidikan formal maupun nonformal), penyuluh kemasyarakatan,
Penggiat literasi (Pengelola TBM, Pendongeng, Komunitas Gemar Membaca, dan
sejenisnya), mahasiswa, pelajar, pemuka agama dan pemuka masyarakat peduli literasi. Unsur
dan komposisi ini tidak mutlak, namun dapat disesuaikan dengan kondisi dan potensi daerah
yang bersangkutan.
3. Kepanitiaan;
Kepanitian dalam pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia terdiri dari Panitia Pusat dan
Panitia Daerah. Panitia Pusat dibentuk dan diusulkan oleh Pusat Pengembangan Perpustakaan
dan Pengkajian Minat Baca (P3MB) yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Perpustakaan
Nasional RI atau Pejabat yang ditunjuk. Tugas dan kewajiban Panitia Pusat adalah
merencanakan dan melaksanakan kegiatan Duta Baca Indonesia berjalan secara optimal dan
sukses, serta melaporkannya secara tertulis kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI.
Sedangkan Panitia Daerah membantu dan memperkuat kelancaran dan suksesnya kegiatan
DBI, serta melaporkan secara tertulis kepada Gubernur/Bupati/Walikota setempat dengan
tembusan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kepala Perpustakaan Nasional. Karena itu dapat
dikatakan Panitia Daerah sifatnya sebagai panitia pendamping dari panitia pusat dengan tugas
dan kewajiban sebagai berikut :

8
a. Mampu menyampaikan informasi terkait dengan kegiatan DBI kepada semua unsur
penting yang ada di daerah (seperti: Dinas Perpustakaan Provinsi/Dinas Perpustakaan
Kabupaten/Kota serta Instansi lain terkait) secara santun, jelas, lengkap dan akurat.
Penyampaian informasi dapat dilakukan secara lisan atau tertulis dengan bahasa yang
lugas dan terpercaya (komunikatif);
b. Mencatat dan merekam informasi lengkap dari semua contact person yang terkait dengan
kegiatan DBI (baik narasumber pakar, narasumber dari Perpustakaan Nasional RI,
narasumber dari provinsi/kabupaten/kota serta penggiat literasi daerah);
c. Melakukan kordinasi dengan panitia pusat tentang kesiapan dan kelancaran acara DBI;
d. Membuat notulen kegiatan DBI secara tertib, rapi, dan jelas;
e. Berpakaian rapih, menggunakan pakaian batik (baik laki-laki maupun perempuan), tidak
dijinkan memakai celana jeans
4. Nara Sumber
Narasumber dalam kegiatan ini, selain Duta Baca Indonesia sendiri juga dapat ditambah
pakar/kalangan professional dan berpengalaman dibidang terkait yang disesuaikan dengan
kondisi dan kebutuhan daerah, yang terdiri dari:
a. kalangan birokrasi antara lain: Gubernur, Bupati / Walikota dan atau pejabat yang
mewakili / ditugaskan;
b. Kalangan professional yang berpengalaman dibidangnya seperti : Penggiat Literasi
(Pustakawan Profesional, Pendongeng, Penulis, dan lain-lain) baik dari pusat maupun
daerah.
5. Media promosi/publikasi;
Kegiatan Duta Baca Indonesia perlu dipublikasikan kepada masyarakat luas melalui media
spanduk, poster, banner, media massa, media sosial, media elektronik atau media lain yang
sesuai dan potensial. Publikasi dapat dilakukan sebelum acara dilaksanakan maupun sesudah
acara.
6. Anggaran penyelenggaraan kegiatan Duta Baca Indonesia
Anggaran penyelenggaraan kegiatan disediakan oleh Panitia Pusat untuk peserta sebanyak
250 orang. Bila daerah menginginkan atau mendatangkan peserta melebihi dari jumlah target
yang ditentukan, Panitia Daerah wajib mengusahakan/menyediakan kekurangan anggaran
yang ada.

9
BAB III

PETUNJUK PERSIAPAN KEGIATAN

Dalam upaya memperlancar dan mengoptimalkan keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan Duta
Baca Indonesia, perlu dipersiapkan dengan baik dan matang. Persiapan merupakan sub rangkaian
kegiatan yang paling awal dari satu kesatuan kegiatan DBI. Dengan persiapan yang baik, matang dan
komprehensif akan menghasilkan proses dan hasil kegiatan yang prima. Oleh karena itu, dalam buku
petunjuk teknis ini juga disajikan bahasan tentang “Persiapan Pelaksanaan Kegiatan Duta Baca
Indonesia” untuk digunakan sebagai acuan dasar dalam mempersiapkan pelaksanaan DBI baik di
Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

A. PERSIAPAN ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


A.1 ADMINISTRASI
Kegiatan administrasi dan keuangan merupakan kegiatan dasar dari seluruh rangkaian kegiatan
penyelenggaraan dari Kegiatan DBI Perpustakaan Nasional RI. Panitia Pusat yang dibentuk
Perpustakaan Nasional dalam menyukseskan kegiatan DBI secara tertib, efektif dan efisien
berdasarkan peraturan perundangan yang ada perlu melakukan sederetan kegiatan antara lain
sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Duta Baca Indonesia, yang berkaitan
dengan jadwal mengenai hari, tanggal dan jam pelaksanaan kegiatan acara;
2. Melaksanakan koordinasi awal dengan pemerintah daerah terkait dalam hal menetapkan
jadwal dan lokasi pelaksanaan kegiatan DBI. Komponen utama yang perlu disepakati
mengenai hari, tanggal, jam dan gedung atau lokasi tempat pelaksanaan (Pendopo, Balai
Pertemuan, Aula Provinsi atau Kabupaten / Kota) kegiatan Duta Baca Indonesia oleh
panitia pusat;
3. Membuat dan mendistribusikan surat “permohonan kesediaan menjadi narasumber”
kepada Duta Baca Indonesia, para profesional terkait yang dipilih, Penggiat literasi dll.
dari Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan dalam rangka pelaksanaan
kegiatan Duta Baca Indonesia di Kota tertentu.;
4. Membuat surat “koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia” yang
ditujukan kepada Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi/Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota
dari Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan, dengan tembusan kepada Kepala
Perpustakaan Nasional RI dan Sekretaris Utama Perpusnas RI;
5. Berkoordinasi dengan panitia daerah mengenai, persiapan acara dan lokasi pelaksanaan,
serta hal-hal terkait dengan penyuksesan kegiatan Duta Baca Indonesia di daerah terpilih.

10
Koordinasi dapat dilakukan melalui berbagai media komunikasi seperti persuratan, e-mail,
telepon, fax, Hand Phone (HP), Whatsapp (WA). Aspek penting yang perlu diperhatikan
adalah Panitia daerah membuat surat undangan untuk menghadirkan para peserta
(audience) sebanyak 250 orang antara lain terdiri dari unsur : OPD, Forkompinda, DPRD,
Pelajar, Mahasiswa, Pengelola perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan, Pemerhari
minat baca, Penggiat literasi, komunitas baca, Penulis, Tokoh masyarakat, Tokoh agama,
Tokoh adat, Perwakilan media masa;
6. Membuat format isian bahan pelaporan kegiatan dan pengarsipan surat menyurat oleh
panitia pusat;
7. Membuat Kuesioner untuk di bagikan kepada seluruh peserta, dengan tujuan untuk
mengetahui respon peserta terhadap kegiatan yang sudah berlangsung;
8. Pustakawan yang ditunjuk untuk mendampingi kegiatan ini melakukan pengolahan
data, identifikasi serta menganalisis terhadap kelangsungan pelaksanaan acara.

A.2 KEUANGAN.
1. Menghitung kebutuhan anggaran untuk merealisasikan/menyukseskan pelaksanaan kegiatan
DBI di masing-masing lokasi target, meliputi dana untuk : honorarium narasumber,
perjalanan, perlengkapan peserta, konsumsi, transport peserta, dokumentasi dan publikasi,
sewa kendaraan;
2. Mempersiapkan honorarium khusus untuk Narasumber kegiatan Duta Baca Indonesia,
terdiri dari :
a. Pejabat Perpustakaan Nasional RI (seperti Eselon I/II/III,/Pustakawan Utama);
b. Narasumber Duta Baca Indonesia;
c. Gubernur/Wakil Gubernur/ Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota dan/atau
Sekda setempat.
3. Membuat perencanaan penarikan SPJ keuangan;
4. Membuat pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan POK dan SBU yang dikeluarkan
oleh Kementerian Keuangan RI;
5. Berkoordinasi dengan panitia daerah untuk mendistribusikan pos-pos pengeluaran sesuai
dengan ketentuan;
6. Menyiapkan daftar hadir dan kuitansi dari pos-pos pengeluaran;
7. Mengumpulkan bukti fisik dari semua pengeluaran keuangan :

a. Daftar hadir peserta;


b. Daftar penerima perlengkapan peserta;
c. Daftar penerima pengeluaran Alat Tulis Kantor;

11
d. Daftar penerima konsumsi;
e. Daftar penerima bantuan transport;
f. Daftar penerima honorarium panitia pelaksana lapangan;
g. Kuitansi Narasumber;
h. Kuitansi hotel penginapan narasumber pusat dan pendamping;
i. Bukti pesawat dan boarding pass;
j. Bukti perjalanan darat (sewa kendaraan, kereta api, struk pembelian bensin, STNK dan
SIM);
k. Kuitansi paket publikasi (video, dokumentasi,, backdrop, spanduk, umbul-umbul,
peliputan media cetak, wartawan) semua bukti fisik pengeluaran di lampirkan;
l. Kuitansi paket Entertaint ( organ/penyanyi dan tarian/taman) semua bukti fisik di
lampirkan/faktur terlampir;
m. Kuitansi konsumsi ( faktur terlampir);
n. SK Penetapan Panitia Daerah (terlampir sebagai bukti pembayaran honor panitia
daerah);
o. Biodata semua narasumber (terlampir sebagai bukti pembayaran honorarium);
p. Panitia Pusat di damping panitia daerah membuat notulen dari hasil kegiatan.
8. Menyusun laporan pertanggungjawaban keuangan kepada penanggung jawab kegiatan.

B. PERSIAPAN TEKNIS DALAM PENYELENGGARAAN KEGIATAN


B.1. Aspek Manajemen Kegiatan
Persiapan teknis dalam penyelenggaraan kegiatan DBI adalah penyiapan kegiatan terkait
diluar kegiatan administrasi dan keuangan yang mempengaruhi tingkat keberhasilan kegiatan.
Hal penting yang perlu diperhatikan lebih awal adalah aspek manajemen serta penguasaan
berbagai komponen kegiatan yang harus ada dan dikerjakan, antara lain seperti berikut
1. Penyusunan rencana kerja teknis secara lengkap, termasuk susunan acara (rundown),
pembentukan Tim kerja yang dipelukan, penyediaan pedoman teknis/instruksi kerja, serta
mekanisme komunikasi dan koordinasi;
2. Pembahasan kemasan pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia dalam bentuk dialog
(talkshow), atau seminar bahkan dapat pula disinergikan dengan kegiatan daerah seperti:
Pencanangan Gerakan Membaca dan Pengukuhan Bunda Baca, dan lain lain;
3. Pokok-pokok peristiwa yang perlu didokumentasikan dan dimasukkan dalam laporan.
4. Pengaturan tempat duduk audien kegiatan agar terasa nyaman dan berwibawa (tata desain
lokasi penyelenggaraan);
5. Pengaturan sumber cahaya (matahari, listrik) agar tidak terkesan silau dan panas;
6. Penataan layar proyektor, backdrop, atau panggung dll.

12
B.2 AKOMODASI & TRANSPORTASI.
Lingkup kegiatan akomodasi dan transportasi yang perlu diperhatikan dalam kegiatan DBI
minimal yang terkait dengan hal berikut :
1. Mengatur dan mempersiapkan secara baik pemesanan tiket pesawat melalui agen travel
untuk narasumber pakar dan narasumber Perpusnas dari pusat disesuaikan dengan jadwal
keberangkatan yang sudah disepakati;
2. Pendistribusian tiket yang sudah dipesan kepada masing-masing narasumber;
3. Intensitas dan keharmonisan koordinasi antara Panitia pusat dan daerah untuk mengatur
ketersediaan hotel, dan sewa kendaraan.

B.3 PERLENGKAPAN.
1. Panitia pusat menyiapkan:
a. Backdrop;
b. Spanduk;
c. Umbul-umbul.
2. Menyelesaikan Pengadaan Seminar Kit:
a. Kaos;
b. Tas;
c. Blocknote;
d. Ballpoint;
e. Sertifikat peserta dan narasumber.
3. Panitia pusat dan daerah mendistribusikan Seminar Kit ke masing-masing peserta/lokasi.
4. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan pada kegiatan Duta Baca Indonesia tahun 2019
yaitu :
a. Sofa/kursi, meja untuk narasumber sebanyak 3 orang dan untuk moderator
b. Layar peraga 2 buah;
c. Proyektor 2 buah;
d. Audio-Video.
e. Laptop multimedia dengan spesifikasi layar 14” dengan memuat program Standar
Quick Time dan Windows Media Player Classic, spesifikasi tersebut diperlukan untuk
dapat memutar tayangan;
f. Penyejuk ruangan (AC, Kipas Angin), dengan kondisi ruangan yang nyaman sehingga
peserta (audience) tidak terganggu;

13
g. Perlengkapan (Sound) lengkap dengan spesifikasi untuk peserta 250 orang (± 1.000
watt, disesuaikan dengan kapasitas gedung dan jumlah peserta), Organ/Tarian Daerah;
h. Mic minimal 3 buah (maksimal 4 buah) dengan baterai baru.

B.4 PUBLIKASI/DOKUMENTASI.
1. Panitia pusat dan daerah mengatur ruangan/panggung berbentuk setengah lingkaran, sesuai
dengan buku pedoman;
2. Panitia pusat berkoordinasi dengan panitia daerah untuk penataan kursi audience sebanyak
250 orang peserta;
3. Panitia pusat dan daerah memasang spanduk, umbul-umbul dan back drop;
4. Panitia daerah menghubungi wartawan, media cetak untuk publikasi;
5. Panitia daerah mendokumentasikan semua rangkaian acara.

14
BAB IV

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN KEGIATAN DUTA BACA INDONESIA

Demi kesuksesan kegiatan Duta Baca Indonesia secara optimal dan efisien, Tim Pelaksana wajib
melaksanakan ketentuan sebagai berikut :
1. Tim yang ditunjuk melakukan koordinasi awal secara tertib, terarah, simultan kepada
narasumber untuk menanyakan kesediaan menjadi narasumber serta mengkonfirmasi tempat
acara dan tanggal pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia;
2. Tim yang ditunjuk melakukan koordinasi dengan narasumber dari Perpustakaan Nasional RI
baik pejabat Es I, II dan Es III dan Pustakawan Utama ;
3. Tim yang ditunjuk melakukan koordinasi awal baik kepada narasumber pakar maupun
narasumber Perpustakaan Nasional RI dan pihak daerah, harus menyampaikan kepada
pendamping yang akan melaksanakan tugas perihal pembicaraan atau koordinasi yang sudah
dilakukan;
4. Pendamping yang mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan tugas di suatu daerah
harus menindaklanjuti koordinasi yang sudah dilakukan tim, baik dengan narasumber pakar,
narasumber dari Perpustakaan Nasional RI dan narasumber lokal secara tertib, terarah dan
simultan untuk kelancaran pelaksanaan acara di daerah yang sudah ditunjuk;
5. Mengirimkan surat baik melalui fax, e-mail maupun TIKI/POS kepada Narasumber Pakar
(Anggota Dewan), Gubernur/Bupati/Walikota serta Kepala Badan Perpustakaan Provinsi dan
Kabupaten/Kota tempat dilaksanakan kegiatan;
6. Tim yang telah ditunjuk melakukan koordinasi awal secara tertib, terarah, simultan dengan
pihak daerah baik provinsi, kabupaten/kota mengenai kesiapan tempat dan tanggal
pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia mengenai :
a. Tempat pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia dan tanggal/hari pelaksanaan; Peserta
(Undangan Duta Baca Indonesia) 250 orang terdiri dari : OPD, Forkompinda, DPRD,
Pelajar, Mahasiswa, Pengelola perpustakaan dari berbagai jenis perpustakaan, Pemerhati
minat baca, Penggiat literasi, komunitas baca, Penulis, Tokoh masyarakat, Tokoh agama,
Tokoh adat dan Perwakilan media massa. (peserta 250 orang tidak kurang. Namun tidak
menutup kemungkinan daerah ingin mengundang lebih menjadi tanggungjawab
pemerintah daerah.);
b. Kesiapan Narasumber :
- Pejabat Perpustakaan Nasional RI (Eselon I/II/ III/ Pustakawan Utama).
- Narasumber Duta Baca Indonesia

15
- Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/ Wakil Walikota dan Sekda
setempat.
c. Kesiapan untuk menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan MARS Perpustakaan
d. Kesiapan MC (yang mempunyai kompetensi terhadap perpustakaan dan kegemaran
membaca) ;
e. Panitia pusat memastikan kepada Panitia Daerah yang mengkoordinasikan semua
pelaksanaan dilapangan baik itu untuk membantu kesiapan Dirigen, Registrasi, Operator
Komputer, Notulen, Pembaca Do’a, dll;
f. Kesiapan Konsumsi (snack dan makan siang) peserta dan (snack dan makan siang untuk
VIP tamu undangan;
7. Pendamping yang mempunyai tanggung jawab sesuai dengan tugasnya menindaklanjuti
koordinasi yang telah di lakukan TIM secara mendalam mengenai kesiapan (tempat, peserta,
narasumber, MC, panitia daerah, konsumsi, hiburan, dan lain-lain) untuk kelancaran
pelaksanaan acara di daerah yang sudah ditunjuk;
8. Kesiapan dokumentasi kegiatan Duta Baca Indonesia berupa Video Rekaman dan Foto
Kegiatan;
9. Kesiapan hiburan (Entertainment) organ, penyanyi, tarian dan taman;
10. Kesiapan untuk layout ruangan (meja registrasi + kursi, meja tamu VIP + kursi, kursi peserta,
meja notulen + kursi, meja untuk LCD, sofa dan meja untuk narasumber di panggung, screen
layar 2(kanan + kiri), laptop, podium, palu, mic5 buah);
11. Kesiapan petugas yang akan mengatur mic kepada peserta yang akan bertanya;
12. Kesiapan untuk konduktor menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Perpustakaan;
13. Kesiapan untuk biodata narasumber;
14. Kesiapan untuk publikasi (spanduk 1, backdrop 1, umbul-umbul 2, wartawan yang akan
meliput;
15. Koordinasikan dengan pihak daerah untuk foto Gubernur, Bupati/Walikota untuk di pasang di
Backdroup
16. Kesiapan untuk press release dan press conference;
17. Kesiapan pembacaan do’a;
18. Kesiapan untuk tempat Ruang Transit Narasumber (bisa dikoordinasikan untuk wawancara
dari media)
19. Cek kelengkapan yang akan di bawa ke daerah pelaksanaan kegiatan Safari Gerakan Nasional
Gemar Membaca
a. Kuitansi Narasumber;
b. Daftar penerima honor untuk Panitia Daerah;
c. Daftar hadir peserta;
d. Daftar penerima konsumsi;

16
e. Daftar penerima perlengkapan peserta;
f. Daftar Penerima Bantuan Transportasi untuk 250 orang peserta Duta Baca Indonesia;
g. Menyiapkan SPPD;
h. Menyiapkan Surat Tugas;
i. Form Notulen Perlaksanaan Duta Baca Indonesia;
j. Membawa soft file lagu Mars Perpustakaan Nasional RI dan Lagu Indonesia Raya.
20. Perlengkapan Peserta Duta Baca Indonesia
a. Tas, block note, ballpoint, kaos;
b. Backdrop, spanduk dan umbul-umbul.
21. Setiap pendamping yang akan melaksanakan tugas ke daerah harus menyiapkan semua
perlengkapan (perlengkapan peserta, perlengkapan administrasi keuangan, daftar hadir,
formulir notulen, fom biodata, fom perjalanan dinas,fom isian kuesioner, dll) ;

B.PELAKSANAAN ACARA KEGIATAN

Pelaksanaan acara Duta Baca Indonesia diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik, yaitu :
1. Panitia dari Jakarta tiba 1 hari sebelum acara berlangsung untuk berkoordinasi dengan
Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi/Kepala Kantor Perpustakaan Umum Kab/Kota;
2. Panitia pusat menyiapkan administrasi keuangan (narasumber, transportasi peserta, panitia,
sambutan-sambutan dan materi dalam pelaksanaan acara);
3. Panitia pusat dan daerah menyiapkan ruangan untuk narasumber (VIP), meja registrasi, dan
daftar hadir peserta;
4. Panitia daerah mengatur konsumsi narasumber dan peserta;
5. Panitia pusat menyiapkan seminar kit (Sertifikat, Kaos, Tas, Blocknote, ballpoint dan jadwal
acara) untuk disampaiakan ke peserta melalui panitia daerah;
6. Panitia daerah menyiapkan MC/Moderator dari protokoler daerah atau radio setempat yang
bisa menghidupkan suasana acara Talk Show;
7. MC/Moderator menyiapkan acara yang disusun sebagai berikut :
a. Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Perpustakaan;
b. Tarian daerah;
c. Sambutan :
- Kepala Perpustakaan Nasional RI atau yang mewakili;
- Pemerintah Daerah (Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil
Walikota /Sekda).
d. Penyerahan plakat dari Perpusnas ke Pemda setempat dan sebaliknya;
e. Doa;
f. Talk Show. MC memperkenalkan Narasumber pada Talk Show yang terdiri dari :

17
- Kepala Perpustakaan Nasional RI.
- Duta Baca Indonesia;
g. Gubernur/Wakil Gubernur/Bupati/Wakil Bupati/Walikota/Wakil Walikota /Sekda;
h. Sesi Tanya Jawab antara narasumber,peserta dan sebaliknya, dilanjutkan dengan Kuis.
i. Closing Acara oleh MC/Moderator dan sekaligus ucapan terimakasih.

C. JADWAL ACARA

CONTOH RUNDOWN ACARA DUTA BACA INDONESIA

1. Tema Acara
……………………………………………………………

2. Tempat Acara
…………………………………………………………….

3. Agenda Acara Tentative Menyesuaikan dengan Konsep Acara Yang Akan Dilaksanakan di
Daerah

Hari/Tanggal Waktu Sesi Kegiatan

Kamis, ..Februari 2019 08.30 – 09.00 Registrasi Peserta

09.30 – 09.45 MC. Opening

09.45 – 10.00 • Menyanyikan Lagu Indonesia Raya


• Menyanyikan Mars Perpustakaan
10.00 – 10.15 Sambutan Kepala Perpusnas RI atau yang
mewakili

10.00 – 10.15 Sambutan Gubernur/Bupati/Walikota.

Dilanjutkan pencanangan Gerakan Gemar


Membaca di daerah (bila ada).

10.15 – 10.30 Pengukuhan Bunda Baca oleh Kepala Perpusnas


RI atau Gubernur/Bupati/Walikota (bila ada)

10.30 – 10.45 Penandatanganan MoU kegiatan pendayagunakan


perpustakaan dan atau pembudayaan kegemaran
membaca di daerah (bila ada) dengan :

• Kepala Dinas Pendidikan


• Kepala Dinas Kesehatan
• Ketua Adat
• Ketua Perhimpunan Hotel Restoran
• Ketua DPW Usahawan Rumah Makan dan

18
Kopi (PURMAKOM)
• Ketua TP PKK
• Para Desa/Kelurahan

10.45 – 10.50 Pencanangan Gerakan Gemar Membaca sekaligus


Penandatangan prasasti “GerakanGemar Membaca“
oleh Gubernur/Bupati/Walikota (bila ada)

10.50 – 11.05 Pemberian Penghargaan dan Hadiah (bila ada)

• Para juara lomba di Daerah


11.05 – 11.15 Doa

11.15 – 12.45 Talkshow dengan tema disesuaikan dengan


kebutuhan dan kondisi daerah

contoh‘’Membaca dan Generasi Milenial”

12.45 – 13.00 Penutup

D. PELAPORAN
1. Panitia Pusat didukung informasi dari panitia daerah selaku pendamping menyusun
laporan kegiatan Duta Baca Indonesia secara sistematis dari seluruh rangkaian acara
dari mulai registrasi sampai sesi penutup. Dokumen laporan menggambarkan secara
detail seluruh aktivitas selama acara berlangsung dilengkapi dengan dokumentasi.
Laporan hasil pelaksanaan kegiatan Duta Baca Indonesia di Daerah. Susunan laporan
minimal memuat:
a. Situasi pelaksanaan;
b. Testimoni dari beberapa komponen (dalam bentuk video/gambar/Audio Visual):
- Gubernur/Bupati/Walikota;
- Mahasiswa dan Pelajar;
- Penggiat Literasi;
2. Membuat Rangkuman tertulis terkait dengan pelaksanakan acara berdasarkan hasil
kuesioner yang sudah diisi oleh peserta.
3. Laporan dan rangkuman tertulis hasil pelaksanaan kegiatan disusun secepatnya paling
lambat dua minggu setelah acara disampaikan kepada koordinator pelaksana untuk di
teruskan kepada Kepala Bidang Pengkajian dan Pemasyarakatan Minat Baca.

19
BAB V

PENUTUP

Kegiatan Duta Baca Indonesia (DBI) adalah sebagai model kampanye budaya gemar membaca
melalui pendayagunaan wahana perpustakaan telah berjalan selama satu dasa warsa. Program Duta
Baca ini memberikan kepercayaan kepada salah satu putra bangsa terbaik dibidangnya untuk
memberikan motivasi atau ajakan kepada masyarakat luas tentang makna kegemaran membaca bagi
kehidupan.

Duta Baca Indonesia saat ini dipercayakan kepada Najwa Sihab (periode 2016 s.d. 2020) untuk
melanjutkan misi DBI sebelumnya (Tantowi Yahya periode 2006 s.d 2010 dan Andy F Noya periode
2011 s.d 2015). Kegiatan DBI dilaksanakan di Seluruh Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) yang ada di
Indonesia sebagai upaya memotivasi dan mengakselerasi pemerintah daerahmenciptakan percepatan
peningkatan kondisi kegemaran membaca masyarakat. Kebijakan ini dilakukan karena tuntutan
membangun dan menciptakan kondisi masyarakat gemar membaca untuk cerdas, berpengetahuan
luas, dan tangkas dalam berproduktivitas. Kondisi ini diperlukan untuk menghadapi persaingan global
era APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) yang akan diberlakukan mulai tahun 2020.

Kegemaran membaca melalui jasa perpustakaan perlu diperkuat dan diperluas, baik dari sisi
jangkauan wilayah, pemanfaatan teknologi informasi dan ketajaman arah. Hal ini penting karena
semakin tingginya kebutuhan akan informasi digital di era millenial baik melalui gadget, medsos dan
lain-lain. Program kampanye pola DBI merupakan pilihan yang tepat, mengingat budaya/ karakter
masyarakat Indonesia cenderung pola paternalistik.

Untuk menghasilkan dampak positif dari kegiatan DBI, perlu dipersiapkan dengan baik mulai dari
pemilihan daerah lokasi, koordinasi & komunikasi kegiatan antara pusat dan daerah, intensitas dan
keprofesionalan kegiatan, serta perlunya evaluasi dan perbaikan kegiatan. Model kegiatan ini
diharapkan selain sukses juga mampu memberikan dampak tentang tumbuh kembangnya model
kampanye serupa di semua daerah. Target utamanya adalah tampak nyata semaraknya model
kampanye dan keberhasilan indeks kegemaran membaca masyarakat di seluruh wilayah
Provinsi/Kabupaten/Kota untuk menghadapi persaingan bangsa dan negara yang semakin ketat.
Kesiapan dan profesionalitas Panitia Penyelenggara yang didukung personel yang kompeten dalam
suatu Tim Kerja yang kompak antara pusat dan daerah merupakan faktor utama keberhasilan. Karena
itu perlu dibangun sebagai visi, misi dan tujuan kerja dari program Duta Baca Indonesia Perpustakaan
Nasional RI. Semoga pedoman teknis ini bisa membantu memperlancar dan mengkaselerasi semua
pihak.

20
ISBN 978-623-200-072-8

9 786232 000728

Anda mungkin juga menyukai