SKRIPSI
Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana
dalam bidang Ilmu Sastra Jepang
Oleh:
130708005
2017
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. karena dengan rahmat
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Usaha yang diiringi dengan doa merupakan
Dalam Novel “Holy Mother” Karya Akiyoshi Rikako” ini penulis susun sebagai
salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana pada Departemen Sastra Jepang Fakultas
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari bimbingan, dukungan,
dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
2. Bapak Prof. Hamzon Situmorang, M.S, Ph.D., selaku ketua dan dosen
3. Dosen Penguji Ujian Skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca
pada program studi Sastra Jepang yang telah memberikan ilmu dan pendidikan
kepada orang tua yang sangat penulis cintai. Bapak Jemikan dan Ibunda Siti
Khadizah, atas kasih sayang, kesabaran, dan tidak pernah lelah mendidik dan
memberikan cinta yang tulus ikhlas kepada penulis sejak kecil sampai
sekarang. Tanpa kedua orang tua penulis, penulis tidak akan mampu menjadi
Dan juga terima kasih kepada saudaraku M. Indra Syahputra, S.Pd dan M. Firli
6. Terima kasih kepada sahabat saya Sartika, Sonya, Aisyah, dan Siti Sindy,
terima kasih atas dukungan dan doanya, terima kasih atas canda tawanya, dan
Helan, Novia, Akrimi, Leni, Popi, Ayu, Wulan, Shinta, Popi, Rizka, Hilda,
Nisa, Adelisa, M. Irsan, dan teman-teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih untuk kebersamaan dan perjuangan selama empat tahun
dengan kalian. Semoga persaudaraan ini dapat terjalin sampai yang akan
ii
semangat.
9. Dan, kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.
Penulis sadar bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis
Penulis,
iii
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.5.2 ManfaatPenelitian...................................................................... 13
iv
2.2.4 Setting........................................................................................ 22
3.2.1 Id...................................................................................................39
3.2.2 Ego................................................................................................45
4.1 Kesimpulan............................................................................................52
4.2 Saran......................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
PENDAHULUAN
konkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa (Sumardjo dan Saini
1988:3). Sastra merupakan hasil karya manusia baik lisan atau non lisan tulisan
yang menjadikan bahasa sebagai medianya. Hasil dari sastra adalah karya sastra.
Karya sastra adalah kisah atau cerita yang diemban oleh pelaku-pelaku
tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang
bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita. Pada
dasarnya karya sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya
sastra yang bersifat fiksi seperti novel, cerpen, essei dan komik. Sedangkan yang
bersifat non fiksi berupa puisi dan drama (Aminuddin, 2000:66). Salah satu jenis
karya sastra yang paling populer dan digemari pada kalangan usia remaja bahkan
menceritakan suatu kejadian, baik yang terjadi maupun hanya berupa khayalan
membangun novel itu sendiri. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun
novel itu sendiri, unsur intrinsik terdiri dari tema, tokoh/penokohan, alur, setting,
gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan yang dimaksud unsur ekstrinsik adalah
unsur-unsur yang berada di luar karya sastra namun secara tidak langsung
psikologis, dan lain-lain yang dapat mempengaruhi penulisan karya sastra tersebut
Dalam penulisan karya sastra fiksi berupa novel, telah banyak sastrawan
psikologis tokoh karena dianggap dapat menarik minat pembaca. Psikologis tokoh
yang terdapat dalam karya sastra fiksi merupakan hak seorang pengarang untuk
kesesuaian antara tokoh dan jalan cerita yang dibuat oleh pengarang tersebut.
dikemas dengan cerita yang berbeda-beda pada tiap novelnya. Seperti dalam salah
seorang ibu yang rela melakukan apa saja untuk melindungi putrinya. Tanaka
Makoto selaku tokoh utama adalah seorang ibu dan juga pelajar tingkat SMA
yang memiliki masa lalu kelam. Di masa SMP nya, ia pernah mengalami tindakan
terfikir dia ingin melakukan bunuh diri karena ia merasa masa depannya sudah
Makoto untuk tetap hidup. Dampak lain dari perbuatan Tateshina membuat
Makoto memiliki seorang putri bernama Kaoru di usia muda dan tentu saja hal itu
berdampak juga pada kondisi kejiwaannya. Makoto selalu kelihatan cemas akan
nasib Kaoru karena dia harus hidup tanpa ada seorang ayah. Di dalam pandangan
masyarakat Jepang, seorang anak yang lahir tanpa identitas dari ayahnya akan
Negara seperti mengurus akta kelahiran, KTP, asuransi kesehatan, visa, dan lain
masalah mengenai pekerjaan, seperti dipecat setelah kembali dari cuti hamil dan
membunuh anak laki-laki yang dianggap berbahaya untuk hidup Kaoru. Dia tidak
rendahnya kontrol Ego sehingga membuat Id lebih dominan dan akhirnya Makoto
melakukan segala cara untuk memuaskan Id nya seperti membunuh bagi siapa
saja yang menjadi ancaman nyata untuk kehidupan putrinya termasuk anak-anak
sekalipun. Sebagai seorang ibu pelindung, Makoto berusaha agar putrinya dapat
mengandung unsur psikologis terkait tindak kejahatan baik yang pernah dialami
maupun tindakan yang dilakukan Tanaka Makoto sendiri, yang dikemas secara
rapi dan menarik di setiap babnya. Pengarang juga menghadirkan wanita sebagai
tokoh utama. Selain itu, pengarang juga ingin menjelaskan bahwa kejadian yang
ada bahkan tanpa disadari sering terjadi walau dalam konteks yang ringan.
tokoh Tanaka Makoto dalam novel yang berjudul “Holy Mother” karya Akiyoshi
Rikako. Untuk itu penulis membahasnya di dalam skripsi yang berjudul “Analisis
Psikologis Tokoh Tanaka Makoto Dalam Novel Holy Mother Karya Akiyoshi
Rikako”.
Dalam novel “Holy Mother” karya Akiyoshi Rikako, penulis melihat ada
yang beda dalam novel perlindungan seorang ibu ini berbeda dengan novel lain
masalah yang berbeda yaitu tentang pembunuhan dan kondisi kejiwaan tokoh
tokoh utama memiliki perilaku yang berbeda dari remaja normal seusianya.
Pemikiran yang sulit ditebak dan wajahnya yang lugu membuat semua orang
rasa cemas akan tingkah nakal 2 anak laki-laki terhadap putrinya dan anak
perempuan lainnya, dia membunuh 2 anak laki-laki tersebut dengan kejam dan
tanpa belas kasih. Menurut Tanaka jika kedua anak laki-laki itu masih ada di
dunia ini, di kehidupan mendatang bisa saja menjadi ancaman untuk kehidupan
Dilihat dari tingkah laku dan perbuatan Tanaka Makoto dalam melindungi
masa depan putrinya, hal yang telah ia lakukan merupakan kondisi kejiwaan
Tanaka Makoto. Kecemasan yang ada pada dirinya menguatkan Id dan kemauan
gangguan pada kejiwaannya inilah Super Ego harus berperan aktif dalam
mencegah pemuasan Id dan Ego yang ada pada dirinya. Oleh karena itu novel
dari penjelasan yang akan digambarkan oleh pengarang dalam novel tersebut.
Mother?
2. Bagaimana struktur kepribadian seperti Id, Ego, dan Super Ego yang
saling mengisi atau menekan dalam tokoh cerita yang diungkapkan oleh
tokoh Tanaka Makoto pada novel yang berjudul “Holy Mother” karya
Akiyoshi Rikako?
masalah penelitian tidak menjadi terlalu luas dan berkembang jauh sehingga
penulis dapat lebih terarah dan terfokus. Di dalam penelitian ini, penulis hanya
terfokus membahas tentang kondisi psikologis yang dialami Tanaka Makoto dan
tersebut terutama yang terdapat indeks kondisi psikologis tokoh utama yang
diekspresikan oleh Akiyoshi Rikako dalam novel “Holy Mother” ini. Dalam
yaitu Id, Ego, dan Super Ego serta dinamika kepribadian yang terdapat dalam
novel tersebut.
dan memiliki akurasi data yang tepat dan objektif, maka penulis menjelaskan
juga mengenai definisi novel, resensi dalam novel Holy Mother seperti tema,
alur, tokoh, dan setting serta biografi pengarang yang ada di dalam novel.
disampaikan kepada pembaca. Selain itu, karya sastra juga dapat merefleksikan
(Sugihastuti, 2007:81).
Di dalam karya sastra khususnya karya sastra fiksi seperti novel, terdapat
dua unsur yang sangat mempengaruhi sebuah cerita. Unsur itu terdiri dari unsur
intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Salah satu unsur intrinsik yang akan ditelaah
dalam sebuah novel adalah tokoh. Tokoh adalah para pelaku yang mengemban
(Aminuddin, 2000:79).
Watak setiap tokoh di dalam karya fiksi selalu berbeda-beda seperti halnya
keberadaannya sangat mempengaruhi jalan sebuah cerita dari karya fiksi tersebut.
Psikologi sastra adalah studi tipe atau pribadi dan hukum-hukum psikologi
yang diterapkan pada karya sastra (Wellek dan Warren dalam Budianto,
1989:90). Psikologi sastra dipengaruhi oleh beberapa hal, pertama karya sastra
merupakan produk dari suatu kejiwaan dan pemikiran pengarang yang berbeda
dalam bentuk secara sadar (conscious). Kedua, kajian psikologi sastra disamping
merasa terbuai oleh problema psikologis kisahan yang kadang kala membuat
Freud.
berfungsi sebagai acuan penulis dalam menganalisis suatu karya sastra tersebut.
sastra dapat diartikan sebagai suatu cara analisis berdasarkan sudut pandang
psikologi dan bertolak dari asumsi bahwa karya sastra selalu saja membahas
3 yaitu Id, Ego, dan Super ego. Id adalah sistem kepribadian manusia yang
prinsip kenyataan. Ego bekerja dengan berlandaskan pada prinsip realita yang
dan menguji apakah rencana itu menghasilkan objek yang dimaksud. (alwisol
memakai prinsip idealistik. Prinsip ini mempunyai dua prinsip yaitu prinsip
menghukum tingkah laku yang salah dan menghadiahi tingkah laku yang benar
dengan tujuan untuk membedakan antara yang benar dan salah (alwisol dalam
Calvin Hall 1995:16). Super Ego berperan sebagai hati nurani yang mengontrol
tokoh utama dalam novel ini terdapat dinamika kepribadian yang berkaitan,
yaitu insting dan kecemasan. Insting adalah representasi psikologi bawaan dari
eksitasi pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh
misalnya makan, minum, dan seks. Freud beranggapan bahwa insting terdiri
dari dua macam, yaitu insting hidup dan insting mati. Insting hidup mengatakan
Bentuk energi psikis yang dipakai dalam insting kehidupan adalah libido, yaitu
10
fib13.web.unair.ac.id).
kecemasan diantaranya :
b. Kecemasan neurotis (saraf), yaitu suatu rasa ketakutan tentang apa yang
moral.
11
teori semiotika. Menurut Pradopo dkk (2001:71), semiotika adalah ilmu tentang
tanda dan lambang. Dalam pandangan semiotik yang berasal dari teori Saussure,
bahasa merupakan sebuah sistem tanda, dan sebagai suatu tanda, bahasa bersifat
teori ini maka penulis akan menganalisis tanda-tanda atau indeksikal perilaku
psikologis yang dialami oleh tokoh Tanaka Makoto dalam novel “Holy Mother
seperti Id, Ego, dan Super Ego yang saling mengisi atau menekan
12
karya sastra fiksi yang terangkum dalam novel Holy Mother karya
Akiyoshi Rikako.
menyatakan bahwa metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja
memahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau
13
beberapa teori yang ada. Teori-teori tersebut adalah teori psikologis khususnya
tertulis, diantaranya adalah buku-buku, hasil penelitian baik yang ilmiah seperti
skripsi, tesis ataupun non ilmiah yang berhubungan dengan masalah pencarian dan
Penulis juga melakukan penelusuran data melalui situs-situs internet seperti blog
yang membahas mengenai masalah yang berkaitan dengan penelitian ini. Sumber
utama yang digunakan untuk penelitian ini adalah novel “Holy Mother” karya
kemudian penulis membaca dan menganalisis berbagai masalah yang ada dengan
14
Istilah novel berasal dari bahasa Italia yaitu novella, yang mengandung
makna harfiah sebuah barang baru yang kecil, yang kemudian diartikan sebagai
cerita pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2009 : 9). Lebih
sebagai sebuah karya prosa fiksi yang cukup panjang namun tidak terlalu
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000 : 969) novel adalah karangan
Novel termasuk cerita fiksi yang kajiannya bukan cerita pentas, yang artinya
karya sastra yang lain, novel menawarkan berbagai macam permasalahan yang
dialami dalam kehidupan manusia. Novel atau yang sering disebut sebagai karya
15
Unsur karya fiksi novel dapat diklasifikasikan menjadi unsur bentuk dan
unsur isi. Unsur bentuk adalah semua elemen linguistik yang digunakan untuk
menuangkan isi ke dalam unsur fakta cerita, sarana cerita, tema cerita,
sedangkan unsur isi adalah ide dan emosi yang dituangkan ke dalam karya sastra
b. Tema dalam novel tidak hanya satu, tetapi muncul tema-tema sampingan.
Oleh karena itu, pengarang novel dapat membahas hampir semua segi
persoalan.
novel populer dan novel serius. Novel populer adalah novel yang populer pada
16
ketinggalan zaman dengan munculnya novel-novel baru yang lebih populer pada
masa sesudahnya. Novel serius adalah novel yang dapat memberikan serba
dalam novel jenis ini diungkapkan sampai ke inti hakikat kehidupan yang
dalam salah satu novel serius. Bahwa pengarang mengangkat nilai yang
Dalam setiap karya sastra fiksi terutama novel mempunyai dua unsur yang
mendukung, baik dari dalam sastra itu sendiri (unsur intrinsik) maupun dari luar
novel tersebut (unsur ekstrinsik). Kedua unsur ini secara tidak langsung
karya. Karya tersebut dapat bermacam-macam, mungkin film, buku, karya seni,
atau mungkin pula sebuah produk teknologi. Penilaian tersebut harus berkaitan
17
meresensi sebuah karya sastra seperti novel, ada beberapa unsur yang terkait.
2.2.1 Tema
Tema sebuah cerita atau karya sastra pada umumnya adalah ide sentral
atau ide yang mendominasi karya itu. Dengan kata lain, tema sebuah cerita
adalah sebuah pengertian generalisasi tentang kehidupan yang ada dalam diri
tema adalah arti. Tema adalah arti yang disampaikan oleh sebuah cerita. Tema
bisa saja arti yang ditemukan penulis. Dengan dasar apa yang dikatakan oleh
Kennedy itulah cerita-cerita dari data yang ada dapat disimpulkan temanya.
Tema dapat lebih dari satu buah dalam sebuah cerita, tetapi yang akan diambil
Menurut Wiyatmi dalam Pradopo (2003 : 43) tema memiliki fungsi untuk
kehidupannya.
adalah tentang kasih sayang dan perlindungan seorang ibu terhadap masa depan
18
dilakukan oleh Makoto dengan bantuan dari Ibunya. Makoto melakukan tindak
kejahatan itu dengan dilatar belakangi oleh masa lalunya yang kelam, dimana ia
pernah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh teman masa
kecilnya. Karena tragedi itulah setiap Makoto melihat anak laki-laki yang jahat
laki itu dengan tangannya. Baginya, keselamatan hidup putrinya adalah yang
utama.
2.2.2 Alur/plot
Alur atau plot dapat didefinisikan dalam dua arti. Arti pertama adalah
dalam sebuah cerita untuk memperoleh efek tertentu. Alur atau plot adalah
struktur rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun sebagai inter relasi
yang dibuat pembaca mengenai sebuah deretan peristiwa yang secara logis dan
kronologis saling berkaitan dan diakibatkan atau dialami oleh para pelaku. Plot
berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab
akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan peristiwa yang lain.
19
1. Alur maju (progresif), adalah rangkaian cerita yang dimulai dari pengenalan
masalah.
3. Alur campuran, merupakan perpaduan antara alur maju dan alur mundur.
Dalam novel ini, alur cerita diawali dengan perjuangan Honami selaku ibu
Tanaka Makoto untuk memiliki anak dan kesabarannya dalam menantikan buah
mengaitkan antar tokoh dalam suatu cerita yang efektif dan kompleks. Alur yang
digunakan dalam novel ini adalah alur campuran, dimana terdapat percakapan
2.2.3 Tokoh
naratif atau drama yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan
kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang
dilakukan dalam tindakan. Tokoh tidak saja berfungsi untuk memainkan cerita,
tetapi juga berperan menyampaikan ide, motif, plot, dan tema (Fananie, 2000 :
86). Tokoh dalam cerita memiliki karakter dan sifat-sifat yang sesuai dengan
20
dan pengembangan pada sebuah cerita. Tanpa adanya tokoh, suatu cerita tidak
dapat tersampaikan dengan baik. Penokohan lebih luas istilahnya daripada tokoh
dan perwatakan, karena penokohan mencakup siapa saja tokoh cerita, bagaimana
Didalam sebuah cerita biasanya terdapat dua jenis tokoh, yaitu tokoh
utama dan tokoh tambahan atau tokoh pembantu. Dalam menentukan siapa
tokoh utama dan tokoh pembantu dalam novel, pembaca dapat menentukannya
tokoh utama serta tokoh pembantu dapat juga ditentukan lewat petunjuk yang
Tokoh utama dalam novel ini adalah Honami dan Tanaka Makoto, mereka
Makoto yang merupakan ibu dari Kaoru rela membunuh anak laki-laki yang
21
tanpa sepengetahuannya.
2.2.4 Setting
Secara umum setting adalah gambaran tempat, waktu , dan suasana yang
digunakan dalam suatu cerita yang akan mempengaruhi inti cerita dan
bahwa setting adalah sebuah kejadian yang pasti terjadi di sebuah tempat dan
pada suatu waktu tertentu. Latar erat hubungannya dengan tokoh atau pelaku
dalam sebuah cerita. Oleh sebab itu, latar juga sangat mempengaruhi suasana
ke dalam tiga unsur pokok, yaitu tempat, waktu dan sosial. Ketiga unsur itu
1. Latar Tempat
dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa
tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, lokasi tertentu tanpa nama
22
penting untuk memberikan kesan kepada pembaca bahwa seolah-olah hal yang
diceritakan itu sungguh-sungguh ada dan terjadi di tempat seperti yang terdapat
di dalam cerita.
Latar tempat yang dibahas dalam novel “Holy Mother” ini adalah di
Negara Jepang dengan mengambil beberapa tempat, yaitu kota Aiide yang
2. Latar waktu
peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Masalah kapan tersebut
biasanya dihubungkan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau
dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu juga harus dikaitkan
dengan latar tempat dan latar sosial karena pada umumnya memang saling
Latar waktu yang digambarkan oleh Akiyoshi Rikako dalam novel “Holy
Mother” adalah pada saat musim dingin, musim gugur, dan pada zaman Jepang
modern. Dengan semakin majunya zaman seperti sekarang ini, banyak terjadi
dikenal sebagai kota yang aman dan tentram, kini sudah tidak aman lagi.
23
kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi.
Tata cara kehidupan sosial masyarakat dapat berupa kebiasaan hidup, adat
istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berfikir, dan cara bersikap. Di
samping itu, latar sosial juga berhubungan dengan status sosial tokoh yang
Latar sosial yang terdapat dalam novel “Holy Mother” ini adalah cara
bersikap, yaitu sikap yang tertutup terhadap siapa pun. Pada novel ini, tokoh
Tanaka Makoto dikenal sangat cuek oleh teman-temannya dan dia tidak pernah
untuk bekerja seperti menjadi pelatih klub kendo dan karyawan di sebuah
supermarket.
saat yang sama, ia lulus dari sekolah tingkat SMA kemudian ia kembali ke
Jepang setelah lulus S1 dari Universitas Waseda Fakultas Sastra. Ia meraih gelas
master dalam bidang layar lebar dan televisi dari Universitas Loyola Marymount,
24
kumpulan cerpen yang berjudul :Yuki No Hana”. Beberapa novelnya yang sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah Girls in the Dark, The Dead
Returns, dan Holy Mother. Akiyoshi juga bekerja pada film animasi anak-anak
karena sejak kecil ia diajarkan oleh ibunya untuk membaca novel hingga ia
memulai kariernya melalui novel dan cerpen. Walaupun uang saku yang
dimilikinya tidak mencukupi, namun ia terus berusaha bahwa bukan hal yang
memiliki tiga tingkat kesadaran. Yakni sadar, prasadar, dan tak sadar. Freud
kelainan tingkah laku dapat disebabkan karena faktor-faktor yang terdapat dalam
alam ketidaksadaran ini. Bagian ini mencakup segala sesuatu yang tak kita
sadari tetapi ternyata mendorong perkataan, perasaan, dan tindakan kita. Karena
itu untuk mempelajari jiwa seseorang kita harus menganalisa jiwa orang itu
sampai kita dapat melihat keadaan alam ketidaksadarannya yang terletak jauh di
25
teori yang dikemukakannya, maka psikoanalisa dikenal dengan tiga aspek yaitu
sebagai teknik terapi. Sesuai dengan masalah yang akan dianalisis maka dari
filsafat tentang sifat manusia, dan metode psikoterapi. Menurut Freud (dalam
Fudyartanta, 2005:89) lapisan kesadaran jiwa itu kecil, dan analisis terhadapnya
membandingkan jiwa manusia dengan gunung es dimana bagian lebih kecil yang
26
kepribadian dipandang sebagai struktur kejiwaan yang terdiri dari Id, Ego, dan
Superego. Ketiga sistem kepribadian ini satu sama lain saling berkaitan serta
Freud membahas naluri (insting) dan kecemasan sebagai komponen penting bagi
1. Id
yang dibawa sejak lahirnya seorang individu. Id juga merupakan komponen dari
psikologi yang mempunyai sifat primitif dan naluriah. Id adalah sumber segala
semua keinginan dan kebutuhan. Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka
sesuatu, tanpa mampu membedakan khayalan itu dengan kenyataan yang benar-
salah, tidak tahu moral. Jadi harus dikembangkan jalan memperoleh khayalan
itu secara nyata, yang memberi kepuasan tanpa menimbulkan ketegangan baru
memunculkan Ego.
27
Prinsip kepribadian jenis Ego ini adalah seputar mengenai hal yang
berhubungan dengan realitas serta kenyataan yang ada. Ego juga dimulai dan
yang ada dan ini lebih kompleks dari sekedar Id saja. Contoh mudahnya adalah
bila seorang anak merasakan lapar maka ia akan berusaha untuk mendapatkan
melihat kenyataan bagaimana cara mendapatkan makanan dengan baik tanpa ada
kepribadian yang berurusan dengan tuntutan realita, yang berisi penalaran dan
pemahaman yang tepat. Ego berusaha menahan tindakan sampai dia memiliki
kesempatan untuk memahami realitas secara akurat, memahami apa yang sudah
terjadi di dalam situasi yang berupa masa lalu, dan membuat rencana yang
realistik di masa depan. Fungsi Ego ini juga berguna untuk menyaring dorongan-
28
sebagai aspek moral daripada kepribadian itu sendiri. Dan juga merupakan aspek
yang kita peroleh dari kedua orang tua serta masyarakat. Super Ego memberikan
pedoman untuk membuat sebuah penilaian. Fungsi dari Super Ego adalah :
tertentu mengenai perilaku yang baik dan buruk. Freud berpendapat manusia
sebagai suatu sistem yang kompleks memakai energi untuk berbagai tujuan
berdasarkan dua prinsip yang dijadikan pedoman, prinsip tersebut antara lain :
29
pada saat itu prinsip conscience ini akan menghukum Ego atau diri
2. Ich Ideal atau diri ideal, yaitu tugas Super Ego untuk mengarahkan diri
kita agar dapat berinteraksi dengan orang lain secara baik, apa yang
1. Naluri (insting)
pada tubuh yang diakibatkan oleh munculnya suatu kebutuhan tubuh, misalnya
makan, minum, dan seks. Freud beranggapan bahwa naluri manusia ada dua
macam, yaitu:
30
rusak dan mati. Salah satu komponen dari death instincts adalah
2. Kecemasan
Kecemasan merupakan bagian yang tidak kalah penting dari teori Freud,
artinya kecemasan ini merupakan variabel penting dari hampir semua teori
perasaan keprihatinan, rasa gelisah, ketidak tentuan, atau takut dari kenyataan.
tepat, maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan, (Suryabrata,
tindakan ekstrim untuk menghilangkan tekanan itu. Tindakan tekanan itu disebut
31
disekitarnya atau ketakutan terhadap dunia luar. Bahaya itu berasal dari
mencelakakannya.
2. Kecemasan Neurotis
3. Kecemasan Moral
32
kecemasan kata hati. Kecemasan moral adalah hasil dari konflik antara id
dan Superego, yang secara dasar merupakan ketakutan akan suara hati
dalam Superego individu itu maka ia akan merasa malu atau bersalah.
Biasanya individu dengan kata hati yang kuat akan mengalami konflik
33
Holy Mother dikenal sebagai novel serius yang tergolong misteri, yakni
anak laki-laki yang korbannya diperkosa setelah dibunuh. Cerita ini diselingi
dengan kisah dimana ada seorang anak perempuan yang mendapat perlakuan
mendapatkan seorang anak, sangat sulit bagi Honami karena ia harus mengalami
keguguran beberapa kali dan harus melakukan program bayi tabung. Masalah ini
bukan berasal dari suaminya, Yasuhiko melainkan dari Honami sendiri karena ia
hidupnya, Honami selalu berusaha keras agar bisa memiliki anak hingga
akhirnya ia bisa memiliki seorang anak perempuan. Karena sulit baginya untuk
memiliki anak, setelah kelahiran sang putri yaitu Tanaka Makoto ia bertekad
34
Dimana pada saat dia berumur tiga belas tahun, ia menjadi korban pemerkosaan
oleh temannya sendiri yaitu Tateshina Hideki. Kalau dipikir-pikir lagi sudah ada
tanda-tandanya. Sejak kecil, Makoto sering menerima pukulan jahat dari Hideki.
Anak laki-laki itu kadang mencubitnya di tempat yang tidak terlihat, atau
menendangnya. Di tahun Makoto duduk di bangku SMP, waktu itu musim dingin.
Saat dia menyeberangi sebuah taman, dia bertemu Hideki. Taman itu sudah gelap,
dan tidak ada tanda-tanda adanya orang. Hideki membawa Makoto semakin ke
arah dalam kemudian menunjukkan sebuah semak belukar. Saat Makoto mencoba
melongok, dia didorong dan diperkosa. Makoto yang belum tahu apa itu
hubungan badan, hanya bisa ketakutan dan tidak bisa berteriak. Dia hanya bisa
pakaiannya. “Aku sudah memasang kamaera video. Kalau sampai kau main-main,
Setelah hari itu, selama beberapa hari Makoto berbohong bahwa dia masuk
angin. Gadis itu menghabiskan waktunya di dalam kamar, tidak mau bertemu
muka dengan siapapun. Karena terus mengingat kejadian itudan tidak bisa
mengakhiri hidupnya. Saat dia sadar, sekelilingnya putih. Bisa mati, pikirnya
saat itu. Namun ternyata dia berada di rumah sakit. Di sebelah Makoto yang
sedang diinfus, kedua orang tuanya sedang menangis. Didesak, akhirnya Makoto
35
“Makoto, maafkan ibu ya. Seandainya ibu lebih berhati-hati.....” Ibunya berkali-
kali meminta maaf sambil memeluk Makoto. “Sudah, ayo kita ke polisi
“Kau tidak bersalah. Kalau kita laporkan semuanya, polisi pasti mengerti”.
Setelah polisi mendengar pengaduan dari Makoto, Hideki pun tertangkap dan
mengunci dirinya di kamar, ia juga tidak ingin pergi ke sekolah. Dia tidak ingin
bertemu dengan siapa pun dan tidak ingin ada orang melihat dirinya yang kotor.
itu. Honami berkata pada Makoto agar tidak perlu khawatir, karena untuk
sementara waktu mereka akan pindah rumah dari yang tadinya di kota Aiide,
sekarang berpindah ke Kansai dimana tidak ada pohon hijau dan tidak ada
keceriaan. Honami juga berkata pada Makoto agar semua urusan bayinya akan
Saat tiba waktunya mereka kembali ke Tokyo, segala urusan terkait pindah
rumah dan administrasi SMP juga sudah selesai. Setelah merasa tenang dalam
yaitu Kaoru. Makoto sangat menyayangi Kaoru dan dia bersumpah ingin
36
membiarkan Kaoru bermain di tempat penitipan anak dan hari itu ada banyak
anak kecil yang hadir. Saat pertandingan selesai, Makoto menjemput Kaoru
pahanya digigit anak laki-laki. Anak laki-laki itu bernama Yukio. Sejak hari itu,
Makoto tersiksa oleh ingatannya lagi. Setiap kali diamelihat bekas gigitan itu,
dengan sosok Kaoru. Kemudian, sosok Hideki sebagai bocah laki-laki. Makoto
itu kembali. Namun kenyataannya tidak begitu. Berikutnya ada anak laki-laki
lain yaitu Satoshi yang membuatnya gelisah. Ketika Makoto melihat ada seorang
anak laki-laki yang jahat terhadap adik perempuan dan teman perempuannya,
Makoto terbayang kalau suatu saat Kaoru bertemu dengan anak laki-laki itu,
mungkin sesuatu yang buruk akan terjadi. Maka, Makoto kembali bertekad
untuk membunuh lagi. “Karena itu, Satoshi juga...” ujarnya dalam hati.
Cerita ini berakhir dengan laporan palsu Honami yang melaporkan bahwa
37
Yukio yang tewas dalam keadaan tidak punya kemaluan, dan Satoshiyang tewas
dengan tidak memiliki 10 jari. Dengan kata lain, Honami juga membantu
merasa khawatir hingga akhirnya ia menemukan cara agar Hideki tidak muncul
dalam kehidupan Makoto lagi. Honami mencari tahu dimana Hideki tinggal dan
setelah mengetahui semua itu, Honami bertekad untuk menyalahkan Hideki atas
semua kasus yang telah terjadi termasuk kasus pembunuhan yang dilakukan
yang membunuh dirinya sendiri. Semua barang bukti yang ada di laci Makoto
ada rekaman video saat Makoto diperkosa. Kasus pembunuhan berantai pun
akhirnya ditutup. Polisi mengira bahwa pelaku pembunuhan itu adalah Hideki
dan semua itu atas kesaksian dari Honami yang beberapa kali melihat Hideki
Dalam hati Makoto berkata bahwa disini juga ada seorang ibu yang rela
menjadi iblis untuk melindungi putrinya. “Dengan ini semua sudah selesai,
sudah tidak ada yang perlu kau risaukan lagi.” Ibunya tersenyum damai seolah
sedang memeluk Makoto. Makoto akhirnya bisa melihat sosok ibunya yang
38
bahkan berusaha agar Makoto tidak menyadarinya. “Pelakunya sudah mati, jadi
kota kita aman. Karena itu, ibu percaya mulai sekarang tidak akan ada lagi anak
tidak bersalah yang akan mati. Pembunuhan yang menyedihkan ini sudah
berakhir. Ya kan?” Ibunya mengelus pipi Makoto dengan penuh kasih. Makoto
yang sudah dibebaskan dari semua beban, berjalan ke pintu depan sambil
3.2.1 Id
muka dengan siapapun. Dia memeluk lututnya di atas ranjang, terus gemetaran.
Wajah Hideki yang penuh dengan nafsu tidak bisa lepas dari ingatannya.
Sentuhan tubuhnya juga masih tersisa dan terasa nyata. Semakin bertambah hari,
bukannya semakin lupa, tapi dia semakin ingat dan ingat, dan seperti merasakan
semua lagi.
Suatu malam, Makoto sudah tidak bisa menahan nya lagi, jadi dia
mati,” pikirnya saat itu. Namun ternyata dia berada di rumah sakit dan
39
Dari cuplikan di atas terlihat bahwa Makoto begitu menderita. Hari demi
hari bayangan Hideki selalu menghantui pikirannya dan itu membuat Id yang
apa yang telah terjadi padanya, Makoto berusaha untuk menghabisi dirinya
internalnya, yaitu bunuh diri. Jika dirinya mati, mungkin masalah yang
kedua orang tuanya jika nyawanya tidak tertolong. Dalam hal ini Ego melakukan
tindakan yang diinginkan oleh Id. Disini berarti Ego mengalami kegagalan
dalam hal mengontrol keseimbangan Id dan Superego. Hal ini sesuai dengan
kenyataan yang harus diterima bahwa dia sudah diperkosa oleh Hideki yang
yang ada dalam pikirannya sejalan dengan Id nya sehingga membuat Ego sulit
40
Cairan tubuh pria yang menjijikkan itu menjadi janin. Kemudian saat Makoto
memikirkan anak itu akan berjalan dan berkata-kata, kepala Makoto serasa akan
Analisis:
kepada ibunya saat dia berbaring dan langit-langit kamarnya serasa berputar-
tidak menerima kenyataan, keinginan untuk tidak membiarkan anak penjahat itu
lahir dari rahimnya, dan keinginan untuk melupakan tindakan pelecehan seksual
yang dialaminya.
masa lalunya dengan Hideki, dan Makoto akan sulit untuk melupakan semua
kejadian mengerikan itu jika ia melihat anak yang akan dilahirkannya. Insting
internal yang ada dalam pikirannya ditambah dengan kecemasan yang ada dalam
41
Setiap kali dia melihat Yukio, sesuatu yang kelam di dalam hati Makoto
Hari ini, mungkin dia bisa melakukannya. Makoto menelan ludahnya sendiri.
Analisis :
membunuh. Selain itu, kecemasan atas kenyataan yang telah terjadi pada diri
Makoto, yaitu pengalaman buruk di masa lalu juga terus mempengaruhi alam
bawah sadarnya sehingga menutup kemungkinan Ego dan Super ego dapat
Saat pertandingan kendo berakhir dan Makoto menjemput Kaoru, anak itu
“Apa-apaan ini?” Makoto menyentuh bekas gigitan itu dengan tangan yang
gemetaran.
42
melihat bekas gigitan itu, sentuhan tangan yang menjijikkan seperti meniupkan
Anak gadisnya, suatu saat jangan-jangan akan mengalami kejadian yang sama...
dalam hatinya dan mengguncang Makoto terus menerus. Dia bertekad tidak akan
Kemudian hari itu digerakkan oleh kengerian tersebut, Makoto mencekik leher
kecil Yukio.
“Dengan ini sudah cukup, sudah tidak ada lagi orang yang bisa mengganggu
Analisis:
Dari cuplikan di atas terlihat bahwa kecemasan dan insting mati eksternal
yang ada dalam hati Makoto terus menghantui pikirannya. Kenyataan bahwa
anaknya sudah mendapat tindakan nakal dari seorang anak laki-laki, dan
meninggalkan bekas luka di bagian paha, semua hal itu membuat Makoto tidak
bisa tenang. Id yang merupakan dorongan bawah sadar muncul dan mendorong
43
suatu saat anaknya mengalami nasib sama dengan yang dialaminya, Makoto
membunuh anak laki-laki itu. Ego yang seharusnya dapat menahan impuls dari Id,
Yang berikutnya, ada anak laki-laki lain yang membuatnya gusar. Anak
yang dia temui di komplek perumahan kakak beradik anggota klub kendo anak-
anak. Tindakan kasar dan kata-kata kasar yang dilontarkan anak laki-laki itu
“Apa kau bisa memaafkan dirimu sendiri kalau terjadi sesuatu kepada anakmu?
Analisis:
Dari cuplikan di atas terlihat bahwa rasa takut terus saja menghantui
pikiran Makoto. Saat dia melihat kenyataan bahwa ada anak laki-laki yang jahat
perempuannya suatu saat bisa bertemu dengan anak laki-laki itu, dan sesuatu yang
buruk juga bisa terjadi pada anaknya. Id yang ada di dalam alam bawah sadarnya
terus saja bergejolak karena rasa cemas atas apa yang dilihat lansung di depan
44
3.2.2 Ego
Adalah sebuah mukjizat yang nyaris tidak mungkin, jika ada kehidupan di dalam
dirimu. Kemudian saat ini pun mukjizat itu terus terjadi. Apalagi anak ini pun
Analisis :
nyaris tidak mungkin, jika ada kehidupan di dalam dirimu. Ibunya mengatakan
bahwa Makoto harus tetap melahirkan janin yang ada di dalam rahimnya itu.
oleh Tuhan untuk melahirkan seorang anak tanpa harus merasakan sulitnya
45
Yukio yang sudah puas langsung berlari kembali tanpa mengucapkan terima kasih.
Tapi tentu saja di dalam toko ada kamera, dan datanya tersimpan selama satu
bulan. Saat itu Makoto bertekad untuk melakukan rencananya setelah video di
Analisis :
dapat dikontrol oleh Ego. Hal ini terlihat dalam kalimat “Makoto berpikir jika
memang dia harus membunuhnya, paling lambat membutuhkan waktu satu bulan.”
Tapi tentu saja di dalam toko ada kamera, dan datanya tersimpan selama satu
bulan.
46
dijadikan barang bukti atas tindakan yang dilakukannya. Namun, dalam kalimat
“Saat itu Makoto bertekad untuk melakukan rencananya setelah video di lorong
camilan itu terhapus, dan dia memang melakukannya” terlihat bahwa Id yang ada
dalam diri Makoto lepas kontrol dari Ego hingga pada akhirnya Id dapat
menguasai Ego.
Makoto hari ini ingin melihat keadaan Sanbongi Satoshi, tapi mau bagaimana lagi.
mendekati pertandingan.
dinakali oleh Sanbongi Satoshi, Makoto bisa menyapa anak itu. “Tidak terburu-
Analisis :
Dari cuplikan di atas terlihat bahwa Ego dan kecemasan neurotis yang
merupakan suatu kecemasan atas apa yang mungkin terjadi, yang dalam hal ini
47
Id untuk segera dipuaskan dapat terhenti oleh Ego dan juga kecemasan neurotis.
Ketika Id Makoto ingin segera melihat situasi Satoshi, Ego di dalam dirinya
memutuskan untuk jangan gegabah dan terburu-buru dalam bertindak. Dalam hal
“Ah, tidak ada yang datang. Mungkin karena tempat ini agak terpencil juga.” Kata
ibu.
Percakapan berhenti disitu, tapi Makoto sudah bisa sedikit lega. Saat ini tidak apa-
“Pasti tidak ada apa-apa yang ditemukan dari jemari anak itu. Yang penting, lebih
baik setelah ini tidak membunuh lagi.” Bisik Makoto dalam hati.
Sambil memaksa dirinya percaya seperti itu, Hari senin dia ke sekolah
arah tidak bisa dia hilangkan. Mungkin bagi dia, sudah tidak ada karier maupun
48
Dari cuplikan di atas terlihat bahwa Makoto merasa cemas atas tindakan
yang sudah dia lakukan. Ego yang terus saja berbisik di dalam hatinya
Dengan kata lain, Ego dapat mengontrol keinginan atau kebutuhan dari Id. Dan
lagi, kecemasan moral mendorong Ego dan Super ego dalam mengalahkan Id.
Ketika Makoto sadar atas perbuatannya, dia merasa ketakutan. Takut untuk
menerima hukuman dari tindakannya yang tidak sesuai dengan aturan moral.
“Kenapa aku jadi seperti ini? Padahal Yukio, juga Satoshi sudah mati.
Padahal aku sudah memastikan hal itu dengan foto polaroid dan potongan kelamin
Lebih dari ini akan berbahaya. Lebih baik dia menghentikannya. Tentu saja
Makoto mengerti hal itu dari kepalanya, tapi perasaannya yang kuat semakin
berubah menjadi ombak yang liar dan seperti hendak menyobek dada Makoto.
Analisis :
Dari cuplikan kalimat Lebih baik aku tidak menimbulkan bahaya.” Tentu
saja Makoto mengerti hal itu dari kepalanya, tapi perasaannya yang kuat semakin
berubah menjadi ombak yang liar dan seperti hendak menyobek dada Makoto.
49
dan salah, terus berselisih dengan Ego yang merupakan setengah sadar (pra sadar).
Ego dan Super ego terus berusaha agar keinginan Id yang melanggar aturan itu
terpenuhi. Di dalam cuplikan ini terlihat bahwa Id, Ego, dan Super ego saling
bergejolak.
memotong jemari Satoshi dan merapikan mayatnya. Siapa yang pergi membawa
Analisis :
mengetahui siapa yang membantunya dalam memuaskan Id nya itu. Siapa yang
50
yang rela mengorbankan hidupnya untuk Makoto. Super ego yang ada di dalam
norma yang berlaku, agar kelak ibunya tidak menjadi seorang yang amat jahat di
dalam kehidupannya.
surga, tapi ibunya. Dia bersyukur menjadi putri ibunya. Begitulah yang dirasakan
Makoto. “Iya, dengan ini semua sudah selesai. Mulai sekarang tidak akan ada lagi
anak tidak bersalah yang akan mati.” Makoto mengangguk sambil memandang
mata ibunya.
Bel pintu apartemennya berbunyi. Makoto yang sudah dibebaskan dari semua
jernih.
Analisis :
sayang seorang ibu. Kata syukur yang diucapkan Makoto, dan juga kebebasan atas
beban yang dideritanya menandakan bahwa Super ego berhasil mengontrol Id dan
Ego nya sehingga ketiga struktur kepribadian atau kejiwaannya berjalan selaras.
51
4.1 Kesimpulan
Dari analisis yang telah dilakukan terhadap tokoh Tanaka Makoto dalam
novel Holy Mother karya Akiyoshi Rikako, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
ada juga peran Ego dan Superego yang menjadi penghalang ketika
keinginan Id sudah diluar norma, aturan dan tidak sesuai dengan hati
nurani. Jadi bisa dikatakan bahwa Ego dan Superego terkadang berhasil
menekan Id.
3. Ego dari sikap Makoto menuruti keinginan dari Id, yaitu membunuh
Yukio dan Satoshi yang dianggapnya sebagai ancaman untuk hidup Kaoru.
Meski belum tentu ketika besar nanti Kaoru akan bertemu lagi dengan
dengan amat hati-hati agar jejaknya tidak dapat diselidiki oleh polisi dan
52
yang dirasakan oleh para orang tua anak laki-laki itu. Yang ada dipikiran
dalam kehidupan ini, sehingga Ego tidak dapat mengontrol keinginan dari
Id.
4. Super Ego Makoto pada akhirnya hadir dan mengharuskan Makoto untuk
dua puluh empat jam bahkan dalam melakukan tindak kejahatan sekali pun.
Makoto masih kecil ia sering menerima pukulan jahat dari temannya yaitu
cemas atau takut akan masa depan Kaoru, dan perasaan bersalah jika
53
keinginan-keinginan yang muncul dari dalam diri yang bertentangan dengan Ego
dan Superego. Meski Id itu dirasa benar dan mungkin sulit untuk dilawan,
sebagai makhluk sosial yang memiliki akal dan budi pekerti, kita harus berusaha
untuk berpikir rasional dan jangan terlalu mudah dalam mengambil keputusan
sesuai perasaan kita. Ada aturan serta norma yang harus dipatuhi dan dijalankan,
sesuatu dengan keinginan kita sendiri, sebelum melakukan sesuatu kita harus
memikirkan terlebih dahulu apa dampak yang akan terjadi setelahnya. Supaya
kita tidak menyesali tindakan yang telah kita lakukan, ataupun supaya tindakan
yang kita lakukan tidak merugikan orang lain. Karena ada masanya dimana kita
memenuhi keinginan tersebut dan ada pula masa dimana kita tidak boleh
memenuhinya. Kita boleh melakukan apapun yang kita inginkan selama itu tidak
54
Albertine. 2010. Psikologi Sastra: Karya Sastra, Metode, Teori, dan Contoh
Aminuddin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : PT. Sinar Baru
Aglesindo
Wellek & Werren.1989. Teori Kesusastraan, Terj. Melani Budianto. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama
Sumber internet :
http://ja.m.wikipedia.org/wiki/%E7%A7%8B%E5%90%89%E7%90%86%E9%A
6%99%E5%AD%90 (diakses pada tanggal 3 Maret 2017)
http://rizki-wijayanti-fib13.web.unair.ac.id/artikel_detail-98434-
Etika%20Kepribadian-
teori%20Kepribadian%20menurut%20Sigmund%20Freud.html
(diakses pada tanggal 20 Juli 2017)
http://ritsumei-arsvi.org/en/publications/read/id/35
Novel merupakan hasil karya sastra imajinatif pengarang yang menyajikan cerita
tentang suatu kehidupan yang di dalamnya terdapat niali-nilai budaya, sosial, moral, dan
pendidikan. Seperti dalam novel “Holy Mother” karya Akiyoshi Rikako. Pengarang
menyajikan novel ini dengan gambaran kondisi kejiwaan tokoh utama karena dianggap
Novel “Holy Mother” menceritakan tentang kisah seorang ibu yang rela
melakukan apa saja untuk melindungi kehidupan putrinya. Tanaka Makoto selaku tokoh
utama adalah seorang ibu dan juga pelajar tingkat SMA yang memiliki masa lalu kelam.
Dimasa SMP nya, ia pernah mengalami tindakan pelecehan seksual oleh teman laki-
lakinya yaitu Tateshina Hideki. Dampak dari perbuatan Tateshina membuat kondisi
kejiwaan Makoto terganggu. Dia pernah melakukan bunuh diri karena merasa kalau
masa depannya sudah hancur namun, ibu Makoto membangkitkan kembali semangatnya
untuk tetap hidup. Dampak lain dari perbuatan Tateshina membuat Makoto memiliki
seorang putri bernama Kaoru diusianya yang ke-14 tahun. Tentu saja hal itu menjadi
beban batin untuknya. Makoto selalu kelihatan cemas dengan nasib Kaoru karena dia
harus hidup tanpa ada seorang ayah. Di dalam pandangan masyarakat Jepang, seorang
anak yang lahir tanpa identitas dari ayahnya akan mengalami kesulitan dalam hidupnya.
menyebabkan masalah mengenai pekerjaan seperti dipecat setelah kembali dari cuti
hamil dan mengalami kesulitan untuk menemukan pekerjaan baru. Karena kecemasan
dalam hati dan pikirannya itulah Makoto membunuh anak laki-laki yang dianggap
Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan semiotika dan
psikologi analisis Sigmund Freud, dengan tujuan agar dapat dilihat keterkaitannya
antara struktur kepribadian dan juga dinamika kepribadian seperti Id, Ego, dan Super
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa kecemasan dan insting yang ada
dalam pikiran Makoto mendorong pemuasan Id yang merupakan dorongan bawah sadar
manusia. Hingga akhirnya Id dapat mengalahkan Ego dan Superego. Ego yang bekerja
atas prinsip realita dan Superego sebagai moral dari kepribadian tidak dapat
menghentikan keinginan dari Id. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kehidupan
tanpa mengontrol Id yang bertentangan dengan Ego dan Superego akan berdampak
aturan-aturan yang harus dipatuhi baik secara tertulis ataupun tidak. Melindungi seorang
anak adalah kewajiban orang tua. Namun sebagai orang tua, Ego dan Superego yang
ada di dalam diri harus dapat mengontrol Id agar tidak ada yang dapat dirugikan atas
よ ぎ しんぱい にほんしゃかい ちち
とを余儀 なくされたことから、心配 している。日本社会 には父 がいない
けいけん
を経験しないようにそうすることにした。
み あっ さいご
満たすように圧するとまとめられる。最後に、Id は Ego と Super Ego が負
き はんたい
やる気をやめることができない。そうすると、エゴとスパーEgo を反対す
しゃかい せいかつ か
るとわかることができる。 社会の生活 には書 いてあるまたはかかれてな
ひっすきそく こども まも おや ぎ む
い必須規則があるからである。子供を守ることが親の義務である。しかし、
スパーエゴは Id をコントロールしないといけない。