SKRIPSI
Skripsi Ini Diajukan Kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara
Medan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Bidang Ilmu Sastra Jepang
Disusun Oleh :
NUGRAHA ALIMURTY
NIM : 090708029
MEDAN
2017
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
NAOMI KARYA JUNICHIRO TANIZAKI” ini diajukan untuk memenuhi persyaratan untuk
meraih gelar Sarjana Sastra pada Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya
Selama proses penelitian dan penulisan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan
baik moril, materi dan ide dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan kali ini,
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas
Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Drs. Hamzon Situmorang, Ms.,Ph.D., selaku Ketua Program Sudi Sastra
3. Bapak Mhd. Pujiono, M.Hum., Ph.D., selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan
4. Bapak Drs. Eman Kusdiyana, M.Hum., selaku Pembimbing II, yang selalu
serta memberikan saran – saran kepada penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi
5. Dosen Penguji Ujian Skripsi yang telah menyediakan waktu untuk membaca dan
menguji skripsi ini. Tak lupa pula penulis sampaikan kepada seluruh dosen serta staf
pegawai di Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
ii
6. Bang Joko selaku mantan staf administrasi Program Studi Sastra Jepang yang selalu
berkas-berkas penulis.
7. Terima kasih yang tidak terhingga kepada ayahanda Alimin Hamid dan ibunda
Nurniati yang selalu memberi dukungan baik moril maupun materil dan selalu
skripsi ini.
8. Seluruh keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan dalam segala hal
9. Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu – persatu, yang telah
memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Hanya Tuhan yang
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari isi maupun uraiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan masukan kritik dan saran
yang membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat
bagi penulis, pembaca khususnya mahasiswa/ mahasiswi Jurusan Sastra Jepang Universitas
Sumatera lainnya.
Penulis,
Nugraha Alimurty
iii
BAB I PENDAHULUAN
iv
TANIZAKI
Tanizaki ..................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Karya sastra adalah wujud dari buah pemikiran manusia yang secara sadar
keseharian. Di samping itu, sastra memiliki banyak manfaat dan juga memiliki
langsung penulis menyampaikan bahwa sastra baik secara lisan maupun tulisan
yang keluar dari mulut maupun gaya keseharian yang tersurat dalam tulisan.
Menurut Semi (1988:8), sastra itu adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni
bahasa sebagai mediumnya. Karya sastra mengandung berbagai unsur yang sangat
keindahan, sosial budaya, nilai, dan latar kesejarahannya (Aminuddin, 1987: 51).
Dapat dikatakan bahwa sastra itu hal yang kompleks. Namun jika semua
Karya sastra dapat dikategorikan dalam dua jenis yaitu karya imajinatif dan
karya non imajinatif. Puisi, cerpen, novel, drama merupakan karya sastra. Salah
satu yang termasuk ke dalam sastra imajinatif adalah novel. Dalam penulisan
Di antara para ahli teori sastra kita memang ada yang membedakan antara
novel dan roman. Menurut Sumarjo dalam Santosa dan Wahyuningtyas (2010 :
Dari uraian di atas mengenai perbedaan antara novel dan roman sudah jelas
bahwa roman itu cakupannya lebih luas karena rentang cerita dari lahir hingga
tiada. Novel merupakan hasil pemikiran penulis mengenai salah satu atau lebih
dirangkaikan dan diolah sedemikian rupa sehingga memiliki jalan cerita dan lika-
cerita apik dan dibubuhi bahasa yang sangat menarik. Novel-novel yang cukup
menarik dibaca juga berasal dari negara luar atau novel terjemahan. Karya-karya
novelis luar negeri patut kita acungkan jempol juga. Salah satu penulis berbakat
Academy and Institute of Arts and Letters. Tanizaki lah penulis Jepang pertama
bermasa depan cerah dan penuh disiplin yang jatuh cinta pada seorang gadis
remaja yang sangat muda. Novel ini kaya dengan ketegangan psikologis,
pencarian identitas, benturan budaya dan kejutan yang serba tidak terduga.
dalam novel Naomi ini mendominasi seluruh sisi cerita. Ia mengawali penceritaan
dari awal hingga akhir. Ia memiliki watak yang unik. Seorang gadis polos, yang
kemudian terpengaruh oleh segala hal yang berbau kebarat-baratan, dan akhirnya
mengubah wataknya.
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut di atas penulis tertarik
untuk membahas masalah ini dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan
hal ini, memiliki banyak unsur intrinsik yang menarik untuk dikaji seperti tema,
alur, penokohan dan latar. Begitu juga dengan karya sastra berupa novel Naomi
Novel yang akan penulis bahas berjudul Naomi karya Junichiro Tanizaki.
Novel ini diterbitkan dalam edisi bahasa Indonesia pada tahun 2012 dan
diterjemahkan oleh Maulida Sri Handayani. Novel dengan judul asli Chijin No Ai
luas dan berkembang jauh, sehingga penulisan dapat lebih terarah dan terfokus.
dan literatuur (bahasa Belanda). Semuanya berasal dari kata litteratura (bahasa
Latin) yang sebenarnya tercipta dari terjemahan kata grammatika (bahasa Yunani).
“gramma” yang berarti huruf (tulisan atau letter). Dalam bahasa Prancis, dikenal
adanya istilah belles-lettres untuk menyebut sastra yang bernilai estetik. Istilah
belles-lettres tersebut juga digunakan dalam bahasa Inggris sebagai kata serapan,
sedangkan dalam bahasa Belanda terdapat istilah bellettrie untuk merujuk makna
belles-lettres. Dijelaskan juga, sastra dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa
mengajarkan dan memberi petunjuk. Kata sastra tersebut mendapat akhiran tra
yang biasanya digunakan untuk menunjukkan alat atau sarana. Sehingga, sastra
berarti alat untuk mengajar, buku petunjuk atau pengajaran. Sebuah kata lain yang
juga diambil dari bahasa Sansekerta adalah kata pustaka yang secara luas berarti
Novel menurut Jakob Sumardjo dan Saini K.M. (1986: 29-30) sebagai
berikut : dalam arti luas novel adalah cerita berbentuk prosa dalam ukuran yang
luas. ukuran yang luas disini dapat berarti cerita denga plot (alur) yang kompleks,
karakter yang banyak, tema yang kompleks, suasana cerita yang beragam dan
setting cerita yang beragam pula. Namun ukuran “luas” disini juga tidak mutlak
demikian, mungkin yang luas hanya satu unsur fiksinya saja, misalnya temanya,
sedang karakter, setting dan lain-lain hanya satu saja. Novel memiliki dua unsur,
persepsi dan struktur. Pada hakikatnya dunia lebih tersusun dari setiap unsur atau
demikian, struktur merupakan sebuah sistem, yang terdiri sejumlah unsur yang di
dan keterkaitan antar berbagai unsur karya sastra yang secara bersama
menghasilkan sebuah karya sastra yang utuh. Analisis struktural tidak cukup
dilakukan hanya sekedar mendata unsur tertentu dari sebuah karya fiksi, misalnya
peristiwa, plot, tokoh, latar, atau antar unsur itu, dan sumbangan apa yang
diberikan terhadap tujuan estetik dan makna keseluruhan yang ingin dicapai
Satu konsep yang menjadi ciri khas teori struktural adalah adanya
anggapan bahwa di dalam diri karya sastra merupakan suatu struktur yang otonom,
yang dapat dipahami sebagai suatu kesatuan yang bulat dengan unsur-unsur
adalah tema peristiwa atau kejadian, latar, penokohan atau perwatakan, alur, plot,
menyebutkan unsur novel terdiri atas fakta-fakta cerita yang berupa alur, karakter,
latar, tema, dan sarana-sarana cerita yang berupa judul, sudut pandang, gaya dan
yang statis dan lahir dengan sendirinya, melainkan merupakan hasil strukturasi
struktur kategoris pikiran subjek penciptanya atau subjek kolektif tertentu yang
terbangun akibat interaksi antara subjek itu dengan situasi sosial dan ekonomi
tertentu. Oleh karena itu, pemahaman mengenai struktur karya sastra, bagi
2. Kerangka Teori
berfungsi sebagai titik tolak atau acuan penulis dalam menganalisis karya sastra
struktural.
yang lebih menitik beratkan pada pendekatan objektif. Di mana sastra itu sendiri
bersifat otonom yang artinya sebuah karya sastra dapat memberikan makna pada
analisis untuk membongkar dan memaparkan secara cermat teliti, detail, dan
sedalam mungkin keterkaitan dan keterjalinan semua unsur dan aspek karya sastra
analisis yang lain. Tanpa analisis struktural maka kebulatan makna intrinsik yang
dapat digali dari karya tersebut tidak dapat ditangkap. Makna unsur – unsur karya
sastra hanya dapat ditangkap dipahami sepenuhnya atas dasar pemahaman tempat
dan fungsi unsur itu di dalam keseluruhan karya sastra (Teeuw, 1982:16).
a. Tema
Tema merupakan dasar cerita atau gagasan umum dari sebuah novel
bahwa tema dapat juga disebut ide utama atau tujuan utama. Berdasarkan dasar
cerita atau ide utama, pengarang akan mengembangkan cerita. Oleh karena itu,
dalam suatu novel akan terdapat satu tema pokok dan sub-sub tema. Pembaca
harus mampu menentukan tema pokok dari suatu novel. Tema pokok adalah tema
yang dapat memenuhi atau mencakup isi dari keseluruhan cerita. Tema pokok
dengan cerita-cerita yang mendukung tema tersebut. Maka pembaca harus dapat
mengidentifikasi dari setiap cerita dan mampu memisahkan antara tema pokok
Alur adalah cerita yang berisi kejadian, tetapi kejadian itu hanya
terjadinya peristiwa lain. Alur adalah tulang punggung dari sebuah cerita karena
c. Penokohan
Sebagian tokoh – tokoh karya fiksi adalah tokoh – tokoh rekaan yang
dimaksud tokoh cerita adalah individu rekaan yang mengalami cerita kendati
berupa rekan atau hasil imajinasi pengarang, masalah penokohan tidak bisa
dipisahkan dari suatu karya sastra dan merupakan suatu bagian yang penting
d. Latar
atau tumpuan yang memiliki pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan
44) juga menegaskan bahwa latar adalah pelukisan tempat, waktu, dan situasi atau
disimpulkan sebagai pelukisan tempat, waktu, dan suasana pada suatu peristiwa
Tanizaki.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian ini adalah sebagai
berikut :
10
masalah dalam masyarakat, tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-
mengambil sumber acuan dari berbagai buku yang berhubungan dengan karya
Bahasa dan Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara,
strukturalisme karya sastra serta literatur penunjang lainnya juga dilakukan untuk
sebagai berikut :
11
6. Menganalisis data.
7. Menggunakan referensi.
BAB II
12
Novel berasal dari bahasa Italia, yaitu novella yang secara harfiah berarti
“sebuah barang baru yang kecil” dan kemudian diartikan sebagai “cerita pendek
dalam bentuk prosa”. Dalam bahasa Jerman novel disebut novella dan dalam
bahasa Inggris disebut dengan novel, istilah inilah yang kemudian masuk ke
Novel merupakan jenis dan genre prosa dalam karya sastra. Prosa dalam
kesusastraan juga disebut sebagai fiksi. Karya fiksi menyarankan pada suatu karya
sastra yang menceritakan sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang
tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya
pada dunia nyata (Nugiyantoro, 1998:2). Tokoh peristiwa dan tempat yang
disebut-sebut dalam fiksi adalah tokoh, peristiwa dan tempat yang bersifat
imajiner.
berupa cerita, mudah dibaca dan dicerna, juga kebanyakan mengandung unsur
suspensi dalam alur ceritanya yang mudah menimbulkan sikap penasaran bagi
pembacanya. Walau bersifat imajiner namun ada juga karya fiksi atau novel yang
13
sebuah totalitas, novel mempunyai bagian-bagian atau unsur yang berkaitan satu
dengan yang lain secara erat dan saling menguntungkan. Sehingga dengan unsur-
Unsur intrinsik merupakan unsur-unsur yang berada dalam karya sastra itu
sendiri. Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra hadir sebagai karya
turut serta membangun cerita. Keterpaduan antar berbagai unsur inilah yang
Unsur-unsur yang dimaksud adalah tema, alur atau plot, penokohan, latar,
a. Tema
bahasa latin yang berarti ‘tempat meletakkan suatu perangkat’. Disebut demikian
karena tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga
14
Plot atau alur merupakan urutan kejadian dalam sebuah cerita, tiap
Alur terbagi dua bagian, yaitu alur maju yaitu apabila peristiwa bergerak
secara bertahap berdasarkan urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur
mundur yaitu terjadi ada kaitannya dengan peristiwa yang sedang berlangsung.
c. Penokohan
karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan tempat tinggal. Penokohan
mencakup pada masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan atau karakter
sebuah cerita.
d. Latar
15
e. Sudut Pandang
menampilkan para pelaku dalam cerita yang dipaparkanya. Cara atau pandangan
latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk sebuah cerita dalam sebuah karya
gagasan ceritanya.
f. Gaya Bahasa
berbeda satu sama lain. hal ini dapat menjadi sebuah ciri khas seorang pengarang.
g. Amanat
Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada diluar karya sastra itu
16
yang dihasilkan.
sikap, keyakinan dan pandangan hidup yang semuanya itu mempengaruhi karya
penciptaan karya sastra, yang merupakan milik subjektif pengarang yang berupa
kepengarangan seseorang.
sosial, keyakinan dan pandangan hidup, suasana politik, lingkungan hidup, agama
dan sebagainya.
Sastra
antarhubungan unsur yang satu dengan unsur lainnya, di pihak yang lain
tetapi juga negatif, seperti konflik dan pertentangan. Istilah struktur sering
17
definisi dan ciri-ciri sistem. Secara etimologis struktur berasal dari kata structura
(Latin), berati bentuk, bangunan, sedangkan sistem berasal dari kata systema
(Latin), berarti cara. Struktur dengan demikian menunjuk pada kata benda,
totalitas adalah sistem. Dengan kalimat lain, tanpa keterlibatan sistem maka
hakikat karya sekitar tahun 1940-an, bahkan sejak formalisme awal abad ke-20,
model analisis terhadap karya sastra telah membawa hasil yang gilang-gemilang.
mandiri, karya sastra sebagai ergon, selama hampir setengah abad merupakan
tujuan utama penelitian. Analisis ‘Les Chats’ karya Baudelaire oleh Roman
khususnya penelitian yang dilakukan oleh A.Teeuw, Umar Junus, Rachmat Djoko
18
mengalami stagnasi sebab akan timbul konsep dan paradigma baru, sesuai dengan
dianggap sebagai involusi, tidak memberikan arti yang memadai terhadap hakikat
melepaskan karya dari sejarah sastra dan sosial budaya yang justru merupakan
asal-usulnya.
komunikasi, fakta semiotik, terdiri atas tanda, struktur, dan nilai-nilai. Karya seni
adalah petanda yang memperoleh makna dalam kedadaran pembaca. Oleh karena
itulah, karya seni harus dikembalikan pada kompetensi penulis, masyarakat yang
19
unsur-unsur karya. Setiap karya sastra, baik karya sastra dengan jenis yang sama
ciri-ciri inheren tersebut, perbedaan unsur juga terjadi sebagai akibat dari
perbedaan proses resepsi pembaca. Dalam hubungan inilah karya sastra dikatakan
sebagai memiliki ciri-ciri yang khas, otonom, tidak bisa digeneralisasikan. Setiap
dikemukakan unsur-unsur pokok yang terkandung dalam ketiga jenis karya, yaitu:
prosa, puisi, dan drama. Unsur-unsur prosa, diantaranya: tema, peristiwa atau
kejadian, latar atau seting, penokohan atau perwatakan, alut atau plot, sudut
pandang, dan gaya bahasa. Unsur-unsur puisi, diantaranya: teema, stilistika atau
gaya bahasa, imajinasi atau daya bayang, ritme atau irama, rima atau persajakan,
diksi atau pilihan kata, simbol, nada, dan enjambemen. Unsur-unsur drama, dalam
Teori pun dapat ditafsirkan sesuai dengan kemampuan peneliti. Teori adalah alat,
secara maksimal. Teori memiliki fungsi statis sekaligus dinamis. Aspek statisnya
20
pengetahuan. Sebagai suatu cara pemahaman, baik sebagai teori maupun metode,
ciri-ciri yang cukup menonjol adalah lahirnya berbagai kerangka dan model
diperlukan adanya suatu keteraturan, suatu pusat yang pada gilirannya akan
kontemporer jelas model yang dimaksudkan tidak sesuai dan tidak diperlukan
penulis cerpen Jepang yang aktif mulai dari akhir zaman Meiji hingga pasca-
yang dialami masyarakat Jepang abad ke-20; yakni pencarian identitas budaya
yang membandingkan budaya Jepang dan Barat. Hampir semua karyanya dihiasi
21
Penghargaan Tanizaki yang diberikan setahun sekali untuk penulis fiksi atau
drama. Penghargaan ini mulai diberikan setelah Tanizaki meninggal dunia pada
tahun 1965. Selain itu, namanya diabadikan untuk Museum Sastra Tanizaki
Junichiro, Ashiya.
adalah drama satu babak yang diterbitkan oleh majalah sastra yang ia termasuk
Barat dan semua hal yang modern. Pada tahun 1992, ia dinilai bertindak
untuk orang asing. Ia sempat tinggal beberapa lama di rumah bergaya Barat dan
memulai gaya hidup bohemian. Ia juga diberitakan pernah berencana untuk pergi
ke Eropa dan menetap di sana. Keadaan hidupnya waktu itu tercermin dalam
menerbitkan cerpen Shisei (The Tattooer) pada tahun 1910. Dalam cerpen itu, ia
tubuh seorang wanita muda yang cantik. Setelah dirajah, kecantikan wanita itu
22
beberapa karyanya, termasuk drama panggung Aisureba Koso (Because I love Her,
1912) dan novel Kami to Hito no Aida (Between Men and the Gods, 1924).
sekitarnya dan kejadian yang dialaminya selama hidup, karya-karya Tanizaki jauh
dari karangan bersifat autobiografi seperti halnya sebagian besar karya penulis
seangkatan di Jepang.
pendukung Gerakan Film Murni dan menjadi salah satu tokoh penting yang
ditulisnya adalah Amateur Club (1922) dan A serpent’s Lust (1923). Hubungan
Kanagawa, barat daya Tokyo, 30 Juli 1965, tidak lama setelah merayakan ulang
23
TANIZAKI
Tokyo untuk bekerja. Sebagai seorang lajang yang tak berani menyentuh wanita,
Nao-Chan namun nama aslinya adalah Naomi, nama yang aneh bagi orang Jepang.
Nama yang juga membuat Joji tertarik untuk mengenalnya lebih dalam.
Naomi membuka rumah bordil di daerah Asakusa, sehingga lebih suka mengurusi
bisnis daripada mendidik anak-anaknya. Jouji merasa iba dan menawarkan kepada
Naomi untuk dirawat olehnya. Naomi setuju dan tinggal bersama Jouji di rumah
sewanya. Sejak saat itu Naomi menjalani les Bahasa Inggris dan piano.
Tanpa dapat dicegah, Jouji mulai merasa mencintai Naomi. Ia pun selalu
mencatat setiap pertumbuhan dan memotret gadis itu dari waktu ke waktu di
bukunya. Joji tak perlu berlama-lama mendapat restu dari orangtua Naomi dan
24
suami-istri.
Kawai Jouji tak menyadari bahwa ada sesuatu hal yang dilakukan Naomi
hubungan dengan banyak pria, mulai dari Hamada, Kumagai, Seki dan Nakamura.
Suatu saat Joji harus pulang dari kantor lebih sore dari biasanya. Saat itulah dia
heran ketika mendapati rumah dalam keadaan kosong. Dari pemilik rumah-lah ia
mendapat cerita bahwa Naomi sering pergi dengan berganti-ganti lelaki. Jouji
Jouji marah dan mengusir Naomi dari rumah. Namun setelah Naomi pergi
akhirnya berusaha merelakan kepergian Naomi dan tak berharap Naomi kembali
padanya.
25
datang ke rumah Joji dengan alasan mengambil sisa barang. Rupanya ini adalah
taktik Naomi untuk memikat Joji kembali dan berhasil. Sejak saat itu Jouji
Cuplikan 1 (hal.5)
“Catatanku ini akan jadi kisah berharga mengenai sesuatu yang tak ingin
darinya. Ketika Jepang makin kosmopolitan, pribumi dan orang asing bakal saling
bahkan di masa itu hubungan perkawinan macam kami tak diragukan lagi belum
Analisis
catatannya ini akan bercerita tentang kisah cinta yang tak lazim karena
26
antara kekecewaan dan cinta. Aku membuat pilihan yang salah: Naomi tak
sepintar yang ku harapkan. Tak bisa lagi aku mengingkari kenyataan ini meskipun
aku ingin
tubuhnya kini melebihi harapan idealku. Perempuan bodoh, pikirku. Tak ada
Analisis
ketika mulai menyadari bahwa dia menaruh harapan terlalu tinggi pada Naomi.
Namun ia tetap tak bisa berhenti dari kekgumannya yang berlebihan terhadap
Naomi walaupun sebenarnya ia telah sadar bahwa Naomi tidak seperti yang dia
harapkan.
Cuplikan 1 (hal.5)
“Catatanku ini akan jadi kisah berharga mengenai sesuatu yang tak ingin
darinya. Ketika Jepang makin kosmopolitan, pribumi dan orang asing bakal saling
27
Analisis
Dari cuplikan di atas dapat terlihat bahwa alur dari novel diawali dengan
sebuah kilas balik atau flashback. Hal ini diperkuat dengan kalimat “catatanku ini
akan jadi kisah berharga yang tak ingin aku lupakan”. Kalimat tersebut
A. Naomi
Cuplikan 1 (hal.5)
“Umurnya baru lima belas tahun dan saat aku baru bertemu dengannya, ia
baru saja mulai bekerja. Ia adalah pemula –pramuria magang- boleh dibilang baru
Analisis
berusia 15 tahun yang baru mulai beranjak dewasa dan baru mulai bekerja.
Cuplikan 2 (hal.6)
“Sebenarnya Naomi mirip dengan bintang film Mary Pickford: jelas sekali
ada sesuatu yang Barat dalam penampilannya. Ini bukanlah pandanganku yang
bias karena ia sekarang istriku; orang lain pun bilang begitu. Tentunya ini benar.
28
Analisis
rupawan dan tubuh yang memiliki kesamaan dengan arketipe tubuh orang Barat.
Cuplikan 3 (hal.13)
Rambutnya dibentuk dalam gaya tradisional yang cocok untuk umurnya dan
wajahnya dibedaki tipis-tipis. Di kakinya yang kecil ia kenakan kaos kaki putih
Analisis
Dari cuplikan di atas dapat kita lihat bahwa Naomi digambarkan sebagai
sosok yang fashionable. Naomi bisa tetap terlihat menawan di mata Jouji
rambut tradisional dan kaos kaki putih Jepang bahkan dianggap Jouji sebagai
Cuplikan 3 (hal.23)
29
cepat bolak-balik seperti tikus dalam perangkap. Pernah aku bermain kuda-kudaan,
(hal.43-44)
ucapku. “Jika kau bekerja keras menjadikan dirimu sesuatu, akan kubelikan
segalanya.”
Ia selalu menanggapinya dengan cara yang sama: “Iya, aku akan belajar
dan berbicara. Tapi apapun yang kukatakan, “bermain” dan “belajar” selalu
kursi dan menjuntaikan sebelah sandal pada satu jarinya, seperti mainan.
Analisis
memiliki jiwa kekanak-kanakan. Naomi akan terus bermain tanpa henti layaknya
anak-anak ketika ia sedang bosan. Bahkan ketika belajar pun Naomi akan bersifat
mengatakan “aku akan belajar dan aku berjanji akan menjadi perempuan berkelas.”
30
“Kau keras kepala, tapi sekali aku mengatakan sesuatu, aku tak akan
menariknya lagi. Jika kau merasa bersalah, minta maaflah. Jika kau tak mau,
Ia menggelengkan kepalanya.
Ia mengangguk.
Analisis
menghadapi keegoisan Naomi. Bahkan ketika salah, Naomi akan tetap bertingkah
31
Cuplikan 1 (hal.7)
penghasilan seratus lima puluh yen. Aku lahir di Utsonomiya, Wilayah Tochigi.
sekolah tinggi teknik di Kuramae dan segera setelah lulus, aku menjadi insinyur”.
“Walau aku anak tertua, aku tidak punya kewajiban apapun untuk
mengirim uang kepada orang tua dan saudaraku. Keluargaku punya pertanian
berskala besar”.
Analisis
pria desa yang kemudian merantau dan meniti karir di kota. Ia berasal dari
Cuplikan 2 (hal.7)
bahkan yang ringan sekalipun. Ku kerjakan pekerjaanku tiap hari tanpa sedikitpun
mendapat keluhan atau ketidakpuasan. Di kantor, Kawai Jouji dikenal sebagai pria
terhormat”.
32
Cuplikan 3 (hal.7)
atau sesekali memanjakan diri dengan tamasya di Teater Imperial. Itulah yang
Analisis
pun memiliki karir cemerlang, dan gaji yang lumayan untuk seorang yang belum
menikah, Jouji memilih untuk mencari hiburan yang sederhana seperti sekedar
berjalan-jalan di Ginza.
Cuplikan 4 (hal.9-10)
Gagasan memilih teman hidup berdasarkan kesan sepintas – “Ya, aku bisa
menjalaninya,” atau “Dia tidak jelek”- sangatlah bodoh. Aku tak mampu
dan dengan sabar melihatnya tumbuh. Jika aku kemudian menyukainya, akan ku
jadikan ia istriku. Ini sudahlah cukup. Aku tak tertarik mengawini anak gadis
33
anak. Itu akan menjadi hidup yang lebih santai, sederhana, bukan kehidupan
kompor dan bantal ada pada tempatnya; pekerjaan suami, istri dan pembantu
harus selalu dihibur. Tak ada yang menyenangkan atau bermanfaat bagi anak
muda karyawan kantoran selama itu membutuhkan uang yang tak sedikit dan
mempersulit apa yang seharusnya mudah. Dalam soal ini, aku menganggap
Analisis
kebanyakan. Ia memiliki gagasan, atau obsesi, tak lazim tentang kehidupan rumah
tradisional seperti orang Jepang pada umumnya, Jouji justru lebih tertarik pada
kehidupan rumah tangga ala Barat, tanpa upacara penikahan yang rumit, tanpa
hidup bersama dan melihat seorang gadis tumbuh hari demi hari, akan
membuatnya lebih mengenali sifat gadis tersebut. Jika kemudian dia tertarik,
34
A. Latar Tempat
Cuplikan 1 (hal. 7)
sekolah menengah, aku ke Tokyo, di mana aku terdaftar di sekolah tinggi teknik
di Kuramae dan segera setelah lulus, aku menjadi insinyur. Setiap hari, kecuali
Oimachi.
Analisis
Dari kalimat di atas, dapat kita simpulkan bahwa Kawai Jouji tinggal di
kawasan Shibaguchi dan berkerja di daerah Oimachi. Secara garis besar, kedua
Setelah mencari semampu yang kami bisa, rumah bagus ternyata tak
mudah ditemukan. Akhirnya kami menyewa rumah bobrok bergaya Barat dekat
jalur Kereta Listrik Nasional, dua belas atau tiga belas blok dari stasiun Oumori.
Analisis
Naomi kemudian pindah ke sebuah rumah sewa di daerah Oumori untuk memulai
35
Kami pindah ke Yokohama dan menyewa rumah Barat yang Naomi telah
beserta seluruh perabotnya, yang sebelumnya dimiliki satu keluarga dari Swiss.
Analisis
Dari kalimat di atas dapat kita lihat bahwa Jouji dan Naomi kemudian
B. Latar Waktu
Ini adalah musim semi tahun berikutnya - 26 April sewaktu Naomi enam
Analisis
mulai memasuki tahap baru di musim semi sekitar satu tahun setelah pertemuan
pertama mereka.
ini bodoh, silahkan tertawa. Jika kau berpikir ada moral di dalamnya, maka,
silahkan menjadikannya pelajaran. Bagi diriku sendiri, tidak ada bedanya apa
36
Analisis
Dari kalimat di atas dapat kita simpulkan bahwa novel ini berakhir pada
saat Naomi berusia dua puluh tiga tahun dan Jouji berusia tiga puluh enam tahun.
37
4.1 Kesimpulan
1. Pesan yang ingin disampaikan pengarang dalam novel ini adalah tidak
semua hal bisa berjalan sesuai keinginan dan harapan kita. Ada banyak
faktor yang mempengaruhi salah satunya adalah benturan budaya.
A. Tema
B. Alur
Novel Naomi karya Junichiro Tanizaki ini memiliki alur atau plot
yang maju-mundur.
C. Penokohan
Ada dua tokoh yang sangat menonjol dalam novel ini. Bisa
dikatakan bahwa kedua tokoh ini adalah tokoh utama dalam cerita.
Tokoh pertama adalah Kawai Jouji. Dalam novel ini Kawai Jouji
38
D. Latar
Barat. Kisah dalam novel ini bercerita tentang Naomi sejak dia
4.2 Saran
39
40
Aminuddin. 1995. Pengantar Apresiaasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press.
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi Robert Stanton. Diterjemahkan oleh Sugihartuti dan Rossi
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Junichiro, Tanizaki. 1925. Naomi (Terj. Maulida Sri Handayani). Depok : Komodo Books.
Teeuw, A. 1984. Sastra dan Ilmu Saastra : Pengantar Teori Sastra. Jakarta : Pustaka Jaya.
Waluyo, Hj. 1990. Kesusaaasteraan IV. Surakarta : Universitass Sebelasss Maret Surakarta
Press.
http://sastrawanpemula.blogspot.com/2013/05/pengertian-sastra-menurut-para-ahli.html?m=1
http://sobatbaru.blogspot.co.id/2010/06/pengertian-roman.html
Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa kesusastraan serta
penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bercerita yang menarik. Pada dasarnya karya
sastra memiliki karya yang bersifat fiksi dan non fiksi. Karya sastra yang bersifat fiksi seperti
novel, cerpen, komik, dan essai. Sedangkan yang bersifat non fiksi berupa puisi, lagu, dan
drama. Setiap karya sastra fiksi (novel) terdiri dari unsur intrinsik (dalam sastra itu sendiri)
ataupun unsur unsur ekstrinsik (dari luar) yang secara tidak langsung mempengaruhi alur
Novel merupakan jenis prosa dalam karya sastra. Prosa merupakan karya fiksi.
Karya fiksi adalah karya sastra yang menceritakan sesuatu yang bersifat khayalan, sesuatu
yang tidak ada dan terjadi sungguh-sungguh sehingga tidak perlu dicari kebenarannya.
Tokoh peristiwa dan tempat yang disebut-sebut dalam fiksi adalah tokoh, peristiwa dan
Salah satu novel yang fenomenal adalah novel berjudul Naomi karya Junichiro
Tanizaki yang merupakan penulis kenamaan di Jepang. Novel ini bercerita tentang seorang
pegawai swasta bernama Kawai Jouji yang memiliki gagasan menarik tentang kehidupan
berumah tangga. Kawai Jouji bertemu dengan Naomi, seorang pramuria café yang masih
Dari sanalah kisah dalam novel Naomi ini bermula. Dengan latar Jepang pada masa
pertengahan abad ke-19, saat budaya Barat mulai masuk dalam kehidupan masyarakat Jepang,
Jouji kemudian ingin menjadikan Naomi sebagai istri. Alih-alih menjalani pernikahan dan
kehidupan tradisional di Jepang pada umumnya, Jouji ingin hidup bersama Naomi tanpa
ikatan pernikahan sembari melihat perkembangan Naomi dari gadis muda menjadi wanita
dewasa. Singkatnya, Jouji ingin menjalani kehidupan berumah tangga ala Barat bersama
Naomi.
Obsesi Jouji terhadap kehidupan ala Barat jugalah yang membuatnya mendidik
Naomi untuk menjadi wanita anggun dan berpikir kebarat-baratan. Seiring dengan
berjalannya waktu, Jouji akhirnya menyadari bahwa gagasannya tersebut malah menjadi
masalah. Naomi tidak seperti yang Jouji harapkan. Naomi tumbuh menjadi wanita
pembangkang, liar dan boros. Naomi selalu ingin hidup mewah dan tidak mau mengalah.
kekagumannya terhadap Naomi masih lebih besar dibandingkan dengan keinginannya untuk
menyerah.
Secara umum, novel Naomi sangat menarik untuk dibaca karena memiliki cerita
dengan alur yang luar biasa. Kisah cinta dan benturan budaya yang ada dalam novel ini
要旨
ということである。
し
にであって、もっと知りたくなる。
な お み せいよう た い ぷ か ぞ く い
ナオミと西洋タイプの家族生きたがった。