Anda di halaman 1dari 94

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id










































ommit to user

i

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)








SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh :
NOVI EKA RAHMAWATI
F0307017


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

ii






















perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

iii






















perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN






Dipersembahkan untuk:





Keluargaku,


KEI FE UNS,


HMJ-Akt FE UNS,


Almamaterku UNS.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

v

MOTTO
Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila
kamu telah selesai (urusan dunia) maka bersungguh-sungguhlah
(dalam beribadah) dan hanya pada Tuhanmulah hendaknya kamu
berharap.
(QS. Al Insyiroh: 6-8)
Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?
(QS. Ar Rahman)
Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak sanggup
menghitungnya.
(QS. Ibrahim: 34)
Dan, Dia telah mengajarkan kepadamau apa yang belum kamu
ketahui. Dan adalah karunia Allah itu sangat besar.
(QS. An-Nisa: 113)
Sesungguhnya, Aku mengingatkan kepadamu supaya kamu tidak
termasuk orang-orang yang tidak berpengetahuan.
(QS. Hud: 46)
Orang yang sukses adalah orang yang mampu menghadapai
masalah.
(Anonim)


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

vi

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur hanya milik Allah SWT. Sujud syukur
penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan
rahmat, nikmat, karunia, kasih sayang, dan kekuatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PENGARUH PENERAPAN
BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi
Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta) sebagai
tugas akhir guna memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Ekonomi J urusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret.
Hambatan, rintangan, dan tantangan senantiasa mengiringi setiap aktivitas,
sehingga untuk menyelesaikan skripsi ini dibutuhkan sedemikian besar kekuatan
dan semangat. Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak
terlepas dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis
dengan ini mengucapkan terima kasih kepada:
1. Drs. Yacob Suparno, MSi.,Ak. pembimbing skripsiku. Terimah kasih atas
bimbingannya mulai dari awal sampai akhir skripsi ini selesai.
2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. J aka Winarna M.Si., Ak., selaku Ketua J urusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Para pegawai dan dokter di rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta
yang telah berkenan meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

vii

pengisian kuesioner sehingga penulis dapat memperoleh data untuk
menyelesaikan skripsi ini.
5. Keluargaku, ibu dan bapak atas doa yang tak lupa dipanjatkan untuk anakmu
ini dalam setiap doa yang terucap.. Kedua adikku, Rouf dan Rofiq yang selalu
memberikan semangat tersendiri bagiku untuk terus berusaha menjadi yang
lebih baik.. Meskipun sering berantem, aku kangen kalian
6. Dosen-dosen FE UNS terutama dosen Akuntansi atas ilmu dan naehat-
nasehatnya.. Pak Bambang, Pak Anis, dan Bu Murni, terima kasih telah
memberiku kesempatan cukup sekali kompre.. Insya Allah pesan itu slalu
kuingat..
7. Karyawan-karyawan FE UNS yang senantiasa memberikan pelayanan kepada
kami dengan ciri khas masing-masing. Ada yang ramah, jutek, perfect, sampai
membuat pusing, haduh;-)
8. Adhi, yang senantiasa mendoakanku, membantu dalam keluhku,
mendengarkan keceriaanku Makasih banget buat semuanya, kutunggu
janjimu^_^
9. Teman-teman lotizers.. Dewilis, maaf mungkin aku bukan teman yang baik
buat kamu, makasih buat nasehat2mu.. Della yang penuh semangat, makasih
dah menularkan semangatmu.. Tia, makasih buak kegokilanmu selama ini,
senang bisa jadi temanmu.. Aniz, teman dari waktu osmaru, makasih ya dah
banyak membantuku Makasih banget buat persahabatan kita selama ini dan
kuharap untuk selamanya.. Maaf kalau aku sering marah-marah sama kalian,
hehe...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

viii

10. Hermin dan Dewilis.. Penelitian payung kita penuh kekacauan, tapi akhirnya
bisa mengantarkan kita pada skripsi.. Makasih buat semuanya, saling
mengingatkan, memberi semangat
11. Ela dan Eka, makasih dah nganterin nyebar kuesioner.. Makasih juga buat
doa dan support yang kalian berikan, kalian tempat curhatku di kost, yang
kena semprot waktu aku stress, tapi aku pun tak lupa berbagai kebahagiaan
pada kalian, hihi
12. Lely, makasih mau membantuku nyebar kuesioner.. Makasih juga buat
semuanya, kapan maen kostku lagi?hehe.. Jaga hamster-hamstermu dengan
baik ya.
13. Irla dan Endah, makasih buat ilmu yang kalian bagi-bagiakan, semua itu pasti
membuat kalian tambah cling, hehehe..
14. Dewi Indrias, teman seperjuangan kompreku.. Selamat buat kesuksesan kita
menghadapi tantangan.. Ngumpulin bareng, maju bareng, satu tim,
danalhamdulillah kita langsung sekali lulus kompre bareng.. Kekonyolan
kita pasti tak terlupa, wkwkwk
15. Mia dan Sari, teman magangku di Moewardi.. Kangen kantin di sana
ga?hehe.. Makasih buat pengalaman magang kita..
16. Teman-teman Akuntansi 2007 (AGEN 007 FE UNS), maksih buat
persahabatan dan kekompakan kita.. Semoga akan terjaga sampai akhir
nanti
17. Teman-teman C98.. Ucha, aku belum jadi berguru padamu kamu dah mau
jadi coass, hikz.., semangat bu dokter C98.. Fhariz, maksih buat tips2 dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

ix

dukunganmu, kangen sharing2 denganmu, hehe.. Tri, sekarang udah jadi bu
pajak nih, wkwkwk..,harus jadi orang pajak yang jujur ya, jangan ngajari
yang ga baik, nanti Indonesia tambah kacau.. Weni, Gendro, Atin, Eli, Rini,
Dewi, dan Asro, kapan kita semua bisa reuni!??!!! Meskipun kini jarak
memisahkan kita bukan berarti silaturahim kita putus, kalian sahabat-sahabat
terbaikku, jarang banget nemuin orang-orang kaya kalian I miss u
18. Teman-teman kostku di Shima 1, terima kasih dah menerimaku sebagai
bagian dari keluarga besar Shima 1
19. Teman-teman KEI FE UNS.. Maaf aku tak bisa membersamai kalian dengan
maksimal.. Riesa, makasih dah sering nemenin kemana-mana, semangat deh,
hehe; Lisa, makasih buat nasehatnya, aku nyusul kamu ya..;-); Retna, kata-
katamu sangat menghibur; Fia yang selalu memberi semangat; Dewi Ut yang
selalu membuat keceriaan; Efi dan Bilqist, makasih banget dah banyak
membantu; Hafid, makasih dah jadi ketua kelompok, Rizal, cepet lulus trus
mbangun kota kita, Lestyo, maaf tak bisa membantu
20. Teman-teman HMJ A; terutama P&L 2008, mb Finik dkk, makasih dah
mengajariku banyak hal, tentang kerja keras, tenatng perjuangan; Finance
2009, mb Hanny dkk, blanja bareng, jalan-jalan bareng, foto bareng,
mengajariku bagaimana cara menjalani hidup sebagai orang ekonomi, hehe..
21. Kakak-kakak Akuntansi 2006 dan 2005, makasih buat bantuannya baik dalam
persiapan kompre maupun skripsi, semua kesuksesanku juga berkat kalian
Kami 2007 segera menyusul kesuksesan kalian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

x

22. Ucapan terima kasih terakhir buat pembaca sebuah hasil karya kecil ini.
Semoga bermanfaat untuk Anda.
Penulis menyadarai bahwa dalam penulisan skripsi ini belum sempurna.
Untuk itu saran dan kritik yang membangun penulis harapkan demi perbaikan
yang berkelanjutan. Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pihak-pihak yang berkepentingan. Terima kasih.
Surakarta, Februari 2011


Penulis











perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL ................................................................................................. i
ABSTRAK ................................................................................................................. ii
ABSTRACT ............................................................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJ UAN................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ vi
HALAMAN MOTTO ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah .............................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan .................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................................ 9
1. Konsep Pengaruh dan Penerapan ................................................................... 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xii

2. Balanced Scorecard ........................................................................................ 9
3. Penilaian Kinerja ............................................................................................ 18
4. Kinerja Manajer ............................................................................................. 20
5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer ............ 21
6. Kelembagaan Syariah .................................................................................... 22
7. Manajemen Syariah ....................................................................................... 27
8. Rumah Sakit Islam ......................................................................................... 28
B. .................................................................................................................. P
eneliti terdahulu ................................................................................................... 30
C. .................................................................................................................. P
engembangan Hipotesis ....................................................................................... 32
D. ................................................................................................................. K
erangka Pemikiran Teoritis .................................................................................. 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian ................................................................................................. 35
B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel............................................... 35
1. ............................................................................................................ P
opulasi ............................................................................................................ 35
2. ............................................................................................................ S
ampel .............................................................................................................. 36
3. ............................................................................................................ C
ara Pengambilan Sampel ................................................................................ 36
C. Pengukuran Variabel ............................................................................................ 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xiii

1. ............................................................................................................ V
ariabel Independen ......................................................................................... 37
2. ............................................................................................................ V
ariabel Dependen ........................................................................................... 39
D. Sumber Data......................................................................................................... 41
E. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 41
F. Statistik Deskriptif ............................................................................................... 41

G. Pengujian Aspek Penelitian ................................................................................. 42
1. Uji Validitas ................................................................................................... 42
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 42
H. ................................................................................................................. T
eknik Pengolahan dan Analisis Data .................................................................... 43
1. ............................................................................................................ U
ji Asumsi Klasik ............................................................................................. 42
2. ............................................................................................................ P
engujian Hipotesis .......................................................................................... 45
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif ............................................................................................... 47
1. ............................................................................................................. D
ata Deskriptif ................................................................................................... 47
2. ............................................................................................................. S
tatistik Deskriptif ............................................................................................. 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xiv

B. Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian ...................................................... 60
1. Uji Validitas ................................................................................................... 60
2. Uji Reliabilitas ............................................................................................... 64
C. Pengolahan dan Analisis Data .......................................................................... 65
1. Uji Autokorelasi ............................................................................................. 65
2. Uji Heteroskesdastisitas ................................................................................. 65
3. Uji Normalitas ................................................................................................ 65
4. Uji Linieritas .................................................................................................. 69
D. Pengujian Hipotesis ....................................................................................... 70
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 73
B. Keterbatasan.. .................................................... 73
C. Saran ................................................................................................................. 74
D. Implikasi ........................................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN






perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xv












DAFTAR TABEL
Halaman
IV.1 J umlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan
Kuesioner yang Dapat Dianalisis ................................................................... 49
IV.2 J enis Kelamin Responden ................................................................................. 50
IV.3 Usia Responden ................................................................................................ 50
IV.4 Kegiatan Utama Bagian Responden ................................................................. 51
IV.5 Lama bekerja responden pada jabatan sekarang ................................................ 52
IV.6 Lama kekerja responden pada instansi .............................................................. 52
IV.7 J umlah bawahan responden ............................................................................... 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xvi

IV.8 Komunikasi dan penejelasan Balanced Scorecard ........................................... 53
IV.9 Ukuran Keuangan .............................................................................................. 54
IV.10 Ukuran Pasien .................................................................................................. 55
IV.11 Ukuran Bisnis Internal ..................................................................................... 56
IV.12 Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan ......................................................... 57
IV.13 Sikap Manajer .................................................................................................. 57
IV.14 Persepsi Manajer .............................................................................................. 58
IV.15 Motivasi Manajer ............................................................................................. 59
IV.16 Aktualisasi Sikap Manajer ............................................................................... 59
IV.17 Uji Validitas Balanced Scorecard .................................................................... 60
IV. 18 Uji Validitas Kinerja Manajerial .................................................................... 62
IV.19 Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial .......................................................... 63
IV.20 Uji Reabilitas Balanced Scorecard .................................................................. 64
IV.21 Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial .................................................................. 64
IV.22 Uji Autokorelasi............................................................................................... 65
IV.23 Uji Normalitas ................................................................................................. 69
IV.24 Uji Linieritas .................................................................................................... 69
IV.25 Uji Hipotesis .................................................................................................... 70
IV.26 Uji Hipotesis .................................................................................................... 71
IV.27 Uji Hipotesis .................................................................................................... 71


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

xvii












DAFTAR GAMBAR
Halaman
II.1 Kerangka Kerja Balanced Scorecard .................................................................. 11
II.2 Kerangka Pikir Penelitian.................................................................................... 33
III.1 Model Hipotesis ................................................................................................. 46
IV.1 Uji Heteroskedastisitas ..................................................................................... 66
IV.2 Uji Normalitas .................................................................................................. 67
IV.3 Uji Normalitas ................................................................................................... 68

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

i

ABSTRAKSI

PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD
TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
(Studi Empiris pada Rumah Sakit Islam se-Eks Karesidenan Surakarta)

NOVI EKA RAHMAWATI
NIM. F0307017


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan balanced
scorecard terhadap kinerja manajerial berbasis manajemen syariah. Populasi
dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit Islam se-Eks Karesidenan
Surakarta, sedangkan sampelnya adalah midlle manager rumah sakit Islam se-Eks
Karesidenan Surakarta. Teknik pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara
purposive sampling. Pengujian instrumen penelitian menggunakan uji validitas,
reliabilitas, serta pengujian asumsi klasik sebelum dilakukan pengujian hipotesis.
Hasil penelitian ini adalah penerapan balanced scorecard perpengaruh positif
terhadap kinerja manajerial. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah belum
adanya standar pengukuran manajemen syariah dan sampel belum menggunakn
balanced scorecard secara maksimal.

Kata Kunci : balanced scorecard, kinerja manajerial, rumah sakit Islam.









perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user

ii


ABSTRACT

THE EFFECTS OF BALANCED SCORECARD
TOWARD MANAGERIAL PERFORMANCE
(An Empirical Study from Islamic Hospital in Surakarta)

NOVI EKA RAHMAWATI
NIM. F0307017

This research objective is to provide empirical evidence of the effect of
balanced scorecard application toward managerial performance which based on
sharia system. Population of this research is manager of Islamic hospital in
Surakarta, however the sample is middle manager of Islamic hospital in Surakarta.
The sampling method of this research instrument use validity, reliability, and
classical assumptions before hypothesis test. The result is indicates balanced
scorecard has positively influence the managerial performance. The limitation of
this research is there is no standard in sharia management yet and the sample
doesnt use balanced scorecard effectively.

Key words : balanced scorecard, managerial performance, Islamic hospital.









perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
1



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan era globalisasi yang sangat maju ini membuat sebuah
perusahaan harus mampu bertahan dan bersaing. Perubahan dan
perkembangan pesat dalam berbagai hal pun menuntut perusahaan untuk
selalu memperbaiki kinerjanya supaya dapat bersaing (Hui, 2010). Manajemen
yang baik dibutuhkan agar perusahaan mampu bertahan dan bersaing.
Manajemen yang baik itu dapat dicapai oleh perusahaan dengan cara
mengetahui dan mengevaluasi kinerjanya selama ini untuk perbaikan
selanjutnya (Burney dan Swanson, 2010). Cara yang tepat untuk mengetahui
dan mengevaluasi kinerjanya selama ini adalah dengan melakukan penilaian
kinerja. Adanya sistem pengukuran kinerja akan memungkinkan suatu
organisasi untuk merencanakan, mengukur dan mengendalikan kinerjanya
berdasarkan strategi yang telah dilaksanakan sebelumnya (Suprapto dkk,
2009).
Persaingan dalam menghadapi era globalisasi ini juga terjadi pada
rumah sakit. Adanya perubahan dalam berbagai bidang akan mendorong
permintaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang terutama
dilakukan oleh rumah sakit. Adanya permintaan ini membuat rumah sakit pun
berusaha untuk memperbaiki kinerjanya (Silva dan Prochnik, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
2



Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat (Undang-
Undang No. 44 tahun 2009). Selain itu dalam Undang-Undang No. 44 Tahun
2009 juga menyebutkan bahwa rumah sakit merupakan institusi pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi
oleh hal-hal seperti ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat
sehingga terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang didirikan dan
diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam (Suwardi, 2006). Ramdjanberg
(2007) menyebutkan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan terhadap
karakteristik rumah sakit Islam yang paling menonjol adalah pemisahan
departemen bagi laki-laki dan perempuan. Dalam suatu negara yang mayoritas
penduduknya muslim, keberadaan rumah sakit Islam sangat diperlukan
(www.anneahira.com).
J acobalis (2000) dalam Romel (2005) mengatakan bahwa untuk
memenangkan persaingan maka rumah sakit harus memperhatikan mutu
karena hal tersebut merupakan faktor yang sangat penting. Undang-Undang
No. 44 tahun 2009 pun menganjurkan agar rumah sakit harus memiliki
srtuktur organisasi yang efektif, efisien, dan akuntabel serta adanya pemisahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
3



antara pemilik dan pimpinan rumah sakit sehingga dapat tercipta good
governance.
Penilaian atau penilaian kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis
terdahulu dan dianggap penting bagi pihak-pihak terkait. Penelitian itu antara
lain dilakukan oleh Brooman dan Brush (1993); J ohnson et al, (1997),
Marcus et al, (2007). Dengan adanya penilaian kinerja maka suatu perusahaan
dapat menilai pencapaian tujuan dan sasarannya.
Penilaian kinerja selama ini lebih banyak yang hanya menggunakan
aspek keuangan, padahal aspek keuangan saja tidak cukup untuk menilai
kinerja sebuah perusahaan. Masih banyak faktor lain yang dapat digunkaan
untuk mengukur kinerja sebuah perusahaan. Banker et al (2000) mengatakan
bahwa pengukuran kinerja yang tidak hanya menggunakan aspek keuangan
akan memberikan dampak jangka panjang yang lebih baik.
Balanced scorecard hadir sebagai konsep penilaian kinerja yang tidak
hanya menggunakan aspek keuangan (Atkinson, 2006). Balanced scorecard
memperluas ukuran kinerja yang selama ini sering digunakan. Menurut sistem
penilaian ini, sebuah perusahaan dapat diukur kinerjanya dengan
menggunakan empat aspek yaitu keuangan, pelanggan, bisnis internal, serta
inovasi dan pembelajaran (Atkinson, 2006; Tayler, 2010). Balanced scorecard
bukan suatu sistem yang mampu untuk membuat sebuah strategi melainkan
sistem yang mampu menerjemahkan strategi yang ada untuk diukur dengan
menggunakan aspek-aspek tersebut (Tayler, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
4



Beberapa peneliti terdahulu melakukan penelitian terkait dengan
pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer. Decoene
(2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh strategi balanced scorecard
terhadap kinerja manajer tingkat menengah di sebuah perusahaan swasta.
Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa penerapan balanced scorecard
memberikan motivasi yang positif tehadap kinerja manajer. Greatbanks (2008)
juga melakukan penelitian sejenis yaitu tentang pengaruh balanced scorecard
pada sektor publik. Hasil dari penelitian itu dapat diambil kesimpulan bahwa
penggunaan balanced scorecard berpengaruh baik terhadap perusahaan
karena kinerja karyawan lebih fokus sesuai tujuan yang ditetapkan.
Di Indonesia juga ada penelitian yang sejenis. Lestari (2008) yang
melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan balanced scorecard
terhadap kinerja manajer pada suatu perusahaan swasta di Indonesia. Hasil
dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara
penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer.
Balanced scorecard tidak hanya digunakan di perusahaan-perusahaan
saja, tetapi bisa diterapkan di rumah sakit (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et
al, 2006). Rumah sakit dapat dikatakan sebagai perusahaan dalam bidang jasa
yang memberikan pelayanan kesehatan. Rumah sakit mempunyai banyak
aktivitas yang dilakukan dimana aktivitas itu dilakukan oleh petugas medik,
paramedik, maupun non-medik (Silva dan Prochnik, 2005; Chen et al, 2006).
Aktivitas yang dilakukan tersebut sangat membutuhkan sebuah manajemen
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
5



yang baik agar tercapai sebuah sistem yang baik sesuai dengan visi dan
misinya.
Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
balanced scorecard dengan kinerja manajerial karena balanced scorecard
merupakan salah satu alat ukur dari kinerja manajerial sehingga dapat memacu
kinerja manajer untuk semakin baik (Gurd dan Gao, 2007). Pada penelitian
lain, balanced scorecard dapat digunakan untuk mengetahui masalah dan
menemukan peluang untuk peningkatan kinerja. Balanced scorecard juga
dapat menunjukkan kinerja yang dimiliki sebuah rumah sakit (Chen et al,
2006).
Penelitian mengenai balanced scorecard dan kinerja manajerial di
rumah sakit pernah dilakukan di Indonesia seperti Romel (2005) dan Nimphar
(2008). Namun, penelitian sejenis pada rumah sakit Islam di Indonesia masih
jarang sehingga penulis mencoba melakukan penelitian ini dengan mengacu
pada penelitian Lestari (2008). Penelitian pada sektor perusahaan swasta ini
menunjukkan hasil bahwa penerapan balanced scorecard sebagai penilaian
kinerja mempengaruhi kinerja manajerial. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah populasi dan sampel yang berbeda.
Penulis memilih melakukan penelitian pada rumah sakit karena rumah
sakit mempunyai peranan penting dalam kehidupan masyarakat sebagai
penyedia pelayanan kesehatan (Undang-Undang no 4 Tahun 2009). Pemilihan
rumah sakit Islam karena sebagai negara yang penduduknya mayoritas muslim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
6



maka keberadaan rumah sakit Islam di Indonesia sangat dibutuhkan oleh
masyarakat (www.anneahira.com).
Berdasar latar belakang tersebut maka penulis ingin mengadakan
penelitian tentang pengaruh penerapan penilaian kinerja balanced scorecard
terhadap kinerja manajerial pada sektor rumah sakit Islam yang berjudul
PENGARUH PENERAPAN BALANCED SCORECARD TERHADAP
KINERJA MANAJERIAL.
B. Perumusan Masalah
Penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard memiliki
kelebihan dibanding penilaian kinerja yang lain karena menggunakan berbagai
aspek sehingga dinilai efektif digunakan dalam menilai kinerja perusahaan.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dari penelitian ini
adalah Apakah penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja
manajerial?
C. Pembatasan Masalah
Penulis membuat batasan masalah ini untuk mempermudah fokus pada
bahasan yang diteliti. Pembatasan masalah ini adalah penulis melakukan
telaah terhadap kinerja manajerial dari perilaku kerjanya dalam perpektif
balanced scorecard tanpa membahas secara mendalam tentang isi dari
balanced scorecard.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
7



D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti berikut
ini.
1. Bagi penulis
Penulis dapat mengetahui lebih lanjut mengenai balanced scorecard
sebgai suatu sistem penilaian kinerja perusahaan.
2. Bagi rumah sakit Islam
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan evaluasi kinerja selama ini dan
mampu mendorong ke arah perkembangan yang semakin baik.
3. Bagi pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan wawasan bagi para
pembaca tentang penggunaan balanced scorecard sebagai penilaian
kinerja perusahaan dan memungkinkan adanya penelitian lanjut dalam hal
bidang yang sama.
F. Sistematika Penelitian
Penelitian dalam penelitian ini disusun secara teratur dalam bab per
bab. Masing-masing bab dibagi menjadi beberapa subbab dengan tujuan
memudahkan pembahasan dan pembaca dalam memahami penelitian ini.
Penelitian dalam penelitian ini disajikan dalam sistematika sebagai berikut ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
8



BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat peneitian, dan
sistematika penelitian.
BAB II : Landasan Teori
Bab ini berisi tentang teori-teori mengenai definisi pengaruh dan
penerapan, balanced scorecard, penilaian kinerja, kinerja manajer,
hubungan antara penerapan balanced scorecard dengan kinerja
manajer, rumah sakit Islam, serta pengembangan hipotesis.
BAB III : Metode Penelitian
Bab ini berisi tentang kerangka pendekatan dan metode yang
digunakan dalam penelitian, meliputi subjek penelitian, metode yang
digunakan dalam memilih dan menggumpulkan data penelitian,
penilaian serta metode statistik yang digunakan dalam menganalisis
data.
BAB IV: Analisis Data
Bab ini berisi uraian tentang analisis deskripsi statistik mengenai
sampel penelitian, penelitian, data identitas responden, variabel-
variabel penelitian, dan pengujian-pengujian yang dilakukan dalam
penelitian ini.
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan yang didapat dari masalah yang diteliti,
keterbatasan, saran-saran, serta implikasinya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
9



BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep Pengaruh dan Penerapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) definisi pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
membentuk watak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang. Definisi
penerapan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005) adalah proses,
cara, perbuatan menerapkan. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat
disimpulkan bahwa pengaruh penerapan adalah daya yang timbul karena
adanya tindakan sesuatu terhadap sesuatu yang menjadi tujuannya.
2. Balanced Scorecard
a. Definisi Balanced Scorecard
Definisi balanced scorecard menurut Kaplan dan Norton
(1996) adalah suatu kerangka kerja baru untuk mengintegrasikan
berbagai ukuran yang diturunkan dari strategi perusahaan. Balanced
scorecard tidak hanya menggunakan ukuran kinerja keuangan masa
lalu, tetapi juga memperkenalkan pendorong kinerja masa depan.
Pendorong kinerja yang dimaksud adalah perspektif pelanggan,
proses bisnis internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan yang
diturunkan dari proses penerjemahan strategi perusahaan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
10



dilaksanakan secara eksplisit dan ketat ke dalam berbagai tujuan dan
ukuran yang nyata.
Balanced scorecard memberi para eksekutif perusahaan
suatu kerangka kerja yang komprehensif untuk menerjemahkan visi
dan strategi perusahaan ke dalam seperangkat ukuran kinerja yang
terpadu. Telah banyak perusahaan yang mengadopsi pernyataan misi
dalam rangka mengkomunikasikan misi kepada semua pekerja
(Kaplan dan Norton, 1996).
b. Konsep Balanced Scorecard
Balanced scorecard menerjemahkan misi dan strategi ke
dalam berbagai tujuan dan ukuran. Berbagai tujuan dan ukuran
tersebut tersusun ke dalam empat perspektif yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan
pertumbuhan. Scorecard memberikan kerangka kerja, bahasa, untuk
mengkomunikasikan misi dan strategi. Selain itu scorecard juga
menggunakan penilaian untuk memberi informasi kepada para
pekerja tentang faktor yang mendorong keberhasilan saat ini dan
yang akan datang. Keempat perspektif ini member keseimbangan
antara tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang, antara hasil
yang diinginkan dengan faktor pendorongnya, dan antara ukuran
objektif dengan ukuran subjektif (Kaplan dan Norton, 1996).
Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa balanced
scorecard tidak hanya penilaian taktis yang operasional, tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
11



balanced scorecard merupakan sebuah sistem manajemen strategis.
Balanced scorecard dapat digunakan untuk menghasilkan berbagai
proses manajemen yang penting seperti pada gambar berikut ini.

Gambar II.1
Kerangka Kerja Balanced Scorecard
c. Perspektif Balanced Scorecard
1). Perspektif Keuangan
Tujuan keuangan tetap mendapat perhatian dalam balanced
scorecard. Hal ini dikarenakan tujuan keuangan merupakan hasil
sebab akibat dari setiap ukuran yang diambil. Dalam perspektif
keuangan ukuran yang ditetapkan tidak hanya untuk
mengevaluasi keberhasilan jangka panjang tetapi juga faktor-
faktor yang mendukungnya. Setiap tahap siklus bisnis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
12



dimungkinkan memiliki tujuan keuangan yang berbeda-beda.
Kaplan dan Norton (1996) mengategorikan tujuan keuangan
dalam tahap siklus bisnis sebagai berikut ini.
a). Growth (Bertumbuh)
Tujuan keuangan dalam tahap ini adalah persentase
tingkat pertumbuhan pendapatan dan penjualan di berbagai
sasaran. Dalam tahap ini biasanya beroperasi pada arus kas
yang negatif dengan tingkat pengembalian investasi yang
rendah.
b). Sustain (Bertahan)
Dalam tahap ini tujuan keuangan berubah menjadi
tujuan yang terkait dengan profitabilitas. Ukuran yang
digunakan dalam tahap ini lebih kepada laba akuntansi
seperti laba operasi dan marjin kotor, serta menganggap
bahwa investasi yang ada telah bersifat tetap.
c). Harvest (Menuai)
Tujuan keuangan utama dalam tahap ini adalah
memaksimalkan pengembalian arus kas, yaitu arus kas
operasi dan penghematan kebutuhan modal kerja. Pada tahap
ini tidak lagi membutuhkan investasi yang besar karena
investasi yang dibutuhkan cukup hanya untuk pemeliharaan
peralatan dan kapabilitas.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
13



2). Perspektif Pelanggan
Perusahaan yang tahu kebutuhan pelanggannya akan
lebih mampu bersaing dengan para pesaingnya. Kinerja
keuangan jangka panjang yang baik dapat diperoleh dengan
memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggannya. Kaplan
dan Norton (1996) memberikan gambaran aspek yang dapat
digunakan dalam penilaian perspektif pelanggan, yaitu:
a). Pangsa Pasar
Pangsa pasar menggambarkan cakupan bisnis yang
ditawarkan oleh sebuah perusahaan di lingkup tertentu.
Pangsa pasar dapat meliputi volume produk yang dijual atau
pelanggan yang menjadi sasaran.
b). Retensi Pelanggan
Retensi pelanggan menggambarkan besar kecilnya
kemampuan perusahaan mempertahankan pelanggannya
terhadap produknya.
c). Akuisisi Pelanggan
Akuisisi pelanggan menggambarkan besar kecilnya
perusahaan mampu menarik pelanggan barunya.
d). Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan menggambarkan tingkat
kepuasan pelanggan terhadap produk dan pelayanan yang
diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
14



e). Profitabilitas Pelanggan
Profitabilitas menggambarkan keuntungan bersih
yang diperoleh dari pelanggan.
3). Perspektif Bisnis Internal
Dalam perspektif ini para manajer mengidentifikasikan
proses-proses yang penting yang berkaitan dengan bisnis internal
seperti inovasi, mengenali kebutuhan pelanggan, proses operasi,
menyampaikan produk kepada pelanggan, dan memberikan
layanan purna jual. Kaplan dan Norton (1996) menyebutkan ada
tiga proses bisnis utama, yaitu sebagai berikut ini.
a). Inovasi
Dalam tahap ini sebuah perusahaan melakukan
penelitian mengenai produk-produk yang diinginkan oleh
pelanggan dan kemudian menciptakan produk tersebut.
b). Operasi
Dalam tahap ini produk yang dihasilkan diberikan
kepada pelanggan dengan memperhatikan pelaksanaan
operasi dan penghematan biaya.
c). Layanan Purna J ual
Layanan purna jual merupakan tahap akhir dalam
perspektif ini, di mana setelah produk diberikan kepada
pelanggan masih ada pelayanan kepada pelanggan dalam
beberapa bentuk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
15



4). Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Tujuan yang tertuang dalam perspektif ini adalah
mendorong ketiga perspektif lainnya mendapatkan hasil yang
baik. Kaplan dan Norton (1996) menyatakan bahwa dalam
perspektif ini ada tiga kategori utama yaitu sebagai berikut ini.
a). Kapabilitas Pekerja
Kapabilitas pekerja dapat diukur dengan kepuasan
pekerja, retensi pekerja, dan produktivitas pekerja.
Peningkatan kapabilitas pekerja dapat dilakukan dengan
senantiasa berpedoman dengan standar proses internal dan
tanggapan kepada pelanggan yang telah dilaksanakan.
b). Kapabilitas Sistem Informasi
Sebuah perusahaan yang ingin mampu bersaing dengan
para pesaingnya harus mempunyai kemampuan mendapatkan
informasi yang baik terkait dengan pelanggan mengenai
kebutuhan para pelanggan sehingga dapat memenuhi
kebutuhan tersebut.
c). Motivasi, Pemberdayaan, dan Keselarasan
Meskipun perusahaan mempunyai kapabilitas pekerja
yang baik serta tercukupinya kebutuhan informasi, tidak
akan membuat perusahaan itu mencapai hasil yang baik
tanpa adanya motivasi mereka untuk bertindak demi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
16



kepentingan perusahaan, atau tanpa adanya kebebasan
pekerja dalam mengambil keputusan serta tindakan.
d. Keunggulan Balanced Scorecard
Mulyadi (2007) menyatakan bahwa keunggulan balanced
scorecard terdiri dari dua aspek sebagai berikut ini.
1). Meningkatkan Kualitas Perencanaan Secara Signifikan
Balanced scorecard mampu meningkatkan kualitas
perencanaan dengan menjadikan perencanaan strategi menjadi
tiga tahap yang terpisah dan terpadu. Tiga tahapan tersebut: (a)
sistem perumusan strategi, (b) sistem perencanaan strategik, dan
(c) sistem penyusunan program. Selain itu balanced scorecard
mempunyai keunggulan dibanding manajemen tradisional.
Keunggulan itu karena pendekatan yang digunakan dalam
balanced scorecard mampu menghasilkan rencana strategik
dengan karakteristik sebagai berikut ini.
a). Komprehensif
Balanced scorecard memberikan tambahan cakupan
perpektif yang digunakan dalam perencanaan strategik.
Adanya tambahan tersebut memberikan manfaat yaitu kinerja
keuangan yang dihasilkan dapat berlipat ganda dalam jangka
waktu panjang dan membuat perusahaan mampu memasuki
dunia bisnis yang lebih kompleks.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
17



b). Koheren
Dalam menjalankan manajemen strategik, balanced
scorecard mengharuskan personel membangun hubungan
sebab akibat diantara berbagai sasaran strategik yang
dihasilkan dari perencanaan strategik. Dengan adanya
kekoherenan ini akan menjanjikan pelipatgandaan kinerja
keuangan dalam jangka panjang.
c). Berimbang
Balanced scorecard mampu memberikan keseimbangan
dalam sasaran starategik yang dihasilkan oleh sistem
perencanaan strategik. Hal ini sangat penting dalam
pencapaian kinerja keuangan yang berkesinambungan.
d). Terukur
Pespektif nonkeuangan merupakan perspektif yang sulit
diukur. Namun dengan pendekatan balanced scorecard
ketiga perspektif nonkeuangan tersebut dapat ditentukan
ukuranya sehingga memudahkan dalam pengelolaannya.
2). Meningkatkan kualitas pengelolaan kinerja personel
Tujuan pengelolaan kinerja personel adalah untuk
meningkatkan akuntanbilitas personel dalam memanfaatkan
berbagai sumber daya dalam mewujudkan visi dan misi
perusahaan. Tahapan pengelolaan kinerja personel adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
18



a). Perencaan kinerja yang akan dicapai oleh perusahaan,
b). Penerapan peran dan kompetensi inti personel,
c). Pendesainan sistem pengharagaan berbasis kinerja,
d). Penilaian dan penilaian kinerja personel,
e). Pendistribusian penghargaan berbasis hasil penilaian dan
penilaian kinerja personel.
e. Balanced Scorecard pada Rumah Sakit
Balanced scorecard pada rumah sakit masih dalam masa
pertumbuhan (Rahmawati, 2010). Silva dan Prochnik (2005) melakukan
survei tentang tantangan dalam menerapkan balanced scorecard di
rumah sakit. Romel (2005) melakukan studi kasus tentang pengukuran
kinerja suatu rumah sakit dengan menggunakan balanced scorecard dan
menyatakan bahwa apabila diukur dengan menggunakan balanced
scorecard, kinerja rumah sakit tersebut telah baik. Penelitian lain tentang
balanced scorecard di rumah sakit antara lain telah dilakukan oleh
Tamtama (2006), Frenny (2009), Romel (2005), Nimphar (2008), Silva
dan Prochnik (2005), Chen et al (2006), Suprapto dkk (2009), dan
Rahmawati (2010).
3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja menurut Mulyadi (2007) adalah penentuan
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian
organisasi, dan personelnya, berdasarkan sasaran strategik, standar, dan
kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
19



Tujuan Penilaian Kinerja menurut Robbins (1999) adalah sebagai
berikut:
a. penilaian kinerja digunakan sebagai pengambilan keputusan personalia
secara umum,
b. penilaian kinerja memberikan penjelasan tentang pelatihan dan
pengembangan yang dibutuhkan oleh perusahaan,
c. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria dalam seleksi dan
pengembangan karyawan,
d. penilaian kinerja dapat dijadikan sebagi umpan balik sebagai
pendangan tentang kinerja yang telah dilakukan,
e. penialain kinerja dapat dijadikan sebagi dasar dalam memberikan
penghargaan,
Berdasarkan definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
tujuan dari penilaian kinerja adalah untuk mengevaluasi tindakan dari
masing-masing personel berdasarkan tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan. Kinerja dapat diukur dengan melihat apakah tujuan-tujuan
yang ingin dicapai oleh perusahaan telah tercapai.
Menurut Mulyadi (2007) manfaat penilaian kinerja bagi perusahan
adalah sebagai berikut:
a. mengelola operasi perusahaan dengan efektif dan efisien melalui
pemberian motivasi kepada personel secara maksimal,
b. membantu pengambilan keputusan tentang hal-hal yang berkaitan
dengan penghargaan personel,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
20



c. mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan denagn personel mulai dari
kebutuhan pelatihan dan pengembangan personel sampai pada kreteria
sleksi dan evaluasi,
d. menyediakan dasar pendistribusian penghargaan,
4. Kinerja Manajer
a. Definisi Kinerja
Kinerja menurut Muyadi (2007) adalah keberhasilan
personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran
startegis yang diterapkan sebelumnya dengan perilaku yang
diharapkan. J adi dapat dikatakan sebagai hasil dari tindakan atau
pelaksanaan kerja individu dalam menjalankan tugasnya di suatu
perusahaan.
b. Kinerja Manajer
Robbins (1999) menyatakan bahwa manajer adalah seorang
anggota organisasi yang memadukan dan mengkoordinasikan
pekerjaan orang-orang lain.
Tingkatan manajer dapat dibagi menjadi tiga (Robbins,
1999), yaitu sebagai beikut ini.
a. Manajer lini pertama, yaitu tingakatan manajer tingkat paling
rendah yang biasanya disebut penyelia.
b. Manajer menengah, yaitu tingkatan manajer yang mencakup
semua tingkatan antara manajer tingkat lini pertama sampai
manajer puncak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
21



c. Manajer puncak, yaitu penanggung jawab atas pengambilan
keputusan seluruh organisasi tersebut.
Dari definisi kinerja dan manajer di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa kinerja manajerial merupakan hasil kerja atau
tindakan individu dalam tingkatan manajer-manajer atau manajerial.
5. Hubungan Penerapan Balanced Scorecard dengan Kinerja Manajer
Pengukuran kinerja terdahulu dengan sekarang telah mengalami
perubahan. Pengukuran kinerja sekarang tidak hanya memperhatikan
ukuran kinerja keuangan saja. Pengukuran kinerja dengan hanya
menggunakan kinerja keuangan dirasakan mempunyai banyak
kelemahan. Selain hanya untuk jangka pendek, pengukuran hanya
dengan menggunakan kinerja keuangan juga menimbulkan adanya
ketidakselaran dengan tujuan perusahaan.
Munculnya sistem pengukuran kinerja denagn konsep balanced
scorecard yang diperkenalkan oleh Kaplan dan Norton telah membawa
banyaj manfaat bagi perusahaan. Pengukuran kinerja dengan
menggunakan balanced scorecard dinilai lebih baik karena
mengikutsertakan faktor lain selain keuangan, seperti proses bisnis
internal, pelanggan, dan inovasi.
Dengan menggunakan balanced scorecard maka para manajer
akan lebih dapat menilai kinerjanya dengan tepat dalam berbagai
perspektif yang ada di balanced scorecard. Kelebihan tersebut membuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
22



kinerja manajer semakin membaik karena mereka lebih mudah
mengukur kinerjanya.
6. Kelembagaan Syariah
Definisi kelembagaan menurut North (1900) dalam Nawawi
(2009) adalah aturan baik formal maupun konvensional informal, serta
tata perilaku (codes of behavior), yang mengatur larangan (prohibition)
dan persyaratan (conditional mission). Kelembagaan syariah mencakup
kondisi yang harus dipenuhi atau kewajiban dan kondisi yang harus
ditinggalkan atau larangan dalam sistem ekonomi menurut Nawawi
(2009).
a. Konsep Dasar Ekonomi Kelembagaan Syariah
Keberhasilan dalam sebuah aktivitas ditentukan oleh
kekuatan yang terbangun dari kebersamaan. Kebersamaan itu ada
bila saling menghargai peran dan profesi masing-masing orang, dan
orang yang saling menghargai itu berpedoman dengan aturan. Pada
suatu kegiatan ekonomi, aturan kelembagaan akan menentukan
seberapa efisien hasil ekonomi yang didapatkan sekaligus akan
menentukan seberapa besar distribusi ekonomi yang akan diperoleh
oleh masing-masing partisipan. Dalam jangka waktu tertentu,
pencapaian ekonomi yang diperoleh partisipannya akan menetukan
pandangan terhadap aturan main yang digunakan selama ini. Aturan
main berinteraksi dalam perekonomian yang mendasari dari ekonomi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
23



kelembagaan syariah adalah bersumber dari Al-Quran dan Al-Hadish
dan Ijma para ulama (Nawawi, 2009).
b. Kondisi yang Harus Dilaksanakan dalam Kelembagaan Islam
Nawawi (2009) menjelaskan bahwa alam perekonomian
kelembagaan syariah, beberapa hal yan harus dipenuhi atau
kewajiban yang harus ditaati oleh pelakunya yaitu sebagai berikut
ini.
1). Kebebasan dalam Berekonomi
Kebebasan dalam berekonomi dibedakan menjadi dua
hal, yaitu kebebasan eksistensial yang berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk menentukan tindakan sendiri yang
terfokus pada penentuan untuk apa bukan dari apa dan kebebasan
sosial yang menekankan kebebasan dari apa atau siapa.
Kebebasan yang pertama berwujud positif dan disengaja,
sedangkan kebebasan kedua berwujud negatif karena seseorang
disebut bebas apabila kemungkinan-kemungkinannya bertindak
tidak dibatasi oleh orang lain.
Kebebasan dalam ekonomi Islam dapat dibedakan dalam
beberapa kategori. Kebebasan itu adalah kebebasan dalam
berinteraksi, kebebasan dalam berproduksi, kebebasan dalam
berbelanja, memiliki dan mengkonsumsi, kebebasan dalam
memilih, melanjutkan atau membatalkan dalam transaksi, dan
kebebasan dalam menentukan harga barang. Meskipun Islam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
24



memberikan kebebasan dalam ekonomi, tetapi ada pengontrolnya
yaitu Al-Quran dan As-Sunnah.
2). Keseimbangan Hak Individu dan Kolektif
Konsep keseimbangan merupakan karakteristik dasar
ekonomi Islam. Perwujudan keseimbangan kepemilikan manusia
salah satunya adalah adanya kepemilikan publik sebagai
penyeimbang kepemilikan individu. Kepemilikan publik
merupakan kepemilikan yang secara asal telah ditentukan oleh
syari. Asas dan pijakan kepemilikan publik terletak pada
kemaslahatan bersama.
3). Berorientasi pada kemaslahatan dan manfaat
Hal terpenting dalam kehidupan ekonomi adalah
kemaslahatan dan kemanfaat bagi individu dan masyarakat.
Kemasalahatan individu tidak boleh dikorbankan demi
kemasalahatan bersama, begitu juga sebaliknya. Sebuah instutusi
diperlukan untuk mengatur dan menjaga kemaslahatan dan
kemanfaatan masyarakat.
4). Etika ekonomi dan bisnis
Berkaitan dengan etika ekonomi dan bisnis, Al Ghazali,
Qardawi (1997), (Chapra, 2001) dalam Nawawi (2009)
mengemukakan mengenai etika ekonomi pada umumnya. Prinsip
etika antara lain prinsip otonomi, prinsip kejujuran, prinsip tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
25



berbuat jahat dan prinsip berbuat baik, serta prinsip hormat pada
diri sendiri
5). Keadilan berbisnis
Adil pada hakikatnya adalah bahwa seseorang
memberikan kepada diri dan orang lain apa yang menjadi
haknya. Wujud keadilan dalam ekonomi setidaknya terkait
dengan empat hal, yaitu keadilan tukar-menukar, keadilan
distributif, keadilan sosial, dan keadilan hukum.
c. Beberapa Kondisi yang Ditinggalkan
Dalam melakukan kegiatan ekonomi bisnis dan investasi,
Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan petunjuk dan rambu-rambu
pokok yang harus ditnggalkan oleh setiap muslim yang beriman. Hal
tersebut diungkapkan Satrio (2005) dalam Nawawi (2009) sebagai
berikut ini.
1). Terbebas dari unsur riba
Riba merupakan kelebihan yang tidak ada padanan
pengganti yang tidak dibenarkan syariah yang disyaratkan oleh
salah satu dari dua orang yang berakad.
2). Terhindar dari unsur gharar
Gharar merupakan sesuatu yang bersifat tidak pasti. J ual
beli gharar berarti dalam jual beli tersebut mengandung unsur
ketidaktahuan atau ketidakpastian antara dua pihak yang
bertransaksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
26



3). Terhindar dari unsur judi.
J udi merupakan bentuk objek yang diartikan sebagai
tempat untuk memudahkan sesuatu. Dikatakan memudahkan
sesuatu karena seseorang yang seharusnya menempuh jalan yang
susah payah akan tetapi mencari jalan pintas dengan harapan
dapat mencapai apa yang dikehendaki, walaupun jalan pintas
tersebut bertentangan dengan nilai syariah.
4). Terhindar dari unsur haram
Kaidah ushul fiqh haram mendefinisikan haram sebagai
sesuatu yang disediakan hukuman bagi yang melakukan dan
disediakan pahala bagi yang meninggalkan karena diniatkan
untuk menjalankan syariatnya.
5). Terhindar dari unsur syubhat .
Syubhat dalam termonologi syariah diartikan suatu
perkara yang tercampur (antara halal dan haram), akan tetapi
tidak diketahui secara pasti apakah ia sesuatu yang halal atau
haram dan apakah ia hak ataukah batil.
d. Implementasi Ekonomi Kelembagaan Syariah
Implementasi ekonomi kelembagaan syariah selalu
menciptakan keseimbagan sistem ekonomi yang mengedepankan
masalah jasmani dan rohani atau kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
27



7. Manajemen Syariah
Manajemen syariah menurut Didin dan Hendri (2003) dalam
Fauzan (2009) terjadi apabila manajemen tersebut telah melaksanakan
hal-hal berikut ini. Pertama, manajemen ini mementingkan perilaku yang
terkait dengan nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Kedua, manajemen
syariah pun mementingkan adanya struktur organisasi. Hal ini
menjelaskan bahwa dalam mengatur dunia, peranan manusi tidak akan
sama. Ketiga, manajemen syariah membahas soal sistem. Sistem ini
disusun agar perilaku pelaku di dalamnya berjalan dengan baik. Sistem
ini berkaitan dengan perencanaan, organisasi dan kontrol, Islam pun
telah mengajarkan jauh sebelum adanya konsep itu lahir, yang dipelajari
sebagai manajemen ala barat.
Karebet dan Yusanto (2002) dalam Fauzan (2009), syariah
memandang manajemen dari dua sisi, yaitu manajemen sebagai ilmu dan
manajemen sebagai aktivitas. Sebagai ilmu, manajemen dipandang
sebagai salah satu dari ilmu umum yang lahir berdasarkan fakta empiris
yang tidak berkaitan dengan nilai, peradaban (hadharah) manapun.
Namun sebagai aktivitas, maka manajemen dipandang sebagai sebuah
amal yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT,
sehingga ia harus terikat pada aturan syara, nilai dan hadharah Islam.
Manajemen Islami (syariah) berpijak pada aqidah Islam karena aqidah
Islam merupakan dasar Ilmu pengetahuan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
28



8. Rumah Sakit Islam
a. Pengertian Rumah Sakit Islam
Menurut Undang-Undang No. 44 Tahun 2009 rumah sakit
adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Keberadaan rumah sakit Islam bukanlah sebuah konsep yang
baru. Rumah sakit Islam telah ada sejak masa kekhalifahan Harun Al
Rasyid (786 - 809 M) di Bahgdad, Irak. Pada masa itulah rumah
sakit Islam pertma kali didirikan kemudian disusul olah rumah sakit
Islam lainnya. Rumah sakit Islam merupakan rumah sakit yang
diselenggarakan berdasarkan ajaran Islam. Pelaksanaan rumah sakit
Islam tidak hanya sekedar pemberian nama-nama Islam pada rumah
sakit atau pun ruangannya. Selain manajemennya yang mewajibkan
pengenaan pakaian yang sesuai syarah bagi karyawannya, tetapi
pelaksanaan rumah sakit Islam mempunyai makna yang luas dengan
melaksanakan ajaran Islam mulai sejak rumah sakit Islam itu
didirikan sampai dengan pelaksanaannya (Suwardi, 2006).
b. Karakteristik Rumah Sakit Islam (www.anneahira.com)
1). Melayani semua orang tanpa membeda-bedakan latar belakang,
termasuk latar belakang agama.
Rumah sakit Islam melayani pasien dengan latar belakang
apa pun, meskipun pasien tersebut bukan beragama Islam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
29



2). Memisahkan pasien perempuan dan laki-laki.
Pada rumah sakit Islam antara pasien perempuan dan
laki-laki dipisah ditempatkan dalam ruang yang terpisah baik
rawat jalan maupun rawat inap.
3). Pasien perempuan dirawat oleh perawat perempuan, sementara
pasien laki-laki dirawat oleh perawat laki-laki.
Perawat merupakan tenaga medis yang paling sering
berhubungan dengan paien sehingga dilakukan pemisahan, yaitu
perawat perempuan menangani pasien perempuan dan pasien
laki-laki menangani pasien laki-laki.
4). Menyediakan fasilitas shalat, termasuk air bersih untuk
berwudhu.
Pada rumah sakit Islam telah suatu keharusan bahwa
dalam pemberian fasilitas ibadah harus memadai terutama untuk
keperluan ibadah. Selain itu terdapat rohaniawan yang bertugas
memberikan doa-doa dan adanya pengajian rutin.
5). Menerapkan seleksi ketat dalam pengadaan dokter.
Seleksi yang ketat terhadap calon dokter sangat penting
supaya dokter yang diperoleh benar-benar dokter yang
berkualitas.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
30



6). Menjadi tempat belajar mengenai ilmu kesehatan dan
kedokteran.
Selain memberikan pelayanan terhadap pasien, rumah
sakit Islam juga memberikan pelayanan pendidikan mengenai
kesehatan dan kedokteran.
7). Tidak mematok biaya.
Dana rumah sakit Islam berasal dari dana wakaf sehingga
penggunaannya pun diperuntukkan bagi masyarakat secara
maksimal.
B. Peneliti Terdahulu
Lestari (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh balanced
scorecard terhadap kinerja manajerial pada perusahaan swasta. Sampel dalam
penelitian tersebut adalah manajer perusahaan. Variabel yang digunakan
adalah balanced scorecard dan kinerja manajerial. Variabel balanced
scorecard meliputi empat perspektif yaitu keuangan, perspektif pelanggan,
perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
Variabel kinerja manajerial diwakili oleh sikap manajer, persepsi manajer,
motivasi manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Hasil dari penelitian tersebut
menyebautkan bahwa balanced scorecard mempunyai pengaruh positif
terhadap kinerja manajerial.
Greatbank dan Tapp (2007) melakukan penelitian mengenai pengaruh
penerapan balanced scorecard pada instansi pemerintah. Penelitian ini
dilakukan dengan cara melakukan wawancara dan analisis dokumen untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
31



mengetahui dampak balanced scorecard tersebut. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan penggunaan balanced scorecard membuat
karyawan lebih memahami tugas-tugas mereka dan peraturan yang ada
sehingga prestasi kinerja meningkat.
OConnor (2005) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja seorang manajer. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja manajer tersebut antara lain adalah motivasi untuk berprestasi,
komitmen anggota, status, identitas individu, hasil yang dicapai, ukuran
kelompok, dan perbedaan aturan anggota.
Analoui dan Karami (2001) melakukan penelitian tentang persepsi
manajer dalam memahami dan menganalisis lingkungan pada industri
elektronika di Inggris. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat
hubungan signifikan antara persepsi manajer dengan kesuksesan kinerja
perusahaan.
Crossman dan Zaki (2003) melakukan penelitian tentang kepuasan
kerja yang merupakan faktor kinerja. Penelitian ini memberikan hasil bahwa
kepusan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam pekerjaannya. Oleh
karena itu perusahaan yang memberikan kepuasan kerja kepada karyawannya
akan memperolah hasil yang baik karena kinerja karyawannya cenderung
baik.
Nimphar (2008) melakukan penelitian mengenai pengaruh partisipasi
manajer dalam penganggaran terhadap kinerja manajerial pada manajer
manajer-manajer di sebuah rumah sakit. Hasil dari penelitian ini menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
32



bahwa partisipasi manajer dalam penganggaran berpengaruh terhadap kinerja
manajerial responden.
Chen et al (2006) melakukan perbandingan kinerja rumah sakit di
J epang dan Cina dengan menggunakn balanced scorecard. Hasil dari
penelitian ini dalam beberapa aspek ada perbedaan dalam kinerja rumah sakit
di kedua negara tersebut. Hasil lain menyatakan bahwa balanced scorecard
dapat digunkan untuk mendorong pengembangan dan implementasi kebijakan
nasional dalam bidang kesehatan.
C. Pengembangan Hipotesis
Penulis-penulis terdahulu telah banyak yang melakukan penelitian
yang terkait dengan pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja manjerial.
Decoene dan Bruggeman (2006) melakukan penelitian terhadap pengaruh
strategi balanced scorecard terhadap kinerja manajer tingkat menengah di
sebuah perusahaan swasta. Hasil dari penelitian itu menjelaskan bahwa
penerapan balanced scorecard memberikan motivasi yang positif tehadap
kinerja manajer. Greatbanks (2008) juga melakukan penelitian sejenis yaitu
tentang pengaruh balanced scorecard pada instansi pemerintah. Hasil dari
penelitian itu menyatakan bahwa penggunaan balanced scorecard
berpengaruh baik terhadap perusahaan karena kinerja karyawan lebih fokus
sesuai tujuan yang ditetapkan.
Lee (2006) menyatakan bahwa pengukuran menggunakan balanced
scorecard menggunakan empat elemen yaitu orientasi pelanggan,
pembelajaran dan pertumbuhan, proses internal, dan manajemen keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
33



Lestari (2008) melakukan penelitian tentang pengaruh penerapan
balanced scorecard terhadap kinerja manajer pada perusahaan swasta. Hasil
dari penelitian itu adalah ada pengaruh yang positif dan signifikansi antara
penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajer.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut maka penulis membuat
hipotesis sebagai berikut:
H0: Tidak terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja
manajerial.
H1: Terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja
manajerial.
D. Kerangka Pemikiran Teoritis
Berdasarkan uraian diatas mengenai pengaruh penerapan balanced
scorecard terhadap kinerja manajerial maka model penelitian yang diajukan
dapat dilihat pada gambar di bawa ini.

Gambar II.2
Kerangka Pikir Penelitian
Dalam penelitian perspektif yang ada di dalam balanced scorecard
diakumulasikan. Begitu juga dengan item-item yang digunakan dalam
pengukuran kinerja manajerial diakumulasikan. Total dari balanced
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
34



scorecard dan kinerja manajerial kemudian diuji sesuai dengan model yang
dibuat. Sesuai dengan gambar maka model dalam penelitian ini adalah
balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajerial.




















perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
35



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan
menggunakan metode survei. Sekaran (2003) menyatakan bahwa penelitian
deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjelaskan karakteristik variabel
yang diteliti dalam suatu situasi. Penelitian ini menggunakan dimensi waktu
cross sectional, yaitu pengambilan data hanya dilakukan satu kali
pengumpulan dalam menjawab pertanyaan penelitian (Sekaran, 2003).
B. Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan Sampel
1. Populasi
Sekaran (2003) menyatakan bahwa populasi mengacu pada
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin diuji
oleh penulis. Populasi dalam penelitian ini adalah manajer rumah sakit
Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta.
Rumah sakit yang dijadikan populasi dalam penelitian ini sudah
memenuhi indikator-indikator sebagai instansi yang menerapkan
manajeman syariah seperti yang disebutkan oleh Didin dan Hendri (2003)
dalam Fauzan (2009). Terkait dengan perilaku personelnya maka rumah
sakit yang dipilih menjadi populasi adalah rumah sakit yang menunjukkan
nilai-nilai keimanan dan ketauhidan. Populasi yang dipilh juga memiliki
struktur orgaisasi yang jelas sebagai cara pertanggungjawaban. Selain itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
36



sistem yang dimiliki oleh populasi menunjukkan sistem yang berlandaskan
syariah.
2. Sampel
Sampel menurut Sekaran (2003) merupakan bagian dari populasi
yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah manajer menengah di
rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta, yaitu wakil direktur dan
kepala bagian rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta.
3. Cara Pengambilan Sampel
Sampel dalam penelitian ini diambil berdasarkan metode purposive
sampling. Pengambilan sampel dengan metode purposive sampling
dilakukan dengan cara mengambil sampel dari populasi berdasarkan
kriteria tertentu. Kriteria yang diambil ini dapat berdasarkan pertimbangan
tertentu atau jumlah tertentu (Sekaran, 2003).
Penelitian ini menggunakan kriteria jabatan responden dalam
pemilihan sampel. Responden yang diambil adalah responden yang
mempunyai jabatan sebagai manajer menengah (middle manager).
Manajer menengah diambil dengan alasan responden selain melakukan
evaluasi terhadap bawahannya juga dievaluasi kinerjanya oleh atasannya.
Selain itu jumlah manajer menengah jumlahnya lebih banyak dibanding
manajer puncak.
C. Pengukuran Variabel
Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau membawa
variasi pada nilai (Sekaran, 2003). Cooper dan Schindler (2000) mengatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
37



bahwa variabel merupakan padanan kata untuk variabel atau sifat yang sedang
diteliti atau dipelajari. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel
independen dan variabel dependen dengan penjelasan sebagai berikut.
1. Variabel Independen
Varibel independen menurut Sekaran (2003) merupakan variabel
yang mempengaruhi variabel terikat baik secara positif maupun negatif.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah penerapan balanced
scorecard pada rumah sakit Islam se-eks-Karesidenan Surakarta.
Penelitian mengenai balanced scorecard sebagai pengukuran
kinerja telah banyak dilakukan oleh penulis sebelumnya. Greatbanks dan
Tapp (2007) meneliti tentang pengaruh penerapan balanced scorecard
pada instansi pemerintah. Hasil dari peneltian ini adalah bahwa balanced
scorecard dapat meningkatkan kinerja dan karyawannya dapat
menjalankan pekerjaan denagn lebih fokus. Decoene dan Bruggeman
(2006) menjelaskan hasil penelitiannya bahwa balanced scorecard
memberikan pengaruh yang positif terhadap perusahaan manufaktur yang
dijadikannya sampel penelitian.
Selain itu penelitian tentang balanced scorecard juga telah banyak
dilakukan di Indonesia. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan
oleh Lestari (2008), yaitu studi kasus pada sebuah perusahaan. Hasil dari
penelitian ini menujukkan bahwa ada hubungan positif antara balanced
scorecard dengan kinerja manajer. Romel (2005) mengadakan penelitian
mengenai penerapan balanced scorecard di rumah sakit. Penelitian ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
38



mencoba mengembangkan penelitian sebelumnya yaitu dengan beberapa
modifikasi terutama dalam populasi dan sampel yang digunakan.
Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini mengambil instrumen
penelitian dari penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2008) dengan
beberapa modifikasi. Modifikasi itu antara lain tentang aspek-aspek dalam
balanced scorecard di rumah sakit karena berbagai perbedaan antara
rumah sakit dengan perusahaan lainnya. Menurut Tamtama (2006) dan
Frenny (2009) aspek-aspek yang digunakan dalam perspektif balanced
scorecard di rumah sakit antara lain adalah sebagai berikut ini.
a. Perspektif keuangan meliputi pertumbuhan pendapatan, perubahan
biaya, efektifitas, dan efisiensi.
b. Pengukuran kinerja perspektif pelanggan atau konsumen meliputi
market share, tingkat kepuasan konsumen, brand equity, dan
meningkatkan kualitas layanan (customer stasfaction).
c. Pengukuran kinerja perspektif proses internal bisnis meliputi
pengembangan program layanan (innovation), proses operasional, dan
meningkatkan kualitas proses layanan (postables service).
d. Pengukuran kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan meliputi
peningkatan kapabilitas karyawan dan peningkatan komitmen
karyawan (retensi karyawan).
Para responden diberi beberapa pertanyaan dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri dari dua bagian yaitu penerapan balanced
scorecard dan kinerja manajer. Aspek dalam penelitian ini menggunakan
skala likert dalam jawaban semua pertanyaannya. Skala likert
merupakan skala yang didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
39



setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai
berikut ini.
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Kurang Setuju 3
Setuju 4
Sangat setuju 5
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independen. Dengan menganalisis variebl dependen suatu
permasalahan dapat diketahui jawabannya (Sekaran, 2003).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja manajerial.
Aspek-aspek yang digunakan dalam penelitian ini terkait kinerja
manajerial adalah aspek sikap manajerial, persepsi manajer, motivasi
manajer, dan aktualisasi sikap manajer. Aspek-aspek tersebut diambil
dari kuesioner Lestari (2008) dan berdasarkan penelitian terdahulu
lainnya.
Penelitian terdahulu menunjukkan kinerja seorang manajer
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti motivasi berprestasi, identitas
sosial, dan komitmen. Perusahaan yang mampu memberikan faktor-
faktor tersebut akan lebih mudah untuk meningkatkan kinerja
manajernya (OConnor, 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
40



Kemampuan persepsi manajer dalam memahami dan
menganalisis lingkungan untuk merancang strategi bisnisnya merupakan
salah satu kunci sukses perusahaan. Selain itu kemampuan tersebut juga
membuat perusahaan dapat beradaptasi dengan lingkungannya yang
mengalami perubahan (Analoui dan Karami, 2001).
Motivasi seseorang dapat meningkatkan kinerjanya dalam
perusahaan karena dengan adanya motivasi seseorang akan berusaha
untuk bekerja dengan lebih baik untuk mendapatkan sesuatu yang ingin
dicapainya (Amaratunga dan Baldry, 2002; Reijonen dan Komppula,
2007).
Berdasarkan penelitian terdahulu didapatkan hasil bahwa
kepuasan kerja akan mempengaruhi seseorang dalam melakukan
pekerjaannya. Kepuasan kerja dibentuk karena rasa senang yang
didapatkan dari pekerjaan yang dilakukan. Oleh karena itu perusahaan
yang bisa memberikan kepuasan kerja pada karyawan akan mendapatkan
kinerja yang baik dari karyawannya (Crossman dan Zaki, 2003; Wilson
dan Frimpong, 2004).
Sama halnya dengan variabel independen, variabel dependen
juga menggunakan skala likert dengan sklala yang sama yaitu sebagai
berikut.
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Kurang Setuju 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
41



Setuju 4
Sangat setuju 5
D. Sumber Data
Penulis menggunakan sumber data primer dalam penelitian ini. Data
primer merupakan data yang dipeoleh secara langsung dari sampel sehingga
mempunyai tingkat kedekatannya denagn kebenaran semakin besar (Cooper
dan Schindler, 2000). Menurut Sekaran (2003), data primer adalah data yang
mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan penulis yang berkaitan
dengan variable yang diuji.
E. Metode Pengumpulan Data
Data primer yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
kuesioner yang bersifat tertutup. Para responden tinggal menjawab dengan
memilih jawaban yang telah tersedia pada setiap item pertanyaan. Penulis
mendistribusikan dan mengambil kuesioner tersebut secara langsung dengan
mendatangi para responden. Penulis melakukan langkah tersebut dengan
tujuan tingkat pengembalian kuesioner lebih tinggi. Pendistribusian kuesioner
dilakukan dengan cara mendatangi para responden di tempat kerjanya, yaitu di
rumah sakit Islam di wilayah eks-Karesidenan Surakarta.
F. Statistik Deskriptif
Analisis ini merupakan analisis mengenai gambaran umum responden,
yaitu meliputi: jenis kelamin, usia, bagian utama bekerja, lama bekerja di
rumah sakit Islam, lama bekerja pada jabatannya sekarang. Selain itu juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
42



memberikan gambaran mengenai item-item balanced scorecard yang
digunakan dan pengukuran kinerja manajerial yang digunakan.
G. Pengujian Aspek Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Sekaran (2003) uji validitas merupakan pengujian
terhadap aspek penelitian apakah benar-benar mampu mengukur variabel
yang digunakan. Kuesioner dianggap valid apabila pertanyaan yang ada
dapat mengungkapkan sesuatu yang akan diukur (Ghozali,2006). Validitas
kuesioner yang baik dititikberatkan pada validitas isinya. Dalam penelitian
ini validitas diukur dengan cara membuat korelasi bivariate antara masing-
masing skor aspek dengan total variabel. Item-item kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian
terdahulu. Modifikasi ini perlu dilakukan karena ada perbedaan setting
penelitian, waktu, dan objek penelitian dengan penelitian terdahulu.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas merupakan pengujian terhadap konsistensi aspek
dalam penelitian. Ghozali (2006) mengatakan bahwa reliabilitas kuesioner
terjadi apabila jawaban responden terhadap pertanyaan stabil atau
konsisten dari waktu ke waktu. Suatu variabel dinyatakan reliabel apabila
nilai Cronbach alpha >0,60 (Sekaran, 2006).



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
43



H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah pengujian terhadap model regresi linear
apakah ada korelasi antara kesalahan pengganngu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1 atau dapat dikatakan selam runtun
waktu (Ghozali, 2006). Model regresi yang baik adalah regresi yang
bebas dari autokorelasi. Uji Durbin-Watson (Statistik-d) dapat
digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi. Uji
autokorelasi dilakukan dengan membandingkan nilai Durbin-Waston
tabel yaitu batas lebih tinggi (upper bond atau d
u
) dan batas lebih
rendah (lower bond atau d
i
). Kriteria pengujiannya autokorelasi adalah
sebagai berikut (Ghozali, 2006):
1). 0 <d <d
1
; terjadi autokorelasi positif,
2). d
1
<d <d
u
; tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi atau
tidak (ragu-ragu),
3). 4 d
1
<d<4; terjadi autokorelasi negatif,
4). 4 d
u
<d <4 d
1
, tidak ada kepastian apakah terjadi autokorelasi
atau tidak (ragu-ragu), dan
5). d
u
<d <4 d
u
; tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun
negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
44



Berdasarkan kriteria terbebut maka model baik adalah yang
memiliki nilai Durbin-Watson berada diantara nilai d
u
dan 4- d
u
sehingga tidak terjadi autokorelasi.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual atau
pengamatan ke pengamatan lainnya (Ghozali, 2006). Pengujiaan ini
menggunakan uji scatterplot, di mana ada atau tidak adanya
heteroskedastisitas dilihat dengan ada atau tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot. J ika tidak ada pola yang jelas dan titik menyebar di
atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak dapat dikatakan
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan
distribusi pada model regresi. Pengujian ini dilakukan dengan uji
Kolmogorov-Smirnov. Model regresi dikatakan terdistribusi normal
apabila nilai signifikansi (p-value) hitung > 0,05 (Sekaran, 2006).
Apabila uji normalitas ini tidak terpenihi maka hasil pengujian tidak
valid.
Cara lain untuk melakukan uji normalitas adalah dengan cara
melakukan analisis grafik, baik grafik histogram maupun grafik
normal plot. Analisis ini dilakukan dengan melihat grafik histrogram
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
45



mendekati distribusi normal. Sedangkan melalui grafik normal plot
dapat dilihat dengan melihat pola distribusi titik-titik yang ada
(Ghozali, 2006).
d. Uji Linieritas
Uji linieritas merupakan pengujian terhadap model yang
digunakan apakah persamaan yang digunakan berbentuk linier. Hasil
dari uji linearitas ini akan diperoleh informasi apakah fungsi yang
digunakan dalam suatu penelitian sebaiknya berbentuk linier, kuadrat
atau kubik. Cara melakukan pengujian ini adalah dengan uji langrange
multiplier. Model persamaan berbentuk linier jika c2 hitung lebih kecil
dari c2 tabelnya.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh
penererapan balanced scorecard terhadap kinerja manjerial. Berdasarkan
kerangka balanced scorecard yang dijelaskan oleh Kaplan dan Norton
(1996), Lee (2006), dan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
terdahulu mengenai pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja
manajerial (Greatbank dan Tapp, 2007; Decoene dan Bruggeman, 2006;
Lestari 2008) maka hipotesis yang disusun dalam penelitian ini adalah
seperti kerangka pemikiran berikut ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
46




Gambar III.1
Model Hipotes
Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan pengujian regresi sederhana yaitu untuk mengetahui
penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Semua
pengujian dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan software SPSS
for windows version 16.












perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
47



BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Deskriptif
1. Data Deskriptif
Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
instrument kuesioner yang didistribusikan ke rumah sakit Islam se-eks-
Karesidenan Surakarta. Sasaran responden yang dituju adalah jajaran
manajer menengah (midlle manager) di setiap rumah sakit Islam se-eks-
Karesidenan Surakarta. Manajer menengah tersebut meliputi semua kepala
bagian yang ada di rumah sakit tersebut baik yang medis maupun
nonmedis.
Rumah sakit Islam yang manajernya dijadikan sampel telah
memenuhi kriteria rumah sakit yang menggunakn manajemen syariah
meskipun belum sepenuhnya tercapai. Hal ini dikarenakan manajemen
syariah itu sendiri sedang dalm masa transisi dan belum ada tolak ukur
yang baku. Namun, selama tidak bertentangan dengan syrariah Islam maka
dapat dikatakan manajemen yang berasaskan syariah. Contoh dari
implementasi manajemn syariah dapat dilihat dari periaku personelnya
yang menggunakan pakaian dan tingkah lakunya sesuai syariah Islam.
Selain itu dalam penanganan terhadap pasien sudah menunjukkan adanya
perawatan yang menangani pasien yang sam jenis kelaminya. Perilaku
sesuai syariah juga ditunjukkan pada setiap waktu sholat tiba maka seluruh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
48



karyawan laki-laki yang sedang tidak jaga maka wajib sholat di masjid
yang disediakan. Adanya rohaniawan dan rohaniwati yang bertugas, serta
adanya pengajian rutin juga merupakan salah satu indikator manajemen
syariah.
Indikator lainnya dapat dilihat dari penggunaan obat, makanan, dan
minuman yang terbebas dari unsur haram. Dana dalam pengelolaan rumah
sakit juga terbebas dari riba terlebih pihak-pihak yang dijadikan rekan
dalam penanganan masalah keuangan adalah lembaga yang berbasis
syariah sepeti pengunaan bank syariah untuk semua transaksi. Tanpa
adanya manajemen yng mengatur itu maka sulit hal-hal semacam itu dapat
terlaksana dengan baik.
Proses pengumpulan data dimulai dengan permohonan ijin kepada
instansi terkait. Setelah mendapat ijin maka kuesioner pun mulai
didistribusikan ke responden. Pendistribusian kuesioner ini ada yang
secara langsung kepada responden, ada juga yang dititipkan pada orang
yang menangani masalah penelitian pada rumah sakit Islam yang
berkaitan. Setelah didistribusikan kuesioner diambil sesuai kesepakatan
dengan pihak terkait dengan pihak terkait. Pengumpulan data ini dilakukan
selama bulan November 2010. Banyaknya rumah sakit Islam yang
menolak menjadi responden menyebabkan sampel dalam penelitian ini
relatif sedikit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
49



Deskripsi dari kuesioner yang disebar, kuesioner yang kembali,
dan kuesioner yang dapat diolah dapat dilihat pada tabel IV.1 berikut ini.
Tabel IV.1
Jumlah Kuesioner yang Disebar, Kuesioner yang Kembali, dan
Kuesioner yang Dapat Dianalisis

No Nama Rumah Sakit Islam Kuesioner
yang
Didistribusikan
Kuesioner
yang
Kembali
Kuesioner
yang
Dapat
Diolah
F % F % F %
1 RS PKU Muhammadiyah Sragen 11 18.97 11 24.44 11 25.58
2 RS PKU Aisyiyah Boyolali 8 13.79 4 8.89 4 9.30
3 RS PKU Karanganyar 14 24.14 14 31.11 14 32.56
4 RS PKU Surakarta 10 17.24 9 20.00 8 18.60
5 RSI Kustati Surakarta 15 25.86 7 15.56 6 13.95
Total 58 100 45 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Total kuesioner yang disebar dalam penelitian ini sebanyak 58
ekslempar yang terdiri dari lima rumah sakit Islam yang bersedia menjadi
responden. Total kuesioner yang kembali 45 ekslempar sehingga response
rate-nya sebesar 77,58%. Dua dari total ekslempar kuesioner yang
kembali hanya 43 ekslempar kuesioner yang datanya lengkap, sehingga
hanya 43 ekslempar kuesioner tersebut yang dapat dianalisis.
Deskripsi data mengenai demografi responden (jenis kelamin, usia,
kegiatan utama bagian, lama bekerja di bagian, lama kerja di instansi, dan
jumlah bawahan) ditampilkan dalam tabel IV.2 sampai tabel IV.7 berikut
ini.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
50



Tabel IV.2
Jenis Kelamin Responden

J enis Kelamin Frekuensi Presentase
Laki-laki 13 30.23
Perempuan 30 69.77
Total 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Berdasarkan data yang diperoleh dan disajikan dalam tabel di atas
dapat dilihat bahwa hanya 13 orang responden atau 30,23% yang berjenis
kelamin laki-laki sedangkan persentase yang lebih besar ada pada
responden perempuan yaitu 30 orang atau 69,77%.
Tabel IV.3
Usia Responden
Usia Frekuensi Presentase
30 tahun 10 23.26
31-40 tahun 21 48.84
41-50 tahun 11 25.58
51-60 tahun 1 2.33
>60 tahun 0 0.00
Total 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel di atas menyajikan data tentang usia responden dalam
penelitian ini. Responden yang berusia kurang atau sama dengan 30 tahun
berjumlah 10 orang atau 23,26%, responden yang berusia 31-40 tahun
sebanyak 21 orang atau 48,84%, responden yang berusia 41-50 tahun
sebanyak 11 orang atau 25,58%, hanya seorang responden yang berusia
51-60 tahun, sedangkan tidak ada responden yang berusia di atas 60 tahun.


perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
51



Tabel IV.4
Kegiatan Utama Bagian Responden

Kegiatan utama bagian Frekuensi Presentase
Kesekretariatan 5 11.63
Akuntansi 2 4.65
Anggaran dan Perbendaharaan 0 0.00
Pengelolaan Pendapatan 0 0.00
Pendidikan 0 0.00
Pelatihan 0 0.00
Perencanaan 0 0.00
Humas 2 4.65
Penunjang Medis 9 20.93
Medis 5 11.63
Perawatan 11 25.58
Rekam Medis 1 2.33
Umum 4 9.30
Lainnya 4 9.30
Total 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel IV. 4 menyajikan data frekuensi dan persentase kegiatan
bagian utama responden. Frekuensi terbanyak ditempati oleh para kepala
perawat yaitu sebanyak 11 orang atau 25,58%. Selain itu ada 5 orang atau
11,63% di bagian kesekretariatan, masing-masing 2 orang atau 4,65% di
bagian akuntansi dan humas. Responden yang bekerja di bagian medis
sebanyak 5 orang atau 11,63%, penunjang medis 9 orang atau 20,93%,
serta 1 orang di bagian rekam medis atau dengan persentase 2,33%.
Sedangkan responden yang di bagian umum dan lainnya masing-masing 4
orang atau sebesar 9,30%.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
52



Tabel IV.5
Lama bekerja responden pada jabatan sekarang


Sumber: data primer yang diolah
Menurut data yang disajikan dalam tabel di atas dapat dilihat
bahwa 16 responden atau 37,21% memegang jabatan yang sekarang
selama kurang dari 3 tahun, responden yang memegang jabatan sekarang
antara 4-6 tahun 14 orang atau 32,56%, 6 orang atau 13,95% memegang
jabatan sekarang antara 7-9 tahun dan sisanya 7 orang memegang jabatan
sekarang lebih dari 9 tahun.
Tabel IV.6
Lama kekerja responden pada instansi

Lama bekerja pada instansi Frekuensi Persentase
3 tahun 6 13.95
4-6 tahun 8 18.60
7-9 tahun 6 13.95
>9 tahun 23 53.49
Total 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Frekuensi atau pun persentase dari lama responden memegang
jabatan sekarang dengan lama responden bekerja pada instansi berbeda.
Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar yaitu 53,49% atau sebanyak 23
orang telah bekerja pada instansi lebih dari 9 tahun. Selain itu jumlah
responden yang bekerja pada intansi selama kurang dari 3 tahun ada 6
Lama bekerja pada jabatan sekarang Frekuensi Persentase
3 tahun 16 37.21
4-6 tahun 14 32.56
7-9 tahun 6 13.95
>9 tahun 7 16.28
Total 43 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
53



orang atau 13,95%, 4-6 tahun ada 8 orang atau 18,60%, dan 7-9 tahun
sebanyak 6 orang atau 13,96%.
Tabel IV.7
Jumlah bawahan responden

J umlah bawahan Frekuensi Persentase
10 orang 31 72.09
11-20 orang 3 6.98
21-50 orang 4 9.30
>50 orang 5 11.63
Total 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Berdasar data yang ada pada tabel IV.7 dapat dijelaskan bahwa
mayoritas responden yaitu sebesar 72,09% mempunyai bawahan kurang
dari 10 orang, 3 orang atau 6,98% mempunyai bawahan 11-20 orang, 4
orang atau 9,30% mempunyai bawahan 21-50 orang, serta responden yang
mempunyai bawahan lebih dari 50 orang sebanyak 5 orang atau 11,63%.
2. Statistik Deskriptif
a. Komunikasi dan penjelasan Balanced Scorecard
Tabel IV.8
Komunikasi dan Penjelasan balanced Scorecard


Pengertian
Konsep
BSC
Sosialisasi
Konsep
BSC
Komunikasi
tentang
BSC
Pelibatan
Kerja
Karyawan
Kesesuaian
Tujuan dan
Sasaran
F % F % F % F % F %
Sangat Setuju 15 34.88 14 32.56 19 44.19 18 41.86 14 32.56
Setuju 27 62.79 23 53.49 20 46.51 20 46.51 27 62.79
Kurang Setuju 1 2.33 5 11.63 4 9.30 3 6.98 2 4.65
Tidak Setuju 0 0.00 1 2.33 0 0.00 2 4.65 0 0.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Total 43 100 43 100 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
54



Dalam penelitian ini pertanyaan mengenai komunikasi dan
penjelasan balanced scorecard tidak diikutsertakan dalam pengujian
hipotesis tetapi hanya sebagai penjelasan mengenai penerapan
balanced scorecard. Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengerti konsep tentang balanced scorecard. Meskipun
istilah itu masih belum terlalu dikenal tetapi dalam prakteknya
penerapan balanced scorecard telah dilakukan di rumah sakit Islam.
Atas aspek pengertian tentang balanced scorecard responden secara
dominan menjawab setuju atau mengerti tentang konsep tersebut. Atas
aspek sosialisasi balanced scorecard di rumah sakit Islam 23 orang
menjawab setuju dan frekuensi di bawahnya sebanyak 14 orang
menjawab setuju. J awaban responden atas aspek komunikasi tentang
balanced scorecard 19 orang menyatakan sangat setuju dan 20 orang
menyatakan setuju. Pelibatan kerja karyawan mendapatkan 18
responden menjawab sangat setuju dan 20 responden menjawab setuju.
b. Balanced Scorecard
Tabel IV.9
Ukuran Keuangan


Pertambahan
Pendapatan
Perubahan
Biaya
Efektifitas
dan Efisiensi
F % F % F %
Sangat Setuju 9 20.93 9 20.93 32 74.42
Setuju 29 67.44 27 62.79 7 16.28
Kurang Setuju 4 9.30 4 9.30 1 0.00
Tidak Setuju 1 0.00 3 6.98 3 6.98
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Total 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
55



Tabel IV.9 menunjukkan data bahwa ukuran keuangan telah
digunakan dalam rumah sakit sebagai salah satu indikator penilaian
kinerja. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa rata-rata responden
menjawab bahwa rumah sakit telah menggunakan aspek pertambahan
pendapatan, perubahan biaya, serta efektifitas dan efisiensi. J ika dilihat
dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek
efektifitas dan efisiensi merupakan aspek yang paling dominan
digunakan dibandingkan kedua aspek lainnya karena sebesar 74,42%
responden menyatakan sangat setuju.
Tabel IV.10
Ukuran Pasien


Target
Pasien
Daya Tarik
Terhadap
Pasien Lama
Daya Tarik
Terhadap
Pasien Baru
Tanggapan
Terhadap
Keluhan
Pasien
F % F % F % F %
Sangat Setuju 7 16.28 17 39.53 18 41.86 19 44.19
Setuju 22 51.16 21 48.84 18 41.86 21 48.84
Kurang Setuju 11 0.00 3 6.98 4 9.30 2 4.65
Tidak Setuju 3 6.98 2 4.65 3 0.00 1 2.33
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Total 43 100 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel di atas menyajikan data bahwa rumah sakit Islam telah
cukup memenuhi target pangsa pasar yang dalam hal ini target pangsa
pasarnya adalah pasien. Terhadap pasien yang lama maupun yang baru
pun rumah sakit telah melakukan cara agar mereka dipandang mampu
dalam memberikan pelayanan kesehatan. Apabila ada keluhan pun
mereka telah menanggapinya dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
56



IV.11
Ukuran Bisnis Internal


Inovasi
Penambahan
Sarana dan
Prasarana
Penyuluhan
Kesehatan
F % F % F %
Sangat Setuju 15 40.54 24 64.86 16 13.00
Setuju 18 48.65 11 29.73 18 19.00
Kurang Setuju 2 5.41 1 2.70 3 4.00
Tidak Setuju 2 5.41 1 2.70 0 1.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Total 37 100 37 100 37 100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa rumah sakit Islam juga telah
menggunakan aspek bisnis internal seperti inovasi, penambahan sarana
dan prasarana, serta penyuluhan kesehatan kepada masyarakat umum.
Responden yang menyatakan sangat setuju bila proses inovasi telah
dilakukan sebanyak 15 orang dan 18 responden menyatakan setuju
dengan pernyataan itu. Pada aspek penambahan sarana dan prasarana
sebanyak 24 responden menyatakan sangat setuju dan 11 responden
menyatakan setuju. Sedangkan dalam aspek penyuluhan kesehatan
sebanayk 16 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan
itu dan 18 responden menyatakan setuju.
Aspek terkahir dalam balanced scorecard adalah perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan. Berdasarkan table IV.12 dapat dilihat
bahwa dalam rumah sakit Islam menggunakan ukuran pembelajaran
dan pertumbuhan pun telah digunakan dalam mengukur kinerjanya
selama ini. Ukuran pembelajaran dan pertumbuhan itu antara lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
57



diwakili oleh partisipasi karyawan, penghargaan terhadap karyawan,
serta produktivitas karyawan pun ikut dinilai. Frekuensi terbanyak
ditempati oleh responden yang menjawab setuju terhadap ketiga
pernyataan tersebut, yaitu 26 responden untuk aspek partisipasi
karyawan, 17 responden untuk aspek penghargaan karyawan, serta 23
responden untuk aspek produktivitas karyawan.
Tabel IV.12
Ukuran Pembelajaran dan Pertumbuhan


Partisipasi
Karyawan
Penghargaan
Karyawan
Produktivitas
Karyawan
F % F % F %
Sangat Setuju 8 18.60 19 44.19 6 13.00
Setuju 26 60.47 17 39.53 23 19.00
Kurang Setuju 3 6.98 5 11.63 11 4.00
Tidak Setuju 6 13.95 0 0.00 2 1.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 2 4.65 1 0.00
Total 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
c. Kinerja Manajerial
Tabel IV.13
Sikap Manajer


Kepuasan
Kerja
Keterlibatan
Kerja
Komitmen
Organisasi
F % F % F %
Sangat Setuju 6 13.95 4 9.30 25 13.00
Setuju 26 60.47 31 72.09 16 19.00
Kurang Setuju 10 23.26 7 16.28 2 4.00
Tidak Setuju 1 2.33 1 2.33 0 1.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00
Total 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
58



Tabel IV.13 menyajikan data tanggapan responden terhadap
kuesioner yang diberikan dalam variabel kinerja manajerial aspek
sikap manajer. Dalam tabel ini disajikan data bahwa sebagian besar
responden menyatakan setuju bahwa penilaian kinerja menggunakan
balanced scorecard membuat kepuasan kerja manajer meningkat,
keterlibatan manajer semakin baik, dan manajer lebih memiliki
komitmen untuk bekerja pada rumah sakit Islam secara optimal.
Tabel IV.14
Persepsi Manajer


Pengamat Target Situasi
F % F % F %
Sangat Setuju 15 34.88 8 18.60 8 13.00
Setuju 23 53.49 30 69.77 28 19.00
Kurang Setuju 4 9.30 3 6.98 4 4.00
Tidak Setuju 1 2.33 2 4.65 2 1.00
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 1 0.00
Total 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja
membuat persepsi para manajer terhadap rumah sakit Islam meningkat.
Kedekatan manajer dengan rumah sakit Islam ini berpengaruh baik
terhadap rumah sakit Islam itu sendiri. Pengaruh yang baik ini
menjadikan rumah sakit islam menjadi semakin baik.




perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
59



Tabel IV.15
Motivasi Manajer


Pelatihan
Kompensasi
yang
Memadai
Peningkatan
Kompensasi
Peningkatan
Penghargaan
F % F % F % F %
Sangat Setuju 20 46.51 12 27.91 1 2.33 12 27.91
Setuju 18 41.86 25 58.14 24 55.81 26 60.47
Kurang Setuju 4 9.30 5 11.63 15 34.88 3 6.98
Tidak Setuju 1 2.33 1 2.33 3 6.98 2 4.65
Sangat Tidak Setuju 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.00
TOTAL 43 100 43 100 43 100 43 100
Sumber: data primer yang diolah
Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan diterapkannya
balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajer dalam aspek
motivasi berprestasi. Adanya aspek pelatiahn, pemberian kompensasi
dan penghargaan tersebut membuat manajer lebih termotivasi untuk
berprestasi dalam kinerjanya.
Tabel IV.16
Aktualisasi Sikap Manajer

Keterlibat
an
Pekerjaan
Hubunga
n dengan
Bawahan
Orientasi
Sasaran
Orientasi
Kerja
Kesesuaia
n Target
Hasil
Aktual
F % F % F % F % F % F %
Sangat Setuju 4 9.3 1
8
41.9 9 20.9 1
3
30.2 1
2
27.9 8 18.6
Setuju 27 62.8 2
3
53.5 3
1
72.1 2
9
67.4 2
8
65.1 2
7
62.8
Kurang Setuju 10 23.3 2 4.7 2 4.7 1 2.3 3 7.0 7 16.3
Tidak Setuju 2 4.7 0 0.0 1 2.3 0 0.0 0 0.0 1 2.3
Sangat Tidak
Setuju
0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0 0 0.0
Total 43 100.0 4
3
100.
0
4
3
100.
0
4
3
100.
0
4
3
100.
0
4
3
100.
0
Sumber: data primer yang diolah
Aspek kinerja manajerial terakhir yang digunakan dalam
penelitian ini adalah aktualisasi sikap. Penerapan balanced scorecard
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
60



didapatkan hasil bahwa aktualisasi sikap manajer terhadap
lingkungannya mengalami peningkatan.
B. Analisis dan Pengujian Aspek Penelitian
1. Uji Validitas
a. Uji Validitas Balanced Scorecard
Tabel IV.17
Uji Validitas Balanced scorecard

Item
Item
Pertanyaan
Nilai
Sig
Nilai PC Status

Perspektif Keuangan
BSC 1 0.000 0.606 Valid
BSC 2 0.002 0.700 Valid
BSC 3 0.000 0.666 Valid

Persepsi Pasien
BSC 4 0.000 0.696 Valid
BSC 5 0.000 0.806 Valid
BSC 6 0.000 0.851 Valid
BSC 7 0.000 0.858 Valid

Perspektif Bisnis
Internal
BSC 8 0.000 0.860 Valid
BSC 9 0.000 0.799 Valid
BSC 10 0.000 0.800 Valid

Perspektif
Pembelajaran dan
Pertumbuhan
BSC 11 0.000 0.740 Valid
BSC 12 0.000 0.787 Valid
BSC 13 0.000 0.685 Valid
Sumber: hasil uji SPSS
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur valid
atau tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Uji validitas yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
61



digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan korelasi bivariate
antara masing-masing skor aspek dengan total skornya.
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa semua pertanyaan dalam
variabel balanced scorecard berada pada tingkat signifikansi kurang
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel balanced
scorecard setelah dilakukan uji validitas dinyatakan valid. Oleh karena
itu semua data yang ada dapat diteruskan pada proses pengujian
selanjutnya.
b. Uji Validitas Kinerja Manajerial
Pada IV.18 dapat dilihat bahwa seperti halnya balanced
scorecard, semua pertanyaan kecuali KM9 mempunyai nilai
signifikansi lebih dari 0,05. Sehingga dapat dikatakan bahwa semua
pertanyaan tersebut selain KM9 adalah valid. Pertanyaan KM tidak
dapat digunakan dalam pengujian selanjutnya karena tidak valid.
Untuk mengatasi pertanyaan KM9 yang tidak valid tersebut diambil
keputusan untuk menghilangkan item pertanyaan tersebut. Setelah
pertanyaan tersebut dihilangkan dan dilakukan uji ulang tanda item
pertanyaan tersebut maka semua item pertanyaan dinyatakan valid.
Perbedaan pengujian validitas denagn atau tanpa item pertanyaan KM
9 dapat dilihat pada table IV.18 dan tabel IV.19.



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
62



Tabel IV.18
Uji Validitas Kinerja Manajerial

Item
Item
Pertanyaan
Nilai
Sig
Nilai
PC
Status

Sikap Manajer
(Kepuasan Kerja,
Keterlibatan Kerja,
dan Komitmen
Organisasi)
KM 1 0.000 0.793 Valid
KM 2 0.000 0.669 Valid
KM 3 0.000 0.625 Valid

Persepsi Manajer
(Pengamat, Target,
dan Situasi)
KM 4 0.000 0.730 Valid
KM 5 0.000 0.613 Valid
KM 6 0.000 0.758 Valid

Motivasi Manajer
(Training/Pelatihan,
Kompensasi yang
memadai dan
motivasi karyawan)
KM 7 0.000 0.653 Valid
KM 8 0.000 0.753 Valid
KM 9 0.058 0.291
Tidak
Valid
KM 10 0.000 0.529 Valid

Aktualisasi Sikap
Manajer
(Keterlibatan
Pekerjaan, Hubungan
dengan Bawahan,
Orientasi Sasaran
dalam Bertindak,
Orientasi Kerja,
Kesesuaian Target
dan Hasil Aktual)
KM 11 0.000 0.655 Valid
KM 12 0.000 0.486 Valid
KM 13 0.000 0.460 Valid
KM 14 0.000 0.529 Valid
KM 15 0.000 0.685 Valid
KM 16 0.000 0.621 Valid
Sumber: hasil uji SPSS



perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
63





Tabel IV.19
Uji Validitas Kedua Kinerja Manajerial

Item Item
Pertanyaan
Nilai
Sig
Nilai
PC
Status

Sikap Manajer
(Kepuasan Kerja,
Keterlibatan Kerja,
dan Komitmen
Organisasi)
KM 1 0.000 0.801 Valid
KM 2 0.000 0.695 Valid
KM 3 0.000 0.611 Valid

Persepsi Manajer
(Pengamat, Target,
dan Situasi)
KM 4 0.000 0.727 Valid
KM 5 0.000 0.581 Valid
KM 6 0.000 0.761 Valid

Motivasi Manajer
(Training/Pelatihan,
Kompensasi yang
memadai dan
motivasi karyawan)
KM 7 0.000 0.632 Valid
KM 8 0.000 0.739 Valid
KM 10 0.000 0.505 Valid

Aktualisasi Sikap
Manajer
(Keterlibatan
Pekerjaan, Hubungan
dengan Bawahan,
Orientasi Sasaran
dalam Bertindak,
Orientasi Kerja,
Kesesuaian Target
dan Hasil Aktual)
KM 11 0.000 0.675 Valid
KM 12 0.000 0.528 Valid
KM 13 0.000 0.476 Valid
KM 14 0.000 0.548 Valid
KM 15 0.000 0.708 Valid
KM 16 0.000 0.629 Valid
Sumber: hasil uji SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
64



Hasil pengujian kedua terhadap kinerja manajerial memperlihatkan
hasil bahwa semua item pertanyaan telah memiliki status valid sehingga
dapat digunakan untuk pengujian selanjutnya.



2. Uji Reliabilitas
a. Uji Reliabilitas Untuk Variabel Balanced Scorecard
Tabel IV.20
Uji Reliabilitas Balanced scorecard
Variabel Cronbach Alpha on Standardized Items
Balanced Scorecard 0.913
Sumber: hasil uji SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari
Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,913 atau sebesar
91,3%. Nilai ini melebihi batas suatu variabel dikatakan reliabel
menurut Nunnally (1960) dalam Ghozali (2006) yaitu data dapat
dikatakan reliabel jika nilainya 60%. Oleh karena itu data dari
variabel ini dapat dikatakan reliabel.
b. Uji Validitas Untuk Variabel Kinerja Manajerial
Tabel IV.21
Uji Reliabilitas Kinerja Manajerial
Variabel Cronbach Alpha on Standardized Items
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
65



Kinerja Manajerial 0.899
Sumber: hasil uji SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari
Cronbach Alpha on Standardized Items sebesar 0,899 atau sebesar
89,9%. Oleh karena itu seperti halnya variabel balanced scorecard,
variabel kinerja manajerial juga dapat dikatakan reliabel.

C. Pengolahan dan Analisis Data
1. Uji Autokorelasi
Tabel IV.22
Uji Autokorelasi

Model Summary
b

Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .680
a
.463 .450 4.71268 1.867
Sumber: hasil uji SPSS
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai d yang terlihat
pada tabel di atas sebesar 1,867. Sedangkan nilai du dengan k2 yang dapat
dilihat pada table Durbin Watson tingkat signifikansi 0.05 adalah 1,615.
Dengan demikian maka du<d<4-du atau 1,615 <1,867 <2,400. Oleh
karena itu data dalam penelitian ini memenuhi kriteria tidak ada
autokerelasi antarvariabel.
2. Uji Heteroskesdastisitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
66



Berdasarkan gambar IV.1 dapat dilihat bahwa titik-titik yang ada
tersebar secara acak di beberapa arah sehingga memenuhi asumsi tidak
terjadi heteroskesdastisitas. Oleh karena itu model regresi pun layak untuk
memprediksikan pengaruh balanced scorecard terhadap kinerja
manajerial.


Gambar IV.1
Uji Heteroskesdastisitas

Sumber: hasil uji SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
67



3. Uji Normalitas
Berdasarkan gambar IV.2 dapat dilihat bahwa titik puncak tertinggi
berada di tengah-tengah, tidak memiliki kemencengan baik ke kanan atau
ke kiri. Hal ini mengindikasikan bahwa data ini memenuhi asumsi bahwa
data yang ada normal.


Gambar IV.2
Uji Normalitas


Sumber: hasil uji SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
68



Cara lain untuk menguji normalitas adalah dengan melihat grafik
plotnya. Berdasarkan IV.3 dapat dilihat bahwa titik-titik tersebut tersebar
mengikuti garis yang berada di tengah. Cara pengujian ini pun
membuktikan bahwa data yang ada terbukti lolos uji normalitas.




Gambar IV.3
Uji Normalitas

Sumber: hasil uji SPSS

Selain kedua cara tersebut masih ada cara lain untuk menguji
normalitas yaitu dengan pengujian One Sample Kolmogrov Smirnov.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
69



Asumsi dalam pengujian ini adalah bahwa apabila H0=data yang
berdistribusi normal dan HA=data yang berdistribusi tidak normal. Hasil
pengujian menujukkan nilai sinifikansi sebesar 0.758. Hal ini
menunjukkan nilainya di atas signifikansi 0,05 maka HA ditolak dan data
berdistribusi normal.



Tabel IV.23
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
Normal Parameters
a
Mean

Std.
Devination
Most Extreme Differences Absolute
Positive
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
43
.0000000
4.65624000
.102
.102
-.086
.672
.758
Sumber: hasil uji SPSS
4. Uji Linieritas
Tabel IV.24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
70



Uji Linieritas
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
1 .002
a
.000 -0.24 4.71266690 1.869
Sumber: hasil uji SPSS
Berdasarkan data di atas dapat dilhat bahwa nilai R Square (R
2
)
adalah 0,000. Sedangkan nilai c2 tabel untuk n=43 adalah 61,65. J ika
digunakan c2 hitung=nxR
2
maka nilainya 43x0,000= 0,000. Nilai c2
hitung lebih kecil dari c2 tabel sehingga memenuhi asumsi model linear
benar untuk digunakan dalam penelitian ini.
D. Pengujian Hipotesis
Uji regresi dilakukan dalam pengujian hipotesis untuk menguji apakah
balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Pengujian
hipotesis digunakan regresi sederhana yang diformulasikan dengan KM = 0
+ 1bsc + e.
Tabel IV.25
Uji Hipotesis

Coefficients
a



Model

Unstandardized
Coefisients
Standardized
Coefisients



t



Sig.
B Std.
Error
Beta
1 (Constant)
TOTAL_BSC

29.935

.597

5.398

.101

.680

5.546

5.942

0.000

0.000
Sumber: hail uji SPSS
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
71



Berdasarkan hasil pengujian SPSS tersebut diperoleh nilai signifikasi
yang jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa
penerapan balanced scorecard berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Nilai
positif tersebut menunjukkan bahwa pengaruh balanced scorecard terhadap
kinerja manajerial bersifat searah. Sifat yang searah ini menandakan bahwa
semakin baik penerapan balanced scorecard maka kinerja manajerial semakin
baik.



Tabel IV.26
Uji Hipotesis

Variables Entered/Removed
b

Model Variables Entered Variables Removed Method
1 BSC
a
. Enter
Sumber: hail uji SPSS


Pada tabel di atas kolom kedua variables entered dinyatakan bahwa
variabel independen yaitu kinerja manajerial tidak ada yang dikeluarkan dari
persamaan yang ditunjukkan dari kolom variables removed yang kosong.
Variabel independen dimasukkan dalam persamaan yang ditunjukkan pada
kolom keempat enter. Setelah mengetahui bahwa seluruh variabel dimasukkan
dalam analisis persamaan maka dilakukan pengujian koefisien determinasi
untuk mengukur kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel
dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
72



Tabel IV.27
Uji Hipotesis

Model Summary
b


Model

R

R Square
Adjusted R
Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .680
a
.463 .450 4.71268
Sumber: hasil uji SPSS
Selain itu hasil yang diperoleh dari pengujian ini adalah nilai Adjusted
R Square-nya sebesar 0,450. Hasil tersebut menjelaskan bahwa sebesar 45%
variabel dependen kinerja manajer dijelaskan oleh variabel independen
balanced scorecard. Sisanya sebesar 55% dijelaskan oleh faktor lain yang
tidak digunakan dalam penelitian ini.
Hasil penelitian ini memperkuat penelitian terdahulu bahwa penerapan
balanced scorecard mempengaruhi kinerja manajerial seperti yang
diungkapkan oleh Greatbanks dan Tapp (2007), Decoene dan Bruggeman
(2006), serta Lestari (2008). J adi, semakin baik penerapan balanced
scorecard sebagai pengukuran kinerja maka semakin baik kinerja manajerial.








perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
73













BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penerapan balanced scorecard terhadap kinerja manajerial. Responden dalam
penelitian ini adalah midlle manager rumah sakit Islam di wilayah eks-
Karesidenan Surakarta. Beberapa pengujian dilakukan untuk menganalisis
data yang diperoleh sampai pengujian hipotesis yang dibuat.
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi menunjukkan
tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal ini menujukkan hipotesis dalam
penelitian ini diterima, yaitu penerapan balanced scorecard berpengaruh
terhadap kinerja manajerial. Selain itu nilai dari Adjusted R Square sebesar
45%, menjelaskan bahwa variabel dependen kinerja manajer dijelaskan oleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
74



variabel independen balanced scorecard sebesar 45% dan sisanya dijelaskan
oleh faktor lain yang tidak ada dalam penelitian. Penerapan balanced
scorecard berpengaruh positif terhadap kinerja manajerial, sehingga semakin
baik penerapan balanced scorecard sebagai pengukuran kinerja semakin baik
kinerja manajerial.
B. Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih ada keterbatasan.
Keterbatasan itu adalah sebagai berikut ini.
1. Rumah sakit Islam yang dijadikan objek penelitian belum menggunakan
balanced scorecard sebagai pengukuran kinerjanya secara maksimal.
2. Belum ada standar jelas yang mengukur kinerja berdasarkan manajemen
syariah termasuk kinerja manajemen syariah di rumah sakit Islam.
C. Saran
1. Penulis selanjutnya melakukan penelitian pada sektor yang telah
melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard
secara maksimal.
2. Penulis selanjutnya menetapakan standar-standar yang jelas dalam
pengukuran kinerja yang dijadikan objek penelitian.
D. Implikasi
1. Implikasi Teoritis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id










































ommit to user
75



Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah teori-teori sebelumnya
dalam bidang yang terkait. Penelitian ini juga dapat digunakan sebagai
bahan panduan dalam melakukan dan memperluas penelitian selanjutnya.
Untuk itu dapat dilakukan denagn cara memperluas faktor-faktor yang
digunakan, memodifikasi model, dan sebagainya.
2. Implikasi Praktis
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi
praktek rumah sakit Islam terutama yang berhubungan dengan penilaian
kinerja dengan menggunakan balanced scorecard. Penerapan balanced
scorecard yang baik maka kinerja manajer yang dalam penelitian ini
diwakili oleh midlle manager akan menjadi lebih baik, sehingga kinerja
rumah sakit pun akan meningkat lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai