Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH (BLUD)


“PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, ASIMETRI INFORMASI,
KESESUAIAN KOMPENSASI DAN IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI”
(Studi Empiris pada Rumah Sakit Swasta yang ada di Pekanbaru)

Di Susun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik


Dosen Pengampu : Ria Anisatus Sholihah, S.E,.Ak,MSA,CA

Disusun Oleh :

1. Elly Alfiatur Rahmawati 4317056


2. Fifti Nurniyati 4317068
3. Ima Amimatur Rohmah 4317069
4. Ika Rhiskiani 4317068

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berterima kasih pada Ibu Ria
Anisatus Sholihah, S.E,.Ak,MSA,CA selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, apabila terdapat kesalahan kritik dan saran sangat
diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pekalongan ,24 April 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1

B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2

C. TUJUAN..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3

A. AKUNTANSI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH...............................................3

B. REVIEW JURNAL..........................................................................................................8

BAB III PENUTUP..................................................................................................................14

A. KESIMPULAN..............................................................................................................14

B. SARAN..........................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Organisasi sektor publik sering dihubungkan dengan pemerintah yang
bertanggungjawab untuk melakukan pelayananan public untuk memenuhi
kesejahteraan di bidang kehidupan. Dalam upaya meningkatkan pelayanan public,
kesejahteraan dan pemerataan di masyarakat tersebut, maka salahsatu organisasi
pemerintah dalam bentuk non profit yaitu berupa peningkatan keamanan, peningkatan
mutu pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain-lain. 1 Pemberian otonomi kepada
daerah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintah daerah, terutama dalam pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan terhadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kesatuan politik
dan kesatuan bangsa. Badan Layanan Umum Daerah sebagai instansi yang berada
dibawah pemerintah dan wajib membuat laporan pertanggungjawaban atas realisasi
anggaran yang ditujukan kepada instansi yang membawahi. Untuk menjadi BLUD
suatu instansi harus memenuhi beberapa persyaratan pokok yaitu persyaratan
substantif, persyaratan umum dan persyaratan administrative. Pada saat ini Rumah
sakit juga tengah menerapkan sistem BLU.
Rumah Sakit merupakan usaha jasa pelayananan sosial di bidang kesehatan.
Menurut Aditya, rumah sakit adalah badan usaha nirlaba (non profit oriented),
meskipun demikian dalam proses usahanya tidak terlepas dari persaingan, sehingga
memerlukan suatu organisasi dengan sumber daya pendukung yang berkualitas.2
Penerapan badan layanan umum daerah rumah sakit merupakan bagian tak terpisahkan
dalam penyempurnaan manajemen keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pelayanan public serta efektifitas dan pelaksanaan
kebijakan dan program sehingga mampu mengoptimalkan tanggungjawabnya. Pada
rumah sakit juga berpotensi adanya kecurangan yang sangat tinggi sehingga rumah
sakit BLU dituntut menerapkan sistem pencegahan kecurangan sebagaimana

1
Hatija Adjanni Libryan dan Wahyono, “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Value For Money Dan
Pengaruh Implementasi Blud Pada Sistem Pengelolaan Keuangan Puskesmas (Studi kasus pada BLUD UPTD
Puskemas Boja I).”
2
Ikasari, Lusi Putri, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Boyolali”, Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 13, No. 4, 2017
1
diamanatkan. Dalam hal ini prinsip-prinsip BLUD yang beorientasi administrsi rumah
sakit memegang peranan penting sebagai sarana untuk mengukur kinerja suatu rumah
sakit yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa itu akuntansi badan layanan umum daerah ?
2. Bagaimana contoh dari review jurnal tentang akuntansi badan layanan umum
daerah ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui akuntansi badan layanan umum daerah
2. Untuk mengetahui contoh dari review jurnal tentang akuntansi badan layanan
umum daerah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah


1. Pengertian Akuntansi Pada Layanan Umum Daerah
BLUD menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
keuangan daerah atau yang biasa disebut SAP (Standar Akuntansi Pemerintah).
Sesuai dengan Permendagri Nomor 79 tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah.3 BLUD menyampaikan laporan keuangan setiap tri wulan
kepada SKPD yang bersangkutan berupa Laporan Realisasi Anggaran,
Laporan Perubahan Sisa Anggaran Lebih, Laporan Arus Kas, Laporan
Operasional, Neraca, Laporan Perubahan Ekuitas dan catatan atas laporan
keuangan, semester dan tahunan. Laporan-laporan tersebut disampaikan paling
lambat satu bulan setelah periode pelaporan berakhir.
Hal-hal yang perlu dilaporkan pada penyusunan laporan keuangan
secara akuntansi antara lain:
1. Pengelolaan Kas
2. Pengelolaan Piutang
3. Pengelolaan Utang
4. Pengelolaan Investasi
5. Pengelolaan Barang
6. Pengelolaan Asset
Instansi BLUD perlu untuk memperhitungkan biaya satuan yang dibuat
berdasarkan perhitungan akuntansi biaya untuk setiap output barang/jasa yang
dihasilkan. Selain itu instansi BLUD bisa memungut biaya kepada masyarakat
sebagai imbalan barang/jasa layanan yang diberikan. Imbalan atas barang/jasa
layanan yang diberikan tersebut ditetapkan dalam bentuk tariff yang disusun
atas dasar perhitungan biaya per unit layanan atau hasil per investasi dana yang
dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian dari biaya per unit
layanan.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai sumber informasi yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan dalam pemecahan masalah dan perencanaan

3
”https://blud.go.id diakses pada: Selasa 21 April 2020 Pukul 22.34 WIB”
3
untuk keberhasilan pengembangan BLUD. Secara umum akuntansi tidak lepas
dari biaya dengan memperhitungkan biaya uang berbeda akan menghasilkan
akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan
keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang
tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan BLUD
secara optimal.

2. Kebijakan Akuntansi Pada Badan Layanan Umum


Kebijakan akuntansi BLU/BLUD harus disusun sebagai pedoman
pelaksanaan akuntansi. Jenis kebijakan akuntansi yang harus disusun oleh
BLU/BLUD  terdiri dari kebijakan akuntansi pendapatan, akuntansi biaya,
akuntansi aset, akuntansi kewajiban, akuntansi ekuitas, akuntansi aset tetap dan
aset lainnya. Kebijakan akuntansi meliputi pilihan prinsip-prinsip, dasar-dasar,
konvensi, peraturan dan prosedur yang digunakan BLU dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Pertimbangan dan atau pemilihan kebijakan
akuntansi perlu disesuaikan dengan kondisi BLU. Sasaran pilihan kebijakan
yang paling tepat akan menggambarkan kondisi keuangan BLU secara tepat.
Pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi dan penyiapan
laporan keuangan oleh manajemen antara lain:

a. Penyajian wajar
Laporan Keuangan menyajikan dengan wajar Laporan
Aktivitas/LRA, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan
diperlukan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan
tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat
serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan laporan keuangan.

b. Substansi Mengungguli Bentuk (Substance Over Form)


Informasi dimaksudkan untuk menyajikan dengan wajar transaksi
serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan, maka transaksi atau
peristiwa lain tersebut perlu dicatat dan disajikan sesuai dengan substansi

4
dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya. Apabila
substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda dengan
aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas
dalam CaLK.

c. Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan
BLU hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria
materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan.

d. Tujuan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum


Badan Layanan Umum yang selanjutnya disingkat BLU adalah
instansi di lingkungan pemerintah pusat/pemerintah daerah dan yang
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip
efisiensi dan produktivitas.
BLU bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan
keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas, dan penerapan
praktik bisnis yang sehat.

Asas BLU adalah sebagai berikut:


1. BLU beroperasi sebagai unit kerja kementerian
negara/lembaga/pemerintah daerah untuk tujuan pemberian layanan
umum yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang
didelegasikan oleh instansi induk yang bersangkutan;
2. BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan kementerian
negara/lembaga/pemerintah daerah dan karenanya status hukum BLU

5
tidak terpisah dari kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah
sebagai instansi induk.
3. Menteri/pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota bertanggung
jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum
yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang
dihasilkan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan
kepadanya oleh Menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/
walikota.
5. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan.
6. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja dan
BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
kementerian negara/ lembaga/ SKPD/ pemerintah daerah.
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan
praktik bisnis yang sehat.

Laporan keuangan BLU merupakan laporan yang terstruktur


mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh
BLU. Tujuan umum laporan keuangan BLU adalah menyajikan informasi
mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, saldo anggaran lebih, arus
kas, hasil operasi, dan perubahan ekuitas BLU yang bermanfaat bagi para
pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusan mengenai alokasi
sumber daya. Secara spesifik, tujuan pelaporan keuangan BLU adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan
dan untuk menunjukkan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya, dengan:
1) Menyediakan informasi mengenai posisi sumber daya ekonomi,
kewajiban, dan ekuitas BLU;
2) Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi sumber daya
ekonomi, kewajiban, dan ekuitas BLU;

6
3) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya ekonomi;
4) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap
anggarannya;
5) Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
6) Menyediakan informasi mengenai potensi BLU untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan BLU; dan
7) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
dan kemandirian BLU dalam mendanai aktivitasnya.

e. Laporan Posisi Keuangan BLUD


Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan
mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu.
1. Kas dan setara kas;
2. Investasi jangka pendek;
3. piutang dari kegiatan BLU;
4. persediaan;
5. Investasi jangka panjang;
6. aset tetap;
7. aset lainnya;
8. kewajiban jangka pendek;
9. kewajiban jangka panjang; dan
10. Kas pada BLUD yang sudah dipertanggungjawabkan kepada unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan umum.
f. Laporan Realisasi Anggaran BLUD
Laporan Realisasi Anggaran BLUD menyajikan informasi realisasi
pendapatan-LRA, belanja, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran yang masing-masing diperbandingkan
dengan anggarannya dalam satu periode.
g. Laporan Aktivitas BLUD
Laporan Aktivitas (LO) menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi
yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah

7
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan.

B. Review Jurnal
1. Identitas Jurnal
a. Judul : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Asimetri Informasi,
Kesesuaian Kompensasi, dan Implementasi Good Corporate Gorvenanace
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada
Rumah Sakit Swasta yang ada di Pekanbaru)
b. Sumber : Faculty of Economic Riau Univercity, Pekanbaru, Indonesia.
Email: indra.ramadhany@yahoo.com
c. Vol dan Hal : Vol. 4 No. 1
d. Tahun : Febuari 2017
e. Penulis : Indra Ramadhany

2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
2) Apakah Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
3) Apakah Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
4) Apakah Implementasi Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi?

3. Kajian Teori
a. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
IAI (2012 : 316) menjelaskan bahwa, kecurangan akuntansi sebagai
(1) salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan
keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah
atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi para
pemakai laporan keuangan, (2) salah saji yang timbul dari perlakuan

8
tidak semestinya terhadap aktiva (sering kali disebut sebagai
penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva
entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

b. Sistem Pengendalian Intern


Menurut Arens (2003:396) suatu sistem pengendalian intern terdiri
dari kebijakan dan proses yang dirancang untuk memberikan manajemen
jaminan yang wajar bahwa perusahaan mencapai tujuan dan sasarannya.
Krismadji (2010:219) mengatakan bahwa sistem pengendalian intern
adalah metode yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva,
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi
dan untuk melindungi kebijakan manajemen.
c. Asimetri Informasi
Asimetri informasi adalah situasi di mana terjadi ketidakselarasan
informasi antara pihak yang memiliki atau menyediakan informasi
dengan pihak yang membutuhkan informasi (Scott, 2011:7-8). Anthony
dan Govindarajan (2001), menyatakan bahwa kondisi asimetri informasi
muncul dalam teori keagenan (agency theory), yaitu principal
(pemilik/atasan) memberikan wewenang kepada agen (manajer/bawahan)
untuk mengatur perusahaan yang dimilikinya. Pendelegasian wewenang
akan menyebabkan manajer sebagai pengelola perusahaan akan lebih
mengetahui prospek dan informasi perusahaan sehingga menimbulkan
ketidak seimbangan informasi antara manajer dengan pemilik yang
disebut dengan asimetri informasi. Asimetri informasi antara manajer
(agen) dan pemilik (principal) inilah yang dapat memberikan
kesempatan kepada manajer untuk melakukan tindakan-tindakan
kecurangan yang dapat menguntungkan dirinya.Asimetri informasi
merupakan suatu keadaan dimana manajer memiliki akses informasi atas
prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan.
d. Kesesuaian Kompensasi
Kompensasi menurut Hasibuan (2011:118), Kesesuaian kompensasi
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung

9
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang di berikan ke perusahaan. Hasibuan (2011:119) mendefenisikan
kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap
sebagai balas jasa/ ekuivalen. Kompensasi menurut Veithzal (2004:357)
juga diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti jasa mereka dalam perusahaan. Kompensasi bisa berupa
fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada
karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya
kepada organisasi tempat ia bekerja.
e. Implementasi Good Corporate Governance
Faktor lain yang dapat mencegah terjadinya kecurangan, diantaranya
yaitu penerapan Good Corporate Governance (GCG). Menurut Sutojo
(2008:12), Badan Pengelola Pasar Modal di banyak negara menyatakan
bahwa penerapan good corporate governance di perusahaan- perusahaan
publik secara sehat telah berhasil mencegah praktek pengungkapan laporan
keuangan perusahaan kepada pemegang saham, investor, dan pihak lain
yang berkepentingan secara tidak transparan. Penerapan good corporate
governance juga membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih fokus
dan lebih jelas dalam pembagian tugas, tanggung jawab, dan
pengawasannya.

4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, penelitian
explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk
mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha
untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variabel melalui
pengujian hipotesis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey. Metode survey adalah suatu penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala- gejala yang ada, mencari keterangan-
keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik
dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer. Sedangkan dilihat dari cara atau teknik

10
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Penelitian
Lapangan (Field Research) dan Penelitian Kepustakaan (Library Research).
Sedangkan, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya dengan alasan memberikan
kemudahan kepada responden dalam menjawab.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah sakit di
Pekanbaru yang berjumlah 20 rumah sakit. Sedangkan sampel dalam
penelitian ini seluruh rumah sakit swasta yang ada di Pekanbaru. Unit
analisis penelitian ini adalah rumah sakit. Sedangkan responden dari
penelitian ini adalah kepala keuangan, staff keuangan, kepala bagian
pengadaan barang dan staff pengadaan barang dari 20 Rumah Sakit Swasta di
Pekanbaru. Jadi terhitung 4 responden dari setiap rumah sakit, jumlah
keseluruhannya adalah 80 reponden.

5. Hipotesis Penelitian
H1 : Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
H2 : Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
H3 :Kesesuaian Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
H4 : Good Corporate Governance Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi

6. Hasil dan Pembahasan


1) Pengaruh Sistem Pengendalian Internal Terhadap Kecendrungan
Kecurangan Akuntansi
Hipotesis pertama dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat
pengaruh sistem pengendalian internal terhadap kecendrungan kecurangan
akuntansi. Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa sistem
pengendalian internal yang efektif berpengaruh terhadap kecendrungan
kecurangan akuntansi di Rumah Sakit Kota Pekanbaru.

11
2) Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa asimetri informasi
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi di Rumah
Sakit Kota Pekanbaru.
3) Pengaruh Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat
pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi. Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa kesesuaian
kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi di
Rumah Sakit Kota Pekanbaru.
4) Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Hipotesis keempat dari penelitian ini untuk menguji apakah terdapat
pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntasi. Hasil penelitian dapat
membuktikan bahwa implementasi good corporate governace
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi di Rumah
Sakit Kota Pekanbaru.

7. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh sistem pengendalian
internal, asimetri informasi, kesesuaian kompensasi, dan implementasi good
corporate governance terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asimetri Informasi berpengaruh
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesesuaian Kompensasi
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi.

12
4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Good Corporate
Governance berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
BLUD menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
keuangan daerah atau yang biasa disebut SAP (Standar Akuntansi
Pemerintah). Sesuai dengan Permendagri Nomor 79 tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah. Badan Layanan Umum Daerah sebagai
instansi yang berada dibawah pemerintah dan wajib membuat laporan
pertanggungjawaban atas realisasi anggaran yang ditujukan kepada instansi
yang membawahi.
Jurnal dari Indra Ramadhany yang meneliti tentang tentang pengaruh
sistem pengendalian internal, asimetri informasi, kesesuaian kompensasi,
dan implementasi good corporate governance terhadap kecendrungan
kecurangan akuntansi menyebutkan bahwa Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, Asimetri
Informasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi,
Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
akuntasi, Implementasi Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adjanni Libryan, Hatija, dan M. A. Wahyono. “Analisis Kinerja Keuangan Dengan


Pendekatan Value For Money Dan Pengaruh Implementasi Blud Pada Sistem
Pengelolaan Keuangan Puskesmas (Studi kasus pada BLUD UPTD Puskemas Boja
I).” PhD Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2019.
https://blud.go.id diakses pada: Selasa 21 April 2020 Pukul 22.34 WIB”
Ikasari, Lusi Putri. 2017. “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Standar
Akuntansi Pemerintahan Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Boyolali”, Jurnal
Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 13, No. 4.

15

Anda mungkin juga menyukai