Disusun Oleh :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt. karena rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami berterima kasih pada Ibu Ria
Anisatus Sholihah, S.E,.Ak,MSA,CA selaku dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Sektor
Publik IAIN Pekalongan yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, apabila terdapat kesalahan kritik dan saran sangat
diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.....................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................2
C. TUJUAN..........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3
B. REVIEW JURNAL..........................................................................................................8
A. KESIMPULAN..............................................................................................................14
B. SARAN..........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Organisasi sektor publik sering dihubungkan dengan pemerintah yang
bertanggungjawab untuk melakukan pelayananan public untuk memenuhi
kesejahteraan di bidang kehidupan. Dalam upaya meningkatkan pelayanan public,
kesejahteraan dan pemerataan di masyarakat tersebut, maka salahsatu organisasi
pemerintah dalam bentuk non profit yaitu berupa peningkatan keamanan, peningkatan
mutu pendidikan, pelayanan kesehatan dan lain-lain. 1 Pemberian otonomi kepada
daerah pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna
penyelenggaraan pemerintah daerah, terutama dalam pelaksanaan pembangunan dan
pelayanan terhadap masyarakat serta untuk meningkatkan pembinaan kesatuan politik
dan kesatuan bangsa. Badan Layanan Umum Daerah sebagai instansi yang berada
dibawah pemerintah dan wajib membuat laporan pertanggungjawaban atas realisasi
anggaran yang ditujukan kepada instansi yang membawahi. Untuk menjadi BLUD
suatu instansi harus memenuhi beberapa persyaratan pokok yaitu persyaratan
substantif, persyaratan umum dan persyaratan administrative. Pada saat ini Rumah
sakit juga tengah menerapkan sistem BLU.
Rumah Sakit merupakan usaha jasa pelayananan sosial di bidang kesehatan.
Menurut Aditya, rumah sakit adalah badan usaha nirlaba (non profit oriented),
meskipun demikian dalam proses usahanya tidak terlepas dari persaingan, sehingga
memerlukan suatu organisasi dengan sumber daya pendukung yang berkualitas.2
Penerapan badan layanan umum daerah rumah sakit merupakan bagian tak terpisahkan
dalam penyempurnaan manajemen keuangan yang bertujuan untuk meningkatkan
transparansi dan akuntabilitas pelayanan public serta efektifitas dan pelaksanaan
kebijakan dan program sehingga mampu mengoptimalkan tanggungjawabnya. Pada
rumah sakit juga berpotensi adanya kecurangan yang sangat tinggi sehingga rumah
sakit BLU dituntut menerapkan sistem pencegahan kecurangan sebagaimana
1
Hatija Adjanni Libryan dan Wahyono, “Analisis Kinerja Keuangan Dengan Pendekatan Value For Money Dan
Pengaruh Implementasi Blud Pada Sistem Pengelolaan Keuangan Puskesmas (Studi kasus pada BLUD UPTD
Puskemas Boja I).”
2
Ikasari, Lusi Putri, “Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan Dan
Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Boyolali”, Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 13, No. 4, 2017
1
diamanatkan. Dalam hal ini prinsip-prinsip BLUD yang beorientasi administrsi rumah
sakit memegang peranan penting sebagai sarana untuk mengukur kinerja suatu rumah
sakit yang baik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apa itu akuntansi badan layanan umum daerah ?
2. Bagaimana contoh dari review jurnal tentang akuntansi badan layanan umum
daerah ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui akuntansi badan layanan umum daerah
2. Untuk mengetahui contoh dari review jurnal tentang akuntansi badan layanan
umum daerah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
”https://blud.go.id diakses pada: Selasa 21 April 2020 Pukul 22.34 WIB”
3
untuk keberhasilan pengembangan BLUD. Secara umum akuntansi tidak lepas
dari biaya dengan memperhitungkan biaya uang berbeda akan menghasilkan
akuntansi biaya yang berbeda pula serta berdampak pada pengambilan
keputusan yang berbeda. Dengan demikian untuk pengambilan keputusan yang
tepat serta keberhasilan perencanaan diperlukan sistem dan pelaksanaan BLUD
secara optimal.
a. Penyajian wajar
Laporan Keuangan menyajikan dengan wajar Laporan
Aktivitas/LRA, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan
Keuangan. Faktor pertimbangan sehat bagi penyusun laporan keuangan
diperlukan ketika menghadapi ketidakpastian peristiwa dan keadaan
tertentu. Ketidakpastian seperti itu diakui dengan mengungkapkan hakikat
serta tingkatnya dengan menggunakan pertimbangan sehat dalam
penyusunan laporan keuangan.
4
dan realitas ekonomi, dan bukan hanya aspek formalitasnya. Apabila
substansi transaksi atau peristiwa lain tidak konsisten/berbeda dengan
aspek formalitasnya, maka hal tersebut harus diungkapkan dengan jelas
dalam CaLK.
c. Materialitas
Walaupun idealnya memuat segala informasi, laporan keuangan
BLU hanya diharuskan memuat informasi yang memenuhi kriteria
materialitas. Informasi dipandang material apabila kelalaian untuk
mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat
mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar
laporan keuangan.
5
tidak terpisah dari kementerian negara/ lembaga/ pemerintah daerah
sebagai instansi induk.
3. Menteri/pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/ walikota bertanggung
jawab atas pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum
yang didelegasikannya kepada BLU dari segi manfaat layanan yang
dihasilkan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas
pelaksanaan kegiatan pemberian layanan umum yang didelegasikan
kepadanya oleh Menteri/ pimpinan lembaga/ gubernur/ bupati/
walikota.
5. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian
keuntungan.
6. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja dan
BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
kementerian negara/ lembaga/ SKPD/ pemerintah daerah.
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan
praktik bisnis yang sehat.
6
3) Menyediakan informasi mengenai sumber, alokasi, dan penggunaan
sumber daya ekonomi;
4) Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap
anggarannya;
5) Menyediakan informasi mengenai cara entitas pelaporan mendanai
aktivitasnya dan memenuhi kebutuhan kasnya;
6) Menyediakan informasi mengenai potensi BLU untuk membiayai
penyelenggaraan kegiatan BLU; dan
7) Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
dan kemandirian BLU dalam mendanai aktivitasnya.
7
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu
periode pelaporan.
B. Review Jurnal
1. Identitas Jurnal
a. Judul : Pengaruh Sistem Pengendalian Intern, Asimetri Informasi,
Kesesuaian Kompensasi, dan Implementasi Good Corporate Gorvenanace
Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada
Rumah Sakit Swasta yang ada di Pekanbaru)
b. Sumber : Faculty of Economic Riau Univercity, Pekanbaru, Indonesia.
Email: indra.ramadhany@yahoo.com
c. Vol dan Hal : Vol. 4 No. 1
d. Tahun : Febuari 2017
e. Penulis : Indra Ramadhany
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1) Apakah Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
2) Apakah Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
3) Apakah Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi?
4) Apakah Implementasi Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi?
3. Kajian Teori
a. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
IAI (2012 : 316) menjelaskan bahwa, kecurangan akuntansi sebagai
(1) salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan
keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah
atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi para
pemakai laporan keuangan, (2) salah saji yang timbul dari perlakuan
8
tidak semestinya terhadap aktiva (sering kali disebut sebagai
penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva
entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
9
atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa
yang di berikan ke perusahaan. Hasibuan (2011:119) mendefenisikan
kompensasi adalah segala sesuatu yang dikonstitusikan atau dianggap
sebagai balas jasa/ ekuivalen. Kompensasi menurut Veithzal (2004:357)
juga diartikan sebagai sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti jasa mereka dalam perusahaan. Kompensasi bisa berupa
fisik maupun non fisik dan harus dihitung dan diberikan kepada
karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya
kepada organisasi tempat ia bekerja.
e. Implementasi Good Corporate Governance
Faktor lain yang dapat mencegah terjadinya kecurangan, diantaranya
yaitu penerapan Good Corporate Governance (GCG). Menurut Sutojo
(2008:12), Badan Pengelola Pasar Modal di banyak negara menyatakan
bahwa penerapan good corporate governance di perusahaan- perusahaan
publik secara sehat telah berhasil mencegah praktek pengungkapan laporan
keuangan perusahaan kepada pemegang saham, investor, dan pihak lain
yang berkepentingan secara tidak transparan. Penerapan good corporate
governance juga membuat pengelolaan perusahaan menjadi lebih fokus
dan lebih jelas dalam pembagian tugas, tanggung jawab, dan
pengawasannya.
4. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory, penelitian
explanatory adalah suatu metode penelitian yang bermaksud untuk
mendapatkan kejelasan fenomena yang terjadi secara empiris dan berusaha
untuk mendapatkan jawaban hubungan kausal antar variabel melalui
pengujian hipotesis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
survey. Metode survey adalah suatu penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala- gejala yang ada, mencari keterangan-
keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik
dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat
menggunakan sumber primer. Sedangkan dilihat dari cara atau teknik
10
pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara), kuesioner
(angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. Penelitian
Lapangan (Field Research) dan Penelitian Kepustakaan (Library Research).
Sedangkan, jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup, yaitu
kuesioner yang sudah disediakan jawabannya dengan alasan memberikan
kemudahan kepada responden dalam menjawab.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah sakit di
Pekanbaru yang berjumlah 20 rumah sakit. Sedangkan sampel dalam
penelitian ini seluruh rumah sakit swasta yang ada di Pekanbaru. Unit
analisis penelitian ini adalah rumah sakit. Sedangkan responden dari
penelitian ini adalah kepala keuangan, staff keuangan, kepala bagian
pengadaan barang dan staff pengadaan barang dari 20 Rumah Sakit Swasta di
Pekanbaru. Jadi terhitung 4 responden dari setiap rumah sakit, jumlah
keseluruhannya adalah 80 reponden.
5. Hipotesis Penelitian
H1 : Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
H2 : Asimetri Informasi berpengaruh terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.
H3 :Kesesuaian Kompensasi Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
H4 : Good Corporate Governance Berpengaruh Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi
11
2) Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa asimetri informasi
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi di Rumah
Sakit Kota Pekanbaru.
3) Pengaruh Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi
Hipotesis ketiga dari penelitian ini adalah untuk menguji apakah terdapat
pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi. Hasil penelitian dapat membuktikan bahwa kesesuaian
kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi di
Rumah Sakit Kota Pekanbaru.
4) Pengaruh Implementasi Good Corporate Governance Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Hipotesis keempat dari penelitian ini untuk menguji apakah terdapat
pengaruh Implementasi Good Corporate Governance terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntasi. Hasil penelitian dapat
membuktikan bahwa implementasi good corporate governace
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi di Rumah
Sakit Kota Pekanbaru.
7. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh sistem pengendalian
internal, asimetri informasi, kesesuaian kompensasi, dan implementasi good
corporate governance terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi.
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Asimetri Informasi berpengaruh
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.
3) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kesesuaian Kompensasi
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntasi.
12
4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Good Corporate
Governance berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
BLUD menyelenggarakan akuntansi sesuai dengan standar akuntansi
keuangan daerah atau yang biasa disebut SAP (Standar Akuntansi
Pemerintah). Sesuai dengan Permendagri Nomor 79 tahun 2018 tentang
Badan Layanan Umum Daerah. Badan Layanan Umum Daerah sebagai
instansi yang berada dibawah pemerintah dan wajib membuat laporan
pertanggungjawaban atas realisasi anggaran yang ditujukan kepada instansi
yang membawahi.
Jurnal dari Indra Ramadhany yang meneliti tentang tentang pengaruh
sistem pengendalian internal, asimetri informasi, kesesuaian kompensasi,
dan implementasi good corporate governance terhadap kecendrungan
kecurangan akuntansi menyebutkan bahwa Sistem Pengendalian Internal
berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, Asimetri
Informasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi,
Kesesuaian Kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan
akuntasi, Implementasi Good Corporate Governance berpengaruh terhadap
kecenderungan kecurangan akuntansi
B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat
banyak kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang
membangun dari para pembaca.
14
DAFTAR PUSTAKA
15