Disusun Oleh :
Kelas Paralel kelompok 8
1. Helmi Aditya Prabowo 201611281
2. Yusi Amin A 201611280
3. Farida Nur Jannah 201611281
4. Yana Agustina 201611296
5. Nailul Hikmah 201611301
6. Devi Ivoni idelia 201611302
7. Reva Alfian Indrajaya 201611312
8. Suharti 201611315
9. Azwar Zulfika A 201611336
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2018
DAFTAR ISI
Halaman judul ........................................................................................ i
Daftar isi................................................................................................ ii
PENDAHULUAN
Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen dan aset investasi
yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Portofolio juga dapat diartikan
sebagai bagaimana cara seorang investor menghasilkan keuntungan yang optimal dengan
mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada berbagai jenis investasi yang berada di pasar
modal.
Properti, saham, instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, sampai uang tunai atau
setara kas merupakan isi dari portofolio. Namun saat ini, portofolio lebih diutamakan pada
aset investasi yang likuid seperti: saham, instrumen pendapatan tetap dan kas atau setara kas.
Dalam dunia pasar modal, para investor memiliki preferensi dan karakter yang berbeda-
beda dalam menghadapi risiko. Ada Investor yang menyukai risiko (risk seeker) yaitu
Investor tipe ini berani mengambil risiko tinggi dengan harapan mendapat imbal hasil yang
tinggi pula. Investor dengan karakter tersebut cenderung agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi. Ada juga Investor yang netral terhadap risiko (risk
neutrality) yaitu Investor tipe ini meminta kenaikan imbal hasil yang sama untuk setiap
kenaikan tingkat risiko. Investor dengan karakter ini cenderung hati-hati dan fleksibel dalam
mengambil keputusan investasi. Tetapi ttidak menutup kemungkinan ada pula Investor yang
tidak menyukai risiko (risk averter) yaitu Investor tipe ini hanya berani mengambil risiko
tingkat rendah dengan imbal hasil yang rendal pula. Tipikal investor tidak suka mencari
risiko dan cenderung memikirkan secara matang sebelum mengambil keputusan investasi.
Meskipun investasi dipasar modal menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi,
namun jika semakin besar pengembalian maka semakin besar pula resiko yang dihadapi.
Oleh karena itu maka investor dituntut untuk berfikir secara rasional dan juga memperhatikan
bagaimana cara pengembalian yang optimal pada tingkat resiko yang minimal. Agar tujuan
mendapatkan hasil yang optimal. Pihak investor harus melakukan analisis terhadap saham-
saham yang dibelinya. Kegagalan bisa saja terjadi jika investor mendapatkan informasi yang
terlalu banyak (overload information) yang menyebbkan investor tidak bisa mengambil
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, rumusan masalah sebagai berikut:
1.3.1 Maksud
Maksud penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Akuntansi Topik Khusus dan memahami dan memperjelas materi tentang Teori
portofolio.
1.3.2 Tujuan
Pemilihan Portofolio
Di dalam membentuk suatu portofolio, terdapat permasalahan yakni terdapat
banyak sekali kemungkinan portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva
berisiko yang tersedia di pasar. Kombinasi ini dapat mencapai jumlah yang tidak
terbatas. Belum lagi kombinasi ini juga memasukkan aktiva bebas risiko di dalm
pembentukan portofolio. Jika terdapat kemungkinan portofolio yang jumlahnya
tidak terbatas, maka akan timbul pertanyaan mana yang akan dipilih oleh investor.
Jika investor adalah rasional, maka mereka akan memilih portofolio yang optimal.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model-
model ini, yang pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien.
Untuk model-model ini, semua portofolio yang optimal adalah portofolio yang
efisien. Karena tiap-tiap investor memiliki kurva berbeda, portofolio akan berbeda
untuk masing-masing investor. Investor yang lebih menyukai risiko akan memilih
portofolio dengan return yang tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih tinggi
dibandingkan dengan investor yang kurang menyukai risiko. Jika aktiva tidak
berisiko, seperti SBI, dipertimbangkan, maka aktiva ini dapat merubah portofolio
optimal yang mungkin sudah dipilih oleh investor.
Portofolio yang efisien didefinisikan sebagai portofolio yang memberikan
return ekspektasi terbesar dengan risiko yang sudah tertentu atau memberikan risiko
terkecil dengan return ekspektasi yang sudah tertentu. Portofolio yang efisien ini
dapat ditentukan dengan memilih tingkat return ekspektasi tertentu dan kemudian
meminimumkan risikonya atau menentukan tingkat risiko yang tertentu kemudian
memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio yang efisien ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan
mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio.
Grafik 1.1
Bentuk Umum Attainable Set Tiga Skenario Ekstrim
(Saham A dan B Berkorelasi Positif Sempurna, Nol, dan Negatif Sempurna)
E(R)P
rAB = -1
C D rAB = 0 rAB = +1
0 B A P
Berdasarkan grafik 10.1 di atas, attainable set atau opportunity set ditunjukkan oleh garis
hitam yang tidak terputus-putus (garis AB) untuk portofolio dua saham yang berkorelasi
positif sempurna (rAB = +1,0), kurva BDA untuk portofolio dua saham yang independen
satu sama lain atau tidak berkorelasi (rAB = 0), dan kurva BCA untuk portofolio dua
saham yang berkorelasi negatif sempurna (rAB = -1,0).
Efficient set ditunjukkan oleh titik-titik disepanjang garis AB untuk portofolio dua saham
yang berkorelasi positif sempurna (rAB = +1,0), kurva DA untuk portofolio dua saham
yang independen satu sama lain atau tidak berkorelasi (rAB = 0), dan kurva CA untuk
portofolio dua saham yang berkorelasi negatif sempurna (rAB = -1,0). Titik-titik dalam
efficient set harus dalam attainable set dan titik-titik tersebut haruslah memiliki return
ekspektasian portofolio yang lebih tinggi untuk risiko portofolio yang sama atau risiko
portofolio yang lebih rendah untuk return ekspektasian portofolio yang sama
sebagaimana yang dipertimbangkan oleh investor yang rasional.
Berdasarkan formula di atas, maka risiko portofolio dua saham (saham A dan saham
B) adalah fungsi linear dari proporsi saham A. Secara matematika dituliskan σP =
f(wA ) dengan intercept sebesar standar deviasi saham B (B) dan slope sebesar
selisih standar deviasi saham A dan saham B (A – B).
Slope atau kemiringan garis lurus σP = f(wA ) akan bernilai positif jika risiko
(standar deviasi) saham A lebih besar daripada saham B. Grafik 10.2 (a) di bawah ini
menunjukkan hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko
portofolio ketika risiko saham A lebih besar daripada saham B.
Grafik 1.2
Hubungan Antara Proporsi Saham A Dalam Portofolio dan Risiko Portofolio
P P P
B B
B
0 a 0 a 0 a
Slope atau kemiringan garis lurus σP = f(wA ) akan bernilai nol jika risiko (standar
deviasi) saham A sama dengan saham B. Grafik 10.2 (b) di atas menunjukkan
hubungan antara proporsi saham A dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko
saham A sama dengan saham B Sedangkan Slope atau kemiringan garis lurus σP =
f(wA ) akan bernilai negatif jika risiko (standar deviasi) saham A lebih kecil daripada
saham B. Grafik 10.2 (c) di atas menunjukkan hubungan antara proporsi saham A
dalam portofolio dan risiko portofolio ketika risiko saham A lebih kecil daripada
saham B.
𝐸(𝑅)𝐴 𝐸(𝑅)𝐵
= (P – B) (𝜎 ) + E(R)B – [ (𝜎𝑃 − 𝜎𝐵 ) (𝜎 )]
𝐴 −𝜎𝐵 𝐴 −𝜎𝐵
𝐸(𝑅)𝐴 −𝐸(𝑅)𝐵
[[ ] 𝜎𝑃 ]
𝜎𝐴 −𝜎𝐵
membentuk attainable set portofolio dua saham dengan korelasi positif sempurna.
Contoh 1.1
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang
berkorelasi positif sempurna dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan
analisis terhadap tiga periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan
return ekspektasian sebesar 15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20%
sedangkan saham PQRS memberikan return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko
7%. Sajikanlah attainable set dan efficient set portofolio dua saham Arlan!
Alternatif Penyelesaian # 1: Rumus hubungan E(R)P dan P untuk r = +1,0
𝐸(𝑅)𝑃𝑄𝑅𝑆 −𝐸(𝑅)𝐴𝐵𝐶𝐷 𝐸(𝑅)𝐴𝐵𝐶𝐷 −𝑃𝑄𝑅𝑆
E(R)p = [𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆 [ ] + 𝐸(𝑅)𝑃𝑄𝑅𝑆 ] + [[ ] 𝜎𝑃 ]
𝜎𝐴𝐵𝐶𝐷 −𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆 𝜎𝐴𝐵𝐶𝐷 −𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆
0,08 − 0,15
E(R)p = [0,08 [ 0,20−0,07 ] + 0,07] +
0,15 −0,08
[[ 0,20−0,07 ] 𝜎𝑃 ]
= 0,0423 + 0,5385 P
Grafik 1.3
Hubungan E(R)P dan P untuk alternatif pendekatan
pertama
0 P
Titik-titik di dalam garis lurus yang tebal adalah attainable set yang sekaligus juga
efficient set.
Alternatif Penyelesaian # 2: Tabel E(R)P dan P dari variasi nilai WABCD dan WPQRS
Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
𝜎𝑃 = σPQRS + (σABCD − σPQRS ) wABCD
= 0,07 + (0,20 – 0,07) wABCD
= 0,07 + 0,13 wABCD
Grafik 1.4
Hubungan E(R)P dan P untuk alternatif pendekatan
kedua
0.16
y = 0.5385x + 0.0423
0.14 100% SAHAM ABCD
R² = 1
RETURN EKSPEKTASIAN PORTOFOLIO
0.12
0.1
0.04
0.02
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
RISIKO PORTOFOLIO
Titik-titik dalam garis lurus yang tidak terputus-putus adalah attainable set yang juga efficient set
minimum)
Hubungan antara risiko portofolio dan proporsi saham A adalah tidak linear tetapi
parabolik dengan titik puncak di bawah (titik minimum) sebagaimana disajikan oleh
grafik 10.5 (b) di bawah ini:
\
Grafik 1.5
Profil E(R)P dan P untuk portofolio dua saham yang tidak berkorelasi
E(R)P P E(R)P
E(R)A A
E(R)A
P
E(R)P* = f(P*)
E(R)B P* = f(wA*)
E(R)B
P
Contoh 1.2
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang
tidak berkorelasi satu sama lain dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan
analisis terhadap tiga periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan
return ekspektasian sebesar 15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20%
sedangkan saham PQRS memberikan return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko
7%. Sajikanlah attainable set dan efficient set portofolio dua saham Arlan!
2
𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆
Alternatif Penyelesaian # 1: Rumus wABCD* = 𝜎2 2 yaitu titik optimum
𝐴𝐵𝐶𝐷 +𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆
2
𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆 (0,07)2
wABCD* = 𝜎2 2 = (0,2)2 +(0,07)2 = 0,1091
𝐴𝐵𝐶𝐷 +𝜎𝑃𝑄𝑅𝑆
P2 = 2
wABCD σ2ABCD + (1 − wABCD )2 σ2PQRS
= (0,1091)2 (0,2)2 + (1 – 0,1091)2 (0,07)2
= 0,004365
P = √0,004365 = 0,0667
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= (0,1091) (0,15) + (1 - 0,1091) 0,08
= 0,0876
Grafik 1.6
Attainable Set dan Efficient Set untuk Alternatif Penyelesaian # 1
E(R)P Titik A adalah portofolio yang terdiri atas satu saham tunggal yaitu
100% saham emiten ABCD.
0,15 A Titik B adalah portofolio yang terdiri atas satu saham tunggal yaitu
100% saham emiten PQRS.
C
0,0876
Titik C adalah portofolio yang terdiri atas 10,91% saham emiten
0,08 B ABCD dan 89,09% saham emiten PQRS.
0 0,066 0,07 0,2 P Kurva BCA atau ACB adalah attainable set atau opportunity set
sedangkan kurva AC atau CE adalah efficient set.
Alternatif Penyelesaian # 2: Tabel E(R)P dan P dari variasi nilai WABCD dan WPQRS
wABCD WPQRS E(R)P P
1,0 0,0 0,080 0,070
0,9 0,1 0,087 0,066
0,8 0,2 0,094 0,069
0,7 0,3 0,101 0,077
0,6 0,4 0,108 0,090
0,5 0,5 0,115 0,106
0,4 0,6 0,122 0,123
0,3 0,7 0,129 0,142
0,2 0,8 0,136 0,161
0,1 0,9 0,143 0,180
0,0 1,0 0,150 0,200
Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
P2 = wA2 σ2A + (1 − wA )2 σ2B
Grafik 1.7
Attainable Set dan Efficient Set untuk Alternatif Penyelesaian # 2
E(R)P
0.16
100% Saham ABCD
0.14
0.12
0.1
10,91% Saham ABCD
0.08 89,09% Saham PQRS 100% Saham PQRS
0.06
0.04
0.02
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Risiko (P)
Keseluruhan titik di atas adalah attainable set atau opportunity set sedangkan semua
titik hijau adalah efficient set.
Titik perpotongan kurva persamaan pertama dan kedua di atas adalah (wA*, P*) di
mana wA* diperoleh melalui persamaan berikut ini:
− σB + wA (σA +σB ) = σB − wA (σA +σB )
2 B = 2 wA (A + B)
𝜎𝐵
wA* = 𝜎
𝐴 +𝜎𝐵
kemudian masukkan nilai wA* ke dalam persamaan alternatif pertama atau kedua
untuk memperoleh nilai P* dan ternyata nilai P* = 0. Grafik hubungan antara P
dan wA untuk rAB = -1,0 di sajikan dalam Grafik 10.8 di bawah ini. Sedangkan
hubungan antara E(R)P dan wA sama seperti Grafik 10.5 (a).
Grafik 1.8
Hubungan antara P dan wA untuk rAB = -1,0
P
B
0 wA* wA
B
Contoh 1.3
Arlan sedang mempertimbangkan dua saham emiten yaitu ABCD dan PQRS yang
berkorelasi negatif sempurna dalam portofolio investasi sahamnya. Berdasarkan
analisis terhadap tiga periode return historis berturut-turut, saham ABCD memberikan
return ekspektasian sebesar 15% dan risiko (standard deviation) sebesar 20%
sedangkan saham PQRS memberikan return ekspektasian sebesar 8% dengan risiko
7%. Sajikanlah attainable set dan efficient set portofolio dua saham Arlan!
wABCD WPQRS E(R)P #1 P #2 P
1,0 0,0 0,080 -0,070 0,070
0,9 0,1 0,087 -0,043 0,043
0,8 0,2 0,094 -0,016 0,016
0,7 0,3 0,101 0,011 -0,011
0,6 0,4 0,108 0,038 -0,038
0,5 0,5 0,115 0,065 -0,065
0,4 0,6 0,122 0,092 -0,092
0,3 0,7 0,129 0,119 -0,119
0,2 0,8 0,136 0,146 -0,146
0,1 0,9 0,143 0,173 -0,173
0,0 1,0 0,150 0,200 -0,200
Angka-angka dalam kolom E(R)P dan P ditentukan dengan rumus berikut ini:
E(R)P = wABCD E(R)ABCD + wPQRS E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + (1 – wABCD) E(R)PQRS
= wABCD E(R)ABCD + E(R)PQRS – wABCD E(R)PQRS
= 0,15 wABCD + 0,08 – 0,08 wABCD
= 0,08+ 0,07 wABCD
#1 𝜎𝑃 = wABCD σABCD − (1 − wABCD ) σPQRS
= 0,2 wABCD – 0,07 (1 − wABCD )
#2 𝜎𝑃 = − wABCD σABCD + (1 − wABCD ) σPQRS
= – 0,2 wABCD + 0,07 (1 − wABCD )
Grafik 1.9
Attainable Set dan Efficient Set Dua Saham Berkorelasi Negatif Sempurna
0.16
100% Saham PQRS
0.14
0.12
Return Ekspektasian Portofolio
0.1
100% Saham
0.08
ABCD
0.06
0.04
0.02
0
-0.25 -0.2 -0.15 -0.1 -0.05 0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Risiko Portofolio
Titik-titik yang terhubung garis merah dan hijau di kuadran pertama adalah attainable
set atau opportunity set sedangkan efficient set ditunjukkan oleh titik-titik yang
terhubung garis hijau saja.
Tiap – tiap investor akan mempunyai tanggapan terhadap risiko yang berbeda,
sehingga seorang investor akan memilih portofolio berbeda dengan investor lainnya
selama portofolio tersebut merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient
set. Portofolio mana yang dipilih investor tergantung dari fungsi utilitinya masing –
masing. Portofolio yang optimal untuk tiap – tiap investor terletak pada titik
persinggungan antara fungsi utility investor dengan efficient set.
Untuk investor portofolio optimal adalah berada di titik C1 yang memberikan
kepuasan kepada investor ini sebesar U2. Jika investor ini rasional, dia tidak akan
memilih portofolio D1 karena walaupun portofolio ini tersedia dan dapat dipilih yang
berada di attinable set, tetapi bukan portofolio yang efisien, sehingga akan
memberikan kepuasan sebesar U1 yang lebih rendah dibandingkan dengan kepuasan
sebesar U2. Idealnya, investor ini akan memilih portofolio yang memberikan
kepuasan yang tertinggi. Jika investor ihadapakan pada pilihan untuk memilih
portofolio E1 karena portofolio E1 memberikan kepuasan sebesar U3 yang lebih
tinggi dari pada portofolio C1 yang hanya memberikan kepuasan sebesar U2.
Sehingga Investor akan memilih portofolio optimal yang berada di efficien set yang
menyinggung fungsi utilitinya, yaitu titik di C2
2) Portofolio Optimal Risiko Terkecil Model Markowitz
Jika investor hanya mempertimbangkan risiko portofolio yang terkecil tanpa
mempertimbangkan simpanan dan pinjaman bebas risiko dan investor diasumsikan
sebagai risk-averse individu, maka titik B di gambar 1.10 merupakan titik yang dipilih
sebagai portofolio optimal. Di titik ini, kombinasi aktiva akan memberikan
portofolioyang efisien dengan risiko terkecil.
Titik portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan metode
penyelesaian optimasi. Portofolio optimal di titik B ini merupakan portofolio optimal
dengan risiko terkecil, sehingga portofolio ini disebut portofolio varian minimal atau
MVP (Minimal Variance Portofolio). Fungsi objektif yang digunakan adalah fungsi
risiko portofolio berdasarkan metode Markowits. Fungsi objektif ini kemudian
diminimalkan dengan memasang beberapa kendala. Kendala yang pertama adalah
total proporsi yang diinvestasikan dimasing – masing. Aktiva untuk seluruh n aktiva
adalah sama dengan 1 (atau dana yang diinvestasikan seluruhnya berjumlah 100%).
Misalnya wi adalah proporsi aktiva ke-i yang diinvestasikan ke dalam portofolio yang
terdiri dari n aktiva, maka kendala pertama ini dapat dituliskan sebagai :
𝒏
∑ 𝑾𝒊 = 𝟏
𝒊=𝟏
Kendala yang kedua adalah proporsi dari masing – masing sekuritas tidak boleh
bernilai negatif sebagai berikut :
wi ≥ 0 untuk i = 1 sampai dengan n
Kendala yang ketiga adalah jumlah rata – rata dari seluruh return masing – masing
aktiva (Ri) sama dengan return portofolio (Rp) :
𝒏
∑ 𝑾𝒊 . 𝑹𝒊 = 𝑹𝑷
𝒊=𝟏
Dengan demikian, model penyelesaian optimasi ini dapat ditulis sebagai berikut :
Fungsi Objektif :
𝒏 𝒏 𝒏
∑ 𝑾𝒊 . 𝝈𝟐𝑰 + ∑ ∑ 𝑾𝒊 . 𝑾𝒋 . 𝝈𝒊𝒋
𝒊=𝟏 𝒊=𝟏 𝑱=𝟏
i ≠j
3) Portofolio Optimal dengan Aktiva Bebas Risiko
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah
portofolio yang belum benar – benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu
preferensi risiko tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowits belum benar –
benar merupakan portofolio yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko portofolio
terkecil atau MVP (Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang benar – benar
optimal secara umum (tidak tergantung preferensi investor tertentu) dapat diperoleh
dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas risiko dapat
didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu dengan
risiko yang sama dengan nol.
Portofolio optimal ini meruapakan hasil persinggungan garis lurus dari titik
RBRdengan kurva efficient set. Titik persinggungan M ini merupakan titik
persinggungan antara kurva efficient set dengan garis lurus yang mempunyai sudut
atau slope (0) terbesar. Slope ini nilainya adalah sebesar return ekspektasian
portofolio dikurangi denagn return aktiva bebas risiko dan semuanya dibagi dengan
deviasi return dari portofolio sebagai berikut:
𝑬(𝑹𝒑 ) − 𝑹𝑩𝑹
𝜽𝑷 =
𝝈𝒑
Notasi :
θP = Slope dari portoofolio optimal
E(RP) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko
σP = Risiko (deviasi standar) portofolio optimal
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol
(karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) :
σBR,i = ρBR,i . 0 . σi = 0.
Investor dapat memasukkan aktiva bebas risiko ke dalam portofolio timal aktiva
berisiko ke dalam bentuk simpanan (lending) atau pinjaman (borrowing). Dalam
bentuk simpanan berarti membeli aktiva bebas risiko dan memasukkannya ke dalam
portofolio efisien aktiva berisiko. Dalam bentuk pinjaman berarti meminjam sejumlah
dana dengan tingkat bunga bebas risiko (menjual aktiva bebas risiko) dan
menggunakan dana ini untuk menambah proporsi di portofolio efisian aktiva berisiko.
Kenyataannya tidak selalu investor dapat membeli atau menjual aktiva bebas risiko
dengan risiko dengan tingkat pengembalian yang sama, yaitu sebesar return bebas
risiko. Umumnya investor dapat membeli (menginvestasikan) dananya dengan tingkat
return bebas risiko, yaitu misalnya dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia. Akan
tetapi, investor biasanya harus meminjam dengan pengembalian yang lebih tinggi dari
tingkat return bebas risiko.
Jika investor hanya dapat membeli aktiva bebas risiko, tetapi tidak dapat meminjam
dengan tingkat bebas risiko, efficient set yang tersedia adalah di kurva RBR-M-A.
Untuk kasus ini, investor mempunyai tiga alternatif yang dapat dilakukan, yaitu
sebagai berikut ini.
1. Menanamkan semua modalnya ke ativa bebas risikio dengan mendapatkan tingkat
return pasti sebesar RBR.
2. Menanamkan semua modalnya ke portofolio optimal aktiva berisiko dititik M
dengan mendapatkan return ekspektasian sebesar E(RM) dengan risiko σM.
3. Menanamkan sebagian modalnya ke aktiva bebas risiko dan sebagian lagi ke
portofolio optimal aktiva berisiko dengan hasil return ekspektasian lebih besar dari
RBR tetapi lebih kecil dari E(RM) atau RBR<E(Rp)<E(RM). Sedang risiko yang
diperoleh adalah sebesar 0<σp<σM, yaitu lebih besar dari 0 dan lebih kecil dari σM.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Portofolio adalah kumpulan berbagai aset, dalam hal ini difokuskan pada aset saham,
yang dimiliki oleh seseorang dengan harapan dapat memberikan kesejahteraan yang paling
optimum (maksimum) selama investment horizon atau holding period. Untuk mencapai
hal ini, maka orang tersebut harus menentukan kombinasi terbaik terhadap aset-aset dalam
portofolio yang menyebabkan kesejahteraannya paling maksimum.
Portofolio-portofolio efisien berada di efficient set. Portofolio-portofolio efisien
merupakan portofolio-portofolio yang baik, tetapi bukan yang terbaik. Hanya ada satu
portofolio yang terbaik, yaitu portofolio optimal. Portofolio optimal berada di portofolio –
portofolio efisien. Portofolio optimal merupakan bagian dari portofolio-portofolio efisien.
Suatu portofolio optimal juga sekaligus merupakan suatu portofolio efisien, tetapi suatu
portofolio efisien belum tentu portofolio optimal. Dengan menggunakan konsep orang
yang rasional (rational people), portofolio-portofolio efisien dapat dijelaskan. Orang yang
rasional didefinisikan sebagai orang yang akan memilih lebih dibandingkan dengan
memilih kurang.
DAFTAR PUSTAKA
Jogiyanto, H.M. 2013. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE