GEOPOLITIK INDONESIA
DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui pengertian geopolitik Indonesia
Untuk mengetahui pengertian wawasan nusantara
Untuk mengetahui hasil analisa factor-factor yang mempengaruhi wawasan
nusantara?
BAB II
METODE
A. SUMBER DATA
Penulis menggunakan sumber data sekunder, yaitu literature yang berupa buku-buku
baik dalam edisi cetak, internet, maupun pembahasan lainnya.
Data yang telah didapatkan selanjutnya akan dianalisa dengan teknik teknik sebagai
berikut :
1. Teknik Analisis Dekriptif
Yaitu teknik untuk mengumpulkan data, rnengelompokkan. Sehingga data tersebut
akan memberikan suatu gambaran yang sebenarnya.
2. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa
kuantitatif. Tujuan analisis ini digunakan untuk menarik kesimpulan dan menguji
hipotesis serta menganalisa data penelitian yang bersifat hubungan (pengaruh).
BAB III
PEMBAHASAN
Geopolitik dapat diartikan sebagai sebuah kebijakan politik suatu negara yang
memanfaatkan geografi sebagai basis penguasaan ruang hidup demi terjaminnya
kelangsungan hidup dan pengembangan kehidupan negara yang bersangkutan.
a. Wilayah (Geografi)
a. Wilayah merupakan sebuah daerah yang dikuasai atau juga yang menjadi teritorial
dari sebuah kedaulatan. Secara umum, wilayah (region) merupakan suatu bagian
permukaan bumi yang mempunyai karakteristik khusus atau juga khas tersendiri yang
menggambarkan satu keseragaman atau juga homogenitas sehingga akan dengan jelas
dapat dibedakan dari wilayah-wilayah lain di sekitarnya.
b. Wilayah merupakan suatu bagian atau daerah di permukaan bumi yang dibatasi oleh
adanya kenampakan tertentu yang memiliki ciri dan sifatnya itu khas dan juga
membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Contohnya, wilayah hutan
berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota berbeda juga wilayah perdesaan.
c. Wilayah merupakan suatu konsep yang digunakan untuk dapat mengidentifikasi serta
juga mengorganisasi daerah (area) di muka Bumi untuk segala tujuan. Suatu wilayah
mempunyai karakteristik tertentu yang memberikan ukuran-ukuran kesamaan serta
juga perbedaan dengan wilayah lain.
d. Wilayah tersebut juga bisa digunakan untuk menyederhanakan daerah di muka Bumi
dengan pengaturan dengan berdasarkan pada karakteristik fisik serta sosial yang ada.
Wilayah dibangun manusia ialah sebagai suatu hasil kreasi serta juga memiliki batas-
batas yang diturunkan dari kriteria khusus.
Pengertian Wilayah Menurut Para Ahli
Dibawah ini merupakan beberapa pengertian wilayah yang dikemukakan oleh para ahli,
diantaranya :
1. R.E. Dickinson
Menurut R.E. Dickinson, Wilayah merupakan sesuatu yang kondisi fisiknya itu
homogen.
2. A.J. Heriston
Menurut beliau, Wilayah merupakan suatu komplek tanah, air, udara, tumbuhan,
hewan serta juga manusia dengan hubungan khusus ialah sebagai kebersamaan yang
kelangsungannya itu mempunyai karakter khusus dari permukaan bumi.
3. Fannemar
Menurut Fannemar, Wilayah merupakan suatu area yang digolongkan dengan melalui
kenampakan permukaan yang sama serta juga dikontraskan dengan area sekitarnya.
4. Taylor
Menurut Taylor, Wilayah merupakan sebuah bagian dari permukaan bumi yang
berbeda serta juga ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dan juga ditunjukkan oleh
sifat-sifat yang tidak sama dari yang lainnya.
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah
Nasional, Wilayah meurpakan suatu ruang yang merupakan kesatuan geografis dan
juga segenap unsur terkait padanya yang batas serta juga sistemnya itu ditentukan
dengan berdasarkan aspek administratif serta/aspek fungsional.
a. Jenis-Jenis Wilayah
1. Uniform region
Wilayah yang didasarkan dari konsep homogenitas yag disebut juga dengan wilayah
formal atau homogeneous atau juga uniform region, contohnya wilayah bentuk
ekonomi serta juga wilayah bentuk lahan.
2. Nodal region
Wilayah yang didasarkan dari konsep heterogenitas yang disebut juga wilayah
fungsional atau juga nodal region atau organic region, contohnya seperti kota
metropolitan.
b. Pengertian Perwilayahan
Perwilayahan (regionalisasi) merupakan suatu proses penggolongan wilayah dengan
berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau juga penggolongan wilayah tersebut
dapat dilakukan dengan secara formal maupun fungsional. Dalam perencanaan
pembangunan, pemerintah juga harus memahami kondisi pada suatu wilayah sebab
tiap-tiap wilayah itu memiliki kondisi yang berbeda-beda.
c. Penggolongan Wilayah
Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik) dengan berdasarkan ketampakan alami,
seperti wilayah pertanian serta kehutanan.
3. Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal) dengan berdasarkan pada satu
ketampakan, contohnya wilayah dengan berdasarkan iklim, hewan, atau iklim saja.
4. Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya) didasarkan pada ketampakan jenis
atau juga tema tertentu. Contohnya di wilayah hutan hujan tropis yang ditonjolkan itu
hanyalah flora tertentu misalnya seperti anggrek.
5. Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus) dicirikan kondisi grafis yang khas
didalam hubungannya dengan letak, adat istiadat, budaya, serta kependudukan secara
umum. Misalnya wilayah Asia Tenggara, Eropa Timur, dan lain sebaginya.
2. Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor) berdasarkan metoda statistik-
deskriptif atau juga dengan metoda statistik-analitik. Penentuan wilayah berdasarkan
analisis faktor terutama yang memiliki tujuan untuk hal-hal yang sifatnya itu
produktif, seperti penentuan wilayah untuk tanaman jagung serta kentang.
a. Ciri – Ciri Perwilayahan
Dalam geografi juga dikenal tiga (3) kriteria pewilayahan dengan ciri-ciri Sebagai
diantaranya:
Pewilayahan berciri tunggal disebut juga dengan single topic region merupakan suatu
penetapan region atau wilayah yang didasarkan pada salah satu aspek geografi.
Contohnya seperti tekanan pada udara dapat digunakan untuk membedakan antara
wilayah dataran rendah serta juga wilayah dataran tinggi.
Total region
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
Mungki itulah makalah yang dapat disusun. Dalam penyusunannya tak lepas dari berbagai
masalah baik segi ekonomi maupun waktu, namun demikian makalah ini dapat disusun meski
menyisakan banyak kekurangan. Untuk itu diperlukan masukan-masukan yang membangun
dari para pembaca agar dalam penyusunan makalah berikutnya bisa lebih baik lagi.