Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEORI PORTOFOLIO & ANALISIS INVESTASI

“PORTOFOLIO OPTIMAL”

DISUSUN OLEH

Kelompok II:
1. Rati Mulyana 16179251
2. Nurhasna Arsyad 16179252
3. Aan Usman 16179244
4. Firna 16179247
5. Putri Carolina Pasae 16179248
6. Nurfashillah Fidyastuti

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN NITRO MAKASSAR


TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. karena telah

melimpahkan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun tugas ini.

Tugas ini kami buat dengan segala kekurangannya, namun dikandung harapan

sebagai bahan pembelajaran Mata Kuliah Teori Portofolio & Analisis Investasi karena

masalah yang akan di bahas dalam makalah ini mengenai “Portofolio Optimal”.

Karya ini bertujuan untuk memenuhi tugas kelompok Program Studi Pendidikan

Ekonomi, Mata Kuliah Teori Portofolio & Analisis Investasi.

Demikian yang dapat kami sampaikan, ada pun kami sangat mengharapkan kritik

dan saran yang kiranya membangun sebagai bahan masukan kami dalam menyusun

makalah selanjutnya.

Dan kami mohon maaf apabila dalam membuat makalah ini terdapat kekurangan,

karena kami menyadari, bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna.Dan tak lupa pula

kami ucapkan terimakasih untuk semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

makalah ini.

Makassar, Mei 2019

Kelompok II
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. Pendahuluan

a. LatarBelakangMasalah

b. RumusanMasalah

BAB II. Pembahasan

a. Pengertian Portofolio Optimal

b. Pendekatan Portofolio Optimal

BAB III. Penutup

a. Kesimpulan

b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Portofolio adalah gabungan atau kombinasi dari berbagai instrumen dan aset
investasi yang disusun untuk mencapai tujuan investasi investor. Portofolio juga dapat
diartikan sebagai bagaimana cara seorang investor menghasilkan keuntungan yang optimal
dengan mengalokasikan sejumlah dana tertentu pada berbagai jenis investasi yang berada
di pasar modal.
Properti, saham, instrumen pendapatan tetap seperti obligasi, sampai uang tunai
atau setara kas merupakan isi dari portofolio. Namun saat ini, portofolio lebih diutamakan
pada aset investasi yang likuid seperti: saham, instrumen pendapatan tetap dan kas atau
setara kas.
Dalam dunia pasar modal, para investor memiliki preferensi dan karakter yang
berbeda-beda dalam menghadapi risiko. Ada Investor yang menyukai risiko (risk seeker)
yaitu Investor tipe ini berani mengambil risiko tinggi dengan harapan mendapat imbal hasil
yang tinggi pula. Investor dengan karakter tersebut cenderung agresif dan spekulatif dalam
mengambil keputusan investasi. Ada juga Investor yang netral terhadap risiko (risk
neutrality) yaitu Investor tipe ini meminta kenaikan imbal hasil yang sama untuk setiap
kenaikan tingkat risiko. Investor dengan karakter ini cenderung hati-hati dan fleksibel
dalam mengambil keputusan investasi. Tetapi ttidak menutup kemungkinan ada pula
Investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) yaitu Investor tipe ini hanya berani
mengambil risiko tingkat rendah dengan imbal hasil yang rendal pula. Tipikal investor
tidak suka mencari risiko dan cenderung memikirkan secara matang sebelum mengambil
keputusan investasi.
Meskipun investasi dipasar modal menjanjikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi, namun jika semakin besar pengembalian maka semakin besar pula resiko yang
dihadapi. Oleh karena itu maka investor dituntut untuk berfikir secara rasional dan juga
memperhatikan bagaimana cara pengembalian yang optimal pada tingkat resiko yang
minimal. Agar tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari penyertaan modalnya bisa
membuat investor mendapatkan hasil yang optimal. Pihak investor harus melakukan
analisis terhadap saham-saham yang dibelinya. Kegagalan bisa saja terjadi jika investor
mendapatkan informasi yang terlalu banyak (overload information) yang menyebbkan
investor tidak bisa mengambil informasi yang relevan dan paling dibutuhkan dalam
menganalisis portofolio.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, untuk memperoleh kejelasan masalah
yang akan dibahas, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan portofolio optimal ?
2. Apakah pendekatan yang digunakan dalam portofolio optimal ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PORTOFOLIO OPTIMAL

Portofolio adalah kumpulan saham / aset lain yang dimiliki oleh pemodal perorangan atau
lembaga. Menurut Ardiyos (dalam skripsi Aminah, 2004 : 23) tujuan portofolio adalah
mengurangi risiko dengan penganekaragaman kepemilikan efek. Portofolio secara harfiah
memiliki sekumpulan surat – surat. Teori ini disebut teori portofolio karena mempunyai cara
mengestimasikan dana kedalam bentuk surat – surat berharga, teori ini didasarkan pada
kenyataan bahwa pemilik modal akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat
berharga dengan tujuan mengurangi risiko yang harus ditanggung dan kemudian ingin
mendapatkan santunan ( penghasilan ) yang lebih tinggi.
Usnan, 2001 : 104 mnengatakan Risiko dari portofolio yang didiversifikasikan secara baik
tergantung pada risiko pasar dari masing-masing saham yang di masukkan dalam portofolio
tersebut, dengan kata lain jika ingin membentuk portofolio yang memiliki risiko rendah, maka
saham yang dipilih bukanlah saham yang memiliki covarian dengan portofolio yang rendah,
Kalau portofolio tersebut mewakili kesempatan investasi yang ada, dengan proporsi sesuai
dengan bobot investasi tersebut, maka portofolio tersebut disebut sebagai portofolio pasar.
Portofolio optimal dapat ditentukan dengan menggunakan model Markowitz atau dengan
model indeks tunggal. Untuk menentukan portofolio yang optimal dengan model ini, yang
pertama kali dibutuhkan adalah menentukan portofolio yang efisien. Untuk ini, semua
portofolio yang optimal adalah portofolio yang efisien. Karena setiap investor mempunyai
kurva berbeda yang tidak sama, portoflolio optimal akan berbeda untuk masing – masing
investor. Investor yang lebih menyukai risiko akan memilih portofolio dengan return yang
tinggi dengan membayar risiko yang juga lebih tinggi. Jika aktiva tidak berisiko
dipertimbangkan, aktiva ini dapat merubah portofolio optimal yang mungkin sudah dipilih oleh
investor.
Portofolio optimal adalah salah satu dari portofolio efisien yang dipilih oleh investor
menurut preferensi investor sendiri (Tandelilin, 2010: 157). Preferensi investor memiliki 3
jenis, antara lain; investor yang mencari risiko (risk seeker ), investor yang netral terhadap
risiko (risk neutral ), investor yang menghindari risiko (risk aversion). (Tandelilin, 2010: 156).
Portofolio optimal merupakan pilihan dari berbagai sekuritas dari portofolio efisien.
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat returnekspektasi tertentu
dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat risiko yang tertentu dan
kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang rasional akan memilih
portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk dengan mengoptimalkan
satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko portofolio
Penjelasan di atas memaparkan bahwa portofolio optimal antara satu investor mungkin
akan berbeda dengan investor lainnya. Salah satu cara yang bisa digunakan untuk mendapatkan
portofolio optimal adalah dengan pendekatan indeks Sharpe. Metode ini menganggap bahwa
portofolio yang memiliki kinerja terbaik adalah yang mempunyai rewards to variability ratio
(perbandingan antara tingkat pengembalian portofolio dan risiko portofolio) tertinggi.
Portofolio efisien dari model portofolio Mean Variance (MV) yang dibentuk oleh peneliti
adalah 6 portofolio efisien. Perhitungan portofolio efisien di atas berdasarkan nilai return
saham, covariance antar saham, yang kemudian akan membentuk risiko. Portofolio efisien juga
melibatkan nilai bobot untuk tiap saham yang bisa menyusun portofolio efisien. Setelah
penyusunan portofolio efisien, peneliti mencari portofolio optimal dari Mean Variance.
Portofolio optimal yang dilakukan peneliti dengan menggunakan pendekatan Indeks Sharpe,
yakni dengan rewards to variability ratio.

B. PENDEKATAN PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL

Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:


a. Portofolio Optimal Berdasarkan Preferensi Investor
Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor mengasumsikan hanya
didasarkan pada return ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang
menganggap bahwa investor mempunyai fungsi utility yang sama atau berada pada titik
persinggungan utiliti investor dengan effiicient set. (Jogiyanto, 2000: 193)
Portofolio optimal berdasarkan preferensi mempunyai tanggapan risiko berbeda,
sehingga mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut
merupakan portofolio efisien yang masih berada di efficient set .
Tiap investor mempunyai tanggapan risiko yang berbeda-beda. Investor yang
mempunyai tanggapan kurang menyukai risiko mungkin akan memilih portofolio di
titik B. Tapi, investor lainnya mungkin mempunyai tanggapan risiko berbeda, sehingga
mereka memilih portofolio yang lainnya selama portofolio tersebut merupakan
portofolio efisien yang masih berada di efficient set . Portofolio mana yang akan dipilih
investor tergantung dari fungsi utilitinya masing-masing.

b. Portofolio Optimal Berdasarkan Model Markowitz


Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-an yang
disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Teori Markowitz menggunakan beberapa
pengukuran statistik dasar untuk mengembangkan suatu rencana portofolio,
diantaranya expected return, standar deviasi baik sekuritas maupun portofolio, dan
korelasi antar return. Teori ini memformulasikan keberadaan unsur return dan risiko
dalam suatu investasi, dimana unsur risiko dapat diminimalisir melalui diversifikasi
dan mengkombinasikan berbagai instrumen investasi kedalam portofolio. Pada tahun
1952 teori tersebut dipublikasi secara luas pada Journal of Finance.
Teori Portofolio Markowitz didasarkan atas pendekatan mean (ratarata)
dan variance (varian), dimana mean merupakan pengukuran tingkat return dan varian
merupakan pengukuran tingkat risiko. Teori Portofolio Markowitz ini disebut juga
sebagai mean-Varian Model, yang menekankan pada usaha memaksimalkan
ekspektasi return (mean) dan meminimumkan ketidakpastian/risiko (varian) untuk
memilih dan menyusun portofolio optimal. Markowitz mengembangkan Index
Model sebagai penyederhanaan dari Mean-Varian Model, yang berusaha untuk
menjawab berbagai permasalahan dalam penyusunan portofolio, yaitu terdapatnya
begitu banyak kombinasi aktiva berisiko yang dapat dipilih dan disusun menjadi suatu
portofolio. Dari sekian banyak kombinasi yang mungkin dipilih, investor rasional pasti
akan memilih portofolio optimal (efficient set).
Model Markowitz merupakan model formal pertama yang mendiversifikasi
portofolio dengan perhitungan kuantitatif. risiko portofolio bukan hanya merupakan
rata-rata tertimbang (weighted average money market ), maksimalkan return atau risiko
dari expected pertama kali Return maupun rataweighted average) dari setiap aset dalam
portofolio tetapi juga memperhatikan hubungan antar aset. Konsep statistik yang
penting ini adalah koefisiencovariance, karena dua konsep inilah model Markowitz
sering pula disebut sebagai model mean-variance. Return dalam model Markowitz
adalah keuntungan yang diperoleh dari sejumlah modal yang ditanamkan dalam suatu
periode waktu, yaitu berupa persentase dari modal. Suatu investasi apabila memberikan
ketidakpastian keuntungan maka investasi dinyatakan memiliki risiko. Jadi, definisi
dari risiko adalah variabilitas dari return yang diperoleh.
Dalam pendekatan ini pemilihan portofolio investor didasarkan pada preferensi
mereka terhadap return yang diharapkan dan risiko masing-masing pilihan portofolio,
kontribusi yang sangat pentinga bagi investor adalah bagaimana seharusnya melakukan
deversifikasi secara optimal.
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dari model markowitz menurut yaitu;
(Tandelilin,2001: 79)
a. Semua titik portofolio yang ada dalam permukaan efisien mempunyai kedudukan
yang sama antara satu dengan lainnya.
b. Model Markowitz tidak memasukkan isu bahwa investor boleh meminjam dana
untuk membiayai portofolio pada aset yang berisiko dan Model Markowitz juga
belum memperhitungkan kemungkinan investor untuk melakukan investasi pada
aset bebas risiko.
c. Dalam kenyataanya, investor yang berbeda-beda akan mengestimasi imput yang
berbeda pula ke dalam model Markowitz, sehingga garis pemukaan efisien yang
dihasilkan juga berbeda-beda bagi masing-masing investor.
Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz di dasarkan pada empat asumsi,
yaitu: (Tandelilin, 2001: 78)
1. waktu yang digunakan hanya satu periode
2. Tidak ada biaya transaksi
3. Preferensi investor hanya didasarkan pada return ekspektasi dan risiko
4. Tidak ada simpanan dan pinjaman bebas risiko
Asumsi bahwa preferensi investor mengasumsikan hanya didasarkan pada return
ekspektasi dan risiko dari portofolio secara implisist yang menganggap bahwa investor
mempunyai fungsi utility yang sama. Pada kenyatannya tiap-tiap investor memiliki
fungsi utilitas yang berbeda, sehingga portofolio optimal akan dapat berbeda.

c. Portofolio Optimal Dengan Aktiva Bebas


Risiko Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor sebenarnya adalah
portofol io yang belum benar – benar optimal, tetapi optimal menurut investor tertentu
preferensi risiko tertentu. Demikian juga portofolio optimal Markowits belum
benar – benar merupakan portofolio yang optimaltetapi hanya optimal untuk risiko
portofolio terkecil atau MVP (Minimal Variance Portofolio). Portofolio yang
benar – benar optimal secara umum (tidak tergantung preferensi investor tertentu)
dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas risiko. Suatu aktiva bebas risiko
dapat didefinisikan sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian tertentu
dengan risiko yang sama dengan nol.
Portofolio yang benar-benar optimal secara umum (tidak tergantung pada
preferensi investor tertentu) dapat diperoleh dengan menggunakan aktiva bebas ri siko.
Suatu aktiva bebas resiko yaitu sebagai aktiva yang mempunyai return ekspektasian
tertentu dengan risiko yang sama dengan nol.
Op = E(Rp) - RBR
Σp
Dimana:
Op = Slope dari portofolio optimal
E(Rp) = Return ekspektasian portofolio optimal
RBR = Return aktiva bebas risiko

d. Portofolio Optimal Dengan Adanya Simpanan dan Pinjaman Bebas


Risiko Aktiva bebas risiko adalah aktiva yang mempunyai return ekspektasi
tertentu dengan varian return (risiko) yang sama dengan nol, karena variannya sama
dengan nol, maka kovarian antara bebas resiko juga sama dengan nol. Aktiva bebas
risiko misalnya Sertifikat Bank Indonesia (SBI), karena variannya (deviasi standar ) =
0 kovarian antara bebas aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko yang lainnya akan
menjadi sama dengan nol sebagai berikut; (jogiyanto, 2000: 195)
Dari pernyataan di atas, maka aset bebas risiko merupaka aset yang tingkat
returnnya di masa depan sudah dapat dipastikan pada saat ini karena ditunjukkan oleh
varians yang sama dengan nol.
Portofolio optimal secara umum sebelumnya hanya memasukkan aktiva-aktiva
berisiko ke dalam portofolionya. Aktiva bebas risiko hanya digunakan untuk
menentukan letak dari portofolio optimalnya tetapi tidak dimasukkan sebagai aktiva di
portofolionya.
Dengan adanya aktiva yang bebas risiko, misalnya Sertifikat Bank Indonesia,
investor mempunya pilihan untuk memasukkan aktiva ini ke dalam portofolionya.
Karena aktiva bebas risiko variannya (deviasi standarnya) sama dengan nol, kovarian
antara aktiva bebas risiko ini dengan aktiva berisiko lainnya akan menjadi sama dengan
nol sebagai berikut :
σBR,i = ρBR,i . σBR . σi
Dan untuk varian aktiva bebas risiko (σBR) yang sama dengan nol, maka kovarian
antara aktiva bebas risiko dengan aktiva berisiko (σBR,i) adalah juga sama dengan nol
(karena sesuatu dikalikan dengan nol adalah sama dengan nol) : σBR,i= ρBR,i. 0 . σi = 0.

e. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Tunggal


Model indeks tunggal dapat digunakan sebagai alternatif dari model Markowitz
untuk menentukan efficient set dengan perhitungan yang lebih sederhana. Model ini
merupakan penyederhanaan dari model Markowitz. Model ini dikembangkan oleh
William Sharpe (1963) yang disebut dengan (single-index model), yang dapat
digunakan untuk menghitung return ekspektasi dan risiko portofolio.(Jogiyanto, 2000:
203).
Model indeks tunggal didasarka pada pengamatan bahwa harga dari suatu skuritas
berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar dan memepunyai reaksi yang sama
terhadap suatu faktor atau indeks harga saham gabungan (IHSG), karena return dari
suatu sekuritas dan return dari indeks pasar yang umum dapat ditulis sebagai berikut;
(Halim, 2003: 78)
Ri = ai +bi . RM + ei
Ri= return sekuritas ke-i
ai = nilai ekspektasi dari return sekuritas yang independen terhadap
return pasar
bi= Beta yang merupakan koefisien yang mengukur perubahan Ri
akibat dari perubahan RM
RM= tingkat return dari indeks pasar, juga merupakan suatu variabel
Acak
ei = kesalahan residual yang merupakan variabel acak dengan nilai
ekspektasinya sama dengan nol atau E(ei) = 0
Model indeks tunggal membagi return dari suatu sekuritas ke dalam dua komponen
yaitu;
 Komponen return yang unik diwakili oleh alpha (ai) yang independen
terhadap return pasar.
 Komponen return yang berhubungan dengan return pasar yang diwakili beta
(bi) dan RM Sehingga bentuk ekspektasi return dapat ditulis dengan
persamaan;
E (Ri) = E ( ai + bi . RM + ei) atau
= E ( aI) + E(bi ) . E(RM) + E( eI)
atau bisa diformulasikan sebagai berikut;
E (Ri) = ai + bi . E(RM )

f. Portofolio optimal berdasarkan model Indeks Ganda


Model indeks ganda menganggap ada faktor lain selain IHSG yang dapat
mempengaruhi terjadinya korelasi antar efek. dalam upaya mengestimasi ekspekted
return, standar deviasi dan kovarian efek secara akurat model indeks ganda lebih
berpotensi sebab actual return efek tidak hanya sensitif terhadap perubahan IHSG atau
ada faktor lain yang mungkin mempengaruhi return efek, seperti tingkat bunga bebas
risiko. (Halim, 2003: 82).
Untuk membentuk portofolio yang efisien, terdapat beberapa asumsi yang harus
diperhatikan. Asumsi tersebut antara lain:
1. Perilaku Investor
Bahwa semua investor tidak menyukai risiko (risk averse). Investor yang
dihadapkan pada dua pilihan yaitu investasi yang menawarkan keuntungan
(return) yang sama dengan risiko yang berbeda, akan memilih investasi yang
memiliki risiko yang lebih rendah.
2. Fungsi Utilitas dan Kurva Indeferen
Fungsi utilitas bisa diartikan sebagai fungsi matematis yang menunjukkan nilai
dari semua alternatif pilihan yang ada. Semakin tinggi nilai suatu alternatif
pilihan, semakin tinggi utilitas alternatif tersebut. Fungsi utilitas bisa
digambarkan dalam bentuk grafik ;sebagai kurva indeferen.

g. Aset Berisiko dan Aset Bebas Risiko


Dalam berinvestasi, investor bisa memilih menginvestasikan dananya pada
berbagai aset, baik aset yang berisiko maupun aset yang bebas risiko, ataupun
kombinasi dari kedua aset tersebut. Pilihan investor atas aset–aset tersebut akan
tergantung dari sejauh mana preferensi investor terhadap risiko. Semakin enggan
seorang investor terhadap risiko, maka pilihan investasinya akan cenderung lebih
banyak pada aset – aset yang bebas risiko.
Aset berisiko adalah aset–aset yang tingkat return aktualnya di masa depan
masih mengandung ketidakpastian. Aset bebas risiko merupakan aset yang
returnnya di masa depan sudah bisa dipastikan pada saat ini, dan ditunjukkan oleh
varians return yang sama dengan nol. Salah satu contoh aset bebas risiko adalah
obligasi jangka pendek yang diterbitkan pemerintah.

h. Memilih Kelas Aset yang Optimal


Pada dasarnya, manajemen portofolio terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu :
1. Pembuatan keputusan alokasi aset
2. Penentuan porsi dana yang akan diinvestasikan pada masing–masing kelas aset
3. Pemilihan aset–aset dari setiap kelas aset yang telah dipilih.
Seperti yang dibahas sebelumnya, model portofolio Markowitz biasanya digunakan dalam
pemihan portofolio yang terdiri dari aset–aset individual dan bukan digunakan dalam pemilihan
portofolio yang terdiri dari berbagai kelas aset. Kelas aset adalah pengelompokkan aset–aset
berdasarkan jenis–jenis aset seperti saham, obligasi, sekuritas luar negeri dll.Keputusan alokasi
aset tidak hanya meliputi penentuan alokasi dana pada kelas aset di satu negara saja, tapi bisa
dilakukan pada beberapa negara.
Manfaat yang bisa diperoleh dari diversifikasi pada berbagai kelas aset di berbagai negara,
pada dasarnya sama dengan manfaat diversifikasi pada aset individual, yaitu manfaat pengurangan
risiko pada tingkat tertentu dari return yang diharapkan. Sama halnya dengan portofolio pada aset
individual, portofolio kelas aset yang optimal akan ditentukan oleh preferensi investor terhadap
return yang diharapkan dan risiko. Jika ada portofolio kelas aset yang sesuai dengan preferensi
investor, maka portofolio tersebut nantinya akan menjadi portofolio optimal.

 Investor Bisa Menginvestasikan dan Meminjam Dana Bebas Risiko


Menginvestasikan Dana Bebas Risiko
Dengan memasukkan return yang diharapkan dalam model Markowitz, maka permukaan
efisien akan berubah membentuk garis lurus yang menghubungkan return yang diharapkan dan
titik portofolio optimal yang dipilih investor. Jika investor menginvestasikan dananya pada aset
bebas risiko, maka return yang diharapkan adalah sebesar Rf dengan risiko sebesar nol. Risiko
portofolio bisa diketahui dengan menghitung besarnya standar deviasi portofolio.

Investor Bisa Meminjam Dana Bebas Risiko


Jika analisis terhadap model Markowitz diperluas dengan menambah asumsi bahwa
investor bisa meminjam dana untuk meningkatkan kemampuannya berinvestasi, maka akan
ditemukan garis permukaan efisien yang baru.
Dengan mencari tambahan dana yang berasal dari pinjaman, investor bisa menambah dana yang
dimilkinya untuk diinvestasikan. Jika dana pinjaman tersebut digabungkan dengan dana yang
dimiliki saat ini dan digunakan untuk investasi, investor akan mempunyai kemungkinan untuk
mendapatkan return diharapkan dari investasi yang lebih tinggi. Tentu saja sesuai dengan
hubungan searah antara investasi dengan risiko, kita harus mempertimbangkan risiko yang
meningkat seiring dengan peningkatan return yang diharapkan.

 Memilih Portofolio Berdasarkan Preferensi Investor


Dalam memilih portofolio, investor akan mendasarkan pemilihannya pada preferensi
terhadap return yang diharapkan dan risiko yang bersedia titanggung investor. Artinya, investor
akan memilih titik portofolio yang terletak pada permukaan efisien yang menawarkan risiko yang
sesuai dengan preferensinya terhadap risiko.Semakin konservatif seorang investor, semakin
enggan dia menanggung risiko. Semakin agresif seorang investor, berarti semakin berani dia
menanggung risiko sehingga pilihan portofolionya akan semakin mendekati portofolio pada aset
berisiko.
Protofoloi juga menggunakan teori kepuasan sehingga titik maksimum dimana resiko tidak
bisa dikurangi lagi.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Portofolio yang optimal ini dapat ditentukan dengan memilih tingkat return
ekspektasi tertentu dan kemudian meminimumkan risikonya, atau menentukan tingkat
risiko yang tertentu dan kemudian memaksimumkan return ekspektasinya. Investor yang
rasional akan memilih portofolio optimal ini karena merupakan portofolio yang dibentuk
dengan mengoptimalkan satu dari dua dimensi, yaitu return ekspektasi atau risiko
portofolio.Dalam memilih portofolio yang optimal ada beberapa pendekatan yaitu:
1. Portofolio optimal berdasarkan preferensi investor
2. Portofolio optimal berdasarkan model Markowitz
3. Portofolio optimal dengan adanya simpanan dan pinjaman bebas risiko.
4. Portofolio optimal berdasarkan aktiva bebas resiko
5. Portofolio optimal berdasarkan index

B. Saran
Penyusun mencoba memberi saran kepada para investor baru agar lebih berani
dalam mencoba berbisnis didalam pasar modal tetapi juga investor diharuskan untuk lebih
teliti, cermat dalam memilih perusahaan yang akan ditanami modalnya dengan memilih
saham yang aman, bisa memberikan keuntungan dan manfaat yang diharapkan investor
dimasa yang akan datang.
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah in. Kami menyadari tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan
yang terdapat dalam makalah ini baik itu dikerenakan terbatasnya pengetahuan yang kami
miliki maupun yang lainya sehingga saran sangat kami perlukan guna mendapatkan
pemahaman dan pembuatan makalah lain yang lebih baik lagi
DAFTAR PUSTAKA

http://www.google.com: makalah teori potorolio

Makalah pemilihan portofolio, jurnal.Pdf; april 2016

Anda mungkin juga menyukai