Anda di halaman 1dari 20

Merger dan Akuisisi

Andi Aswan
1. Apakah yang dimaksud dengan akuisisi?
2. Apakah yang membedakan pengambilalihan
melalui merger dan konsolidasi?
3. Bagaimana bentuk akuisisi yang tersedia
bagi suatu perusahaan?
4. Mengapa suatu perusahaan tertarik
mengakuisisi perusahaan lain? Dan
5. Bagaimana pemberlakuan akuntansinya serta
valuasi perusahaan yang diambil alih?
Catatan Merger
 Lebih dari 50% perusahaan yang melakukan merger
gagal.
 Bentuk kegagalan merger dapat karena secara

prematur dikatakan sukses tetapi kemudian setelah


beberapa tahun tidak dan perusahaan tersebut
pecah. Selain itu, banyak juga yang dinyatakan gagal
karena pengambilalihan pada tahap awal dan
pemberitaan pers.
 Kesuksesan suatu merger bilamana perusahaan

tersebut setelah beberapa waktu berfungsi sebagai


suatu lembaga stabil, memberikan keuntungan, dan
dapat diidentifikasi dengan jelas.
Definisi Merger /Akuisisi
 Pembedaan definisi yang tegas antara merger, akuisisi,
dan pengambilalhan adalah sangat sulit dilakukan.
Literatur yang ada menyajikan sedikit kemiripan antar satu
dengan lainnya (Ann McDonagh, 1994; 5)
 Fusi dari dua perusahaan atau kadang-kadang, suatu
akuisisi atau pengambilalihan suatu perusahaan oleh
perusahaan lainnya.
 Penyerapan sempurna dari suatu perusahaan oleh
perusahaan lain (Ross, Westerfield dan Jordan, 2009).
 Pembelian suatu perusahaan oleh perusahaan lain atau
oleh kelompok investor.
 A statury comabination of two or more corporations by
transfer of the properties to one surviving corporation.
Perbedaan Merger dan Akuisisi
 Perusahaan pengambil alih mempertahankan
nama dan identitasnya dan mendapatkan
asset serta kewajiban perusahaan yang
diambil alih (Merger)
 Perusahaan pengambil alih dan perusahaan

yang diambil alih menghilangkan keberadaan


mereka sebelumnya secara hukum, dan
menjadi bagian dari perusahaan baru
(Konsolidasi)
Bentuk Akuisisi
 Akuisisi saham
Membeli saham perusahaan dengan hak suara dari
perusahaan yang akan diambil alih dan digantikan
dengan uang, saham atau sekuritas lain.
 Akuisisi asset
Pengambilalihan dengan membeli sebagian besar
atau semua assetnya. Perusahaan target tidak perlu
hilang. Perusahaan hanya menjual sebagaian besar
assetnya.
Pengambil
Alihan
bersahabat
Negoisasi
antar
manajemen
perusahaan
Pengambil
Alihan tidak
Akuisisi bersahabat

Pemegang
saham
perusahaan
Akuisisi saham
 Pemegang saham tidak perlu bertemu. Jika pemegang
saham tidak menyukainya, maka tidak perlu
menerimanya atau menawarkan sahamnya.
 Perusahaan penawar bertransaksi langsung dengan
pemegang saham dengan menggunakan penawaran
tender.
 Akuisisi saham umumnya terjadi karena pihak
manajemen memberikan penolakan. Ini sangat
mungkin menaikkan nilai akuisisi saham
dibandingkan merger antar manajemen.
 Seringkali sebagian pemegang saham bertahan yang
menyebabkan penyerapan tidak sempurna.
SKENARIO PEMBELIAN SAHAM
SAMPOERNA OLEH PHILIP MORIS

40%
•Pembelian Saham 40%
•Harga saham Rp 8.850 (18,6 Triliun)
•Tanggal pembelian 10 Maret 2005

57%
•Pembelian menjadi 97%
•Harga beli Rp 10.600,- (Naik 20%)
•18 Maret 2005
•Tidak ada rencana go private
SKENARIO KONSOLIDASI BANK MANDIRI
Bank
Dag
•150 kantor cabang
ang •5 kantor cabang
Neg negeri
•Pembiayaan Industri
ara •225 Kantor cabang
dan Pertambangan
•3 perwakilan di luar
(BDN Bank negeri
•Produksi, Pengolahan
) Exim dan Pemasaran bahan-
bahan ekspor

Bank •213 Kantor Cabang dlm

Bank negeri
Bumi •4 perwakilan luar negeri
•Pembiayaan perkebunan
Daya dan kehutanan
Pem •83 kantor cabang
•2 Perwakilan
bang
•Pembiayaan Jangka
unan Menengah dan
Panjang
Indo
nesi
a
Alasan Terjadinya Akuisisi
 Sinergi
◦ Bonus karena usaha bersama dgn bagian-bagian lain dari suatu organisasi.
Ekonomi operasi, ekonomi keuangan, perbedaan efisiensi, peningkatan kekuatan
pasar
 Pertimbangan pajak
◦ Perusahaan rentang pajak tinggi membeli perusahaan yg memiliki akumulasi
kerugian pajak.
◦ Kelebihan arus kas  bayar dividen (pajak), berivenstasi sekuritas (rendah tingkat
Pengembalian), beli saham kembali (Ketidak pastian harga masa mendatang), beli
perusahaan (risiko rendah jika valuasi tepat dan kepastian prospek cerah).
 Pembelian aktiva lebih rendah dibandingkan penggantian.
◦ Membeli perusahaan dibandingkan mendirikan. Sulit meramu tenaga kerja dan
budaya yang positif, sulit memberikan kepastian sistem yang mendukung dsb.
Alasan Terjadinya Akuisisi Lanjuta (1)
 Diversifikasi.
◦ Menstabilkan keuntungan  karyawan, pemasok dan
pelanggan
◦ Menstabilkan risiko  karyawan, pemasok dan pelanggan
 Insentif Pribadi Manajer
◦ Semakin besar perusahaan, semakin besar gaji.
◦ Semakin besar perusahaan, kekuasaan semakin besar.
◦ Tingkat kepastian pengendalian dan jabatan yang tinggi
 Nilai Residu
◦ Nilai residu perusahaan secara terpisah lebih tinggi
dibandingkan dengan sebuah perusahaan.
Ilustrasi Kasus
Perusahaan A Perusahaan B

Harga per Saham Rp. 4.000,- Rp. 2.000,-

Jumlah Saham 5000 Lembar 2000 Lembar

Total Nilai Pasar Rp. 20.000.000,- Rp. 4.000.000,-


Taksiran Nilai Perusahaan B
 Taksiran Harga oleh perusahaan A adalah Rp.
4.000.000,- .
 Taksiran premi merger Rp. 1.000.000,-
 Dengan demikian dapat diasumsikan

V*B = ∆V + VB
= Rp. 2.000.000,- + Rp. 4.000.000,-
= Rp. 6.000.000,-
Akuisisi dengan Kas Tunia
NPV = V*B – Biaya
= Rp. 6.000.000,- – Rp. 5.000.000,-
= Rp. 1.000.000,-
Akuisisi menguntungkan.
Nilai Perusahaan A setelah merger
VAB = VA + (V*B – Biaya)
= Rp. 20.000.000 + (Rp. 6.000.000 – Rp.
5.000.000)
= Rp. 21.000.000
Akuisisi dengan Saham
VAB = VA + VB +∆V
= Rp. 20.000.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 2.000.000
= Rp. 26.000.000,-

Untuk memberikan saham senilai Rp. 5.000.000,- ke


perusahaan B, maka Rp. 5.000.000 / Rp 4.000 =
1.250 lembar saham.

Sehingga setelah merger jumlah saham perusahaan A


adalah 5.000 lembar + 1.250 lembar = 6.250 lembar
saham
Menentukan Harga Wajar
 Gunakan jasa perbankan investasi  Asset
Appraisal, market comparison, earning capacity
method.
 Menghitung Sendiri
◦ Analisa future earning dan juga biaya yang harus
dikeluarkan untuk mempertahankan perkiraan future
earning tersebut. Tentukan juga item lain yang dapat
mempengaruhi cash inflow tersebut
◦ Tentukan discount rate yang tepat. Hal ini karena
menerima sejumlah uang dimasa mendatang lebih tidak
menarik dibandingkan menerimanya saat ini.
◦ Hitunglah NPV dari proyeksi cash inflow dengan
menggunakan discount rate tersebut.
Kriteria pembelian model residu
 Viability dan sustability
 Viability for not sure in the long run.
 Short run survival
 Not viable in the short run.
Restructuring /Turn Around
 Asset reduction
 Cost reduction
 Revenue generation
 Labour redundancy
 Financial restructuring
 Strategic Restructuring
 Cultural restructuring
 Organisational restructuring

Anda mungkin juga menyukai