Andi Aswan
1. Apakah yang dimaksud dengan akuisisi?
2. Apakah yang membedakan pengambilalihan
melalui merger dan konsolidasi?
3. Bagaimana bentuk akuisisi yang tersedia
bagi suatu perusahaan?
4. Mengapa suatu perusahaan tertarik
mengakuisisi perusahaan lain? Dan
5. Bagaimana pemberlakuan akuntansinya serta
valuasi perusahaan yang diambil alih?
Catatan Merger
Lebih dari 50% perusahaan yang melakukan merger
gagal.
Bentuk kegagalan merger dapat karena secara
Pemegang
saham
perusahaan
Akuisisi saham
Pemegang saham tidak perlu bertemu. Jika pemegang
saham tidak menyukainya, maka tidak perlu
menerimanya atau menawarkan sahamnya.
Perusahaan penawar bertransaksi langsung dengan
pemegang saham dengan menggunakan penawaran
tender.
Akuisisi saham umumnya terjadi karena pihak
manajemen memberikan penolakan. Ini sangat
mungkin menaikkan nilai akuisisi saham
dibandingkan merger antar manajemen.
Seringkali sebagian pemegang saham bertahan yang
menyebabkan penyerapan tidak sempurna.
SKENARIO PEMBELIAN SAHAM
SAMPOERNA OLEH PHILIP MORIS
40%
•Pembelian Saham 40%
•Harga saham Rp 8.850 (18,6 Triliun)
•Tanggal pembelian 10 Maret 2005
57%
•Pembelian menjadi 97%
•Harga beli Rp 10.600,- (Naik 20%)
•18 Maret 2005
•Tidak ada rencana go private
SKENARIO KONSOLIDASI BANK MANDIRI
Bank
Dag
•150 kantor cabang
ang •5 kantor cabang
Neg negeri
•Pembiayaan Industri
ara •225 Kantor cabang
dan Pertambangan
•3 perwakilan di luar
(BDN Bank negeri
•Produksi, Pengolahan
) Exim dan Pemasaran bahan-
bahan ekspor
Bank negeri
Bumi •4 perwakilan luar negeri
•Pembiayaan perkebunan
Daya dan kehutanan
Pem •83 kantor cabang
•2 Perwakilan
bang
•Pembiayaan Jangka
unan Menengah dan
Panjang
Indo
nesi
a
Alasan Terjadinya Akuisisi
Sinergi
◦ Bonus karena usaha bersama dgn bagian-bagian lain dari suatu organisasi.
Ekonomi operasi, ekonomi keuangan, perbedaan efisiensi, peningkatan kekuatan
pasar
Pertimbangan pajak
◦ Perusahaan rentang pajak tinggi membeli perusahaan yg memiliki akumulasi
kerugian pajak.
◦ Kelebihan arus kas bayar dividen (pajak), berivenstasi sekuritas (rendah tingkat
Pengembalian), beli saham kembali (Ketidak pastian harga masa mendatang), beli
perusahaan (risiko rendah jika valuasi tepat dan kepastian prospek cerah).
Pembelian aktiva lebih rendah dibandingkan penggantian.
◦ Membeli perusahaan dibandingkan mendirikan. Sulit meramu tenaga kerja dan
budaya yang positif, sulit memberikan kepastian sistem yang mendukung dsb.
Alasan Terjadinya Akuisisi Lanjuta (1)
Diversifikasi.
◦ Menstabilkan keuntungan karyawan, pemasok dan
pelanggan
◦ Menstabilkan risiko karyawan, pemasok dan pelanggan
Insentif Pribadi Manajer
◦ Semakin besar perusahaan, semakin besar gaji.
◦ Semakin besar perusahaan, kekuasaan semakin besar.
◦ Tingkat kepastian pengendalian dan jabatan yang tinggi
Nilai Residu
◦ Nilai residu perusahaan secara terpisah lebih tinggi
dibandingkan dengan sebuah perusahaan.
Ilustrasi Kasus
Perusahaan A Perusahaan B
V*B = ∆V + VB
= Rp. 2.000.000,- + Rp. 4.000.000,-
= Rp. 6.000.000,-
Akuisisi dengan Kas Tunia
NPV = V*B – Biaya
= Rp. 6.000.000,- – Rp. 5.000.000,-
= Rp. 1.000.000,-
Akuisisi menguntungkan.
Nilai Perusahaan A setelah merger
VAB = VA + (V*B – Biaya)
= Rp. 20.000.000 + (Rp. 6.000.000 – Rp.
5.000.000)
= Rp. 21.000.000
Akuisisi dengan Saham
VAB = VA + VB +∆V
= Rp. 20.000.000 + Rp. 4.000.000 + Rp. 2.000.000
= Rp. 26.000.000,-