Anda di halaman 1dari 4

Pengaruh Profitabilitas, dan Tingkat Kesulitan Keuangan

Perusahaan Terhadap Konversatisme Akuntansi

SALMA MEIRANI UTAMI


142170078

Abstrak
Konversatisme dapat dikatakan kerugian daripada keuntungan. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh profitabilitas dan tingkat kesulitan keungan
peruasahaan terhadap konservastisme akuntansi. Hasil penelitoan ini menunjukkan
bahwa variabel profitabilitas memiliki pengaruh signifikan terhadap konservatisme
akuntansi, dan tingkat kesulitasn keuangan berpengaruh signifikan terhadap
konverstisme akuntansi.
Kata kunci: Konversatisme akuntansi, profitabilitas, dan kesulitan keuangan
(financial distress).
1. Pendahuluan
Kemajuan teknologi membuat tantangan yang dihadapi perusahaan semakin
tinggi dan hal itu menyebabkan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan semakin
tinggi pula. Laporan keuangan yang dibuat perusahaan harus sesuai dengan standar
akuntansi yang dapat dipertanggung jawabkan. Laporan ini dibutuhkan oleh pihak
eksternal yang memerlukan informasi seperti kreditur dan investor. Ada banyak
prinsip yang diterapkan dala pembuatan laporan keuangan, salah satunya adalah
konversatisme, dimana konversatime merupakan prinsip kehati-hatian dalam
melaporkan suatu laba. Banyak perusahaan manufaktur di Indonesia yang
menggunakan metode konversatisme.
Untuk menentukan perusahaan akan menggunakan metode konversatisme atau
tidak, manajer perlu memperhatikan beberapa hal. Agar terlihat rata dan tidak
mengalami fluktuasi tinggi, perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi cenderung
untuk memilih metode konservatif. Faktor lain yang mempengaruhi konversatime
adalah tingkat kesulitan keuangan (financial distress). Ada beberapa pihak yang
mempunyai kepentingan dalam kondisi financial distress sebuah perusahaan seperti
pemerintah, investor, auditor, kreditur, dan pemilik perusahaan. Ada 2 kategori dalam
tingkat konversatisme akuntansi, yaitu akuntansi konservatif dan akuntansi liberal.
Teori signaling memprediksi manajer cenderung untuk meningkatkan
konvesatisme jika kondisi keuangan perusahaan mengalami masalah. Sebaliknya,
teori akuntansi positif memprediksi jika kondisi keuangan perusahaan sedang tidak

1
baik atau mengalami masalah, maka perusahaan akan mengurangi tingkat
konversatisme.
2. Pembahasan
Konversatisme

Menurut Penman dan Zhang dalam(Solo, 2005) konservatisme akuntansi


merupakan suatu pemilihan metode dan estimasi akuntansi yang menjaga nilai buku
dari net assets relatif rendah. Mereka mencontohkan definisi tersebut dalam
penggunaan metode dan estimasi akuntansi yang menjaga nilai buku dari net assets
relatif rendah. Menurut (Putri, 2019) Konservatisme akuntansi mengukur aktiva dan
laba dengan kehati-hatian oleh karena aktivitas ekonomi dan bisnis yang memiliki
ketidakpastian yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan untuk
memberikan manfaat bagi pengguna laporan keuangan.

Profitabilitas terhadap Konversatisme Akuntansi

Perusahaan yang memiliki tingat profitabilitas yang tinggi, maka perusahaan


tersebut cenderung menggunakan metode konversatisme akuntansi yang tinggi. Hal
ini bertujuan untuk menjaga tidak terjadinya fluktuasi pada laba. Perusahaan akan
memberikan kompensasi keuangan kepda para pemegang saham jika perusahaan
tersebut memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi. Teori signaling memprediksi
bahwa profitabilitas dan laba mempunyai hubungan dan mmebrikan sinyal positif
bagi prospek perusahaan dimasa depan. Dapat dibuktikan dengan, jika laba setiap
tahun terus meingkat tentunya hal tersebut akan memberikan dampak positif
mengenai kinerja perusahaan. Alasan perusahaan memilih konversatisme akuntansi
adalah agar laba pada perusahaan terlibat lebih rata dan tidak memiliki fluktuasi.
Tingkat Kesulitan Keuangan (financial distress) terhadap Konversatisme
Akuntansi

Tingkat kesulitan keuangan (financial distress) dapat mempengaruhi


konversatisme akuntansi. Menurut Brigham dan Daves dalam (Solo, 2005) Kesulitan
keuangan dimulai ketika perusahaan tidak dapat memenuhi jadwal pembayaran atau
ketika proyeksi arus kas mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut akan segera
tidak dapat memenuhi kewajibannya. Dalam sebuah perusahaan tentu akan
mengalami masalah, hal ini dapat mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Apabila manajer tidak dapat mengatasi masalah yang terjadi, tentunya akan
berdampak pada kondisi keuangan perusahaan. Salah satu contoh konflik yang terjadi
di dalam perusahaan adalah konflik kepentingan. Menurut (2016 ,‫ )فرخ‬Semakin tinggi
tingkat kesulitan keuangan yang dihadapi perusahaan, maka semakin tinggi intensitas
terjadinya konflik kepentingan di dalamnya. Hal ini dapat di minimalisir dengan
manajer menyajikan laporan keuangan pada kreditor dan investor. Agar dapat

2
menyajikan laporan keuangan yang baik, manajer perlu menggunakan konversatisme
perusahaan.

Teori akutansi positif lebih mendukung dengan menyatakan bahwa tingkat


kesulitan perusahaan akan berpengaruh negatif pada konversatisme akuntansi. Teori
akuntansi positif memprediksi bahwa manajer akan cenderung untuk menaikkan laba
dan menyembunyikan kinerja perusahaan yang buruk. Kecenderungan ini didukung
dengan empat masalah pengontrakan yaitu informas asimetrik, masa kerja terbatas
manajer, kewajiban terbatas, dan payoff asimetrik menurut (2016 ,‫)ف<<رخ‬. Menurut
(Putri, 2019) Kondisi keuangan perusahaan yang bermasalah dapat mendorong
pemegang saham melakukan penggantian manajer perusahaan, yang kemudian juga
dapat menurunkan nilai manajer tersebut yang bersangkutan di pasar tenaga kerja.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi


intensitas konflik dalam perusahaan maka semakin tinggi pula konversatisme laporan
keuangn perusahaan. Hal tersebut dikarenakan konflik kepentingan yang terjadi dapat
berpengaruh terhadap konversatisme akuntansi. Semakin tinggi tingkat kesulitan
keuangan (financial distress) maka semakin tinggi hubungan antara konflik
kepentingan dan konversatisme akuntansi. Profitbilitas perusahaan merupakan salah
satu faktor untuk menilai kinerja perusahaan. Profitabilitas mempunyai pengaruh
terhadap konversatisme akuntansi, hal itu dikarenakan semakin tingginya
profitabilitas, maka perusahaan akan cenderung untuk menggunakan metode
konversatisme akuntansi.

3
Daftar Pustaka

Putri, M. U. (2019). Pengaruh Tingkat Kesulitan Keuangan Perusahaan dan Resiko


Litigasi Terhadap Konservatisme Akuntansi. Profita Kajian Ilmu Akuntansi,
7(6), 1–12.

Solo, S. N. a V. (2005). Pengaruh tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap


konservatisme akuntansi eko widodo lo stie ykpn. September, 15–16.

2016) .‫ ش‬.‫ ب‬,‫فرخ‬. PENGARUH TINGKAT KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN


TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI. 41.

Anda mungkin juga menyukai