Anda di halaman 1dari 4

Kezia Nuansa Aprila 18/432439/PEK/23705

Chapter 11 Financial Statement Fraud


Terdapat Sembilan faktor yang menyebabkan perfect fraud storm:
1. Ledakan ekonomi: merupakan kondisi dimana ekonomi suatu wilayah atau negara mengalami
pertumbuhan yang cukup pesat yang ditandai dengan kesuksesan dalam bidang ekonomi. Ledakan
ekonomi memberi kesempatan pada pelaku kecurangan untuk menyembunyikan aktivitas mereka.
2. Kemerosotan nilai-nilai moral: merupakan titik awal dari ketidakjujuran dalam lingkungan
manajemen.
3. Kesalahan alokasi insentif: pemberian opsi saham merupakan salah satu insentif yang ternyata
memberikan tekanan luar biasa kepada pihak manajemen untuk tetap menjaga kenaikan harga
saham, bahkan membebankannya pada pelaporan hasil kinerja keuangan yang akurat sehingga
berujung pada laporan keuangan yang mengandung unsur curang.
4. Tingginya ekspektasi analisis: eksekutif tertekan dengan ekspektasi analisis yang harus dipenuhi
karena eksekutif mengetahui bahwa ada sanksi atas kegagalan dalam memenuhi perkiraan analisis
yang tinggi tersebut.
5. Tingginya tingkat utang: utang memberi tekanan besar bagi para eksekutif untuk menghasilkan laba
yang tinggi guna menutupi beban bunga yang tinggi dan memenuhi prasyarat dari perjanjian utang
dan pemberi utang lainnya. Tidak ada perusahaan yang menginginkan laporan keuangannya dihiasi
dengan jumlah liabilitas yang tinggi sehingga memotivasi manajemen untuk melakukan kecurangan.
6. Fokus pada aturan daripada prinsip akuntansi: manajemen menemukan celah dalam aturan dan
mencatat transaksi dengan cara yang tidak secara khusus dilarang sehingga aturan khusus
dimanfaatkan untuk pengaturan-pengaturan keuangan sebagai pembenaran untuk memutuskan
praktik akuntansi apa yang bias diterima dan apa yang tidak bias diterima.
7. Kurangnya independensi auditor: perilaku oportunis dari KAP untuk memperoleh keuntungan sangat
mengurangi independensi auditor.
8. Keserakahan: sifat serakah mendorong para eksekutif, bank investasi, bank komersial, dan investor
masing-masing mengambil keuntungan dari sistem perekonomian yang kuat, berbagai transaksi yang
menguntungkan dan laba yang tinggi dari suatu perusahaan.
9. Kegagalan pendidik: a) pendidik tidak memberikan Pendidikan etika yang cukup memadai, b) tidak
mengajarkan pemahaman tentang kecurangan, c) cara pendidik mengajar mahasiswa jurusan
akuntansi dan bisnis di masa lampau.
Fraud exposure rectangle:
1. Manajemen & jajaran direksi: top manajemen hampir selalu terlibat ketika fraud laporan
keuangan terjadi karena fraud laporan keuangan biasanya dilakukan oleh individu yang memiliki
jabatan tertinggi dalam organisasi. Terdapat tiga aspek manajemen yang harus diselidiki untuk
mendeteksi fraud, yaitu a) latar belakang manajemen, b) motivasi, c) keterlibatan manajemen
dalam membuat keputusan organisasi.
2. Hubungan dengan yang lain: fraud biasanya juga dilakukan dengan bantuan dari organisasi nyata
atau fiktif. Contohnya Enron melalui special purpose entities (SPEs). SPE sebenarnya tidak
illegal tetapi seharusnya tunduk pada standar akuntansi yang telah ditentukan dan dikatakan
independen jika memenuhi kriteria, a) investor dari pihak ketiga yang independen melakukan
penyertaan modal substantif, umumnya minimal 3% dari aset SPE, b) investasi pihak ketiga
benar-benar berisiko.
3. Organisasi dan Industri: struktur organisasi sengaja dibuat sekompleks mungkin sebagai
penyamaran (smoke screen) untuk menyembunyikan transaksi yang illegal. Atribut organisasi
yang menyebabkan potensi fraud, antara lain, struktur organisasi kompleks, tidak ada departemen
audit internal dan dewan direksi, organisasi dikendalikan oleh satu orang atau sekelompok kecil
individu, organisasi memiliki afiliasi di luar negeri tanpa tujuan bisnis yang jelas, organisasi
melakukan banyak akusisi, dan organisasi baru berdiri.
4. Hasil keuangan dan karakteristik operasi: saldo dan jumlah harus dibandingkan dengan
organisasi sejenis di industri yang sama dan mengacu pada dunia nyata untuk jumlah laporan
keuangan yang ditentukan untuk menilai paparan fraud atas laporan keuangan dan karakteristik
operasi.
Financial Statement Fraud Prevention and Detection (Rezaee, 2012)
The Treadway Comission mendefinisikan kecurangan laporan keuangan sebagai tindakan sengaja atau
ceroboh yang dilakukan mengakibatkan laporan keuangan yang menyesatkan. Gambar berikut menampilkan
pengelompokkan fraud berdasarkan manajemen dan pegawai:

Sedangkan, gambar berikut mengilustrasikan lima tahapan proses terjadinya, pencegaham dan pendeteksian
kecurangan laporan keuangan:
1. Tahap 1: kecurangan laporan keuangan terjadi karena manajemen termotivasi untuk menyesarkan
laporan keuangan pengguna, yaitu investor dan kreditur.
2. Tahap 2: ketika tata kelola perusahaan efektif ,maka jajaran direksi, komite audit dan fungsi audit
yang waspada dan efeksitf menemukan indikasi kecurangan dan mencegah hal itu terjadi.namun,
ketika tata kelola perusahaan tidak efektif dan tidak bertanggung jawab bersamaan dengan sikap
gamesman-ship, aka perusahaan gagal mencegah kecurangan laporan keuangan yang sengaja
dilakukan oleh manajemen.
3. Tahap 3: auditor independen akan melakukan uji pengendalian dan unji substantif untuk
mengumpulkan bukti yang cukup dan kompeten untuk memberikan keyakinan memadai bahwa
laporan keuangan bebas dari salah saji material termasuk fraud.
4. Tahap 4: kecurangan yang awalnya tidak dicegah dan terdeteksi oleh auditor independen, disertai
dengan laporan audit wajar tanpa pengecualian, dan disebarluaskan kepada investor, kreditor, dan
masyarakat akan menyesatkan. Selain itu apakah tindakan kecurangan yang ditemukan
membahayakan dan meruhikan keaslian atau kualitas proses pelaporan keuangan.
5. Tahap 5: jika fraud laporan keuangan ditemukan dengan sengaja, perusahaan akan mendapat
tindakan dari SEC dan harus memperbaiki dan menyajikan kembali laporan keuangan salah saji.
Perusahaan yang tertuduh/diduga, manajemen, dan auditor adalah subjek dari kedua tindakan
gugatan perdata dan pidana atau proses administrasi oleh SEC. Tindakan penegakan hukum oleh
SEC akan memiiki efek negatif pada:
 Reputasi, prestise, dan status dari perusahaan tertuduh/terduga.
 Tim manajemen puncak dan pelaku penipuan laporan keuangan lainnya. Pejabat perusahaan
akan dikenakan hukuman sipil, dilarang bekerja pada dewan direksi atau tim manajemen
puncak dari setiap perusahaan – perusahaan publik, dan tunduk pada penuntutan pidana,
termasuk penjara.
 Prestise, reputasi, integritas, objektivitas, dan independensi auditor dan perusahaan audit.
Perusahaan audit mungkin harus membayar denda cukup besar untuk menyelesaikan audit
kecurangan itu, mitra yang terlibat dapat dikenakan denda atau dilarang secara permanen atau
sementara dari audit perusahaan publik.
 Investasi publik, terutama investor dan kreditur, investor dan kreditur mungkin kehilangan
investasinya secara substantif jika perusahaan tertuduh itu bangkrut atau jika harga saham
terpengaruh oleh kecurangan laporan keuangan itu.

Anda mungkin juga menyukai