SURAT EDARAN
NOSE: S.18 -DIR/ADK/07/2008
tentang
A. PERORANGAN
Adalah setiap orang atau individu selaku subjek hukum, yang cakap untuk
melakukan perbuatan-perbuatan hukum dengan pihak ketiga.
Debitur perorangan dapat terdiri dari :
1. Debitur berpenghasilan tetap (misalnya Pegawai Negeri/Swasta/ TNI/Polri).
2. Debitur berpenghasilan tidak tetap, misalnya pengusaha yang memiliki
usaha dagang atau perniagaan seperti toko, rumah makan, atau usaha
perorangan lainnya , serta para profesional seperti notaris, dokter dan lain-
lain.
B. BADAN USAHA
a. KOPERASI
Koperasi menurut Undang Undang Nomor 52 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian adalah badan usaha yang beranggotakan orang
perorangan atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan azas kekeluargaan.
1) PERUSAHAAN UMUM
Perusahaan Umum yang selanjutnya disebut PERUM, adalah
BUMN yang seluruh modalnya dimiliki negara dan tidak terbagi
atas saham, yang bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan
sekaligus mengejar keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan
perusahaan.
2) PERUSAHAAN PERSEROAN
Perusahaan Perseroan, untuk selanjutnya disebut PERSERO,
adalah BUMN yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya
terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51 % (lima
puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh Negara Republik
Indonesia yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
b. PEMERINTAH DAERAH
Pemerintah Daerah selanjutnya disebut Pemda menurut Undang
Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah
penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah dengan prinsip
otonomi dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pemda terdiri dari Pemerintah Daerah Propinsi yang diselenggarakan
oleh Gubernur dan DPRD Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota yang diselenggrakan oleh Bupati/Walikota dan DPRD
Kabupaten/Kota.
PERKUMPULAN.
Perkumpulan adalah persatuan dari orang-orang yang menggabungkan diri
karena adanya kepentingan atau tujuan yang sama yang tidak bermotif
ekonomi sehingga tidak melakukan usaha-usaha yang mendatangkan
keuntungan komersial. Contohnya Perkumpulan Keagamaan, perkumpulan
A. DEBITUR PERORANGAN
Pada prinsipnya, penandatanganan surat hutang / perjanjian kredit harus
dilakukan oleh pihak yang berhutang beserta suami/istrinya. Apabila
suami/istri nya berhalangan hadir untuk menandatangani surat hutang /
perjanjian kredit, maka yang bersangkutan wajib menyerahkan surat
persetujuan kepada pihak yang berhutang untuk menandatangani surat
hutang/perjanjian kredit.
Untuk kasus-kasus tertentu dalam pelayanan kredit BRIGuna dan Kredit Mikro
(Kupedes) misalnya suami/istri dari pihak yang berhutang sedang berada di
luar negeri, maka penandatanganan surat hutang/perjanjian kredit dapat
dilakukan oleh pihak yang berhutang sendiri tanpa perlu surat persetujuan dari
suami/isterinya.
B. BADAN USAHA
a. PERSEKUTUAN PERDATA
Setiap sekutu yang melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga,
maka sekutu yang bersangkutan sajalah yang bertanggung jawab atas
pebuatan-perbuatan yang dilakukannya dengan pihak ketiga, meskipun
dia menyatakan bahwa tindakan yang dilakukannya untuk kepentingan
persekutuan. Perbuatan sekutu tersebut baru mengikat sekutu lainnya
apabila ada surat kuasa dari sekutu lain atau hasil dari perbuatannya
secara nyata telah dinikmati oleh persekutuan.
Dengan demikian, yang berwenang bertindak untuk dan atas nama serta
mewakili persekutuan komanditer (baik yang sudah terdaftar maupun
yang belum terdaftar) dalam menandatangani surat hutang/perjanjian
kredit adalah sekutu aktif beserta suami/istrinya. Sekutu pasif/komanditer
cukup memberikan persetujuan, apabila hal tersebut dipersyaratkan
dalam Anggaran Dasar.
a. KOPERASI
Yang berwe nang melakukan pengurusan Koperasi dan mewakili
Koperasi di dalam maupun di luar pengadilan termasuk dalam
melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga adalah Pengurus
Koperasi.
1) PERUSAHAAN UMUM
Berdasarkan Undang -Undang BUMN, Menteri yang ditunjuk
dan/atau diberi kuasa untuk mewakili pemerintah selaku pemilik
modal pada Perum, berwenang memberikan persetujuan atas
kebijakan pengembangan usaha Perum yang diusulkan oleh Direksi,
setelah kebijakan dimaksud terlebih dahulu mendapat persetujuan
dari Dewan Pengawas.
2) PERUSAHAAN PERSERO
Direksi adalah organ PERSERO yang bertugas melaksanakan
pengurusan PERSERO untuk kepentingan dan tujuan PERSERO,
serta mewakili PERSERO baik di dalam maupun di luar pengadilan.
Direksi bertanggung jawab atas pengurusan PERSERO sesuai
dengan ketentuan Undang-Undang Perseroan Terbatas.
a. YAYASAN
Yang berhak untuk mewakili Yayasan di dalam dan di luar pengadilan
termasuk dalam melakukan perbuatan hukum dengan pihak ketiga
adalah Pengurus Yayasan. Para Pengurus Yayasan tidak bertanggung
jawab secara pribadi atas pelaksanaan tugasnya tersebut kecuali jika
yang bersangkutan bersalah atau lalai dalam menjalankan tugasnya
yang tidak sesuai dengan Anggaran Dasar. Perbuatan hukum yang
dilakukan oleh Pengurus atas nama Yayasan yang belum memperoleh
status badan hukum menjadi tanggung jawab Pengurus secara
tanggung renteng.
b. PEMERINTAH DAERAH
PEMDA terdiri dari : penyelenggara Propinsi yaitu Gubernur dan DPRD
Propinsi sedangkan penyelenggara Pemda Kabupaten/Kota adalah
Bupati/ Walikota dan DPRD Kabupaten/Kota.
Kepala Daerah (Gubernur, Bupati, Walikota) bertugas antara lain untuk
bertindak mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan
dapat menguasakan kepada orang lain untuk bertindak mewakilinya.
DPRD bertugas untuk memberikan persetujuan terhadap rencana
kerjasama/perjanjian dengan pihak ketiga yang dapat membebani
keuangan daerah (termasuk tindakan hukum mengajukan pinjaman
pada bank).
PERKUMPULAN.
Perkumpulan bukan merupakan badan hukum, sehingga apabila seorang
sekutu perkumpulan mengadakan hubungan hukum dengan pihak ketiga
maka sekutu yang melakukan tindakan hukum sajalah yang bertanggung
jawab atas perbuatan-perbuatan yang dilakukan dengan pihak ketiga,
meskipun dia menyatakan bahwa tindakannya dilakukan untuk kepentingan
perkumpulan. Perbuatan seorang sekutu baru mengikat sekutu lain apabila
ada surat kuasa dari sekutu lain atau hasil perbuatan sekutu tersebut
secara nyata telah dinikmati oleh perkumpulan.
IV. PENUTUP
1. Ketidakikutsertaan salah satu pihak yang berwenang (suami/istri/sekutu)
sebagaimana diatur dalam point II.B dan II.C diatas, wajib digantikan dengan
surat kuasa, namun dilakukan secara kasus per kasus sesuai pertimbangan
Pejabat Pemutus.
2. Surat kuasa dan/atau surat persetujuan dalam rangka penandatanganan surat
hutang/perjanjian kredit maupun perjanjian pengikatan jaminan, dapat dibuat
Kepada :
1. Sdr. Pemimpin Wilayah
2. Sdr. Pemimpin Cabang Khusus
3. Sdr. Pemimpin Cabang
PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk
di Seluruh Indonesia
Tindasan :
1. Komisaris BRI
2. Direksi BRI
3. Kepala Divisi/Desk/Perencana Bisnis KP BRI
4. Kepala Audit Intern BRI
5. Inspektur BRI Selindo
6. Sentra Pendidikan BRI Selindo
7. Arsip
FN : DN/My Docs/SE Tanda Tangan PK&PJ/Juni 2008