Anda di halaman 1dari 10

Cash Flow Shenanigan No.

2 : Mengalihkan Arus Kas Keluar ke Bagian Lain

Terdapat beberapa teknik untuk mengalihkan arus kas keluar ke bagian lain :

1. Menggembungkan arus kas operasional dengan transaksi “boomerang”


Investor akan sangat senang dengan perusahaan yang menghasilkan arus kas operasi
yang jauh lebih besar dibandingkan laba bersih. Oleh karena itu perusahaan seringkali
melakukan skema boomerang untuk memanipulasi transaksi arus kas perusahaan.
Transaksi boomerang yang dimaksud disini adalah transaksi fiktif dimana perusahaan
seolah-olah melakukan penjualan yang sangat besar, namun ternyata di sisi lain
perusahaan juga melakukan pembelian yang sangat besar dalam jumlah yang sama.
Pada contoh yang disebutkan di buku, perusahaan Global Crossing, melaukan
penjualan kapasitas jaringan kepada pelanggannya, namun di saat yang sama
perusahaan juga membeli jumlah kapasitas yang sama dari pelanggan yang sama.
Dalam istilah ekonomi, hal ini dikenal dengan “mengambil uang dari saku kanan lalu
memasukkannya ke saku kiri”.
Dalam contoh transaksi yang dilakukan oleh Global Crossing, perusahaan mencatat
uang tunai yang diterima dari pelanggan sebagai penerimaan arus kas operasi dan
mencatat uang tunai yang dibayarkan ke pelanggan sebagai pengeluaran arus kas
investasi. Dengan demikian, nilai arus kas operasi akan terlihat menjadi lebih besar
2. Mengkapitalisasi biaya operasi normal secara tidak tepat
Teknik ini dilakukan dengan mencatat biaya operasi normal sebagai aset dan bukan
sebagai beban. Hal ini dapat berakibat fatal karena dapat menciptakan angka
pendapatan yang fiktif serta menggembungkan arus kas operasi. Contoh perusahaan
yang pernah melakukan teknik ini adalah World Com, pelaku salah satu situs
penipuan akuntansi terbesar dan mengejutkan sepanjang sejarah. World Com
mengklasifikasikan miliaran dollar beban operasi sebagai pembelian peralatan modal
(arus kas investasi) sehingga hal tersebut tidak saja mendongkrak pendapatan
WorldCom secara fiktif, namun juga menggembungkan arus kas operasinya
3. Mencatat pembelian persediaan sebagai arus keluar investasi
Harga pokok penjualan dapat dianalogikan sebagai biaya langsung yang dikeluarkan
oleh perusahaan untuk memperoleh atau memproduksi persediaan yang dijual kepada
pelanggan. Pada laporan operasional, HPP dikurangkan dengan pendapatan untuk
menghasilkan laba kotor perusahaan. Laba kotor perusahaan ini menjadi salah satu
indikator penting dalam pengukuran profitabilitas perusahaan. Normalnya, pada
laporan arus kas pembelian harus diklasifikasikan pada aktivitas operasi, namun
beberapa perusahaan justru mencatat pembelian tersebut di arus kas investasi untuk
menggembungkan arus kas operasi secara sengaja
4. Mengalihkan arus kas keluar operasi dari Laporan Arus Kas
Teknik ini merupakan salah satu teknik yang digunakan oleh manajer dalam
memindahkan pengeluaran arus kas operasi agar tidak Nampak pada laporan arus kas.
Contohnya yakni dalam program pension karyawan. Sebagian besar perusahaan
dengan program pension karyawan mendanai program tersebut dengan investasi uang
tunai dalam jangka panjang. Kontribusi uang tunai ini memberikan efek yang
pengurang yang tidak menguntungkan pada laporan arus kas. Dengan demikian
manajer akan mencari cara untuk membiayai dana pension ini tanpa mengurangi
jumlah arus kas misalnya dengan membiayai dana pension dengan menggunakan
instrument non kas seperti saham, dsb

Cash Flow Shenanigan No.3 : Meningkatkan Arus Kas Operasi dengan Menggunakan
Aktivitas yang Tidak Berkelanjutan

Terdapat beberapa teknik dalam melakukan peningkatan arus kas operasi dengan
menggunakan aktivitas yang tidak berkelanjutan :

1. Meningkatkan arus kas operasi dengan membayar vendor lebih lambat


Melakukan penundaan pembayaran merupakan strategi pengelolaan kas yang sangat
membantu dalam menahan arus keluar kas. Oleh karena itu peningkatan hutang
perusahaann harus dianggap sebagai one time activities, dan bukan sebagai indikator
peningkatan arus kas operasi perusahaan
2. Meningkatkan arus kas operasi dengan melakukan penagihan lebih cepat ke
pelanggan
Cara lain yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam meningkatkan arus kas
operasinya adalah dengan mendorong pelanggan untuk melakukan pembayaran lebih
cepat. Cara ini memang bukan cara yang buruk dalam meningkatkan arus kas.
Namun, tidak ada yang menjamin bahwa perusahaan bisa mendorong pelanggan
untuk membayar lebih cepat secara terus menerus. Akibatnya, peningkatan arus kas
operasi yang dihasilkan dari pembayaran pelanggan yang lebih cepat dianggap
sebagai peningkatan yang tidak berkelanjutan
3. Meningkatkan arus kas operasi dengan membeli lebih sedikit persediaan
Contoh perusahaan yang melakukan peningkatan arus kas operasi dengan
menggunakan cara ini adalah Home Depot. Selain dengan cara ini, Home Depot juga
melakukan peningkatan arus kas operasi yang tidak berkelanjutan pada tahun 2001
dengan melakukan pembayaran yang lebih lama kepada vendor dan mengumpulkan
pembayaran lebih cepat dari pelanggan. Setelah menggunakan cara tersebut, Home
Depot kemudian menggunakan cara untuk meningkatkan arus kas operasi dengan
mengurangi jumlah persediaan di setiap toko, Home Depot menurunkan tingkat
inventarisnya dengan tidak menyetok ulang barang-barang yang telah terjual dan tidak
membeli banyak persediaan dari vendor seperti tahun-tahun sebelumnya. Di tahun
pertama, Home Depot memperoleh benefit berupa peningkatan arus kas operasi,
namun di tahun berikutnya Home Depot tidak memperoleh keuntungan lagi dari
penurunan persediaan melainkan perputaran yang baik pada likuiditas dan sumber
daya modal
4. Meningkatkan arus kas operasi dengan one-time benefits
Selain ketiga teknik yang telah disebutkan sebelumnya, perusahaan juga dapat
meningkatkan arus kas perusahaan dengan mencatat penerimaan tidak rutin dalam
jumlah yang besar, secara tidak sesuai. Penerimaan tersebut harusnya dicatat pada
pendapatan non operasional, namun perusahaan justru memasukkan penerimaan
tersebut ke dalam penerimaan arus kas operasional. Contohnya, pendapatan yang
diterima oleh Sun Microsystem sebagai penyelesaian proses pengadilan antimonopoly
dari Microsoft. Sun Microsystem merupakan salah satu penerima terbesar dan
mengantongi hampir $2 miliar dari Microsoft pada tahun 2004. Sun Microsystem
kemudian justru mencatat penerimaan tersebut sebagai penerimaan arus kas operasi
dan tidak dipisahkan sebagaimana yang seharusnya dilakukan. Oleh karenanya pada
tahun itu arus kas operasional Sun Microsystem meningkat secara signifikan

KEY METRIC SHENANIGANS

Key Metric Shenanigans No.1 : Menampilkan Metrik Menyesatkan yang Melebih-


lebihkan Kinerja Perusahaan

Terapat tig acara yang dapat dilakukan oleh manajemen untuk melebih-lebihkan atau
merekayasa kinerja perusahaan :

1. Menggunakan metrik yang menyesatkan sebagai pengganti pendapatan


Investor cendenrung beranggapan bahwa pertumbuhan pendapatan merupakan
indikator yang paling penting dan mudah digunakan dalam menilai perkembangan
perusahaan. Perusahaan umumnya menyajikan data tambahan sebagai pelengkap dari
data pendapatan perusahaan yang kemudian dapat memberikan gambaran kepada
investor terkait permintaan produk perusahaan. Namun informasi yang disajikan
tersebut bisa jadi merupakan informasi menyesatkan yang digunakan oleh manajemen
dalam mengelabui investor terkait pendapatan perusahaan mereka
2. Menggunakan metrik yang menyesatkan sebagai pengganti earnings
(penghasilan)
Manajemen akan selalu berupaya agar perusahaan selalu terlihat untung dan
menghasilkan profit yang besar walaupun sebenarnya kenyataanya tidak demikian.
Perusahaan melakukan hal tersebut salah satunya dengan cara menghilangkan
beberapa komponen-komponen biaya menggunakan laporan proforma
3. Menggunakan metrik yang menyesatkan sebagai pengganti arus kas
Pada kenyataannya, arus kas perusahaan tidak hanya terdiri dari pendapatan bersih
dan biaya non-kas. Perusahaan ataupun investor seringkali menggunakan EBITDA
sebagai pengganti arus kas karena perhitungan EBITDA menambahkan kembali
biaya-biaya non kas, seperti depresiasi. Namun EBITDA ini seringkali menyesatkan
karena biaya modal dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagai depresiasi,
sehingga biaya modal tersebut dikeluarkan dari perhitungan EBITDA

Key Metric Shenanigans No.2 : Mendistorsi Metriks Neraca untuk Mencegah Terlihatnya
Penurunan Kinerja

Terdapat beberapa teknik yang dapat diterapkan oleh perusahaan untuk mengubah balance
sheet agar penurunan kinerja perusahan tidak terlihat yaitu sebagai berikut :

1. Mengubah piutang agar masalah pendapatan tidak tampak


Beberapa cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mengubah jumlah
piutang yakni dengan menjual piutang dimana dengan melakukan penjualan piutang
perusahaana akan memiliki days sale outstanding yang rendah dan membuat
pelanggan seolah-olah melunasi piutang lebih cepat dari yang seharusnya. Cara kedua
yang dapat digunakan yakni mengubah piutang menjadi notes receivable. Dengan
memindahkan akun accounts receivable ke akun lain, maka akun AR akan menjadi
lebih kecil. Investor dapat menghindari hal ini dengan memperhatikan jenis piutang
lain yang meningkat selain account receivable
2. Mengubah persediaan agar masalah profitabilitas tidak tampak
Tingginya nilai persediaan mengindikasikan adanya penurunan permintaan produk
ataupun tekanan pada margin usaha. Oleh karena itu perusahaan seringkali ingin
menyembunyikan hal ini dari investor. Manajemen perusahaan umumnya
menyembunyikan hal tersebut dengan mengubah atau memindahkan jumlah
persediaan. Investor dapat menghindari hal ini dengan memperhatikan apakah
terdapat perpindahan saldo persediaan atau reklasifikasi pada akun lain di neraca
3. Mengubah aset keuangan agar masalah penurunan nilai tidak tampak
Salah satu informasi tambahan yang seringkali disajikan perusahaan kepada investor
adalah pengukuran yang dapat memudahkan investor dalam menilai kualitas aset
finansial. Namun terkadang manajemen memanipulasi informasi tersebut dan
membuat seolah-olah aset finansial mereka lebih baik daripada kondisi yang
sebenarnya
4. Mengubah hutang agar masalah likuiditas tidak tampak
Besarnya jumlah hutang yang dimiliki perusahaan dianggap oleh investor dapat
berpengaruh terhadap kinerja operasional perusahaan. Oleh karena itu, manajemen
umumnya menutupi besarnya hutang yang dimiliki oleh perusahaan

ACQUISITION ACCOUNTING SHENANIGANS

Acquitition accounting shenanigans dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai


berikut :

1. Meningkatkan pendapatan dan penghasilan secara artifisial (dibuat-buat)


Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk membuat pendapatan
perusahaan seolah-olah meningkat di antaranya adalah :
a. Meningkatkan keuntungan dengan melakukan “trick” kepada perusahaan target
sebelum kesepakatan dibuat
“Trik” yang dilakukan disini bertujuan itu membuat masa depan perusahaan yang
akan diakuisisi terlihat menjanjikan di mata pengakuisisi. Oleh karena itu,
perusahaan yang diakuisisi umumnya melakukan trik untuk meyakinkan
perusahaan pengakuisisi dengan menekan pendapatan dalam periode tepat
sebelum transaksi atau yang disebut dengan periode rintisan
b. Meningkatkan keuntungan dengan menyembunyikan kerugian pada saat
penutupan transaksi
Salah satu cara yang paling umum digunakan untuk meningkatkan pendapatan
secara artifisial adalah dengan menutupi kerugian yang terjadi di perusahaan
tersebut. Contoh perusahaan yang pernah menerapkan car aini adalah Olympus.
Pada Oktober 2011 Olympus memecat CEOnya yang baru diangkat karena
terungkap bahwa perusahaan terlah melakukan skema penutupan kerugian
tersebut. CEO perusahaan Olympus melakukan skema tersebut dengan melakukan
trik akuntansi sehingga perusahaan yang seharunsya rugi terlihat untung
c. Menciptakan aliran pendapatan baru yang meragukan setelah penutupan, serta
menggembungkan keuntungan dengan melepaskan cadangan yang mencurigakan
Baik pembeli maupun penjual memiliki fleksibilitas yang tinggi dalam penentuan
kesepakatan untuk menciptakan aliran pendapatan masa depan yang masih belum
pasti. Misalnya dengan menyepakati harga transaksi sebesar lima juta rupiah yang
merupakan nilai pasar perusahaan, lalu kemudian pembeli menyanggupi untuk
membayar 6 juta dengan syarat pembeli diberikan biaya lisensii sebesar 1 juta
berikutnya
2. Mengembangkan arus kas yang dilaporkan
Terdapat beberapa cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam
mengembangkan atau meningkatkan arus kas yang dilaporkan, di antaranya :
a. Mengalihkan arus masuk operasi dalam proses akuisisi
Metode ini memiliki kemiripan dengan cash flow shenanigans dimana transaksi
yang seharusnya dimasukkan ke dalam arus kas operasi, dimasukkan ke dalam
arus kas investasi
b. Membuat kontrak untuk memperoleh pelanggan dibanding melakukan
pengembangan secara internal
Cara ini pernah dilakukan oleh Tyco Company dimana Tyco membuat kontrak
dengan du acara, yakni melalui tenaga penjualan langsungnya sendiri serta
melalui jaringan eksternal dealer. Tyco kemudin melakukan pembayaran kepada
dealer tersebut, namun Tyco menganggap bahwa pembayaran tersebut adalah
biaya akuisisi dan dihitung sebagai arus keluar investasi
c. Meningkatkan arus kas operasional dengan menyusun penjualan bisnis secara
kreatif
Jika sebelumnya teknik shenanigans yang diakukan adalah dengan mengalihkan
arus kas operasional ke arus kas investasi maka pada teknik ini perusahaan
menngalihkan arus kas masuk dari bagian investasi ke bagian operasi dalam
proses pengakuisisian perusahaan untuk memberikan gambaran kondisi
perusahaan yang menjanjikan pada perusahaan pengakuisisi
3. Memanipulasi metrik utama
Teknik ini dilakukan dengan memanipulasi beberapa indikator utama perkembangan
perusahaan yang mungkin diperhatikan oleh perusahaan pengakuisisi, di antaranya
dengan meningkatkan pertumbuhan penjualan pada bisnis utama, menunjukkan
pertumbuhan penjualan yang sangat pesat pada proses akuisisi, dan berbagai hal lain
yang dapat meyakinkan perusahaan yang akan melakukan akuisisi
CASE STUDY – FINANCIAL ANALYSIS

Dengan menggunakan Laporan Keuangan PT Garuda Indonesia Tahun 2018 versi Setelah
disajikan kembali dengan versi sebelum disajikan kembali, diskusikan dan siapkan hal
berikut:
1. Hitung Rasio Keuangan dan lakukan analisis singkat perbandingan antara LK
sebelum vs sesudah disajikan kembali
2. Anda diminta mencari informasi yang tersedia di media massa dan diskusikan serta
jelaskan apakah:
a. Terdapat financial shenanigans di LK Garuda tahun 2018 sebelum disajikan
kembali?
b. Jika Ya, tentukan dugaan jenis financial shenanigan yang terjadi.
Jawaban :

1. Rasio Solvabilitas
Total Liabilitas
 Total Debt to Asset Ratio =
Total Asset

Total Liabilitas
 Total Debt to Equity Ratio =
Total Ekuitas

Dalam USD Sebelum Disajikan Setelah Disajikan


Kembali Kembali

Liabilitas 3.461.471.314 3.437.474.497

Aset 4.371.659.686 4.167.616.300

Ekuitas 910.188.372 730.141.803

Debt to Asset Ratio 0,79 0,82


Debt to Equity Ratio 3,80 4,71

Analisis :

Debt tu Equity Ratio PT.Garuda pada saat sebelum disajikan kembali dan setelah
disajikan kembali sama-sama mengalami peningkatan. Untuk debt to asset ratio
angkanya sama-sama melebihi 0,5, yang artinya Sebagian besar asset PT.Garuda
masih dibiayai oleh hutang. Nilai tersebut semakin meningkat setelah laporan
keuangan disajikan kembali, yakni meningka sebesar 0,3 yang menunjukkan
bahwa setelah disajikan kembali maka semakin besar nilai aset yang diketahui
dibiayai dengan hutang.

Sedangkan untuk debt to equiy ratio juga menunjukkan peningkatan setelah


laporan keuangan PT.Garuda disajikan kembali. Peningkatan DER PT.Garuda
cukup signifikan, yakni meningkat sebesar 0,91. Semakin tinggi DERnya maka
semakin besar perusahaan menggunakan hutang untuk membiayai modal
bisnisnya. Hal ini menunjukkan bahwa setelah laporan keuangan disajikan
kembali, maka lebih besar jumlah modal bisnis yang diketahui dibiayai dengan
menggunakan utang

2. a. Ya, terdapat financial shenanigans pada laporan keuangan Garuda tahun 2018
sebelum disajikan kembali
b. Jenis financial shenanigans yang terjadi adalah earning manipulation shenanigans
dimana teknik yang dilakukan oleh PT.Garuda adalah pengakuan pendapatan yang
terlalu cepat, dimana Garuda mencatat pendapatan sebelum kewajiban dilaksanakan
seluruhnya. Pada kasus PT Garuda, perusahaan mencatat pendapatan sebesar
US$239,94 juta dari kontraknya dengan PT. Mahata berupa pemasangan wifi dalam
pesawat, yang sesungguhnya berlaku untuk 15 tahun ke depan, namun PT.Garuda
telah membukukan seluruh pendapatan tersebut di tahun pertama. Akibat adanya
pencatatan pendapatan tersebut PT.Garuda Indonesia mencatat keuntungan atau laba
bersih di tahun tersebut sebesar US$5,02 juta. Namun, pencatatan pendapatan tersebut
tidak sesuai dengan prinsip pengakuan pendapatan yang diungkapkan pada PSAK 23,
dimana seharusnya pendapatan yang timbul dari penggunaan aktiva perusahaan oleh
pihak lain yang menghasilkan bunga, royalty, dan dividen dapat diakui apabila besar
kemungkinan pendapatan akan diperoleh entitas. Selain itu, pendapatan juga harus
dapat diukur dengan andal dan harus diakui atas dasar akrual sesuai dengan substansi
perjanjian yang relevan. Pemegang saham PT.Garuda tidak melihat kedua persyaratan
tersebut dapat dipenuhi pada kontrak yang dilakukan dengan PT.Mahata. Pada tahun
tersebut saja, baru 1 unit WIFI yang dipasang pada maskapai PT.Garuda. Selain itu
berdasarkan profil dan rekam jejak PT.Mahata juga dinilai tidak mampu dalam
memenuhi kewajiban sebesar itu pada PT.Garuda. Selain itu, PT.Garuda juga
seharusnya tidak serta merta mencatat pendapatan untuk 15 tahun ke dalam laporan
keuangan pada satu periode. Seharusnya, pendapatan tersebut dicatat dan
diatribusikan ke dalam 15 tahun periode. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PT.Garuda disimpulkan melakukan earning manipulation shenanigans dengan teknik
pengakuan pendapatan yang terlalu cepat.

Anda mungkin juga menyukai