Anda di halaman 1dari 43

Akuntansi Pajak:

Aset Lancar

Rahmat Kurniawan
SE, MA, Ak, CA, CPA, BKP
Kas dan Setara Kas
Merupakan pos yang paling likuid dalam bentuk uang
kertas, uang logam, saldo rekening, giro dan tabungan
Yang tidak termasuk kategori kas:
Dana yang disisihkan utk tujuan tertentu
Deposito (baik jangka pendek atau panjang)
Persediaan perangko dan materai
Uang muka
Cek mundur atau cek kosong
Rekening giro pada bank di luar negeri
Penyajian dalam neraca sebesar nilai nominal
Perlakuan Bunga atas Tabungan/Giro

Komersial:
• dicatat sebagai penghasilan
Fiskal:
• Dicatat sebagai penghasilan pada kelompok
Schedular taxation dengan tarif final 20%
Kas dan Setara Kas

Perlakuan akuntansi kas dan bank ini tidak


diatur tersendiri dalam ketentuan perpajakan,
sehingga dalam pengertian kas juga
mengikuti ketentuan akuntansi komersial
sepenuhnya
Refreshing Materi

Dana Kas Kecil, Tujuan? Metode?


Rekonsiliasi Bank?
Dana Kas Kecil
PT A pd tgl 1 Agust membentuk dana kas kecil sebesar Rp 1.000.000.
pengeluaran kas kecil sampai 16 Sept Rp 800.000, dengan rincian:
BBM Rp 450.000
ATK Rp 100.000
Transportasi Rp 200.000
Adm Kantor Rp 50.000
Pd tgl 16 Sept dilakuan pengisian kembali.
Buat ayat jurnal dengan menggunakan imprest method dan fluctuation
method? jika tgl 16 Sept dana kas kecil diisi sebesar Rp 500.000?
Rekonsiliasi Bank
Data PT B tgl 31 Des 2008:
Laporan Bank:
Jasa giro Rp 10.600.000
Biaya bank Rp 900.000
Saldo akhir Rp 793.900.000
Perhitungan Kas:
Setoran dalam perjalanan Rp 216.000.000
Kas yang belum disetor Rp 48.000.000
Cek yang masih beredar:
No 980 Rp 70.000.000
No 984 RP 95.000.000
No 989 Rp 145.000.000
Terjadi salah catat penerimaan sebesar Rp 121.400.000 salah catat sebesar Rp
122.500.000. dan saldo akhir kas sebesar Rp 740.300
Sekuritas

Merupakan bentuk investasi jangka pendek dalam


surat berharga yang mudah diperjualbelikan, untuk
memanfaatkan dana yang tidak dipergunakan
(penyisihan dana)
Keuntungan karena fluktuasi harga bukanlah tujuan
utama
Instrumen: saham, obligasi
Saham
Saham biasa dan saham preferen
Pada saat pembelian, nilai saham dicatat sebesar
harga perolehannya (sama antara komersial dengan
fiskal)
Penghasilan dari saham:
Devien (tunai, saham, aset)
Saham bonus (dari revaluasi aktiva/kapitalisasi agio)
Hak membeli emisi saham perusahaan (stock warrants,
preemptive rights, rights issue)
Capital gains
Penilaian Saham di Neraca

Komersial: Cost method dan Comwil


Pajak: Cost Method (Pasal 10 ayat 6 UU PPh)
Penurunan harga aset dan pengakuan kerugian
sekuritas akibat merosotnya IHSG di bursa tidak
relevan dalam akuntansi pajak
Perlakuan Pajak atas Transaksi Penjualan
Saham di Bursa Efek
PP No 14 Th 1997 jo KMK No 282/KMK.04/1997
 Atasseluruh saham: pajak terutang dan harus dipotong oleh
penyelenggara 0.1% dari jumlah bruto nilai transaksi
 Atas saham pendiri: dikenai tambahan PPh 0.5% dari nilai
pasar saham saat IPO oleh emiten (disetor paling lambat 1
bln setelah saham diperdagangkan di bursa)
 Apabila jk waktu di atas tidak terpenuhi, maka Ph atas
capital gain dari penjualan saham pendiri tsb dikenakan PPh
dgn tarif umum (tidak final)
Perlakuan atas Penghasilan Final
Simple tax system
Potongan pajak final dengan tarif sepadan (final flat tax system)
Pengenaan pajak dilakukan dengan pemotongan (withholding)
Gross base, tanpa memperhatikan jumlah biaya dan keadaan diri
pembayar pajak
Penghasilan yg telah dikenakan pajak final tidak lagi digabungkan
dengan Ph lain
Pajaknya tidak merupakan kredit pajak
Tujuan: meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan penerimaan
karena kesederhanaan administrasi
Kelemahan: tidak memperhatikan vertical equity
Capital Gain atas Saham yang tidak Go
Public
Berlaku ketentuan Pasal 4 (1) UU PPh
Contoh

PT Maju menjual saham PT Jaya, yang dulu


dibelinya dengan harga Rp 1.000.000 dengan harga
Rp 1.100.000 dan biaya penjualan (jasa pialang
dsb) Rp 50.000
Bagaimana perlakuan pajak atas transaksi ini jika
PT Jaya merupakan perusahaan go public?
Bagaimana pula jika tidak go public?
Bagaimana jika PT Maju menjual saham tsb dengan
harga Rp 950.000?
Perlakuan Pajak atas Deviden

• pasal 4 ayat (3) huruf f


• Pasal 17 ayat (2c) dan PP No 19 Th 2009
• Pasal 23 ayat (1) huruf a
• Pasal 26 ayat (1) huruf a


Perbedaan Perlakuan Deviden

Kapan deviden utk tujuan komersial diakui?


Begaimana utk tujuan pajak?
Contoh
Pada awal tahun 2013 PT X membayar deviden kepada
pemegang sahamnya untuk laba yang dihasilkan pada tahun
2012 senilai Rp 1.000.000.000. pemegang saham PT X adalah
sebagai berikut:
• PT A (30%)
• PT B (20%)
• Koperasi C (15%)
• Tuan Z (25%)
• MR Y (10%)
Siapkan ayat jurnal pada PT X, PT A, PT B dan Tuan Z?
Obligasi

Jika dalam pembelian obligasi termasuk unsur


bunga berjalan, bunga itu harus diperhitungkan
sebagai penghasilan
Pajak atas bunga dan/atau diskonto obligasi?
Pasal 23 (1) UU PPh
PP No 16 Th 2009 utk obligasi yg diperdagangkan
di bursa
Deposito

Dapat dalam satuan mata uang rupiah/valas, jangka


pendek/panjang, di dalam/luar negeri
Ketentuan pembukuan utk tujuan pajak tidak diatur
tersendiri
Perlakuan pajak atas bunga deposito? PP 131 th 2000
PPh Final dikenakan atas bunga yg berasal dari deposito/tabungan,
baik yg ditempatkan di dalam negeri maupun bank di luar negeri
melalui cabangnya di Indonesia, termasuk jasa giro dan diskonto SBI,
kecuali WPOP yg seluruh Ph nya termasuk bunga/diskonto tidak
melebihi PTKP
Deposito

Karena sudah dikenakan final, maka pada akhir thn bunga


deposito bukan merupakan PhKP pada SPT dan pajaknya
tidak dapat dikreditkan
Bagaimana dgn deposito valuta asing? Bagaimana
pencatatannya?
Deposito
Contoh 1:
Tgl 1 Januari 2018 PT ABC menerbitkan deposito jangka waktu 3 tahun
pada sebuah bank di Jakarta $100.000 dengan kurs BI Rp14.000/USD
dan Kurs KMK Rp14.100/USD. Tingkat suku bunga 6% setahun (bunga
diberikan tahunan). Kurs BI pada akhir tahun 2018 Rp14.300 dan Kurs
KMK Rp14.350. kurs BI akhir tahun 2019 Rp13.700 dan Kurs KMK
Rp13.750. Kurs BI pada akhir tahun 2020 Rp14.200 dan Kurs KMK
Rp14.300. catat transaksi tersebut dengan menggunakan kurs historis
dan kurs pada tanggal neraca?
Deposito
Contoh 2:
Tanggal 10 April 2016, PT X mendepositokan dananya ke sebuah bank
BUMN sebesar Rp1.000.000.000. berdasarkan kesepakatan, setiap
bulannya bunga langsung dipindahbukukan oleh pihak bank ke rekening
tabungan perusahaan di bank tersebut. pada tanggal 10 Mei 2016, PT X
mencetak rekening korannya dan menemukan penambahan saldo
sebesar Rp4.000.000. setelah ditelusuri ternyata penambahan saldo
tersebut akibat pengakuan bunga deposito. Bank memindahbukukan
bunga tersebut setelah dipotong pajak. Siapkan ayat jurnal terkait
penambahan saldo tersebut?
Wesel Tagih
 Terjadi karena adanya transaksi utang piutang dari penyerahan
barang/jasa
 Jenis wesel: atas nama (tak dapat dipindahkan ke orang lain) atau
atas unjuk
 Dapat wesel tanpa bunga atau dengan bunga
 Bunga yg diterima pada saat pelunasan merupakan Ph bagi
pemegang wesel dan biaya bagi penerbit wesel
 Tidak ketentuan pembukuan yg spesifik terkait wesel
 Wesel dapat diperjualbelikan sebelum jatuh tempo
Wesel Tagih
 Selisih antara hasil penjualan dan jumlah yg akan dibayar pada saat
jatuh tempo merupakan diskonto (bunga yg diperhitungkan dimuka)
dan Ph bagi pelepas wesel
 Selisih antara HP dengan harga penjualan merupakan penghasilan
bunga (setara capital gain) dari pelepas wesel
 Ph berupa bunga merupakan objek PPh Pasal 23 atau PPh Pasal 26
Wesel Tagih
PT Andi memiliki wesel dengan nominal Rp 1.000.000 tertanggal 10 Juni
2006 jk waktu 60 hari (jatuh tempo 9 Agustus 2006) didiskontokan pada
PT Budi tgl 25 Juni 2006. apabila disepakati tarif diskonto 12%, catat
transaksi (PT Andi) untuk wesel tanpa bunga, berbunga 9% dan
berbunga 12%?
Piutang Usaha
• Piutang timbul karena penjualan barang/jasa dari kegiatan normal
perusahaan secara kredit
• Jika WP penjualan merupakan PKP, maka terdapat aspek PPN jika
barang yang dijuala adalah BKP/JKP. PKP wajib menerbitkan Faktur
Pajak pada saat penyerahan atau pada saat penerimaan pembayaran
dalam hal pembayaran terjadi sebelum penyerahan
• Disamping mengidentifikasi aspek PPN, juga identifikasi apakah
transaksi tersebut terdapat aspek PPh pemotongan atau pemungutan.
Jika iya tentukan apakah PPh PotPut tersebut bersifat final atau tidak
final
Piutang Usaha
• Bagaimana perlakuan pajak terhadap diskon (apakah trade discount
atau cash discount)
• Bagaimana pula jika terjadi retur?
• Bagaimana dengan penyisihan piutang tak tertagih?
• Bagaimana jika terjadi pembebasan utang, bagaimana perlakuannya
bagi debitor? Bagaimana jika debiturnya berada di luar negeri?
• Bagaimana jka debitor dikemudian hari membayar utangnya yg telah
dihapuskan?
• Nontaxable-nondeductable
• Taxable-deductable
Piutang Usaha
• Kreditor dapat menguangkan piutang sebelum jatuh tempo
• Melakukan pinjaman dgn jaminan piutang
• Gadai piutang
• Anjak piutng
• Penjualan piutang

Biaya yg dibayar dan diskonto yg ditanggung pemilik piutang


merupakan biaya dan penghasilan bagi pihak kedua
Piutang antar pihak hub istimewa

• Piutang kpd prsh afiliasi, pesero, direktur,


pengurus/orang lain yg mempunyai hub istimewa
dgn WP, utk tujuan pajak, piutang tsb dikarakterisasi
kembali menjadi penyertaan (utk prsh afiliasi) atau
penghasilan (mis: direktur)
• Bagaimana perlakuan akt bagi kreditor
rekarakterisasi piutang?

Pasal 18 (3), 18 (4) UU PPh


Contoh
Berikut transaksi penjualan dan pembelian barang dagang (BKP) yang dilakukan oleh PT Andalas (PKP) pada bulan
Maret 2017:

1 Mar Menjual barang dagang kepada CV X Rp 20.000.000, CV X bayar DP 4.000.000, sisanya dilunasi dalam 14
hari
3 Mar Membeli barang dagang dagang dari PT Amanah (PKP) Rp 30.000.000, kredit 15 hari

5 Mar Melakukan retur kepada PT Amanah Rp 1.000000 karena barang rusak

8 Mar Menjual barang dagang kepada CV Y (PKP) Rp 40.000.000 secara kredit dalam 14 hari

10 Mar CV Y meretur barang yang dibeli tgl 8 Mar Rp 2.000.000

15 Mar CV X melunasi utangnya

17 Mar Membeli barang dagang kepada CV Sentosa (non PKP) Rp 15.000.000 tunai

18 Mar Melunasi utang kepada PT Amanah

22 Mar CV Y melunasi utangnya

25 Mar Membeli barang dagang kepada PT Indah (PKP) Rp 20.000.000 tunai


Siapkan ayat jurnal untuk setiap transaksi di atas. Tentukan apakah terdapat PPN KB atau LB jika pada masa pajak
sebelumnya terdapat PPN LB Rp 1.000.000. Bagaimana jika LB masa pajak sebelumnya hanya Rp 500.000?
Bagaimana jika masa pajak sebelumnya terjadi KB sebesar Rp 750.000?
Contoh
Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang retail mobil sebuah merek
terkenal menerima pesanan 10 unit mobil keluaran terbaru dan
menerima DP sebesar Rp 20% dari harga mobil. Mobil tersebut baru
diserahkan kepada pembeli 3 bulan kemudian dan pembeli melunasi sisa
pembayaran. Bagaimana ayat jurnal pada saat penerimaan DP dan
penyerahan mobil jika harga 1 unit mobil adalah Rp 300.000.000
Contoh
PT Utama Konsultindo adalah perusahaan yang bergerak di bidang
konsultan manajemen. Pada tanggal 1 April 2016 menerima DP atas
kesepakatan kerja dengan PT Mitra sebesar 10% dari nilai kontrak
sebesar Rp 500.000.000. pembayaran selanjutnya dilakukan sebanyak 3
kali berdasarkan persentase penyelesaian pekerjaan, masing-masing
pada tanggal 1 Juli 2016, 1 Oktober 2016 dan 1 Desember 2016.
persentasi penyelesaian pekerjaan pada 1 Juli 2016 sebesar 30%, 1
Oktober 2016 sebesar 70% dan 1 Desember 2016 100%.
Siapkan ayat jurnal untuk setiap tanggal di atas jika PT Utama
Konsultindo adalah PKP dan PT Mitra juga PKP?
Persediaan

Persediaan merupakan aktiva yang:


a. Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha
normal, baik barang dagangan dalam usaha
dagang maupun barang jadi untuk manufaktur
b. Berada dalam proses produksi
c. Dalan bentuk bahan baku atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian
jasa
Lanj. Persediaan
• Dalam menghitung jumlah (unsur) persediaan sering
terdapat barang yang masih dalam perjalanan (in transit)
dan berada ditempat phak lain (konsinyasi).
• Apakah untuk tujuan perpajakan barang itu dapat dianggap
berada ditangan WP (termasuk persediaan)? Mengikuti
praktek akuntansi Komersial”
• Untuk tujuan PPN, penyerahan BKP kepada pedagang
perantara/juru lelang merupakan transaksi penyerahan,
sehingga persediaan konsinyasi utk tujuan PPN?
Lanj. Persediaan

• Bagaimana dgn pengiriman barang ke cabang di


luar negeri?
tgl 1 Des 2010 PT Arjuna mengirim barang senilai
Rp 1 M kepada cabang di Malaysia. Barang tsb
dijual oleh cabang Malaysia tgl 5 Mei 2011.
bagaimana perlakuannya jika PT Arjuna menjual
barang ke pihak ketiga mematok margin 20%?
Pencatatan Persediaan

• Akuntansi komersial, ada dua sistem yg


digunakan?
• Bagaimana dgn Pajak? Lihat penjelasan Pasal 10
(6)
Penilaian Persediaan

• Persediaan dalam neraca (komersial) dinyatakan


sebesar harga pokok atau perolehannya (PSAK
No. 14) selain itu dapat juga dinyatakan dengan
COMWIL
• Bagaimana dengan pajak? Pasal 10 (6) UU PPh
• Juga harus dilihat apakah terdapat hub
istimewa/tidak? Pasal 18 (3) UU PPh
• Bagaimana dengan barang hasil produksi sendiri?
Pasal 9 (1) UU PPh
Perhitungan HP Persediaan

• Komersial?
• Pajak? Pasal 10 (6) UU PPh
HP Persediaan (Komersial)

•Ada tiga metode alokasi harga pokok persediaan: (a).


masuk terakhir keluar pertama, (b). masuk pertama
keluar pertama, dan (c) rata-rata (PSAK No. 14)
•Praktek akuntansi dikenal 8 metode : (1) idetifikasi
khusus, (2) LIFO kelompok dan nilai uang, (3) biaya-
biaya pembelian terakhir, (4) biaya standar, (5) biaya
langsung, variabel, atau marginal, (6) laba kotor, (7)
harga eceran, dan (8) harga terendah antara harga
perolehan dan harga pasar.
Transksi di masa datang

• WP membuat komitmen pembelian di masa datang


dengan harga tetap yg telah ditentukan sekarang
contoh:
tgl 1 Okt PT Segar menutup komitmen pembelian
barang senilai Rp 120jt yg akan diserahkan Feb
thn depan. Pada 31 Des, harga barang itu turun
menjadi Rp 100 jt. Bagaimana perlakuan akuntansi
thd transaksi ini? Pajak?
Transksi Tukar Tambah

Contoh: PT A menjual mesin cuci seharga Rp 450.000


secara angsuran. Seorang pembeli yg baru membayar
Rp 250.000 menyatakan tidak mampu lagi dan
mengembalikan barang. Untuk menjual kembali mesin
tsb dikeluarkan biaya Rp 50.000, dgn nilai penjualan
kembali Rp 250.000 dengan laba normal 20% dari
harga jual
Biaya Dibayar di Muka

• Merupakan: biaya yang telah terjadi, yang akan


digunakan untuk aktivitas perusahaan yang akan
datang (PSAK 9).
• Pajak sejalan dengan akuntansi
Contoh
PT X menyewa sebuah gedung PT Y senilai Rp 240.000.000 untuk
jangka waktu 2 tahun. Pembayaran dilakukan sekaligus pada saat
penandatanganan kontrak, yaitu pada tanggal 1 Oktober 2014.
disamping itu, pada tanggal yang sama, PT X juga melakukan perikatan
sewa menyewa kendaraan dengan PT Z senilai Rp 60.000.000 untuk
jangka waktu yang sama.
 Siapkan ayat jurnal atas transaksi ini untuk PT X, PT Y dan PT Z jika
ketiga perusahaan tersebut adalah PKP
 Bagaimana ayat jurnal pada PT X dan PT Y jika PT Y non PKP?
 Bagaimana ayat jurnal pada PT X dan PT Y jika PT X non PKP?
 Bagaimana ayat jurnal pada PT X dan PT Z jika PT Z non PKP?
 Bagaimana ayat jurnal pada PT X dan PT Z jika PT X non PKP?

Anda mungkin juga menyukai