Anda di halaman 1dari 43

NAMA : Dian Kurniawati

KELAS : 4AC
NPM : 062030500147

KASUS III
PERSEDIAAN

PT PALMIE adalah perusahaan dagang yang terletak di Palembang dan bergerak


dibidang penjualan grosir mie instan. PT PALMIE adalah perusahaan pribadi milik Bapak
Joniardi yang baru didirikan pada bulan Desember 2022. Karena baru didirikan,
perusahaan baru berani untuk menjual 2 (dua) jenis mie instan, yaitu: mie kuah dan mie
goreng. Mie instan tersebut dibeli dari pabrik dalam satuan “dus” yang terdiri atas 48 buah
secara kredit dan dijual kembali ke pedagang-pedagang ritel di kota Palembang dan
sekitarnya, secara tunai maupun kredit dengan jangka waktu (n/30) hari.
Latar belakang pendidikan pemilik perusahaan yang bukan berasal dari akuntansi
penyebabkan sistem pencatatan akuntansi untuk Persediaan di PT PALMIE amburadul.
Karenanya Bapak Joniardi berinisiatif untuk mengangkat Anda seorang mahasiswa
akuntansi menjadi staf paruh waktu di bagian akuntansi perusahaan, yang bertanggung
jawab secara khusus atas Persediaan barang dagangan.
Kebijakan perusahaan menetapkan bahwa pencatatan Persediaan dilakukan dengan
Sistem Perpetual, sedangkan Persediaan dinilai dengan Metode FiFo/MPKP. Apabila
dalam hari yang sama terjadi Pembelian maupun Penjualan, transaksi Pembelian yang
didahulukan untuk dicatat dalam Kartu Stok.
Berikut ini adalah transaksi Pembelian, Penjualan, Retur Pembelian, dan Retur
Penjualan yang terjadi selama bulan Desember 2022 :
Transaksi bulan Desember 2022
1. Transaksi Pembelian
Tanggal Jenis Barang Dus Harga Beli/Dus
Des, 02 Mie Goreng 200 Rp48.000
Des, 02 Mie Kuah 400 Rp46.800
Des, 05 Mie Goreng 425 Rp50.400
Des, 12 Mie Kuah 125 Rp48.000
Des, 15 Mie Goreng 300 Rp51.000
Des, 18 Mie Goreng 225 Rp51.600
Des, 23 Mie Goreng 350 Rp51.600
Des, 26 Mie Kuah 119 Rp49.800
Des, 28 Mie Goreng 275 Rp52.200
Des, 28 Mie Kuah 100 Rp49.800

2. Transaksi Penjualan Tunai


Tanggal Jenis Barang Dus Harga Jual/Dus
Des, 02 Mie Kuah 82 Rp70.000
Des, 04 Mie Kuah 77 Rp70.000
Des, 13 Mie Kuah 133 Rp71.000
Des, 27 Mie Kuah 165 Rp73.000
Des, 29 Mie Kuah 158 Rp74.000

3. Transaksi Penjualan Kredit


Tanggal Jenis Barang Dus Harga Jual/Dus
Des, 03 Mie Goreng 53 Rp72.000
Des, 05 Mie Goreng 217 Rp72.000
Des, 10 Mie Goreng 213 Rp74.000
Des, 16 Mie Goreng 316 Rp76.000
Des, 20 Mie Goreng 199 Rp77.000
Des, 27 Mie Goreng 319 Rp77.000
4. Retur Pembelian
Tanggal Jenis Barang Dus Keterangan
Des, 07 Mie Goreng 125 Pembelian tanggal 5 Desember 2022

5. Retur Penjualan
Tanggal Jenis Barang Dus Keterangan
Des, 08 Mie Kuah 8 Penjualan tanggal 2 Desember 2022

Pada tanggal 31 Desember 2022 dilakukan Pemeriksaan Fisik atas Persediaan di gudang
dengan hasil sebagai berikut:
Mie Goreng Mie Kuah
Saldo Akhir Kartu Persediaan sebelum Pemeriksaan Fisik 333 137

Hasil perhitungan Fisik :


- Baik 325 125
- Rusak 3 2
- Hilang 5 10

Informasi mengenai masing-masing barang pada tanggal 31 Desember 2022untuk


mengganti penerapanya ke Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan dan Harga
Pasar (Lowerof Cost or Market/LCM)adalah sebagai berikut:
1. Mie Goreng
 Harga jual Rp77.000 per dus
 Biaya penjualan 5% dari harga jual, sedangkan laba 30% dari harga jual
 Replacement cost (Harga Pengganti ) adalah sebesar Rp 53.000
2. Mie Kuah
 Harga jual Rp74.000 per dus
 Biaya penjualan 5% dari harga jual, sedangkan laba 30% dari harga jual
 Replacement cost (Harga Pengganti ) adalah sebesar Rp48.000
Untuk memperbaiki catatan perusahaan, Anda mengambil beberapa keputusan berikut ini:
1. Selisih antara perhitungan fisik dan Kartu Persediaan yang tidak dapat
direkonsiliasi/disesuaikan (untuk barang yang hilang), sehingga dibebankan ke akun
Selisih Persediaan.
2. Barang yang rusak dibebankan ke akun Beban Pokok Penjualan.
TUGAS MAHASISWA:
1. Catatlah seluruh transaksi pembelian dan penjualan yang terjadi pada bulan Desember
2022 ke dalam Buku Pembelian, Buku Penjualan, Jurnal Umum, dan Kartu-Kartu
Persediaan, kemudian lakukan posting ke buku besar Persediaan Barang Dagang.

2. Menghitung jumlah Persediaan yang benar: Pemeriksaan Fisik Persediaan (Stock


Opname) per tanggal 31 Desember 2022.

3. Sesuaikan Kartu Persediaan dan buatlah Jurnal Penyesuaian jika terdapat selisih antara
Kartu Persediaan dengan perhitungan Anda pada Nomor 2 di atas.
Dahulukan pencatatan atas transaksi-transaksi dengan pihak ke tiga yang belum
dicatat, lalu selisih Persediaan, dan yang terakhir adalah barang rusak. Setelah itu,
lakukan posting ke Buku Besar.

4. Tentukanlah Nilai Persediaan akhir tahun dengan Metode Nilai Terendah antara Harga
Perolehan dan Harga Pasar (Lowerof Cost or Market/LCM) pada formulir yang sudah
diselesaikan di kertas kerja dan buatlah Jurnal Penyesuaiannya.

5. Sajikan nilai Persediaan di Laporan Posisi Keuangan per tanggal 31 Desember 2022
dengan Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan dan Harga Pasar.
KERTAS KERJA

KARTU PERSEDIAAN

JENIS BARANG: MIE GORENG


Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Per Harga Per Harga Per
Unit unit Jumlah Unit unit Jumlah Unit unit Jumlah
2022 2 200  Rp48.000  Rp9.600.000 200  Rp48.000  Rp9.600.000
Desember 3     53  Rp48.000  Rp2.544.000 147  Rp48.000  Rp7.056.000
  5 425 Rp50.400 Rp21.420.000     147 Rp48.000  Rp7.056.000 
          425 Rp50.400  Rp21.420.000 
  5     147  Rp48.000 Rp7.056.000    Rp28.476.000 
70 Rp50.400 Rp3.528.000 355 Rp50.400 Rp17.892.000
7 -125 Rp50.400 -Rp6.300.000 230 Rp50.400 Rp11.592.000
10 213 Rp50.400 Rp10.735.200 17 Rp50.400 Rp856.800
15 300 Rp51.000 Rp15.300.000 17 Rp50.400 Rp856.800
300 Rp51.000 Rp15.300.000
16 17 Rp50.400 Rp856.800 - - -
299 Rp51.000 Rp15.249.000 1 Rp51.000 Rp51.000
18 225 Rp51.600 Rp11.610.000 1 Rp51.000 Rp51.000
225 Rp51.600 Rp11.610.000
20 1 Rp51.000 Rp51.000 - - -
  198 Rp51.600 Rp10.216.800 27 Rp51.600 Rp1.393.200
23 350 Rp51.600 Rp18.060.000 377 Rp51.600 Rp19.453.200
27 319 Rp51.600 Rp16.460.400 58 Rp51.600 Rp2.992.800
28 275 Rp52.200 Rp14.355.000 58 Rp51.600 Rp2.992.800
            275 Rp52.200 Rp14.355.000
KARTU PERSEDIAAN

JENIS BARANG: MIE KUAH


Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Per Harga Per Harga Per
Unit unit Jumlah Unit unit Jumlah Unit unit Jumlah
2022 2 400 Rp46.800  Rp18.720.000     400 Rp46.800 Rp18.720.000
Desember 2     82  Rp46.800   Rp3.837.600 318 Rp46.800 Rp14.882.400
  4     77  Rp46.800  Rp3.603.600 241 Rp46.800 Rp11.278.800 
  8 8  Rp46.800  Rp374.400     249 Rp46.800  Rp11.653.200
  12 125  Rp48.000 Rp6.000.000 249 Rp46.800  Rp11.653.200
  125 Rp48.000 Rp6.000.000
  13 133 Rp46.800 Rp6.224.400 116 Rp46.800 Rp5.428.800
  125 Rp48.000 Rp6.000.000
26 119 Rp49.800 Rp5.926.200 116 Rp46.800 Rp5.428.800
125 Rp48.000 Rp6.000.000
119 Rp49.800 Rp5.926.200
27 116 Rp46.800 Rp5.428.800 - - -
49  Rp48.000 Rp2.352.000 76 Rp48.000 Rp3.648.000
119 Rp49.800 Rp5.926.200
28 100 Rp49.800 Rp4.980.000 76 Rp48.000 Rp3.648.000
219 Rp49.800 Rp10.906.200
29 76 Rp48.000 Rp3.648.000 - - -
  82  Rp49.800  Rp4.083.600 137 Rp49.800 Rp6.822.600

PERHITUNGAN MIE GORENG


 TANGGAL 02 DESEMBER 2021
Terjadi pembelian tunai mie goreng :
Unit = Banyaknya pembelian
= 200 dus

Harga per unit = Harga beli per unit


=Rp 48.000

Jumlah = Unit x Harga per unit


= Rp9.600.000
Maka persediaan akhir pada tanggal 02-12-2022 sebanyak 200 unit

 TANGGAL 03 DESEMBER 2021


Terjadi penujalan kredit mie goreng sebanyak 53 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 53 dus

Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 02-12-2022 dengan harga per unit Rp48.000
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp48.000

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 53 x 48.000
= 2.554.000

Karena terjadi penjualan maka saldo persediaan akhirnyaberkurang :


Unit = persediaan akhir pada tanggal 02 Desember - Banyaknya penjualan pada tanggal 03 Desember
= 200 dus – 53 dus
= 147 dus
Harga per unit = Harga beli per unit
=Rp 48.000

Jumlah = Unit x Harga per unit


= Rp7.056.000
Maka persediaan akhir pada tanggal 03-12-2022 adalah sebanyak 147 unit.

 TANGGAL 04 DESEMBER 2022


Terjadi pembelian mie goreng sebanyak 425 dus
Unit = Banyaknya pembelian
= 425 dus

Karena, terjadi pembelian maka persediaan akhir pada tanggal 04-12-2022 bertambah sebanyak 425 unit dengan harga per unit
Rp 50.400
Maka saldo persediaan akhir pada tanggal 04 – 12- 2022 senilai :
Unit = persediaan akhir pada tanggal 03 Desember + Banyaknya pembelian pada tanggal 04 Desember
= 147 dus + 425 dus
= 572 dus

Maka persediaan akhir pada tanggal 04-12-2022 adalah sebanyak 572 unit.

 TANGGAL 05 DESEMBER 2022


Terjadi penjualan mie goreng sebanyak 217 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 217 dus

Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 03-12-2022 dengan harga per unit Rp48.000, karena persediaan akhir pada tanggal 03-12-2022 hanya
sebanyak 147 dus sedangkan pembelian pada tanggal 05-12-2022 sebanyak 217, maka persediaan akhir pada tanggal 03-12-2022
telah habis, dan sisa penjualannya diambil pada banyaknya pembelian pada tanggal 04-12-2022 sebanyak 70 unit dengan harga
per unit Rp50.400.

Karena terjadi penjualan maka saldo persediaan akhirnya berkurang :


Unit = persediaan akhir pada tanggal 04 Desember - Banyaknya penjualan pada tanggal 05 Desember
= 572 dus – 217 dus
= 355 dus

Harga per unit = Harga beli per unit


=Rp 50.400

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 355 x Rp 50.400
= Rp 17.892.000

Maka persediaan akhir pada tanggal 05-12-2022 adalah sebanyak 355 unit.

 TANGGAL 07 DESEMBER 2022


Terjadi retur pembelian untuk pembelian pada tanggal 05-12-2022 sebanyak 125 dus
Karena, terjadi retur pembelian maka persediaan akhir pada tanggal 07-12-2022 berkurang sebanyak 125 unit dengan harga per unit
Rp 50.400
Maka saldo persediaan akhir pada tanggal 07 – 12- 2022 senilai :
Unit = persediaan akhir pada tanggal 05 Desember – retur pembelian pada tanggal 05 desember
= 355 dus - 125 dus
= 230 dus

Maka persediaan akhir pada tanggal 07-12-2022 adalah sebanyak 230 unit.

 TANGGAL 10 DESEMBER 2022


Terjadi penujalan kredit mie goreng sebanyak 213 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 213 dus

Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 07-12-2022 dengan harga per unit Rp50.400
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp50.400

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 213 x 50.400
= 10.735.200

Karena terjadi penjualan maka saldo persediaan akhirnyaberkurang :


Unit = persediaan akhir pada tanggal 07 Desember - Banyaknya penjualan pada tanggal 10 Desember
= 230 dus – 213 dus
= 17 dus

Harga per unit = Harga beli per unit


=Rp 50.400

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 17 x Rp50.400
= Rp856.800
Maka persediaan akhir pada tanggal 10-12-2022 adalah sebanyak 17 unit.

 Pada tanggal 15 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 300 dus dengan harga per dus Rp51.000 jumlahnya
Rp15.300.000
 Persediaan Mie Goreng :
Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
Persediaan mie goreng tanggal (10/12) 17 dus dengan harga beli per dus Rp50.400 jumlah Rp856.800 , ditambah pembelian 300 dus mie
goreng dengan harga per dus Rp51.000 jadi totalnya Rp15.300.000

 Pada tanggal 16/12/2022 melakukan transaksi penjualan kredit Mie Goreng sebanyak 316 dus, harga beli per dus Rp50.400
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp50.400 hanya tersedia 17 dus, sisanya yaitu 299 dus 316 dus – 17 dus jadi bersisa 299
dus menggunakan Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.000
17 dus x Rp50.400 = Rp856.800
299 dus x Rp51.000 = Rp15.249.000
Persediaan Mie Goreng :
Dikarenakan harga beli per dusnya berbeda, maka perhitungan saldonya dipisah
 Untuk yang 17 dus habis karena 17 dus – 17 dus dengan harga beli per dus Rp50.400
 Persediaan tgl 15/12 berkurang 299 dus jadi 300 dus – 299 dus = 1 dus
1 dus x Rp51.000 jumlahnya Rp51.000

 Pada tanggal 18 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 225 dus dengan harga per dus Rp51.600 jadi jumlahnya
Rp11.610.000
Dikarenakan harga beli per dus berbeda,maka perhitungan saldo dipisah
 Jumlah persediaan tanggal 16/12 1 dus mie goreng dengan harga per dus Rp51.000 jumlah Rp51.000
 Ditambah dengan 225 dus yang baru saja dibeli dengan harga per dus Rp51.600 total harganya Rp11.610.000
 Pada tanggal 20 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie Goreng sebanyak 199 dus dengan harga beli per dus
Rp51.000
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.000 hanya tersedia 1 dus, sisanya yaitu 199 dus – 1 dus = 198 dus menggunakan
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.600
1 dus x Rp51.000 = Rp51.000
198 dus x Rp51.600 = Rp10.216.800
Perhitungan saldo:
Dikarenakan harga beli per dusnya berbeda, maka dalam perhitungan saldo dipisah
 Untuk yang 1 dus habis karena 1 dus – 1 dus dengan harga beli per dus Rp51.000
 Persediaan tanggal 18/12 berkurang sebanyak 225 dus jadi 225 dus – 198 dus = 27 dus
27 dus x harga beli per dus Rp51.600 jumlah Rp1.393.200

 Pada tanggal 23 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 350 dus dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga seluruhnya
Rp18.060.000
 Jumlah persediaan mie bertambah 350 dus jadi 27 dus + 350 dus totalnya 377 dus dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga
Rp19.453.200

 Pada tanggal 27 Desember 2022 PT PALMIE menjual mie goreng kepada pelangganyya dengan sistem penjualan kredit sebanyak 319 dus
dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga Rp16.460.400
 Jumlah persediaan mie goreng berkurang dari 377 dus di tgl 21/12 – 319 dus jadi tinggal 58 dus dengan harga beli per dus Rp51.600
jumlah Rp2.992.800
 Pada tanggal 28 Desember 2022
PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 275 dus dengan harga per dus Rp52.200 jumlah
harganya Rp14.355.000
Perhitungan Saldo :
Karena harga beli per dus berbeda maka perhitungan saldo dipisah
 58 dus pada tgl 27/12 dengan harga beli per dus Rp51.600 jumlah Rp2.992.800
 Bertambah 275 dus dengan harga per dus Rp52.200 jumlah Rp14.335.000

PERHITUNGAN MIE KUAH

 TANGGAL 02 DESEMBER 2022

Terjadi pembelian tunai mie kuah :

Unit = Banyaknya pembelian


= 400 dus

Harga per unit = Harga beli per unit

=Rp 46.800

Jumlah = Unit x Harga per unit

= Rp18.720.000

Saldo mie goreng pada tanggal 02 Desember 2022 senilai Rp18.720.000

 TANGGAL 02 DESEMBER
Terjadi penjualan mie kuah sebanyak 82 dus
Terjadi penujalan kredit mie goreng sebanyak 82 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 82 dus

Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 02-12-2022 dengan harga per unit Rp46.800
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp46.800

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 82 x 46.800
= Rp3.837.600

Karena terjadi penjualan maka saldo persediaan akhirnyaberkurang :


Unit = persediaan akhir pada tanggal 02 Desember - Banyaknya penjualan pada tanggal 02 Desember
= 400 dus – 82 dus
= 318 dus

Harga per unit = Harga beli per unit


=Rp 46.800

Jumlah = Unit x Harga per unit


= Rp3.837.600

Maka spersediaan akhir pada tanggal 02-12-2022 sebanyak 318 unit.

 TANGGAL 07 DESEMBER 2022


Terjadi penujalan kredit mie kuah sebanyak 77 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 77 dus

Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 03-12-2022 dengan harga per unit Rp46.800
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp46.800

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 77 x 46.800
= Rp 3.603.600

Karena terjadi penjualan maka saldo persediaan akhirnyaberkurang :


Unit = persediaan akhir pada tanggal 02 Desember - Banyaknya penjualan pada tanggal 02 Desember
= 318 dus – 77 dus
= 241 dus
Harga per unit = Harga beli per unit
=Rp 46.800

Jumlah = Unit x Harga per unit


= 241 x Rp46.800
= Rp11.278.800

Maka persediaan akhir pada tanggal 07-12-2022 sebanyak 241 unit.


 TANGGAL 08 DESEMBER 2022
Terjadi retur pembelian untuk penjualan pada tanggal 02-12-2022 sebanyak 8 dus
Karena, terjadi retur pembelian maka persediaan akhir pada tanggal 08-12-2022 bertambah sebanyak 8 unit dengan harga per unit Rp
48.600

Maka saldo persediaan akhir pada tanggal 08– 12- 2022 senilai :
Unit = persediaan akhir pada tanggal 05 Desember – retur pembelian pada tanggal 05 desember
= 241 dus + 8 dus
= 249 dus

Maka persediaan akhir pada tanggal 08-12-2022 adalah sebanyak 249unit.

 Pada tanggal 12 Desember 2022


PT PALMIE membeli mie kuah sebanyak 125 dus dengan harga per dus Rp48.000 jumlah harga seluruhnya
Rp6.000.000

Persediaan Mie Kuah


Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 Persediaan mie kuah sebelumnya pada tanggal 8/12 sebanyak 249 dus dengan harga per dus Rp46.000 jumlah Rp11.632.200
 Bertambah sebanyak 125 dus dengan harga per dus Rp48.000 jumlah Rp6.000.000

 Pada tanggal 13 Desember 2022


PT PALMIE menjual mie kuah sebanyak 133 dus dengan harga per dus Rp46.800 jumlah harga seluruhnya
Rp6.224.400
Persediaan Mie Kuah
Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 Jumlah persediaan mie kuah berkurang 133 jadi (249 dus – 133 dus) = 116 dus dengan harga per dus Rp46.800 jumlah Rp5.428.800
 Untuk yang 125 dus tetap 125 dus karena tidak berkurang dengan harga per dus Rp48.000 jumlah Rp6.000.000

 Pada tanggal 26 Desember 2022


PT PALMIE membeli mie kuah sebanyak 119 dus dengan harga per dus Rp49.800 jumlah Rp5.296.000

Persediaan Mie Kuah


Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 116 dus dengan harga per dus Rp46.800 jumlahnya Rp5.428.800
 125 dus dengan harga per dus Rp48.000 jumlahnya Rp6.000.000
 Bertambah 119 dus dengan harga per dus Rp49.800 jumlahnya Rp5.926.200

 Pada tanggal 27 Desember 2022


PT PALMIE melakukan transaksi penjualan tunai Mie Kuah kepada pelanggannya sebanyak 165 dus dengan harga beli per dus Rp46.800
Persediaan Mie Kuah dengan harga beli per dus Rp46.800 hanya tersedia 116 dus (165 dus – 116 dus = 49 dus) sisanya yaitu 49 dus
menggunakan Persediaan Mie Kuah dengan harga beli per dus Rp48.000
116 dus x Rp46.800 = Rp5.428.800
49 dus x Rp48.000 = Rp2.352.000

Persediaan Mie Kuah


Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 Untuk yang 116 dus habis karena 116 dus – 116 dus dengan harga beli per dus Ro46.800
 Persediaan tanggal 12/12 berkurang sebanyak 49 dus jadi 125 dus – 49 dus = 76 dus
76 dus x harga beli per dus Rp48.000 jumlah Rp3.648.000
 Persediaan tanggal 26/12 tetap 119 dus x Rp49.800 = Rp5.926.200

 Pada tanggal 28 Desember 2022


PT PALMI membeli mie kuah sebanyak 100 dus dengan harga per dus Rp49.800 jumlahnya Rp4.980.000
Persediaan Mie Kuah
Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 Untuk yang 76 dus tetap 76 dus dengan harga per dus Rp48.000 jumlah Rp3.648.000
 Untuk yang 119 dus bertambah sebanyak 100 dus jadi 219 karena harganya sama sebesar Rp49.800 jumlah Rp10.906.200

 Pada tanggal 29 Desember 2022


PT PALMIE melakukan transaksi penjualan tunai Mie Kuah kepada pelanggannya sebanyak 158 dus, harga beli per dus Rp48.000
Persediaan Mie Kuah dengan harga beli per dus Rp48.000 hanya tersedia 76 dus (158 dus – 76 dus = 82 dus) sisanya yaitu 82 dus
menggunakan Persediaan Mie Kuah dengan harga beli per dus Rp49.800
76 dus x Rp48.000 = Rp3.648.000
82 dus x Rp49.800 = Rp4.083.600

Persediaan Mie Kuah


Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
 Untuk yang 76 dus habis karena 76 dus – 76 dus dengan harga beli per dus Rp48.000
 Persediaan tanggal 28/12 berkurang sebanyak 82 dus jadi 219 dus – 82 dus = 137 dus
137 dus x harga beli per dus Rp49.800 jumlah Rp6.822.600
JURNAL PENJUALAN Halaman :.........
Debet Kredit
Tanggal Keterangan Ref Beban Pokok
Kas Piutang Dagang Penjualan Persediaan
Penjualan
 02-12-2022 Penjualan tunai mie kuah    Rp5.740.000     Rp3.837.600 Rp5.740.000  Rp3.837.600 
 03-12-2022 Penjualan kredit mie goreng      Rp3.816.000   Rp2.554.000  Rp3.816.000  Rp2.554.000
04-12-2022 Penjualan tunai mie kuah Rp5.390.000 Rp3.603.600 Rp5.390.000 Rp3.603.600
05-12-2022 Penjualan kredit mie goreng Rp15.624.000 Rp10.584.000 Rp15.624.000 Rp10.584.000
10-12-2022 Penjualan kredit mie goreng Rp15.762.000 Rp10.735.200 Rp15.762.000 Rp10.735.200
13-12-2022 Penjualan tunai mie kuah Rp9.443.000 Rp6.224.400 Rp9.443.000 Rp6.224.400
16-12-2022 Penjualan kredit mie goring Rp24.016.000 Rp16.105.800 Rp24.016.000 Rp16.105.800
20-12-2022 Penjualan kredit mie goreng Rp15.323.000 Rp10.267.800 Rp15.323.000 Rp10.267.800
27-12-2022 Penjualan kredit mie goreng Rp24.563.000 Rp16.460.400 Rp24.563.000 Rp16.460.400
27-12-2022 Penjualan tunai mie kuah Rp12.045.000 Rp7.780.800 Rp12.045.000 Rp7.780.800
29-12-2022 Penjualan tunai mie kuah Rp11.692.000 Rp7.731.600 Rp11.692.000 Rp7.731.600
Rp44.310.000 Rp99.104.000 Rp95.875.200 Rp143.414.000 Rp95.875.200
JUMLAH Rp239.289.200 Rp239.289.200
 JURNAL PENJUALAN
Jurnal Penjualan Tunai
 Mie Kuah
o Tanggal 2 Desember 2022
82 unit x Rp70.000 = Rp5.740.000
Kas bertambah di debit sebesar Rp5.740.000
Penjualan bertambah di kredit sebesar Rp5.740.000
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan = 82 unit xsRp46.800
= Rp3.837.600
Beban pokok penjualan bertambah di debit Rp3.837.600
Persediaan berkurang di kredit Rp3.837.600
Jurnal Penjualan Kredit
 Mie Goreng
o Tanggal 3 Desember 2022
53 unit x Rp72.000 = Rp3.816.000

Piutang bertambah di debit sebesar Rp3.816.000


Penjualan bertambah di kredit sebesar Rp3.816.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan.Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan = 53 unit xRp48.000
= Rp2.544.000

Beban pokok penjualan bertambah di debit Rp2.544.000


Persediaan berkurang di kredit Rp2.544.000

 Tanggal 5 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie


Goreng kepada pelanggannya sebanyak 217 dus dengan harga per dus Rp72.000
Jumlah seluruhnya Rp15.624.000

Piutang Dagang bertambah di debit Rp15.624.000


Penjualan bertambah di kredit Rp15.624.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 147 dus x Rp48.000 = Rp7.056.000
= 70 dus x Rp50.400 = Rp3.528.000
Total keduanya 217 dus dengan jumlah Rp10.584.000

Jadi Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp10.584.000


Persediaan berkurang di sebelah kredit Rp10.584.000
 Tanggal 10 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie
Goreng kepada pelanggannya sebanyak 213 dus dengan harga jual per dus Rp74.000
Jumlah seluruhnya Rp15.762.000

Piutang Dagang bertambah di debit Rp15.762.000


Penjualan bertambah di kredit Rp15.762.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 213 dus x Rp50.400 = Rp10.735.200

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp10.735.200


Persediaan berkurang di kredit sebesar Rp10.735.200

 Tanggal 13 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan tunai Mie


Kuah kepada pelanggannya sebanyak 133 dus dengan harga jual per dus Rp71.000
Jumlah Rp9.443.000

Kas bertambah di debit Rp9.443.000


Penjualan bertambah di kredit Rp9.443.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit Kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 133 dus x Rp46.800 = Rp6.224.400

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp6.224.400


Persediaan berkurang di kredit Rp6.224.400

 Tanggal 16 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie


Goreng kepada pelanggannya sebanyak 316 dus dengan harga jual per dus Rp76.000
Jumlah Rp24.016.000

Piutang Dagang bertambah di debit Rp24.016.000


Penjualan bertambah di kredit Rp24.016.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan :
= 17 dus x Rp50.400 = Rp856.800
= 299 dus x Rp51.000 = Rp15.249.000
Total keduanya 316 dus dengan jumlah sebesar Rp16.105.800

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp16.105.800


Persediaan berkurang di kredit Rp16.105.800

 Tanggal 20 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie


Goreng kepada pelanggannya sebanyak 199 dus dengan harga jual per dus Rp77.000
Jumlah Rp15.323.000

Piutang Dagang bertambah di debit Rp15.323.000


Penjualan bertambah di kredit Rp15.323.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan :
= 1 dus x Rp51.000 = Rp51.000
= 198 dus x Rp51.600 = Rp10.216.800
Total keduanya 316 dus dengan jumlah Rp10.267.800

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp10.267.800


Persediaan berkurang di kredit Rp10.267.800

 Tanggal 27 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan tunai Mie


Kuah kepada pelanggannya sebanyak 165 dus dengan harga jual per dus Rp73.000
Jumlah Rp12.045.000

Kas bertambah di debit Rp12.045.000


Penjualan bertambah di kredit Rp12.045.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 116 dus x Rp46.800 = Rp5.428.800
= 49 dus x Rp48.000 = Rp2.352.000
Total keduanya 165 dus dengan jumlah Rp7.780.800

Beban Pokok Penjualan bertambah didebit Rp7.780.800


Persediaan berkurang di kredit r Rp7.780.800

 Tanggal 27 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie


Goreng kepada pelanggannya sebanyak 319 dus dengan harga jual per dus Rp77.000
Jumlah Rp24.563.000

Piutang Dagang bertambah di debit Rp24.563.000


Penjualan bertambah di kredit Rp24.563.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 319 dus x Rp51.600= Rp16.460.400

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp16.460.400


Persediaan berkurang di kredit Rp16.460.400

 Tanggal 29 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan tunai Mie


Kuah kepada pelanggannya sebanyak 158 dus dengan harga jual/dus Rp74.000
Jumlah = 158 dus x Rp74.000 = Rp11.692.000

Kas bertambah di debit Rp11.692.000


Penjualan bertambah di kredit Rp11.692.000

(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 76 dus x Rp48.000 = Rp3.648.000
=82 dus x Rp49.800 = Rp4.083.600
Total keduanya 158 dus dengan jumlah Rp7.731.600

Beban Pokok Penjualan bertambah di debit Rp7.731.600


Persediaan berkurang di kredit Rp7.731.600

JURNAL PEMBELIAN
Halaman :............
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit

Persediaan Utang Dagang


2/12/2022 Pembelian mie goreng Rp9.600.000 Rp9.600.000
2/12/2022 Pembelian mie kuah Rp18.720.000 Rp18.720.000
5/12/2022 Pembelian mie goreng   Rp21.420.000 Rp21.420.000
12/12/2022 Pembelian mie kuah   Rp6.000.000 Rp6.000.000
15/12/2022 Pembelian mie goreng   Rp15.300.000 Rp15.300.000
18/12/2022 Pembelian mie goreng   Rp11.610.000 Rp11.610.000
23/12/2022 Pembelian mie goreng Rp18.060.000 Rp18.060.000
26/12/2022 Pembelian mie kuah Rp5.926.200 Rp5.926.200
28/12/2022 Pembelian mie goreng Rp14.355.000 Rp14.355.000
28/12/2022 Pembelian mie kuah Rp4.980.000 Rp4.980.000
JUMLAH Rp125.971.200 Rp125.971.200

Perhitungan
 Tanggal 2 Desember 2022
PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie Goreng kepada pelanggannya
sebanyak 200 dus dengan harga beli perdus Rp48.000
Jumlah = 200 dus x Rp48.000 = Rp9.600.000

Persediaan bertambah di debit Rp9.600.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp9.600.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).

 Tanggal 2 Desember 2022


PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie Kuah kepada pelanggannya
sebanyak 400 dus dengan harga beli per dus Rp46.800
Jumlah = 400 dus x Rp46.800 = Rp18.720.000

Persediaan bertambah di debit sebesar Rp18.720.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp18.720.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 5 Desember 2022
PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie Goreng kepada pelanggannya
sebanyak 425 dus dengan harga beli per dus Rp50.400
Jumlah = 425 dus x Rp50.400 = Rp21.420.000
Persediaan bertambah di debit Rp21.420.000
Utang Dagang bertambah di kredit Rp21.420.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 12 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie
Kuah kepada pelangganya sebanyak 125 dus dengan harga beli per dus Rp48.000
Jumlah = 125 dus x Rp48.000 = Rp6.000.000

Persediaan bertambah di debit Rp6.000.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp6.000.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 15 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie
Goreng kepada pelanggannya sebanyak 300 dus dengan harga beli per dus
Rp51.000
Jumlah = 300 dus x Rp51.000 = Rp15.300.000

Persediaan bertambah di debit Rp15.300.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp15.300.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Pada tanggal 18 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian
Mie Goreng kepada pelanggannya sebanyak 225 dus dengan harga beli per dus
Rp51.600
Jumlah = 225 dus x Rp51.600 = Rp11.610.000

Persediaan bertambah di debit Rp11.610.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp11.610.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 23 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie
Goreng kepada pelanggannya sebanyak 350 dus dengan harga beli per dus
Rp51.600
Jumlah = 350 dus x Rp51.600 = Rp18.060.000

Persediaan bertambah di debit Rp18.060.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp18.060.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 26 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie
Kuah sebanyak 119 dus dengan harga beli per dus Rp49.800
Jumlah = 119 dus x Rp49.800 = Rp5.926.200

Persediaan bertambah di debit Rp5.926.200


Utang Dagang bertambah di kredit Rp5.926.200

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 28 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie
Goreng kepada pelanggannya sebanyak 275 dus dengan harga beli per dus
Rp52.200
Jumlah = 275 dus x Rp52.200 = Rp14.355.000

Persediaan bertambah di debit Rp14.355.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp14.355.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).
 Tanggal 28 Desember 2022
PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie Kuah kepada pelanggannya
sebanyak 100 dus dengan harga beli per dus Rp49.800
Jumlah = 100 dus x Rp49.800 = Rp4.980.000

Persediaan bertambah di debit Rp4.980.000


Utang Dagang bertambah di kredit Rp4.980.000

(Dalam pembelian brang dengan cara kredit,berarti perusahaan berutang untuk


membeli brang dagangan yang bakal diperdagangkan.Pembelian barang dengan cara
kredit di jurnal dengan mendebit Persediaan/Pembelian serta mengkredit Utang
Dagang).

JURNAL UMUM
Halaman :............
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
07/12/2022 Utang Dagang Rp6.300.000
Persediaan – Mie Goreng Rp6.300.000
08/12/2022 Retur Penjualan Rp560.000
Kas Rp560.000
Persediaan – Mie Kuah Rp374.400
Beban Pokok Penjualan Rp374.400

Perhitungan
Tanggal 07 Desember 2022
PT PALMIE melakukan retur pembelian sebanyak 125 dus atas pembelian tanggal 5
Desember 2022
125 dus x Rp50.400 = Rp6.300.000

Utang Dagang berkurang di debit sebesar Rp6.300.000


Persediaan – Mie Goreng berkurang di kredit sebesar Rp6.300.000

(Karena pembelian barang dengan cara kredit,ditemukan barang yang rusak atau tidak
sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok,maka jurnal
yang ditulis adalah mendebit Utang Dagang serta mengkredit Persediaan)

Tanggal 8 Desember 2022 pelanggan PT PALMIE melakukan retur penjualan


sebanyak 8 dus atas penjualan tanggal 2 Desember 2022
8 dus x Rp70.000 = Rp560.000

Retur Penjualan bertambah di debit sebesar Rp560.000


Kas berkurang di kredit sebesar Rp560.000

(Karena penjualan tunai dalam transaksi ini Retur Penjualan dicatat dalam jurnal
dengan mendebit Retur Penjualan serta mengkredit Kas)

8 dus x Rp46.800 = Rp374.400


Persediaan bertambah di debit sebesar Rp374.400
Beban Pokok Penjualan berkurang di kredit sebesar Rp374.400

BUKU BESAR- Persediaan Barang Dagang


Tgl Keterangan Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
31/12/2022 Jurnal Pembelian Rp125.971.600 Rp125.971.600
31/12/2022 Jurnal Penjualan Rp95.874.400 Rp30.097.200
31/12/2022 Jurnal Umum Rp6.300.000 Rp30.845.200
31/12/2022 Jurnal Umum Rp374.000 Rp24.545.200

Didapat dari penjumlahanPersediaan Jurnal Penjualan,Jurnal Pembelian,dan


Jurnal Umum
 Jurnal Pembelian
Rp9.600.000+Rp18.720.00+Rp21.420.000+Rp6.000.000+Rp15.300.000+
Rp11.610.000+Rp18.060.000+Rp5.926.200+Rp14.355.000+Rp4.980.000
= Rp125.971.600 (d)

 Jurnal Penjualan
Rp3.837.600+Rp2.544.000+Rp3.603.600+Rp10.584.000+Rp10.735.200+
Rp6.224.400+Rp16.105.800+Rp10.267.800+Rp7.780.800+Rp16.460.400+
Rp7.731.600 = Rp95.874.400 (k)

 Jurnal Umum
Retur Pembelian = Rp6.300.000 (k)
Retur Penjualan = Rp374.000 (d)
Dicatat Jurnal Pembelian dulu karena Jurnal Pembelian paling besar nilainya
jadi pada saat menghitung Saldo Akhir tidak minus.

2. Menghitung jumlah Persediaan yang benar: Pemeriksaan Fisik Persediaan (Stock Opname)
per tanggal 31 Desember 2022.
 Mie Goreng
Pada tanggal tutup buku 31 Desember 2022 perusahaan melakukan pemeriksaan fisik barang
dagangan di gudang yaitu:
 333 dus Mie Goreng yang hasil perhitungannya :
 Baik = 325 dus
 Rusak = 3 dus
 Hilang = 5 dus

 Pada Kartu Persediaan dinyatakan pada kolom Saldo Persediaan senilai:


 58 dus dengan harga per dus Rp51.600 jumlahnya Rp2.992.800
 275 dus dengan harga per dus Rp52.200 jumlahnya Rp14.355.000

Kesalahan dalam mencatat Nilai Persediaan yang dihitung yaitu:


1. Nilai Persediaan Mie Goreng yang Rusak
= Dus yang rusak x Harga per dus rusak
= 3 dus x Rp51.600 per dus
= Rp154.800
2. Nilai Persediaan Mie Goreng yang Hilang
= Dus yang hilang x Harga per dus Hilang
= 5 dus x Rp51.600 per dus
= Rp258.000
3. Total Kuantitas Persediaan Mie Goreng yang Rusak dan Hilang
= 3 dus + 5 dus = 8 dus

Total Nilai Persediaan Mie Goreng yang Hilang dan Rusak


= Rp154.800 + Rp258.000
= Rp412.800

 Mie Kuah
Pada tanggal tutup buku 31 Desember 2022 perusahaan melakukan pemeriksaan fisik barang
dagangan digudang yaitu :
 137 dus mie kuah yang hasil perhitungannya :
 Baik = 125
 Rusak = 2
 Hilang = 10

 Pada kartu persediaan dinyatakan pada kolom Saldo Persesdiaan senilai :


 137 dus dengan harga per dus Rp49.800 jumlahnya Rp6.822.600

Keasalahan dalam mencatat Nilai persediaan yang dihitung yaitu :

1.Nilai persediaan Mie Kuah yang Rusak


= Dus yang rusak x Harga per dus
= 2 dus x Rp49.800
=Rp99.600
2.Nilai persediaan Mie Kuah yang Hilang
= Dus yang hilang x Harga per dus
= 10 x Rp49.800
= Rp498.000
3.Total Kuantitas Persediaan Mie Kuah yang Rusak dan Hilang
= 2 dus + 10 dus
=12 dus
Total Nilai persediaan Mie Kuah yang hilang dan rusak
= Rp 99.800 + Rp 498.000
= Rp597.800

JURNAL PENYESUAIAN

TANGGAL KETERANGAN REF Debit Kredit


31/12/2022 Selisih persediaan Rp258.000
Persediaan Rp258.000
31/12/2022 Beban Pokok Penjualan Rp154.800
Persediaan Rp154.800
( Mie Goreng )
31/12/2022 Selih persediaan Rp498.000
Persediaan Rp498.000
31/12/2022 Beban Pokok Penjualan Rp99.600
Persediaan Rp99.600
( Mie Kuah )

PERHITUNGAN

 Penyesuaian barang yang hilang dibebankan ke akun selisih persediaan ( Mie Goreng )

Jumlah Barang yang hilang 5 dus


Selisih persediaan = Jumlah barang yang hilang x Harga/Unit
= 5 x Rp51.600
= Rp 258.000
 Penyesuaian barang yang rusak dubebankan ke Beban Pokok Penjualan ( Mie Goreng )
Jumlah barang yang rusak 3 dus
Beban Pokok Penjualan = Jumlah barang yang rusak x harga/ unit
= 3 x Rp51.600
= Rp154.800

 Penyesuaian barang yang hilang dibebankan ke akun selisih persediaan ( Mie Kuah )
Jumlah Barang yang hilang 10 dus
Selisih persediaan = Jumlah barang yang hilang x Harga/Unit
= 10 x Rp49.800
= Rp 498.000
 Penyesuaian barang yang rusak dubebankan ke Beban Pokok Penjualan ( Mie Kuah )
Jumlah barang yang rusak 2 dus
Beban Pokok Penjualan = Jumlah barang yang rusak x harga/ unit
= 2 x Rp49.800
= Rp99.600

BUKU BESAR –PERSEDIAAN BARANG DAGANG

TANGGAL KETERANGAN DEBIT KREDIT SALDO


DEBIT KREDIT
02/12/2022 Pembelian tunai Rp9.600.000 Rp9.600.000
02/12/2022 Pembelian tunai Rp18.720.000 Rp28.320.000
02/12/2022 Penjualan Tunai Rp3.837.600 Rp24.482.400
03/12/2022 Penjualan kredit Rp2.544.000 Rp21.938.400
04/12/2022 Penjualan tunai Rp3.603.600 Rp18.334.800
05/12/2022 Pembelian kredit Rp21.420.000 Rp39.754.800
05/12/2022 Penjualan kredit Rp10.584.000 Rp29.170.800
08/12/2022 Retur penjualan Rp374.400 Rp29.545.200
10/12/2022 Penjualan Kredit Rp10.735.200 Rp18.810.000
12/12/2022 Pembelian Kredit Rp6.000.000 Rp24.810.000
13/12/2022 Penjualan Tunai Rp6.224.400 Rp18.585.600
15/12/2022 Pembelian Kredit Rp15.300.000 Rp33.885.600
16/12/2022 Penjualan Kredit Rp16.105.800 Rp17.779.800
18/12/2022 Pembelian Kredit Rp11.610.000 Rp29.389.800
20/12/2022 Penjualan Kredit Rp10.267.800 Rp19.122.000
23/12/2022 Pembelian Kredit Rp18.060.000 Rp37.182.000
26/12/2022 Pembelian Kredit Rp5.926.200 Rp43.108.200
27/12/2022 Penjualan Tunai Rp7.780.800 Rp35.327.400
27/12/2022 Penjualan Kredit Rp16.460.400 Rp18.867.000
28/12/2022 Pembelian Kredit Rp14.355.000 Rp33.222.000
28/12/2022 Pembelian Kredit Rp4.980.000 Rp38.202.000
29/12/2022 Penjualan Tunai Rp7.731.600 Rp30.470.400

PERHITUNGAN
 02/12/2022 ( PEMBELIAN TUNAI)
Pada tanggal 02/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 200 dus dengan harga per unit
Rp48.000.
Pembelian Tunai berada di sebelah debit senilai Rp9.600.000
Pembelian Tunai = Kuantitas x Harga/ Unit
= 200 x Rp48.000
= Rp9.600.000
Saldo di sebelah Debit senilai Rp 9.600.000
 02/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 02/12/2022 terjadi pembelian Mie Kuah sebanyak 400 dus dengan harga per unit
Rp46.800
Pembelian Tunai berada di sebelah debit senilai Rp18.720.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 400 x Rp46.800
= Rp18.720.000

Saldo di sebelah debit senilai Rp 28.320.000


Saldo Debit = Saldo sebelumnya + pembelian tunai
= Rp9.600.000 + Rp18.720.000
= Rp28.320.000

 02/12/2022 (PENJUALAN TUNAI)


Pada tanggal 02/12/2011 terjadi penjualan Mie Kuah sebanyak 82 dus dengan harga / unit
Rp46.800
Penjualan Tunai berada di sebelah Kredit senilai Rp3.837.600
Penjualan Tunai = Kuantitas x Harga/Unit
= 82 x Rp46.800
= Rp3.837.600
Saldo disebelah debit senilai Rp24.482.400
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan tunai
= Rp28.320.000 – Rp3.837.600
= Rp24.482.400
 03/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 03/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 53 dus dengan harga/Unit
Rp48.000
Penjualan Kredit berada di sebelah Kredit senilai Rp2.544.000
Penjualan Kredit = Kuantitas x Harga/Unit
= 53 x Rp48.000
= Rp2.544.000
Saldo di sebelah debit senilaiRp21.938.400
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan kredit
= Rp24.482.400 – Rp2.544.000
= Rp21.938.400
 04/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 04/12/2022 terjadi penjualan Mie Kuah sebanyak 77 dus dengan harga/Unit
Rp46.800
Penjualan Kredit berada di sebelah Kredit senilai Rp3.603.600
Penjualan Kredit = Kuantitas x Harga/Unit
= 77 x Rp46.800
= Rp3.603.600
Saldo di sebelah debit senilai Rp18.334.800
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan kredit
= Rp21.938.400 – Rp3.603.600
= Rp18.334.800
 05/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 05/12/2022 terjadi pembelian Mie goreng sebanyak 425 dus dengan harga per unit
Rp50.400
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp21.240.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 425 x Rp50.400
= Rp21.240.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp39.754.800
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp18.334.800 + Rp21.240.000
= Rp39.754.800
 05/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 05/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 217 dus
Penjualan Kredit = kuantitas x Harga/Unit
= 147 x Rp48.000
= Rp7.056.000
=Kuantitas x Harga/ Unit
= 70 x Rp50.400
= Rp3.528.000
Total penjualan Kredit = Rp7.056.000 + Rp3.528.000
= Rp10.584.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp29.170.800
Saldo Debit = Saldo sebelumnya – Total penjualan Kredit
= Rp39.754.800 – Rp10.584.000
= Rp29.170.800
 08/12/2022 ( RETUR PENJUALAN)
Pada tanggal 08/12/2022 terjadi retur penjualan Mie Kuah sebanyak 8 dus
Retur Penjualan berada di sebelah debit senilai Rp374.400
Retur Penjualan = Kuantitas x Harga/Unit
= 8 x Rp46.800
= Rp374.400
Saldo di sebelah debit senilai Rp29.545.200
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + Retur Penjualan
= Rp29.170.800 + Rp374.400
= Rp29.545.200
 10/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 10/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 213 dus dengan harga/Unit
Rp50.400
Penjualan Kredit berada di sebelah Kredit senilai Rp10.735.200
Penjualan Kredit = Kuantitas x Harga/Unit
= 213 x Rp50.400
= Rp10.735.200
Saldo di sebelah debit senilai Rp18.810.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - Retur Penjualan
= Rp29.545.200 - Rp10.735.200
= Rp18.810.000
 12/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 12/12/2022 terjadi pembelian Mie Kuah sebanyak 125 dus dengan harga per unit
Rp48.000
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp6.000.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 125 x Rp48.000
= Rp6.000.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp24.810.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp18.810.000 + Rp6.000.000
= Rp24.810.000
 13/12/2022 ( PENJUALAN TUNAI )
Pada tanggal 13/12/2011 terjadi penjualan Mie Kuah sebanyak 133dus dengan harga / unit
Rp46.800
Penjualan Tunai berada di sebelah Kredit senilai Rp6.224.400
Penjualan Tunai = Kuantitas x Harga/Unit
= 133 x Rp46.800
= Rp6.224.400
Saldo disebelah debit senilai Rp18.585.600
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan tunai
= Rp24.810.000 – Rp6.224.400
= Rp18.585.600
 15/12/2022 (PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 15/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 300 dus dengan harga per unit
Rp51.000
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp15.300.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 300 x Rp51.000
= Rp15.300.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp33.585.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp18.585.000+ Rp15.300.000
= Rp33.585.000
 16/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 16/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 316 dus
Penjualan kredit berada di sebalah kredit senilai Rp16.105.800
Penjualan Kredit = kuantitas x Harga/Unit
= 17 x Rp50.400
= Rp856.800
=Kuantitas x Harga/ Unit
= 299 x Rp51.000
= Rp15.249.000
Total penjualan Kredit = Rp856.800 + Rp15.249.000
= Rp16.105.800
Saldo di sebelah debit senilai Rp17.779.800
Saldo Debit = Saldo sebelumnya – Total penjualan Kredit
= Rp33.585.000 – Rp16.105.800
= Rp17.779.800
 18/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 18/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 225dus dengan harga per unit
Rp51.600
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp11.610.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 225 x Rp51.600
= Rp11.610.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp29.389.800
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp17.779.800+ Rp11.610.000
= Rp29.389.800
 20/12/2022 ( PENJUALAN KREDIT )
Pada tanggal 20/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 199 dus
Penjualan kredit berada di sebalah kredit senilai Rp10.267.800
Penjualan Kredit = kuantitas x Harga/Unit
= 1 x Rp51.000
= Rp51.000
=Kuantitas x Harga/ Unit
= 198 x Rp51.600
= Rp10.216.800
Total penjualan Kredit = Rp51.000 + Rp10.216.800
= Rp10.267.800
Saldo di sebelah debit senilai Rp19.122.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya – Total penjualan Kredit
= Rp29.389.800 – Rp10.267.800
= Rp19.122.000
 23/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 23/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 350 dus dengan harga per unit
Rp48.000
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp18.060.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 350 x Rp51.600
= Rp18.060.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp37.182.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp19.122.000 + Rp18.060.000
= Rp37.182.000
 26/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 26/12/2022 terjadi pembelian Mie Kuah sebanyak 119 dus dengan harga per unit
Rp49.800
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp5.926.200
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 119 x R49.800
= Rp5.926.200
Saldo di sebelah debit senilai Rp43.108.200
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp37.182.000 + Rp5.296.200
= Rp43.108.200
 27/12/2022 ( PENJUALAN TUNAI )
Pada tanggal 27/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 319 dus dengan harga / unit
Rp51.600
Penjualan Tunai berada di sebelah Kredit senilai Rp16.460.400
Penjualan Tunai = Kuantitas x Harga/Unit
= 319 x Rp51.600
= Rp16.460.400
Saldo disebelah debit senilai Rp18.867.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan tunai
= Rp35.327.400 – Rp6.460.400
= Rp18.585.600
 28/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 28/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 275 dus dengan harga per unit
Rp52.200
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp14.355.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 275x Rp52.200
= Rp14.355.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp33.222.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp18.867.000+ Rp14.355.000
= Rp33.222.000
 28/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 28/12/2022 terjadi pembelian Mie Kuah sebanyak 100 dus dengan harga per unit
Rp49.800
Pembelian Kredit berada di sebelah debit senilai Rp4.980.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 100 x Rp49.800
= Rp4.980.000
Saldo di sebelah debit senilai Rp38.202.000
Saldo Debit = Saldo sebelumnya + penjualan kredit
= Rp33.222.000 + Rp4.980.000
= Rp38.202.000
 29/12/2022 ( PENJUALAN TUNAI )
Pada tanggal 29/12/2022 terjadi penjualan Mie Goreng sebanyak 158 dus
Penjualan Tunai berada di sebelah Kredit senilai Rp7.731.600
Penjualan Tunai = Kuantitas x Harga/Unit
= 76 x Rp48.000
= Rp3.648.000
= Kuantitas x Harga / Unit
= 82 x Rp49.800
= Rp4.083.600
TotalPenjualan = Rp3.648.000 + Rp4.083.600
Saldo disebelah debit senilai Rp30.470.400
Saldo Debit = Saldo sebelumnya - penjualan tunai
= Rp38.202.000 – Rp7.731.600
= Rp30.470.400

LEMBAR PERHITUNGAN PERSEDIAAN

Nilai persediaan akhir tahun dengan Metode Nilai Terendah anatara Harga Pokok
Perolehan dan Harga Pasar (Lower Of Cost or Market/LCM)

Produk Replacement Cost Harga Pokok / Biaya Penjualan Laba


Harga Jual
Mie Goreng Rp53.000 Rp77.000 Rp3.850 Rp23.100
Mie Kuah Rp48000 Rp74.000 Rp3.700 Rp22.200

Biaya Pnejualan = Harga Pokok/ Harga Jual x 5 %


Laba = Harga Pokok/ Harga Jual x 30 %

a. Penentuan Batas Atas dan Bawah


Produk Batas Atas Batas bawah
Mie Goreng Rp73.150 Rp50.050
Mie Kuah Rp70.300 Rp48.100
Batas Atas = (Harga Pasar – Biaya Penjualan)
Batas Bawah = (Harga Pasar – Biaya Penjualan - Laba)

b. Penentuan Harga Pasar


Produk Replacement Batas Atas Batas Bawah Market (Harga
Cost Pasar)
Mie Goreng Rp53.000 Rp73.150 Rp50.050 Rp50.050
Mie Kuah Rp48.000 Rp70.300 Rp48.100 Rp48.000

Penjelasan :
 Penentuan Harga Pasar diperoleh dari Nilai yang terendah pada Replacement Cost,
Batas Atas, dan Batas Bawah

Nilai Persediaan di Laporan Posisi Keuangan per tanggal 31 Desember 2022


dengan Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan dan Harga Pasar
Produk Baik Rusak Hilang
Mie Unit 325 Unit -3 Unit -5 Unit
Goreng LCM per Unit Rp50.050 Rp50.050 Rp50.050
Jumlah Rp16.266.250 -Rp150.150 -Rp250.250
Nilai
Persediaan di Rp15.865.850
Neraca
Mie Unit 125 Unit -2 Unit -10 Unit
Kuah LCM per Unit Rp48.000 Rp48.000 Rp48.000
Jumlah Rp6.000.000 -Rp96.000 -Rp480.000
Nilai
Persediaan Rp5.424.000
di Neraca
Nilai Persediaan di Laporan
Posisi Keuangan per tanggal Rp21.289.850
31 Desember 2022
Keterangan :
Jumlah Persediaan = Jumlah Unit x LCM per unit
Nilai Persediaan di Neraca = Jumlah persediaan baik - rusak - hilang
Nilai Persediaan di Laporan Posisi Keuangan = Nilai persediaan Mie Kuah + Mie Goreng

Anda mungkin juga menyukai