KELAS : 4AC
NPM : 062030500147
KASUS III
PERSEDIAAN
5. Retur Penjualan
Tanggal Jenis Barang Dus Keterangan
Des, 08 Mie Kuah 8 Penjualan tanggal 2 Desember 2022
Pada tanggal 31 Desember 2022 dilakukan Pemeriksaan Fisik atas Persediaan di gudang
dengan hasil sebagai berikut:
Mie Goreng Mie Kuah
Saldo Akhir Kartu Persediaan sebelum Pemeriksaan Fisik 333 137
3. Sesuaikan Kartu Persediaan dan buatlah Jurnal Penyesuaian jika terdapat selisih antara
Kartu Persediaan dengan perhitungan Anda pada Nomor 2 di atas.
Dahulukan pencatatan atas transaksi-transaksi dengan pihak ke tiga yang belum
dicatat, lalu selisih Persediaan, dan yang terakhir adalah barang rusak. Setelah itu,
lakukan posting ke Buku Besar.
4. Tentukanlah Nilai Persediaan akhir tahun dengan Metode Nilai Terendah antara Harga
Perolehan dan Harga Pasar (Lowerof Cost or Market/LCM) pada formulir yang sudah
diselesaikan di kertas kerja dan buatlah Jurnal Penyesuaiannya.
5. Sajikan nilai Persediaan di Laporan Posisi Keuangan per tanggal 31 Desember 2022
dengan Metode Nilai Terendah antara Harga Perolehan dan Harga Pasar.
KERTAS KERJA
KARTU PERSEDIAAN
Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 02-12-2022 dengan harga per unit Rp48.000
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp48.000
Karena, terjadi pembelian maka persediaan akhir pada tanggal 04-12-2022 bertambah sebanyak 425 unit dengan harga per unit
Rp 50.400
Maka saldo persediaan akhir pada tanggal 04 – 12- 2022 senilai :
Unit = persediaan akhir pada tanggal 03 Desember + Banyaknya pembelian pada tanggal 04 Desember
= 147 dus + 425 dus
= 572 dus
Maka persediaan akhir pada tanggal 04-12-2022 adalah sebanyak 572 unit.
Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 03-12-2022 dengan harga per unit Rp48.000, karena persediaan akhir pada tanggal 03-12-2022 hanya
sebanyak 147 dus sedangkan pembelian pada tanggal 05-12-2022 sebanyak 217, maka persediaan akhir pada tanggal 03-12-2022
telah habis, dan sisa penjualannya diambil pada banyaknya pembelian pada tanggal 04-12-2022 sebanyak 70 unit dengan harga
per unit Rp50.400.
Maka persediaan akhir pada tanggal 05-12-2022 adalah sebanyak 355 unit.
Maka persediaan akhir pada tanggal 07-12-2022 adalah sebanyak 230 unit.
Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 07-12-2022 dengan harga per unit Rp50.400
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp50.400
Pada tanggal 15 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 300 dus dengan harga per dus Rp51.000 jumlahnya
Rp15.300.000
Persediaan Mie Goreng :
Karena harga beli per dus berbeda jadi perhitungan dipisah
Persediaan mie goreng tanggal (10/12) 17 dus dengan harga beli per dus Rp50.400 jumlah Rp856.800 , ditambah pembelian 300 dus mie
goreng dengan harga per dus Rp51.000 jadi totalnya Rp15.300.000
Pada tanggal 16/12/2022 melakukan transaksi penjualan kredit Mie Goreng sebanyak 316 dus, harga beli per dus Rp50.400
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp50.400 hanya tersedia 17 dus, sisanya yaitu 299 dus 316 dus – 17 dus jadi bersisa 299
dus menggunakan Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.000
17 dus x Rp50.400 = Rp856.800
299 dus x Rp51.000 = Rp15.249.000
Persediaan Mie Goreng :
Dikarenakan harga beli per dusnya berbeda, maka perhitungan saldonya dipisah
Untuk yang 17 dus habis karena 17 dus – 17 dus dengan harga beli per dus Rp50.400
Persediaan tgl 15/12 berkurang 299 dus jadi 300 dus – 299 dus = 1 dus
1 dus x Rp51.000 jumlahnya Rp51.000
Pada tanggal 18 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 225 dus dengan harga per dus Rp51.600 jadi jumlahnya
Rp11.610.000
Dikarenakan harga beli per dus berbeda,maka perhitungan saldo dipisah
Jumlah persediaan tanggal 16/12 1 dus mie goreng dengan harga per dus Rp51.000 jumlah Rp51.000
Ditambah dengan 225 dus yang baru saja dibeli dengan harga per dus Rp51.600 total harganya Rp11.610.000
Pada tanggal 20 Desember 2022 PT PALMIE melakukan transaksi penjualan kredit Mie Goreng sebanyak 199 dus dengan harga beli per dus
Rp51.000
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.000 hanya tersedia 1 dus, sisanya yaitu 199 dus – 1 dus = 198 dus menggunakan
Persediaan Mie Goreng dengan harga beli per dus Rp51.600
1 dus x Rp51.000 = Rp51.000
198 dus x Rp51.600 = Rp10.216.800
Perhitungan saldo:
Dikarenakan harga beli per dusnya berbeda, maka dalam perhitungan saldo dipisah
Untuk yang 1 dus habis karena 1 dus – 1 dus dengan harga beli per dus Rp51.000
Persediaan tanggal 18/12 berkurang sebanyak 225 dus jadi 225 dus – 198 dus = 27 dus
27 dus x harga beli per dus Rp51.600 jumlah Rp1.393.200
Pada tanggal 23 Desember 2022 PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 350 dus dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga seluruhnya
Rp18.060.000
Jumlah persediaan mie bertambah 350 dus jadi 27 dus + 350 dus totalnya 377 dus dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga
Rp19.453.200
Pada tanggal 27 Desember 2022 PT PALMIE menjual mie goreng kepada pelangganyya dengan sistem penjualan kredit sebanyak 319 dus
dengan harga per dus Rp51.600 jumlah harga Rp16.460.400
Jumlah persediaan mie goreng berkurang dari 377 dus di tgl 21/12 – 319 dus jadi tinggal 58 dus dengan harga beli per dus Rp51.600
jumlah Rp2.992.800
Pada tanggal 28 Desember 2022
PT PALMIE membeli mie goreng sebanyak 275 dus dengan harga per dus Rp52.200 jumlah
harganya Rp14.355.000
Perhitungan Saldo :
Karena harga beli per dus berbeda maka perhitungan saldo dipisah
58 dus pada tgl 27/12 dengan harga beli per dus Rp51.600 jumlah Rp2.992.800
Bertambah 275 dus dengan harga per dus Rp52.200 jumlah Rp14.335.000
=Rp 46.800
= Rp18.720.000
TANGGAL 02 DESEMBER
Terjadi penjualan mie kuah sebanyak 82 dus
Terjadi penujalan kredit mie goreng sebanyak 82 dus
Unit = Banyaknya penjualan
= 82 dus
Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 02-12-2022 dengan harga per unit Rp46.800
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp46.800
Karena, menggunakan metode FIFO maka yang dijual terlebih dahulu adalah persediaan akhir pada tanggal sebelumnya yaitu
persediaan pada tanggal 03-12-2022 dengan harga per unit Rp46.800
Harga per unit = Harga jual per unit
= Rp46.800
Maka saldo persediaan akhir pada tanggal 08– 12- 2022 senilai :
Unit = persediaan akhir pada tanggal 05 Desember – retur pembelian pada tanggal 05 desember
= 241 dus + 8 dus
= 249 dus
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan.Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan = 53 unit xRp48.000
= Rp2.544.000
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 147 dus x Rp48.000 = Rp7.056.000
= 70 dus x Rp50.400 = Rp3.528.000
Total keduanya 217 dus dengan jumlah Rp10.584.000
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 213 dus x Rp50.400 = Rp10.735.200
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit Kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 133 dus x Rp46.800 = Rp6.224.400
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan :
= 17 dus x Rp50.400 = Rp856.800
= 299 dus x Rp51.000 = Rp15.249.000
Total keduanya 316 dus dengan jumlah sebesar Rp16.105.800
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan :
= 1 dus x Rp51.000 = Rp51.000
= 198 dus x Rp51.600 = Rp10.216.800
Total keduanya 316 dus dengan jumlah Rp10.267.800
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 116 dus x Rp46.800 = Rp5.428.800
= 49 dus x Rp48.000 = Rp2.352.000
Total keduanya 165 dus dengan jumlah Rp7.780.800
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara kredit adalah transaksi penjualan
yang memunculkan alias meningkatkan Piutang Dagang perusahaan sebagai pengganti
uang tunai dampak dari penjualan barang dagangan. Jadi di jurnal dengan mendebit
Piutang Dagang serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 319 dus x Rp51.600= Rp16.460.400
(Dalam Penjualan barang dagangan dengan cara tunai berarti perusahaan menerima
sejumlah uang tunai hasil dari Penjualan barang dagangan jadi di jurnal dengan
mendebit kas serta mengkredit Penjualan)
Beban Pokok Penjualan
= 76 dus x Rp48.000 = Rp3.648.000
=82 dus x Rp49.800 = Rp4.083.600
Total keduanya 158 dus dengan jumlah Rp7.731.600
JURNAL PEMBELIAN
Halaman :............
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Perhitungan
Tanggal 2 Desember 2022
PT PALMIE melakukan transaksi pembelian Mie Goreng kepada pelanggannya
sebanyak 200 dus dengan harga beli perdus Rp48.000
Jumlah = 200 dus x Rp48.000 = Rp9.600.000
JURNAL UMUM
Halaman :............
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
07/12/2022 Utang Dagang Rp6.300.000
Persediaan – Mie Goreng Rp6.300.000
08/12/2022 Retur Penjualan Rp560.000
Kas Rp560.000
Persediaan – Mie Kuah Rp374.400
Beban Pokok Penjualan Rp374.400
Perhitungan
Tanggal 07 Desember 2022
PT PALMIE melakukan retur pembelian sebanyak 125 dus atas pembelian tanggal 5
Desember 2022
125 dus x Rp50.400 = Rp6.300.000
(Karena pembelian barang dengan cara kredit,ditemukan barang yang rusak atau tidak
sesuai pesanan sehingga barang tersebut dikembalikan terhadap pemasok,maka jurnal
yang ditulis adalah mendebit Utang Dagang serta mengkredit Persediaan)
(Karena penjualan tunai dalam transaksi ini Retur Penjualan dicatat dalam jurnal
dengan mendebit Retur Penjualan serta mengkredit Kas)
Jurnal Penjualan
Rp3.837.600+Rp2.544.000+Rp3.603.600+Rp10.584.000+Rp10.735.200+
Rp6.224.400+Rp16.105.800+Rp10.267.800+Rp7.780.800+Rp16.460.400+
Rp7.731.600 = Rp95.874.400 (k)
Jurnal Umum
Retur Pembelian = Rp6.300.000 (k)
Retur Penjualan = Rp374.000 (d)
Dicatat Jurnal Pembelian dulu karena Jurnal Pembelian paling besar nilainya
jadi pada saat menghitung Saldo Akhir tidak minus.
2. Menghitung jumlah Persediaan yang benar: Pemeriksaan Fisik Persediaan (Stock Opname)
per tanggal 31 Desember 2022.
Mie Goreng
Pada tanggal tutup buku 31 Desember 2022 perusahaan melakukan pemeriksaan fisik barang
dagangan di gudang yaitu:
333 dus Mie Goreng yang hasil perhitungannya :
Baik = 325 dus
Rusak = 3 dus
Hilang = 5 dus
Mie Kuah
Pada tanggal tutup buku 31 Desember 2022 perusahaan melakukan pemeriksaan fisik barang
dagangan digudang yaitu :
137 dus mie kuah yang hasil perhitungannya :
Baik = 125
Rusak = 2
Hilang = 10
JURNAL PENYESUAIAN
PERHITUNGAN
Penyesuaian barang yang hilang dibebankan ke akun selisih persediaan ( Mie Goreng )
Penyesuaian barang yang hilang dibebankan ke akun selisih persediaan ( Mie Kuah )
Jumlah Barang yang hilang 10 dus
Selisih persediaan = Jumlah barang yang hilang x Harga/Unit
= 10 x Rp49.800
= Rp 498.000
Penyesuaian barang yang rusak dubebankan ke Beban Pokok Penjualan ( Mie Kuah )
Jumlah barang yang rusak 2 dus
Beban Pokok Penjualan = Jumlah barang yang rusak x harga/ unit
= 2 x Rp49.800
= Rp99.600
PERHITUNGAN
02/12/2022 ( PEMBELIAN TUNAI)
Pada tanggal 02/12/2022 terjadi pembelian Mie Goreng sebanyak 200 dus dengan harga per unit
Rp48.000.
Pembelian Tunai berada di sebelah debit senilai Rp9.600.000
Pembelian Tunai = Kuantitas x Harga/ Unit
= 200 x Rp48.000
= Rp9.600.000
Saldo di sebelah Debit senilai Rp 9.600.000
02/12/2022 ( PEMBELIAN KREDIT )
Pada tanggal 02/12/2022 terjadi pembelian Mie Kuah sebanyak 400 dus dengan harga per unit
Rp46.800
Pembelian Tunai berada di sebelah debit senilai Rp18.720.000
Pembelian Tunai =Kuantitas x Harga /Unit
= 400 x Rp46.800
= Rp18.720.000
Nilai persediaan akhir tahun dengan Metode Nilai Terendah anatara Harga Pokok
Perolehan dan Harga Pasar (Lower Of Cost or Market/LCM)
Penjelasan :
Penentuan Harga Pasar diperoleh dari Nilai yang terendah pada Replacement Cost,
Batas Atas, dan Batas Bawah