Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN ANALISIS KOMPARASI

Diajukan dalam Rangka Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Statistik Pendidikan

Oleh
Mega Agustina
NIM. 140210102043

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
LAMPIRAN DATA VIEW DAN VARIABLE VIEW
SOAL KOMPARASI
1. Perbandingan nilai UN Fisika siswa SMAN 1 Jember dan siswa SMAN 1 Pakusari.
2. Perbandingan nilai UN Matematika dan Fisika siswa SMAN 1 Jember.
3. Perbandingan nilai statistik mahasiswa Fisika kelas A dan kelas B.

PEMBAHASAN
1. Perbandingan nilai UN Fisika siswa SMAN 1 Jember dan siswa SMAN 1 Pakusari
Berikut data yang telah dibuat:

No. Nilai UN SMAN 1 Nilai UN SMAN 1


Jember Pakusari
1 88 70
2 70 67
3 56 40
4 79 77
5 65 45
6 60 57
7 90 76
8 67 41
9 43 40
10 50 50
11 100 50
12 78 66
13 51 50
14 47 40
15 73 70
16 78 73
17 77 57
18 66 77
19 79 70
20 71 60
21 82 45
22 80 79
23 80 78
24 76 67
25 86 68
26 87 78
27 67 60
28 67 66
29 80 50
30 90 86
 PENGUJIAN
a. Uji Normalitas
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data penelitian adalah
melakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal.
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : data terdistribusi normal
Hi : data tidak terdistribusi normal
2) Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
3) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji normalitas adalah One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS, dengan cara pilih tab
menu Analyze, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih 1-
Sample K-S.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

SMAN1 Pakusari 30 61,7667 13,84317 40,00 86,00


SMAN 1 Jember 30 72,7667 13,83569 43,00 100,00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

SMAN1 SMAN 1
Pakusari Jember

N 30 30
Mean 61,7667 72,7667
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 13,84317 13,83569
Absolute ,153 ,126
Most Extreme Differences Positive ,136 ,076
Negative -,153 -,126
Kolmogorov-Smirnov Z ,841 ,689
Asymp. Sig. (2-tailed) ,480 ,730

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
Berdasarkan tabel output diatas diperoleh:
 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data UN Fisika SMAN 1 Jember adalah
𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) = 0.730, dengan rata-rata nilai 72,7667
 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data UN Fisika SMAN 1 Pakusari adalah
𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) = 0.480, dengan rata-rata nilai 61,7667
4) Menarik Kesimpulan
 Karena nilai signifikansi data UN Fisika SMAN 1 Jember lebih besar dari 0.05
dimana 0.730 > 0.05, maka H0 diterima dalam artian data UN Fisika SMAN
1 Jember terdistribusi normal.
 Karena nilai signifikansi data UN Fisika SMAN 1 Pakusari lebih besar dari
0.05 dimana 0.480 > 0.05, maka H0 diterima dalam artian data UN Fisika
SMAN 1 Pakusari terdistribusi normal.

b. Uji Komparasi
Uji komparasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan dari
dua atau lebih data.
Langkah-langkah dalam melakukan uji komparasi yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan nilai rata-rata UN Fisika SMAN 1 Jember dan SMAN 1
Pakusari
Hi : Nilai rata-rata UN Fisika SMAN 1 Jember lebih besar dari SMAN 1 Pakusari
Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝑋 ̅̅̅1 = 𝑋
̅̅̅2
̅̅̅1 > 𝑋
𝐻𝑖 ∶ 𝑋 ̅̅̅2
Dimana: 𝑋 ̅̅̅1 adalah nilai rata-rata UN Fisika SMAN 1 Jember
̅̅̅2 adalah nilai rata-rata UN Fisika SMAN 1 Pakusari
𝑋
2) Menentukan Taraf Nyata (𝛼) dan 𝑡 tabel
 Taraf nyata 𝛼 = 0.05
 Derajat bebas 𝑑𝑏 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 30 + 30 − 2 = 58
 𝑡 tabel 𝑡0.05;58 = 1.671
3) Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
atau
H0 diterima apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
H0 ditolak apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
4) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji komparatif dua sampel yang independen
adalah Independent Sample t-test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS,
dengan cara pilih tab menu Analyze, pilih Compare means, kemudian pilih
Independent Sample t-test.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Group Statistics

Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

SMAN 1 Jember 30 72,7667 13,83569 2,52604


Nilai_UN
SMAN 1 Pakusari 30 61,7667 13,84317 2,52741

Dari tabel output di atas diperoleh


 Nilai 𝑆𝑖𝑔 = 0.630 lebih besar dari 0.05 berarti data homogen.
 Nilai 𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) = 0.003 (nilai yang diambil yang atas karena data
homogen)
 Nilai sig (1-tailed) = 0.003 dibagi 2 = 0.0015
 Nilai 𝑡 hitung = 3.078
5) Menarik Kesimpulan
Karena nilai sig (1-tailed) lebih kecil dari 0.05 dimana 0.0015 < 0.05 maka H0
ditolak, atau karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel dimana 3.078 > 1.671
maka H0 juga ditolak, sehingga Hi diterima yang berarti nilai rata-rata UN Fisika
SMAN 1 Jember lebih besar dari SMAN 1 Pakusari.

2. Perbandingan nilai UN Matematika dan Fisika siswa SMAN 1 Jember


Berikut data yang telah dibuat:

No. Nilai UN Matematika Nilai UN Fisika SMAN 1


SMAN 1 Jember Jember
1 80 78
2 70 56
3 80 60
4 85 70
5 70 56
6 80 60
7 80 81
8 82 77
9 82 71
10 80 76
11 80 60
12 80 60
13 78 58
14 76 67
15 78 75
16 82 78
17 85 82
18 78 65
19 80 76
20 80 60
21 70 78
22 75 56
23 75 70
24 90 80
25 70 56
26 78 71
27 80 70
28 79 77
29 82 71
30 80 60

 PENGUJIAN
a. Uji Normalitas
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data penelitian adalah
melakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal.
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : data terdistribusi normal
Hi : data tidak terdistribusi normal
2) Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
3) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji normalitas adalah One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS, dengan cara pilih tab
menu Analyze, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih 1-
Sample K-S.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

UN_Matematika 30 78,8333 4,57944 70,00 90,00


UN_Fisika 30 68,5000 8,80732 56,00 82,00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

UN_Matematika UN_Fisika

N 30 30
Mean 78,8333 68,5000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 4,57944 8,80732
Absolute ,201 ,199
Most Extreme Differences Positive ,166 ,199
Negative -,201 -,136
Kolmogorov-Smirnov Z 1,098 1,092
Asymp. Sig. (2-tailed) ,179 ,184

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel output diatas diperoleh:


 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data nilai matematika adalah 𝑆𝑖𝑔 =
0.179 dengan rata-rata nilai 78,8333
 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data nilai fisika adalah 𝑆𝑖𝑔 = 0.184
dengan rata-rata nilai 68,5000
4) Menarik Kesimpulan
 Karena nilai signifikansi data nilai matematika lebih besar dari 0.05 dimana
0.179 > 0.05, maka H0 diterima dalam artian data nilai matematika terdistribusi
normal.
 Karena nilai signifikansi data nilai fisika lebih besar dari 0.05 dimana 0.184 >
0.05, maka H0 diterima dalam artian data nilai fisika terdistribusi normal.

b. Uji Komparasi
Uji komparasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan dari
dua atau lebih data.
Langkah-langkah dalam melakukan uji komparasi yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan nilai rata-rata matematika dan fisika siswa SMAN 1
Jember.
Hi : Nilai rata-rata matematika lebih besar dari nilai rata-rata fisika siswa SMAN 1
Jember.

Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝑋̅̅̅1 = 𝑋
̅̅̅2
̅̅̅1 > 𝑋
𝐻𝑖 ∶ 𝑋 ̅̅̅2
Dimana: 𝑋 ̅̅̅1 adalah nilai rata-rata matematika siswa SMAN 1 Jember
̅̅̅2 adalah nilai rata-rata fisika siswa SMAN 1 Jember
𝑋
2) Menentukan Taraf Nyata (𝛼) dan 𝑡 tabel
 Taraf nyata 𝛼 = 0.05
 Derajat bebas 𝑑𝑏 = 𝑁 − 1 = 30 − 1 = 29
 𝑡 tabel 𝑡0.05;29 = 1.699
3) Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
atau
H0 diterima apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
H0 ditolak apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
4) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji komparatif dua sampel yang berkorelasi
adalah Paired sample t-test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS, dengan
cara pilih tab menu Analyze, pilih Compare means, kemudian pilih Paired sample
t-test.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

UN_Matematika 78,8333 30 4,57944 ,83609


Pair 1
UN_Fisika 68,5000 30 8,80732 1,60799

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

UN_Matematika &
Pair 1 30 ,495 ,005
UN_Fisika
Dari tabel output di atas diperoleh
 Pada tabel kedua paired samples correlations, nilai 𝑆𝑖𝑔 = 0.005 yang
membuktikan bahwa dua data berkorelasi dengan koefisien korelasinya sebesar
0.495 yang menandakan bahwa kekuatan hubungannya cukup berarti atau sedang
 Pada tabel ketiga paired samples test, nilai 𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) = 0.000
 Nilai sig (1-tailed) = 0.000 dibagi 2 = 0.000
 Nilai 𝑡 hitung = 7.391
5) Menarik Kesimpulan
Karena nilai sig (1-tailed) lebih kecil dari 0.05 dimana 0.000 < 0.05 maka H0
ditolak, atau karena nilai t hitung lebih besar dari t tabel dimana 7.391 > 1.699
maka H0 juga ditolak, sehingga Hi diterima yang berarti nilai rata-rata matematika
lebih besar dari nilai rata-rata fisika siswa SMAN 1 Jember.

3. Perbandingan nilai statistik mahasiswa Fisika kelas A dan kelas B


Berikut data yang telah dibuat:
No. Nilai Kelas A Nilai Kelas B
1 80 85
2 85 79
3 80 81
4 82 77
5 75 79
6 90 85
7 87 84
8 75 95
9 80 85
10 80 86
11 75 80
12 80 79
13 80 83
14 85 80
15 79 85
16 90 84
17 95 90
18 85 80
19 79 89
20 82 85
21 82 80
22 80 80
23 88 90
24 84 85
25 95 90
26 80 80
27 79 81
28 80 79
29 83 80
30 80 79

 PENGUJIAN
a. Uji Normalitas
Hal pertama yang harus dilakukan dalam menganalisis data penelitian adalah
melakukan uji normalitas data terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh berdistribusi normal.
Langkah-langkah dalam melakukan uji normalitas yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : data terdistribusi normal
Hi : data tidak terdistribusi normal
2) Menentukan Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
3) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji normalitas adalah One-Sample Kolmogorov-
Smirnov Test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS, dengan cara pilih tab
menu Analyze, pilih Nonparametric Tests, pilih Legacy Dialogs, kemudian pilih 1-
Sample K-S.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Kelas_A 30 82,5000 5,13776 75,00 95,00


Kelas_B 30 83,1667 4,34768 77,00 95,00
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kelas_A Kelas_B

N 30 30
Mean 82,5000 83,1667
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 5,13776 4,34768
Absolute ,220 ,200
Most Extreme Differences Positive ,220 ,200
Negative -,148 -,136
Kolmogorov-Smirnov Z 1,205 1,096
Asymp. Sig. (2-tailed) ,109 ,181

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Berdasarkan tabel output diatas diperoleh:


 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data kelas A adalah 𝑆𝑖𝑔 = 0.109 dengan
rata-rata nilai 82.5
 Nilai signifikansi yang diperoleh oleh data kelas B adalah 𝑆𝑖𝑔 = 0.181 dengan
rata-rata nilai 83.1667
4) Menarik Kesimpulan
 Karena nilai signifikansi data kelas A lebih besar dari 0.05 dimana 0.109 >
0.05, maka H0 diterima dalam artian data kelas A terdistribusi normal.
 Karena nilai signifikansi data kelas B lebih besar dari 0.05 dimana 0.181 >
0.05, maka H0 diterima dalam artian data kelas B terdistribusi normal.

b. Uji Komparasi
Uji komparasi adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui perbandingan dari
dua atau lebih data.
Langkah-langkah dalam melakukan uji komparasi yaitu:
1) Menentukan Formulasi Hipotesis
H0 : Tidak ada perbedaan nilai rata-rata statistik kelas A dan kelas B.
Hi : Ada perbedaan nilai rata-rata statistik kelas A dan kelas B.
Hipotesis Statistik
𝐻0 ∶ 𝑋 ̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴 = 𝑋𝐵
̅̅̅
𝐻𝑖 ∶ 𝑋 𝐴 ≠ 𝑋𝐵
̅̅̅̅
Dimana: 𝑋̅̅̅
𝐴 adalah nilai rata-rata statistik kelas A
̅̅̅̅
𝑋𝐵 adalah nilai rata-rata statistik kelas B
2) Menentukan Taraf Nyata (𝛼) dan 𝑡 tabel
 Taraf nyata 𝛼 = 0.05
 Derajat bebas 𝑑𝑏 = 𝑛1 + 𝑛2 − 2 = 30 + 30 − 2 = 58
 𝑡 tabel 𝑡0.05;58 = 1.671
3) Kriteria Pengujian
H0 diterima apabila 𝑆𝑖𝑔 > 0.05
H0 ditolak apabila 𝑆𝑖𝑔 ≤ 0.05
atau
H0 diterima apabila −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 ≤ 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
H0 ditolak apabila 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
4) Melakukan Uji Statistik
Uji statistik yang digunakan dalam uji komparatif dua sampel yang independen
adalah Independent Sample t-test dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS,
dengan cara pilih tab menu Analyze, pilih Compare means, kemudian pilih
Independent Sample t-test.
Berikut output yang dihasilkan dari SPSS

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Kelas A 30 82,5000 5,13776 ,93802


Nilai_Statistik
Kelas B 30 83,1667 4,34768 ,79377

Dari tabel output di atas diperoleh


 Nilai 𝑆𝑖𝑔 = 0.595 lebih besar dari 0.05 berarti data homogen.
 Nilai 𝑆𝑖𝑔 (2 − 𝑡𝑎𝑖𝑙𝑒𝑑) = 0.590 (nilai yang diambil yang atas karena data
homogen)
 Nilai 𝑡 hitung = −0.543
5) Menarik Kesimpulan
Karena nilai sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 dimana 0.590 > 0.05 maka H0
diterima, atau karena nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari −𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 tabel dimana −0.543 >
−1.671 maka H0 juga diterima, yang berarti tidak ada perbedaan nilai rata-rata
statistik kelas A dan kelas B.

Anda mungkin juga menyukai