Anda di halaman 1dari 156

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP


PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR
FISIKA DI KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Oleh:
Yasinta Monika Bhiju Dapa
NIM: 091424036

PROGAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTTO

vi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK

Yasinta Monika Bhiju Dapa, 2014. Korelasi antara Sikap Siswa terhadap
Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika Di Kelas X-A SMA Negeri 4
Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran
fisika, untuk mengetahui hasil belajar fisika siswa, dan untuk mengetahui korelasi
antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan penelitian
deskriptif kualitatif. Instrumen penelitian terdiri dari tiga, yakni kuesioner, nilai fisika
dan wawancara. Metode analisis penelitian terdiri dari dua,yakni metode analisis
kuantitatif dan metode analisis kualitatif. Metode analisis kuantitatif untuk
menganalisis hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, nilai fisika,
dan korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar
fisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment Pearson
melalui penggunaan program SPSS 20.0. Metode analisis kualitatif unruk
menganalisis hasil wawancara. Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta yang terdiri dari 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16
jumlah laki-laki.
Hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika yang dianalisis menggunakan statistik korelasi product moment
Pearson melalui penggunaan program SPSS 20.0 diperoleh:
1. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel
sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan
variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.
2. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,0356* menunjukkan bahwa ada korelasi positif
dan hubungan yang tinggi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan
hasil belajar fisika.
3. Nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai
signifikansi lebih kecil dari pada nilai ( . < ), yakni 0,045 < 0,05. Artinya,
ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika
dengan hasil belajar fisika.
Kata kunci: sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil belajar fisika.

vii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Yasinta Monika Bhiju Dapa. 2014. The correlation between students attitudes
toward learning physics with the results of learning physics at class X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta. Thesis. Physical education, Department of education of
mathematics and sciences, Faculty of teacher training and education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
This research aims to know the students attitudes toward learning physics,
the physics students learning outcomes, and the correlation between attitudes of
students toward learning physics with the results of learning physics.
The types of this research are quantitative descriptive research and qualitative
descriptive research. The research instrument consisted of three, that are the
questionnaire, the physical value and the interview. The analysis method research
consists of two methods which are quantitative analysis and qualitative analysis.
Quantitative analysis method is used for analyzing the results of the questionnaire of
students attitudes toward learning physics, the value of physics, and the correlation
between students attitudes toward learning physics with the results of learning
physics which analyzed using Pearson product moment statistics correlation trough
the use of SPSS 20.0 program. Qualitative analysis method is used for analyzing the
results of the interview. The subject of this research is the students of class X-A SMA
Negeri 4 Yogyakarta., consisting of 32students with 16 women and 16 men.
The results of analysis correlation between students attitudes toward learning
physics with the results of learning physics which analyzed using Pearson product
moment statistics correlation trough the use of program SPSS 20.0, retrieved:
1. The description of the average value and standard deviation indicate that the
variable attitude of students toward learning physics is on a neutral stance
category and the variable outcome studied physics is on high-yield category
studied physics.
2. The value of the correlation coefficient 0,356* indicates that there is a positive
correlation and a high relationship between students attitudes toward learning
physics with the results of learning physics.
3. The value of significance is 0,045. When compared to the = 0,05, significance
value is smaller than the value of the ( . < ), which is 0,045 < 0,05. It
means that there is a significance correlation between students attitudes toward
learning physics with the results of learning physics.

Keyword: the students attitudes toward learning, the results of learning physics.

viii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat

dan rahmat dalam penyusunan skripsi yang berjudul Korelasi antara Sikap Siswa

terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar Fisika di kelas X-A SMA

Negeri 4 Yogyakarta dapat diselesaikan dengan baik. Penulisan skripsi ini bertujuan

untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata

Dharma.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak

mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai

pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu

penulis menyampaikan ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada:

1. Bapak Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Edi Santoso, M.S., selaku ketua Program Studi Pendidikan Fisika

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Ibu Dwi Nugraheni R, S.Si, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik Program

Studi Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

ix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si., selaku pembimbing yang telah dengan sabar,

tekun, tulus dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga dan pikiran memberikan

bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada

penulis selama menyusun skripsi.

6. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika, karyawan sekretariat

Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan staf perpustakaan

Universitas Sanata Dharma yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga

penulis dapat menyelesaikan studi dan menyelesaikan penulisan skripsi ini.

7. Dr. Paulus Suparno, M.S,T.,SJ selaku dosen penguji validitas kuesioner sikap

siswa dalam penelitian skripsi.

8. Dra. Hj. Bambang Rahmawati Ningsih selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4

Yogyakarta beserta guru-guru yang telah mengizinkan dan membantu penulis

untuk melakukan penelitian dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini.

9. Drs. Sabdrun Subagya selaku guru fisika kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta

yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data demi kelancaran dalam

pelaksanaan penelitian dan penyelesaian penulisan skripsi ini.

10. Siswa-siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta yang telah antusias dalam

penelitian.

11. Ayahanda Daniel Dapa dan Ibunda Veronika Wea yang sangat banyak

memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan

dan keselamatan selama menempuh pendidikan.

x
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12. Kakak dan adikku Dominikus Paskalis Dhosa Dapa, Filomena Theresia Nggowa

Dapa, Maximilianus Rofinus Regho Dapa, Puspa Ayu Anggreani, Leontius

Mahdan Goa Dapa, Alfonsius Olla, Chlaude La Dafranveria Jufon Olla,

Walterius Djago Sanda, Seravina Maretina Fendo Wea Servin Ngao, Yohanes

Lukas Kalu, Bernardino Philbert Awa, Kresensia Bhiju terima kasih atas

dukungan yang telah diberikan selama ini.

13. Teman-teman mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika dan teman-teman kos

Rajawali Paingan yang telah banyak memberikan masukan kepada penulis baik

selama dalam mengikuti perkuliahan maupun dalam penulisan skripsi ini.

14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu

dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran dan

kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Yogyakarta, Mei 2014

Penulis

xi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul .. i

Halaman Persetujuan ................. ii

Halaman Pengesahan. ii

Halaman Motto dan Persembahan. iv

Pernyataan Keaslian Karya v

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi untuk Kepentingan Akademis vi

Abstrak vii

Abstract .. viii

Kata Pengantar .. ix

Daftar Isi xii

Daftar Tabel ... xvi

Daftar Gambar xviii

Daftar Lampiran . xix

BAB I PENDAHULUAN . 1

A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian . 5

xii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Manfaat Penelitian .. . 5

BAB II LANDASAN TEORI 6

A. Sikap . 6
1. Pengertian Sikap .... 6
2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap . 9
B. Pembelajaran Fisika .. 12
1. Tujuan Pembelajaran Fisika . 12
2. Fungsi Pembelajaran Fisika . 13
C. Hasil Belajar 13
1. Pengertian Belajar . 13
2. Pengertian Hasil Belajar 14
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar . 15
4. Hasil Belajar Fisika 16
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains .. 17
1. Persepsi Guru Sains 17
2. Hasil Belajar Sains . 18
3. Belajar Sains yang Menyenangkan 19
4. Hasil Penelitian yang Relevan .. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21

A. Jenis Penelitian.. 21
B. Prosedur Penelitian 22
C. Subyek Penelitian.. 24
D. Variabel Peneltian.. 24
1. Variabel Bebas. 24
2. Variabel Terikat 24
E. Tempat dan Waktu Penelitian 24
1. Tempat Penelitian. 24

xiii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Waktu Penelitian... 24
F. Instrumen Penelitian... 25
1. Kuesioner . 25
2. Hasil Belajar Fisika... 27
3. Wawancara 27
G. Uji Validitas Kuesioner 28
H. Metode Analisis Data Penelitian. 30
1. Metode Analisis Kuantitatif .. 30
a. Analisis Hasil Kuesioner . 30
b. Analisis Hasil Nilai Fisika 31
c. Analisis Korelasi antara Sikap dengan Nilai Fisika. 32
2. Metode Analisis Kualitatif. 35
Analisis Hasil Wawancara.. 35

BAB IV HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 36

A. Hasil Penelitian .. 36
1. Hasil Kuesioner. 36
2. Hasil Nilai Fisika. 37
3. Hasil Wawancara. 38
B. Metode Analisis Hasil Penelitian 48
1. Metode Analisis Kuantitatif... 48
a. Analisis Hasil Kuesioner . 48
b. Analisis Hasil Nilai Fisika. 53
c. Analisis Korelasi Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran
Fisika dengan Hasil Belajar Fisika 55
2. Metode Analisis Kualitatif 58
Analisis Wawancara.. 58
C. Pembahasan ... 64
1. Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika 64

xiv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2. Hasil Belajar Fisika.. 68


3. Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika.. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 73

A. Kesimpulan . 73
B. Saran 74

DAFTAR PUSTAKA 77

LAMPIRAN I . 79

LAMPIRAN II. 82

LAMPIRAN III 136

xv
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL

No. Tabel Teks Halaman

3.1. Skoring Kuesioner ... 26


3.2. Kisi-Kisi Kuesioner.. 27
3.3. Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan
Hubungan 34
4.1. Hasil Kuesioner Sikap Siswa 36
4.2. Hasil Nilai Fisika. 37
4.3. Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dan
Skor Nilai Fisika dengan Kategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-
Masing Siswa Di Kelas X-A... 39
4.4. Kategori Sikap terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori Hasil
Belajar Fisika Di Kelas X-A.. 40

4.5. Kriteria Sikap... 48


4.6. Kriteria Sikap... 49
4.7. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk
Masing-Masing Siswa............ 49
4.8. Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika 50
4.9. Kriteria Sikap... 51
4.10. Kriteria Sikap... 51
4.11. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing
Sub Indikator Kuesioner 52

xvi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.12. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing


Indikator Kuesioner.. 52
4.13. Kriteria Hasil Belajar Fisika. 53
4.14. Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa. 54
4.15. Hasil Belajar Fisika Kelas X-A 55
4.16. Deskripsi Statistik Sikap Siswa.. 56
4.17. Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika.. 56
4.18. Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika 56
4.19. Sikap Positif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan
Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A. 61
4.20. Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas X-A.. 62
4.21. Sikap Negatif Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika dengan
Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A.. 63

xvii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Teks Halaman

2.1 Bagan Terbentuknya Sikap 11

3.1 Prosedur Penelitian 22

xviii
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Teks Halaman

LAMPIRAN I..... 79

A. Surat Ijin Penelitian Universitas 80


B. Surat Keterangan Penelitian Sekolah . 81

LAMPIRAN II 82

A. Validitas Kuesioner 83
B. Kisi-Kisi Kuesioner. 97
C. Kuesioner 103
D. Hasil Pengisian Kuesioner... 128
E. Skor Total Pengisian Kuesioner.. 129
F. Hasil Analisis Skor Indikator Kisi-Kisi Kuesioner.. 132

LAMPIRAN III 136

A. Nilai Ulangan dan Nilai Mid Semester Ganjil. 137

xix
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan penting dalam keberlangsungan hidup

suatu bangsa dan negara. Pendidikan adalah suatu upaya yang dapat mempercepat

pengembangan potensi manusia untuk mampu mengemban tugas yang

dibebankan padanya, karena hanya manusia yang dapat dididik dan mendidik.

Pendidikan dapat mempengaruhi perkembangan fisik, mental, emosional, moral

serta keimanan dan ketakwaan manusia (Udin, 2009:6).

Menurut W.J.S. Poewardaminta, pendidikan adalah proses perubahan

sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan (Tatang, 2012:13).

Pendidikan bertujuan menciptakan seseorang yang berkualitas dan

berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai

suatu cita-cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat di

dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita

untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan.

Dalam dunia pendidikan terdapat lembaga-lembaga pendidikan yang

digunakan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Ada dua macam lembaga


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

pendidikan, yakni lembaga pendidikan formal dan lembaga pendidikan non-

formal. Lembaga pendidikan formal adalah sekolah, sedangkan lembaga

pendidikan non-formal adalah keluarga dan masyarakat.

Sekolah merupakan pusat pembelajaran. Dalam pembelajaran peran guru

adalah membuat desain instruksional, menyelenggarakan kegiatan belajar

mengajar, bertindak mengajar atau membelajarkan, mengevaluasi hasil belajar

yang berupa dampak pengajaran. Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat

diukur, seperti tertuang dalam angka rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan

meloncat setelah latihan. Sedangkan peran siswa adalah bertindak belajar, yaitu

mengalami proses belajar, mencapai hasil belajar, dan menggunakan hasil belajar

yang digolongkan sebagai dampak pengiring. Dampak pengiring adalah terapan

pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar (Damyati dan

Mudjiono, 2010:5).

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai

tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa

memperoleh sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Menurut Gagn, setelah

belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai (Damyati dan

Mudjiono, 2010:7).

Dalam pembelajaran terdapat masalah-masalah dalam belajar, yakni

masalah intern belajar dan masalah ekstern belajar (Damyati dan Mudjiono,

2010:235). Salah satu masalah intern dalam belajar adalah sikap siswa terhadap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

belajar. Sikap adalah kemampuan memberikan penilaian, penerimaan, tanggapan

seseorang terhadap suatu obyek, situasi, konsep, orang lain maupun dirinya

sendiri akibat hasil dari proses belajar maupun pengalaman di lapangan yang

menyebabkan perasaan senang (positif/sangat positif) atau tidak senang

(negatif/sangat negatif).

Misalnya sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Siswa yang memiliki

sikap positif/sangat positif merasa senang, suka, rasa ingin tahu tinggi, serta

tertarik dan berminat terhadap pembelajaran fisika. Sedangkan siswa yang

memiliki sikap negatif/sangat negatif merasa bosan, jenuh, malas, selalu

beranggapan fisika itu sulit atau pelajaran yang menakutkan, dan sebagainya

terhadap pembelajaran fisika. Penilaian sikap dalam pembelajaran fisika yang

merupakan bagian dari sains, penting dilaksanakan karena dalam pembelajaran

fisika berkaitan dengan kemampuan, sehingga menjadi acuan siswa mampu atau

tidak mampu pada pembelajaran fisika.

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu

hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan

tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi

hasil belajar. Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan

puncak proses belajar (Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Sama halnya dengan

hasil belajar fisika yang diperoleh siswa dalam pembelajaran fisika. Hasil belajar

fisika yang diperoleh tertuang dalam bentuk angka, seperti nilai tugas, ulangan

harian, ujian, rapor, dan ijazah.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

Berbicara mengenai sikap, sikap adalah salah satu faktor yang

mempengaruhi hasil belajar (Zainal, 2012:299). Dalam penelitian Yunita

mengenai HUBUNGAN ANTARA SIKAP ILMIAH SISWA DENGAN HASIL

BELAJAR FISIKA DI KELAS XI IPA MA NEGERI KAMPAR memaparkan

bahwa siswa yang memiliki sikap ilmiah yang tinggi akan memiliki kelancaran

dalam berpikir sehingga akan termotivasi selalu berprestasi dan memiliki

komitmen yang kuat untuk mencapai keberhasilan, keunggulan. Siswa yang

mempunyai kemampuan bernalar tinggi tidak akan mengalami kesulitan dalam

memahami materi pelajaran fisika, sebaliknya peserta didik yang kemampuan

bernalarnya rendah mungkin akan mengalami kesulitan dalam memahami materi

pelajaran fisika. Semakin positif sikap ilmiah siswa, maka hasil belajar fisika

siswa semakin tinggi. Demikian pula sebaliknya, semakin negatif sikap ilmiah

siswa, maka hasil belajar fisika akan semakin rendah.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tentang KORELASI ANTARA SIKAP SISWA TERHADAP

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA DI

KELAS X-A SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA

B. Rumusan Masalah

Masalah dalam penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana sikap siswa terhadap pembelajaran fisika?

2. Bagaimana hasil belajar fisika siswa?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

3. Apakah ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

hasil belajar fisika?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

2. Mengetahui hasil belajar fisika siswa

3. Mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil

belajar fisika

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi guru dan calon guru

Meningkatkan kualitas mengajar dan menggunakan metode pembelajaran

yang bervariasi, menarik dan dihadapkan pada kehidupan nyata bagi siswa,

agar siswa meningkatkan sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika yang

dapat berdampak pada hasil belajar yang tinggi.

2. Bagi penelitian selanjutnya

Sebagai sumber informasi/referensi tambahan dan bahan pertimbangan untuk

berbagai penelitian serupa di masa mendatang.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sikap

1. Pengertian Sikap

Sikap merupakan salah satu bagian yang tidak terlepas dari kehidupan

sehari-hari. Seseorang akan dinilai kepribadiannya oleh orang lain saat orang

tersebut menunjukkan sikapnya terhadap suatu objek. Berbicara mengenai

pengertian sikap seperti halnya dengan pengertian-pengertian lain, terdapat

beberapa pendapat dari para ahli tentang apa yang dimaksud dengan sikap.

Tetapi sikap yang dikemukakan para ahli memiliki batasan-batasannya

sendiri.

Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa An

attitude as the degree of positive or negative affect associated with some

psychological object. By psychological object Thurstone means any symbol,

phrase, slogan, person, institution, ideal, or idea, toward which people can

differ with respect to positive or negative affect. Dari batasan tersebut

Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik yang bersifat

positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.

Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

yang tidak menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan

berbagai-bagai macam sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam

tingkatan afeksi pada seseorang. Thurstone hanya melihat sikap sebagai

tingkatan afeksi saja, belum mengaitkan sikap dengan prilaku.

Menurut Newcomb (Walgito, 1990:110) memberikan sikap sebagai

From a cognitive point of view, then, an attitude represent an organization

of valenced cognitions. From a motivational point of view, an attitude

represents a state of readines for motive arousal. Dari batasan tersebut

Newcomb telah menghubungkan sikap dengan komponen kognitif dan

komponen konatif, untuk komponen afektifnya tidak ada.

Sedangkan menurut Baron dan Byrne (Walgito, 1990:110) mengutip

pendapat dari Eagly dan Himmelfarb, serta pendapat Rajecki yang

menyatakan bahwa: Specifically they define attitudes as relatively lasting

cluster of feelings, beliefs, and behavior tendencies directed toward specific

persons, ideas, objects, or groups. Myers berpendapat bahwa sikap itu

merupakan A presisposition towards some object; includes ones beliefs,

feelings, and behavior tendencies concerning the object. Batasan tersebut

mengemukakan bahwa pengertian sikap telah mengandung komponen

kognitif (beliefs), komponen afektif (feelings), dan komponen konaktif

(behaviour tendencies).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian sikap dengan

batasan-batasannya, Walgito (1990:111) menyimpulkan pada umumnya sikap

mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu:

a. Komponen kognitif (komponen perseptual), yaitu komponen yang

berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang

berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.

b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang

berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap objek sikap.

Rasa merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan

hal yang negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu positif dan

negatif.

c. Komponen konaktif (komponen perilaku atau action component), yaitu

komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap

objek sikap. Komponen ini menunjukkan intensitas sikap, yaitu

menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku

seseorang terhadap objek sikap.

Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade

Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011)

menurut ahli ilmu jiwa Brekler (1984) dan Millar dan Tesser (1989)

menyatakan bahwa sikap dapat dibagi menjadi tiga kategori, yakni dimensi

afektif (affective), perilaku (behavioral) dan kognitif (cognitive) atau disebut

dengan ABC model of attitudes. Unsur kognitif (cognitive), sikap mengarah


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

kepada kumpulan beberapa faktor dan argumen-argumen rasional bahwa

kontribusi dari salah satu hubungan terhadap suatu objek yaitu, unsur-unsur

sikap tersebut berdasarkan apa yang diketahui (Eagly dan Chaiken, 1998).

Misalnya, sikap siswa yang positif cenderung ke arah pembelajaran sains

karena mereka percaya ini akan memimpin mereka ke karir yang

menguntungkan. Unsur afektif (affective), di sisi lain berhubungan tidak

rasional tetapi untuk komponen emosional dari salah satu hubungan terhadap

suatu objek. Reaksi yang disuarakan dalam hal daya tarik atau tolakan, cinta

atau benci, kesenangan atau ketidak-senangan, misalnya, mengacu pada unsur

afektif/emosional dari sikap. Ketiga, unsur perilaku (behavioral), sikap

mengacu pada satu cara yang cenderung untuk benar-benar bersikap terhadap

suatu objek. Unsur perilaku ini lebih pragmatis tidak selalu menghasilkan dari

sikap kognitif atau sikap emosional, yang berarti bahwa ada perbedaan antara

sikap seseorang tetap memungkinkan untuk prediksi perilaku seseorang.

2. Ciri-Ciri Sikap dan Terbentuknya Sikap

Walgito (1990:113-116) memaparkan ciri-ciri sikap dan terbentuknya sikap

yakni:

a. Ciri-ciri Sikap

Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat

mendorong atau menimbulkan perilaku yang tertentu. Oleh karena itu,

dipaparkan beberapa ciri-ciri sikap yang dapat digunakan untuk


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

membedakan sikap dengan pendorong-pendorong lain yang ada dalam diri

manusia, antara lain:

1) Sikap itu tidak dibawa sejak lahir

Ini berarti manusia pada waktu dilahirkan belum membawa

sikap tertentu terhadap sesuatu objek, melainkan sikap terbentuk

dalam perkembangan individu yang bersangkutan.

2) Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap

Hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan

objek tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap

objek tersebut.

3) Sikap dapat tertuju pada suatu objek saja, tetapi juga dapat tertuju pada

sekumpulan objek-objek.

Misalnya, seseorang mempunyai sikap yang negatif pada

seseorang, orang tersebut akan mempunyai kecenderungan untuk

menunjukkan sikap yang negatif pula pada kelompok di mana

sesorang tersebut tergabung di dalamnya.

4) Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar

Sikap telah terbentuk dan merupakan nilai kehidupan

seseorang, secara relatif sikap itu akan lama bertahan pada diri orang

yang bersangkutan. Sikap tersebut akan sulit berubah, dan kalaupun

dapat berubah akan memakan waktu yang relatif lama. Tetapi

sebaliknya bila sikap itu belum begitu mendalam ada dalam diri
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

seseorang, maka sikap tersebut secara relatif tidak bertahan lama, dan

sikap tersebut akan mudah berubah.

5) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi

Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek tertentu akan

selalu diikuti oleh perasaan yang dapat bersifat positif

(menyenangkan) terhadap objek tetapi juga dapat bersifat negatif

(tidak menyenangkan) terhadap objek tersebut. Sikap juga

mengandung motivasi, di mana sikap mempunyai daya dorong bagi

individu untuk berperilaku secara tertentu terhadap objek yang

dihadapinya.

b. Terbentuknya Sikap

Dari ciri-ciri sikap di atas dipaparkan sikap tidak dibawa sejak

lahir, tetapi dibentuk sepanjang perkembangan individu yang

bersangkutan. Adapun bagan terbentuknya sikap yakni:

Faktor internal
- Fisiologis - Psikologis
Objek sikap
sikap
Faktor eksternal

- Pengalaman - situasi
- norma-norma - hambatan reaksi
- pendorong

Gambar 2.1 Bagan Terbentuk Sikap


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

Dari bagan tersebut dapat dikemukan bahwa sikap yang ada pada

diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor fisiologis

dan psikologis, serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berujud

situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam

masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada

dalam masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang pada

diri seseorang. Reaksi yang dapat diberikan individu terhadap objek sikap

dapat bersifat positif, tetapi juga dapat bersifat negatif.

B. Pembelajaran Fisika

Menurut Kartika (2001:46) memaparkan pembelajaran fisika yang

menekankan pada kegiatan atau keaktifan siswa, bukan kegiatan guru. Ukuran

dari kualitas pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi

pada kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan

seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah

menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan dan

membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar secara

berkesinambungan.

1. Tujuan Pembelajaran Fisika

Tujuan pembelajaran fisika adalah melakukan pengukuran, melakukan

percobaan, diskusi, dan bernalar untuk memahami konsep, prinsip, hukum,

dan/atau teori sesuai pokok bahasaan yang dipelajarinya, serta mampu


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

menerapkannya untuk memecahkan masalah-masalah (soal-soal) yang

berkaitan. Dalam tujuan tersebut ditekankan betapa pentingnya kemampuan

siswa melakukan proses, baik sebagai hasil maupun sebagai langkah kerja

yang harus dialami dalam proses pembelajaran.

2. Fungsi Pembelajaran Fisika

Pembelajaran fisika mempunyai dua fungsi. Kedua fungsi tersebut

adalah (1) fungsi umum, yaitu fungsi yang berkaitan dengan berlangsungnya

proses pembelajaran, dan (2) fungsi khusus, yaitu fungsi yang menunjang

terjadinya proses belajar secara optimal. Dikutip dari Galperin memaparkan

pembelajaran memiliki 4 fungsi khusus, yaitu (1) orientasi, (2) latihan, (3)

umpan balik, dan (4) tindak lanjut; dan tiga fungsi umum, yaitu (1)

membangkitkan motivasi, (2) mengetahui pengetahuan alam, dan (3)

informasi tentang sasaran belajar, kriteria keberhasilan yang dituntut, dan

contoh-contoh soal ujian.

C. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu

organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna, 2006:2).

Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

Artinya, tujuan kegiatan belajar adalah perubahan tingkah laku yang


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi

segenap aspek organisme atau pribadi. Kegiatan belajar mengajar seperti

mengorganisasi pengalaman belajar, mengolah kegiatan belajar mengajar,

menilai proses, dan hasil belajar, kesemuanya termasuk dalam cakupan

tanggung jawab guru. Jadi, hakikat belajar adalah perubahan (Syaiful,

2010:10).

2. Pengertian hasil belajar

Menurut Zainal (2012:298) keberhasilan pembelajaran dapat ditinjau

dari proses belajar dan hasil belajar. Keberhasilan proses belajar adalah

keberhasilan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Jika berakhirnya

suatu proses belajar, maka peserta didik memperoleh suatu hasil belajar dan

tindak belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar

dan tindak mengajar. Adapun hasil belajar merupakan peningkatan

kemampuan mental siswa yang dapat dibedakan menjadi (a) dampak

pembelajaran (prestasi), dan (b) dampak pengiring (hasil). Dampak

pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur dalam setiap pelajaran (pada

umumnya menyangkut domain kognitif), seperti tertuang dalam angka rapor

dan angka dalam ijazah. Dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan

kemampuan di bidang lain yang merupakan suatu transfer belajar (transfer of

learning).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik

tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil

belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi

tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik

(Sudjana, 1989:22).

Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berpikir, termasuk

di dalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mensitesis, dan kemampuan mengevaluasi. Ranah afektif mencakup watak

perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi, dan nilai. Sedangkan ranah

psikomotorik berkaitan dengan keterampilan (skill) atau kemampuan

bertindak setelah peserta didik menerima pengalaman belajar tertentu.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Zainal (2012:299) guru juga harus memahami beberapa

faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung

terhadap hasil belajar, antara lain:

a. Faktor siswa yang meliputi kapasitas dasar, bakat khusus, motivasi, minat,

kematangan, dan kesiapan, sikap dan kebiasaan, dan lain-lain.

b. Faktor sarana dan prasarana, baik yang terkait dengan kualitas,

kelengkapan maupun penggunaannya, seperti guru, metode, dan teknik,

media, bahan dan sumber belajar, program, dan lain-lain.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

c. Faktor lingkungan, baik fisik, sosial maupun kultur, di mana kegiatan

pembelajaran dilaksanakan. Kultur masyarakat setempat, hubungan antara

siswa dengan keluarga merupakan kondisi lingkungan yang akan

mempengaruhi proses dan hasil belajar untuk pencapaian tujuan

pembelajaran.

d. Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normatif harus menjadi

milik siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran. Hasil belajar ini

perlu dijabarkan dalam rumusan yang lebih operasional, baik yang

menggambarkan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik sehingga

mudah untuk melakukan evaluasinya.

4. Hasil Belajar Fisika

Hasil belajar sama artinya dengan nilai yang dicapai siswa selama

mengikuti proses pembelajaran di kelas. Menurut Winkel yang dikutip dari

penelitian Yuniari (2012), taraf prestasi belajar yang telah dicapai oleh murid

dinyatakan oleh dengan nilai. Nilai bukanlah score. Nilai bersifat kualitatif

yaitu menyatakan sesuatu tentang baik atau buruknya prestasi murid. Dalam

memberikan nilai terdapat skala penilaian dan nilai tidak selalu nampak dalam

lambang kuantitatif.

Hasil belajar fisika diperoleh siswa dalam mempelajari pelajaran fisika

untuk kurun waktu satu semester. Hasil belajar fisika berupa nilai tugas, nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

ulangan harian, nilai akhir semester atau nilai yang tertulis pada rapor siswa

dan nilai lainnya.

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap terhadap Sains

Artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade Students: A

Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011) yang ditulis oleh

George (2000); Tuan, Chin dan Shich (2005) menyatakan bahwa faktor-faktor

yang mempengaruhi sikap terhadap sains antara lain:

1. Persepsi guru sains

Dari penelitian-penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti yang

dikutip pada artikel ini persepsi guru menyatakan bahwa:

a. Guru dan perilakunya di kelas sangat penting dalam mengembangkan

sikap siswa terhadap pembelajaran sains, dan mempengaruhi perilaku

siswa terhadap pembelajaran sains. Di mana guru dapat mempengaruhi

sikap siswa untuk lebih baik atau buruk, tergantung pada interaksi antara

siswa dan guru.

b. Siswa mengetahui guru yang baik ketika guru memiliki hubungan pribadi

yang baik terhadap anak didiknya, mendengarkan, memahami, mendorong

dan mendukung siswa.

c. Mempelajari persepsi dan sikap siswa kelas 10 terhadap pengajaran dan

pembelajaran sains, menunjukkan bahwa siswa menekankan 'metode

pengajaran dan menekankan guru-guru mereka berpengaruh terhadap


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

minat dan pemahaman pembelajaran sains mereka. Dengan hal

menyenangkan dan menghibur, para siswa dapat mengerti dengan

penggunaan berbagai metode untuk mengkomunikasikan materi dan

pelajaran interaktif.

d. Ketertarikan siswa pada kelas sains tumbuh berkat guru-guru yang

mengajar menyenangkan dan menghibur.

e. Guru menyederhanakan subjek dan berbicara dalam bahasa yang jelas

kepada siswa.

f. Kualitas pengajaran dari guru sains sekolah tidak hanya mempengaruhi

kepuasan siswa dengan guru, tetapi juga merupakan faktor penting dalam

keputusan untuk melanjutkan pembelajaran sains. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa jika perilaku guru menjawab kebutuhan para siswa,

hal itu akan menghasilkan sikap yang lebih positif terhadap pembelajaran

sains.

2. Hasil Belajar Sains

Pada tahun 1998 penelitian dilakukan oleh Yager dan Yaper

memaparkan bahwa pandangan siswa Sekolah Menengah Atas tentang

pentingnya pembelajaran sains menunjukkan bahwa siswa menunjukkan sikap

positif terhadap kebutuhan dan manfaat dari pembelajaran sains. Namun,

penelitian yang lebih baru yang dilakukan oleh Rani pada tahun 2003 telah

menunjukkan bahwa ketertarikan dalam pentingnya sains di kelas telah sangat


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

menurun saat ini. Sedangkan Osborne dan Collins (2001) menunjukkan

penelitian mereka bahwa siswa setuju dengan pentingnya pembelajaran sains

karena menentukan karir mereka.

3. Belajar Sains yang Menyenangkan

Berdasarkan penelitian-penelitan yang dilakukan menunjukkan bahwa

karakter guru, suasana kelas dan keterkaitan materi dengan kehidupan sehari-

hari mempengaruhi minat, ketertarikan serta kesenangan siswa terhadap

pembelajaran sains. Adanya kesenangan, ketertarikan dan minat siswa maka

terciptalah sikap positif siswa terhadap pembelajaran sains.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

Pada penelitian umumnya yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti,

memaparkan bahwa sikap siswa mempengaruhi hasil belajar siswa. Penelitian

yang telah dilakukan oleh Yunita (2012) menunjukkan bahwa subjek penelitian

(siswa MA Negeri Kampar) memiliki tingkat sikap ilmiah tegolong sangat positif

dan memiliki hasil belajar yang tergolong sangat memuaskan. Sehingga salah satu

bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar pada siswa-

siswa khususnya siswa-siswa MA Negeri Kampar dapat dilakukan dengan

menumbuhkan dan menanamkan sikap ilmiah yang positif terhadap mata

pelajaran khususnya mata pelajaran fisika karena seseorang yang memiliki sikap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
20

ilmiah positif dalam belajar khususnya belajar fisika akan belajar lebih aktif dan

dapat memperoleh hasil belajar yang baik.

Pada artikel Attitudes towards Science Learning among 10th-Grade

Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf, 2011)

menunjukkan bahwa guru yang memiliki karakter yang hangat, selalu berinteraksi

dan berkomunikasi dengan siswa, menggunakan metode pembelajaran yang

bervariasi, serta menciptakan suasanan kelas yang menghibur dan menyenangkan

akan mempengaruhi sikap siswa yang positif terhadap pembelajaran sains. Di

mana sikap positif siswa berupa ketertarikan, kesenangan, minat, dan motivasi

yang tinggi untuk mempelajari sains.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Suparno (2010:3)

penelitian deskriptif bertujuan untuk memberikan penjelasan atau uraian akan

suatu hal. Penelitian ini menggunakan dua macam metode penelitian, yakni

penelitian kuantitatif dan deskriptif kualitatif.

Penelitian kuantitatif adalah desain riset yang menggunakan data berupa

skor atau angka yang kemudian akan dianalisis dengan statistik (Suparno, 2010:

7). Pengumpulan data pada penelitian ini melalui penyebaran kuesioner dan

dokumentasi nilai fisika siswa berupa nilai ulangan harian (untuk materi Bab I

Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil di kelas X-A.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang tidak menggunakan skor angka

dan analisisnya tidak dengan statistik, tetapi secara kualitatif. Data dikumpulkan

dalam bentuk kata-kata, gambar, keadaan, daripada bilangan (Suparno, 2010: 8).

Pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara kepada beberapa siswa

mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisikadi

kelas X-A.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

B. Prosedur Penelitian

Menurut Hasan (2004:16) prosedur penelitian adalah langkah-langkah

atau urutan-urutan yang harus dilalui atau dikerjakan dalam suatu penelitian.

Prosedur penelitian digambarkan dalam bagan di bawah ini:

Kuesioner Sikap + Dokumentasi nilai fisika

Analisis Hasil Kuesioner Analisis Hasil Nilai Fisika


Sikap

Wawancara

Transkip Data Wawancara

Analisis Hasil Wawancara

Analisis Korelasi Sikap


dengan Hasil Belajar Fisika

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
23

Prosedur penelitian yang dilakukan adalah:

a. Kuesioner

Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada semua siswa yang betujuan

untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A.

b. Dokumentsi nilai fisika

Peneliti mendokumentasi nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai ulangan

harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil

yang diperoleh dari guru fisika kelas X-A.

c. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswa kelas X-A mengenai

sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil atkuesioner

dan hasil belajar fisika siswa kelas X-A yang diperoleh melalui dokumentasi

nilai fisika.

d. Analisis Data

Setelah data penelitian dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner,

dokumentasi nilai fisika dan wawancara, data kemudian dianalisis. Setelah

diperoleh hasil analisis kuesioner dan hasil analisis nilai fisika, peneliti

melakukan analisis uji korelasi kedua hasil analisis tersebut menggunakan

statistik korelasi product moment Pearson melalui program SPSS 20.0 yang

bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A SMA

Negeri 4 Yogyakarta.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
24

C. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.

Siswa sebanyak 32 siswa dengan 16 jumlah perempuan dan 16 jumlah laki-laki.

D. Variabel Penelitian

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Variabel bebas

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap siswa kelas X-A SMA

Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika.

2. Variabel terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas X-

A SMA Negeri 4 Yogyakarta.

E. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian: SMA Negeri 4 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian: Bulan September 2014 sampai dengan bulan Oktober

2014.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
25

F. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni kuesioner,

nilai fisika dan wawancara.

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis untuk memperoleh

informasi dari responden yang ingin diketahui (Suparno, 2010:61). Kuesioner

pada penelitian ini mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika. Di

mana kuesionernya bersifat tertutup, di mana responden tinggal memilih,

sudah ada jawabannya, dalam bentuk check list.

Kuesioner pada penelitian ini menggunakan pengukuran skala sikap

model Likert. Menurut Walgito (1990:145) pengukuran skala sikap model

Likert merupakan pengukuran menggunakan pernyataan-pernyataan dengan

lima jawaban alternatif atau tanggapan atas pernyataan-pernyataan tersebut,

baik pernyataan positif maupun pernyataan negatif. Siswa memilih salah satu

dari lima alternatif jawaban yang disediakan untuk masing-masing pernyataan

kuesioner. Lima alternatif jawaban yang dikemukakan oleh Likert adalah

sangat setuju (strongly approve), setuju (approve), tidak mempunyai pendapat

atau netral (undecided), tidak setuju (disapprove), dan sangat tidak setuju

(strongly disapprove). Lima alternatif jawaban tersebut diberi skor masing-

masing berdasarkan pernyataan positif dan negatif kuesioner,yakni sebagai

berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
26

Tabel 3.1 Skor Pernyataan Kuesioner

Skor Pernyataan Skor Pernyataan


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju 4 0
Setuju 3 1
Netral 2 2
Tidak Setuju 1 3
Sangat Tidak Setuju 0 4

Pernyataan-pernyataan kuesioner terdiri dari 48 pernyataan dengan 35

pernyataan positif yang terdapat pada nomor 1, 2, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15,

17, 18, 20, 21, 22, 23, 25, 29, 30, 31, 32, 34, 36, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45,

46, 47,48 dan 13 pernyataan negatif yang terdapat pada nomor 3, 4, 5, 9, 16, 19,

24, 26, 27, 28, 33, 35 dan 41.

Pernyataan-pernyataan kuesioner sikap siswa kelas X-A SMA Negeri

4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika dikembangan dari pertanyaan-

pertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning

among 10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi

Assaraf, 2011). Pertanyaan-pertanyaan kuesioner di rumuskan dalam kisi-kisi

kuesioner sebagai berikut:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
27

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Kuesioner

Indikator Sub Indikator Nomor Pernyataan


Paham dan yakin akan pentingnya
2, 3, 4, 5, 15, 17, 25,
mempelajari tujuan dan isi pelajaran
Sikap terhadap 30, 43, 47
fisika
pelajaran fisika
Kemauan untuk mempelajari dan
1, 8, 16, 27, 32, 37, 44
menerapkan materi pelajaran fisika
Keseriusan dalam mempelajari fisika 6, 7, 24, 35, 40, 41, 46
Kesenangan untuk mendiskusikan
Sikap terhadap 18, 26, 29, 39
bahan/topik fisika
cara mempelajari Kesenangan untuk memecahkan 20, 28, 30, 31, 33, 34,
pelajaran fisika permasalahan fisika 38
Keinginan mendapatkan prestasi
19, 21, 22, 23, 36
yang baik dalam pelajaran fisika
Sikap terhadap Cara mengajar guru fisika. 9, 12, 14, 42, 45, 48
guru fisika Interaksi guru dengan siswa 10, 11, 13

2. Nilai Fisika

Nilai fisika siswa kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta merupakan

hasil belajar fisika yang telah diperoleh siswa tersebut dalam mempelajari

pelajaran fisika. Nilai fisika siswa kelas X-A berupa nilai rata-rata dari nilai

ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan Satuan) dengan nilai UTS

semester ganjil yang diperoleh dari guru fisika.

3. Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini berupa wawancara

bebas. Menurut Suparno (2010:62) wawancara bebas adalah bebas

menanyakan apa saja yang diperlukan. Siswa yang diwawancarai adalah siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
28

yang telah ditentukan oleh peneliti berdasarkan hasil pengisian kuesioner

dengan hasil belajar fisika yang diperoleh. Peneliti mengelompokkan siswa

menjadi dua kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni:

(1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan

hasil belajar fisika

(a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A).

(b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B).

(2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi

dengan hasil belajar fisika

(a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C).

(b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D).

G. Uji Validitas Kuesioner

Menurut Suparno (2010:67) validitas merupakan mengukur atau

menentukan apakah suatu tes sungguh mengukur apa yang diukur, yaitu apakah

sesuai dengan tujuan (valid untuk). Validitas menunjuk pada kesesuaian penuh

arti, bergunanya kesimpulan yang dibuat peneliti berdasarkan data yang

dikumpulkan. Kesimpulannya valid bila sesuai dengan tujuan penelitian.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
29

Menurut Surapratama (2004:50) validitas adalah suatu konsep yang

berkaitan dengan sejauh mana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur.

Validitas sebuah tes selalu dibedakan menjadi dua macam yaitu validitas logis

dan validitas empiris. Validitas logis sama dengan analisis kualitatif terhadap

sebuah soal, yaitu untuk menentukan berfunsi tidaknya suatu soal berdasarkan

kriteria yang telah ditentukan, yang dalam hal ini adalah kriteria materi,

konstruksi dan bahasa.

Pada penelitian ini validitas yang digunakan adalah content validity

(validitas isi). Validitas isi yaitu isi dari instrumen yang akan digunakan sungguh

mengukur isi dari domain yang mau diukur. Apakah item tes sungguh

mempresentasikan isi yang mau dites (Suparno, 2010:68).

Pada penelitian ini, kuesioner tidak diujicobakan, namun telah dibuat kisi-

kisi kuesioner, dikonsultasikan dan disetujui oleh dua orang ahli, yakni guru

pembimbing dan dosen, serta kuesioner ini dikembangkan dari pertanyaan-

pertanyaan wawancara pada artikel Attitudes towards Science Learning among

10th-Grade Students: A Qualitative look (Lena Raved dan Orit Ben Zvi Assaraf,

2011).
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
30

H. Metode Analisis Data Penelitian

1. Metode analisis kuantitatif

a. Analisis Hasil Kuesioner

Kuesioner pada penelitian ini dalam bentuk skala sikap model

Likert yang bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika. Dalam skala Likert, setiap item pernyataan pada

kuesioner yang berjumlah 48 pernyataan, terdiri dari 35 pernyataan positif

dan 13 pernyataan negatif, akan dinilai oleh siswa dengan cara memilih

salah satu jawawan alternatif dari lima jawaban alternatif, yakni sangat

setuju, setuju, netral (tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan sangat

tidak setuju.

Lima alternatif jawaban kuesioner dibuat skor. Skor untuk

pernyataan positif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 4 (empat),

setuju skornya 3 (tiga), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 1

(satu), dan sangat tidak setuju skornya 0 (nol). Sedangkan pernyataan

negatif, alternatif jawaban sangat setuju skornya 0 (nol), setuju skornya 1

(satu), netral skornya 2 (dua), tidak setuju skornya 3 (tiga), dan sangat

tidak setuju skornya 4 (empat).

Seluruh skor yang ada pada setiap item pernyataan kuesioner

dijumlahkan untuk mendapatkan skor total masing-masing siswa. Skor

tertinggi yang mungkin dicapai adalah 192 dan skor terendah adalah 0
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
31

(nol). Skor total kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika akan

dikorelasikan dengan skor hasil belajar fisika.

Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah kuesioner,

kuesioner dianalisis menggunakan perhitungan menurut Likert (Seravina,

2014), yakni: =

Keterangan:

C = rentang skor sikap

A = skor tertinggi kuesioner sikap

B = skor terendah kuesioner sikap

Setelah diperoleh rentang skor sikap, maka kriteria sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika dapat dibuat dengan cara digolongkan

menjadi 5 (lima), yakni:

Sangat Positif : +4 < +5

Positif : +3 < +4

Netral : +2 < +3

Negatif : + < +2

Sangat Negatif : < +

b. Analisis Hasil Nilai Fisika

Nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika siswa

yang diperoleh selama mengikuti pelajaran fisika. Nilai fisika siswa

diperoleh dari guru fisika kelas X-A berupa nilai ulangan harian (untuk
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
32

materi Bab I Besaran dan Satuan) dan nilai UTS semester ganjil,

kemudian dirata-ratakan.

Dengan mengetahui skor tertinggi dan terendah nilai fisika, nilai

fisika dianalisis menggunakan perhitungan menurut skala Likert

(Seravina, 2014), yakni: =

Keterangan:

C = rentang skor nilai fisika

A = skor tertinggi nilai fisika

B = skor terendah nilai fisika

Setelah diperoleh rentang skor nilai fisika, maka kriteria hasil

belajar fisika digolongkan menjadi 5 (lima), yakni:

Sangat Tinggi : +4 < +5

Tinggi : +3 < +4

Cukup : +2 < +3

Rendah : + < +2

Sangat Rendah : < +

c. Analisis Korelasi antara Sikap Siswa Terhadap Pembelajaran Fisika

dengan Hasil Belajar Fisika

Untuk mendapatkan korelasi antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika siswa, dianalisis

menggunakan statistik korelasi product moment Pearson melalui program


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
33

SPSS 20.0, dengan memasukkan skor hasil analisis kuesioner sebagai

variabel bebas (variabel X) serta skor hasil analisis nilai fisika sebagai

variabel terikat (variabel Y).

Hasil analisis korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi dan nilai

probabilitas atau nilai signifikan korelasi, yakni:

1) Koefisien korelasi

Menurut Hasan (2004:43) koefisien korelasi adalah indeks atau

bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi

hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai

berada di antara -1 dan +1. Untuk bentuk arah/hubungan, nilai

koefisien korelasi dinyatakan dalam positif (+) dan negative (-), atau

(1 +1).

a) Jika koefisien korelasi bernilai positif maka variabel-variabel

berkorelasi positif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka

variabel yang lainnya juga naik/turun. Semakin dekat dengan nilai

koefisien korelasi ke +1, semakin kuat korelasi positifnya.

b) Jika koefisien korelasi bernilai negatif, maka variabel-variabel

berkorelasi negatif, artinya jika variabel yang satu naik/turun maka

variabel yang lainnya akan naik/turun. Semakin dekat nilai

koefisien korelasi -1, semakin kuat korelasi negatifnya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
34

c) Jika koefisien korelasi bernilai 0 (nol), maka variabel tidak

menunjukkan korelasi.

d) Jika koefisien korelasi bernilai +1 atau -1, maka variabel-variabel

menunjukkan korelasi positif atau negatif sempurna.

Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antarvariabel tersebut,

berikut ini diberikan nilai dari KK sebagai patokan.

Tabel 3.3 Interval Skor Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan

Hubungan

Interval Nilai Kekuatan Hubungan


= 0,00 Tidak ada
0,00 0,20 Sangat rendah
0,20 0,40 Rendah
0,40 0,70 Cukup atau sedang
0,70 0,90 Tinggi
0,90 1,00 Sangat tinggi
= 1,00 Sempurna

2) Probabilitas/signifikan korelasi

Untuk menguji signifikansi hasil korelasi dengan penyusunan

hipotesis:

Ho: tidak ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika

Hi: ada korelasi antara variabel sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
35

Bila nilai probabilitas atau nilai signifikannya lebih kecil dari 0,05 (<

0,05), maka Ho ditolak dan Hi diterima berarti bahwa ada korelasi

antara dua variabel (ada korelasi antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika). Sebaliknya, bila nilai

probabilitas atau nilai signifikannya lebih besar dari 0,05 (> 0,05),

maka Hi ditolak dan Ho diterima berarti bahwa tidak ada korelasi

antara dua variabel (tidak ada korelasi antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika)

2. Metode Analisis Kualitatif

Analisis Wawancara

Wawancara yang dilakukan pada penelitian ini mengenai sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika yang diperoleh dari hasil kuesioner dan hasil

belajar fisika siswa yang diperoleh dari nilai fisika yang diberikan oleh guru

fisika kelas X-A. hasil wawancara ditranskip dari rekaman kedalam bentuk

tulisan. Analisis wawancara dengan cara sebagai berikut:

a. Data wawancara yang sudah ditranskip ke dalam bentuk tulisan berupa

pertanyaan peneliti dan jawaban siswa akan dikategorikan menjadi

beberapa kategori pernyataan.

b. Menganalisis isi atau kata-kata yang sering muncul dari jawaban-jawaban

siswa berdasarkan setiap kategori.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV

HASIL, ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian atau data penelitian yang diperoleh menggunakan instrumen

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, hasil

belajar fisika siswa, dan adanya korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika. Hasil penelitian ini menggunakan tiga instrumen penelitian, yakni

kuesioner, nilai fisika dan wawancara.

1. Hasil Kuesioner Sikap

Hasil pengisian kuesioner mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di

kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1 Kuesioner Sikap Siswa

Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria Sikap


1 131 Netral
2 104 Netral
3 123 Netral
4 120 Netral
5 102 Sangat Negatif
6 120 Netral
7 127 Netral
8 125 Netral
9 114 Negatif
10 154 Sangat Positif
11 129 Netral
12 97 Sangat Negatif
13 129 Netral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
37

14 105 Negatif
15 111 Negatif
16 162 Sangat Positif
17 98 Sangat Negatif
18 131 Netral
19 127 Netral
20 88 Sangat Negatif
21 101 Sangat Negatif
22 105 Negatif
23 122 Netral
24 126 Netral
25 131 Netral
26 122 Netral
27 130 Netral
28 102 Sangat Negatif
29 132 Positif
30 101 Sangat Negatif
31 95 Sangat Negatif
32 115 Negatif

2. Hasil Nilai Fisika

Hasil nilai fisika siswa kelas X-A merupakan hasil belajar fisika yang diperoleh

siswa, berupa nilai rata-rata dari nilai ulangan harian (untuk materi Bab I Besaran dan

Satuan) dengan nilai UTS semester ganjil yang diberikan oleh guru pembimbing fisika,

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Hasil Nilai Fisika

Nilai Fisika Nilai Fisika Kriteria Hasil


Siswa Ke-
Ulangan UTS Rata-Rata Belajar Fisika
1 92 53 72 Sangat Tinggi
2 84 46 65 Tinggi
3 88 70 79 Sangat Tinggi
4 80 56 68 Tinggi
5 88 57 72 Sangat Tinggi
6 80 36 58 Sedang
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
38

7 80 50 65 Tinggi
8 80 53 67 Tinggi
9 52 52 52 Sedang
10 84 52 68 Tinggi
11 86 60 73 Sangat Tinggi
12 - 54 27 Sangat Rendah
13 76 50 60 Tinggi
14 80 66 73 Sangat Tinggi
15 80 56 68 Tinggi
16 88 44 66 Tinggi
17 92 72 82 Sangat Tinggi
18 88 66 73 Sangat Tinggi
19 88 60 74 Sangat Tinggi
20 84 44 64 Tinggi
21 76 20 48 Rendah
22 84 40 62 Tinggi
23 88 76 82 Sangat Tinggi
24 84 67 76 Sangat Tinggi
25 81 70 76 Sangat Tinggi
26 68 52 60 Tinggi
27 80 54 67 Tinggi
28 80 34 57 Sedang
29 76 68 72 Sangat Tinggi
30 84 38 61 Tinggi
31 72 38 55 Sedang
32 80 46 63 Tinggi

3. Hasil Wawancara Sikap

Hasil pengumpulan data hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A adalah sebagai berikut:
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
39

Tabel 4.3 Skor Kuesioner dengan Kategori Sikap dan Skor Nilai Fisika dengan
Kategori Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa Di Kelas X-A

Kriteria Skor Nilai Kriteria


Siswa Ke- Skor Sikap
Sikap Fisika Hasil Belajar Fisika
1 131 Netral 72 Sangat Tinggi
2 104 Netral 65 Tinggi
3 123 Netral 79 Sangat Tinggi
4 120 Netral 68 Tinggi
5 102 Sangat Negatif 72 Sangat Tinggi
6 120 Netral 58 Sedang
7 127 Netral 65 Tinggi
8 125 Netral 67 Tinggi
9 114 Negatif 52 Sedang
10 154 Sangat Positif 68 Tinggi
11 129 Netral 73 Sangat Tinggi
12 97 Sangat Negatif 27 Sangat Rendah
13 129 Netral 60 Tinggi
14 105 Negatif 73 Sangat Tinggi
15 111 Negatif 68 Tinggi
16 162 Sangat Positif 66 Tinggi
17 98 Sangat Negatif 82 Sangat Tinggi
18 131 Netral 73 Sangat Tinggi
19 127 Netral 74 Sangat Tinggi
20 88 Sangat Negatif 64 Tinggi
21 101 Sangat Negatif 48 Rendah
22 105 Negatif 62 Tinggi
23 122 Netral 82 Sangat Tinggi
24 126 Netral 76 Sangat Tinggi
25 131 Netral 76 Sangat Tinggi
26 122 Netral 60 Tinggi
27 130 Netral 67 Tinggi
28 102 Sangat Negatif 57 Sedang
29 132 Positif 72 Sangat Tinggi
30 101 Sangat Negatif 61 Tinggi
31 95 Sangat Negatif 55 Sedang
32 115 Negatif 63 Tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
40

Skor total dari hasil pengumpulan data kuesioner dan nilai fisika untuk masing-masing

siswa, dibuat 5 (lima) kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan kategori

hasil belajar fisika siswa di kelas X-A, seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4 Kategori Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Kategori
Hasil Belajar Fisika Siswa di Kelas X-A

Kategori Kategori Jumlah


No Presentase
Sikap Siswa Hasil Belajar Fisika Siswa
1 Sangat Positif Sangat Tinggi - -
Tinggi 2 6,25%
Sedang - -
Rendah - -
Sangat Rendah - -
2 Positif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi - -
Sedang - -
Rendah - -
Sangat Rendah - -
3 Netral Sangat Tinggi 8 25%
Tinggi 7 21,875%
Sedang 1 3,`125%
Rendah - -
Sangat Rendah - -
4 Negatif Sangat Tinggi 1 3,125%
Tinggi 3 9,375%
Sedang 1 3,125%
Rendah - -
Sangat Rendah - -
5 Sangat Negatif Sangat Tinggi 2 6,25%
Tinggi 2 6,25%
Sedang 2 6,25%
Rendah 1 3,125%
Sangat Rendah 1 3,125%
Total Jumlah Siswa
32 Siswa
Kelas X-A
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
41

Berdasarkan hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan

hasil nilai fisika yang diperoleh siswa di kelas X-A yang diwawancarai berjumlah 4

(empat) siswa dari 32 siswa. Keempat siswa ini sudah dikategorikan ke dalam dua

kategori yang terdiri dari dua kelompok, yakni:

a. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar

fisika

1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan

hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A adalah siswa ke-10).

Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-10:

Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?

Siswa ke-10: Tentu, tertarik sekali

Peneliti: Alasannya?

Siswa ke-10: Karena fisika itu bermain tentang angka, angka itu berarti ilmu

pasti, karena saya suka ilmu yang pasti

Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?

Siswa ke-10: Ya ada, tetapi kendalanya berupa pemahaman ketika guru

mengajar, ketika kita bertanya, guru itu suka bingung sendiri untuk

menjelaskan kepada siswanya, mungkin sebenarnya gurunya tahu

tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana, kalau dari saya sendiri

lebih suka belajar dengan santai, seriusn dan tidak serius monoton.

Peneliti: Selain belajar di sekolah dan belajar di rumah, mungkin kamu

belajar dari internet atau sumber lain?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
42

Siswa ke-10: Untuk mensiasati itu, saya beli buku sendiri tetapi saya belum

mengikuti bimbingan belajar (privat), karena saya berusaha

semaksimal mungkin sampai saya bisa, kalau saya merasa tidak

bisa baru saya ambil tindakan untuk bimbingan belajar

Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?

Siswa ke-10: Tentu semua orang mau dan saya pun juga mau saya selalu

berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi.

Peneliti: Aktif dalam mengikuti pelajaran, seperti bertanya?

Siswa ke-10: Ya relatif, Insya Allah juga aktif.

Hasil wawancara kelompok A untuk siswa ke-16 adalah:

Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?

Siswa ke-16: Ya lumayan.

Peneliti: Lumayannya seperti apa?

Siswa ke-16: Ada yang nyaman ada yang tidak

Peneliti: Nyamannya seperti apa?

Siswa ke-16: Mudah dihitung, bisa dilogika, itu aja ketemu. Ada rumus yang

sangat panjang, jika salah ditengah harus balik lagi dari awal

Peneliti: Selain dengan rumus, mungkin ada kendala lain, seperti gurunya

atau bagaimana saat pelajaran?

Siswa ke-16: Tidak, gurunya berbahagia, baik

Peneliti: Selain baik, bagaimana cara mengajarnya?

Siswa ke-16: Menyenangkan, karena saat menjelaskan gurunya selalu

menggunakan peraga atau alat peraga


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
43

Peneliti: Bagaimana dengan penjelasan materinya?

Siswa ke-16: Kadang gurunya keasyikan sendiri, bikin soal dikerjakan sendiri,

sehingga saya merasa kadang-kadang tidak paham

Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, apakah kamu bertanya?

Siswa ke-16: Ya bertanya kepada teman-teman dan saya bisa paham

Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?

Siswa ke-16: Selalu, selalu berusaha untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi

Peneliti: Saat pelajaran apakah kamu aktif bertanya ke guru atau ke teman-

teman?

Siswa ke-16: Bertanya saat saya benar-benar merasa tidak mengerti tapi kalau

merasa sedikit tidak mengerti saya bertanya kepada teman di

samping saya.

2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B adalah siswa ke-12 dan

siswa ke 21).

Siswa ke-12 dan siswa ke-21 ketika peneliti ingin mewawancarai, kedua siswa

ini langsung pergi begitu saja sebelum diwawancarai, karena mereka tidak ingin

diwawancarai. Jadi peneliti mewawancarai kepada beberapa siswa lainnya (sebut

saja siswa G) mengenai siswa ke-12:

Hasil wawancara kelompok D adalah:

Peneliti: Apa yang anda ketahui tentang siswa ke-12 dan siswa ke-21 apabila

mengikuti pelajaran fisika?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
44

Siswa G: Yang saya tahu tentang siswa ke-12 adalah siswanya cuek, sering bolos

dan sering tidak hadir saat pelajaran fisika, tetapi saat siswa ke-12 hadir

pelajaran fisika. Sedangkan siswa ke-21 juga demikian, tetapi saat siswa

ke-21 hadir pelajaran fisika, aktif baik bertanya maupun mengerjakan

soal-soal latihan yang diberikan guru fisika.

b. Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan hasil

belajar fisika

1) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika dengan

hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok C).

Pada tabel 4.4, tidak ada siswa di kelas X-A yang berada pada kelompok ini,

karena sebagian besar siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sangat tinggi

dan tinggi, sedangkan sisanya siswa memiliki kategori hasil belajar fisika sedang.

Untuk kategori hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah tidak diperoleh siswa

di kelas X-A.

2) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D adalah siswa ke-17 dan

siswa ke-5).

Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-5 adalah:

Peneliti: Apakah anda suka belajar fisika?

Siswa ke-5: Tentu

Peneliti: Alasannya?

Siswa ke-5: Seru aja, menantang, tapi susah

Peneliti: Susah, materinya atau apa yang membuat susah?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
45

Siswa ke-5: Aslinya gampang (materinya gampang), Cuma gak dong (tidak

mengerti) kalau diterangi gak sejelas-jelasnya

Peneliti: Yang membuat tidak jelas diterangi itu oleh siapa?

Siswa ke-5: Gurunya. Tapi ada faktor lain, biasanya aku belajar sambil nulis,

tapi saat nulis ketika dijelaskan tetap saja tidak mengerti

Peneliti: Ketika kamu merasa tidak mengerti, apakah kamu bertanya

kepada guru?

Siswa ke-5: Ia bertanya, tetapi saat bertanya guru tidak mengerti dengan apa

yang ditanyakan saya.

Peneliti: Jadi kendala yang kamu hadapi adalah kamu tidak mengerti

dengan penjelasan materi oleh guru?

Siswa ke-5: Ya betul, yang pertama itu saat menjelaskan materi, guru

menjelaskan berhadapan dengan papan tulis tanpa melihat ke siswa

Peneliti: Selain belajar fisika di sekolah, apakah kamu belajar fisika di

rumah?

Siswa ke-5: Ya, tetapi tidak tiap hari belajarnya, biasanya hari ini nanti dilanjut

beberapa hari lagi.

Peneliti: Bagaimana jika kamu belajar sendiri di rumah?

Siswa ke-5: Kalau belajar sendiri sudah dicoba, tetapi saat ulangan tidak

ingat/lupa rumus yang akan diaplikasi ke dalam soal ulangan

Peneliti: Selain belajar dari buku pelajaran, belajar dari internet juga?

Siswa ke-5: Ya sudah dicoba, tapi tidak mengerti jadi belajar di buku saja.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
46

Peneliti: Apakah ada keinginan untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?

Siswa ke-5: Pasti ada, tapi nilai yang saya peroleh begitu-begitu saja.

Peneliti: Mendengar dari cerita teman-teman kamu, setelah lulus SMA

kamu ingin kuliah kedokteran?

Siswa ke-5: Amin

Peneliti: Berarti, nilai mata pelajaran IPA (matematika, biologi, fisika,

kimia) harus di atas standar ya?

Siswa ke-5: Ya.

Peneliti: Bagaiman pendapat kamu tentang guru fisika?

Siswa ke-5: Gurunya ganteng, keren tapi mengajarnya gak dong (tidak

mengerti)

Peneliti: Materi yang diberikan secara rinci?

Siswa ke-5: Ya benar, tetapi saat menerangkan gurunya hanya membaca

sehingga membuat saya tidak mengerti walaupun sudah saya tulis.

Hasil wawancara kelompok D untuk siswa ke-17 adalah:

Peneliti: Apakah anda tertarik belajar fisika?

Siswa ke-17: Ya tertarik

Peneliti: Alasannya?

Siswa ke-17: Karena itu pelajaran wajib yang harus dipelajari

Peneliti: Apakah ada kendala saat belajar fisika?

Siswa ke-17: Bingung, tidak mengerti

Peneliti: Bingung dan tidak mengerti saat kapan?


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
47

Siswa ke-17: Saat guru mengajar. Ketika saya mengerti saya memperhatikan

penjelasan guru tetapi saat tidak mengerti saya tidak

memperhatikan.

Peneliti: Penjelasan guru mudah dipahami?

Siswa ke-17: Ada yang mudah, ada yang tidak, semuanya tergantung materi

yang diberikan

Peneliti: Guru sering menjelaskan berbagai pertanyaan dari siswa, apakah

kamu mudah memahami?

Siswa ke-17: Sulit.

Peneliti: Apakah ada keinginan utuk memperoleh nilai fisika yang tinggi?

Siswa ke-17: Pasti ada, saya berusaha belajar. Tetapi nilai yang saya peroleh

jelek. Saya sering lupa menggunakan rumus fisika yang mana

dalam penyelesaian soal-soal fisika sehingga nilai yang saya

peroleh begitu-begitu saja. Saya beli buku, saya sering meluangkan

waktu buat belajar fisika, apalagi tentang vektor, belajarnya

berkali-kali, mencari tentang cosinus, sinus, tangent di internet ada

yang seperti jari tangan. Tetapi nilai yang saya peroleh jelek.

Peneliti: Selain belajar sendiri, apakah kamu mengikuti bimbingan belajar?

Siswa ke-17: Tidak

Peneliti: Saat kamu tidak memahami materi, kenapa kamu tidak langsung

bertanya kepada guru?

Siswa ke-17: Tidak berani, takut.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
48

B. Metode Analisis Hasil Penelitian

1. Metode analisis kuantitatif

a. Analisis Hasil Kuesioner Sikap

1) Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-

masing siswa

Skor tertinggi hasil kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

adalah 162 dan skor terendah adalah 88. Perhitungan dengan menggunakan skala

Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika adalah

sebagai berikut:


=
5

Keterangan:

C = rentang skor sikap

A = skor tertinggi = 162

B = skor terendah = 88

= = 14,8

Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu:

Tabel 4.5 Kriteria Sikap

Interval Skor Sikap Kriteria Sikap


147,2 162 Sangat Positif
132,4 < 147,2 Positif
117,6 < 132,4 Netral
102,8 < 117,6 Negatif
88 < 102,8 Sangat Negatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
49

Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal

dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:

Tabel 4.6 Kriteria Sikap

Interval Skor Sikap Kriteria Sikap


147 162 Sangat Positif
132 < 147 Positif
118 < 132 Netral
103 < 118 Negatif
88 < 103 Sangat Negatif

Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing siswa dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.7 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk

Masing-Masing Siswa

Siswa Ke- Skor Sikap Kriteria Sikap


1 131 Netral
2 104 Netral
3 123 Netral
4 120 Netral
5 102 Sangat Negatif
6 120 Netral
7 127 Netral
8 125 Netral
9 114 Negatif
10 154 Sangat Positif
11 129 Netral
12 97 Sangat Negatif
13 129 Netral
14 105 Negatif
15 111 Negatif
16 162 Sangat Positif
17 98 Sangat Negatif
18 131 Netral
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
50

19 127 Netral
20 88 Sangat Negatif
21 101 Sangat Negatif
22 105 Negatif
23 122 Netral
24 126 Netral
25 131 Netral
26 122 Netral
27 130 Netral
28 102 Sangat Negatif
29 132 Positif
30 101 Sangat Negatif
31 95 Sangat Negatif
32 115 Negatif

Setelah sikap masing-masing siswa terhadap pembelajaran fisika ditentukan,

dilanjutkan dengan menjabarkan sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dalam

satu kelas, yakni:

Tabel 4.8 Sikap Siswa Kelas X-A terhadap Pembelajaran Fisika

Jumlah Presentase
Interval Skor Sikap Kriteria Sikap
Siswa Sikap
147 162 Sangat positif 2 6,25%
132 < 147 Positif 1 3,125%
118 < 132 Netral 15 46,875%
103 < 118 Negatif 6 18,75%
88 < 103 Sangat negatif 8 25%
Total subyek penelitian 32 Siswa

Dari hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa di kelas X-A memiliki kriteria sikap

netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875% dengan jumlah

siswa sebanyak 15 siswa.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
51

2) Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner

Skor tertinggi indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika adalah 80 % dan skor terendah adalah 51 %. Perhitungan

dengan menggunakan skala Likert untuk memperoleh kriteria sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika adalah sebagai berikut:


=
5

Keterangan:

C = rentang skor sikap

A = skor tertinggi = 80 %

B = skor terendah = 51 %

( )%
= = 5,8%

Sehingga didapat 5 (lima) kriteria sikap siswa terhadap pembelajaran fisika yaitu:

Tabel 4.9 Kriteria Sikap

Interval Skor Sikap Kriteria Sikap


74,2% 80 % Sangat Positif
68,4 % < 74,2 % Positif
62,6 % < 68,4 % Netral
56,8 % < 62,6 % Negatif
51 % < 56,8 % Sangat Negatif

Karena interval skor sikap merupakan bilangan desimal, maka bilangan desimal

dibulatkan menjadi bilangan bulat, yakni:

Tabel 4.10 Kriteria Sikap

Interval Skor Sikap Kriteria Sikap


74 % 80 % Sangat Positif
68 % < 74 % Positif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
52

63 % < 68 % Netral
57 % < 63 % Negatif
51 % < 57 % Sangat Negatif

Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika untuk masing-masing indikator kisi-kisi

kuesioner dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.11 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing


Sub Indikator Kisi-Kisi Kuesioner

Indikator Sub Indikator Kuesioner Presentase Kriteria Sikap


Kuesioner
Sikap terhadap Paham dan yakin akan pentingnya
pelajaran fisika mempelajari tujuan dan isi 59 % Negatif
pembelajaran fisika.
Kemauan untuk mempelajari dan
menerapkan materi pembelajaran 64 % Netral
fisika
Sikap terhadap Keseriusan dalam mempelajari
cara mempelajari 60 % Negatif
fisika
pelajaran fisika Kesenangan untuk mendiskusikan
66% Netral
bahan/topik fisika
Keinginan untuk memecahkan
59 % Negatif
permasalahan fisika
Keinginan mendapat prestasi
yang baik dalam pembelajaran 80 % Sangat Positif
fisika
Sikap terhadap Cara mengajar guru fisika 56 % Negatif
guru fisika Interaksi guru dengan siswa 51 % Sangat Negatif

Tabel 4.12 Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing


Indikator Kisi-Kisi Kuesioner

Indikator Kuesioner Presentase Kriteria Sikap


Sikap terhadap pelajaran fisika 62 % Negatif
Sikap terhadap cara mempelajari pelajaran fisika 66 % Netral
Sikap terhadap guru fisika 54 % Sangat Negatif
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
53

Berdasarkan hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika menunjukkan bahwa siswa di kelas X-A memiliki kriteria

sikap netral terhadap cara mempelajari pelajaran fisika, sikap negatif terhadap

pelajaran fisika, dan sikap sangat negatif terhadap guru fisika.

b. Hasil Analisis Nilai Fisika

Nilai fisika pada penelitian ini dianalisis menggunakan perhitungan skala

Likert dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa. Skor tertinggi nilai fisika adalah 82

dan skor terendah adalah 27. Perhitungan untuk memperoleh kriteria hasil belajar

dengan menggunakan skala Likert adalah sebagai berikut:


=
5

Keterangan:

C = rentang skor nilai fisika

A = skor tertinggi = 82

B = skor terendah = 27

= = 11

Sehingga didapat 5 (lima) kriteria hasil belajar fisika yaitu:

Tabel 4.13 Kriteria Hasil Belajar Fisika


Interval Skor
Kriteria Hasil Belajar
Hasil Belajar Fisika
71 82 Tinggi Sekali
60 < 71 Tinggi
49 < 60 Sedang
38 < 49 Rendah
27 < 38 Rendah Sekali
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
54

Hasil belajar fisika untuk masing-masing siswa di ke kelas X-A adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.14 Hasil Belajar Fisika untuk Masing-Masing Siswa


Kelas X-A

Hasil Belajar Kriteria


Siswa Ke-
Fisika Hasil Belajar Fisika
1 72 Sangat Tinggi
2 65 Tinggi
3 79 Sangat Tinggi
4 68 Tinggi
5 72 Sangat Tinggi
6 58 Sedang
7 65 Tinggi
8 67 Tinggi
9 52 Sedang
10 68 Tinggi
11 73 Sangat Tinggi
12 27 Sangat Rendah
13 60 Tinggi
14 73 Sangat Tinggi
15 68 Tinggi
16 66 Tinggi
17 82 Sangat Tinggi
18 73 Sangat Tinggi
19 74 Sangat Tinggi
20 64 Tinggi
21 48 Rendah
22 62 Tinggi
23 82 Sangat Tinggi
24 76 Sangat Tinggi
25 76 Sangat Tinggi
26 60 Tinggi
27 67 Tinggi
28 57 Sedang
29 72 Sangat Tinggi
30 61 Tinggi
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
55

31 55 Sedang
32 63 Tinggi

Hasil belajar fisika untuk siswa kelas X-A dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.15 Hasil Belajar Fisika Kelas X-A

Interval Skor Kriteria Jumlah


Presentase
Hasil Belajar Hasil Belajar Fisika Siswa
71 82 SangatTinggi 12 37,5%
60 < 71 Tinggi 14 43,75%
49 < 60 Sedang 4 12,5%
38 < 49 Rendah 1 3,125%
27 < 38 Sangat Rendah 1 3,125%
Total subyek penelitian 32 Siswa

Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika menunjukkan bahwa sebagian besar

siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi.

c. Hasil Analisis Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika

dengan Hasil Belajar Fisika

Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar

fisika dianalisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui

program SPSS 20.0. Skor hasil kuesioner siswa kelas X-A adalah variabel terikat (X)

dan nilai fisika siswa kelas X-A adalah variabel bebas (Y), kemudian kedua variabel

di analisis. Sehingga diperoleh tabel deskripsi statistik sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dan hasil belajar fisika dan tabel korelasi antara statistik sikap

siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
56

1) Deskripsi statistik sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan hasil belajar
fisika
Tabel 4.16 Deskripsi Statistik Sikap Siswa
Mean N Std. Deviation
118,9 32 16,648

Tabel 4.17 Deskripsi Statistik Hasil Belajar Fisika


Mean N Std. Deviation
65,78 32 10,847

2) Korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar
fisika

Tabel 4.18 Korelasi Sikap Siswa dengan Hasil Belajar Fisika


Hasil Belajar
Sikap Siswa
Fisika

Pearson Correlation 1 ,356*


Sikap
Siswa Sig. (2-tailed) ,045
N 32 32
Pearson Correlation ,356* 1
Nilai
Fisika Sig. (2-tailed) ,045
N 32 32
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Pada tabel diatas diperoleh:

1) Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa

variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap

netral dan variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika

tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
57

2) Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti:

a) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika,

artinya jika variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun

maka variabel hasil belajar fisika juga naik/turun.

b) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel

sikap siswa terhadap pembelajaran dengan variabel hasil belajar fisika,

menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20

0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap

siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi

menurut Teguh (2010, 103) apabila terdapat tanda bintang satu atau *

pada nilai koefisien korelasi (0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan

yang tinggi dan erat antara dua variabel, yakni variabel sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika.

3) Nilai signifikasi sebesar 0,045

Ho : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan

hasil belajar fisika

Hi : ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil

belajar fisika

Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada

nilai ( . ), yakni 0,045 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0

ditolak dan H1 diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
58

2. Metode Analisis Kualitatif

Analisis Wawancara

Analisis wawancara dibagi menjadi dua analisis, yakni:

a. Analisis masing-masing kategori sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dan

kategori hasil belajar fisika di kelas X-A

1) Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A

Berdasarkan hasil analisis kuesioner pada penelitian menunjukkan bahwa

setengah dari jumlah siswa kelas X-A sebannyak 15 siswa dari 32 siswa memiliki

sikap netral terhadap pembelajaran fisika dengan presentase 46,875 %. Tetapi saat

wawancara pertanyaan-pertanyaan wawancara yang dilontarkan peneliti kepada

siswa mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran fisika lebih difokuskan pada

sikap positif dan negatif siswa terhadap pembelajaran fisika

a) Sikap sangat positif dan positif siswa terhadap pembelajaran fisika

Hasil analisis kuesioner, kategori sikap sangat positif siswa presentasenya

sebesar 6,25 % dan sikap positif siswa presentasenya sebesar 3,125 %. Hal-

hal yang membuat siswa siswa bersikap sangat positif dan positif terhadap

pembelajaran fisika adalah:

(1) Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini

dikarenakan mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang,

seru, bermain angka, dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
59

(2) Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika

apabila siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan

pengerjaan soal-soal latihan fisika.

(3) Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari

sumber belajar lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika.

(4) Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan

humoris.

(5) Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung.

b) Sikap negatif dan sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika

Hasil analisis kuesioner, kategori sikap negatif siswa presentasenya sebesar

18,75 % dan sikap sangat negatif siswa presentasenya sebesar 25 %.

Presentase kedua kategori sikap ini cukup besar, hal-hal yang membuat siswa

siswa bersikap negatif dan sangat negatif terhadap pembelajaran fisika adalah:

(1) Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang

banyak dan panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal

fisika.

(2) Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa

merasa materi fisika sulit.

(3) Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami

kesulitan dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika

karena takut. Selain itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai

materi fisika, guru kadang merasa bingung untuk memberikan jawaban

kepada siswa, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa Ketika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
60

kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka bingung sendiri untuk

menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya tahu, tapi

bingung untuk menjelaskan bagaimana.

(4) Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan

materi. Karena ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan

terpaku dengan materi fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD.

Sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami materi fisika yang

dijelaskan oleh guru fisika.

2) Hasil belajar fisika siswa

a) Hasil belajar fisika tinggi

Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A

berada pada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dengan presentase 37,5

% dan tinggi dengan presentase 43,75 %. Analisis wawancara mengenai hasil

belajar fisika berada kategori hasil belajar fisika sangat tinggi dan tinggi yang

diperoleh siswa menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal

mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan,

dan ujian fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika

yang diperoleh tinggi dan sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah

seorang siswa saya selalu berusaha belajar fisika untuk memperoleh nilai

fisika yang tinggi

b) Hasil belajar fisika rendah dan sangat rendah

Berdasarkan hasil analisis hasil belajar fisika sebagian besar siswa kelas X-A

berada pada kategori hasil belajar fisika sangat rendah dan rendah dengan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
61

presentase 3,125 %. Analisis wawancara mengenai hasil belajar fisika berada

pada kategori hasil belajar fisika rendah yang diperoleh siswa dikarenakan

siswa tersebut sering bolos atau tidak hadir saat pelajaran fisika berlangsung.

Siswa yang memiliki hasil belajar fisika sangat rendah selain bolos, siswa ini

juga tidak mengikuti ulangan harian (untuk materi fisika Bab I Besaran dan

Satuan) dan hanya mengikuti UTS, sehingga hasil belajarnya yang diperoleh

berada pada kategori sangat rendah.

b. Analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dan tidak

berkorelasi dengan hasil belajar fisika di kelas X-A.

Hasil wawancara dianalisis berdasarkan dua kategori wawancara siswa yang terdiri

dari dua kelompok, yakni:

1) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika terhadap pembelajaran

fisika berkorelasi dengan hasil belajar fisika siswa di kelas X-A.

a) Kelompok siswa yang memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok A).

Tabel 4.19 Sikap Positif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan


Hasil Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A
Hasil Belajar Fisika
Sikap Positif terhadap Pembelajaran Fisika
Tinggi
(1) Siswa tertarik dengan pelajaran fisika di kelas
X-A
(2) Serius mempelajari pelajaran fisika, dengan Siswa selalu berusaha
membeli beberapa buku pelajaran fisika untuk memperoleh nilai
SMA. fisika yang tinggi.
(3) Aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A
(4) Senang dengan kepribadian guru fisika di
kelas X-A yang humoris
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
62

Sikap positif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di

atas mengarah pada ketertarikan siswa terhadap fisika, keseriusan

mempelajari fisika, aktif dalam pembelajaran fisika di kelas X-A, dan senang

dengan . Semakin positif sikap siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-

A, maka siswa terdorong atau termotivasi untuk memperoleh hasil belajar

fisika yang tinggi.

b) Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika yang rendah (Kelompok B).

Tabel 4.20 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika Di Kelas


X-A
Sikap Negatiff terhadap Pembelajaran Fisika
Siswa sering bolos dan tidak hadir saat pembelajaran
fisika berlangsung di kelas X-A

Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A pada tabel di

atas mengarah keseriusan siswa untuk mempelajari fisika, tetapi berdasarkan

hasil wawancara siswa pada kelompok ini saat siswa hadir atau mengikuti

pembelajaran fisika, siswa ini aktif bertanya apabila mengalami kesulitan

dalam mempelajari fisika dan mampu mengerjakan soa-soal fisika yang

diberikan guru fisika di kelas X-A. Artinya, siswa pada kelompok ini

memiliki sikap positif terhadap pembelajaran fisika. Dengan ketidakhadiran

siswa yang begitu secara terus menerus dilakukan oleh siswa, maka materi

fisila yang diberikan oleh guru fisika di kelas X-A banyak tertinggal dan tidak

dipelajari oleh siswa sehingga mengakibatkan siswa tersebut mengalami


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
63

kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal fisika pada saat ulangan harian serta

ujian dan hasil belajar fisika yang diperolehnya rendah.

2) Kategori 1: Sikap siswa terhadap pembelajaran fisika tidak berkorelasi dengan

hasil belajar fisika

Kelompok siswa yang memiliki sikap negatif terhadap pembelajaran fisika

dengan hasil belajar fisika yang tinggi (Kelompok D).

Tabel 4.21 Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil
Belajar Fisika Tinggi Di Kelas X-A
Hasil Belajar Fisika
Sikap Negatif terhadap Pembelajaran Fisika
Tinggi
a) Siswa tidak memperhatikan guru fisika di
kelas X-A karena tidak mengerti penjelasan
guru saat guru menjelaskan materi fisika.
Sehingga siswa merasa fisika itu sulit. Siswa berusaha belajar
b) Siswa takut bertanya kepada guru fisika di dan memperoleh hasil
kelas X-A apabila siswa mengalami kesulitan
dalam mempelajari pelajaran fisika. belajar fisika yang tinggi.
c) Kurang ada interaksi antara guru fisika
dengan siswa saat pembelajaran fisika
berlangsung di kelas X-A.

Sikap negatif siswa terhadap pembelajaran fisika pada tabel di atas mengarah

pada guru fisika di kelas X-A, yakni cara mengajar guru. Di mana, guru fisika di

kelas X-A tidak memperhatikan siswanya, apakah siswa sudah mengerti atau

mengalami kesulitan dengan penjelasan materi fisika yang diberikan olehnya.

Sikap negatif siswa pada kelompok ini terhadap pembelajaran fisika tidak

mempengaruhi hasil belajar fisika yang diperoleh, karena hasil belajar fisika

yang diperolehnya tinggi. Tetapi apabila sikap negatif terhadap pembelajaran

fisika terus menerus ada dalam diri siswa, maka siswa akan merasa tidak tertarik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
64

dengan pelajaran fisika yang nantinya akan mempengaruhi hasil belajar yang

diperolehnya.

C. Pembahasan

1. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika

Menurut Thurstone (Walgito, 1990:109) mengatakan bahwa An attitude as the

degree of positive or negative affect associated with some psychological object. By

psychological object Thurstone means any symbol, phrase, slogan, person, institution,

ideal, or idea, toward which people can differ with respect to positive or negative affect.

Dari batasan tersebut Thurstone memandang sikap sebagai suatu tindakan afeksi baik

yang bersifat positif maupun negatif dalam hubungannya dengan objek-objek psikologis.

Afeksi yang positif yaitu afeksi senang, sedangkan afeksi negatif adalah afeksi yang tidak

menyenangkan. Dengan demikian objek dapat menimbulkan berbagai-bagai macam

sikap, dapat menimbulkan berbagai-bagai macam tingkatan afeksi pada seseorang. Sama

halnya dengan pembelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta

menimbulkan berbagai macam sikap siswa, yakni sikap sangat positif, sikap positif, sikap

netral, sikap negatif, dan sikap sangat negatif, di mana dapat dilihat dari hasil analisis

kuesioner, dan hasil analisis wawancara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika.

Hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika, dengan 32

siswa memiliki kriteria sikap sangat positif dengan presentase 6,25% untuk jumlah siswa

sebanyak 2 (dua) siswa, sikap positif dengan presentase 3,125% untuk jumlah siswa

sebanyak 1 (satu) siswa, sikap netral dengan presentase 46,875% untuk jumlah siswa

sebanyak 15 siswa, sikap negatif dengan presentase 18,75% untuk jumlah siswa sebanyak

6 (enam) siswa, dan sikap sangat negatif dengan presentase 25% untuk jumlah siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
65

sebanyak 8 (delapan) siswa. Berdasarkan presentase yang diperoleh menunjukkan bahwa

sebagian besar siswa kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.

Hasil analisis indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika dibahas dari skor presentase tertinggi sampai skor presentase terendah, yakni:

a. Indikator ke-6: keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika,

skor presentase yang diperoleh adalah 80% dengan kategori sikap sangat positif.

b. Indikator ke-4: kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika, skor presentase

yang diperoleh adalah 66 % dengan kategori sikap netral.

c. Indikator ke-2: kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran

fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 64 % dengan kategori sikap netral.

d. Indikator ke-3: keseriusan dalam mempelajari fisika, skor presentase yang diperoleh

adalah 60 % dengan kategori sikap negatif.

e. Indikator ke-1: paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi

pembelajaran fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori

sikap negatif.

f. Indikator ke-5: keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika, skor presentase

yang diperoleh adalah 59 % dengan kategori sikap negatif.

g. Indikator ke-7: cara mengajar guru fisika, skor presentase yang diperoleh adalah 56 %

dengan kategori sikap negatif.

h. Indikator ke-8: interaksi guru fisika dengan siswa, skor presentase yang diperoleh

adalah 51 % dengan kategori sikap sangat negatif.

Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap sangat positif dan positif siswa kelas

X-A terhadap pembelajaran fisika menunjukkan bahwa:


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
66

a. Siswa merasa tertarik dan senang terhadap pembelajaran fisika. Hal ini dikarenakan

mata pelajaran fisika, adalah mata pelajaran yang menantang, seru, bermain angka,

dan mata pelajaran wajib untuk dipelajari.

b. Siswa senang berdiskusi dan bertanya pada teman sekelas dan guru fisika apabila

siswa mengalami kesulitan pemahaman materi fisika dan pengerjaan soal-soal latihan

fisika.

c. Siswa senang mengisi waktu luangnya untuk mempelajari fisika dari sumber belajar

lainnya, yakni dari internet, berbagai macam buku fisika.

d. Siswa senang dengan kepribadian guru fisika kelas X-A yang baik dan humoris.

e. Siswa antusias dan aktif saat pembelajaran fisika berlangsung.

Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika

berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa:

a. Siswa mengalami kesulitan menggunakan rumus-rumus fisika yang banyak dan

panjang saat mengaplikasikan rumus ke dalam pengerjaan soal fisika.

b. Siswa merasa kesulitan untuk memahami materi fisika, sehingga siswa merasa materi

fisika sulit.

c. Siswa tidak berani untuk bertanya kepada guru apabila siswa mengalami kesulitan

dalam pemahaman materi dan saat mengerjakan soal-soal fisika karena takut. Selain

itu juga, saat siswa mengajukan pertanyaan mengenai materi fisika, guru kadang

merasa bingung untuk memberikan jawaban kepada siswa, seperti yang dikatakan

oleh salah seorang siswa Ketika kami bertanya kepada guru fisika, guru itu suka

bingung sendiri untuk menjelaskan kepada siswanya. Mungkin sebenarnya gurunya

tahu, tapi bingung untuk menjelaskan bagaimana.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
67

d. Kurangnya interaksi antara siswa dengan guru fisika saat penjelasan materi. Karena

ketika menjelaskan materi fisika, guru hanya membaca dan terpaku dengan materi

fisika yang ada di papan tulis dan layar LCD. Sehingga siswa mengalami kesulitan

untuk memahami materi fisika yang dijelaskan oleh guru fisika.

Sikap negatif dan sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika

dapat berdampak pada sikap positif siswa. Apabila sikap negatif dan sangat negatif siswa

kelas X-A terhadap pembelajaran fisika terus tumbuh di dalam diri siswa dan

berlangsung dalam jangka waktu yang lama, serta tidak ada perubahan, maka sikap

sangat positif dan positif perlahan-lahan mengalami perubahan menjadi sikap negatif dan

sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A. Sikap negatif dan sangat

negatif siswa terhadap pembelajaran fisika yang ditunjukkan mengarah kepada cara

mengajar guru fisika dan interaksi antara guru fisika dengan siswa saat proses

pembelajaran fisika berlangsung.

Cara mengajar guru fisika dan interaksi guru fisika dengan siswa sama halnya

dengan peran atau persepsi guru fisika. Menurut Kartika (2001:46) peran guru yang

pokok dalam pembelajaran adalah menciptakan situasi, menyediakan kemudahan,

merancang kegiatan dan membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar

secara berkesinambungan. Selain itu juga adapun peran guru fisika lainnya, yakni:

1. Guru fisika menciptakan suasana kelas dan pembelajaran fisika yang menyenangkan,

sehingga siswa merasa senang dan tertarik terhadap pembelajaran fisika.

Menggunakan metode pembelajaran fisika yang bervariasi dan menarik, efektif,

mudah dipahami oleh siswa.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
68

2. Guru fisika memperbanyak diskusi dengan siswa mengenai penerapan konsep fisika

dan rumus-rumus fisika saat menyelesaikan soal-soal fisika.

3. Guru fisika harus membangun komunikasi/berinteraksi yang baik dengan siswa agar

guru merasa dekat dengan siswa. Guru fisika mendengar keluhan atau pendapat dari

siswa, sehingga siswa tidak takut kepada guru fisika apabila ada kesulitan bisa

bertanya kepada guru fisika. Hubungan yang dekat antara guru fisika dengan siswa

dapat membantu siswa untuk lebih mudah mempelajari fisika.

Dengan adanya peran guru fisika yang dipaparkan di atas, pembelajaran fisika

menjadi menarik dan menyenangkan untuk dipelajari, dengan demikian sikap negatif dan

sangat negatif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika mengalami perubahan

menjadi sikap sangat positif dan positif siswa kelas X-A terhadap pembelajaran fisika.

2. Hasil Belajar Fisika

Dengan berakhirnya suatu proses belajar, maka siswa memperoleh suatu hasil

belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evalusi hasil belajar.

Dari segi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar

(Damyati dan Mudjiono, 2010:3). Hasil belajar fisika siswa kelas X-A pada penelitian ini

diperoleh dari nilai fisika berupa nilai rata-rata untuk nilai ulangan harian materi Bab I

Besaran dan Satuan dengan nilai UTS semester ganjil fisika.

Hasil analisis nilai fisika siswa kelas X-A dengan jumlah siswa sebanyak 32 siswa

yang lebih mendominasi adalah kriteria hasil belajar tinggi dengan presentase 43,75 %

untuk 14 siswa dan kriteria hasil belajar sangat tinggi dengan presentase 37,5 % untuk 12

siswa. Kemudian diikuti kriteria hasil belajar sedang dengan presentase 12,5 % untuk 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
69

(empat) siswa, kriteria hasil belajar rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu)

siswa, dan kriteria hasil belajar sangat rendah dengan presentase 3,125 % untuk 1 (satu)

siswa.

Dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kelas X-A memiliki kriteria hasil

belajar fisika yang sangat tinggi dan tinggi. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis

indikator kuesioner, yakni keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran

fisika, siswa menunjukkan sikap positif dengan presentase skor tertinggi 80%. Siswa

berusaha untuk mempelajari pelajaran fisika, sehingga memperoleh hasil belajar fisika

yang tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah satu siswa saat wawancara, yakni saya

selalu berusaha untuk mendapat hasil belajar fisika yang tinggi.

Berdasarkan hasil analisis wawancara, siswa yang memiliki hasil belajar fisika

dengan kategori sangat tinggi menunjukkan bahwa siswa berusaha belajar semaksimal

mungkin untuk mempelajari fisika dan mengerjakan soal-soal tugas, ulangan, dan ujian

fisika dengan baik, sehingga nilai fisika atau hasil belajar fisika yang diperoleh tinggi dan

sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh salah seorang siswa saya selalu berusaha

belajar fisika untuk memperoleh nilai fisika yang tinggi.

Siswa yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dan

rendah berdasarkan hasil analisis wawancara menunjukkan bahwa siswa tersebut sering

bolos atau tidak hadir pada saat pembelajaran fisika berlangsung. Selain itu juga, siswa

yang memiliki hasil belajar fisika dengan kategori sangat rendah dikarenakan siswa ini

tidak mengikuti pembelahjaran fisika. Siswa pada kategori ini menjadi fokus perhatian

guru fisika, di mana guru fisika mencari, menemukan, dan mencari solusi dalam

penyelesaian masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa. Kemudian guru fisika


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
70

berkepentingan untuk mendorong dan membangkitkan minat siswa untuk lebih giat

belajar fisika. Sehingga, siswa kelas X-A dapat memperbaiki hasil belajar fisika rendah

dan sangat rendah menjadi hasil belajar fisika tinggi dan sangat tinggi.

3. Korelasi antara Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika dengan Hasil Belajar

Fisika

Menurut Zainal (2012:229) salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar

adalah sikap. Adapun ciri-ciri sikap, yakni sikap itu selalu berhubungan dengan objek

sikap, yang artinya hubungan yang positif atau negatif antara individu dengan objek

tertentu, akan menimbulkan sikap tertentu dari individu terhadap objek tersebut (Walgito,

1990:113-116). Objek tertentu pada penelitian ini adalah hasil belajar fisika siswa kelas

X-A Negeri 4 Yogyakarta. Pada penelitian ini untuk mengetahui sikap siswa kelas X-A

SMA Negeri 4 Yogyakarta terhadap pembelajaran fisika berkorelasi dengan hasil belajar

fisika, dianalsisis menggunakan uji statistik korelasi product moment Pearson melalui

penggunaan program statistik SPSS 20.0.

Hasil analisis statistik korelasi product moment Pearson menggunakan program

SPSS 20.0 diperoleh:

a. Deskripsi statistik nilai rata-rata dan standar deviasi menunjukkan bahwa variabel

sikap siswa terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori sikap netral dan

variabel hasil belajar fisika berada pada kategori hasil belajar fisika tinggi.

b. Koefisien korelasi sebesar 0,356*, ini berarti:

1) Nilai koefisien korelasi positif berarti variabel sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika berkorelasi positif dengan variabel hasil belajar fisika, artinya jika variabel
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
71

sikap siswa terhadap pembelajaran fisika naik/turun maka variabel hasil belajar

fisika juga naik/turun.

2) Berdasarkan interval keeratan hubungan/korelasi antarvariabel, variabel sikap

siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel hasil belajar fisika,

menunjukkan bahwa nilai koefisien 0,356* berada pada interval 0,20

0,40 yang artinya terdapat hubungan yang rendah antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika. Tetapi menurut Teguh (2010,

103) apabila terdapat tanda bintang satu atau * pada nilai koefisien korelasi

(0,356*) menunjukkan bahwa ada hubungan yang tinggi dan erat antara dua

variabel, yakni variabel sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan variabel

hasil belajar fisika.

c. Nilai signifikasi sebesar 0,045

H0 : tidak ada korelasi antara sikap siswa terhada pembelajaran fisika dengan hasil

belajar fisika.

H1 : ada korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dengan hasil

belajar fisika.

Jika dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai

( . < ), yakni 0,045 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Hi

diterima, berarti ada korelasi yang signifikan antara sikap siswa terhadap

pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.

Berdasarkan hasil analisis korelasi antara sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil belajar fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta, menunjukkan

bahwa sikap siswa terhadap pembelajaran fisika dapat mempengaruhi hasil belajar fisika
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
72

siswa. Hal ini berarti semakin positif/sangat positif sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika, maka hasil belajar fisika siswa semakin tinggi/sangat tinggi. Sebaliknya semakin

negatif/sangat negatif siswa terhadap pembelajaran fisika, maka hasil belajar fisika siswa

semakin rendah/sangat rendah.

Berdasarkan hasil analisis data kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran

fisika dengan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A, apabila dilihat data mentahnya

(pada tabel 4.3) menunjukkan bahwa ada siswa yang sikapnya terhadap pembelajaran

fisika tidak berkorelasi dengan hasil belajar fisika yang diperolehnya. Di mana siswa ini

sikapnya terhadap pembelajaran fisika berada pada kategori negatif dan hasil belajar

fisika yang diperolehnya tinggi. Siswa tersebut diwawancarai oleh peneliti.

Hasil analisis wawancaranya adalah sikap negatif siswa terhadap pembelajaran

fisika mengarah pada cara mengajar guru, kurangnya interaksi dan komunikasi antara

guru dengan siswa. Walaupun siswa tersebut memiliki sikap negatif terhadap

pembelajaran fisika, siswa ini tetap berusaha mempelajari fisika agar hasil belajar fisika

yang diperolehnya memuaskan. Tetapi siswa seperti ini penting menjadi salah satu tugas

guru fisika untuk mencari solusi yang terbaik agar sikap negatif siswa terhadap

pembelajaran fisika yang sudah tertanam dalam diri siswa dapat berubah menjadi sikap

positif siswa terhadap pembelajaran fisika, sehingga siswa lebih termotivasi dan

terdorong untuk mempelajari pelajaran fisika baik di kelas X-A maupun di masa yang

akan datang, seperti kelas lanjutan dan sekolah lanjutan. Apabila sikap negatif siswa

terhadap pembelajaran fisika tetap dipertahankan, maka sikap negatif siswa terhadap

pembelajaran fisika ini akan mempengaruhi keinginan siswa untuk berusaha memperoleh

hasil belajar fisika yang tinggi menjadi menurun.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

peneliti memperoleh kesimpulan bahwa:

1. Berdasarkan hasil analisis kuesioner sikap siswa terhadap pembelajaran fisika

di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta diperoleh sikap sangat positif dengan

presentase 6,25%, sikap positif dengan presentase 3,125%, sikap netral

dengan presentase 46,875, sikap sangat negatif dengan presentase 25%, dan

sikap negatif dengan presentase 18,75%. Dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar siswa di kelas X-A memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.

2. Berdasarkan hasil analisis nilai fisika siswa di kelas X-A SMA Negeri 4

Yogyakarta diperoleh kriteria hasil belajar fisika sangat tinggi dengan

presentase 37,5%, kriteria hasil belajar fisika tinggi dengan presentase

43,75%, kriteria hasil belajar fisika sedang dengan presentase 12,5%, kriteria

hasil belajar fisika rendah dengan presentase 3,125%, dan kriteria hasil belajar

fisika sangat rendah dengan presentase 3,125%. Dapat disimpulakan bahwa

siswa di kelas X-A memiliki kriteria hasil belajar yang sangat tinggi dan

tinggi.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
74

3. Berdasarkan hasil uji statistik korelasi product moment Pearson diperoleh

nilai koefisien korelasi sebesar 0,356 dan nilai signifikansi sebesar 0,045. Jika

dibandingkan dengan = 0,05, nilai signifikansi lebih kecil dari pada nilai

( . ), yakni 0,045 0,05. Artinya, ada korelasi yang positif dan

signifikan serta memiliki hubungan yang tinggi dan erat antara sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika dengan hasil belajar fisika.

4. Berdasarkan hasil analisis wawancara, sikap positif siswa terhadap

pembelajaran fisika di kelas X-A mengarah pada dua sub indikator kisi-kisi

kuesioner, yakni keinginan untuk mendapatkan prestasi yang baik dalam

pembelajaran fisika dan kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi

pelajaran fisika fisika. Sedangkan sikap negatif siswa terhadap pembelajaran

fisika di kelas X-A mengarah pada indikator kisi-kisi kuesioner sikap siswa

terhadap guru fisika kelas X-A.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada siswa kelas X-A SMA Negeri 4

Yogyakarta, disarankan:

1. Bagi guru dan calon guru

Menciptakan suasana dan proses pembelajaran di kelas yang menyenangkan

dengan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang bervariasi dan

dapat menarik minat siswa untuk mempelajari fisika. Sehingga dengan adanya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
75

ketertarikan siswa untuk mempelajari fisika berarti siswa sudah memiliki

sikap positifnya terhadap pembelajaran fisika.

2. Bagi penelitian berikutnya

Karena adanya kelemahan penelitian yang telah dipaparkan pada bab

sebelumnya, maka diharapkan bagi para peneliti yang ingin melakukan

penelitian selanjutnya dapat memperbaiki kelemahan penelitian ini sehingga

dapat lebih baik lagi. Pada penelitian ini adapun kelemahannya agar data

penelitian yang diperoleh lebih maksimal dan akurat, yakni:

a. Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian mengenai sikap siswa

terhadap pembelajaran fisika terlalu singkat. Selain itu juga

b. Penggunaan instrumen penelitian terlalu sedikit, pada penelitian ini

menggunakan istrumen kuesioner, nilai fisika dan wawancara, perlu

ditambah lagi instrumen penelitian lainnya.

c. Pada instrumen kuesioner yang telah dilakukan pada penelitian, peneliti

menggunakan lima alternatif jawaban kuesioner, yakni sangat setuju,

setuju, netral (ragu-ragu/tidak mempunyai pendapat), tidak setuju, dan

sangat tidak setuju. Dari kelima alternatif jawaban kuesioner, subyek

penelitian lebih cenderung memilih alternatif jawaban netral, sehingga

hasil analisis kuesioner penelitian diperoleh sebagaian besar siswa

memiliki sikap netral terhadap pembelajaran fisika.

d. Subyek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X-A SMA Negeri

4 Yogyakarta. Pada kenyataannya subyek penelitian sudah mempelajari


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
76

pelajaran fisika di kelas X-A saat peneliti melakukan penelitian selama 2

bulan (dari bulan Juli sampai bulan agustus) untuk jam efektif pelajaran

fisika di SMA. Dua bulan adalah waktu yang terlalu singkat, kemungkinan

sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A belum

ada. Karena sikap terhadap objek sikap terbentuk dalam jangka waktu

yang sangat lama, misalnya jangka waktu setahun atau dua tahun. Adapun

kemungkinan lainnya pada penelitian yang dilakukan sikap yang terbentuk

pada subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di kelas X-A adalah

sikap subyek penelitian terhadap pembelajaran fisika di SMP saat subyek

penelitian mengalami pelajaran fisika di SMP. Oleh karena itu, diharapkan

pada penelitian selanjutnya memilih subyek penelitian yang telah

mempelajari pelajaran fisika dalam jangka waktu yang lama, misalnya

siswa kelas XI IPA dan XII IPA SMA/sederajat.

e. Pada penelitian selanjutnya, disarankan pemilihan subyek penelitian

adalah siswa SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa Perguruan Tinggi.

Di mana, siswa dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi memiliki

perbedaan sikap terhadap fisika. Pada kenyataan siswa SD, SMP dan

SMA tertarik dan senang dengan fisika dikarenakan guru fisika yang

menyenangkan. Apakah mahasiswa Perguruan Tinggi juga tertarik dan

senang dengan fisika dikarenakan dosen fisika yang menyenangkan?

Padahal untuk mahasiswa Perguruan Tinggi tertarik dengan fisika bukan

pada dosen fisika melainkan ilmu fisika yang dipelajarinya.


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
77

DAFTAR PUSTAKA

Darhim. 2004. Pengaruh Pembelajaran Matematika Kontekstual Terhadap Sikap


Siswa Sekolah Dasar. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._MATEMATIKA/195503
031980021-DARHIM/Makalah_Artikel/JurnalSikapSiswa.pdf. Diunduh
tanggal 6 Maret 2013. Pukul 16.00 WIB.
Dimyati dan Mudjiono. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasan, Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Raved, Lena dan Assaraf, Orit Ben Zvi. 2011. Attitudes towards Science Learning
among 10th-Grade Students: A qualitative look. International Journal of Science
Education. Vol.33, No 9, 1 June 2011, pp. 1219-1243.
Seravina. 2014. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sudjana, Nana. 1989. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas
Sanata Dharma.
Surapratama, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil
Tes Implementasi Kurikulum 2004. Jakarta: Remaja Rosdakarya.
Wahyono, Teguh. 2010. Analisis Statistik Mudah dengan SPSS 20.0. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo Kompas Gramedia.
Walgito, Bimo. 1978. Psikologi Sosial (Suatu Pengantar). Yogyakarta: Andi.
Surya, Mohamad. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka
Bani Quraisy.
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Yunita, Frima dan Nor, Fakhruddin Z,M. 2013. Hubungan antara Sikap Ilmiah Siswa
dengan Hasil Belajar Fisika di Kelas XII IPA MA Negeri Kampar.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
78

http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1508/Jurnal%2
0Frima%20Yunita.pdf?sequence=1. Diunduh tanggal 4 Maret 2013. Pukul
19.30 WIB.
Yuniari, Theresia. 2012. Korelasi Antara Sikap terhadap IPA Fisika dengan Nilai
IPA Fisika dan Nilai Final Pendidikan IPA 2 Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah
Dasar (PGSD) Semester IV dan VI Universitas Sanata Dharma Tahun Ajaran
2011/2012. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN I
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
81
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
82
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN II
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
83
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
84
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
85
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
86
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
87
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
88
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
89
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
90
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
91
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
92
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
93
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
94
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
95
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
96

Kisi-Kisi Kuesioner Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika

Kisi-Kisi
No Pernyataan
Sub Variabel Indikator-Indikator
Sikap terhadap Paham dan yakin akan pentingnya Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui kegunaannya
2
pelajaran fisika mempelajari tujuan dan isi pelajaran fisika dalam kehidupan sehari-hari
3 Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya
Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya sekedar
4
menghitung
Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak berusaha untuk
5 mempelajarinya karena saya tidak mengetahui tujuan mempelajari
fisika
Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat
15
diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya
Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya bisa
17
menjadi seorang ilmuwan
Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah menguasai bidang
25
studi lain
30 Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat, disiplin dan
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
97

rajin
Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan terasa
43
lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan fisika
Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari sekolah,
47 saya akan meneruskan belajar fisika dengan mengambil jurusan
fisika di Perguruan Tinggi
Kemauan untuk mempelajari dan 1 Saya tertarik dan berminat belajar fisika
menerapkan materi pelajaran fisika 8 Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak menggunakan
16
konsep, teori dan rumus
27 Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika
Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang berhubungan
32
dengan fisika
37 Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah
Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui lebih
44
banyak tentang mata fisika
Sikap terhadap Keseriusan dalam mempelajari fisika Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan ketika guru
cara mempelajari 6 menerangkan materi fisika, karena saya tidak bisa memahami materi
pelajaran fisika pelajaran pertemuan berikutnya
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
98

Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena guru saya
7
menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa sebelum belajar

Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses pembelajaran


24
fisika
Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada menghadapi
35
ujian pelajaran lain
Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan sungguh-
40
sungguh dan teliti
41 Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari fisika
Saya selalu memperhatikan guru saat memberikan penjelasan tentang
46
materi fisika
Kesenangan untuk mendiskusikan Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang telah
18
bahan/topik fisika diterangkan guru kepada teman saya
Saya merasa tidak punya seorangpun tempat mengungkapkan
26
keluhan saya terhadap pelajaran fisika
Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi tentang
29
materi/topik fisika
Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak segan-
39
segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih mampu daripada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
99

saya
Kesenangan untuk memecahkan Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi, saya dapat
20
permasalahan fisika mengerjakannya dengan tenang
Perasaan takut salah membuat saya kurang berani memecahkan soal
28
di depan kelas
31 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang diberikan guru
Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-tugas
33
fisika yang diberikan guru
34 Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika
Saya senang menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan
38 mengapa dalam mata pelajaran fisika melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan kata-kata
Keinginan mendapatkan prestasi Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai fisika lebih
19
yang baik dalam pelajaran fisika tinggi dari saya
Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap dapat
21
berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan datang
22 Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya peroleh
Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan nilai fisika
23
yang baik
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
100

36 Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya baik
Sikap terhadap Cara mengajar guru fisika. Guru fisika sering menggunakan metode ceramah dalam
guru fisika 9 menerangkan pelajaran fisika, sehingga membosankan saya
mengikuti pelajaran
Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada siswanya untuk
12
bertanya
Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan dinilai oleh
14
guru fisika
Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki kepribadian yang
42 menyenangkan (humoris, selalu membuat suasana kelas
menyenangkan, bisa menjadi teman untuk bertukar pendapat)
Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran fisika
45
dimulai
Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang bervariasi
48 (diskusi, simulasi komputer, eksperimen/percobaan, dll) yang
digunakan guru, sehingga materi yang diberikan mudah dipahami
Interaksi guru dengan siswa Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar fisika,
10
sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan guru
11 Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi fisika kepada
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
101

saya, jika saya bingung mempelajari fisika


Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai materi fisika
13
yang ditanyakan oleh siswa
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
103

KUESIONER

NAMA/NIS :

Kelas :

Anda diminta untuk mengisi kuesioner berikut ini dengan memberi tanda centang ()
untuk setiap pernyataan pada tabel di bawah ini. Pernyataan-pernyataan yang terdapat
pada kuesioner ini mengenai sikap anda terhadap pembelajaran fisika selama nada
mempelajari pelajaran fisika di kelas X-A SMA Negeri 4 Yogyakarta.

SS : Sangat Setuju (pernyataan tersebut sangat sesuai dengan keadaan anda)

S : Setuju (pernyataan tersebut tidak sepenuhnya dengan keadaan anda)

N : Netral (anda tidak memilih setuju atau tidak setuju dengan pernyataan
tersebut)

TS : Tidak Setuju (pernyataan tersebut tidak sesuai dengan keadaan anda)

STS : Sangat Tidak Setuju (pernyataan tersebut sangat tidak sesuai dengan
keadaan anda)

No Pernyataan SS S N TS STS

1 Saya tertarik dan berminat belajar fisika


2 Saya senang belajar fisika karena saya mengetahui
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
3 Materi pelajaran fisika terasa sangat sulit bagi saya
4 Saya tidak melihat kegunaan pelajaran fisika, karena hanya
sekedar menghitung
5 Jika saya tidak mengerti pelajaran fisika, saya tidak
berusaha untuk mempelajarinya karena saya tidak
mengetahui tujuan mempelajari fisika
6 Saya merasa rugi bila bolos atau tidak memperhatikan
ketika guru menerangkan materi fisika, karena saya tidak
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
104

bisa memahami materi pelajaran pertemuan berikutnya


7 Saya merasa lebih giat mengikuti pelajaran fisika, karena
guru saya menyampaikan tujuan belajar fisika kepada siswa
sebelum belajar
8 Saya mempelajari fisika di waktu luang saya
9 Guru fisika sering menggunakan metode ceramah dalam
menerangkan pelajaran fisika, sehingga membosankan saya
mengikuti pelajaran
10 Guru fisika melibatkan semua siswa dalam kegiatan belajar
fisika, sehingga semua siswa memperhatikan penjelasan
guru
11 Guru fisika bersedia menerangkan kembali topik/materi
fisika kepada saya, jika saya bingung mempelajari fisika
12 Guru fisika selalu memberikan kesempatan kepada
siswanya untuk bertanya
13 Guru fisika memberikan jawaban yang jelas mengenai
materi fisika yang ditanyakan oleh siswa
14 Setiap tugas yang dikerjakan siswa selalu diperiksa dan
dinilai oleh guru fisika
15 Saya merasa tugas-tugas fisika yang diberikan guru dapat
diselesaikan dengan mudah dan sesuai kemampuan saya
16 Saya tidak menyukai pelajaran fisika karena banyak
menggunakan konsep, teori dan rumus
17 Saya merasa yakin bahwa dengan mempelajari fisika, saya
bisa menjadi seorang ilmuwan
18 Saya senang menerangkan kembali bahan/topik fisika yang
telah diterangkan guru kepada teman saya
19 Saya tidak peduli jika teman-teman saya mendapat nilai
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
105

fisika lebih tinggi dari saya


20 Bagaimanapun sukarnya ulangan fisika yang saya hadapi,
saya dapat mengerjakannya dengan tenang
21 Bagaimanapun nilai fisika yang saya peroleh, saya berharap
dapat berhasil lebih baik pada ulangan fisika yang akan
datang
22 Saya cemas terhadap hasil belajar fisika yang akan saya
peroleh
23 Saya bersaing dengan teman-teman untuk mendapatkan
nilai fisika yang baik
24 Saya merasa gugup dan tidak senang mengikuti proses
pembelajaran fisika
25 Jika menguasai fisika, maka dapat dengan mudah
menguasai bidang studi lain
26 Saya merasa tidak punya seorangpun tempat
mengungkapkan keluhan saya terhadap pelajaran fisika
27 Saya merasa kurang mampu mengikuti pelajaran fisika
28 Perasaan takut salah membuat saya kurang berani
memecahkan soal di depan kelas
29 Saya senang mengemukakan ide/gagasan saat berdiskusi
tentang materi/topik fisika
30 Mempelajari fisika dapat menimbulkan sikap hemat,
disiplin dan rajin
31 Saya selalu mengerjakan tugas-tugas/PR fisika yang
diberikan guru
32 Saya senang membaca dan mempelajari hal-hal yang
berhubungan dengan fisika
33 Saya akan mencari alasan untuk tidak menyelesaikan tugas-
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
106

tugas fisika yang diberikan guru


34 Saya senang membantu teman mengerjakan soal-soal fisika
35 Saya merasa cemas menghadapi ujian fisika daripada
menghadapi ujian pelajaran lain
36 Saya berusaha belajar dengan tekun supaya nilai fisika saya
baik
37 Saya senang bila jam pelajaran fisika ditambah
38 Saya senang menemukan jawaban-jawaban dari pertanyaan
mengapa dalam mata pelajaran fisika melalui
percobaan/eksperimen daripada melalui penjelasan kata-
kata
39 Jika saya merasa kesulitan dalam belajar fisika, saya tidak
segan-segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih
mampu daripada saya
40 Saya mengerjakan tugas mata pelajaran fisika dengan
sungguh-sungguh dan teliti
41 Saya merasa selalu tidak berkonsentrasi dalam mempelajari
fisika
42 Saya senang dengan guru fisika, karena memiliki
kepribadian yang menyenangkan (humoris, selalu
membuat suasana kelas menyenangkan, bisa menjadi teman
untuk bertukar pendapat )
43 Dalam mengerjakan soal-soal kimia atau matematika akan
terasa lebih mudah bila ditunjang dengan kemampuan
fisika
44 Saya mencoba bermacam-macam cara untuk mengetahui
lebih banyak tentang mata fisika
45 Guru fisika sering memberikan tes kecil sebelum pelajaran
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
107

fisika dimulai
46 Saya selalu memperhatikan guru saat memberikan
penjelasan tentang materi fisika
47 Saya senang mempelajari fisika, karena saat saya lulus dari
sekolah, saya akan meneruskan belajar fisika dengan
mengambil jurusan fisika di Perguruan Tinggi
48 Saya senang dengan metode pembelajaran fisika yang
bervariasi (diskusi, simulasi komputer,
eksperimen/percobaan, dll) yang digunakan guru, sehingga
materi yang diberikan mudah dipahami
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
108
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
109
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
110
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
111
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
112
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
113
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
114

\
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
116
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
117
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
118
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
119
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
120
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
121
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
122
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
123
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
124
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
125
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
126
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
127
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
132

Tabel Skor Hasil Kuesioner Sikap untuk Masing-Masing Siswa

Pernyataan Kuesioner
Siswa Ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2
2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 2 3 4 1 1 2 3 3 2 3 3 4 2 2 3
3 4 3 1 2 3 4 1 2 3 1 3 2 1 2 1 3 3 2 3 2 3 3 3 3
4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 3 2 2 4 3 4 2
5 3 2 2 3 4 2 1 1 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 3 0 4 2 4 2
6 3 3 2 3 3 4 3 2 2 3 1 3 1 2 1 3 4 3 4 2 4 4 4 2
7 3 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 4 1 1 1 3 3 1 3 3 4 4 4 4
8 4 2 2 2 3 4 2 3 1 3 3 2 1 1 2 3 2 3 3 1 4 3 4 3
9 3 3 0 3 3 4 2 2 1 3 3 3 2 0 1 2 3 2 3 1 4 3 3 3
10 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2
11 4 3 2 3 4 4 2 3 3 2 3 4 1 1 2 2 2 3 4 2 4 2 4 3
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1 2 3 1 2 2 2 2 2
13 3 3 2 3 3 4 2 3 3 2 2 4 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3
14 3 2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 0 0 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2
15 4 2 2 3 3 2 1 3 2 1 2 2 2 0 1 4 2 2 3 3 4 4 3 3
16 4 4 0 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 2
17 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 4 3 4 2
18 4 3 4 2 4 2 0 3 2 0 3 4 2 2 1 4 2 3 4 2 3 2 3 3
19 3 3 2 3 4 4 2 3 1 2 4 4 1 2 2 3 3 2 3 3 4 3 4 4
20 2 2 1 2 3 3 3 2 1 2 1 2 0 1 1 2 2 2 2 1 2 3 3 1
21 3 3 1 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 2 3 2 1 3 3 3 2 2
22 3 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 0 1 2 2 2 3 2 3 1 3 4 3 2
23 4 3 2 2 2 4 2 3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2
24 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 2 2 3 2 3 3 2 4 2 4 2
25 3 4 2 2 3 4 2 1 3 1 4 4 2 2 1 3 4 4 4 2 4 4 4 3
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
133

26 3 3 2 4 4 4 2 3 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 4 2 4 3
27 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2
28 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 1 4 1 1 1 3 1 2 3 1 4 3 1 3
29 4 3 2 3 3 4 0 2 2 1 2 3 1 0 2 4 4 2 4 3 4 3 3 4
30 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 3 3
31 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 3 1 4 3 2 2
32 3 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 3 2 0 3 4 3 3 2 2

Pernyataan Kuesioner Skor


Siswa Ke-
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Total
1 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 3 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 131
2 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 3 2 1 4 2 2 1 2 1 2 104
3 2 3 1 3 2 2 2 3 3 2 1 4 3 2 4 3 3 0 3 3 2 3 4 4 123
4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 120
5 2 4 2 3 2 2 2 1 3 2 2 4 2 3 4 3 2 1 3 2 0 2 0 3 102
6 2 1 2 1 4 3 3 2 2 1 2 4 1 2 3 3 2 4 1 3 3 2 0 4 120
7 2 3 1 4 2 2 3 3 1 3 1 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 2 4 127
8 4 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 2 2 2 1 4 3 2 125
9 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 1 3 2 4 4 2 1 2 3 2 2 3 3 4 114
10 3 1 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 1 4 4 2 2 4 2 4 154
11 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 4 1 3 2 2 129
12 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 97
13 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 129
14 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 3 105
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
134

15 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 4 3 2 4 2 3 1 2 2 1 3 1 2 111
16 4 4 2 3 4 4 3 4 0 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 162
17 1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 0 4 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 0 4 98
18 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 4 131
19 4 4 3 1 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 127
20 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 2 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 88
21 1 2 1 1 2 1 3 3 1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 1 3 2 3 101
22 2 4 1 1 2 2 2 2 3 2 1 4 2 2 4 3 0 3 3 3 2 2 2 3 105
23 4 0 2 1 2 2 3 2 2 4 1 4 3 2 4 3 1 4 4 4 2 3 1 2 122
24 2 1 2 3 2 2 2 2 3 2 1 4 4 2 4 3 3 2 4 2 1 4 2 2 126
25 2 2 2 1 4 2 2 2 2 4 0 3 3 4 3 2 2 2 3 3 4 2 4 3 131
26 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 2 2 0 3 0 3 122
27 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 4 4 3 3 2 2 4 4 3 3 2 3 4 130
28 1 3 3 2 2 1 2 2 3 2 2 2 0 2 4 2 2 3 2 2 1 2 2 3 102
29 4 0 1 1 2 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 1 4 4 0 4 2 4 132
30 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 101
31 1 3 1 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 1 2 1 3 95
32 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 4 3 2 4 2 2 1 2 2 1 2 2 2 115
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
135

Skor Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Fisika untuk Masing-Masing Indikator Kisi-Kisi Kuesioner

Siswa Ke- Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3


Pernyataan 2 3 4 5 15 17 25 30 43 47 1 8 16 27 32 37 44 6 7 24 35 40 41 46
1 3 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 4
2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 3 2 3 2 1 1 2 3 2 3 2 2 1 2
3 3 1 2 3 1 3 2 2 3 4 4 2 3 1 3 3 3 4 1 3 1 3 3 3
4 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3
5 2 2 3 4 2 2 2 2 3 0 3 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 3 2 2
6 3 2 3 3 1 4 2 3 1 0 3 2 3 2 2 1 3 4 3 2 2 3 2 2
7 3 1 3 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3 2 4 1 4 3 3
8 2 2 2 3 2 2 4 2 2 3 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4
9 3 0 3 3 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 3 1 2 1 3
10 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 2 3 4 2 4 3 2 2 3 1 4
11 3 2 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3
12 2 2 2 2 0 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
13 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 2 4
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
136

14 2 2 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2
15 2 2 3 3 1 2 2 2 2 1 4 3 4 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3
16 4 0 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4
17 2 2 2 2 2 1 1 2 3 0 3 3 2 1 2 2 4 2 2 2 0 2 2 2
18 3 4 2 4 1 2 2 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 0 3 3 3 2 4
19 3 2 3 4 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2
20 2 1 2 3 1 2 2 2 3 1 2 2 2 1 2 3 3 3 3 1 1 2 1 2
21 3 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 3 2 1 3 1 3 2 2 2 2 2 2 3
22 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 2 2 2 1 3 0 2
23 3 2 2 2 2 3 4 2 4 1 4 3 2 2 2 3 4 4 2 2 1 3 1 3
24 3 2 3 3 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 1 3 3 4
25 4 2 2 3 1 4 2 2 3 4 3 1 3 2 2 3 3 4 2 3 0 2 2 2
26 3 2 4 4 2 2 2 2 2 0 3 3 3 2 2 2 2 4 2 3 2 3 3 3
27 3 2 3 4 2 3 2 2 4 3 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 1 2 2 2
28 2 2 3 3 1 1 1 1 2 2 2 1 3 3 2 0 2 3 2 3 2 2 2 2
29 3 2 3 3 2 4 4 4 4 2 4 2 4 1 4 4 4 4 0 4 3 3 3 4
30 3 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2
31 2 1 2 3 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 2 1 2 2 2
32 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
Jumlah 87 58 87 98 53 86 72 70 86 60 102 77 88 63 74 78 87 101 61 81 55 84 68 89
Jumlah
757 569 539
Total
Presentase 59 % 64 % 60 %
Kategori
Netral Positif Netral
Sikap

Siswa Ke- Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8


Pernyataan 18 26 29 39 20 28 31 33 34 38 19 21 22 23 36 9 12 14 42 45 48 10 11 13
1 2 3 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 4 1 3 3 3 2
2 2 3 2 3 3 1 2 2 2 2 3 4 2 2 3 1 4 1 4 1 2 2 3 1
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137

3 2 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 4 3 2 2 0 2 4 1 3 1
4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 3 4 4 2 3 2 2 2 2 2 2 2
5 2 4 2 4 0 3 2 3 2 3 3 4 2 4 4 3 3 2 1 0 3 1 3 1
6 3 1 4 3 2 1 3 2 1 2 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4 3 1 1
7 1 3 2 3 3 4 3 1 3 4 3 4 4 4 3 2 4 1 3 3 4 2 3 1
8 3 3 2 4 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 1 2 1 2 1 2 3 3 1
9 2 2 2 4 1 1 2 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 0 2 2 4 3 3 2
10 4 1 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2
11 3 2 3 4 2 2 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 4 1 3 1 2 2 3 1
12 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2
13 3 3 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2
14 2 2 1 3 2 3 2 2 2 3 3 4 2 2 4 2 0 2 4 2 3 3 2 0
15 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 2 2 0 1 1 2 1 2 2
16 4 4 4 4 3 3 3 0 3 4 2 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 4
17 1 0 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 3 4 4 2 2 2 2 1 4 2 2 2
18 3 4 2 4 2 2 3 3 3 2 4 3 2 3 4 2 4 2 2 2 4 0 3 2
19 2 4 2 4 3 1 2 4 2 2 3 4 3 4 3 1 4 2 2 2 2 2 4 1
20 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 0
21 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 1 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 3 3
22 2 4 2 4 1 1 2 3 2 2 3 3 4 3 4 2 0 2 3 2 3 2 3 1
23 4 0 2 4 3 1 3 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 1 1
24 3 1 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 2 4 4 3 3 2 2 1 2 3 4 2
25 4 2 4 3 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 1 4 2
26 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 4 2 4 2 3 4 2 2 0 3 2 3 2
27 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 4 2 3 2 4 3 4 2 2 2
28 2 3 2 4 1 2 2 3 2 2 3 4 3 1 2 3 4 1 3 1 3 2 1 1
29 2 0 2 4 3 1 4 4 2 3 4 4 3 3 4 2 3 0 1 0 4 1 2 1
30 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
138

31 2 3 2 3 1 2 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 1 1
32 0 3 2 4 4 1 2 3 2 2 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 2 2 3 1
Jumlah 78 76 75 111 68 63 76 84 79 82 89 117 91 104 112 69 91 51 76 54 93 67 81 49
Jumlah
340 452 513 434 197
Total
Presentase 66 % 59 % 80 % 56 % 51,30%
Kategori
Positif Netral Positif Netral
Sikap
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
129

Keterangan:

Indikator 1: Paham dan yakin akan pentingnya mempelajari tujuan dan isi pembelajaran fisika.

Indikator 2: Kemauan untuk mempelajari dan menerapkan materi pembelajaran fisika

Indikator 3: Keseriusan dalam mempelajari fisika

Indikator 4: Kesenangan untuk mendiskusikan bahan/topik fisika

Indikator 5: Keinginan untuk memecahkan permasalahan fisika

Indikator 6: Keinginan mendapat prestasi yang baik dalam pembelajaran fisika

Indikator 7: Cara mengajar guru fisika

Indikator 8: Interaksi guru dengan siswa


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN III
PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
137

DAFTAR NILAI ULANGAN TERTULIS DAN NILAI MID SEMESTER SISWA KELAS
XA SMA NEGERI 4 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Mata Pelajaran :FISIKA

NILAI
NO NIS J.KEL
ULANGAN MID
1 13979 L 92 53
2 13980 P 84 46
3 13981 L 88 70
4 13982 L 80 56
5 13983 P 88 57
6 13984 L 80 36
7 13985 L 80 50
8 13986 P 80 53
9 13987 P 52 52
10 13988 L 84 52
11 13989 P 86 60
12 13990 L - 54
13 13991 L 76 50
14 13992 L 80 66
15 13993 P 80 56
16 13994 L 88 44
17 13995 P 92 72
18 13996 P 88 66
19 13997 P 88 60
20 13998 L 84 44
21 13999 L 76 20
22 14000 L 84 40
23 14001 P 88 76
24 14002 P 84 67
25 14003 L 81 70
26 14004 P 68 52
27 14005 L 80 54
28 14006 P 80 34
29 14007 P 76 68
30 14008 L 84 38
31 14009 P 72 38
32 14010 P 80 46

Anda mungkin juga menyukai