BAB 1
Pendahuluan
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui karakteristik dan sifat penguat operasional
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari IC Op-Amp 741
3. Untuk mengetahui aplikasi penguat operasional dasar
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
BAB 2
Tinjauan Pustaka
Input pembalik _
Output
Input
non-pembalik +
Sumber -vs
BAB 3
Metodologi Percobaan
+ 15V
R1
-
Vos +
741 voltmeter
output
+
- 15V
+ 15V
R1
-
+ voltmeter
741
+ -
- 15V
R3
3.3.3 CMRR
R2
R1
-
Vi (cm) Vo (cm) + AC
741
- Voltmeter
R3
+
R4
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
BAB 4
3. CMRR
NO. R1 (Ω) R2 (Ω) R3 (Ω) R4 (Ω) Vin (V) Vout (V)
1. 10 K 100 K 10 K 10 K 5 0,52 m
2. 10 K 10 K 10 K 10 K 5 0,1 m
3. 100 K 100 K 100 K 10 K 5 0,38 m
105
ACL2 = =0,1
106
105
ACL1 = =1
105
38,3×10−3
Vi1 = = 3,83 × 10−3 V
10
3,9×10−3
Vi1 = = 39 × 10−3 V
0.1
3,8×10−3
Vi1 = = 3,8 × 10−3 V
1
33,4×10−3 V
IB1a = = 334 nA
105
1,1×10−3 V
IB1b = = 1,1 nA
106
5×10−3 V
IB1c = = 50 nA
105
Vout
b. IB2 = R3
33,4×10−3 V
IB2a = = 3340 nA
104
1,1×10−3 V
IB2b = = 11 nA
105
5×10−3 V
IB2c = = 50 nA
105
3. Menentukan CMRR
R2
a. Diff gain Ad=
R1
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
105
Ad1= = 10
104
104
Ad2= =1
104
105
Ad3= =1
105
Vo
b. Common mode gain Ac= Vi
0,52×10−3 V
Ac1= = 0,1×10−3
5
0,1×10−3 V
Ac2= = 0,02×10−3
5
0,38×10−3 V
Ac3= = 0,076×10−3
5
Ad
c. CMRR 20 log Ac
10
CMRR1=20 log 10 0,1×10−3 = 120 dB
1
CMRR2=20 log 10 0,02×10−3 = 69,89 dB
1
CMRR3=20 log10 0,076×10−3 =89,53 dB
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
BAB 5
5.1 Kesimpulan
1. Sifat dasar dan karakteristik penguat operasional.
Karakteristik dari Amplifier Operasional adalah sebagai berikut:
a. Gain tegangan loop-terbuka harus sangat tinggi (idealnya tidak terhingga).
b. Resistansi input harus sangat tinggi (idealnya tak terhingga).
c. Resistansi output harus sangat rendah (idealnya nol).
d. Bandwitch daya-penuh harus selebar mungkin.
e. Slew rate harus sebesar mungkin.
f. Offset input harus sekecil mungkin.
g. Rasio penolakan mode-bersama harus sebesar mungkin.
Sifat dasarnya penguat operasional adalah dapat di lihat dari grafik berikut ;
kemiringan (A)
Tegangan output vo tergantung pada selisih tegangan input vd = v+ - v-. Dengan
mengabaikan efek kapasitif, fungsi transfernya diperlihatkan pada gambar tersebut.
Dalam daerah linier vo= A vd dimana keuntungan loop terbuka A, umumnya sangat
tinggi. Vo menjadi jenuh pada nilai ekstrim dari +Vcc dan - Vcc melampaui daerah
linier.
Gambar itu menunjukkan model rangkaian op amp dalam daerah linier dalam
sambungan suplai daya dihilangkan untuk penyederhanaan. Dalam praktiknya, Ri
bernilai besar, Ro bernilai kecil, dan A berkisar dari 105 sampai juta. Model dalam
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
gambar 2.1 akan sah selama outputnya tetap bernilai antara +Vcc dan - Vcc. Vcc
umumnya bernilai antara 5 sampai 18 volt.
2. Prinsip kerja dari IC Op-Amp 741 adalah :
a) Penguat amplifier, dimana didalam amplifier tersebuat terdapat sebuah penguat
operasional yang terdiri dari transistor dan resistor.
b) Sebagai penguat sinyal keluaran atau meningkatkan daya sinyal output.
c) Mempunyai 2 buah massukkan dan 2 buah keluaran.
d) Menguatkan tegangan sebesar 2 kali dari tegangan masukan.
e) Menghasilkan beberapa penguat operasional, seperti penguat inverting, non-
inverting, differensiator dan regulator.
3. Aplikasi dari penguat operasional dasar adalah:
a. Berfungsi sebagai penguat dalam rangkaian alarm kebakaran
b. Berfungsi dalam peralatan bell
c. Bermanfaat dalam peralatan sound system
d. Sebagai penguat dalam speaker
e. Sebagai penguat dalam rangkaian elektronika dalam Tep Recorder.
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan selanjutnya memahami terlebih dahulu teori praktikum agar
terjadi pemahaman yang sesuai antara teori dengan praktik
2. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui prosedur percobaan
3. Sebaiknya praktikan selanjutnya mengetahui cara merangkai komponen
4. Untuk praktikan selanjutnya sebaiknya mengetahui karakteristik OP-AMP.
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
DAFTAR PUSTAKA
TUGAS PERSIAPAN
NAMA : Marta Masniary Nainggolan
NIM : 120801034
KELOMPOK : VI/B
JUDUL PERC. : Penguat Operasional Dasar
ASISTEN : Misael S Rumahorbo
R1
V0
V1
Vin
G Vout
R1 R2
R1
V1
V2
Vout
R2
Rg
- Penguat Penjumlah
Rn
Vn
R2 Rt
V2 R1
-
V1 + Vout
𝑖1 + 𝑖2 + 𝑖3 +. . . +𝑖𝑛 = 𝑖𝑜
𝑣1 𝑣2 𝑣3 𝑣𝑛 𝑣𝑜
+ + +. . . + =−
𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛 𝑅𝑓
𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓 𝑅𝑓
𝑣𝑜 = − ( 𝑣1 + 𝑣2 + 𝑣3 + . . . 𝑣𝑛 )
𝑅1 𝑅𝑎 𝑅𝑏 𝑅𝑛
- Integrator
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
- Difrensiator
RESPONSI
1. Tuliskan yang kalian ketahui tentang OP_Amp !
Yang saya ketahui tentang Op-Amp yaitu,
Tujuan percobaan ini adalah:
- Untuk mempelajari sifat dasar dan karakteristik penguat operasional
- Untuk mengaplikasikan penguat operasional dalam beberapa fungsi
- Untuk mengetahui prinsip kerja penguat operasional
Komponen yang digunakan adalah IC 741,R,Potensiometer
Peralatan yang digunakan adalah :
- Op-amp Trainer CPE-E02200
- Sinyal Generator
- Osiloskop
- Power supply Double Polarity
- Multimeter
OP-AMP merupakan suatu penguat diferensial dengan dua masukan dan satu keluaran
yang mempunyai penguatan tegangan yang sangat tinggi, ratusan ribu. Dengan
penguatan tinggi tersebut maka penguat ini dirangkai dengan rangkaian
feedbpatdiaturack, balikan agar dapat diatur penguatannya.
Prinsip kerja Op-Amp yaitu: memiliki dua masukan, yaitu inverting (membalik) dan
noninverting (tanpa pembalik) yang menghasilkan satu keluaran dengan nilai tegangan
yang sangat besar. Jika input dihubungkan dengan masukan membalik, maka pada
daerah frekuensi tengah isyarat keluaran berlawanan fasa atau tanda. Dan sebaliknya,
jika isyarat msukan dihubungkan dengan masukan tanpa pembalik, maka isyarat
keluaran akan sefasa dan memiliki tanda yang sama.simbolnya :
Sumber +vs
Input pembalik _
Output
Input
non-pembalik +
Sumber -vs
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
2. Tuliskan karakteristik Operasional Amplifier!
Karakteristik yang diinginkan dari sebuah amplifier operasional dirangkumkan berikut
ini:
a. Gain tegangan loop-terbuka harus sangat tinggi (idealnya tidak terhingga).
b. Resistansi input harus sangat tinggi (idealnya tidak terhingga).
c. Resistansi output harus sangat rendah (idealnya nol).
d. Bandwidth daya-penuh harus selebar mungkin.
e. Slew-rate harus sebesar mungkin.
f. Offset input harus sekecil mungkin.
g. Rasio penolakan mode-bersama harus sebesar mungkin.
3. Tuliskan jenis-jenis rangkaian penguat operasional!
1. Komparator (pembanding)
2. Penguat Pembalik
3. Penguat non-pembalik
4. Penguat diferensial
5. Penguat penjumlah
6. Integrator
7. Diferensiator
8. Penguat tegangan
4. Sebuah penguat diberikan tegangan 5 volt. Jika Rin 100 KΩ. tentukan berapa besar
tegangan keluaran dan Gain jika penguat dirangkai secara:
a. Inverting (pembalik)
b. Non inverting (penguat)
Penyelesaian:
a. Inverting
Rin = 100 KΩ
Rf = 10 KΩ
Vin = 5 Volt
Vout ……. ?
Gain ……..?
Rf
A = - Rin
A = - 0,1
Vout = A × Vin
= -0,1 × 5 volt
= -0,5 Volt
LABORATORIUM ELEKTRONIKA DASAR II
Vout
Gain = Vin
−0,5
Gain = 5
Gain = -0,1
b. Non Inverting
R2
Vout = (1 + R1 ) Vin
10KΩ
Vout = (1 + 100KΩ ) 5 volt
Gain = 1,1
5. Aplikasi Op-Amp :
- Pada filter aktif
- Pada pengeras suara
- Pada pemancar gelombang
https://www.academia.edu/11797119/PENGUAT_OPERASIONAL_DASAR?auto=downloa
d