Anda di halaman 1dari 14

Evaluasi Proses dan Dosen Pengampu :

Hasil Pembelajaran Fisika Hamid Syahropi, M.Pd

“TEST ESSAY DAN TEST OBJEKTIF”

DISUSUN OLEH :
ROSLINA (1831006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Terimakasih saya sampaikan kepada Dosen mata kuliah Evaluasi Proses Dan Hasil
Pembelajaran Fisika yaitu Bapak Hamid Syahropi M.Pd yang telah memberikan tugas secara
bimbingan dalam pelaksanaan makalah ini.

Makalah ini berisi tentang “Test Essay dan Test Objektif ” saya menyadari bahwa
sebagai manusia yang memiliki keterbatasan , tentu makalah saya ini tidak luput dari kekurangan
baik dari segi isi maupun penulisan kata.

Maka dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah saya dimasa yang akan datang. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman kita semua.

Pasir Pengaraian,
Maret 2021

Roslina
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang masalah..................................................................................1
1.2. Rumusan masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi..........................................................................................3
2.2 Fungsi Evaluasi................................................................................................3
2.3 Syarat – Syarat Alat Evaluasi Yang Baik .......................................................4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................13
3.2 Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.I   Latar Belakang


Tes berasal dari kata “testum” dari bahasa Perancis yang berarti piring untuk
menyisihkan logam mulia dari material lain seperti pasir, batu, tanah, dan sebagainya.
Istilah itu kemudian diadopsi dalam psikologi dan pendidikan untuk menjelaskan sebuah
alat yang digunakan untuk melihat anak-anak yang merupakan “logam mulia” di antara
anak yang lain.Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensia, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.
Dengan demikian, tes merupakan prosedur sistematis. Butir-butir tes disusun menurut
cara dan aturan tertentu, prosedur administrasi dan pemberian angka (scoring) harus jelas
dan spesifik, dan setiap orang yang mengambil tes harus mendapat butir-butir yang sama
dan dalam kondisi yang sebanding. Tes berisi sampel perilaku. Populasi butir tes yang
bisa dibuat dari suatu materi tidak terhingga jumlahnya. Keseluruhan butir itu mustahil
dapat seluruhnya tercakup dalam tes. Kelayakan tes lebih tergantung kepada sejauh mana
butir-butir di dalam tes mewakili secara representatif kawasan (domain) perilaku yang
diukur. Butir-butir tes menghendaki subjek agar menunjukkan apa yang diketahui atau
apa yang dipelajari subjek dengan cara menjawab butir-butir atau mengerjakan tugas
yang dikehendaki oleh tes. Respon subjek atas tes merupakan perilaku yang ingin
diketahui dari penyelenggaraan tes.
Di dalam kelas, tes merupakan salah satu alat evaluasi untuk menggali informasi
tentang sejauhmana penguasaan anak terhadap suatu materi (mastering test). Tes
diadministrasikan untuk mengetahui performansi maksimum. Tes hasil belajar adalah
suatu prosedur sistematik untuk mengetahui jumlah bahan yang dipelajari oleh seorang
siswa
Jadi, tes berfungsi sebagai “alat timbang” untuk mengetahui “bobot” kemampuan
yang dimiliki anak.Tes dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. Berdasarkan
bentuk pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esai.
I.2    Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan  tes essay dan tes objektif?


2. Bagaimana penggunaan tes essay?
3. Apa saja jenis - jenis tes essay dan Macam-macam tes objektif?
4. Apa saja metode pengoreksian tes essay?

I.3    Tujuan

1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan  tes essay dan tes objektif?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana penggunaan tes essay?
3. Untuk Mengetahui Apa saja jenis - jenis tes essay dan Macam-macam tes
objektif?
4. Untuk Mengetahui Apa saja metode pengoreksian tes essay?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1    Pengertian Tes Essay dan Test Objektif

Secara ontologis tes essay adalah salah satu bentuk tes tertulis, yang susunannya
terdiri atas item-item pertanyaan yang masing-masing mengandung permasalahan dan
menuntut jawaban siswa melalui uraian-uraian kata yang merefleksikan kemampuan
berpikir siswa (Sukardi, 2008). Menurut Suherman (1993) tes essay adalah tes yang
menuntut siswa untuk dapat menyusun dan memadukan gagasan-gagasan tentang hal-hal
yang telah dipelajarinya, dengan cara mengekspresikan atau mengemukakan gagasan
tersebut secara tertulis dengan kata-kata sendiri. Senada dengan itu, menurut Oemar
Hamalik (2001) tes essay adalah salah satu bentuk tes yang terdiri dari satu atau beberapa
pertanyaan essay, yakni pertanyaan yang menuntut jawaban tertentu oleh siswa secara
individu berdasarkan pendapatnya sendiri. Setiap siswa memiliki kesempatan
memberikan jawabannya sendiri yang berbeda dengan jawaban siswa lainnya. Tes essay
juga dapat disebut sebagai tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam
tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya.
Selain itu, menurut Suherman, E (1993) tes essay juga sering disebut sebagai tes uraian
karena untuk menjawab soal siswa dituntut untuk menyusun jawaban secara terurai.
Jawaban tidak cukup hanya dengan satu atau dua kata saja, tetapi memerlukan uraian
yang lengkap dan jelas. Selain harus menguasai materi tes, siswa dituntut untuk bisa
mengungkapkannya dalam bahasa tulisan dengan baik. Tes essay yang biasa dipakai di
sekolah mempunyai arti yang luas, yaitu tidak hanya mengukur kemampuan siswa dalam
menyajikan pendapat pribadi, melainkan juga menuntut kemampuan siswa dalam hal
menyelesaikan hitungan, menganalisis masalah, dan mengekspresikan pendapat.
Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif
hal ini memang dimaksud untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk tes esai.
Sebagaimana nama yang digunakannya, soal objektif adalah soal yang tingkat
kebenarannya objektif. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif

Dalam penggunaan tes obyektif  ini jumlah soal yang diajukan jauh lebih banyak dari
pada tes esai. Kadang-kadang untuk tes yang berlangsung selama 60 menit dapat
deberikan 30-40 buah soal
2.2    Penggunaan Test Essay
Tes essay sangat baik digunakan apabila :

1. Jumlah peserta tes relatif sedikit, misalnya kurang dari 100 orang. Bila peserta
ujian terlalu banyak, misalnya lebih dari 100 orang, penggunaan tes essay
akan menyita waktu guru dalam memeriksa lembar jawaban, sehingga kurang
efisien lagi.
2. Waktu yang dimiliki guru untuk mempersiapkan soal sangat terbatas,
sedangkan ia mempunyai waktu yang cukup untuk memeriksa hasil ujian.
3. Tujuan pembelajaran yang ingin dicapai adalah kemampuan mengekspresikan
pikiran dalam bentuk tulisan, menguji kemampuan menulis dengan baik atau
kemampuan penggunaan bahasa tulis.
4. Ingin memperoleh informasi yang tidak tertulis secara langsung di dalam soal
ujian, tetapi dapat disimpulkan dari tulisan peserta tes, seperti sikap, nilai, atau
pendapat.
5. Untuk memperoleh hasil pengalaman belajar siswa, maka tes essay
merupakan salah satu bentuk yang paling tepat untuk mengukur pengalaman
belajar tersebut (Metika, 2011).

2.3   Jenis - Jenis Tes Essay dan Macam-Macam Tes Objektif

A. Jenis-Jenis Tes Essay


Tes essay dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu essay terbatas (restricted respons
items) dan essay bebas (extended respons items). Tes essay tersebut dibedakan
berdasarkan luas sempitnya materi yang ditanyakan.
1. Tes Essay Bebas (Extended Respons Items) 
Pada tes essay bebas (extended respons items) peserta dapat mengemukakan
pendapat sesuai dengan kemampuan mereka tanpa ada batasan-batasan dari
pembuat soal, sehingga jawaban setiap peserta akan berbeda satu sama lain.
Namun, pembuat soal harus tetap mempunyai acuan pengoreksi jawaban peserta.
2. Tes Essay Terbatas (Restricted Respons Items)
Pada tes essay terbatas (restricted respons) peserta dapat dengan bebas
mengemukakan pendapat mereka, namun harus ada pokok penting yang
terkandung dalam jawabannya sesuai dengan batas-batas yang telah ditentukan dan
dikehendaki dalam soal. Bentuk essay terbatas ini dapat dipergunakan untuk
menguji kemampuan sebab-akibat, menggambarkan prinsip-prinsip, mengajukan
argumentasi yang relevan, merumuskan hipotesis yang tepat, merumuskan asumsi
yang tepat, menggambarkan keterbatasan data, merumuskan kesimpulan yang
tepat, menjelaskan metode dan prosedur, dan hal-hal yang sejenis. Apabila
disimpulkan soal essay terbatas dapat menilai kemampuan-kemampuan peserta
yang kompleks.
Depdikbud sering menyebutkan bentuk-bentuk tes essay dengan sebutan lain,
yaitu Bentuk Essay Objektif (BOU) dan Bentuk Essay Non Objektif (BUNO).
BOU dan BUNO merupakan bagian dari bentuk tes essay terbatas.
Penggelompokkan yang dilakukan oleh Depdikbud berdasarakan pada pendekatan
atau cara pemberian skor.
a. Bentuk Essay Objektif (BOU)
Pada BOU rumusan jawabannya lebih pasti sehingga dapat dilakukan penskoran
secara objektif. Jawaban yang benar dapat diberi skor 1 dan yang salah atau tidak
dijawab mendapat skor 0. Pada satu rumusan jawaban terdapat beberapa kata
kunci sehingga nilai maksimar skor dapat lebih dari satu. Kata kunci dapat berupa
apa saja seperti kalimat, kata, gambar, dan angka.
Bentuk Essay Non Objektif (BUNO) mempunyai struktur perumusan jawaban
yang sama dengan essay bebas sehingga memungkinkan terdapat unsur
subjektivitas. Bentuk ini dapat menilai hasil belajar siswa yang berupa
kemampuan menghasilkan, menyusun dan menyatakan ide-ide,  memadukan
berbagai hasil belajar, mendesain sebuah eksperimen, dan menilai arti makna
sebuah ide. Pada model ini penskoran dijabarkan dengan menggunakan rentang.
Rentangnya skor ditetapkan berdasarkan kompleksitas jawaban. Skor mininal
untuk peserta yang tidak menjawab adalah 0, sedangkan skor maksimum
ditentukan oleh penyusunan soal dan jawaban yang runtut dalam soal tersebut.
Langkah-langkah penskoran sebagai berikut:
1)  Menuliskan garis abesar jawaban sebagai kriteria jawaban untuk
dijadikan pegangan dalam pemberian skor.
2)  Menetapkan rentang skor untuk setiap kriteria jawaban.
3)  Pemberian skor tergantung pada kualitas jawaban yang diberikan oleh
peserta
4) Jumlahkan skor yang diperoleh dari setiap kriteria jawaban.
5)   Periksalah soal setiap nomor sebelum beralih kenomor yang lain untuk
menghindari pemberian skor berbeda untuk jawaban yang sama.
6)  Setelah semua butir soal mendapatkan skor hitunglah skor yang
diperoleh peserta, kemudian hitung nilai dengan rumus:
Nilai tiap soal = Skor perolehan peserta didik  x bobot soal
                          Skor maksimum tiap butir soal
7)  Jumlahkan nilai semua soal. Jumlah nilai ini disebut nilai akhir suatu
perangkat tes yang diberikan.

B. Macam-macam Tes Obyektif


1)      Bentuk Tes Benar Salah (True-False Test)
Tes benar salah adalah bentuk tes yang mengajukan beberapa pernyataan yang
bernilai benar atau salah. Biasanya ada dua pilihan jawaban yaitu huruf B yang
berarti pernyataan tersebut benar dan S yang berarti pernyataan tersebut salah.
Tugas peserta tes adalah menentukan apakah pernyataan tersebut benar atau salah.
2)      Bentuk Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan
yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan.
Apabila dilihat konstruksinya maka tes pilihan ganda terdiri dari dua hal pokok
yaitu stem atau pokok soal dengan 4 atau 5 alternatif jawaban. Satu di antara
alternatif jawaban tersebut adalah kunci jawaban. Alternatif jawaban selain kunci
disebut dengan pengecoh (distractor). Semakin banyak alternatif jawaban yang
ada (misalnya 5) maka probabilitas menebaknya akan semakin kecil.
3)    Menjodohkan (Matching Test)
Menjodohkan terdiri atas satu sisi pertanyaan dan satu sisi jawaban, setiap
pertanyaan mempunyai jawaban pada sisi sebelahnya. Siswa ditugaskan untuk
memasangkan atau mencocokkan,
4) Tes Melengkapi (Complementary Test)
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang
dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta
agar pernyataan yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.
5)     Tes Obyektif Bentuk Isian (Fill in Test)
Tes obyektif dalam bentuk isian dan biasanya berbentuk cerita atau karangan.
Kata-kata penting dalam cerita atau karangan beberapa diantaranya dikosongkan,
sedangkan tugas testee mengisi bagian yang dikosongkan.

2.4   Metode Pengoreksian Tes Essay


   Metode Pengoreksian Tes Essay
Terdapat 3 metode yang dapat digunakan oleh guru dalam mengoreksi soal bentuk
essay. Metode-metode tersebut antara lain:

1. Metode Pernomor (Whole Method)


Guru mengoreksi hasil jawaban setiap nomor dari peserta didik, misalnya
guru mengoreksi nomor 1 terlebih dahulu dari jawaban seluruh peserta didik,
kemudian dilanjutkan ke nomor 2, dan seterusnya.
2. Metode Perlembar (Separated Method)
Guru mengoreksi satu lembar jawaban peserta didik mulai dari nomor 1
hingga nomor terakhir, kemudian setelah selesai mengoreksi satu lembar
jawaban dari peserta didik yang satu, guru mengoreksi lembar jawab peserta
didik yang lain, begitu seterusnya.
3. Metode Bersilang (Cross Method)
Guru mengoreksi jawaban peserta didik dengan cara menukarkan
hasil  koreksi dari seorang korektor kepada korektor yang lain. Dengan kata
lain, lembar jawab yang telah dikoreksi oleh seorang korektor, kemudian
dikoreksi kembali oleh korektor lain.

di samping metode-metode di atas, ada juga metode lain untuk mengoreksi


jawaban soal bentuk essay, antara lain:

1. Metode Analisis (Analytical Method)


Cara untuk mengoreksi jawaban peserta didik dengan membandingkan jawaban
peserta didik dengan model jawaban yang sudah disiapkan dan sudah dianalisis
menjadi beberapa langkah dan pada setiap langkah tersebut disediakan skor-skor
tertentu.Misalnya: ¼ benar diberikan skor 2,5; ½ benar diberikan skor 5; ¾ benar
diberikan skor 7,5; dan benar semuanya diberikan skor 10 untuk setiap item.
2. Metode Penyortiran (Sorting Method)
menskor dengan terlebih dahulu melakukan sortir terhadap keseluruhan
pekerjaan peserta didik. Penyortiran dilakukan dengan mengklasifikasikan
jawaban yang ada.Misalnya mengklasifikasikan skor ke dalam beberapa tingkatan
seperti jawaban benar (baik), cukup, sedang, kurang, dan kurang sekali.Tiap
klasifikasi diberikan skor misalnya 9 – 10; 7 – 8; 5 – 6; 3 – 4; dan 1 – 2 dari yang
baik hingga ke yang kurang sekali.
3. Metode Poin (Point Method)
Dalam metode ini (yang sering disebut sebagai metode poin jawaban), jawaban
ideal atau model jawaban disusun secara mendetail sampai ke poin-poin spesifik
setiap jawaban. Nilai yang akan diberikan kepada seorang siswa tergantung dari
jumlah poin-poin isi jawaban yang disertakan dalam jawabannya, selain itu
komponen–komponen bagian seperti kejelasan ekspresi yang digunakan, cara
mengorganisasi pemikiran yang logis, dan bukti pendukung jawaban juga
dipertimbangkan dan diberi nilai. Oleh karenaitu, sebuah daftar periksa sangat
berguna untuk dapat memberikan penilaian yang objektif. Faktor-faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam memberikan poin nilai untuksoal-soal essay tertentu
adalah (1) waktu yang diperlukan untuk menjawab soal tersebut, (2) tingkat
kerumitan dari soal tersebut, (3) penekanan pada isi yang dibahas pada suatu soal
dalam garis-garis besar tes. Jadi, setiap jawaban siswa dibandingkan dengan
jawaban ideal yang telah ditetapkan dalam kunci jawaban dan skor yang diberikan
akan bergantung pada derajat kepadanannya dengan kunci jawaban. Metode ini
cocok untuk bentuk essay terbatas, karena setiap jawaban sudah dibatasi dengan
kriteria tertentu.

4. Metode Rating
Dalam metode penilaian global (juga disebut sebagai metode holistik atau metode
rating), jawaban ideal tidak dibagi-bagi ke dalam poin-poin spesifik dan
komponen-komponen tambahan; jawaban ideal hanya berfungsi sebagai standar.
Tulisan siswa yang kurang dari standar ideal tersebut dan yang melenceng dalam
halkualitas digolongkan kedalam standar diluar standar ideal atau tolok ukur
ideal. Para guru atau penilai kemudian diinstruksikan untuk memeriksa jawaban
dengan cepat danmemberikan pendapat globalnya secara keseluruhan megenai
kualitas jawaban. Jadi, jawaban setiap peserta didik ditetapkan dalam salah satu
kelompok yang sudah dipilah-pilah berdasarkan kualitasnya selagi jawaban
tersebut dibaca. Kelompok-kelompok tersebut menggambarkan kualitas dan dan
menentukan berapa skor yang akan diberikan pada setiap jawaban. Misalnya,
sebuah soal akan diberi skor maksimal 8, maka soal tersebut akan dapat dibuat
menjadi 9 kelompok jawaban, mulai dari 0 sampai 8. Metode ini cocok untuk
bentuk essay bebas (Metika, 2011).
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan mengenai tes essay dan tes objektif, dapat disimpulkan
bahwa:
Tes berfungsi sebagai “alat timbang” untuk mengetahui “bobot” kemampuan yang
dimiliki anak.Tes dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori. Berdasarkan bentuk
pertanyaannya, tes dapat berbentuk objektif dan esai.
Tes essay adalah tes yang menuntut siswa untuk dapat menyusun dan memadukan
gagasan-gagasan tentang hal-hal yang telah dipelajarinya, dengan cara mengekspresikan
atau mengemukakan gagasan tersebut secara tertulis dengan kata-kata sendiri.
Tes obyektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara obyektif
hal ini memang dimaksud untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari bentuk tes esai.
Sebagaimana nama yang digunakannya, soal objektif adalah soal yang tingkat
kebenarannya objektif. Oleh karenanya, tes objektif adalah tes yang dalam
pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif
   Penggunaan tes essay sangat baik digunakan salah satunya yaitu ketika jumlah peserta
tes relatif sedikit, misalnya kurang dari 100 orang dan waktu yang dimiliki guru untuk
mempersiapkan soal sangat terbatas, sedangkan ia mempunyai waktu yang cukup untuk
memeriksa hasil ujian.Tes essay terbagi menjadi dua yaitu essay terbatas (restricted
respons items) dan essay bebas (extended respons items). Namun Depdikbud sering
menyebutkan bentuk-bentuk tes essay dengan sebutan lain, yaitu Bentuk Essay Objektif
(BOU) dan Bentuk Essay Non Objektif (BUNO).
Jenis – Jenis dan Macam –Macam Tes Essay dan Objektif :

A. Jenis – Jenis Tes Essay


Tes Essay Bebas , Tes Essay Terbatas .

B. Macam –Macam Ts Objektif


Bentuk Tes Benar Salah, Bentuk Pilihan Ganda, Menjodohkan,Tes Melengkapi ,
Tes Obyektif Bentuk Isian

Metode pengoreksian tes essay antara lain metode pernomor (whole method), metode
perlembar (separated method), metode bersilang (cross method), metode analisis
(analytical method), metode penyortiran (sorting method), metode poin (point
method) dan metode rating.
3.2 SARAN

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya.
Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf. Jika ada kritik
dan saran yang membangun kami terima agar memperbaiki makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Hamalik Oemar Tehnik Pengukuran Dan Evaluasi Pendidikan,Bandung, Mandar


Maju : 2001
Sujono Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan Yogyakarta, PT raja Grafindo
Persada : 2012
Arikunto S. Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan Yokyakarta. Bumi
Aksara : 2006
Sulistyorini Evaluasi Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Teras.
Yogyakarta : 2009
Syamsuri Pendidikan Agama Islam Untuk SMA, Jakarta,
Erlangga : 2007

Anda mungkin juga menyukai