Anda di halaman 1dari 15

Nama : Salwa Maulida

NIM : 2330308010097
Kelompok : 6
Fasilitator : Tri Widodo, S.KM., M.PH

1) Mengapa produksi air liur meningkat saat mencium atau melihat makanan?
a. Salwa
Produksi air liur juga akan bertambah ketika kita mencium aroma atau bahkan baru
memikirkan makanan tertentu.Dalam sehari, manusia bisa memproduksi sekitar satu
sampai 1,5 liter air liur. Air liur yang jumlahnya banyak ini juga punya fungsi yang
beragam pada mulut dan tubuh manusia. Kadar air liur yang tinggi akan menjaga
mulut dan gigi tetap bersih dan mencegah bau mulut. Air liur juga membantu kita
mengunyah makanan, dengan cara makanan akan dilapisi oleh air liur, yang
membuatnya lebih mudah dikunyah. Meskipun belum makan, produksi air liur kita
bisa bertambah, bahkan ngiler hanya karena melihat, menckium aroma, maupun
memikirkan makanan. Penyebab hal ini berkaitan dengan saraf yang mengontrol
produksi air liur dalam tubuh manusia. Saraf yang mengontrol produksi air liur
termasuk dalam bagian dari sistem refleks. Ketika kita melihat, memikirkan, atau
mencium aroma makanan, hal ini akan membuat adanya sinyal ke otak bahwa akan
ada makanan yang masuk ke mulut dan mulai dikunyah. Padahal, proses mengunyah
makanan akan membuat adanya produksi air liur yang nantinya berguna untuk
melapisi makanan dan membantu proses pencernaan makanan. karena adanya
stimulasi inilah, produksi air liur dalam mulut akan bertambah dan menyebabkan kita
ngiler, bahkan sebelum ada makanan yang kita konsumsi. Medula oblongata adalah
bagian otak yang bertanggung jawab dalam refleks saliva ini dan juga bertugas
mengendalikan fungsi lain, seperti bersin dan muntah. Ketika bagian ini menerima
stimulasi, maka medula oblongata akan mengirimkan sinyal ke kelenjar produksi air
liur untuk memproduksi lebih banyak air liur.

Wening, Tyas. 2020. Mengapa Kita Bisa Ngiler saat Melihat, Memirkan, atau
Mencium Aroma Makanan, ya?.

b. Intan
Sekresi saliva dapat ditingkatkan melalui reflek saliva terstimulasi dan refleks saliva
tidak terstimulasi. Pada refleks saliva tidak terstimulasi, pengeluaran saliva terjadi
tanpa rangsangan oral. Hanya berpikir, melihat, membaui, atau mendengar suatu
makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran saliva melalui refleks ini.

Rizqi, Annisa. 2017. jurnal universitas diponegoro "saliva"

c. Mangir
Saathidung menerima rangsangan bau makanan yang lezat, otak akan mengira bahwa
kita akan segera memakan makanan tersebut. Otak langsung bereaksi dengan cara
mempersiapkan system pencernaan untuk bersiap menerima makanan tersebut. Dia
akan memerintahkan lambung mempersiapkan diri dan menyesuaikan kadar asam
lambung sehingga kadang perut ikut berbunyi. Selain itu, otak juga memerintahkan
kelenjar saliva untuk memproduksi air liur dan mengumpulkannya di mulut. Air liur
ini akan segera bertugas tepat saat makanan masuk ke mulut kita. Secara umum,
saluran pencernaan berbentuk sebuah selang yang memanjang dari mulut hingga anus
dengan sebgaian besar dinding dalamnya terdiri dari lapisan-lapisan otot halus. Ketika
dinding-dinding ini melakukan gerakan meremas untuk mencampur dan menggiling
makanan, gas, dan cairan, maka akan terdengar suara keroncong. Yang berperan
utama pada tubuh manusia saat lapar adalah pusat rasa lapar di hypothalamus.
Pusatmetabolisme di otak menjadi aktif segera setelah tingkat kadar gula dalam darah
menurun. Bagian otak ini terutama berfungsi mengaktifkan stress adrenalin, agar
manusiamelakukan segala cara untuk berhasil mencari makanan. Agar dapat
berfungsi, otak memerlukan zat gula yakni glukosa. Meskipun volume otak hanya
meliputi 2% berat tubuh manusia, otak memerlukan sekitar separuh dari kebutuhan
glukosa.
[Guyton AC, Hall JE. Guyton dan Hall, buku ajar fisiologi. Ed 12.]

2) Bagaimana terjadinya mekanisme pencernaan?


a) Wulan

 Ingesti proses masuknya makanan dan cairan ke dalam tubuh dari lingkungan
melalui tindakan menelan, atau melalui koordinasi mengunyah.
 Mastikasi adalah memotong dan menggiling makanan dengan gigi
 Peristaltis adalah gelombang sukarela kontraksi otot polos yang menggerakkan
makanan untuk ditelan melalui saluran pencernaan..
 Digesti adalah serangkaian efek fisik dan kimia pada makanan yang diangkut
ke lambung dan usus kecil.
 Absorbsi adalah proses dimana nutrisi diserap dari usus ke hati melalui darah
dan kelenjar getah bening.
 Metabolisme adalah proses akhir penggunaan zat gizi dalam tubuh, termasuk
semua perubahan kimiawi yang dialami oleh bahan makanan ketika
dikonsumsi oleh tubuh sebagai limbah.
 Egesti adalah proses menghilangkan limbah yang tidak tercerna dan bakteri
dalam bentuk feses.
 Ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat metabolik dari tubuh untuk
mempertahankan homeostasis, caranya adalah buang air besar, buang air kecil,
berkeringat dan buang napas.

Sari, Liza Novita. 2022. Konsep Sistem Pencernaan pada Manusia berdasarkan Al-
quran dan Hadits. Medan. 3 (03). 247-249

b) Jhonas
Mulai dari Mulut proses
Pencernaan manusia dimulai di mulut. Di sini, makanan dicerna secara fisik oleh gigi
dan dicampur dengan air liur yang mengandung enzim amilase. Enzim ini memecah
karbohidrat kompleks menjadi gula sederhana, seperti glukosa, yang dapat diserap
oleh tubuh. Perjalanan ke Lambung
Setelah melalui mulut, makanan bergerak ke kerongkongan dan kemudian ke
lambung. Lambung adalah organ yang memiliki asam lambung yang kuat yang
berfungsi untuk menghancurkan bakteri dan mencerna makanan. Di dalam lambung,
makanan dicampur dengan enzim pencernaan dan dicerna lebih lanjut. Hasil dari
proses ini adalah makanan yang disebut “chyme.”
Proses Pencernaan di Usus Dua Belas Jari
Chyme yang dihasilkan dari lambung masuk ke usus dua belas jari. Di sini, enzim
pencernaan tambahan dari pankreas dan empedu dari kantung empedu digunakan
untuk mencerna lemak, protein, dan karbohidrat yang lebih lanjut. Nutrisi yang
terlarut dalam cairan ini diserap oleh dinding usus dua belas jari.

Usus Besar dan Usus Kecil


Makanan yang telah dicerna selanjutnya masuk ke usus besar. Di sini, sebagian besar
air dan garam diserap kembali ke dalam tubuh, dan sisa-sisa makanan dikompakkan
menjadi tinja. Usus besar juga memiliki bakteri baik yang membantu dalam
pencernaan akhir dan produksi vitamin tertentu. Usus kecil adalah tempat penting
untuk penyerapan nutrisi. Permukaannya yang diliputi vili (lipatan kecil) memiliki
luas permukaan yang besar untuk penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. Nutrisi
yang diserap termasuk glukosa, asam amino, dan mineral.
Eliminasi
Akhirnya, sisa-sisa makanan yang tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh
dikeluarkan dari tubuh melalui rektum dan anus dalam bentuk tinja. Proses ini adalah
langkah terakhir dalam sistem pencernaan manusia.

Maksum. 2023. Jurnal UMSU

c) Keisha
Makanan dari mulut masuk ke dalam kerongkongan melalui kerongkongan (faring).
Pada saat menelan makanan, epiglotis (katup pangkal tenggorok) menutup
tenggorokan. Dengan demikian makanan tidak masuk ke dalam saluran pernapasan
melainkan ke dalam kerongkongan. Makanan dari mulut masuk ke dalam
kerongkongan dalam bentuk gumpalan-gumpalan yang disebut bolus. Otot yang
melingkari kerongkongan mengerut dan mengendur bergantian menimbulkan gerakan
meremas dan mendorong makanan masuk ke dalam lambung. Caranya, di dalam
saluran kerongkongan bagian tepat di depan bolus mengendur, sedangkan tepat di
belakang bolus mengerut sehingga bolus didorong ke bawah.Saat makanan masuk,
lambung akan menghasilkan getah lambung yang bersifat asam karena banyak
mengandung HCl. Asam lambung akan mematikan bakteri yang terbawa makanan
yang tertelan dan mengubah sifat protein dalam makanan sehingga mudah dicerna.
Enzim pencernaan yang dihasilkan pankreas antara lain tripsin, amilopsin, dan lipase.
Lemak akan diemulsi oleh cairan empedu yang dihasilkan oleh empedu. Ampas
makanan terdiri dari makanan yang tidak dapat dicerna (terutama selulosa), bakteri,
sel saluran pencernaan yang mati, dan air. Ampas makanan yang masuk ke dalam
usus besar berbentuk cairan. Hal itu disebabkan selama pencernaan
berlangsung,banyak terjadi penambahan air untuk membantu pencernaan makanan. Di
usus besar, kelebihan air akan diserap oleh dinding usus besar sehingga ampas
makanan menjadi berbentuk padat yang disebut feses (tinja). Feses dikeluarkan dari
dalam tubuh melalui anus.

Syofyan, Harlinda. 2018. “Sistem Pencernaan & makanan”. Universitas Esa Unggu

3) Apa saja organ penyusun yang terlibat dalam proses pencernaan masuknya
makanan ke dalam tubuh?
a) Salwa
1) Rongga Mulut : Rongga mulut mengandung dua organ sistem pencernaan, yaitu
gigi (dentin) dan lidah (lingua).
2) Tekak (Faring) : Faring adalah sambungan saluran udara antara rongga hidung
dan faring dan sambungan saluran pencernaan antara rongga mulut dan
3) Kerongkongan : Faring memiliki bukaan ke trakea yang disebut glotis, yang
ditutup oleh katup yang disebut laring saat Anda menelan. Faring terdiri dari tiga
bagian yaitu nasofaring, orofaring dan tuba eustachius.
4) Kerongkongan (Esofagus) : Kerongkongan adalah tabung berotot dengan
panjang sekitar 25 cm yang memanjang dari ujung rongga mulut ke lambung dan
berfungsi untuk melewatkan makanan yang dikunyah dari mulut ke lambung
(menelan makanan), sehingga mencegah masuknya benda asing ke dalam
lambung.Kerongkongan terdiri dari empat lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan
submukosa, lapisan otot dan lapisan adventitia.
5) Lambung (Ventrikulus) : Lambung adalah bagian saluran pencernaan yang
membesar. Perut bisa menampung 1-2 liter makanan. Ada tiga enzim di dalam
lambung, antara lain enzim pepsin (mengubah pati menjadi maltosa dan
glukosa), enzim lipase steamsin (mengemulsi lemak menjadi asam lemak dan
gliserol dan enzim tripsin (mengubah pepton menjadi polipeptida (asam
amino)). Tugas lambung adalah menyimpan makanan sementara dan
mencernanya secara kimiawi dengan bantuan sari lambung.
6) Usus Halus (Intestinum) : Usus halus adalah bagian dari saluran pencernaan
yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus merupakan suatu
tabung yang panjangnya sekitar 6-8 meter, yang terdiri dari tiga bagian, yaitu
duodenum (usus 12 jari, ± 0,25 cm) dan jejunum (usus besar). void, ±7meter)
dan ileum (usus penerima, ±1 meter)
7) Usus Besar (Kolon): Usus besar merupakan bagian usus antara usus buntu dan
rectum (A., 2021). Fungsi utama organ ini adalah menyerap air selama proses
pencernaan, membentuk massa feses, mengeluarkan sisa makanan hasil cerna
(feses) dari tubuh dan membentuk lendir untuk melumasi permukaan mukosa.
Makanan yang tidak bisa dicerna manusia. Pemecahan ini menghasilkan gas
H2S, indol, kotak, fenol, vitamin H (biotin) dan vitamin K (berperan dalam
pembekuan darah)
8) Anus (Rektum) : Bagian terakhir dari usus besar disebut anus (rektum) dan
panjangnya ± 15 cm. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara feses, menahan feses agar tidak keluar tiba-tiba, membantu feses
melewatimperistaltik. Ada otot sukarela di anus yang kita kendalikan dengan
kemauan kita.

Organ penghasil kelenjar pencernaan pada sistem pencernaan manusia terdiri dari
kelenjar air liur (salivary gland), hati (hepar), kandung empedu, dan pankreas.
1. Kelenjar ludah : Pada mamalia, ini adalah kelenjar eksokrin, mis. kelenjar yang
memiliki saluran penghasil air liur sendiri. Kelenjar ini juga mengeluarkan amilase,
enzim yang memecah karbohidrat menjadi maltosa.
2. Hati (Hepar) : Hati adalah kelenjar terbesar dalam tubuh dan terletak di sisi kanan
rongga perut, lebih tepatnya di bawah diafragma.Hati berperan sebagai pengatur
keseimbangan nutrisi darah, mengeluarkan empedu dan membentuk sel darah merah
3. Kantung Empedu : Kantong empedu merupakan organ berbentuk buah pir yang
dapat menyimpan sekitar 50 ml empedu yang dibutuhkan tubuh untuk proses
pencernaan.Fungsi kandung empedu adalah menetralkan asam lambung, membantu
mencerna lemak, meningkatkan aktivitas enzim lipase dan bertindak sebagai agen
bakterisidal (zat yang dapat membunuh bakteri).
4. Pankreas : Pankreas adalah kelenjar eksokrin dan endokrin. Pankreas disebut
kelenjar eksokrin karena menghasilkan cairan pankreas, yang disekresikan di usus
kecil. Fungsi pankreas: mengatur gula darah dengan memproduksi glukagon, yang
meningkatkan gula darah dengan mempercepat laju pelepasan dari hati dan
menurunkan gula darah melepaskan insulin yang mempercepat aliran glukosa ke
dalam sel-sel tubuh, terutama otot

Liza Nopita Sari dan Putri Bintang. 2022. KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA
MANUSIA BERDASARKAN ALQUR`AN DAN HADITS. Jurnal Penelitian,
Pendidikan dan Pengajaran | Vol 3 No 3.

b) Dheandra
Frank H. Netter.2014. Atlas of Human Anatomy Netter Ed 6

4) Bagaimana mekanisme fisiologis sehingga terjadinya bab?


a) Rizqy
Pada Intestinum Crassum yang merupakan tabung muskular berongga dengan panjang
sekitar 1,5m, yang terbentang daari sekum hingga kanalis ani. Defekasi terjadi pada
intestinnum crassum, yang terjadi karena terdapat dorongan gerak peristaltik propulsif
dan peristaltik massa, peristaltik propulsif merupaakann konntraksi usus yang lambat
dan tidak teratur, berasal dari segmen proksimal dan bergerak kedepan, menyumbat
haustra. sedangkan peristaltik massa feses kedepan, akhirnya merangsang defekasi.
b) Jhonas
Makanan yang telah dicerna dan diserap di usus halus akan masuk ke usus besar
dalam bentuk cairan. Di usus besar, terjadi penyerapan air dan garam mineral oleh
dinding usus, sehingga makanan menjadi lebih padat dan berbentuk feses. Feses akan
bergerak dari usus besar ke rektum dengan bantuan gerakan peristaltik (gerakan
gelombang otot) usus. Gerakan peristaltik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti jenis dan jumlah makanan, hormon, saraf, dan refleks. Ketika rektum terisi
oleh feses, akan terjadi rangsangan pada reseptor saraf di dinding rektum, yang akan
mengirim sinyal ke otak. Otak kemudian akan mengirim sinyal balik untuk
mengendurkan sfingter (otot pengatur) anus bagian dalam, yang bersifat involunter
(tidak dapat dikendalikan secara sadar). Jika saat itu kondisi lingkungan dan
psikologis memungkinkan, maka otak juga akan mengendurkan sfingter anus bagian
luar, yang bersifat volunter (dapat dikendalikan secara sadar). Hal ini akan
memungkinkan feses keluar dari tubuh melalui anus. Jika saat itu kondisi lingkungan
dan psikologis tidak memungkinkan, maka otak akan menahan sfingter anus bagian
luar untuk tetap mengejang, sehingga feses tidak dapat keluar. Hal ini akan
menimbulkan rasa ingin BAB yang semakin kuat, sampai kondisi lingkungan dan
psikologis memungkinkan untuk BAB.

Walyani. 2021. Fisiologis bab Jurnal eprints. Universitas Diponegoro.

5) Bagaimana mekanisme lapar dan kenyang?


a) Salwa
Pusat saraf yang mengatur asupan makanan. Hipotalamus adalah pusat pengendali
selera makan terbesar :
1. Nukleus lateral hipotalamus, berfungsi sebagai pusat makan Nukleus lateralis
terletak di setiap sisi lateral hipotalamus dan berperan sebagai pusat lapar. Nukleus in
bekerja dengan cara mendorong sel saraf motorik untuk mencari makanan.
2. Nukleus ventromedial hipotalamus berperan sebagai pusat kenyang Stimulasi di
daerah ini akan menyebabkan perasaan kenyang sehingga tidak mau makan (afagia).
3. Nukleus paraventrikular, dorsomedial, dan arkuata Lesi pada nukleus
paraventrikular mengakibatkan makan dalam jumlah berlebih, sedangkan lesi pada
nukleus dorsomedial menyebabkan tidak mau makan. Adapun nukleus arkuata
merupakan daerah di mana hormon-hormon berpusat dan dikoordinasikan untuk
mengatur pengambilan makanan. Batang otak juga berperan dalam pengambilan
makanan. Dalam hal ini batang otak lebihke arah mekanisme makan, seperti sekresi
air liur, menjilat, mengunyah, menelan dil. Adapun daerah lain pada otak yang
berperan dalam pengambilan makanan adalah amygdala dan korteks prefrontalis.
Keduanya berperan dalam pengindraan bau makanan.
Batang otak juga berperan dalam pengambilan makanan. Dalam hal ini batang otak
lebihke arah mekanisme makan, seperti sekresi air liur, menjilat, mengunyah, menelan
dil. Adapun daerah lain pada otak yang berperan dalam pengambilan makanan adalah
amygdala dan korteks prefrontalis. Keduanya berperan dalam pengindraan bau
makanan. Lesi pada amygdala dapat meningkatkan selera makan namun dapat juga
menurunkannya, bergantung kepada daerah lesi itu sendiri. Salah satu efek penting
dari kerusakan di daerah amygdala adalah "kebutaan psikis", di mana penderita
mengalami kendala selera makan parsial dan tidak bisa menentukan jenis/kualitas
makanan yang dimakannya. Pada daerah-daerah yang telah disebutkan di atas,
neurotransmitter dan hormon memegang peranan penting.
Secara singkat bisa dikatakan bahwa rasa kenyang disebabkan setidaknya oleh
interaksi antara efek mekanistis makanan dalam lambung (berupa distensi atau
penggembungan lambung ole makanan) dengan efek kimia dari makanan berupa
pelepasan hormon-hormon tertentu seperti Kolesistokinin dari usus halus.

Anugrah bayu putra, Ina febriyanti, Yuantika kristella dewi. 2017. Mekanisme lapar
dan kenyang. STIKES kusuma huda.

b) Lintang
Perasaan nafsu makan dan kenyang melibatkan interaksi kompleks antara hormon dari
saluran gastrointestinal ke hipotalamus dan umpan balik selanjutnya. Di dalam
hipotalamus terdapat wilayah tertentu tempat hormon berinteraksi untuk
menghasilkan sensasi nafsu makan dan kenyang, Melalu interaksi ghrelin dan leptin
sehingga menghasilkan homeostasis energi.

Yeung AY & Tadi P. Fisiologi Obesitas Neurohormonal Nafsu Makan dan Kontrol
Rasa Kenyang. StatPearls, 2022.

c) Mangir
hormon pengatur nafsu makan seseorang

Insulin berperan dalam menurunkan kadar gula dalam darah dengan menyimpan
kelebihan gula dalam bentuk glikogen di hati dan otot. Saatsampai di otak, hormon ini
juga akan memunculkan reaksi menekan lapar (tetap kenyang). Insulin dihasilkan
oleh pancreas dan disekresikan ketika kadar gula dalam darah meningkat setalah
makan, setalah kadar gula normal kembali, sekresi insulin akanberhenti.

Leptin adalah hormon yang dihasilkan oleh jaringan adiposa (lemak) dalam tubuh.
Apabila lemak dalam tubuh menipis, maka kadar leptin akan berkurang sehingga
menyebabkan meningkatnya rasa lapar. Sebaliknya apabila jaringan lemak menebal,
kadar leptin akan meningkat sehingga menurunkan rasa lapar.

Ghrelin merupakan peptida neuroenterik pertama yang diketahui bertindak sebagai


molekul pembawa sinyal lapar dari perifer. Ghrelin meningkatkan sekresi GH,
masukan makanan dan penambahan berat badan ketika diberikan di perifer maupun
sentral. Ghrelin menghasilkan efek stimulasi makan yang lebih kuat dari peptide
oreksigenik lainnya. ghrelin diketahui mempunyai peran dalam regulasi nafsu makan
jangka pendek. Kadar ghrelin memperlihatkan variasi diurnal, yang meningkatkarena
puasa, sebelum makan dan saat malam hari, serta menurun dengan cepat (kurang dari
1 jam) oleh adanya asupan makanan terutama yang berkalori tinggi.

6) Bagaimana terjadinya mekanisme hormon pada pankreas?


a) Fadhal
Fungsi Endokrin : salurannya melalui aliran darah, dan menyalurkan hormon,
contohnya hormon insulin dan glucagon.
- Hormon insulin : berperan dalam mengendalikan gula darah, serta berperan
dalam mekanisme kenyang, yaitu Ketika kita makan nasi, gula darah akan otomatis
naik, dan insulin lah yang akan mengirimkan sinyal ke otak khususnya bagian
hipotalamus yang bertugas mengendalikan nafsu makan bahwa gula darah tibuh sudah
tinggi, dan hipotalamus menghentikan rasa lapar
- Hormon Glukagon : fungsinya berkebalikan dri insulin, yaitu meningkatkan gula
darah, ketika gula darah turun, hormon inilah yang bekerja dengan cara memicu hati
untuk mengubah gula simpanan (glikogen) menjadi glukosa, lalu melepaskannya ke
dalam aliran darah
Selain itu, pankreas juga menghasilkan sekretin dan kolesistokinin-pankreosimin
(CCK) yang berperan dalam proses pencernaan. Sekretin merangsang sekresi cairan
kaya bikarbonat dari pankreas, sedangkan CCK merangsang sekresi cairan kaya
enzim dari pankreas

1. Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Jakarta: EGC.
2. Sherwood, L. (2016). Fisiologi manusia dari sel ke sistem. Edisi 9. Jakarta: EGC.

b) Jhonas
Mekanisme hormon pada pankreas adalah sebagai berikut:
Pankreas memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai kelenjar eksokrin dan endokrin.
Sebagai kelenjar eksokrin, pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang
disekresikan ke dalam saluran pencernaan. Sebagai kelenjar endokrin, pankreas
menghasilkan hormon-hormon yang dilepaskan langsung ke dalam aliran darah.
Hormon endokrin yang dihasilkan pankreas adalah insulin dan glukagon. Keduanya
saling bekerja untuk menyeimbangkan kadar gula darah dan energi. Ketika gula darah
naik, sel-sel pankreatik akan mulai mengirimkan hormon insulin untuk menurunkan
gula darah. Insulin berfungsi untuk memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel
tubuh, terutama otot dan hati, untuk digunakan sebagai bahan bakar atau disimpan
sebagai glikogen. Ketika gula darah turun, sel-sel pankreatik akan mulai mengirimkan
hormon glukagon untuk menaikkan gula darah. Glukagon berfungsi untuk
merangsang pemecahan glikogen menjadi glukosa di hati dan lemak menjadi asam
lemak dan gliserol di jaringan adiposa. Glukosa dan asam lemak kemudian dilepaskan
ke dalam darah untuk digunakan sebagai sumber energi. Hormon insulin dan
glukagon dihasilkan oleh sel-sel khusus yang disebut pulau Langerhans di pankreas.
Pulau Langerhans terdiri dari empat jenis sel, yaitu sel alfa, sel beta, sel delta, dan sel
F. Sel alfa bertanggung jawab untuk menghasilkan glukagon, sel beta bertanggung
jawab untuk menghasilkan insulin, sel delta bertanggung jawab untuk menghasilkan
somatostatin, dan sel F bertanggung jawab untuk menghasilkan polipeptida pankreas.
Somatostatin adalah hormon yang menghambat sekresi insulin, glukagon, dan hormon
pertumbuhan. Polipeptida pankreas adalah hormon yang mengatur sekresi enzim
pankreas dan kontraksi kandung empedu. Sekresi hormon pankreas diatur oleh
berbagai faktor, seperti kadar glukosa darah, asam amino, asam lemak, hormon lain,
saraf, dan refleks. Misalnya, kadar glukosa darah tinggi akan merangsang sekresi
insulin dan menghambat sekresi glukagon, sedangkan kadar glukosa darah rendah
akan merangsang sekresi glukagon dan menghambat sekresi insulin.
Mutiara indah, dkk. 2019. Mekanisme homon. Jurnal USU

c) Dheandra
Tahapan proses sekresi insulin melalui stimulasi molekul glukosa antara lain (1)
proses dimana glukosa melewati membran sel beta dengan bantuan Glucose
transporter (GLUT) (2) glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi
didalam sel dan selanjutnya melepaskan ATP (3) ATP mengaktifkan penutupan K-
channel pada membran sel (4) Penutupan K-channel mengakibatkan terhambatnya
pengeluaran ion K dari dalam sel sehingga terjadi depolarisasi membran sel (5) Ca
channel terbuka mengakibatkan masuknya ion Ca sehingga menyebabkan
peningkatan kadar ion Ca intrasel (6) maka akan terjadi mekanisme pengeluaran
insulin.

7) Bagaimana metabolisme karbohidrat lemak dan protein dalam tubuh?


a) Keisha
Karbohidrat : Karbohidrat meliputi sekelompok senyawa organik yang mencakup
gula dan pati, serta selain karbon, karbohidrat mengandung hidrogen dan oksigen
dalam rasio yang sama dengan air (2:1). Gula adalah sumber energi yang penting bagi
tubuh dan satu-satunya sumber energi bagi otak. Hati adalah tempat metabolisme
karbohidrat dimana regulasi, penyimpanan, dan produksi glukosa berlangsung. Hati
merupakan satu-satunya organ yang mengandung glukosa kinase, enzim yang
memiliki laju reaksi tinggi (Km), mampu memfosforilasi glukosa, tapi hanya ketika
konsentrasinya tinggi. Konsentrasi yang cukup segera muncul setelah makan ketika
konsentrasi glukosa di vena porta meningkat. Setidaknya 99% dari semua energi yang
berasal dari karbohidrat digunakan oleh mitokondria untuk membentuk ATP di
dalam sel

Lemak : Lemak adalah molekul organik hidrofobik yang mencakup wax, sterol,
vitamin larut lemak, trigliserida, fosfolipid, dan senyawa lainnya. Lemak mengandung
energi potensial yang tinggi, tapi juga penting sebagai komponen struktural dari
membran sel, dalam jalur sinyal, dan sebagai prekursor pada beberapa sitokin. Asam
lemak dan derivatnya dan juga molekul yang mengandung sterol seperti kolesterol
juga dianggap sebagai lemak. Jika tidak terjadi metabolisme karbohidrat yang adekuat
(kelaparan atau diabetes mellitus tidak terkontrol), akan terjadi penumpunak asam
asetoasetat, β-hidroksibutirat, dan aseton dalam jumlah besar di dalam darah yang
mengakibatkan ketosis karena hampir semua energi dalam tubuh harus berasal dari
metabolisme lemak.

Protein : Sekitar 75% dari unsur padat dalam tubuh adalah protein. Semua protein
terdiri dari 20 asam amino yang sama, dan beberapa diantaranya harus dikonsumsi
dalam makanan karena mereka tidak dapat dibentuk secara endogen (asam amino
esensial).

Kevin Ezekia, 2017. “ Metabolisme”. Dalam Rangka Menigkuti Kepaniteraan Klinik


Madya Bagian/ SMF Ilmu Anestesi dan Reanimasi FK UNUD/RSUP Sanglah

b) Wulan
Sumber pangan merupakan unsur dominan penghasil energi dalam tubuh manusia
yang tersimpan dalam bentuk protein, karbohidrat, hingga lemak/trigliserida Ketiga
kelompok makromolekul tersebut diproses dalam pencernaan untuk memulai proses
metabolisme dan menghasilkan energi. Karbohidrat merupakan sumber energi yang
paling umum digunakan dalam proses metabolisme dalam tubuh. Katabolisme
karbohidrat dapat dipecah menjadi molekul-molekul sederhana seperti monosakarida
(glukosa dan fruktosa) dapat terjadi melalui proses pemecahan secara enzimatis yang
melibatkan enzim amilase. Senyawa glukosa yang diperoleh melalui katabolisme
karbohidrat tersebut menjadi sumber energi untuk pembentukan Adenosina Trifosfat
(ATP) dalam sel. Sedangkan kelebihan glukosa akibat proses katabolisme disimpan
sebagai cadangan energi di hati dan otot rangka dalam bentuk glikogen maupun
polimer kompleks yang kemudian diubah menjadi lemak (trigliserida) di sel adiposa
(adiposit). Demikian pula pada katabolisme protein dan lemak, katabolisme protein
umumnya terjadi didalam hati maupun pada organ lainnya seperti ginjal, usus kecil,
otot hingga pada jaringan adiposa Reaksi pemecahan atau perombakan protein
menjadi asam amino melalui pemisahan gugus amino dari kerangka karbon melalui
reaksi transaminasi. Kerangka karbon yang dihasilkan dari asam amino deaminasi dan
digunakan untuk membentuk glukosa atau lemak, hingga dapat diubah menjadi “zat
antara” yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat . Pemecahan lemak dalam
adiposit membutuhkan aksi katalitik dari tiga enzim, yakni triasilgliserol lipase,
digliserida lipase dan monogliserida lipase. Proses perombakan tersebut dimulai dari
pemecahan asam lemak dan gliserol menjadi asetil KoA dan memasuki siklus Krebs
untuk diubah menjadi fosfogliseraldehid.

Henggu, Krisman Umbu dan Yopi Nurdiansyah. 2021. Review dari Metabolisme
Karbohidrat, Lipid, Protein, dan Asam Nukleat. 3 (2). 10-14

8) Bagaimana struktur histologi jaringan dari organ penyusun yang terdapat dalam
proses pencernaan?
a) Mangir
Struktur histologi saluran pencernaan umumnya terdiri dari empat lapisan utama,
yaitu mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa. Tunika mukosa terdiri dari lapisan
epitel dan lamina propria, sementara tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat
dengan pembuluh darah, limfe, dan pembuluh saraf. Tunika muskularis terdiri dari
otot polos dan otot lurik, sedangkan tunika serosa merupakan lapisan terluar saluran
pencernaan. Contoh struktur histologi saluran pencernaan ikan gabus menunjukkan
bahwa esofagus, lambung, dan ususnya memiliki lapisan-lapisan tersebut
b) Intan
Saluran pencernaan pada prinsipnya tabung mempunyai dinding dengan pola struktur
umum yang sama.. Dari arah lumen ke luar, lapisan penyusun dindingnya adalah:
- Tunica mucosa, dilengkapi dengan :
- Epithelium
- Lamina propria
- Lamina muscularis mucosae
- Tela submucosa
- Tunica muscularis, tersusun oleh :
- Stratum circulare
- Stratum longitudinale
- Tunica serosa atau berupa tunica adventitia
dr. Ahmad Husairi, M.Ag, M.Imun, dr. Didik Dwi Sanyoto, M.Kes, M.Med.Ed, dkk. ,
2018, SISTEM PENCERNAAN - TINJAUAN ANATOMI, HISTOLOGI, BIOLOGI,
FISIOLOGI DAN BIOKIMIA

Anda mungkin juga menyukai