Dosen : Dr. Suharni A. Fachrin, SKM, M. Kes Latar Belakang • Pada hakekatnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu usaha untuk menciptakan perlindungan dan keamanan dari berbagai risiko kecelakaan dan bahaya, baik fisik, mental maupun emosional terhadap pekerja, perusahaan, masyarakat dan lingkungan. Disamping itu, keselamatan dan kesehatan kerja diharapkan dapat menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan kerja yang tinggi (Sucipto, 2014 dalam Suzana dkk, 2018). • Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada lampiran 1 pedoman penerapan SMK3 wajib melaksanakan perencanaan K3 yang didalamnya berisi identifikasi potensi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko (PP nomor 50 Tahun 2012 dalam Suzana dkk, 2018). • Sumber bahaya di tempat kerja dapat berupa faktor fisik, kimia, biologis, psikologis, fisiologis, serta mental psikologis atau tindakan dari manusia sendiri merupakan penyebab terjadinya kecelakaan akibat kerja. Pengertian Bahaya (Hazard) • Bahaya adalah suatu sumber yang berpotensi menimbulkan kerusakan misalnya cidera, sakit, kerusakan properti, lingkungan atau gabungan dari semuanya. Bahaya merupakan suatu karakteristik yang menjadi satu atau melekat pada suatu bahan, kondisi, sistem dan peralatan (Anita, 2012). • Bahaya adalah suatu keadaan yang memungkinkan atau berpotensi terhadap terjadinya kejadian kecelakaaan berupa cedera, penyakit, kematian, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi operasional yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008). • Bahaya adalah segala sesuatu termasuk situasi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan atau gangguan lainnya. Karena hadirnya bahaya maka diperlukan upaya pengendalian agar bahaya tersebut tidak menimbulkan akibat yang merugikan (Soehatman Ramli, 2010). • DIS/ISO 45001 mendefinisikan bahaya sebagai “sumber atau situasi yang berpotensi untuk menyebabkan cedera dan sakit”. Dengan kata lain, sifat / ciri / karakteristik dari proses produksi yang memiliki kemampuan untuk membahayakan individu. • Menurut OHSAS 18001 bahaya adalah sumber, kondisi atau tindakan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan atau cidera pada manusia, kerusakan, atau gangguan lainnya. Sumber-sumber Bahaya • Manusia
• Peralatan
• Bahan atau material
• Lingkungan Dampak Bahaya • Suatu bahaya kesehatan akan muncul bila seseorang
kontak dengan sesuatu yang dapat menyebabkan
gangguan atau kerusakan bagi tubuh ketika terjadi pajanan (exposure) yang berlebihan. Bahaya kesehatan dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh pajanan suatu sumber bahaya di tempat kerja. • Bahaya Faktor Kimia : Gas, uap, debu, kabut, asap • Bahaya Faktor Fisik : Kebisingan, pencahayaan, getaran mekanis, getaran mesin, iklim kerja, radiasi, • Bahaya Faktor Biologi : Virus, bakteri, jamur, parasit, binatang • Bahaya Faktor Ergonomi : Posisi kerja, proses kerja, tata letak, cara mengangkat beban • Risiko Pribadi dan Psikologis : Pengaturan jam kerja dan jam istirahat, beban atau volume pekerjaan, pajanan lingkungan kerja, tanggung jawab, kerja monoton Metode Identifikasi Bahaya • Metode Perbandingan Metode ini membandingkan rancangan terhadap suatu standard atau desain, seperti daftar periksa (checklist). • Metode Fundamental Merupakan cara yang tersusun untuk memotivasi orang yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman mereka dengan tujuan mengidentifikasi bahaya. 1. Preliminary Hazard Analysis (PHA) atau Analisis Bahaya Awal 2. Hazard Operability Study (HAZOPS) 3. Risk Based Inspection (RBI) 4. What-If 5. Failure Modes dan Effect Analysis (FMEA) atau Analisis Pola Kegagalan dan Akibat 6. Fault Tree Analysis (FTA) dan Event Tree Analysis (ETA) 7. Qualitatif Risk Assesment 8. Semi-quantitatif Risk Assesment 9. Quantitatif Risk Assesment TERIMA KASIH