Anda di halaman 1dari 5

KUNCI JAWABAN TRY OUT PELATIHAN AHLI K3 UMUM SERTIFIKASI KEMNAKER RI

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

PILIHAN GANDA

1. D 26. C 51. A 76. D


2. A 27. A 52. D 77. C
3. C 28. D 53. B 78. B
4. B 29. B 54. C 79. A
5. D 30. C 55. A 80. B
6. A 31. A 56. D 81. C
7. C 32. D 57. B 82. D
8. B 33. B 58. C 83. C
9. D 34. C 59. A 84. B
10. A 35. A 60. D 85. A
11. C 36. D 61. B 86. B
12. B 37. B 62. C 87. C
13. D 38. C 63. A 88. D
14. A 39. A 64. D 89. C
15. C 40. D 65. B 90. B
16. B 41. B 66. C 91. A
17. D 42. C 67. A 92. B
18. A 43. A 68. D 93. C
19. C 44. D 69. B 94. D
20. B 45. B 70. C 95. C
21. D 46. C 71. A 96. B
22. A 47. A 72. D 97. A
23. C 48. D 73. B 98. B
24. B 49. B 74. C 99. C
25. B 50. B 75. C 100. D

ESSAY
1. Sebutkan kewajiban pengurus sesuai UU 1/1970!
a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang-
undang ini dan semua peraturan pelaksanaannya yang berlaku bagi tempat kerja yang bersangkutan, pada tempat –tempat yang mudah
dilihat dan terbaca dan menurut petunjuk pegawai pengawas attau ahli keselamatan kerja.
b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya,
pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja.
c. Menyediakan secara cuma-Cuma, semua alat pelindung diri yang diwajibkan pada tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya dan
menyediaakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan peyunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut
petunjuk pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja. (Bab X Kewajiban Pengurus Hal. 132 Kitab UU K3)
2. Apa yang dimaksud dengan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja?
a. Kecelakaan Kerja: Suatu kejadian yang tidak direncanakan, dan tidak diinginkan, gangguan dari pekerjaan berakibat cedera pada manusia,
kerusakan barang, dan pencemaran lingkungan. (Bab II Dasar Hukum Dan Pengertian Hal.3 Kumpulan Modul K3)
b. Kecelakaan: adalah peristiwa yang tidak dikehendaki dan tidak diduga yang mengganggu jalannya proses aktivitas yang telah ditentukan
dari semula dan dapat mengakibatkan kerugian jiwa atau harta benda (Bab II Dasar Hukum dan Pengertian Kumpulan Modul K3)
3. Mengapa setiap karyawan harus dilakukan pemeriksaan awal, berkala maupun khusus?
Permen No. Per-02/1980 :
Pasal 2 ayat (1)
Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja agar tenaga kerja yang diterima berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak
mempunyai penyakit menular yang akan mengenai tenaga kerja lainnya, dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukan sehingga keselamatan
dan kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan dan tenaga kerja lain dapat terjamin.
Pasal 3 ayat (1)
Pemeriksaan kesehatan berkala dimaksudkan untuk mempertahankan derajat kesehatan tenaga kerja sesudah berada dalam pekerjaannya,
serta memiliki kemungkinan adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan seawal mungkin yang perlu dikendalikan dengan usaha-usaha
pencegahan.
Pemeriksaan kesehatan khusus dimaksudkan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap tenaga kerja atau
golongan-golongan tenaga kerja tertentu.
4. Sebutkan tugas, kewajiban dan wewenang ahli K3 umum!
- Tugas AK3 Umum:
Membantu pimpinan perusahaan atau pengurus menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja, membantu pengawasan ditaatinya ketentuan-ketentuan perundang-udangan bidang K3
- Kewajiban AK3 Umum:
a. Membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan K3 sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan
penunjukannya

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO


HSE Solutions, Assessment, General Trading and Man Power
KUNCI JAWABAN TRY OUT PELATIHAN AHLI K3 UMUM SERTIFIKASI KEMNAKER RI
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

b. Memberikan laporan kepada menteri tenaga kerja atau pejabat yang ditunjuk mengenai hasil pelaksanaan tugas dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Untuk AK3 di tempat kerja satu kab dalam 3 bulan kecuali ditentukan lain
2) Untuk AK3 di perusahaan yang memberikan jasa dibidang K3 setiap saat setelah selesai melaksanakan kegiatannnya
3) Merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan /instansi yang didapat berhubungan jabatannya
- Wewenang AK3 Umum:
a. Memasuki tempat kerja sesuai keputusan penunjukan
b. Meminta keterangan dan/atau informasi mengenai pelaksanaan syarat-syarat K3 ditempat kerja dengan keputusan penunjukannya
c. Memonitor, memeriksa, menguji, menganalisa, mengevaluasi dan memberikan persyaratan serta pembinaan K3 yang meliputi:
1) Keadaan dan fasilitas tenaga kerja
2) Keadaan mesin-mesin, pesawat, alat-alat kerja, instalasi serta peralatan lainnya
3) Penanganan bahan-bahan
4) Proses produksi
5) Sifat pekerjaan
6) Lingkungan kerja
5. Sebutkan fungsi dan tugas P2K3 serta sebutkan landasan hukum pemebentukan P2K3!
Landasan hukum P2K3: Per No.04/MEN/1987 tentang P2 K3 serta tata cara penunjukan AK3
Fungsi P2K3:
a. Menghimpun dan mengolah data tentang K3 di tempat kerja
b. Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap tenaga kerja:
- Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan K3 termasuk bahaya kebakaran dan peledakan serta cara
penanggulangannya
- Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktifitas kerja
- APD bagi tenaga kerja yang bersangkutan
- Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya
c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam:
- Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerjMenentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
- Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, PAK serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan
- Mengembangkan penyuluhan dan penelitian dibidang keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic
- Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan makanan di perusahaan
- Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
- Mengembangkan pelayanan kesehatan tenaga kerja
- Mengembangkan laboratorium K3, melakukan pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan intepretasi hasil pemeriksaan
- Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, hygiene perusahaan dan kesehatan kerja
d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan
keselamatan kerja, hygiene perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja
6. Bagaimana cara penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan terkait?
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja (Permen No.03/MEN/1982)
Pasal 4 ayat 1
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kerja dapat:
a. Diselenggarakan sendiri oleh pengurus
b. Diselenggarakan oleh pengurus dengan mengadakan ikatan dengan dokter atau pelayanan kesehatan
c. Pengurus dari beberapa perusahaan secara bersama-sama menyelenggarakan suatu pelayanan kesehatan kerja
7. Jelaskan objek pengawasan lingkungan kerja serta sebutkan peraturan perundangan terkait!
- Landasan hukum Objek pengawasan lingkungan kerja: Permen N0.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan, serta penerangan
dalam tempat kerja.
Pasal 2
Setiap bangunan perusahaan harus memenuhi syarat-syarat untuk:
a. Menghindarkan kemungkinan bahaya kebakaran dan kecelakaan
b. Menghindarkan kemungkinan bahaya keracunan, penularan penyakit atau timbulnya penyakit jabatan
c. Memajukan kebersihan dan ketertiban
d. Mendapat penerangan yang cukup dan memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan
e. Mendapat suhu yang layak dan peredaran udara yang cukup
f. Menghindarkan gangguan debu, gas, uap dan bauan yang tidak menyenangkan
- Landasan hukum pengawasan lingkungan kerja:
1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1, pasal 5, pasal 8, pasal 9 dan pasal 14
2. UU No.3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO No.120 Hygiene dalam perniagaan dan kantor-kantor, pasal 7
3. PP No.7 tahun 1973 tentang pengawasan atas peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida
4. PP No.11 tahun 1875 tentang keselamatan kerja terhadap radiasi
5. PP Perburuhan No.7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja
6. Permanker No.3 tahun 1985 tentang K3 pemakaian asbes
7. Permenaker No.3 tahun 1986 tentang syarat keselamatan dan kesehatan di tempat kerja mengelola pestisida
8. Kepmenaker No.51 tahun 1986 tentang NAB faktor fisika di tempat kerja

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO


HSE Solutions, Assessment, General Trading and Man Power
KUNCI JAWABAN TRY OUT PELATIHAN AHLI K3 UMUM SERTIFIKASI KEMNAKER RI
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

9. Kepmenaker No. 187 tahun 1999 tentang Pengendalian bahan kimia berbahaya di tempat kerja
10. Instruksi menteri tenaga kerja N0.2/M/BW/BK/1984 tentang pengesahan APD
11. SE Menteri tenaga kerja No.01/1997 tentang NAB faktor kimia, udara lingkungan kerja, dll
- Objek pengawasan lingkungan kerja :
a. Faktor-faktor bahaya lingkungan kerja
b. Hygiene perusahaan
c. Pengendalian bahaya besar
d. Pestisida
e. Bahan kimia berbahaya
f. Sanitasi lingkungan
g. APD
h. Limbah industri
8. Sebutkan apa yang dimaksud dengan pengendalian lingkungan kerja!
Pengendalian lingkungan dimaksudkan sebagai penerapan metode teknik tertentu untuk menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungansampai
batas yang masih dapat ditoleransi oleh manusia dan lingkungannya.
9. Apa yang disebut dengan bahan kimia berbahaya? Sebutkan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat bahaya dari bahan kima
berbahaya!
- Bahan kimia berbahaya menurut Kepmenaker 187/MEN/1999
Pasal 1
Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia dan fisika dan/attau
toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan
- Faktor yang memengaruhi tingkat bahaya: daya racun, cara bahan kimia masuk dalam tubuh, konsentrasi, macam, dan lama paparan
bahan kimia, efek kombinasi bahan kimia, kerentanan calon korban paparan bahan kimia
10. Sebutkan kewajiban pengusaha dalam mengendalikan bahan kimia berbahaya!
Kewajiban pengusaha atau pengurus:
Pasal 16
(1) Perusahaan yang dikategorikan punya potensi bahaya besar:
a. Mempekerjakan petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja non shift sekurang-kurangnya dua
orang dan apabila dipekerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya dipekerjakan 5 orang.
b. Mempekerjakan ahli K3 kimia sekurang-kurangnya 1 orang
c. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya besar
d. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi instalasi yang digunakan
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 6 bulan sekali
f. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 2 tahun sekali
g. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali.
Pasal 17
(1) Perusahaan yang dikategorikan mempunyai potensi bahaya menengah:
a. Mempunyai petugas K3 kimia dengan ketentuan apabila dipekerjakan dengan sistem kerja non shift sekurang-kurangnya satu orang
dan apabila dipekerjakan dengan sistem shift sekurang-kurangnya dipekerjakan 3 orang
b. Membuat dokumen pengendalian potensi bahaya menengah
c. Melaporkan setiap perubahan nama bahan kimia dan kuantitas bahan kimia, proses dan modifikasi instalasi yang digunakan
d. Melakukan pemeriksaan dan pengujian faktor kimia yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
e. Melakukan pemeriksaan dan pengujian instalasi yang ada di tempat kerja sekurang-kurangnya 3 tahun sekali
f. Melakukan pemeriksaan kesehatan tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
11. Jelaskan ruang lingkup pengawasan K3 konsruksi bangunan dan sebutkan peraturan terkait!
- Ruang lingkup K3 Konstruksi bangunan:
a. Pekerjaan penggalian
b. Pekerjaan pondasi
c. Pekerjaan konstruksi beton
d. Pekerjaan konstruksi baja
e. Pekerjaan pembongkaran
- Ruang lingkup K3 sarana bangunan:
1. Perancah bangunan
2. Plumbing
3. Penanganan bahan
4. Peralatan bangunan
- Peraturan terkait:
a. UU No.1 tahun1970
b. Permenakertrans RI No. Per-01/MEN/1980 tentang K3 pada konstuksi bangunan
c. Keputusan bersama menteri tenaga kerja dan menteri pekerjaan umum No.KEP 174/MEN/86, No Kep 104/KPTS/1986 tentang
keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan konstruksi
12. Sebutkan dan jelaskan kewajiban pengurus dalam mengurangi, mencegah dan memadamkan kebakaran sesuai
Kepmenakertrans No 186/1999!
Pasal 2:

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO


HSE Solutions, Assessment, General Trading and Man Power
KUNCI JAWABAN TRY OUT PELATIHAN AHLI K3 UMUM SERTIFIKASI KEMNAKER RI
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

(1) Pengurus / pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penggulangan kebakaran di tempat kerja
(2) Meliputi:
a. Pengendalian setiap bentuk energy
b. Penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan saran evakuasi
c. Pengendalian penyebaran asap, panas dan gas
d. Pembentukan unit penggulangan kebakaran di tempat kerja
e. Penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkala
f. Memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 orang tenaga
kerja dan/atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.
13. Dalam identifikasi masalah bahaya kebakaran ditempat kerja saudara terdapat beberapa apar telah berakhir masa pakai, coba
jelaskan tindakan anda sebagai AK3!
Jika apar telah berakhir masa pakainya, segera hubungi bagian purchasing agar menghubungi suplier untuk pengisian kembali apar. Selain itu
jangan lupa dilakukan pemeriksaan jangka 6 bulan dan 12 bulan. Pengisian tabung apar harus diisi kembali dengan cara sebagai berikut:
a) Untuk asam soda, busa, bahan kimia harus diisi setiap setahun sekali.
b) Untuk jenis cairan busa yang dicampur lebih dahulu harus diisi setiap 2 tahun sekali
c) Untuk jenis tabung gas hydrocarbon berhalogen, tabung diisi setiap 3 tahun sekali.
d) Jenis-jenis lainnya diisi setiap 5 tahun sekali.
14. Sebutkan hal-hal yang berkaitan dengan instalasi penyalur petir!
Pengawasan instalasi penyalur petir diatur dalam Permenaker No.2 tahun 1989. Instalasi penyalur petir berdasarkan pasal 2, harus
direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai dengan ketentuan dalam permen dan/atau standar. Persyaratan yang harus diikuti antara
lain:
a) Kemampuan perlindungan secara teknis
b) Ketahanan mekanis
c) Ketahanan terhadap korosi
15. Sebutkan dasar hukum lift!
Dasar hukum lift:
- Permenker No. Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
- Keputusan direktur jendral pembinaan hubungan industrial dan pengawasan ketenagakerjaan no Kep-407/BW/1999 tentang persyaratan,
penunjukan, hak dan kewajiban teknisi lift
- Pemenaker No.32/2015 tentang perubahan atas Permenker No. Per-03/MEN/1999 tentang syarat-syarat keselamatan dan kesehatan
kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang
16. Mengapa seorang operator suatu peralatan / pesawat yang membahayakan dalam mengoperasikan harus mendapat lisensi dari
Depnaker?
- Sesuai Permenakertras RI no Per-09/MEN/VII/2010 tentang operator dan petugas pesawat angkat-angkut butir 10: Lisensi K3 adalah
kartu tanda kewenangan seorang operator untuk penanganan pesawat angkat-angkut.
- Untuk menentukan kelayakan si operator dalam mengoperasikan alat angkat-angkut sesuai dengan Permenker RI No Per-05/MEN/1985
tentang pesawat angkat-angkut perlu adanya perlindungan atas keselamatan kerja setiap tenaga kerja yang melakukan perbuatan,
pemasangan, pemakaian, persyaratan pesawat angkat-angkut.
- Untuk memastikan kompetensi operator dalam menjalankan suatu peralatan / pesawat dapat beroperasi dengan baik dan tanpa
masalah/kecelakaan maka harus ada lisensi
17. Jelaskan ruang lingkup pengawasan norma keselamtan dan kesehatan kerja mekanik dan sebutkan peraturan perundangan K3
terkait!
Peraturan perundangan terkait:
- Permenaker RI No. Per-04/MEN/1985 tentang pesawat tenaga produksi
- Permenaker RI No. Per-05/MEN/1985 tentang pesawat angkat-angkut
Ruang lingkup K3 mekanik:
a. Penggerak mula: mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik
1. Mesin Kalor: motor pembakar luar, motor pembakar dalam
Turbin: Memutar roda (dengan uap, air dan/atau gas
2. Kincir Angin
b. Perlengkapan transmisi tenaga mekanik: peralatan yang berfungsi untuk memindahkan daya/gerakan mekanik dari penggerak mula
ke pesawat lainnya; antara lain:
1. Pully dengan ban mesin
2. Roda gigi dengan roda gigi
3. Rantai dengan piringan roda gigi
4. Batang berulir dengan roda gigi
5. Roda-roda gesek
c. Mesin perkakas kerja: Pesawat atau alat untuk membentuk suatu bahan, barang, produk teknis dengan cara memotong, mengepres,
menarik dan/atau menumbuk; antara lain:
mesin asah, poles, pelicin, alat tuang-tempa, pelubang, mesin rol, gerigi, mesin ayak dan pemisah, mesin guntuing, mesing pengeping
dan pembelah
d. Mesin Produksi: Semua mesin peralatan kerja yang digunakan untuk menyiapkan, membentuk, membuat, merakit, finishing barang
produksi / teknis; antara lain: mesin pak & bungkus, mesin jahit dan rajut, mesin pintal dan tenun

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO


HSE Solutions, Assessment, General Trading and Man Power
KUNCI JAWABAN TRY OUT PELATIHAN AHLI K3 UMUM SERTIFIKASI KEMNAKER RI
PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO

e. Dapur: Pesawat yang dengan cara pemanasan digunakan untuk mengolah, memperbaiki sifat barang/produk barang teknis; antara
lain: dapur tinggi, dapur baja, covertor, oven
18. Sebutkan sumber-sumber bahaya yang terdapat di perusahaan saudara khususnya dibidang mekanik, pesawat uap dan bejana
tekan!
Sumber bahaya bidang mekanik, pesawat uap dan bejana tekan:
a. mekanik:
- Bagian yang bergerak - suhu fungsi - peledakan - kebisingan - listrik
- getaran - debu - gas buang - benda tajam
b. Pesawat Uap:
- listrik - getaran - peledakan
- kebisingan - terjatuhnya benda - bagian yang mempunyai beban
- suhu tinggi - bagian yang menanggung beban - terpapar zat kimia berbahaya
c. Bejana Tekan
- Peledakan - gas buang
- Suhu tinggi - terkena cairan dingin [(crygenic) mengakibatkan luka bakar]
19. Jelaskan norma ruang lingkup pengawasan K3 pesawat uap dan bejana tekan!
Ruang lingkup pengawasan bejana tekan sesuai Permenakertras No Per-01/MEN/1982 tentang bejana tekan:
- Perencanaan
- Pembuatan, perakitan, pemasangan
- Pengangkutan
- Peredaran/perdagangan
- Pemakaian/penggunaan (harus ada akte ijin)
- Pemeliharaan/perbaikan/reparasi/modifikasi
- Penyimpanan
- Pemusnahan
20. Jelaskan dasar hukum dan tujuan dari pelaksanaan sistem manajemen K3 pada setiap tempat kerja!
Dasar hukum SMK3:
- Permenakertrans RI No. Per-18/MEN/XI/2008 tentang penyelenggara audit sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
- PP No. 50 tahun 2012 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
Tujuan SMK3 menurut PP no. 50 tahun 2012:
a. Meningkatkan efektifitas perlindungan K3 yang terencana, terukur, terstruktur dan terintegrasi
b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan PAK dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh dan/atau serikat
pekerja/serikat buruh\
c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman dan efisien untuk mendorong produktifitas
21. Jelaskan 5 prinsip dasar SMK3! Dan sebutkan peraturan perundangan sebagai landasan hukum yang mewajibkan setiap
perusahaan menerapkan SMK3!
Lima prinsip dasar SMK3:
1. Kebijakan K3 dan komitmen penerapan K3
2. Perencanaan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan K3
3. Penerapan kebijakan K3
4. Pengukuran, pemantauan dan evaluasi kinerja K3
5. Tinjauan ulang dan perbaikan terus menerus
Dasar hukum : PP No. 50 tahun 2012 pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerpakan SMK3 di perusahaan
(2) Berlaku bagi perusahaan : a) mempekerjakan lebih dari 100 orang (minimal 100 orang); b) mempunyai potensi bahaya tinggi
22. Sebutkan dan jelaskan hirarki penegendalian risiko K3!
Hirarki pengendalian
- Eliminasi : Menghilangkan sumber bahaya dari tempat kerja
- Subtitusi : Mengganti alat / bahan yang memiliki potensi bahaya tinggi dengan yang potensi bahayanya lebih rendah
- Engineering Control : Melakukan rekayasa teknis untuk mengurangi potensi bahaya
- Administrative Control : Melakukan kontrol secara sistematis terhadap hal-hal yang ada di tempat kerja (orang, barang, prosedur kerja)
- APD : Memberikan alat pelindung diri pada pekerja
23. Jelaskan pengertian SMK3 dan audit SMK3!
- SMK3 : bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. (PP no. 50 tahun 2012)
- Audit SMK3: Pemeriksaan secara sistematis dan independen terhadap pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan untuk mengukur suatu
hasil kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan dalam penerapan SMK3 di perusahaan.
24. Sebutkan syarat-syarat perusahaan yang wajib menerapkan SMK3!
Berlaku bagi perusahaan (PP No. 50 tahun 2012) :
a) mempekerjakan lebih dari 100 orang (minimal 100 orang);
b) mempunyai potensi bahaya tinggi

PT. DUTA SELARAS SOLUSINDO


HSE Solutions, Assessment, General Trading and Man Power

Anda mungkin juga menyukai