BAB III
TATA LAKSANA
Pelaksanaan K3 di Puskesmas sangat tergantung dari rasa tanggung jawab
manajemen dan petugas terhadap tugas dan kewajiban masing-masing serta kerja
sama dalam pelaksanaan K3. Tanggung jawab ini harus ditanamkan melalui adanya
aturan yang jelas. Pola pembagian tanggung jawab, penyuluhan kepada semua
petugas, bimbingan dan latihan serta penegakan disiplin. Ketua organisasi / satuan
pelaksana K3 Puskesmas secara spesifik harus mempersiapkan data dan informasi
pelaksanaan K3 disemua tempat kerja, merumuskan permasalahan serta menganalisis
penyebab timbulnya masalah bersama unit-unit kerja, kemudoian mencari jalan
pemecahannya dan mengkomunikasikannya kepada unit-unit kerja, sehingga dapat
dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya memoinitor dan mengevaluasi pelaksanaan
program, untuk menilai sejauh mana program yang dilaksanakan telah berhasil. Kalau
masih terdapat kekurangan, maka perly diidentifikasi penyimpanannya serta dicari
pemecahannya.
tugas dan fungsi organisasi / unit pelaksana kesehatan dan keselamatan puskesmas
(K3Puskesmas)
a. Tugas pokok
1. Memberi rekomendasi dan pertimbangan Kepala Puskesmas mengenai
masalah-masalah yang berkaitan dengan Kesehatan dan Keselamaan Kerja
(K3)
2. Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan
prosedur.
3. Membuat program Kesehatan dan Keselamatan Kerja Puskesmas
(K3Puskesmas)
b. Fungsi
1. Mengumpulkan dan mengolah seluruh data dan informasi serta
permasalahan yang berhubungan dengan Kesehatan dan Keselamtana Kerja
(K3)
2. Membantu Kepala Puskesmas mengadakan dan meningkatkan upaya
promosi K3, pelatihan dan penelitian K3 di Puskesmas
3. Pengawasan terhadap pelaksanaan program K3
4. Memberikan saran dan pertimbangan berkaitan dengan tindakan korektif
5. Kordinasi dengan unit-unit lain yang menjadi anggota K3Puskesmas
6. Memberi nasehat tentang manajemen K3 ditempat kerja, kontrol bahaya,
mengeluarkan peraturan dan inisiatif pencegahan
7. Investigasi dan melaporkan kecelakaan dan merekomdasikan sesuai
kegiatannya.
8. Berpartisipasi dalam perencanaan pembelian peralatan baru, pembangunan
gedung dan proses
Komitmen diwujudkan dalam bentuk kebijakan tertulis, jelas dan mudah dimengerti
serta diketahui oleh seluruh karyawan puskesmas, manajemen puskesmas
mengidentifikasi dan menyediakan semua sumber daya essensial seperti pendanaan,
tenaga K3 dan sarana untuk terlaksananya program K3 di Puskesmas diwujudkan
dalam bentuk wadah K3 Puskesmas dalam struktur organisasi puskesmas. Untuk
melaksanakan komitmen dan kebijakan K3 puskesmas, perlu disusun strategi antara
lain :
1. Sosialisasi program K3 di puskesmas
2. Menetapkan tujuan yang jelas
3. Organisasi dan penugasan yang jelas
4. Meningkatkan SDM profesional di bidang K3 Puskesmas pada setiap unit kerja
di lingkungan puskesmas
5. SDM yang harus didukung oleh manajemn puncak
6. Kajian resiko (risk assesment) secara kualitatif dan kuantitatif
7. Membuat program kerja K3 puskesmas yang mengutamakan upaya peningkatan
dan pencegahan
8. Monitoring dan evaluasi secara internal dan eksternal secara berkala
Sistem kerja tim K3 bertanggung jawab kepada kepala puskemas, yang mempunyai
anggota tim bencana dan tim kewaspadaan universal. Dengan mekanisme kerja
1. Ketua organisasi / unit pelaksanana K3Puskesmas memimpin dan
mengkordinasikan kegiatan organisasi / unti pelaksanan K3Puskemas
2. Sekertaris organisasi / unit pelaksana K3Puskesmas memimpin dan
mengkoordinasikan tugas-tugas kesekretariatan dan melaksanakan keputusan
organisasi / unit pelaksana K3Puskesmas
3. Anggota organisasi / unit pelaksana K3Puskesmas mengikuti rapat organisais /
unit pelaksana K3Puskesmas dan melakukan pembahasan atas persoalan yang
diajukan dalam rapat, serta melaksanakan tugas-tugas yang diberikan organisasi
/ unit pelaksanan K3Puskesmas
Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, organisasi / unit pelaksanana
K3Puskesmas mengumpulkan data dan informasi mengenai pelaksanaan K3 di
Puskesmas. Sumber data antara lain bisa dari bagian personalia meliputi angka sakit,
tidak hadir tanpa keterangan, angka kecelakaan, khususnya yang berkaitan dengan
akibat kecelakaan. Dan sumber yang lain bisa dari tempat pengobatan puskesmas
sendiri antara lain jumlah kunjungan, P3K, dan tindakan medik karena kecelakaan,
rujukanke rumah sakit bila perlu pengobatan lanjutan dan lama perawatan dann akibat
lama berobat. Dari bagian teknik bisa didapat data kerusakan akibat kecelakaan dan
biaya perbaikan.
Puskesmas harus membuat perencanaan yang efektif agar tercapai
keberhasilan penerapan sistem manejemen K3 dengan sasaran yang jelas dan dapat
diukur. Perencanaan meliputi :
1. Pengelolaan jasa dan barang berbahaya
Barang berbahaya dan beracun (B3) adalah bahab yang bersifat dan konsentrasinya
dan atau jumlahnya baik secara langsung maupun tidak langsung dapat
mencemarkan dan merusak lingkungan hidup serta dapat membahayakan
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.
a. Jenis barang kategori B3
- Memancarkan radiasi
- Mudah meledak
- Mudah menyala atau terbakar
- Oksidator : menyebabkan reaksi oksidasi
- Racun
- Korosif : sifat bahannya menyebabkan sel kanker
- Iritasi : sifat bahannya mengakibatkan peradanga pada kulit dan selaput lendir
- Teratogenik : sifat bahannya mempengaruhi pembentukan embrio
- Mutagenik : sifat bahannya mengakibatkan perubahan kromosom
- Arus listrik
b. Jenis limbah B3 di Puskesmas Pakis
BAB IV
DOKUMENTASI
Monitoring pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja di Puskesmas Pakis
dilakukan secara internal. Monitoring dilakukan setiap sebulan sekali dengan
menggunakan ceklist penilaian yang akan dilakukan oleh penanggung jawab program
dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Monitoring internal dapat diketahui melalui :
1. Tersedia lingkungan kerja yang aman, sehat, dan produktif disemua bagian.
2. Terhindarnya karyawan dari Penyakit Akibat Kerja (PAK)
3. Tidak terjadi pengulangan kejadian yang tidak diinginkan
4. Menurunnya KTD (kejadian tidak diinginkan) di Puskesmas
5. Terciptanya dan meningkatnya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
6. Terciptanya dan terpenuhinya kepuasan pasien dan pengunjung.
Pencatatan dan pelaporan atau pendokumentasian dilakukan oleh masing-masing unit
di Puskesmas dan kegiatan secara keseluruhan dilakukan oleh penanggungjawab
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan dilaporkan pada Kepala Puskesmas.
Pencatatan dan pelaporan K3 terintegrasi ke dalam sistem pelaporan puskesmas,
meliputi :
1. Pencatatan semua kegiatan K3
2. Pencatatan dan pelaporan KAK
3. Pencatatan dan pelaporan PAK
Kepala UPTD
Puskesmas Selajambe