Oleh:
MUHAMMAD NUFUS
20131017
LEMBAR PENGESAHAN
(Dr. Asep M. I. Shiddiq, S.T., M.T.) (Dr. Adang Saputra, S.Si, M.Si.)
Wakil Direktur I
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas rahmat-
Nya sehingga Penyusunan Laporan dengan topik “Pengeboran eksplorasi
Batubara Untuk Memperoleh Data Geologi Bawah Permukaan PT Indominco
Mandiri site Bontang dapat diselesaikan. Kegiatan magang dilaksanakan di PT
ii
Indominco Mandiri, Bontang, Provinsi Kalimantan Timur mulai bulan November
2022 sampai dengan April 2023.
(Muhammad Nufus)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vi
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Tujuan Kegiatan...........................................................................................3
iv
3.6 K3 dan Lingkungan.....................................................................................29
3.6.1. Lingkungan...............................................................................................29
3.6.2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja...........................................................29
BAB V PENUTUP..............................................................................................35
5.1. Kesimpulan................................................................................................35
5.2. Saran........................................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36
LAMPIRAN.........................................................................................................38
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Indominco Mandiri17
Gambar 3.2. pengeboran open hole...................................................................18
Gambar 3.3. mata bor pengeboran touch coring................................................18
Gambar 3.4. mata bor pengeboran full coring.....................................................19
Gambar 3.5. Alat bor Dando Mintec 12.8............................................................19
Gambar 3.6. MF 455...........................................................................................20
Gambar 3.7. Core Barrel.....................................................................................20
Gambar 3.8. Pipa bor.........................................................................................21
Gambar 3.9. Pemasangan Pipa Bor ke Rotary...................................................21
Gambar 3.10. Core Box......................................................................................22
Gambar 3.11. RG Micrologger II.........................................................................23
Gambar 3.12. Winch...........................................................................................23
Gambar 3.13. Radiasi Cesiuim ..........................................................................24
Gambar 3.14. Survey Meter Logging..................................................................24
Gambar 3.15. Perencanaan Pemasangan Piezometer.......................................25
Gambar 3.16. Pengeboran Open hole untuk pemasangan piezometer..............26
Gambar 3.17. Pipa Screen.................................................................................26
Gambar 3.18. Bentonit Pellet..............................................................................27
Gambar 3.19. Koral/Gamping Putih....................................................................28
Gambar 3.20 Fomade/Polimer............................................................................28
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
vii
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 sebagai perubahan atas Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
pertambangan batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di
dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal.
Bergerak di bidang pertambangan umum batubara, PT Indominco
Mandiri (IMM) adalah perusahaan yang dikenal sebagai pemasok batubara
terkemuka di Indonesia yang telah memproduksi dan memasok batubara
berkualitas tinggi untuk pasar lokal dan internasional selama lebih dari satu
dekade. PT Indominco Mandiri (IMM) juga bergerak di bidang pembangkit listrik
dan manajemen rantai pasok energi. Namun, saat ini kegiatan usaha IMM
secara keseluruhan masih berfokus pada bidang pertambangan batubara dan
jasa terkait batubara.
Politeknik Energi dan Pertambangan (PEP) Bandung merupakan suatu
Lembaga Pendidikan Vokasi di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral yang didirikan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil
dan siap kerja di subsektor mineral dan batubara. Untuk memenuhi tuntutan
tersebut, sangatlah kurang jika hanya mengandalkan apa yang diperoleh dari
kegiatan perkuliahan maupun ektrakurikuler saja. Namun, mahasiswa juga
dituntut untuk memadukan ilmu yang sudah diperoleh dengan kondisi nyata
yang ada di lapangan. Mengingat lulusan Teknologi Geologi PEP Bandung
nantinya sebagai ahli madya, maka saat Praktik Kerja Lapangan ini mahasiswa
harus melatih semua aspek yang dibutuhkan tersebut untuk bekal saat terjun ke
dunia yang akan digelutinya nanti.
viii
Kegiatan eksplorasi batubara di dunia tambang secara umum dan rinci
erat kaitannya dengan proses pengeboran. Aktivitas pengeboran ini bertujuan
untuk memperoleh data geologi bawah permukaan yang meliputi urutan
stratigrafi batuan, posisi kedalaman batubara, ketebalan batubara, dan untuk
mendapatkan sampel batubara. Selain itu, dilakukannya pengeboran juga untuk
mengetahui bagaimana kegiatan pengeboran itu berlangsung, memahami
tahap-tahap dari pada kegiatan pengeboran, dan dapat mengetahui peralatan-
peralatan apa yang harus digunakan dalam pengeboran di lapangan.
Berdasarkan Keseluruhan Uraian di atas. Peneliti tertarik mengambil topik
“Pengeboran Eksplorasi Batubara Untuk Memperoleh Data Geologi Bawah
Permukaan PT Indominco Mandiri ini untuk laporan Praktik Kerja Industri I.
2
1.2. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ditargetkan dari kegiatan praktik kerja industri ini di antaranya
sebagai berikut:
1) Mengetahui tahap-tahap untuk kegiatan pengeboran Batubara, pengambilan
data apa saja yang digunakan untuk kegiatan pengeboran batubara dan
metode yang cocok digunakan untuk kegiatan Pengeboran Batubara untuk
memperoleh data geologi bawah permukaan.
2) Dapat memahami bisnis proses bidang geologi terutama bidang
pengeboran.
3) Dapat memahami budaya kerja di bidang industri Pertambangan.
4) Dapat terlibat dalam pekerjaan di area proses dan peralatan bidang geologi
terutama bidang pengeboran.
3
BAB II
TINJAUAN UMUM
4
Struktur tektonik yang berkembang pada cekungan kutai berarah timur laut-barat
daya (NE-SW) yang dibentuk oleh Antiklinorium Samrinda, Yang berada di
bagian timur – tenggara cekungan (Supriatna dkk., 1995). Antiklonorium
samarinda tersebut memiliki karakteristik terlipat kuat, antiklin asimetris dan
dibatasi oleh sinklin-sinklin yang terisi oleh sedimen Siliklastik Miosen (Satyana
dkk., 1999).
Gambar 2.2. Struktur Geologi Cekungan Kutai (Allen dan Chambers, 1998)
5
berupa keadaan umum daerah penelitian dan peta-peta yang menggambarkan
daerah penelitian. Data primer berupa data titik bor hasil pengeboran, data
logging dan peta lokasi pengeboran.
2.1.2. Pengeboran
Pengeboran merupakan Pekerjaan yang membutuhkan biaya besar atau
padat modal, menggunnakan teknologi tinggi dan beresiko tinggi. Pengeboran
adalah usaha secara teknis membuat lubang dengan aman sampai menembus
lapisan suatu formasi. Pengeboran batubara merupakan suatu metode yang
digunakan untuk mengetahui keberadaan batubara dan pengambilan sampel
batubara secara aktual untuk analisa kualitas serta keperluan analisa geoteknik
maupun geohidrologi. Selain itu dalam pengeboran eksplorasi batubara ini,
bertujuan lainnya untuk menambah titik informasi yang berguna untuk
meningkatkan kelas sumber daya dan cadangan serta menambah keyakinan
geologi.
6
b. Pengeboran Stratigrafi
Pengeboran stratigrafi bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai
urutan stratigrafi suatu daerah.
c. Pengeboran Struktur
Pengeboran struktur bertujuan untuk mendapatkan gambaran struktur
geologi suatu tempat untuk mendapatkan gambaran struktur geologi suatu
tempat.
d. Pengeboran eksplorasi
Pengeboran eksplorasi adalah untuk membuktikan ada atau tidaknya
suatu lapisan atau formasi. Pada permulaan pengeboran ini, data-data
pengeboran yang akurat belum tersedia sehingga memerlukan perencanaan
yang tepat dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan masalah yang
terjadi selama proses operasi pengeboran. Selain itu diperlukan pengamatan
yang teliti selama proses pengeboran dilakukan karena kedalaman lapisan
batuan memiliki sifat-sifat batuan berbeda yang ditembus oleh mata bor belum
diketahui, data-data sifat batuan yang diamati perlu dicatat sesuai
kedalamannya.
e. Pengeboran Deliniasi
f. Pengeboran eksploitasi
Pengeboran eksploitasi bertujuan untuk meningkatkan pengurasan
terhadap reservoir produksi sekaligus meningkatkan produksi. Pengeboran
sumur eksploitasi memerlukan biaya jauh lebih murah karena data-data sumur
sudah lengkap seperti kedalaman dan ketebalan lapisan atau formasi, jenis dan
sifat batuan yang ditembus mata bor dan lain-lain. Sumur eksplorasi dapat
diubah fungsinya menjadi sumur eskploitasi dengan catatan sumur sumur
eksplorasi tersebut bernilai ekonomis untuk diproduksikan
7
2.1.5. Jenis-jenis Pengeboran Berdasarkan Lokasinya
a. Pengeboran Darat
8
Desain pengeboran yang dilakukan bisa bergantung pada kebutuhan
yang ditunjang kebijakan masing-masing perusahaan.. Contohnya eksplorasi PT
Adaro Indonesia pada site Paringin Selatan (2010). Reconnaissance drilling
dilakukan dengan spasi 1 km dan 200 m pengeboran coring untuk identifikasi
struktur dan stratigrafi batubara (laporan eksplorasi 2010), kombinasi
pengeboran ini dilakukan untuk mendukung setiap kebutuhan informasi yang
dibutuhkan dan efisiensi biaya pengeboran yang dikeluarkan.
9
organoklastik. Lingkungan pembentukan batubara sendiri harus merupakan
cekungan anaerob, yaitu tidak ada oksigen yang terlibat dalam prosesnya.
Gambar 2.3. Tahap penggambutan dan pembatubaraan serta faktor-faktor yang memengaruhinya
(Kentucky Geological Survey, 2012)
10
Secara umum, klasifikasi batubara di indonesia dibagi menjadi brown coal
dan hard coal (SNI13-6011-1999, 1999).
11
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-
640.HT.01.01.TH’89 tertanggal 20 Januari 1989. Perusahaan ini memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. Berdasarkan Akta No. 30
tertanggal 11 Mei 2009 dan Akta No. 24 tertanggal 14 Agustus 2009, dibuat di
hadapan Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, SH., sebagaimana
telah disetujui oleh Surat Keputusan Menteri Hukum & HAM No. AHU-
41810.AH.01.02.Tahun 2009 tertanggal 27 Agustus 2009, maksud dan tujuan
perusahaan adalah berusaha dalam bidang pertambangan, pembangunan,
pengangkutan, perbengkelan, perdagangan, perindustrian dan jasa.
Pemegang saham mayoritas ITM saat ini adalah Banpu Minerals Pte. Ltd.
sebanyak 65,14%, dan saham publik sebanyak 31,79%. Perusahaan memiliki
mayoritas saham di empat belas anak perusahaan dan mengoperasikan tujuh
konsesi pertambangan di pulau Kalimantan, meliputi Kalimantan Timur, Tengah
dan Selatan. Keempat belas perusahaan tersebut adalah PT ITM Indonesia
(ITMI), PT ITM Batubara Perkasa (IBP), PT ITM Batubara Utama (IBU), PT ITM
Energi Utama (IEU), PT Bharinto Ekatama (BEK), PT Energi Batubara Perkasa
(EBP), PT Gasemas, PT Indominco Mandiri (IMM), PT Jorong Barutama
Greston, PT Kitadin, PT Nusa Persada Resources, PT Tambang Raya Usaha
Tama, PT Tepian Indah Sukses, dan PT Trubaindo Coal Mining.
12
Megah Tbk (ITM), yang bidang usahanya adalah pertambangan, konstruksi, dan
perdagangan umum. Lokasi pertambangan batu bara serta fasilitas
penunjangnya berada di wilayah Bontang Selatan, Kota Bontang, Provinsi
Kalimantan Timur. PT Indominco Mandiri mulai berdiri pada 11 November 1988
sebagai anak perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk. Pada 5 Oktober
1990, Indominco menandatangani Perjanjian Kerjasama Pengusahaan
Pertambangan Batubara (PKB2B) Nomor 097.B.Ji/292/U/90 dengan Perusahaan
Umum Tambang Batubara Bukit Asam, yang kini bernama PT Bukit Asam Tbk
(PTBA). Konsesi lahan yang diberikan untuk eksplorasi adalah sebesar 99.920
hektar.
Kemudian berdasarkan SK Menteri Pertambangan dan Energi
No.481.K/MPE/1998 tanggal 8 Mei 1998, ditetapkan bahwa area pertambangan
yang dimiliki Indominco yang sedang dalam tahap eksploitasi, seluas 18.100
hektare (ha). Penetapan tersebut sudah mulai berlaku efektif sejak 1 April 1998,
hingga 30 tahun sejak Indominco disetujui untuk beroperasi secara komersial.
Area pertambangan Indominco diperluas menjadi 25.121 ha, berdasarkan SK
Dirjen Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen ESDM
No.015.K/20.01/DJG/2001 tanggal 2 Mei 2001. Persetujuan perluasan area
pertambangan Indominco itu efektif berlaku sejak 5 Oktober 2000, hingga 5
Oktober 2030.
13
Gambar 2.5. Peta Lokasi PT Indominco Mandiri, Bontang
Produk yang dihasilkan oleh ITM antara lain batubara dengan kalori
antara 5.000kkal/ kg hingga 6.000 kkal/kg. Batubara ITM diproduksi dari lima
anak perusahaan yang berlokasi di Kalimantan. Seluruh produk batubara yang
dihasilkan, dipasarkan ke Indonesia dan diekspor ke Asia, Eropa, dan kawasan
Pasifik. Proses bisnis di PT Indo Tambangraya Megah, setelah dilakukan analisis
untuk menentukan batubara yang akan ditambang, lalu dilakukan proses
pengambilan batu bara sampai pengisian (loading) batubara ke truk pengangkut.
14
Truck pengangkut akan membawa sampai ke bagian tongkang atau pelabuhan
batubara Bontang. Setelah dilakukan pembongkaran dari tongkang ke konveyor
selanjutnya port stock yard dan dimuat ke konveyor luar untuk dimasukkan ke
kapal. Setelah pemuatan kapal selesai batubara siap dikirimkan.
2.95 0.12
% % Banpu Minerals (Sin-
gapore) Pte. Ltd
Masyarakat
Saham Treasuri
31.7
Anggota Direksi dan
9% 65.1 Dewan Komisaris
4%
Gambar 2.7.Informasi Komposisi Pemegang PT. Indo
Tambangraya Megah TBK.
15
Salah satu anak perusahaan dari PT Indo Tambangraya megah yaitu PT
Indominco Mandiri (IMM) yang berlokasi di Kabupaten Bontang, Kutai
Kartanegara dan Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dimana sebelum masuk tahap
penambangan batubara, dilakukan terlebih dahulu eksplorasi batubara dengan
menggunakan pengeboran batubara. Indominco sendiri dalam pengeboran
batubara menggunakan tiga metode yaitu, open hole, full coring, dan touch
coring. Setelah dilakukan pengeboran, hasil coring tersebut akan dianalisis untuk
mengetahui apakah daerah prospek di tambang atau tidak.
16
BAB III
1) Karyawan tetap.
2) Tenaga perbantu dari kontraktor penyedia tenaga kerja. Karyawan proyek
dengan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu.
17
Gambar 3.1. Struktur Organisasi PT Indominco Mandiri
18
3.2.3. Full coring
Full coring adalah teknik pengeboran yang dilakukan di atas sampai
bawah kedalaman yang direncanakan dengan mengambil sample corring tanpa
melakukan open hole. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih
mendetail mengenai data variasi batuan (stratigrafi) dari dalam lubang bor.
19
2). MF 455
MF 455 adalah alat berat yang mengangkut persediaan air bila sewaktu-
waktu terjadi kerusakan pada kompressor, sehingga dapat menggunakan air
untuk melakukan proses pemboran.
20
4). Pipa Bor (Drill Road)
Pipa bor merupakan alat yang dipakai dalam melakukan proses
pengeboran yang berguna untuk meneruskan putaran dan tekanan mesin mata
bor dan merupakan jalan cairan pengeboran. Pipa bor yang digunakan adalah
NWY yang berdiameter kecil. Fungsinya untuk kegiatan pengeboran dimana pipa
bor ini meneruskan putaran dan tekanan mesin ke mata bor.
21
5). Corebox
Core box berfungsi untuk menempatkan core hasil pengeboran. Core box
terbuat dari papan kayu dengan panjang 1m dan lebarnya disesuaikan dengan
kebutuhan.
Dalam proses geophisycal logging seorang well site geologist bertanggung jawab
mengawasi secara keseluruhan proese logginhg. Well site geologist berhak
menghentikan proses logging, jika terjadi kondisi yang tidak aman dalam proses
loging. Selani itu, well site geologist juga bertugas menentukan estimasi interval
batubara (kedalaman dan ketebalan) dari hasil pembacaan geophisycal logging.
22
Dalam melakukan metode geophisycal logging membutuhkan peralatan
untuk melaksanakan kegiatan tersebut, adapun peralatan yang digunakan dalam
melaksanakan kegiatan geophisycal logging antara lain:
1). RG Micrologger II
RG Micrologger II adalah suatu alat yang dipakai dalam geophisycal
logging yang berfungsi sebagai pengolah data yang diterima dari probe dan
serba mengatur konfigurasi penyimpanan data hasil dari pengidentifikasi formasi
batuan oleh probe.
2). Winch
Winch adalah alat yang digunakan untuk menggulung kabel dan untuk
penyambungan probe serta penghantar arus menuju probe (alat yang masuk ke
dalam lubang bor yang mengandung sensor) dengan panjang kabel maksimal 30
meter
23
3). Radiasi Cesium
Radiasi cesium adalah salah satu sumber energi yang digunakan untuk
pengukur gamma dan density jenis sehingga dapat mengetahui litologi di bawah
permukaan dan dapat mendeteksi batuan yang ada di bawah permukaan, jenis
radiasi yang digunakan adalah radiasi cesium 137.
24
3.3.3. Piezometer
Piezometer merupakan alat pengukur tekanan air pori suatu lubang yang
di pasang alat piezometer yang dimasukkan mencapai kedalaman lapisan tanah
yang akan diukur tekanan air porinya. Untuk mendapatkan fluktasi muka air pipa
piezometer diperlukan data pembacaan awal setalah piezometer terpasang.
Pengukuran ini biasanya dilakukan setiap hari, sampai diperoleh hasil tiga kali
pembacaan menunjukkan angka yang relative tetap. Selain pengukuran awal,
juga dilakukan pengukuran berkala dilaksanakan pada interval waktu tertentu,
lamanya pengukuran pengukuran tergantung dari rencana teknis.
25
Gambar 3.16. pengeboran open hole untuk pemasangan piezometer
26
2). Bentonit pellet
Bentonit adalah tanah liat alami dengan tekstur halus dan lembut yang
memiliki kemampuan membengkak dan menjadi gel jika terdispersi dalam air
yang digunakan dalam konstruksi, terutama dalam pekerjaan penggalian dan
pondasi.
Sifat utama bentonite adalah memiliki daya serap air yang tinggi dan kemampuan
memuai yang baik. Oleh karena sifat ini, bentonite memiliki karakteristik yang
khas.
Dalam proses pemasangan piezometer bentonit pellet digunakan untuk
menahan material baik di bawah atau di atas pipa screen agar pipa screen tidak
tercampur dengan material, cara kerja dari bentonit pellet adalah dengan
mengeras dalam kurun waktu satu jam lebih, sehingga material yang ada di
bawah maupun di atas tidak akan masuk ke dalam pipa screen.
27
Gambar 3.19. koral/gamping putih
28
biaya yang dibutuhkan tentu saja ada perjanjian kontrak pengeboran, beberapa
hal penting dari kontrak pengeboran adalah:
Setiap hal tersebut harus dapat dideskripsikan secara detail di dalam kontrak.
Dalam hal pembayaran tenaga kerja juru bor biasanya dibayar per shift dan
sesuai dengan kedalaman lubang yang dibor, sedangkan wellsite geologist
dibayar sesuai dengan perjanjian mulai dari kegiatan eksplorasi sampai target
tercapai.
29
2. Meningkatkan safety performance para pengawas sehingga mampu
melakukan identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta pengawasan safety
di area masing-masing.
3. Meningkatkan awareness safety seluruh karyawan.
4. Pelaksanaan seluruh sistem, prosedur dan standart safety seluruh karyawan
5. Melaksanakan audit keselamatan kerja.
BAB IV
30
diselidiki lebih lanjut, dan mengumpulkan informasi umum tentang kondisi
geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah.
31
tersebut, maka memerlukan pola pengeboran dengan jarak lubang bor yang
lebih dekat.
32
Touch Core adalah teknik pengeboran yang awalnya dilakukan dengan
metode Open Hole dan ketika mata bor menyentuh batubara (indikasi dari
lubang bor keluarnya sample cutting batubara dan air berwarna hitam akibat
batubara tergerus serta insting dari juru bor diangkat dan mata bor akan diganti
dengan jenis mata bor khusus untuk pengambilan sample Core serta ditambah
Core barrel untuk tempat penampungan sample Core selama pengambilan
(ukuran Core barrel lebih kurang 1,60 meter). Jadi bila batubara lebih tebal akan
dilakukan pengambilan Coring ini dan biasanya juru boe atau Driller lebih
menguasai teknik ini (seperti kecepatan putaran mata bor dan kecepatan pompa
lumpur bor).
Full core adalah teknik pengeboran yang dilakukan di atas sampai bawah
kedalaman yang di rencanakan dengan mengambil sample corring tanpa
melakukan metode open hole. Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan data
yang lebih mendetail mengenai data variasi batuan (stratigrafi) dari dalam lubang
bor.
33
Gambar 4.3. Full Coring
34
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
35
5.2. Saran
1. Pencatatan Daily drilling report oleh well site dilapangan sebaiknya dilakukan
pencatatan yang lebih detail, baik itu dari segi warna, dan litologinya.
2. Untuk menjaga keberlangsungan dari alat bor agar tetap baik dan berfungsi
dengan aman sebaiknya dilakukan setiap hari pengecekan pada komponen-
komponen dari kerangka mesin bor yang rentan akan kerusakan.
3. Dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja sebaiknya lebih di perhatikan
baik itu alat pelindung diri (APD) yang selalu dikenakan ketika pengeboran
berlangsung, dan juga kebersihan lingkungan di area pengeboran.
DAFTAR PUSTAKA
Allen, G.P., Chambers, J.L.C., (1998). Sedimentation in the Modern and Miocene
Mahakam Delta, Indonesian Petroleum Association, Jakarta.
Elliot, M.A. dan YOHE, G.R.(1981). The Coal Indsutry And Coal Research And
Development In Prospective.
ITM.(2020).Laporan Tahunan.
36
Mora, S., Garcia, N., dan Gardini, M., (2001). Lower Kutei Basin Synthesis,
TOTAL internal report, TOTAL E&P Indonesie: Unpublished.
Smakowski, dkk, (2011). Sumber Daya Mineral – Kritis Atau Defisit Untuk
Ekonomi Uni Eropa Dan Polandia.
Satyana, A.H., Nugroho, D., Surantoko, I., (1999). Tectonic controls on the
hydrocarbon habitats of the Barito, Kutei, and Tarakan Basins, Eastern
Kalimantan, Indonesia : major dissimilarities in adjoining basins. Journal of
Asian Earth Sciences 17.
Supriatna, S., A. Sudradjat & H.Z. Abidin., (1995). Geology of the Muara Tewe
sheet area, Kalimantan., Quadrangle 1715, 1:250,000. Geol. Res. Dev.
Centre, Bandung.
37
LAMPIRAN
Lampiran 1
Dokumentasi kegiatan praktik
kerja industri di PT Indominco
Mandiri
38
Gambar 1. Kegiatan di Area Pengeborang (Drilling)
39
Gambar 2. Alat Bor Dando Mintec 12.8
40
Gambar 4. Unreconsiled dan Reconsiled data Pengeboran dan data Geophysical Logging
41
Gambar 6. Area Office Geology
42
Lampiran 2
Lembar Bimbingan Akademik
43
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tempat/Tanggal Lahir : tanjung dalam, aceh. 13 agustus 2022
Alamat Rumah : lorong dayah malikussaleh, dusun damai, desa rawa
itek,
Panton labu, kecamatan tanah jambo aye, kab aceh utara
Nomor Telp Rumah : tidak ada
Nomor Handphone : 082218299761
Alamat e-mail : muhammadnfciba130802@gmail.com
Asal Sekolah : SMA Negeri 3 Citra Bangsa Tanah jambo aye
Nama Orang Rua
a. Ayah : Zulkifli
b. Ibu : Nurmala
Pekerjaan Orang Tua
a. Ayah : Wiraswasta
b. Ibu : IRT
Nomor HP Orang Tua : 085277175181
Nama Dosen Wali dan/atau Dosen Pembimbing :
URAIAN PARAF
NO TANGGA KETERANGAN
L KONSULTASI/BIMBINGAN DOSEN
PEMBIMBING
44
1 10 Memperbanyak gambar , dan
November kurangi tulisan, supaya orang
tidka jenuh memperhatikan
presentasinya
2 16 Mengetahui apa yang sudah
November di tampilkan di presentasi dan
menjelaskan nya semaksimal
mungkin
3 14 Perbaiki typo dan tulisan
Desember mirin, dan harus bisa
menjelaskan secara detail apa
yang di tampilkan di bahan
presentasi
4 30
Desember
URAIAN PARAF
NO TANGGA KETERANGAN
KONSULTASI/BIMBINGAN DOSEN
45
PEMBIMBING
L
1 18 Menambahkkan secara detail
November peta geologi regional daerah
praktik kerja industri dan
menjelaskan nya dengan baik
2 11 Antar sub bab lebih di perjelas
Desember lagi, dan di perhatikan
typonya
46