Anda di halaman 1dari 7

KULIAH KE-2 GEOLOGI UMUM – SEMESTER GENAP 2020-2021

PERUBAHAN BENTUK MUKA BUMI


Dosen : Prof. Dr. Ir. R. FEBRI HIRNAWAN, IPU
WAHYU BUDHI KHORNIAWAN, ST., MT

SUB-CPMK : Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan konsep tektonik lempeng


dan pembentukan bumi, • Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
susunan sifat fisik bumi

Materi Kajian : Perubahan bentuk kerak bumi

1. Bumi dan Geologi

 Geologi adalah disiplin studi tentang planet bumi, yang meliputi asal-usul kejadian dan
proses yang berlangsung pada material-material penyusunnya, produk yang dihasilkan,
dan sejarah planet tersebut termasuk bentuk-bentuk kehidupan sejak kejadiannya (Bates &
Jackson, 1983; McNeil, 1999). Lihat definisi geologi menurut AGI (American Geological
Institute) pada Modul Kuliah Ke-1.

 Kerak bumi retak-retak sebagai lempeng-lempeng tektonik yang bergerak dinamik.


Gerakan terjadi akibat aliran arus konveksi di bawah kerak bumi sebagai aliran termal
massa mantel bumi, yang diakibatkan perbedaan temperatur dari bagian-bagian massa
mantel pada posisi-posisinya di antara dekat ke permukaan bumi sampai ke kedalaman ke
arah inti bumi. Sebelum bahasan teori tektonik lempeng dilanjutkan mari kita lihat dulu
bentuk dan geometri bumi.

 Berikut di bawah ini disajikan bagian penampang bumi dan bentuk bumi yang bundar
seperti bola, disertai bagian bagiannya, dan ukuran masing-masing bagian tsb.

➢ Panjang jari-jari Bumi 6.400 km.


➢ Inti bumi (besi & nikel) berradius 3.475 km,
➢ Mantel (batuan silikat) berketebalan radial 2.895 km.
➢ Kerak bumi berketebalan 36 sampai 40 km
➢ Bagian luar inti bumi (besi fasa cair) pada 2500 – 3000OK, tekanan 1,50 – 3,00 juta atm
➢ Bagian dalam inti relatif kecil dengan radius 1.255 km (padat), tekanan 3,50 juta atm
➢ Berat jenis inti bumi 10 sampai 12 gr/cc.
Gambar 1. Bumi dengan bagian-bagiannya yaitu kerak bumi, mantel, inti luar
dan inti dalam (Strahler & Strahler, 1961)

2. Teori Tektonik Lempeng (Plate Tectonic Theory)

 Kerak Bumi

➢ Kerak bumi retak-retak membentuk lempeng-lempeng samudera dan benua (lempeng


tektonik) yang selalu bergerak dinamik saling bertumbukan, bergeseran, dan
berjauhan (saling menjauh)
➢ Lempeng-lempeng tektonik bergerak dinamis ke berbagai arah → tumbukan atau
regangan

➢ Bukti keterdapatan Mid oceanic Ridge, Transform Fault, Through merupakan dasar
pengembangan teori tektonik lempeng (Hess, 1962).

➢ Penting :

 Tumbukan lempeng benua dengan lempeng samudera → membentuk daratan


dengan zona-zona mineralisasi, magmatis, volkanis, menghasilkan wilayah
berpotensi ESDM (potential energy and mineral resources) , kemudian gempa,
gerakan tanah → menghasilkan wilayah berkebencanaan geologi (geological
hazards) di bahas di belakang → SGW (Satuan Genetika Wilayah).

 Tumbukan-tumbukan lainnya ialah lempeng benua dengan benua atau lempeng


samudera dengan samudera. Semua peristiwa ini tidak menghasilkan portensi
ESDM

 Gambar berikut disajikan untuk mengilustrasikan bentuk kerak bumi yang retak-retak
sebagai lempeng-lempeng tektonik benua dan samudera dan selalu bergerak dinamik,
menyebabkan terjadinya tektonika.

Gambar 2. Konfigurasi Struktur Kerak bumi (Strahler & Strahler, 1961)


 Pergerakan arus konveksi pada bagian atas massa mantel, diilustrasikan pada Gambar 3
berikut ini untuk difahami, sebagai penyebab deformasi dan pergerakan lempeng tektonik
di atasnya secara saling menjauh (divergen) atau mendekat dan bertumbukan (konvergen)

(b)

Gambar 3. Dua model deformasi kerak bumi oleh arus konveksi (Holmes, 1945)

 Pada Gambar 3 atas (a) diilustrasikan arus konvensi penyebab tensi (tarikan) di bawah
lempeng benua (atas) dan lempeng samudera (bawah) yang menyebabkan proses
pemekaran lantai samudera (sea floor spreading), lalu di bawahnya (b) tumbukan dua
lempeng sesama lempeng benua (atas) dan dua lempeng berbeda yaitu lemp[eng
samudea (kiri) dan lempeng benua (bawah).
 Kemudian pada Gambar 4 di bawah ini disajikan pemekaran lantai samudera yang
menyebabkan benua Afrika makin mejauh dari benua Amerika (AmerikaSelatan).
Sebelumnya sekitar 180 juta tahun yang lalu kedua benua itu menyatu seperti pada
Gambar 3 (atas) pada sebelum tarikan arus konvenksi di bawah lempeng benua atau
continent.

Gambar 4. Divergensi pada Mid Oceanic Ridge pada dasar lautan Atlantik, akibat Convection
Current (See Floor Spreading) menyebabkan dua benua Amerika-Afrika makin
menjauh atau samudera tsb makin meluas.

3. Evolusi Perubahan Bentuk Permukaan Bumi

• The Geological Society of London 2003


Gambar 5. Peta tekanan dunia (stress map of the world) menunjukkan kinematika arah
Gerakan lempeng-lempeng benua secara konvergensi (kompresional), divergensi
(tensional).
 Di bawah ini disajikan Gambar 6 yang mengilustrasikan evolusi pergerakan kerak bumi
berupa lempeng-lempeng benua yang semua menyata dan berangsur-angsur memisah
satu dengan yang lainnya menjadi benua-benua terpisah.

Gambar 6. Evolusi pergerakan benua-benua di dunia (Strahler & Strahler, 1961)

 Gambar 6 : (A). Pada awak mulanya sekitar 225 juta tahun yang lalu (225 m.y) kerak bumi
merupakan satu kestuan benua yang disebut Pangaea, lalu (B). pecah pada sekitar 180
m.y menjadi Laurasia (bagian utara) dan Gondwana (selatan), (C) semua benua makin
saling menjauh sampai kurun waktu 125 m.y, D dan E menunjukkan kondisi sebaran benua
makin menjauh dan berakhir seperti sekarang ini. Gambar 7 lebih jelas memperlihatkan
benua2 menyatu Pangaea pada bola dunia.
Gambar 7. Benua menyatu bernama Pangaea (Wikiwand.com)

4. Zona Mineralisasi

 Penting : Sebagai patokan eksplorasi sumberdaya mineral dan energi


Teori tektonik lempeng mampu menjelaskan karakteristik wilayah dari berbagai aspek
unsur geologi pendukungnya
 Pembentukan Zonasi akibat tektonik lempeng sbb :
Di sebelah dalam zona subduksi Jalur Sumatera-Jawa-Nusa Tengara Barat dan Timur terus
ke Maluku terbentuk :
✓ Zona magmatisme
✓ Zona vulkanisme
✓ Zona longsoran
✓ Zona endapan batubara
✓ Zona endapan minyak bumi

5. Manfaat mempelajari geologi

 Manfaat memahami geologi bagi masyarakat dunia yang luas sampai tahun 2008
disebutkan dalam 133.000 artikel di internet, sejalan dengan uraian 601.000 artikel
tentang perkembangan dan revolusi ilmu geologi (geological sciences), dan 3.040.000
artikel tentang perkembangan teknik geologi (geological engineering) (2008)

Anda mungkin juga menyukai