Diajukan Oleh:
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Proposal Koordinator Kerja Praktik
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal kerja Praktik ini dengan baik. Proposal kerja praktik ini dibuat sebagai
salah satu syarat mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja praktik di
PT Nurmuda Cahaya.
Dalam proposal kerja praktik ini, penullis mengajukan judul Aktivitas
Pengolahan Batu Andesit Pada Unit Crushing Plant Di PT Nurmuda Cahaya,
Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat.
Penulis menyadari bahwa proposal kerja praktik ini masih belum sempurna,
baik judul maupun isinya. Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari
segenap direksi dan karyawan PT Nurmuda Cahaya sehingga penulis dapat
mencapai maksud untuk melaksanakan kegiatan kerja praktik. Penulis juga
menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis,
PROPOSAL KERJA PRAKTIK (TTA-300)
DI PT NURMUDA CAHAYA
I. JUDUL
Dalam rencana Kerja Praktik ini, pemohon mengambil judul: “AKTIVITAS
PENGOLAHAN BATUAN ANDESIT PADA UNIT CRUSHING PLANT DI PT
NURMUDA CAHAYA, DESA PANGAUBAN, KECAMATAN BATUJAJAR,
KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT”. Judul tersebut
dapat diubah sesuai dengan permintaan dari perusahaan terkait.
PERSIAPAN
TUJUAN
Tahapan dan peralatan mekanis
yang digunakan pengolahan batu
andesit di unit crushing plant,
sehingga dapat diketahui jumlah
rata – rata produksi.
PENGAMBILAN DATA
PENGOLAHAN DATA
Waktu efisien kerja alat
Efektifitas kerja alat
Produksi akhir pengolahan
Sketsa alur pengolahan
PENYUSUNAN LAPORAN
Hasil akhir berupa suatu analisa
sehingga dapat menjawab tujuan
pada kesimpulan kemudian di
evaluasi dalam bentuk Saran
Gambar 5.1
Diagram Alir Kegiatan Kerja Praktik
VI. TEORI DASAR
6.1 Andesit
6.1.1 Pengertian Andesit
Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil
bentukan lelehan magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan
tempat ditemukan, yaitu di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam
pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran
air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split
dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesia
membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun.
6.1.2 Keterbentukan dan Mineralogi Andesit
Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam
golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma
tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat
pendinginan magma pada temparatur antara 1500 - 2500°C membentuk andesit
berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas,
kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan
piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.
Mineral yang ada dalam andesit ini berupa kalium felspar dengan jumlah
kurang 10% dari kandungan felspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari
10%, felspatoid kurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan
andesit berdasarkan kepada kandungan mineral tambahannya yaitu andesit
hornblenda, andesit biotit dan andesit piroksen.
6.1.3 Sifat Fisika Andesit
Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat,
alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor
dan air. Prosentasi kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di
beberapa tempat. Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna
dalam keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai
kasar, andesit mempunyai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 kg/cm2 dan
berat jenis antara 2,3 - 2,7 kg/cm3 bertekstur porfiritik, keras dan kompak.
6.1.4 Produktivitas Alat Berat
Dunia pertambangan sangat erat sekali ketergantungannya dengan alat
berat. Kegiatan utama dalam dunia pertambangan adalah gali-muat-angkut
dimana pada kegiatan tersebut menggunakan alat berat yang memiliki spesifikasi
maupun harga yang bervariasi. Maka perhitungan akan produktivitas alat
merupakan modal penting dalam manajemen suatu proyek pertambangan.
Dalam perhitungan produktivitas alat berat di dunia pertambangan satuan
yang umum digunakan adalahn Ton/jam atau BCM/jam, jika dihasilkan
perhitungan dengan satuan yang tidak sesuai atau tidak diinginkan maka perlu
dikonversi. Hal ini berkaitan dengan jumlah cadangan yang akan ditambanng,
sehingga akan diketahui umur tambang. Dari premis tersebut maka dapat
diketahui perhitungan umur tambang adalah:
Dalam menghitung produktivitas dari alat jaw crusher dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:
(nt x Han)-Pisr
PiJC = We
keterangan :
P = Produktivitas Alat (m3/jam)
nt = Jumlah Trip
Han = Kapasitas Alat Angkut Nyata
Pisr = Produktivitas Sirdam (ton/hari)
We = Waktu kerja efektif, (jam)
Untuk kapasitas alat angkut nyata dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Han = Hat x Ffa
Atau
Keterangan:
Han = Kapasitas Alat Angkut Nyata (Lcm)
Hat = Kapasitas Alat Angkut Teoritis (Lcm)
Hmt = Kapasitas Alat Muat Teoritis (Lcm)
FFa = Faktor Pengisian Bucket Alat Angkut (%)
FFm = Faktor Pengisian Bucket Alat Muat (%)
np = Jumlah Pengisian
Sebagai perbandingan perhitungan produksi jaw crusher dapat juga
dihitung dengan menggunakan cara menghitung kapasitas nyata dari dumptruck
dengan cara persamaan sebagai berikut ini:
Hn = np x Hm x FFm x SF x ρi
Keterangan:
Hn = Kapasitas nyata dumptruck
Np = Jumlah Pemuatan
Hm = Kapasitas alat muat (bcm)
FFm = Fill factor alat muat (%)
ρi = density insitu
6.1.5 Efisiensi Kerja
Effisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu kerja efektif
dengan waktu yang tersedia. Sedangkan, waktu kerja produktif adalah waktu
yang digunakan untuk mengahasilkan produksi, berarti terdapat waktu-waktu
yang seharusnya karena adanya hambatan.
Pada umumnya efisiensi kerja dipengaruhi oleh keahlian operator,
keadaan peralatan, keadaan medan kerja, cuaca dan keadaan material. Adapun
hambatan yang tidak bias dihindari seperti melumasi kendaraan, memperbaiki
kerusakan kecil alat, memindahkan peralatan dan mempersiapkan front kerja.
Effisiensi kerja selalu berubah-ubah tergantung factor-faktor di atas dan jarang
sekali waktu yang digunakan dengan sebenar-benarnya.
Dengan demikian untuk menghitung effisiensi kerja dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
We
E = x 100 %
Wp
Keterangan:
We = Waktu kerja efektif (menit/hari)
Wp = Waktu kerja Produktif (menit/hari)
Untuk mencari waktu kerja efektif bisa dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
We = Wp - (Wn + Wu)
Keterangan:
We = Waktu kerja efektif (menit/hari)
Wp = Waktu kerja Produktif (menit/hari)
Wn = Waktu hambatan yang disebabkan oleh faktor alat (menit/hari)
Wu = Waktu hambatan yang disebabkan faktor manusia (menit/hari)
Tabel 5.1
Klasifikasi Effisiensi Kerja
Klasifikasi Effisiensi Operator (%)
Baik Sekali > 83
Baik 75-82
Cukup 65-74
Buruk <64
Sumber: Ir. Partanto, Pemindahan Tanah Mekanis
T = 0,6 x Lr x So
WxV
Pibc =
L
Keterangan:
Pibc = Produktivitas belt conveyor
W = Berat Material (ton)
V = Kecepatan belt (km/jam)
L = Panjang belt (m)
Keterangan:
Q = Kapasitas conveyor (ton/jam)
q = Berat muatan tiap meter (kg/m)
v = Kecepatan pemindahan (m/s)
Untuk menghitung besar produksi dan looses belt conveyor aktual
digunakan metode Penampang dengan sebagai berikut:
P = Pr. X We
V = P / ρL
Looses = Pn-1 – Pn
Keterangan
T = Berat / jam (kg/m)
v = Kecepatan conveyor (m/s)
Pr = Produktifitas (ton/jam)
P = Produksi (ton/shift)
We = Waktu kerja efektif (Jam)
ρL = Density looses (ton/LCM)
Pn-1 = Produksi sebelum conveyor (ton/shift)
Pn = Produksi conveyor (ton/shift)
6.2.5 Hopper
Merupakan suatu alat untuk menampung material sebelum material
dimasukkan ke dalam alat peremuk batu (crusher). Biasanya hopper dibuat dari
pelat baja yang dibentuk sehingga dapat menampung material yang akan di
proses. Dengan material yang ditampung lebih dahulu di dalam hopper, maka
pemberian umpan pada crusher dapat diatur secara kontinyu oleh feeder.
6.2.6 Feeder
Feeder adalah suatu alat yang berfungsi untuk memberikan umpan (feed)
kepada alat crusher secara teratur dan kontinu. Penggunaan feeder pada
dasarnya disesuaikan dengan anjuran yang diberikan oleh pabrik penghasil
feeder itu sendiri, agar hasil yang diperoleh bisa semaksimal mungkin.
Keterangan:
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
6.3.3 Working Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal umpan (tF) yang terbesar dengan efective set
(Se) dari crusher.
WRR = tF/Sec.
6.3.4 Apparent Reduction Ratio
Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)
ARR =0,85G/Sod.
Screen 1
Screen 2
Screen 3
Split
Gambar 6.2
Diagram Alir Proses Pengolahan Batuan Andesit
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Kerja praktik ini diharapkan berlangsung selama 30 hari dengan waktu
pengerjaan disesuaikan pada kebijakan PT Nurmuda Cahaya.
Tabel 7.1
Perincian Rencana Kerja Praktik
WAKTU KEGIATAN - TAHUN 2019 (BULAN/MINGGU)
JENIS KEGIATAN 14 Oktober – 24 November
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Orientasi Lapangan
Kegiatan Lapangan
Evaluasi Data
Penyusunan Laporan
Ket : : kegiatan yang tidak dilakukan
: kegiatan yang dilakukan
X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai acuan dalam melaksanakan
kerja praktik. Judul pada kerja praktik ini dapat berubah dan dapat disesuaikan
bila telah diterima oleh PT Nurmuda Cahaya. Besar harapan kami akan bantuan
segenap pimpinan dan karyawan di PT Nurmuda Cahaya, demi kelancaran serta
suksesnya pelaksanaan Kerja Praktik yang akan kami laksanakan dan tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih yang sebesarnya.