Anda di halaman 1dari 18

AKTIVITAS PENGOLAHAN BATU ANDESIT PADA UNIT

CRUSHING PLANT DI PT NURMUDA CAHAYA


DESA PANGAUBAN, KECAMATAN BATUJAJAR
KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT

PROPOSAL KERJA PRAKTIK (TTA-300)


Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mata Kuliah
Kerja Praktik (TTA-300) Pada Program Studi Pertambangan
Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung Tahun Akademik
2019/2020

Diajukan Oleh:

Kevin Erwansyah Akbar (100.701.10.012)


Pringgo Panji Utama Widoatmoko (100.701.14.115)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
1441 H / 2019 M
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : AKTIVITAS PENGOLAHAN BATU ANDESIT PADA UNIT


CRUSHING PLANT DI PT NURMUDA CAHAYA, DESA
PANGAUBAN, KECAMATAN BATUJAJAR, KABUPATEN
BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT

Peserta : 1. Kevin Erwansyah Akbar (100.701.10.012)


2. Pringgo Panji Utama Widoatmoko (100.701.14.115)

Bandung, Oktober 2019

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing Proposal Koordinator Kerja Praktik

Solihin, Ir., M.T. Elfida Moralista,S.Si., M.T.


NIK.D.90.0.117 NIK.D.95.0.219

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambangan

Dono Guntoro, Ir., M.T


NIK.D.99.0.304
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal kerja Praktik ini dengan baik. Proposal kerja praktik ini dibuat sebagai
salah satu syarat mendapatkan kesempatan untuk melakukan kerja praktik di
PT Nurmuda Cahaya.
Dalam proposal kerja praktik ini, penullis mengajukan judul Aktivitas
Pengolahan Batu Andesit Pada Unit Crushing Plant Di PT Nurmuda Cahaya,
Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat.
Penulis menyadari bahwa proposal kerja praktik ini masih belum sempurna,
baik judul maupun isinya. Semoga proposal ini menjadi pertimbangan dari
segenap direksi dan karyawan PT Nurmuda Cahaya sehingga penulis dapat
mencapai maksud untuk melaksanakan kegiatan kerja praktik. Penulis juga
menyampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan proposal ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik.

Bandung, Oktober 2019

Penulis,
PROPOSAL KERJA PRAKTIK (TTA-300)
DI PT NURMUDA CAHAYA

I. JUDUL
Dalam rencana Kerja Praktik ini, pemohon mengambil judul: “AKTIVITAS
PENGOLAHAN BATUAN ANDESIT PADA UNIT CRUSHING PLANT DI PT
NURMUDA CAHAYA, DESA PANGAUBAN, KECAMATAN BATUJAJAR,
KABUPATEN BANDUNG BARAT, PROVINSI JAWA BARAT”. Judul tersebut
dapat diubah sesuai dengan permintaan dari perusahaan terkait.

II. LATAR BELAKANG


Pertambangan merupakan kegiatan dalam rangka upaya pencarian,
penambangan, pengolahan, pemanfaatan, dan penjualan bahan galian. Kegiatan
penambangan adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengambil
endapan bahan galian dari dalam dan luar permukaan bumi berupa batuan atau
material yang berharga kemudian dapat dimanfaatkan secara ekonomis. Seiring
makin pesatnya pembangunan, kebutuhan konsumen terhadap pembangunan
pun kian naik terhadap pembangunan seperti pembuatan jalan raya, gedung-
gedung, perumahan maupun lapangan terbang dan untuk keperluan
pembangunan lainnya, yang tentunya dalam hal ini akan terjadi peningkatan
akan permintaan bahan-bahan baku penunjang yang salah satu diantaranya
adalah material utama batu andesit serta tanah galian yang nantinya diproses
kembali menjadi batu split hingga abu batu.
Meningkatnya kegiatan pembangunan nasional maka kebutuhan material
split juga akan meningkat, melihat hal tersebut perusahaan tambang andesit
harus mampu meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan material
tersebut. Salah satu perusahaan tambang batu andesit yang masih aktif pada
saat ini yaitu PT Nurmuda Cahaya yang berlokasi di Jalan Raya Cimareme KM.5
no 69 A, Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat,
Propinsi Jawa Barat merupakan lokasi kegiatan kerja praktik penulis.
Luasnya kegiatan penambangan yang diusahakan oleh perusahan ini,
maka kegiatan pengamatan dilapangan maupun dalam pembahasan hasil
pengamatan hanya membahas mengenai aktivitas pengolahan andesit dari unit
Primary Crusher, Secondary Crusher dan Screening hingga menghasilkan
beberapa produk seperti Split.
Melihat pada profil PT Nurmuda Cahaya yang mendukung latar belakang
dalam Kerja Praktik kami khususnya pengolahan batu andesit. Dengan melalui
Kerja Praktik, kami bermaksud melakukan pengamatan dan penelitian mengenai
cara pengolahan batuan andesit.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud dari Kerja Praktik ini yaitu untuk mengamati, mempelajari dan
mengetahui secara langsung aktivitas pengolahan batu andesit secara
keseluruhan yang dilakukan di PT Nurmuda Cahaya, serta mengamati alat-alat
yang digunakan pada proses pengolahan batu andesit hingga akhirnya batu
andesit tersebut siap dipasarkan.
Tujuan dari kerja praktik ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas
pengolahan batu andesit yang meliputi:
1. Mengetahui tahapan pengolahan batu andesit dan peralatan mekanis
yang digunakan pengolahan batu andesit pada unit crushing plant.
2. Mengetahui jumlah rata-rata produksi setiap alat mekanis yang digunakan
3. Mengetahui efisiensi kerja setiap peralatan mekanis yang digunakan.
4. Mengetahui nilai Reduction Ratio setiap peralatan mekanis yang
digunakan pengolahan batu andesit pada unit crushing plant.
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi target produksi pada
aktivitas pengolahan batu andesit di PT Nurmuda Cahaya.

IV. RUANG LINGKUP MASALAH


Adapun batasan-batasan masalah yang akan diamati pada kerja praktik ini
meliputi:
1. Evaluasi pada tahap-tahap pengolahan batu andesit di PT Nurmuda
Cahaya
2. Peralatan mekanis yang digunakan untuk menunjang kegiatan
pengolahan batu andesit di PT Nurmuda Cahaya.
3. Evaluasi produktivitas pada pengolahan batu andesit di PT Nurmuda
Cahaya
V. METODOLOGI KERJA PRAKTIK
Metoda yang digunakan oleh penulis dalam penulisan laporan kerja
praktik adalah sebagai berikut:

PERSIAPAN

TUJUAN
Tahapan dan peralatan mekanis
yang digunakan pengolahan batu
andesit di unit crushing plant,
sehingga dapat diketahui jumlah
rata – rata produksi.

PENGAMBILAN DATA

DATA PRIMER DATA SEKUNDER

 Waktu hambatan kerja  Literatur laporan pendahulu


 Waktu kerja efektif & produktif  Profil perusahaan
 Data ritase & kapasitas alat angkut  Spesifikasi alat
 Dimensi alat mekanis pengolahan  Peta daerah lokasi penelitian
 Dimensi dan kecepatan conveyor  Densitas batuan
 Ukuran feed dan produkta tiap alat
 Dokumentasi

PENGOLAHAN DATA
 Waktu efisien kerja alat
 Efektifitas kerja alat
 Produksi akhir pengolahan
 Sketsa alur pengolahan

PENYUSUNAN LAPORAN
Hasil akhir berupa suatu analisa
sehingga dapat menjawab tujuan
pada kesimpulan kemudian di
evaluasi dalam bentuk Saran

Gambar 5.1
Diagram Alir Kegiatan Kerja Praktik
VI. TEORI DASAR
6.1 Andesit
6.1.1 Pengertian Andesit
Andesit termasuk jenis batuan beku kategori menengah sebagai hasil
bentukan lelehan magma diorit. Nama andesit sendiri diambil berdasarkan
tempat ditemukan, yaitu di daerah Pegunungan Andes, Amerika Selatan.
Peranan bahan galian ini penting sekali di sektor konstruksi, terutama dalam
pembangunan infrastruktur, seperti jalan raya, gedung, jembatan, saluran
air/irigasi dan lainnya. Dalam pemanfaatannya dapat berbentuk batu belah, split
dan abu batu. Sebagai negara yang sedang membangun, Indonesia
membutuhkan bahan galian ini yang terus setiap tahun.
6.1.2 Keterbentukan dan Mineralogi Andesit
Jenis magma diorit merupakan salah satu magma terpenting dalam
golongan kapur alkali sebagai sumber terbentuknya andesit. Lelehan magma
tersebut merupakan kumpulan mineral silikat yang kemudian menghablur akibat
pendinginan magma pada temparatur antara 1500 - 2500°C membentuk andesit
berkomposisi mineral felspar plagioklas jenis kalium felspar natrium plagioklas,
kuarsa, felspatoid serta mineral tambahan berupa hornblenda, biotit dan
piroksen. Andesit bertekstur afanitik mikro kristalin dan berwarna gelap.
Mineral yang ada dalam andesit ini berupa kalium felspar dengan jumlah
kurang 10% dari kandungan felspar total, natrium plagioklas, kuarsa kurang dari
10%, felspatoid kurang dari 10%, hornblenda, biotit dan piroksen. Penamaan
andesit berdasarkan kepada kandungan mineral tambahannya yaitu andesit
hornblenda, andesit biotit dan andesit piroksen.
6.1.3 Sifat Fisika Andesit
Komposisi kimia dalam batuan andesit terdiri dari unsur-unsur, silikat,
alumunium, besi, kalsium, magnesium, natrium, kalium, titanium, mangan, fosfor
dan air. Prosentasi kandungan unsur-unsur tersebut sangat berbeda di
beberapa tempat. Andesit berwarna abu-abu kehitaman, sedangkan warna
dalam keadaan lapuk berwarna abu-abu kecoklatan. Berbutir halus sampai
kasar, andesit mempunyai kuat tekan berkisar antara 600 - 2400 kg/cm2 dan
berat jenis antara 2,3 - 2,7 kg/cm3 bertekstur porfiritik, keras dan kompak.
6.1.4 Produktivitas Alat Berat
Dunia pertambangan sangat erat sekali ketergantungannya dengan alat
berat. Kegiatan utama dalam dunia pertambangan adalah gali-muat-angkut
dimana pada kegiatan tersebut menggunakan alat berat yang memiliki spesifikasi
maupun harga yang bervariasi. Maka perhitungan akan produktivitas alat
merupakan modal penting dalam manajemen suatu proyek pertambangan.
Dalam perhitungan produktivitas alat berat di dunia pertambangan satuan
yang umum digunakan adalahn Ton/jam atau BCM/jam, jika dihasilkan
perhitungan dengan satuan yang tidak sesuai atau tidak diinginkan maka perlu
dikonversi. Hal ini berkaitan dengan jumlah cadangan yang akan ditambanng,
sehingga akan diketahui umur tambang. Dari premis tersebut maka dapat
diketahui perhitungan umur tambang adalah:
Dalam menghitung produktivitas dari alat jaw crusher dapat
menggunakan rumus sebagai berikut:

(nt x Han)-Pisr
PiJC = We

keterangan :
P = Produktivitas Alat (m3/jam)
nt = Jumlah Trip
Han = Kapasitas Alat Angkut Nyata
Pisr = Produktivitas Sirdam (ton/hari)
We = Waktu kerja efektif, (jam)
Untuk kapasitas alat angkut nyata dapat dicari dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:
Han = Hat x Ffa

Atau

Han = Hmt x FFm x np

Keterangan:
Han = Kapasitas Alat Angkut Nyata (Lcm)
Hat = Kapasitas Alat Angkut Teoritis (Lcm)
Hmt = Kapasitas Alat Muat Teoritis (Lcm)
FFa = Faktor Pengisian Bucket Alat Angkut (%)
FFm = Faktor Pengisian Bucket Alat Muat (%)
np = Jumlah Pengisian
Sebagai perbandingan perhitungan produksi jaw crusher dapat juga
dihitung dengan menggunakan cara menghitung kapasitas nyata dari dumptruck
dengan cara persamaan sebagai berikut ini:

Hn = np x Hm x FFm x SF x ρi

Keterangan:
Hn = Kapasitas nyata dumptruck
Np = Jumlah Pemuatan
Hm = Kapasitas alat muat (bcm)
FFm = Fill factor alat muat (%)
ρi = density insitu
6.1.5 Efisiensi Kerja
Effisiensi kerja merupakan perbandingan antara waktu kerja efektif
dengan waktu yang tersedia. Sedangkan, waktu kerja produktif adalah waktu
yang digunakan untuk mengahasilkan produksi, berarti terdapat waktu-waktu
yang seharusnya karena adanya hambatan.
Pada umumnya efisiensi kerja dipengaruhi oleh keahlian operator,
keadaan peralatan, keadaan medan kerja, cuaca dan keadaan material. Adapun
hambatan yang tidak bias dihindari seperti melumasi kendaraan, memperbaiki
kerusakan kecil alat, memindahkan peralatan dan mempersiapkan front kerja.
Effisiensi kerja selalu berubah-ubah tergantung factor-faktor di atas dan jarang
sekali waktu yang digunakan dengan sebenar-benarnya.
Dengan demikian untuk menghitung effisiensi kerja dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
We
E = x 100 %
Wp

Keterangan:
We = Waktu kerja efektif (menit/hari)
Wp = Waktu kerja Produktif (menit/hari)
Untuk mencari waktu kerja efektif bisa dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut:

We = Wp - (Wn + Wu)

Keterangan:
We = Waktu kerja efektif (menit/hari)
Wp = Waktu kerja Produktif (menit/hari)
Wn = Waktu hambatan yang disebabkan oleh faktor alat (menit/hari)
Wu = Waktu hambatan yang disebabkan faktor manusia (menit/hari)

Tabel 5.1
Klasifikasi Effisiensi Kerja
Klasifikasi Effisiensi Operator (%)
Baik Sekali > 83
Baik 75-82
Cukup 65-74
Buruk <64
Sumber: Ir. Partanto, Pemindahan Tanah Mekanis

6.2 Pengolahan Andesit


6.2.1 Alur Pengolahan Andesit
Pengolahan andesit yaitu bertujuan untuk mereduksi ukuran yang sesuai
dengan berbagai kebutuhan. Untuk kegiatan ini dilaksanakan melalui unit
peremukan (crushing plant).
Tabel 5.2
Klasifikasi Crushing
Ukuran Ukuran
Klasifikasi Alat/mesin
feed product
1. Jaw Crusher 12 - 60 inci 4 - 6 inci
Primay Crushing
2. Gyratory Crusher 12 - 60 inci 4 - 6 inci
1. Gyratory Cone
Crusher
Secondary Crushing 2. Roll Crusher 6 - 8 inci 1/2 - 3/8 inci
3. Gravity Stamp Mill
4. Hammer Mill
Tertiary 1. Ball Mill
Crushing/Fine 2. Tube Mill 3 inci 50 - 200 mesh
Grinding 3. Rod Mill
Sumber: David.J.Spottiswood, Errot.G.Kelly. 1982. Introduction to Mineral Processing. John Willey and Son
Sedangkan secara singkat, tahapan pengolahan meliputi:
1. Peremukan dengan primary crusher seperti jaw crusher, cone crusher atau
gyratory crusher yang dilanjutkan dengan Secondary crusher.
2. Setelah melalui tahap peremukan, dilanjutkan dengam proses pengangkutan
menggunakan ban berjalan;
3. Pemisahan menggunakan pengayak (screen);
4. Penghalus ukuran dengan rotopactor.
6.2.2 Primary Crusher
1. Pengertian Jaw Crusher
Terdiri dari dua plat (crushing face) yang terbuat dari pelat baja, yang
berhadap-hadapan, membentuk sudut kecil ke arah bawah, dimana salah
satu pelat diam dan yang satu lagi dapat bergerak membuka dan
menutup seperti rahang binatang (jaw). Pelat jaw yang diam ditahan pada
crusher frame (rangka jaw crusher) disebut: fix crusher. Pelat jaw yang
satu lagi ditahan pada sumbunya sebelah atas dan dapat bergerak sedikit
mendekat dan menjauh dari fix jaw, disebut swing jaw. Sedangkan
Pengaturan Jaw Crusher meliputi lebar discharge, throw dan kecepatan.
Cara paling baik untuk menaksir biaya operasi alat jaw crusher adalah
dari data yang diberikan oleh pemakaian power, perawatan dan keausan.
Ketiga komponen tersebut mencakup kurang lebih 90% dari biaya total.
Efisiensi alat jaw crusher dinyatakan dengan HP per ton atau KWH per
ton produksi atau sebaliknya Ton produksi per HP atau KWH.
2. Pengelompokan Jaw Crusher
a. Blake Type Jaw Crusher: Swing Jaw tertahan pada porosnya sebelah
atas, sehingga apabila swing jaw bergerak membuka dan menutup,
maka amplitudo terbesar terdapat sebelah bawah. Lubang
penerimaan di bagian atas tetap ukurannya,sedang lobang
pengeluaran sebelah bawah berubah-ubah, sehingga produk nya
bervariasi.
b. Dodge Type Jaw Crusher: Swing jaw tertahan pada porosnya
sebelah bawah, sehingga amplitudo terbesar sebelah atas. Jadi
lobang penerimaannya berubah-ubah, sehingga lobang pengeluaran
hampir tetap ukurannya,sehingga produknya pun lebih rata
ukurannya.
c. Universal Type Jaw Crusher: Swing jaw tertahan dan berporos
dibagian tengah, sehingga lobang pengeluaran dapat berubah-ubah
(sudah tidak dipakai).
3. Karakteristik Jaw Crusher
a. Ukuran jaw crusher biasanya ditentukan oleh ukuran dari receiving
opening (lobang penerimaan), yaitu gape x panjang receiving
opening (dalam inci, kecuali disebutkan satuan yang lain)
b. Semua jaw crusher mempunyai lobang pengeluaran (discharge
opening) yang dapat di atur, minimum closed setting biasanya 1/6
sampai 1/8 gape.
c. Ukuran umpan yang masuk ke dalam jaw crusher ditentukan oleh
ukuran gape, dimana tebal bongkahan terbesar yangmasuk ke
lubang penerimaan sebaiknya tidak melebihi 80 - 90 % dari gape
agar tidak ada proses pengeluaran,lepas dari gigitan jaws.
d. Kapasitas Jaw crusher ialah produk hasil pemecahan yang melalui
discharge opening per satuan waktu, dinyatakan dalam ton per jam,
dan secara empiris dinyatakan dengan rumus (Taggart)

T = 0,6 x Lr x So

keterangan: T = Kapasitas (ton/jam)


Lr = Panjang receiving opening (in)
So = Lebar discharge opening (in)
4. Faktor-faktor yang memengaruhi kapasitas jaw crusher
a. Luas discharge opening pada open set
b. Sifat-sifat batuan
c. Moisture content (kadar air)
d. Throw
e. Frekuensi dari swing jaw
5.2.3 Screen
Screen adalah suatu alat pengayakan yang permukaannya memiliki
celah-celah atau lubang yang banyak, dimana tingkat efisiensinya ditentukan
berdasarkan kesempurnaan proses pemisahan material yang diinginkan di atas
permukaan screen tersebut. Proses pemisahan material ini dikatakan baik bila
perbandingan antara jumlah undersize dan jumlah oversize yang dihasilkan dari
proses tersebut sesuai dengan yang diinginkan untuk proses selanjutnya. Dalam
industri pengolahan material hasil tambang, screen digunakan untuk:
a. Mengatur masuknya oversize kedalam crusher
b. Menyiapkan ukuran umpan yang diinginkan pada psoses selanjutnya
c. Menghasilkan produk akhir yang sesuai dengan kebutuhan
6.2.4 Belt Conveyor
Belt conveyor atau ban berjalan adalah salah satu alat yang mendukung
kelancaran proses produksi serta memiliki peran dalam meningkatkan dan
mencapai sasaran produksi yang diinginkan. Untuk itu, pemilihan belt conveyor
harus sesuai dengan kondisi peralatan lainnya. Agar kapasitas dapat tercapai
dengan baik, hal paling penting yang harus diperhatikan dalam pemilihan belt
conveyor adalah kecepatan dan lebar belt.
Untuk mengetahui produktivitas belt conveyor dapat ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:

WxV
Pibc =
L

Keterangan:
Pibc = Produktivitas belt conveyor
W = Berat Material (ton)
V = Kecepatan belt (km/jam)
L = Panjang belt (m)

Sumber: Modul Crushing Basic, Heidelberg Cement


Gambar 6.1
Belt Conveyor
Belt conveyor dapat digunakan untuk mengengkut material baik yang
berupa “unit load” atau “bulk material” secara mendatar ataupun miring. Yang
dimaksud dengan “unit load” adalah benda yang biasanya dapat dihitung
jumlahnya satu per satu, misalnya kotak, kantong, balok dll. Sedangkan Bulk
Materials adalah material yang berupa butir-butir, bubuk atau serbuk, misalnya
pasir,dll.

Q = 3,6 q.v (ton/jam)

Keterangan:
Q = Kapasitas conveyor (ton/jam)
q = Berat muatan tiap meter (kg/m)
v = Kecepatan pemindahan (m/s)
Untuk menghitung besar produksi dan looses belt conveyor aktual
digunakan metode Penampang dengan sebagai berikut:

Pr = Kecepatan (m/jam) x Berat/jam (T)

P = Pr. X We

V = P / ρL

Looses = Pn-1 – Pn
Keterangan
T = Berat / jam (kg/m)
v = Kecepatan conveyor (m/s)
Pr = Produktifitas (ton/jam)
P = Produksi (ton/shift)
We = Waktu kerja efektif (Jam)
ρL = Density looses (ton/LCM)
Pn-1 = Produksi sebelum conveyor (ton/shift)
Pn = Produksi conveyor (ton/shift)
6.2.5 Hopper
Merupakan suatu alat untuk menampung material sebelum material
dimasukkan ke dalam alat peremuk batu (crusher). Biasanya hopper dibuat dari
pelat baja yang dibentuk sehingga dapat menampung material yang akan di
proses. Dengan material yang ditampung lebih dahulu di dalam hopper, maka
pemberian umpan pada crusher dapat diatur secara kontinyu oleh feeder.
6.2.6 Feeder
Feeder adalah suatu alat yang berfungsi untuk memberikan umpan (feed)
kepada alat crusher secara teratur dan kontinu. Penggunaan feeder pada
dasarnya disesuaikan dengan anjuran yang diberikan oleh pabrik penghasil
feeder itu sendiri, agar hasil yang diperoleh bisa semaksimal mungkin.

6.3 Reduction Ratio


6.3.1 Reduction Ratio (RR)
Reduction Ratio merupakan rasio perbandingan panjang ukuran umpan
(feed) dengan panjang ukuran produk hasil crushing. Didalam perhitungan
Reduction Ratio ini yang mempengaruhinya adalah ukuran dimensi umpan,
ukuran hasil penghancuran dan kemampuan dari setiap alat yang digunakan.
Dalam perhitungannya dapat digunakan rumus sebagai berikut:
6.3.2 Limiting Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal/lebar umpan dengan tebal/lebar produk

LRR = tF/tP = wF/wP

Keterangan:
tF = tebal umpan
tP = tebal produk
wF = lebar umpan
wP = lebar produk
6.3.3 Working Reduction Ratio
Perbandingan antara tebal umpan (tF) yang terbesar dengan efective set
(Se) dari crusher.

WRR = tF/Sec.
6.3.4 Apparent Reduction Ratio
Perbandingan antara effective gate (G) dengan effective set (So)

ARR =0,85G/Sod.

Screen 1

Screen 2

Screen 3

Split

Gambar 6.2
Diagram Alir Proses Pengolahan Batuan Andesit
VII. JADWAL PELAKSANAAN
Kerja praktik ini diharapkan berlangsung selama 30 hari dengan waktu
pengerjaan disesuaikan pada kebijakan PT Nurmuda Cahaya.
Tabel 7.1
Perincian Rencana Kerja Praktik
WAKTU KEGIATAN - TAHUN 2019 (BULAN/MINGGU)
JENIS KEGIATAN 14 Oktober – 24 November
Minggu I Minggu II Minggu III Minggu IV
Orientasi Lapangan
Kegiatan Lapangan
Evaluasi Data
Penyusunan Laporan
Ket : : kegiatan yang tidak dilakukan
: kegiatan yang dilakukan

VIII. PESERTA KERJA PRAKTIK


Adapun data peserta kegiatan Kerja Praktik di PT Nurmuda Cahaya ini
adalah sebagai berikut :
1. Nama : Kevin Erwansyah Akbar
NPM : 10070110012
Program Studi : Teknik Pertambangan
Universitas : Universitas Islam Bandung (UNISBA)
No. Telepon : +6282126952250
Alamat email : kevinerwansyahakbar@gmail.com
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Rumah : Jl. Pajajaran no.16 Kelurahan Pasir Kaliki, Kota
Bandung
2. Nama : Pringgo Panji Utama Widoatmoko
NPM : 10070114115
Program Studi : Teknik Pertambangan
Universitas : Universitas Islam Bandung (UNISBA)
No. Telepon : +6282111632908
Alamat email : widoatmoko@outlook.com
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat Rumah : Kopo Permai II B4 No.15, Desa Cangkuang Kulon,
Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
IX. PERMOHONAN PENYEDIAAN FASILITAS
Untuk menunjang terlaksananya kegiatan di atas, kami memohon
sekiranya dari pihak PT Nurmuda Cahaya dapat menyediakan fasilitas berupa :
1. Penyediaan alat-alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
kegiatan Kerja Praktek berlangsung (bila diperlukan)
2. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.

X. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai acuan dalam melaksanakan
kerja praktik. Judul pada kerja praktik ini dapat berubah dan dapat disesuaikan
bila telah diterima oleh PT Nurmuda Cahaya. Besar harapan kami akan bantuan
segenap pimpinan dan karyawan di PT Nurmuda Cahaya, demi kelancaran serta
suksesnya pelaksanaan Kerja Praktik yang akan kami laksanakan dan tak lupa
pula kami ucapkan terimakasih yang sebesarnya.

XI. DAFTAR PUSTAKA


1. Anonim, 2007. Belt Conveyor For Bulk Material, Florida, Published
by The Conveyor Equipment Manufacturers Association.
2. Barry, A. Wills, 2006. Wills’ Mineral Processing Technology: An
Introduction to the Practical Aspects of Ore Treatment and
Mineral Recovery, Oxford UK: Published By Elsevier Ltd.
3. Fuerstenau, Maurice C., dan Kenneth N. Han, 2003. Principles of
Mineral Processing, Littleton, Colorado, USA: Society for Mining,
Metallurgy, and Exploration, Inc (SME)
4. Metso Corp., 2018. Basics in minerals Processing: Edition 11, Metso
Corporation, All Rights Reserved.
5. Haryanto, D., 1983, Diktat I Pengolahan Bahan Galian, Yogyakarta:
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.
6. Staff Asissten Lab.Tambang UNISBA, 2016, Diktat Penuntun Praktikum
Pengolahan Bahan Galian, Bandung: Universitas Islam Bandung.
7. Suryadharma, Hendra dan Yoso Wigroho, Haryanto, 1998. Pengolahan,
Yogyakarta: Universitas Atmajaya.

Anda mungkin juga menyukai