Anda di halaman 1dari 147

EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT

PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT. WIJAYA NIKEL


NUSANTARA KECAMATAN POMALA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI
SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan TUGAS AKHIR


Pada Fakultas Sains Dan Teknolgi Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Oleh
Asrul
C1A2 14013

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER

KOLAKA
2022
EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT
PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA PT. JAGAT
RAYATAMA KECAMATAN PALANGGA KABUPATEN KONAWE SELATAN
SULAWESI TENGGARA

ASRUL
C1A2 14013
Program Studi Teknik Pertambangan

Abstrak

PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah salah satu perusahaan Swasta yang
melakukan penambangan dan pengolahan bijih nikel di Kabupaten Kolaka Kecamatan
Pomala, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penerapan sistem penambangan bijih nikel di
wilayah tambang PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah dengan menggunakan sistem
tambang terbuka (surface mining) dengan metode open pit. Berdasarkan keputusan
Bupati Kolaka Nomor 660.IB/45/2010 Tahun 2010 Tentang Kelayakan Lingkungan
Pertambangan. Luas wilayah kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi PT.
Wijaya Nikel Nusantara seluas 110 Ha Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor 70 tahun 2010Tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi
Produksi Kepada PT Wijaya Nikel Nusantara adalah seluas 110 Ha. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi produksi dan biaya produksi alat mekanis untuk kegiatan
pengupasan overburden.
Penambangan yang dibuat pada blok 1 dirancang untuk memenuhi target
produksi bijih nikel sebesar 60.000 ton/bulan,dengan jumlah cadangan ore sebesar
243.750,45 ton dan jumlah overburden yang akan dikupas pada blok 1 sebesar
115.543,75 ton. Biaya yang direncanakan perusahaan dalam kegiatan pengupasan
overburden yaitu sebesar Rp. 667.200.000/bulan dengan target produksi OB per bulan
28.441 ton. Biaya produksi aktual yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp
456.725.000/bulan berupa biaya sewa alat dan bahan bakar dan upah operator alat
mekanis dengan produksi OB aktual sebesar 24.329 ton/bulan dan biaya produksi per
ton OB yaitu Rp 18.773/ton maka perlu dilakukan perbaikan dan simulasi dalam
kegiatan pengupasan agar produksi tercapai. Biaya simulasi produksi OB alat mekanis
setelah perbaikan yaitu sebesar Rp 566.575.000 /bulan dengan produksi OB sebesar
32.416 ton/bulan dan biaya produksi per ton OB yaitu Rp 17.478/ton. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi produksi dan penggunaan biaya yaitu kondisi iklim, kondisi
jalan angkut, faktor efesiensi kerja dan efektivitas alat mekanis serta keserasian alat
mekanis yang tersedia.

Kata Kunci : Produksi, Biaya Produksi, Overburden.

2
EVALUATION OF PRODUCTION COSTS OF LOADING EQUIPMENT AND
TRANSPORTATION EQUIPMENT IN OVERBURDEN SLIPING ACTIVITIES AT
PT. WIJAYA NIKEL NUSANTARA

ASRU:
C1A2 14013
Mining Engineering Departement

Abstract

PT.Wijaya Nikel Nusantara is a private company that mining and processing


nickel ore in Kolaka Regency, Pomala, Southeast Sulawesi Province. Application of
nickel ore mining system in the mining area of PT. Jagad Rayatama is using an open
mining system (surface mining) with open pit methods. Based on the Decree of the
Regent of South Konawe No. 660.1B/2010 of 2010 concerning the Feasibility of the
Mining Environment. The area of the Exploration Mining Business Permit (IUP) of PT.
Wijaya Nikel Nusantara covers an area of 110 Ha Based on the Decree of the Head of
the Investment and One Stop Service Office of Southeast Sulawesi Province Number 70
Tahun 2010 concerning the approval of the Mining Business Permit (IUP) for
Production Operation to PT Wijaya Nikel Nusantara it covers an area of 110 Ha. This
study aims to evaluate the production and production costs of mechanical tools for
overburden stripping activities.
Mining made in block 1 is designed to meet the production ore target of 60,000
tons/month, with total reserves of 243,750.45 tons nicel and the amount of overburden
to be stripped of 115,543.75 tons OB. The company's planned cost in overburden
stripping activities is Rp. 667.200 million / month with a target of OB production per
month of 28,441 tons. The actual production costs incurred by the company are IDR
456,725 million / month in the form of equipment and fuel rental costs and the wages of
mechanical equipment operators with OB production is 24,329 ton and cost per OB is
IDR 18.773 / ton, it is necessary to make improvements and simulations in stripping
activities so that production is achieved. The simulation cost of mechanical equipment
production after repair is Rp.566.575.000/month with production is 32,416 ton and the
production cost per OB is Rp. 17.478/ton. The factors that affect the production and use
of costs are climatic conditions, haul road conditions, work efficiency factors and the
effectiveness of mechanical equipment and the compatibility of available mechanical
devices..

Keywords: Production, Overburden Production Cost.

3
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA
KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT. WIJAYA NIKEL
NUSANTARA,KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI
SULAWESI TENGGARA.

NAMA : ASRUL
NIM : C1A2 14013

KOLAKA, 7 Maret 2022

Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II

Rina Rembah, S.T.,M.T Ir.Sahrul.S.T.,M.T.,IPP


NIDN : 0929078102 NIDN : 091708860

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan

Ir.Sahrul.S.T.,M.T.,IPP
NIDN : 091708860

4
HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL :EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT


ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN
DI PT.WIJAYA NIKEL NUSANTARA KECAMATAN
POMALAA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI
TENGGARA

NAMA : ASRUL

NIM : C1A2 14013

Telah Diperiksa dan Disetujui oleh Dewan Penguji/Pembimbing Ujian Skripsi


Beradasarkan Surat Keputusan Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi Nomor: 171/UN56
CO3/PG.06.02/2022, pada hari Selasa 23 November 2022.

Kolaka, ,23 November 2022


Disetujui Oleh,

1. Pembimbing I
( Rina Rembah, S.T.,M.T.,CPHCM ) (…………………… )

2. Pembimbing II
( Ir. Sahrul, S.T.,M.T.,IPP
(…………………….)

Diperiksa Oleh,

1. Penguji I
( Hasrianti, S.T.,M.T) (…………………… )

2. Penguji II
( Nurfasyah, S.T.,M.T ) (…………………….)

3. Penguji III
( Arif, S.T., M.T ) (…………………….)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambanga

Ir. Sahrul, S.T.,M.T.,IPP


5
NIDN : 091708860
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir (TA) yang berjudul EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI
MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN
OVERBURDEN DI PT.WIJAYA NIKEL NUSANTARA KECAMATAN
POMALAA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Laporan Tugas
Akhir (TA ) ini tersusun karena mendapat pengarahan, bimbingan dan petunjuk-
petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir (TA) ini. Ucapan terimah kasih penulis kepada :

1. Bapak DR. Azhari S. S.TP., M.Si selaku Rektor Universitas Sembilanbelas


November Kolaka
2. Ibu Rina Rembah. S.T., M.T., CPHCM Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
3. Bapak Ir.Sahrul,S.T.,M.T.,IPP selaku Ketua Program Studi Teknik Pertambangan
Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
4. Ibu Rina Rembah. S.T., M.T sebagai pembimbing I dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir (TA) ini.
5. Bapak Ir.Sahrul.S.T.,M.T.,IPP sebagai pembimbing II dalam penyusunan Laporan
Tugas Akhir (TA) ini.
6. Seluruh Staf pengajar/dosen pembimbing mata kuliah dalam lingkup program studi
teknik pertambangan Universitas Sembilanbelas November Kolaka.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa (i) teknik pertambangan Universitas Sembilanbelas
November Kolaka yang telah banyak memberikan bantuan, sehingga Laporan Tugas
Akhir (TA) ini tersusun.

6
Penulis sangat berharap Laporan Tugas Akhir (TA) ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua sebagai mahasiswa yang senantiasa ingin memperkaya
ilmu pengetahuan sebagai usaha untuk menjadi manusia yang bisa diandalkan
dimasa yang akan datang.

Penyusun menyadari kalau Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih kurang
sempurna, sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun bagi yang
membaca.

Kolaka, 05 juli 2022


Penulis

Asrul
Nim. C1A2 1401

7
DAFT AR ISI

Hal

SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah.................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.5 ManfaatPenelitian............................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................... 3
1.7 Karangka Pikir Penelitian .................................................................. 4

BAB II TINJAUAN UMUM................................................................................ 6


2.1 Lokasi Penelitian PT.Wijaya Nikel Nusantara...................................... 6
2.2 Kesampaian Daerah.............................................................................. 7
2.3 Geologi Regional.................................................................................. 8
2.3.1 Geomorfologi.............................................................................10
2.3.2 Topografi ....................................................................................13
2.3.3 Stratigrafi ....................................................................................14
2.3.4 Struktur Geologi..........................................................................14
2.4 Sumber Daya Nikel..............................................................................15
2.4.1 Bentuk Endapan.........................................................................15
2.5 Iklim dan Curah Hujan.........................................................................15

BAB III LANDASAN TEORI............................................................................ 18


3.1 Kegiatan Pengupasan Oveburden........................................................ 18
3.1.1 Pembersihan lahan .................................................................... 18
3.1.2 Pengupasan Lapisan Tanah Penutup.......................................... 18
3.1.3 Penggalian...................................................................................19
3.1.4 Pemuatan.....................................................................................19
3.1.5 Pengangkutan..............................................................................19
3.2 Definisi Produksi..................................................................................19
3.3 Metode Pengupasan Overburden.........................................................20
3.4 Peralatan Pengupasan Overburden......................................................21

8
3.5 Faktor yang memepengaruhi Produktifitas alat...................................23
1. Jenis material.................................................................................23
2. Efesiensi operator...........................................................................23
3. Faktor pengisian.............................................................................23
4. Pola penggalian dan pemuatan.......................................................24
5. Efesiensi kerja................................................................................25
6. Waktu Edar Cycle time..................................................................25
3.6 Produktifitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut...................................26
3.7 Keserasian Kerja Alat Mekanis...........................................................27
3.8 Defenisi Biaya......................................................................................27
3.9 Biaya Produksi Stripping Overburden.................................................27
3.10 Operation Cost ( biaya operasi )........................................................28
3.11 Biaya Produksi Per Ton Overburden ................................................29
3.12 Biaya Langsung Pengupasan.............................................................29

BAB IV METODOLOGI DAN HASIL PENELITIAN...................................30


4.1 Metodologi Penelitian .........................................................................30
4.1.1 Studi Literatur ............................................................................30
4.1.2 Observasi Lapangan ...................................................................30
4.1.3 Tahap Pengumpulan Data ..........................................................31
4.1.4 Pengolahan Data ........................................................................ 32
4.1.5 Analisa Data ...............................................................................32
4.1.6 Hasil............................................................................................33
4.1.7 Pembahasan.................................................................................33
4.1.8 Kesimpulan.................................................................................33
4.1.9 Bagan Alir Penelitian .................................................................33
4.2 Hasil Penelitian....................................................................................36
4.2.1 Sistem Pengupasan Overburden Di PT. WNN..........................36
4.2.2 Waktu Kerja Tersedia.................................................................36
4.2.3 Cycle Time Alat Produksi............................................................37
4.2.4 Efesiensi Kerja Alat Mekanis Aktual..........................................40
4.2.5 Faktor Pengisian (fill faktor).......................................................41
4.2.6 Kebutuhan Alat Mekanis pengupasan Overburden....................41
a. Rencana...................................................................................41
b. Aktual......................................................................................42
c. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Alat Mekanis ....................42
d. Rencana Biaya pengupasan Overburden.................................43
4.2.7 Produktifitas Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan
Overburden (Aktual)...................................................................43
a. Produktifitas alat gali muat Excavator Komatsu PC 200........44
b. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159.......44
c. Produksi alat muat Excavator Kobelco SK 330......................45
d. Rekapitulasi Data produksi alat mekanis Kegiatan
Pengupasan Overburden Aktual.............................................46
4.2.8 Keserasian Alat Gali-Muat dan Alat Angkut aktual...................46

9
4.2.9 Produktifitas Alat Mekanis Pengupasan
Overburden (Simulasi) Biaya Produksi Penggusuran.................47
a. Efesiensi kerja Excavator Komatsu PC200 (Simulasi)............47
b. Efisiensi Kerja Excavator Kobelco SK330 (Simulasi)...........48
4.3 Perhitungan biaya Produksi Pengupasan Overburden (Aktual)...........52
a. Biaya Pemuatan Overburden Alat Muat Excavator PC200.....52
b. Biaya Pengankutan OB Alat Angkut Dump Truck Hino 500..52
c. Biaya Penumpukan OB Alat Muat Excavator Kobelco SK33053
d. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan
Pengupasan Overburden Kondisi Aktual.................................53
4.4 Perhitungan biaya Produksi Kegiatan Pengupasan Overburden
(Simulasi)........................................................................................54
a. Biaya Bahan Bakar Dan Sewa Alat Muat KomatsuPC200......54
b. Biaya Kegiatan Pengankutan OB Alat Angkut Dump Truck. .54
c. Biaya Penumpukan OB Alat Muat Excavator Kobelco
SK330………………………………………………………54
d. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya Produksi Overburden (Simulasi)
……………………………………………….55

BAB V PEMBAHASAN......................................................................................57
5.1 Kegiatan Pengupasan Overburden................................................57
5.2 Kemampuan Produksi Alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan
Overburden..................................................................................59
1. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Aktual dan Rencana59
2. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Rencana,Aktual Dan
Simulasi...................................................................................61
5.3 Perhitungan Biaya Pengupasan Overburden.................................61
1. Biaya Pengupasan Overburden Kondisi aktual.......................61
2. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Simulasi.................62
3. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Yang di
Rencanakan,Aktuan Dan Simulasi .........................................63
5.4 Keserasian Kerja Alat Mekanis Simulasi......................................65
a. Penilaian Match Faktor Setelah Simulasi Penambahan 6 Unit alat
angkut......................................................................................65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................66
6.1 Kesimpulan....................................................................................66
6.2 Saran..............................................................................................67

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................69


LAMPIRAN .........................................................................................................70

10
DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 1.1 Bagan Alir Kerangka Berpikir............................................................ 5
Gambar 2.1 Gambar Peta IUP PT. Wijaya Nikel Nusantara .............................. 6
Gambar 2.2 Gambar Peta Lokasi Kesampaian Daerah........................................ 7
Gambar 2.3 Gambar Peta Geologi Regional Pertambangan Pada PT. WNN...... 9
Gambar 2.4 Gambar Peta Geomorfologi Sulawesi Tenggara ............................. 10
Gambar 2.5 Gambar Peta Morfolog..................................................................... 12
Gambar 2.6 Gambar Peta Topografi.................................................................... 13
Gambar 2.7 Tahapan Penambangan PT. Wijaya Nikel Nusantara ..................... 17
Gambar 3.1 Gambar Excavator Komatsu PC200..................................................21
Gambar 3.2 Gambar Excavator Kobelco SK330................................................. 22
Gambar 3.3 Gambar Dump Truck Hino 500.........................................................22
Gambar 3.5 Gambar Bucket Fill Faktor ............................................................. 24
Gambar 3.6 Gambar Pola Pemuatan.................................................................... 24
Gambar 3.7 Gambar Pola Pengangkutan............................................................. 25
Gambar 4.1 Bagan Alir penelitian...........................................................................3
Gambar 5.2 Gambar Kegiatan Penggalian dan Pemuatan OB ........................... 58
Gambar 5.3 Gambar Kegiatan Pengangkutan OB ke Disposal............................ 58
Gambar 5.4 Kegiatan penumpukan OB di Disposal..............................................58
Gambar 5.6 Grafik Data Produksi Pengupasan OB Aktual...................................60
Gambar 5.7 Perbandingan Produksi Rencana, Aktual Dan
Simulasi Pengupasan OB...................................................................61
Gambar 5.8 Grafik Biaya Produksi Aktual Pengupasan Overburden....................62
Gambar 5.9 Grafik Simulasi Biaya Produksi Pengupasan OB..............................63
Gambar 5.10 Grafik Biaya Produksi Aktual dan Rencana Pengupasan OB..........64

11
DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 4.1 Waktu Kerja Tersedia............................................................................36
Tebel 4.2 Waktu Edar Alat Muat Excavator Kobelco SK330...............................37
Tabel 4.3 Waktu Edar Alat Angkut Dump Truck Hino 500..................................38
Tabel 4.4 Waktu Edar Alat Muat Excavator Komatsu PC200...............................38
Tabel 4.5 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330...................................................40
Tabel 4.6 Efesiensi Kerja Alat Angkut Truck Hino 500.......................................40
Tabel 4.7 Rencana Kebutuhan Alat Mekanis PT. WNN........................................41
Tabel 4.8 Ketersedian Alat Mekanis PT. WNN....................................................42
Tabel 4.9 Perbandingan Kebutuhan Alat Mekanis Rencana Dan Aktual..............42
Tabel 4.10 Biaya Rencana Perusaan Pengupasan Overburden..............................43
Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Produksi alat Mekanis aktual..................................46
Tabel 4.13 Efesiensi Kerja Alat Angkut................................................................48
Tabel 4.14 Efesiensi Kerja Alat Excavator Kobelco SK330.................................49
Tabel 4.15 Data Produksi OB Hasil Simulasi........................................................52
Tabel 4.17 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Komatsu PC200....................52
Tabel 4.18 Perhitungan Biaya Produksi Alat Angkut Dump Truck......................52
Tabel 4.19 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Kobelco ................................53
Tabel 4.20 Rekapitulasi Biaya Produksi OB aktual...............................................53
Tabel 4.22 Data Biaya Produksi Alat Muat Komatsu Pc 200 hasil Evaluasi.........54
Tabel 4.23 Data Biaya Produksi alat angkut Dump Truck Evaluasi.....................54
Tabel 4.24 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Kobelco Hasil Evaluasi.........55
Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Produksi OB Hasil Simulasi ................................55

12
DAFTAR LAMPIRAN

Hal
Lampiran 1 Cycle Time Alat Muat Excavator Kobelco ...................................... 70
Lampiran 2 Cycle Time Alat Angkut Dump Truck Hino500......................... ..... 79
Lampiran 3 Cycle Time Excavator PC200 Komatsu ........................................... 87
Lampiran 4 Perhitungan Fill Faktor..................................................................... 97
Lampiran 5 Waktu Kerja PT Wijaya Nikel Nusantara ..................................... 100
Lampiran 6 Perhitungan Efeksitas Dan Efesiensi Kerja Alat Mekanis............. 101
Lampiran 7 Perhitungan Efesiensi Kerja Bukit D.............................................. 102
Lampiran 8 Data Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB (Kondisi Aktual)
............................................................................................................................ 104
Lampiran 9 Waktu Kerja Efektif Alat Mekanis Setelah Perbaikan Efesiensi kerja
............................................................................................................................ 108
Lampiran 10 Data Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB (Setelah Evaluasi)
............................................................................................................................ 110
Lampiran 11 Data Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan Overburden
Kondisi Aktual.................................................................................................... 114
Lampiran 12 Perhitungan Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB
Setelah Perbaikan (Simulasi).............................................................................. 116
Lampiran 13 Perhitungan Biaya (Operasional) Alat Mekanis.............................118
Lampiran 14 Perhitungan Penilaian Match Faktor Excavator Komatsu PC200-7 Dengan
Dump Truck Hino DT159....................................................................................122
Lampiran 15 Sepsifikasi Alat Muat Excavator PC200 Komatsu........................ 124
Lampiran 16 Spesifikasi Alat Angkut Dump Truck Hino 500............................125

13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian


Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam,
terutama bahan tambang yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat di
perbaharui. Salah satu contoh sumber daya tersebut yang sangat penting adalah mineral.
Mineral ini merupakan bahan baku dalam industri pertambangan.

Untuk industri pertambangan, Kolaka merupakan salah satu Kabupaten yang


memiliki potensi sumber daya alam yang cukup besar dibandingkan dengan daerah lain
yang berada pada wilayah Sulawesi Tenggara. Salah satu potensi sumber daya alamnya
yaitu bijih nikel. Logam nikel dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan
baja, dikarenakan memiliki sifat-sifat khusus misalnya tahan terhadap korosi dan suhu.

PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah salah satu perusahaan Swasta yang melakukan
penambangan dan pengolahan bijih nikel di Kabupaten Kolaka Kecamatan Pamala
Provinsi Sulawesi Tenggara. Penerapan sistem penambangan bijih nikel di wilayah
tambang PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah dengan menggunakan sistem tambang
terbuka (surface mining) dengan metode open pit dan open cast. Open pit adalah
bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada daerah yang datar atau
lembah, dengan demikian medan kerja di gali dari atas ke bawah. Open cast adalah
bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada lereng bukit, dengan
demikian medan kerja digali dari bawah ke atas.

Berdasarkan pengamatan dilapangan didapatkan bahwa kegiatan produksi pada


pengupasan overburden belum mencapai target produksi. Hal ini disebabkan kurang
maksimalnya penggunaan waktu kerja sehingga berdampak pada pengeluaran biaya
pengupasan yang relatif besar maka perlu dilakukan evaluasi biaya pengupasan
overburden. Berdasarkan hal tersebut maka penulis melakukan penelitian tugas akhir
yang berjudul “Evaluasi Biaya Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegitan
Pengupasan Overburden di PT. Wijaya Nikel Nusantara. .

14
1.2. Rumusan Masalah

1. Berapa produksi alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan pengupasan
Overburden aktual dan setelah evaluasi di PT. Wijaya Nikel Nusantara ?
2. Berapa biaya produksi alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan
pengupasan Overburden aktual dan setelah evaluasi di PT. Wijaya Nikel
Nusantara?
3. Berapa kebutuhan jumlah alat mekanis yang digunakan pada kegiatan
pengupasan Overburben di PT. Wijaya Nikel Nusantara?
4. Bagaimana perbandingan produksi dan biaya produksi alat muat dan alat
angkut aktual dan rencana di PT. Wijaya Nikel Nusantara?

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini hanya membatasi pada perhitungan produktifitas alat gali
muat dan alat angkut serta biaya produksi yang dikeluarkan pada kegiatan
pengupasan overburden dan jumlah alat mekanis yang dibutuhkan pada kegiatan
pengupasan sesuai dengan terget produksi yang ditetapkan oleh PT. Wijaya Nikel
Nusantara di Blok 1 pada tahun produksi Juli 2021.

1.5. Tujuan Penelitian


1. Menghitung produktifitas alat muat dan alat angkut pada kegiatan pengupasan
Overburden pada PT. Wijaya Nikel Nusantara.
2. Menghitung biaya produksi alat muat dan alat angkut yang dibutuhkan
perusahaan pada kegiatan pengupasan Overburden di PT. Wijaya Nikel
Nusantara agar target produksi tercapai.
3. Menghitung jumlah alat yang digunakan pada kegiatan pengupasan overburden
di PT. Wijaya Nikel Nusantara.
4. Menganalisis perbandingan produksi dan biaya produksi yang dikeluarkan di
PT. Wijaya Nikel Nusantara aktual dan Rencana ?
1.5. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan pada penelitian tugas akhir ini meliputi :

15
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan informasi mengenai
besarnya biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan pada kegiatan
pengupasan overburden yang merupakan bagian penting dari tahapan
kegiatan pertambangan.
b. Untuk menyesuaikan jumlah alat mekanis yang digunakan sehingga
dapat mencapai produksi yang optimal.
2. Manfaat bagi perusahaan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi perusahaan yang bergerak
dibidang pertambangan sumberdaya mineral khususnya PT. Wijaya
Nikel Nusantara untuk melakukan langkah–langkah perbaikan guna
mencapai produktivitas yang optimal.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan proposal tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan, mencakup latar belakang sebagai bagian pembuka dan
dilanjutkan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Umum, bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi
penilitian,anatara lain sejarah dan profil perusahaan,lokasi dan kesampaian
daerah,kondisi geologi dan topografi,iklim dan curah hujan lokasi penelitian.
3. Bab III Dasar Teori, mencakup tentang teori-teori dasar sebagai bahan acuan
yang akan digunakan penulis pada saat melakukan penelitian. Dasar teori yang
digunakan penulis adalah teori yang menyangkut tentang kegiatan
penambangan, produktifitas dan perhitungan biaya.
4. Bab IV Metodologi dan Hasil Penelitian, barisi tentang tahapan-tahapan, alur
penelitian yang menjelaskan tentang prosedur penelitian dan jenis data yang
diperlukan.
5. Bab V Pembahasan, mencakup hal-hal pembahasan yang berkaitan dengan judul
penelitian.

16
6. Bab VI Kesimpulan, mencakup hal-hal mendasar (inti) dari tujuan penelitian
yang dilakukan dan masukan-masukan dari peneliti kepada pihak-pihak terkait
(berhubungan) dengan penelitian ini.

1.7 Kerangka Fikir Penelitian


Kerangka fikir penelitian dapat dapat dilihat pada gambar bagan alir dibawah ini :

17
Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan dilapangan didapatkan bahwa kegiatan produksi
pada pengupasan overburden belum mencapai target produksi. Hal ini
disebabkan kurang maksimalnya penggunaan waktu kerja sehingga
berdampak pada pengeluaran biaya pengupasan yang relatif besar maka
perlu dilakukan evaluasi biaya pengupasan overburden. Berdasarkan hal
tersebut maka penulis melakukan penelitian tugas akhir yang berjudul
“Evaluasi Biaya Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegitan
Pengupasan Overburden di PT. Wijaya Nikel Nusantara. .

Pemecahan Masalah
Melakukan pengamatan langsung dilapangan, kemudian melakukan perhitungan
produktivitas serta biaya produktivitas pengupasan lapisan overburden

Teori Data
Produktivitas Cycle Time
Biaya Produksi Fill Factor
Biaya – Biaya Operasional

Hasil
Produktivitas alat gali muat dan alat angkut
Biaya Produktivitas alat gali muat dan alat angkut
Jumlah kebutuhan alat gali muat dan alat angkut
Perbandingan produksi dan biaya produksi alat gali muat dan alat
angkut aktual

Gambar 1.1 Bagan Alir Kerangka Berpikir

18
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi Penelitian

Kolaka adalah salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia


yang terdiri dari tigabelas (13) kecematan. Kabupaten Kolaka merupakan salah satu
Kabupaten yang kaya akan sumber daya alam yang dapat diperbaharui maupun
yang tidak dapat perbaharui, salah satunya yaitu Nikel. Khususnya di Kecematan
Pomala terdapat beberapara perusahaan yang bergerak dalam bidang penambangan
Nikel salah satunya yaitu PT. Wijaya Nikel Nusantara.
Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) PT.Wijaya Nikel Nusantara berada
pada status operasi Produksi, sesuai Surat Keputusan Bupati Kolaka Nomor: 70
tahun 2010 dengan luas 110 ha, berlaku selama 20 tahun. Adapun peta IUP
PT.Wijaya Nikel Nusantara dapat dilihat pada gambar 2.1

(Sumber : PT.Wijaya Nikel Nusantara)


Gambar 2.1 IUP PT.Wijaya Nikel Nusantara

19
2.2 Kesampaian Daerah
Kegiatan Penelitian ini diusulkan pada PT. Wijaya Nikel Nusantara secara
administratif terletak di Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka, Propinsi
Sulawesi Tenggara.

( sumber : PTWNN )
Gambar 2.2 Peta lokasi kesampaian daerah

Untuk mencapai lokasi penambangan dan sekitarnya dapat ditempuh dengan rute
sebagai berikut :
- Kabupaten Kolaka – kantor PT.Wijaya Nikel Nusantara
Mempergunakan angkutan beroda empat dan dua dengan waktu tempuh ± 50
menit
- Kampus Tanggetada USN- kantor PT.Wijaya Nikel Nusantara

20
- Dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat
dengan waktu tempuh ± 20 Menit

2.3 Geologi Regional


Berdasarkan Peta Geologi Indonesia, Lembar Kolaka (Rusmana, dkk, 1993)
Skala 1:250.000, daerah eksplorasi secara regional didominasi oleh kelompok
batuan ultramafik berumur kapur yang terdiri atas Dunit, Harzburgit, Lherzolit,
Piroxenit dan Serpentinit.
Kegiatan Struktur Geologi yang sangat komplek diantaranya Sesar Sorong
pada Oligosen, Sesar Kolaka dan Sesar Lawanaga (Simandjuntak, 1986) telah
mengangkat keseluruhan komplek batuan ultrabasa tersebut keatas batuan yang
lebih muda sampai pada kedudukanya seperti sekarang ini.
Dari konsep tektonik regional, bagian Utara Sulawesi terdiri dari dua melanges
subduksi yang masing-masing terangkat pada pre dan post Miosen. Melanges pre
Miosen di Selatan dan Barat terdiri dari sekis yang berarah Tenggara dengan body
ultrabasa kecil. Batuan ini telah mengalami pelapukan kuat dan membentuk
plateau tersayat yang letaknya lebih rendah (“Low Lying Dissected Plateau”)
dengan pembentukan endapan bijih nikel yang terpencar terutama disepanjang
pinggiran seperti endapan nikel Pomalaa yang ditambang oleh PT. Wijaya Nikel
Nusantara.
Blok daerah besar yang terpatahkan keatas mempunyai relief lebih dari 600
meter dan sedang mengalami erosi yang sangat aktif. Daerah lainnya yang
terdepresi terdiri dari plateau yang ditutupi oleh laterit dan sebagian lagi oleh
Ferikrit “Iron Capping” dengan daerah tepian yang telah tersayat disertai oleh
perkembangan pembentukan endapan nikel yang baik.

8
(Sumber: Peta Geologi Regional Pertambangan pada PT. WNN)

Gambar 2.3 Geologi Regional Lokasi Pertambangan PT. WNN

9
2.3.1 Geomorfologi
Berdasarkan relief dan batuan penyusun diwilayah Kabupaten Kolaka secara
umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) satuan morfologi, yaitu :

( Sumber:PT.WNN)
Gambar:2.4 Peta Geomorfologi Sulawesi Tenggara
a. Morfologi pegunungan
Satuan morfologi pengunungan menempata bagian terluas di kawasan ini, terdiri atas
pegunungan Mekongga, pegunungan Tangkelemboke, pegunungan Mendoke, dan
pegunungan Rumbia yang terpisah di ujung selatan lengan tenggara. Puncak tertinggi
adalah pegunungan Mekongga dengan ketinggian 2790 Mdpl. Rangkaian pegunungan
ini memiliki pola yang hamper sejajar berarah barat laut-tenggara. Arah ini sesajar
dengan pola struktur sesar reginal di kawasan ini, pola ini mengindikasikan bahwa
pembentukan pegunungan itu erat hubungannya dengan sesar regional. Satuan
pegunungan dibentuk oleh batuan malih dan batuan ofiolit, berdasarkan hasil
penelitian pegunugan yang disusun oleh batuan ofiolit mempunyai punggung gunung
yang panjang dan lurus dengan lereng relative lebih rata serta kemiringan yang tajam,
sementara itu pegunugan yang dibentuk oleh batuan malih, punggung gunungnya
terputus pendek-pendek dengan lereng yang tidak rata walaupun bersudut tajam.

10
b. Morfologi perbukitan tinggi
Menempati bagian selatan lengan tenggara, terutama di selatan kota kendari. Satua ini
terdiri atas bukit-bukit yang mempunyai ketinggian 500 Mdpl dengan morpologi
kasar. Batuan penyusun morfologi ini berupa batuan sedimen Klastika Mesozoikum
dan Tersier.
c. Morfologi perbukitan rendah
Melempar luas di utara Kendari dsn ujung selatan lengan tenggara Sulawesi. Satuan
ini terdiri atas bukit kecil dan rendah dengan morfologi yang bergelombang. Batuan
penyusun satuan ini adalah batuan Sedimen Klastika Mesozoikum dan Tersier.
d. Morfologi pedataran
Dijumpai dibagian tengah ujung selatan lengan tenggara Sulawesi. Tepi selatan
dataran Wawotobi dan dataran Sapara berbatasan langsung dengan morfologi
pegunungan. Penyebaran morfologi ini tampak sangat dipengaruhi oleh sesar geser
mengisi ( sesar Kolaka dan Sistem Sesar Konaweha ). kedua system ini diduga masih
aktif, yang ditunjukkan oleh adanya torehan pada endapan aluvial dalam kedua
dataran tersebut (Surono dkk,1997) sehingga sangat mungkin kedua dataran ini
mengalami penurunan.
Dataran Langkowala yang melampar luas di ujung selatan Lengan Tenggara,
merupakan dataran rendah. Batuan penyusunnya terdiri atas batupasir kuarsa dan
konglomerat kuarsa Formasi Langkowala. Dalam dataran ini mengalir sungai-sungai
yang pada musim hujan berair melimpah sedang pada musim kemarau kering. Hal ini
mungkin disebabkan batupasir dan konglomerat sebagai dasar sungai masih lepas,
sehingga air dengan mudah merembes masuk ke dalam tanah. Sungai tersebut di
antaranya Sungai Langkowala dan Sungai Tinanggea. Batas selatan antara Dataran
Langkowala dan Pegunungan Rumbia merupakan tebing terjal yang dibentuk oleh
sesar berarah hampir barat-timur.
e. Morfologi Karst
Morfologi karst melampar di beberapa tempat secara terpisah. Satuan ini dicirikan
perbukitan kecil dengan sungai di bawah permukaan tanah. Sebagian besar batuan
penyusun satuan morfologi ini didominasi oleh batugamping berumur Paleogen dan
selebihnya batugamping Mesozoikum. Batugamping ini merupakan bagian Formasi

11
Eemoiko, Formasi Laonti, Formasi Buara dan bagian atas dari Formasi Meluhu.
Sebagian dari batugamping penyusun satuan morfologi ini sudah terubah menjadi
marmer. Perubahan ini erat hubungannya dengan pensesar-naikkan ofiolit ke atas
kepingan benua.

(sumber : Asrul )
Gambar 2.5 Peta Morfolog

12
2.3.2 Topografi
Keadaan topografi setempat sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen-
reagen lain. Untuk daerah yang landai maka air akan begerak perlahan-lahan sehingga
mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-
rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi endapan umumnya berada di daerah yang
landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan
mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam jumlah air yang meluncur “run
off” lebih banyak dari pada air yang meresap, ini dapat menyebabkan pelapukan kurang
intesif. Pada tempat-tempat dimana terdapat keseimbangan, nikel akan mengendap
melalui proses pelapukan kimia.

(Sumber : PT.Wijaya Nikel Nusantara)


Gambar 2.6 Peta Topografi

13
2.3.3 Stratigrafi
Secara regional, daerah studi terutama tersusun oleh kelompok Batuan Ultra basa
(Ku) yang berumur Kapur dan Endapan Aluvial berumur Holosen. Batuan ultra basa di
Sulawesi Tenggara merupakan kelompok batuan ofiolit (Ku) yang terdiri atas peridotit,
harsburgit, dunitd an serpentinit. Peridotit, berwarna hitan kehijauan, kecoklatan;
berbutir sedang sampai kasar, fanerik, hablur penuh, yang tersusun oleh mineral
piroksen, olivin, dan sekitar plagioklas serta bijih.
Harsburgit, berwarna hijau kehitaman, berbutir menengah, Fanerik, hipidiomofik,
sebagian telah terserpentinkan. Dunit, berwarna hijau tua; berbutir halus sampai sedang;
granular dengan bentuk Kristal tidak sempurna (anhedral), terdiri dari olivin dengan
sedikit piroksen. Serpentinit, kelabu kehijauan; agak keras setempat mengandung asbes;
biasanya terdapat pada lajur sesar. Pada umumnya bantuan ultramafik di daerah ini telah
mengalami pelapukan cukup kuat yang menghasilkan lapisan laterit, mencapai
ketebalan beberapa meter sampai belasan meter. Mineral garnierite, magnesit dan
oksidabesi sering di jumpai didaerah ini.Satuan ini adalah bantuan asal kerak samudera
yang merupakan batuan dasar dan lajur Hialu. Bantuan ofolit ini tertidih takselaras
dengan formasi Matano yang berumur kapurakhir. Sehingga umur batuan diduga lebih
tua dari kapur akhir.
Endapan Aluvial terdiri atas endapan berukuran kerikil, kerakal, pasir, lempengan
dan lumpur. Sebenarnya terdapat di daerah daratan sekitar muara sungai besar yang
didaerah penyelidikan dijumpai disekitar Lahumbuti dan sekitarnya.

2.3.4 Struktur Geologi


Endapan bijih nikel yang ditemukan di daerah Pomalaa adalah termasuk bijih
nikel laterit yang terbentuk oleh hasil pelapukan batuan ultrabasa yang terdapat di
Sulawesi Tenggara. Keterdapatan endapan bijih nikel di daerah Kolaka – Pomalaa
meliputi pulau Lemo, pulau Maniang, di perbukitan Pomalaa, Tanjung Pakar dan Batu
Kilat. Batuan dasarnya yaitu peridotit dan serpentinit yang penyebarannya tidak merata.
Secara umum pada daerah pomala banyak terdapat rekahan-rekahan kecil yang
akan mempermudah dan mempercepat proses pelapukan terhadap batuan induknya.
Rekahan-rekahan kecil ini umumnya telah terisi oleh mineral-mineral sekunder seperti

14
silica dan magnesium. Terdapat dua kelompok utama dari rekahan-rekahan ini yang
pertama umumnya diisi oleh mineral-mineral garnierite dan asbes, sedangkan rekahan
yang ke dua umumnya diisi oleh mineral kaldeson (silica).

2.4 Sumber Daya Nikel


2.4.1 Bentuk Endapan
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan dilapangan, dijumpai endapan bijih nikel
dengan variasi ketebalan antara 4 – 10 meter. Dari data hasil tes pit, singkapan
memperlihatkan kondisi berwarna merah kecoklatan dibagian atas, berwarna kuning
kehijauan dibagian tengah, berbutir halus – sedang, fragmen pasiran sampai gravel,
mineralisasi dijumpai berupa limonit, hematite, geotit, klorit, serpentin dan krisopras.
Lapisan tanah penutup memiliki ketebalan bervariasi antara 2 – 4 meter dengan
kandungan oksida besi yang cukup tinggi. Pada bagian tengah merupakan lapisan
saprolit yang memiliki kandungan nikel lebih tinggi dibandingkan dengan lapisan
limonit yang berada pada bagian atas, dijumpai urat-urat kuarsa (quartzveinz) yang
tidak beraturan dengan varian kuarsa berupa kalsedon dan krisopras.

2.5 Iklim dan Curah Hujan


Daerah Pomalaa merupakan daerah yang beriklim tropis. Kegiatan penambangan
bijih nikel pada PT. Wijaya Nikel Nusantara Sulawesi Tenggara masih sangat
dipengaruhi oleh iklim. Dimana pada musim kemarau, kegiatan penambangan dapat
dilakukan secara optimal, namun mengeluarkan biaya ekstra untuk penyiraman debu
pada jalan-jalan tambang. Dan jika dalam musim penghujan, penambangan tidak dapat
dilakukan secara optimal karena lokasi dan jalan tambang menjadi becek akibat
genangan air sehingga mempengaruhi faktor K3 dan kinerja alat mekanis.
Tahapan Penambangan
Cara atau teknik yang dilakukan untuk membebaskan atau mengambil endapan
bahan galian yang mempunyai arti ekonomis dari batuan induknya untuk di olah lebih
lanjut sehingga dapat memberikan keamanan dan keselamatan kerja yang baik serta
meminimalisasi dampak lingkungan yang dapat ditimbulkannya. Merupakan kegiatan
yang dilakukan baik secara sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi,

15
pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan
penambangan secara garis besar adalah:
a. Pembersihan lahan (Land clearing)
Clearing adalah kegiatan pembersihan lahan dari semak-semak belukar,
pepohonan dan bongkahan-bongkahan yang dapat menghambat kegiatan-kegiatan
penambangan.
b. Pengupasan lapisan tanah penutup (Striping)
Tanah penutup (Overburden) adalah material bagian atas yang menutupi endapan
bijih nikel dengan ketebalan 0-6 meter. Kegiatan ini dilakukan dengan suatu
perencanaan berdasarkan letak pembuangan atau penimbunan sementara overburden
agar selanjutnya mudah dikembalikan setelah proses penambangan berakhir untuk
dimanfaatkan kembali pada tahap rehabilitasi lahan bekas tambang.
c. Penggalian/pembongkaran
Pekerjaan penggalian adalah merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk
mengambil atau membebaskan bijih dari batuan induknya dan ditumpuk pada tempat
penumpukan sementara (penumpukan di front penambangan). Penambangan bijih
nikel di PT. Wijaya Nikel Nusantara dilakukan dengan cara tambang terbuka dan cara
penggaliannya bersifat memilih disebabkan karena kadar dari bijih yang tidak merata
guna memenuhi kebutuhan ekspor. Penggalian bijih dimulai dari bench yang paling
atas, hal ini diterapkan agar bahaya longsor dapat dihindarkan sehingga penggalian
berjalan dengan lancar.
d. Pemuatan bijih
Pemuatan (Loading) bijih nikel hasil penggalian dapat dilakukan dengan alat gali
yaitu backhoe. Bijih nikel yang dimuat adalah bijih nikel yang telah ditumpuk oleh alat
gali di front penambangan .Sistem pemuatan yang digunakan adalah single side
loading yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator Back Hoe melakukan
pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump Truck, 30 Ton. Bijih tersebut
kemudian diangkut ke stockyar ETO
a. Pengangkutan Bijih

16
Pengangkutan bijih nikel pada PT. Wijaya Nikel Nusantara yaitu proses
pemindahan bijih nikel dari front penambangan menuju pelabuhan dengan
menggunakan alat angkut dump truck.
b. Blending/Pencampuran Kadar
Proses selanjutnya bijih nikel dihauling ke EFO(Eksportabel final ore) dan
penumpukan diatur , disesuaikan dengan market sedemikian rupa sehingga setiap
tumpukan mempunyai spesifikasi tertentu yang sesuai dengan market.
c. Penjualan/Pengapalan
Penjualan merupakan kegiatan memasarkan hasil tambang yang berupa ore kepada
pihak pembeli.

(Sumber PT. Wijaya Nikel Nusantara)


Gambar 2.6 Tahapan Penambangan PT. Wijaya Nikel Nusantara

17
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Kegiatan Pengupasan Overburden


Penambangan bijih nikel pada PT. Wijaya Nikel Nusantara, dilakukan dengan
menggunakan sistem tambang terbuka (Surface Mining) sistem jenjang (bench) dengan
cara selective mining, yaitu dengan memilih daerah- daerah penambangan yang memiliki
deposit berkadar tinggi. Adapun tahapan- tahapan kegiatan penambangan nikel tersebut
adalah sebagai berikut :
3.1.1 Pembersihan lahan (Land Clearing)
Land Clearing adalah kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan daerah yang
akan ditambang mulai dari semak belukar hingga pepohonan yang berukuran besar.
Pembersihan lahan ini dilaksanakan untuk memisahkan pepohonan dari tanah tempat
pohon tersebut tumbuh, sehingga nantinya tidak tercampur dengan tanah subsoilnya.
Pepohonan (tidak berbatang kayu keras) yang dipisahkan ini nantinya dapat dimanfaatkan
sebagai humus pada saat pelaksanaan reklamasi.
Kegiatan pembersihan lahan ini baru dilaksanakan pada lahan yang benar-benar
segera akan ditambang. Sedangkan lahan yang belum segera ditambang wajib tetap
dipertahankan pepohonan yang tumbuh di lahan tersebut. Hal ini sebagai wujud bahwa
perusahaan tambang tetap memperhatikan aspek pengelolaan atau lindungan lingkungan
tambang.
3.1.2 Pengupasan Lapisan Tanah Penutup ( Stripping Overburden)
Pengupasan tanah pucuk ini dilakukan terlebih dulu dan ditempatkan terpisah
terhadap batuan penutup (overburden), agar pada saat pelaksanaan reklamasi dapat
dimanfaatkan kembali. Pengupasan top soil ini dilakukan sampai pada batas lapisan
subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai di lapisan batuan penutup (tidak
mengandung unsur hara).
Tanah pucuk yang telah terkupas selanjutnya di timbun dan dikumpulkan pada
lokasi tertentu yang dikenal dengan istilah Top Soil Bank. Untuk selanjutnya tanah pucuk
yang terkumpul di top soil bank pada saatnya nanti akan dipergunakan sebagai pelapis
teratas pada lahan disposal yang telah berakhir dan memasuki tahapan program reklamasi.

18
3.1.3 Penggalian (Digging)
Penggalian adalah serangkain pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan bahan
galian dari batuan induknya. Untuk melakukan penggalian diperlukan alat-alat yang sesuai
dan tepat untuk daerah yang dikerjakan. Pemilihan alat tersebut tergantung faktor teknis
dan ekonomis. Faktor teknis misalnya jenis dan sifat fisik serta letak endapan, sedangkan
faktor ekonomis misalnya harga alat, biaya perawatan dan sebagainya.
3.1.4 Pemuatan (Loading)
Pemuatan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memuat bijih (ore) maupun top
soil dan over burden kedalaman alat angkut untuk dibawa ke suatu tempat penampungan.
Bijih yang dimuat adalah bijih yang telah diuji kadarnya dan telah dianggap layak untuk
diangkut (selective mining). Bijih dimuat ke alat angkut (dump truck) untuk dibawa
ketempat penimbunan (stock yard).
3.1.5 Pengangkutan (Hauling)
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkat bijih (ore) dari
front penambangan ke stock yard.
3.2 Definisi Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
keperluan orang banyak. Dari pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa, tidak
semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi.
Salah satu penambangan nikel bisa jadi dikatakan suatu kegiatan Produksi karena
menggali dan menghasilkan suatu bahan galian berupa nikelyang bernilai ekonomis dan
kemudian dieksport kesuatu Negara digunakan untuk keperluan industri dll. Jadi kegiatan
Penambangan nikeldapat dikatakan sebagai kegiatan Produksi. (Prof.Ir.Partanto.P 1990)
Proses produksi untuk menghasilkan material nikel, dilakukan dari kegiatan
pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian dan pengangkutan yang mana dari kegiatan
ini tidak lepas dari kendala dan masalah dilapangan.
Produksi dinyatakan dalam satuan berat atau volume persatuan waktu. Untuk
memperoleh angka produksi ada enam parameter pokok yang mesti diperhitungkan yaitu
Efisiensi Kerja, Jenis material, Swell factor, Fill factor, Kapasitas alat produksi dan Cycle
Time (Madjo, 2016. Alat Berat Dan Kapasitas Produksi).

19
3.3 Metode Pengupasan Overburden
Pada pengupasan overburden ada beberapa cara pengupasan yang biasa diterapkan,
antara lain :
1. Benching System aktifitas pengupasan dilakukan oleh alat mekanis dengan posisi
alat dapat berada di bagian atas atau bagian bawah, tergantung dari metode
penggalian yang diterapkan. Penggalian dilakukan dengan membentuk jenjang
(Bench) dan material yang telah dikupas dipindahkan ketempat lain.
2. Back Filling Digging System pada sistem ini overburden yang dikupas dibuang
ketempat dimana bijih / bahan galiannya sudah diambil. Pada metode ini
pekerjaan penggalian dan penimbunan tanahnya sangat baik menggunakan
Dragline karena boomnya lebih panjang dibangdingkan dengan Power Shovel.
Untuk penerapannya, metode “Back Filling” sangat baik diterapkan pada material
lunak yang tidak membutuhkan peledakan dan umumnya untuk endapan
horizontal
3. Pengupasan dengan Multi Bucket Excavator Jenis alat lain yang hampir sama
dengan “ Multi Bucket Excavator” adalah “Bucket Wheel Excavator” Pada “Multi
Bucket Excavator”, material dari bucket penggalian akan masuk kedalam kabin A
kemudian melalui Stacking Conveyor akan masuk kedalam kabin B dan dari kabin
B dengan Belt Conveyor akan diteruskan melalui Stacker untuk dibuang ketempat
yang sudah digali bahan galiannya atau langsung masuk kedalam alat angkut.
4. Penggunaan Drag Scraper Pada drag scraper cara penggalian dilakukan dengan
menarik drag scraper sampai drag scraper terisi penuh lalu dituang kedalam
hopper dengan cara mengendorkan kabel ( pada hoisting drum dilengkapi dengan
sistem clutch ). Kemudian dengan kabel tersebut drag scraper ditarik ke tempat
yang digali.
5. Cara Pengupasan Konvensional yaitu cara pengupasan overburden dengan
menggunakan alat pemindahan tanah mekanis (PTM) seperti Bulldozer, Power
Shovel, Ripper/Rooter dan apabila materialnya keras digunakan peledakan
terlebih dahulu kemudian material-material hasil peledakan tersebut dipindahkan
dengan alat-alat mekanis.
3.4 Peralatan Pengupasan Overburden

20
Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pengupasan overburden,
sebagai berikut :
 Excavator Komatsu PC 200
Berfungsi sebagai alat gali sekaligus pembongkaran material overburden dan ore
dalam kegiatan penambangan bijih nikel, dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:

(Sumber : Dokementasi Asrul 2021)


Gambar 3.1 Excavator Komatsu PC 200
 Excavator Kobelco SK 330
Alat ini biasa digunakan sebagai alat gali muat pada saat kegiatan pengupasan
overburden maupun penambangan higga kegiatan reklamasi, dapat dilihat pada
gambar sebagai berikut :

21
(Sumber : Dokementasi Asrul 2021)
Gambar 3.2 Excavator Kobelco SK330

 Dump Truck Hino 500


Dump Truck adalah alat yang digunakan untuk mengangkut material bahan galian
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :

(Sumber : Dokementasi Asrul 2021)


Gambar 3.3 Dump Truck Hino 500

22
3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi produktifitas Alat Berat
Sifat fisik material berpengaruh besar terhadap operasi alat-alat mekanis, terutama
dalam menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksinya
(Tenriajeng, 2013), faktor-faktor yang langsung berpengaruh terhadap produktivitas
alat berat yaitu :
1. Jenis material
Karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi. Maka
sering dilakukan pengelompokan sebagai berikut:
a. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging) misalnya tanah atas atau top soil,
pasir (sand), lempung pasitran (sand clay)
b. Agak keras atau medeium hard digging misalnya tanah liat atau lempung (clay)
yang basah dan lengket
c. Sukar gali atau keras (hard digging), misalnya batu sabak (slate), material yang
kompak (compacted material).
d. Sangat sukar digali atau sangat keras ( verry hard digging) atau batuan segar
(tresh rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat di gali
misalnya batu segar.
2. Efesiensi operator
Merupakan faktor manusia yang menggerakan alat-alat yang sangat sukar untuk
ditentukan efesiensinya secara cepat karena selalu berubah-ubah dari hari kehari
tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang dikemudikan, suasana kerja yang
lainnya. Sebenarnya efesiensi operator tidak hanya disebabkan oleh kemalasan
pekerja itu sendiri tetapi juga kelambatan-kelambatan dan hambatan hambtan yang
tidak dapat dihindari sperti: melumasi kendaraan,mengganti yang aus,
membersihkan bagian bagian yang terpakai, memindahkan ketempat lain,tidak
adanya keseimbangan antara alat gali muat dan angkut,perbaikan jalan dan
sebagainya.
3. Faktor Pengisian (fill faktor)
Merupakan perbandingan antara volume material yang dapat ditampung oleh
mangkuk terhadap kemampuan tampung mangkuk secara teoritis. Untuk
menentukan faktor pengisian secara pasti harus dilakukan pengukuran dilapangan

23
dengan metode caterpilar. Persentase pengisian bucjet alat muat dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:

(Sumber : Indonesianto 2013)


Gambar 3.5 Bucket fill faktor
4. Pola penggalian dan pemuatan
Pola pemuatan dapat dilihat dari beberapa keadaan yang ditunjukan alat gali muat
dan angkut yaitu:
a. Pola pemuatan yang didasarkan pada keadaan alat gali muat yang berada di atas
atau dibawah jenjang.
1. Top Loading, yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan
menempatkan dirinya diatas jenjang atau alat angkut berada dibawah alat
gali-muat.
2. Bottom Loading,yaitu alat gali-muat melakukan penggalian dengan
menempatkan dirinya di jenjang yang sama dengan posisi alat angkut.

(Sumber : Indonesianto 2013)


Gambar 3.6 Pola Muat Top Loading dan Bottom Loading
b. Pola pemuatan berdasarkan jumlah penempatan posisi alat angkut untuk
dimuati terhadap alat gali-muat:

24
1. Single back Up, yaitu alat angkut akan memposisikan diri untuk dimuati
pada satu tempat sedangkan alat angkur berikutnya menunggu lat angkut
pertama dimuati sampai penuh
2. Double back Up, yaitu alat memposisikan diri untuk dimuati pada dua
tempat, kemudian alat gali-muat mengisi salah satu alat angkut sampai
penuh setelah itu mengisi alat angkut kedua yang telah memposisikan di sisi
lain.

(Sumber : Indonesianto 2013)


Gambar 3.7 Pola Muat Single Back Up dan Double Backup
5. Efesiensi Kerja
Efesiensi kerja adalah perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja
dengan total waktu yang tersedia. Sama halnya dalam pengambilan data cyle time
pada efesiensi kerja dilakukan juga setiap hari kerja. Tujuan dari menghitung
efesiensi kerja yaitu untuk menilai baik atau tidaknya pelaksanaan suatu kegiatan.
Adapun rumus untuk menghitung efisiensi kerja yaitu :
Waktu Efektif (W )
Eff = x 100 %.................... (3.1)
Waktu Kerja Tersedia(T )
Dimana :
E = Efisiensi kerja
W = Waktu kerja produktif
T = Waktu tersedia

25
6. Waktu edar (cycle time)
Cycle time atau waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat mekanis
untuk melakukan suatu kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk
menghitung cycle time digunakan rumus berikut :
 Rumus Cycle Time Alat Gali-muat (Excavator)
CT = Waktu Gali + Waktu Swing ( isi ) + Waktu Dumping + Waktu Swing
(Kosong) ................ (3.2)
(Hadi, dkk, 2015)
 Rumus Cycle Time Alat Angkut (Dump Truck)

CT = Waktu Tunggu + Waktu manuver (load) + Waktu Loading + Waktu


Hauling + Waktu Manuver + Dumping Time + Return Time................ (3.3)
(Hadi, dkk, 2015)
3.6 Produktifitas alat gali-muat dan angkut
Volume pekerjaan dan produktifitas perlu dikatahui dalam menentukan durasi atau
waktu dalam suatu pekerjaan penambangan terkhusus dalam penambangan bijih nikel.
Produktifitas adalah laju material yang dapat dipindahkan per satuan waktu umumnya
perjam. Dalam menentukan produktivitas alat gali – muat dan angkut menggunakan
persamaan berikut ini (Natalia, 2017).
a. Produktifitas alat gali muat dihitung dari persamaan berikut :
60 menit
PA=Kb x Ff x Eff x γ x (n . b) …. (3.4)
CTm
Keterangan :
PA = Produksi excavator perjam (ton/jam)
Kb = Kapasitas Bucket (m)
Eff = Efesiensi kerja (%)
Ff = Fill faktor (%)
γ = Density (ton/m)
n.b = Jumlah Bucket
CTm = Waktu siklus alat muat (detik)
b. Produktifitas alat angkut dihitung dari persamaan berikut :

26
60 menit
PA =Kb x Ff x Eff x γ x ( n. a ) … …(3.5)
CTa
Keterangan :
PA = Produksi dump truck perjam (ton/jam)
Kb = Kapasitas Bak alat angkut (m)
Ff = Fill faktor (%)
Eff = Efesiensi kerja (%)
γ = Density (ton/m)
n .a = Jumlah alat angkut
CTa = Waktu siklus (detik)
3.7 Keserasian kerja alat mekanis
Keserasian kerja adalah pola gerak alat alat terpadu,dimana tidak saling tunggu
menunggu antara alat nuat dan alat angkut (Rochmanhadi,1984)
Keserasian kerja dapat ditentukan dengan rumus :
nH x CT I
MF = ........................................................ (3.6)
nL x CT H
(Partanto, 1995)
Dimana :
MF = Faktor keserasian kerja
nH = Jumlah alat angkut
nL = Jumlah alat muat

3.8 Defenisi Biaya


Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku baik
yang sudah terjadi. (Supriono 2011:16) menyataan bahwa biaya adalah harga porelahan
yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan dan akan
dipakai sebagai pengulang penghasilan.
3.9 Biaya Produksi Stripping OB
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya-biaya
ini meliputi biaya sewa alat, biaya bahan bakar. Biaya produksi ini harus diakumulasi

27
secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan.
Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan
atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung
proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan pada konsumen.
Biaya bahan bakar dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :

Biaya bahan bakar = Kebutuhan BBM/jam x Harga BBM/liter ..... (3.6)

3.10 Operation Cost ( biaya operasi )


Operation cost atau biaya operasi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh
pengguna alat berat tersebut saat alat berat tersebut bekerja. Ada 6 hal yang
diperhitungkan dalam operation cost yaitu :
1. Biaya bahan bakar
Biaya bahan bakar merupakan biaya yang harus dikeluarkan untuk
mengoperasikan alat berat, masing-masing jenis alat berat memiliki fuel
consumption yang berbeda-beda.
Ongkos bahan bakar = Pemakaian perjam (L) x Harga perliter (Rp).
2. Lubrican (oil and grease)
Setiap unit yang dioperasikan tentunya membutuhkan perawatan, baik itu
perawatan apabila terjadi kerusakan, maupun perawatan rutin setiap waktu
penggunaan tertentu.
Biaya Grase = Kebutuhan perjam (Kg) x Harga per (kg)
3. Ban (tires)
Salah satu komponen penting dari alat berat, terutama alat pengangkutan
adalah komponen ban. Karena ban menjadi tumpuan dari beban yang
diangkutnya. Usia pakai dari ban itu sendiri juga dapat diperhitungkan,
menyesuaikan dengan kondisi permukaan jalan yang dilalui.
Ongkos penggantian ban = Harga ban / Umur ban
4. Biaya perbaikan (repair cost)
Biaya perbaikan sangat dipengaruhi oleh kondisi kerja alat, skill operator
dan perawatan terhadap alat, kalkulasi biaya perbaikan didapat dari
akumulasi data sebelumnya.

28
5. Special items (suku cadang)
Special item disini adalah bagian-bagian dari unit alat berat yang harus
diganti bila sudah haus, seperti teeth bucket, ripper point, dan shank pada
grader. Special items juga mempunyai masa pakai, tergantung material yang
dikerjakan dan lokasi kerjanya.

6. Gaji operator (operator salary)


Gaji operator menjadi salah satu hal yang harus diperhitungkan dalam
penghitungan biaya produksi alat berat. Biasanya operator digaji
berdasarkan jam kerja mereka, namun di beberapa perusahaan operator alat
berat menjadi karyawan tetap, sehingga gaji operator dibayarkan per bulan.
3.11 Biaya Produksi per Ton Overburden
Biaya produksi adalah akumulasi dari semua biaya-biaya yang dibutuhkan dalam
proses produksi dengan tujuan untuk menghasilkan suatu produk atau barang. Biaya
produksi ini harus diakumulasi secara cermat untuk kemudian dihitung dan
dibandingkan dengan laba kotor perusahaan. Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya
produksi akan menjadi laba bersih perusahaan atau total keuntungan yang diperoleh.
Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung proses pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dipasarkan pada konsumen. Untuk biaya produksi per
ton OB dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Total biaya produksi
Biaya per ton OB = ....... (3.7)
Jumlah Produksi ton /bulan
3.12 Biaya Langsung Pengupasan
1. Biaya langsung
Biaya langsung merupakan biaya utama yang berkaitan langsung dengan produk
yang dihasilkan (proses produksi). Walaupun komponen biaya langsung dari satu
tambang ke tambang yang lain bervariasi akan tetapi biaya operasional langsung
pada umumnya terdiri dari :
a. Persiapan daerah produksi atau permukaan kerja ,biaya pengupasan Overburden
dan pemindahan top soil

29
b. Biaya pembongkaran overburden
c. Biaya pengupasan dan penggalian overburden
d. Biaya pemuatan dan pengangkutan overburden

30
BAB IV
METODOLOGI DAN HASIL PENILITIAN

4.1 Metodologi Penelitan


Dalam menyusun laporan penelitian ini penyusun akan menggabungkan antara
teori yang telah ada dengan keadaan yang ada dilapangan, sehingga dari keduanya akan
didapatkan kesimpulan ilmiah yang baik. Dalam penelitian metode yang digunakan
adalah metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian tentang riset
yang bersifat deksriptif dan cenderung menggunakan analisis dan persamaan-persamaan
dalam menyelesaikan masalah penelitian. Adapun alir penelitian adalah sebagai berikut:
4.1.1 Studi Literatur
1. Persiapan administrasi
Dimana pada tahap ini meliputi surat rekomendasi dari program studi,fakultas
hingga ke pihak perusahaan.
2. Studi literatur
Studi literatur dilakukan antara lain berupa pencarian informasi mengenai
kegiatan penambangan bijih nikel,serta mempelajari arsip-arsip maupun
laporan laporan sebelumnnya mengenai penelitian yang dilakukan. Studi
pustaka mencari bahan-bahan pustaka antara lain :
 Literatur di perpustakaan
 Jurnal-jurnal yang berkaitan dengan kegiatan produksi dan biaya
pengupasan overburden
 Informasi dan data perusahaan mengenai biaya produksi
4.1.2 Observasi Lapangan
Kegiatan orientasi lapangan ini dilakukan survey terhadap daerah
penelitian dan menentukan daerah lokasi pengambilan data. Kegiatan ini
dimaksudkan untuk mengenal dan mempelajari kondisi daerah penelitian
sebelum melakukan pengambilan data

31
4.1.3 Tahap pengumpulan data
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian
dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilapangan.
Adapun data primer sebagai berikut :
1. Jenis dan type alat mekanis yang digunakan
2. Data cycle time alat muat dan alat angkut
Pengamatan cycle time dilakukan dengan menggunakan
stopwatch.
3. Data waktu kerja efektif dan waktu hambatan alat muat dan alat
angkut.
4. Jumlah alat mekanis yang digunakan
5. Data produksi alat muat dan alat angkut
6. Match factor
Keserasian kerja adalah point gerak alat-alat yang terpadu,dimana
tidak saling tunggu-menunggu antara alat muat dan angkut.
7. Biaya operasional produksi
Adapun biaya produksi diantaranya biaya bahan bakar,biaya sewa
alat,biaya pembongkaran bahan galian,biaya pengupasan dan
pemindahan overburden, serta biaya penggalian dan pengangkutan.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia sebelumnya
baik dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif yang ada hubungannya
dengan penelitian. Adapun data sekunder seperti :
1. Peta izin usaha pertambangan
2. Peta lokasi kesampaian daerah
3. Peta geologi regional
4. Fill faktor
5. Density ore

32
4.1.4 Tahap pengolahan data
Tahap pengolahan data merupakan tahap dimana data yang telah di peroleh
dilokasi penelitian kemudian diolah dengan cara statistik,tabulasi,grafik dan software
microsoft exel serta menggunakan persamaan sebagai berikut :
 Fill Faktor
Untuk mengetahui nilai fill faktor alat mekanis dapat digunakan
pada persamaan (3.1).
 Efesiensi Kerja
Untuk mengetahui nilai efesiensi kerja dapat digunakan pada
persamaan (3.2).
 Cycle time alat mekanis
Untuk mengetahui rata-rata waktu edar alat muat yaitu
menggunakan persamaan (3.3) dan cycle time alat angkut
menggunakan persamaan (3.4).
 Produktifitas alat mekanis
Untuk mengetahui produktifitas alat muat digunakan persamaan
(3.5) dan alat angkut digunakan persamaan (3.6).
 Faktor keserasian kerja ( Match faktor )
Adapun rumus untuk menghitung match faktor dapat
menggunakan persamaan (3.7).
4.1.5 Analisis Data
Analisis kuantitatif dilakukan dalam proses pengolahan data-data yang
berkaitan dengan pengukuran efektifitas kerja serta alat mekanis dalam
pencapian target produksi penambangan bijih nikel misalnya :
 Data cycle time dump truck dan excavator diolah dengan
menggunakan analisis kecendrungan nilai tengan dengan metode
distibusi frekuensi untuk menentukan nilai rata-rata dari cycle
time alat tersebut.
 Data jumlah alat mekanis yang digunakan dalam menganalisis
kebutuhan jumlah alat mekanis.

33
 Perbandingan data produksi dan biaya produksi aktual dan
rencana.
4.1.6 Hasil
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data maka diperoleh hasil
yaitu, produktifitas, biaya pruduksi, jumlah alat, serta mengetahui
perbandingan produksi dan biaya produksi alat muat dan angkut aktual dan
rencana pada kegiatan pengupasan Overburden.
4.1.7 Pembahasan
Merupakan hasil dari analisis yang dapat digunakan dengan kata-kata
formal, simple,efektif dan jelas sehingga penulis memudahkan dalam menarik
suatu kesimpulan.
4.1.8 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil dari pengamatan dan analisa yang
menjawab dari rumusan masalah yang di angkat oleh penulis.
4.1.9 Bagan alir Penelitian
Adapun bagan alir penelitian sebagai berikut :

34
Mulai

Studi Literatur

Tahap ini adalah untuk memberikan pengetahuan awal


tetntang profil perusahaan dan mengenai biaya dan
produksi alat mekanis pada pengupasan overburden

Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan di PT.
Wijaya Nikel Nusantara

Pengambilan Data

Data Primer Data Sekunder


a. Jenis dan type alat mekanis yang a. Peta IUP
digunakan b. Peta lokasi kesampaian daerah
b. Jumlah alat muat dan alat angkut
c. Peta geologi regional
yang digunakan
c. Cycle time alat gali muat dan alat d. Fill faktor
angkut e. Density ore
d. Data produksi alat gali muat dan
alat angkut
e. Biaya oprasional produksi alat gali
muat dan alat

PENGOLAHAN DATA
1. Mengevaluasi produksi alat mekanis dalam
kegiatan pengupasan overburden
2. Mengevaluasi biaya yang diperlukan dalam
kegiatan pengupasan
3. Menganalisis kebutuhan alat mekanis untuk
mencapai target pengupasan

35
Analisis data
1. Kebutuhan alat gali muat dan alat angkut untuk
mencapai target produksi
2. Perbandingan produksi dan biaya produksi
overburden aktual dan setelah perbaikan

Hasil
1. Produksi alat gali muat dan alat angkut
2. Biaya produksi alat gali muat dan alat angkut

Pembahasan
1. Produksi alat gali muat dan alat angkut aktual dan
setelah evaluasi
2. Biaya produksi alat muat dan alat angkut pada
kegiatan pengupasan OB aktual dan setelah evaluasi

Kesimpulan

selesai

Gambar 4.1 Bagan alir Penelitian

36
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Sistem Pengupasan Di PT. Wijaya Nikel Nusantara
Sistem pengupasan overburden yang diterapkan oleh PT. Wijaya Nikel
Nusantara merupakan sistem konvensional dengan metode penambangannya yaitu
Open Pit dimana penggalian bijih nikel dilakukan pada suatu bukit dengan mengikuti
arah sebarannya. Adapun untuk mengurangi biaya penambangan perusahaan juga
menerapkan metode backfilling yaitu sub-blok yang telah dibuka pada bulan pertama
akan ditutup kembali dengan overburden pada saat penambangan sub-blok
berikutnya,sedangkan pada kegiatan pengupasan overburden perusahaan menerapkan
dua metode yaitu metode backfilling dan metode konvensional dimana material
overburden yang telah dikupas kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan waste
yang berada dekat dengan area tambang menggunakan alat angkut. Adapun tahapan
kegiatan penambangan yang dilakukan pada perusahaan yaitu pengupasan overburden,
penggalian, pemuatan dan pengangkutan bijih nikel sampai dengan kegiatan
pengapalan.
4.2.2 Waktu Kerja Tersedia
Jam kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan
penambangan untuk mencapai target produksi,berdasarkan jam kerja yang disiapakn
oleh perusahaan yaitu dengan 8 jam kerja per hari dan 28 hari kerja dalam sebulan maka
jam kerja yang tersedia adalah 480 menit/hari. Waktu jam kerja pada PT. Wijaya Nikel
Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Waktu Kerja Tersedia PT. PT. Wijaya Nikel Nusantara
Jumlah Jam
Hari Jam Kerja Waktu Istirahat
Kerja
Senin –
Kamis 08:00 - 12:00 12:00-13:00 8 Jam
13:00 - 17:00
Jum’at 08:00 - 11:30 11:30- 13:30
13:30 - 18:00
Sabtu –
Minggu 08:00 - 12:00 12:00-13:00 8 Jam
13:00 - 17:00
480 menit

37
Shift 1 Sumber : PT. Wijaya Nikel Nusantara 2021

Jumlah Jam
Hari Jam Kerja Waktu Istirahat
Kerja
Senin-Kamis 20:00 - 00:00 00:00-01:00 8 Jam
01:00 - 05:00
Jum’at 20:00 - 00:00 00:00-01:00
01:00 - 05:00
Sabtu-
20:00 - 00:00 00:00-01:00 8 Jam
Minggu
01:00 - 05:00
480 menit
Shift 2 Sumber : PT. Wijaya Nikel Nusantara 2021

4.2.3 Cycle Time Alat Produksi


Cycle time atau waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat
mekanis untuk melakukan suatu kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan. Pada
pengambilan data cyle time dilakukan pada tanggal 05 Juli s/d 08 Juli 2021 di blok1
Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan, didapatkan data cycle time alat produksi
sebagai berikut.
a. Waktu edar alat muat Excavator Kobelco SK 330
Pengambilan data dilakukan setiap hari kerja pada 05 Juli s/d 08 Juli 2021
dengan kondisi cuaca cerah dan metode penambangan open pit. Adapun data
cycle time sebagai berikut :
Tabel 4.2 Waktu edar alat muat Excavator Kobelco SK 330
NO KEGIATAN WAKTU (detik)
1 Rata-rata waktu menggali 1621,96 detik
2 Rata-rata waktu menumpah 1041,83 detik

3 Rata-rata waktu swing isi 967,35 detik

4 Rata-rata waktu swing kosong 1065,60 detik


∑ (Fi x Xi¿)¿ 4696,74 detik
Jumlah data (n) ∑ Fi 200
Rata-rata cyle time 23,48 detik

38
Perhitungan cycle time rata-rata dapat dilihat pada lampiran 1
Jumlah data (n) = 200
Waktu menggali = 1621,96 detik
Waktu swing isi = 967,35 detik
Waktu menumpah = 1041,83 detik
Waktu swing kosong = 1065,60 detik
Jumlah pengisian = 12 bucket

CT = 1621,96 + 967,35 + 1041,83 + 1065,60 = 4696,74 detik

4696,74
=
200

CT = 23,48 detik

= 0,4 menit (lampiran 1)

b. Waktu edar alat angkut Dump Truck HINO 500


Tabel 4.3 Waktu edar alat angkut Dump Truck HINO 500
Waktu
Cycle Time
Detik Menit
Rata-rata waktu muat 124,32 2,07
Rata-rata waktu angkut 642,10 10,70
Rata-rata waktu manuver I 44,58 0,74
Rata-rata waktu dumping 24,80 0,41
Rata-rata waktu kembali 544,52 9,08
Rata-rata waktu manuver II 27,13 0,45
Waktu total 1407,45 23,46
Perhitungan cycle time rata-rata dapat dilihat pada lampiran 2

39
c. Cycle Time alat Muat Excavator Komatsu PC200
Tabel 4.4 Waktu edar alat muat Excavator Komatsu PC200
NO KEGIATAN WAKTU (detik)
1 Rata-rata waktu menggali 1182.19 detik
2 Rata-rata waktu menumpah 839.42 detik

3 Rata-rata waktu swing isi 821.63 detik

4 Rata-rata waktu swing kosong 869.88 detik


∑ (Fi x Xi¿)¿ 3713.12 detik
Jumlah data (n) ∑ Fi 200
Rata-rata cyle time 18.57 detik
Lampiran 3
Jumlah data (n) = 200

Waktu menggali = 1182.19 detik

Waktu swing isi = 821.63 detik

Waktu menumpah = 839.42 detik

Waktu swing kosong = 869.88 detik

Jumlah pengisian = 12 bucket

CT = waktu menggali + waktu swing isi + waktu menumpah + waktu swing


kosong

= 1182.19 + 821.63 +839.42 + 869.88 = 3713.12 detik

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
CT

∑ CT
= Jumlah data

3713.12
=
200

CT rata-rata ( X ) = 18.57 detik

40
= 0,31 menit x 12 bucket

= 3,71 menit
4.2.4 Efesiensi Kerja Alat Mekanis Aktual
Efesiensi kerja adalah perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja
dengan total waktu yang tersedia. Sama halnya dalam pengambilan data cyle time pada
efesiensi kerja dilakukan juga setiap hari kerja pada 08 Juli s/d 12 Juli 2021. Tujuan dari
menghitung efesiensi kerja yaitu untuk menilai baik atau tidaknya pelaksanaan suatu
kegiatan. Adapun rumus untuk menghitung efisiensi kerja yaitu :
a. Efesiensi Kerja Excavator Kobelco SK 330 aktual
Perhitungan efesiensi kerja alat muat Excavator Kobelco SK 330 aktual
dapat dlihat pada lampiran 4 atau pada tabel 4.5 dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.5 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330
No Kegiatan Waktu (menit)

1 Total waktu kerja (W) 480 menit

2 Waktu kerja efektif 315 menit

3 Total waktu kerja delay 45 menit

4 Total waktu stanbay 105 menit

5 Total waktu repair 10 menit

Efesiensi kerja 65,04 %

Perhitungan efesiensi kerja alat muat (Lampiran 4)


b. Efesiensi Kerja Dump Truck HINO 500 aktual
Perhitungan efesiensi kerja alat angkut DT Hino 500 dapat dlihat pada
lampiran 4 atau pada tabel 4.6 dibawah sebagai berikut.

41
Tabel 4.6 Efesiensi kerja Alat Angkut DT HINO 500
No Kegiatan Waktu (menit)

1 Total waktu kerja (W) 480 menit

2 Waktu kerja efektif 320 menit

3 Total waktu delay 55 menit

4 Total waktu stanbay 95 menit

5 Total waktu repair 10 menit

Efesiensi kerja 66,02 %

Perhitungan efesiensi kerja alat angkut (lampiran 4)

Tabel 4.7 Efesiensi Kerja Alat Excavator PC200


No Kegiatan Waktu (menit)

1 Total waktu kerja (W) 480 menit

2 Waktu kerja efektif 345 menit

3 Total waktu kerja delay 45 menit

4 Total waktu stanbay 105 menit

5 Total waktu repair 10 menit

Efesiensi kerja 71,08 %

4.2.5 Faktor Pengisian ( fill faktor)


Berdasarkan pengamatan langsung di lapangan, maka kegiatan pemuatan yang
dilakukan oleh alat Excavator PC 200 Komatsu didapatkan nilai fill faktor (faktor
pengisian) yaitu 101 % dan lebih jelasnya dapat dilihat pada (lampiran 5 ) pada
perhitungan data pengamatan fill faktor.

42
4.2.6 Kebutuhan Alat Mekanis Pengupasan Overburden
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jumlah kebutuhan alat berdasarkan
perhitungan alat berdsarkan jenis kegiatan dapat dilihat pata tabel berikut.
a. Kebutuhan Alat Mekanis Yang Direncanakan Perusahaan
Tabel 4.7 Rencana Kebutuhan Alat Mekanis PT. Wijaya Nikel Nusantara
Kapasitas Jumlah
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Bucket Alat (Unit)
Pemuatan Overburden
1 0,9 m3 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 12 m3 6
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1,4 m3 1
Excavator Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

b. Ketersedian Alat Mekanis Di PT. Wijaya Nikel Nusantara Aktual


Secara garis besar alat yang dipaai di tambang dibagi antara lain, berdasarkan
fungsinya, yaitu untuk penggalian dan pengangkutan. Keserasian alat mekanis yang
digunakan sangat menentukan besarnya produksi. Oleh karena itu, produktivitas harus
dimaksimalkan agar biaya yang dikeluarkan seimbang dengan besarnya produksi yang
dihasilkan. Adapun ketersediaan alat mekanis yang digunakan pada kegiatan
pengupasan overburden di blok 1 dapat dilihat pada tabel berikut

43
Tabel 4.8 Ketersediaan Alat Mekanis PT. Wijaya Nikel Nusantara
Kapasitas Jumlah Alat
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Bucket (Unit)
Pemuatan Overburden
1 0,9 m3 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 12 m3 4
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1,4 m3 1
Excavator Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
c. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Alat Berdasarkan Jenis Kegiatan
Pengupasan OB
Untuk analisis perbandingan jumlah alat antara pihak perusahaan dengan
yang direncanakan tidak sesuai dengan realisasi pada kegiatan pengupasan
overburden. Adapun perbandingan kebutuhan alat yang direncanakan dan
realisasi dilapangan sesuai hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Perbandingan Kebutuhan Alat Mekanis Rencana Dan Aktual
Jumlah Alat (unit)
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Rencana Aktual
Pemuatan Overburden
1 1 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 6 4
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1 1
Excavator Kobelco SK 330
Jumlah Alat Mekanis 9 7
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
d. Rencana Biaya Produksi Berdasarkan Target Pengupasan OB
Berdasarkan hasil penilitian, dapat diketahui jumlah cadangan bijih nikel
yang akan ditambang yang terdapat pada Blok 1 yaitu sebesar 243.750 dengan target

44
produksi ore sebesar 60.000 Ton/bulan Ton dengan jumlah tonase OB sebesar
115.550 ton adapun untuk target produksi pada kegiatan pengupasan overburden
yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 28.441 ton dengan total biaya produksi
rencana sebesar Rp. 1.250.160.000 . Adapun rencana biaya produksi yang
direncankan perusahaan berdasarkan kebutuhan alat mekanis dan jenis kegiatan
dapat dilihat pada tabel :
Tabel 4.10 Biaya Rencana Perusahaan Pengupasan Overburden

NO JENIS KEGIATAN JUMLAH Jumlah Biaya

Pemuatan
1 1 unit Rp. 137.040.000
Overburden

Pengangkutan
2 6 unit Rp. 875.040.000
Overburden

Penumpukan
3 1 unit Rp. 107.040.000
Overburden

Total Biaya Keseluruhan Rp. 1.250.160.000

Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

4.2.7 Produktifitas Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan Overburden Aktual


Produktifitas suatu alat muat ataupun alat angkut merupakan jumlah material
yang diperolah oleh suatu alat tersebut dalam setiap harinya. Pengambilan data
dilakukan di blok1 . Perhitungan produktifitas alat muat dan alat angkut dapat dilihat
pada lampiran 6. Adapun data produktifitas alat muat dan alat angkut dapat dlihat pada
perhitungan di bawah sebagai berikut :
a. Produktifitas alat muat Excavator Komatsu PC 200 (pemuatan OB)
Diketahui :
Cycle Time : 3,91 menit
Kapasitas Bucket : 0,9 m3
Efisiensi : 67 %

45
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,42 Jam
60 menit
Pm=n Kb x Fk x Eff x a
CT

0,9 ( 10 x 1,01 x 0,67 ) 1,5


Pm= x 60 menit
CT
590,75
Pm=
3,91
¿ 151,08 ton/jam
Produksi perhari
Pm = 151,08 ton/jam x 5,42 jam/hari
Pm = 818,85 ton/hari
Produksi Perbulan
Pm = 818,85 ton/hari x 28 hari
Pm = 22.927,8 ton/bulan
b. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 (pemuatan OB)
 Alat Angkut Dump Truck Hino ( Pengangkutan OB) DT 159
Cycle Time : 23.46 menit
Kapasitas bucket : 0,9 m3
Efisiensi Kerja : 66 %
Density ore : 1,5 ton/ m3
Jumlah pengisian (n) : 10 bucket
Jumlah alat angkut (n.A) : 4 unit
Waktu Kerja Efektif : 5,33 Jam

60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT

46
60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x n . a
CT

10(0,9 x 0,66 x 1,5)


PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 24,56 Ton/jam × 4 unit
PA = 98,24 ton / jam

Produksi perhari

Pa = 98,24 ton / jam x 5,33 jam

Pa = 523,61 ton/hari

Produksi Perbulan

PA = 523,61 ton/hari x 28 hari kerja

PA = 14.818 ton/bulan

c. Produktifitas alat muat Excavator Kobelco SK 330 (kegiatan Penumpukan


OB)

 Alat Muat Kobelco SK 330 (kegiatan pengupasan) OB


Cycle Time : 4,70 menit
Kapasitas Bucket : 1,4 m3
Efisiensi : 65 %
Factor bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,25 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT

1,4 ( 10 x 1,01 x 0,65 ) 1,5


PA= x 60 menit
CT

47
573,12
PA=
4,7
¿ 121,94 ton/jam
Produksi perhari
PA = 121,94 ton/jam x 5,25 jam/hari
PA = 640,185 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 640,185 ton/hari x 28 hari
PA = 17.925,18 ton/bulan
e. Rekapitulasi Data produksi alat mekanis Kegiatan Pengupasan OB
Aktual
Tabel 4.11 Rekapitulasi data produksi alat mekanis aktual
Efesiensi Produksi Produksi
NO Jenis Alat
kerja ( %) ( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
Excavator
1 71 817,57 22892,06
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 66 529,24 14818,82
Hino 500
Excavator
3 65 640,19 17925,38
Kabelco SK 300
Sumber : perhitungan lampiran mahendra 2021

4.2.8 Keserasian Alat Gali-Muat dan Alat Angkut PT. Wijaya Nikel Nusantara

Keserasian kerja merupakan suatu persamaan sistematis yang digunakan untuk


menghitung tingkat keserasian kerja antara alat gali muat dan alat angkut. Keserasian
kerja alat mekanis yang digunakan ditentukan berdasarkan data waktu edar dan jumlah
peralatan yang digunakan. Berdasarkan perhitungan data dilapangan maka dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut.

48
1. Keserasian Kerja 1 unit Alat muat Komatsu PC200 dengan 4 unit
Dump Truck Hino 500 (pengupasan OB)
nH x CT I
MF =
nL x CT H
Dimana :

MF = Faktor keserasian kerja


nH = 4 unit
nL = 1 unit
CT I = 0,37 x 10 bucket = 4.70 menit
CT H = 23,46 menit

4 x 4.7
MF =
1 x 23.46
= 0,66 ( MF < 1 )
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa alat muat Excavator Kobelco
SK 330 dan angkut Dump Truck Hino 500 adalah 0,66 jadi ( MF < 1 ) maka belum
sinkron artinya masih ada waktu tunggu terhadap alat muat,sehingga supaya alat
tersebut sinkron maka perlu dilakukan perbaikan dan penambahan alat angkut.

4.2.9 Produkstifitas Alat Mekanis Pengupasan OB (Simulasi)


1. Efesiensi Kerja Alat Mekanis Setelah Perbaikan ( Simulasi)
a. Efesiensi Kerja Excavator Komatsu PC 200 dan Dump Truck HINO
500 Simulasi
Perhitungan efesiensi kerja alat gali muat Excavator PC200 dan alat
angkut DT Hino 500 dapat dlihat pada lampiran 13 atau pada tabel 4.12
dibawah.

Tabel 4.13 Efesiensi kerja Alat Angkut DT HINO 500

49
Kegiatan Alat Alat
Muat Angkut

Waktu Delay

pindah tempat/ 10 10
penempatan alat

- mengisi bahan bakar 10 10

- keperluan operator 5 5

Waktu Standby

- safety talk 5 5

- cepat berakhirnya kerja 20 30

- sesudah dan sebelum 30 30


istirahat

- waktu menunggu alat

Waktu Repair

- waktu pemanasan alat 10 10

Waktu Delay 25 25

Waktu Standby 55 65

Waktu Repair 10 10

Total Waktu Hambatan 90 100


(menit)

Waktu Efektif (menit) * 390 380

Efisiensi kerja 81 79
(%) **

Perhitungan efesiensi kerja alat angkut (lampiran 13)


b. Efesiensi Kerja Excavator Kobelco SK 330 Simulasi

50
Perhitungan efesiensi kerja alat muat Excavator Kobelco SK 330 aktual
dapat dlihat pada lampiran 13 atau pada tabel 4.13 dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.14 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330 Setelah Perbaikan
Kegiatan Alat
Muat
Waktu Delay

pindah tempat kerja 15


- mengisi bahan bakar 10
- keperluan operator 5
Waktu Standby

- safety talk 5
- cepat berakhirnya kerja 30
- sesudah dan sebelum istirahat 45
- waktu menunggu alat
Waktu Repair

- waktu pemanasan alat 5

Waktu Delay 30

Waktu Standby 80

Waktu Repair 5

Total Waktu Hambatan (menit) 115

Waktu Efektif (menit) * 365


Efisiensi kerja (%) ** 76
Perhitungan efesiensi kerja alat muat (Lampiran 13)

2. Produktifitas Alat Muat dan alat angkut Blok 1 (Simulasi)


a. Produktifitas alat muat Kobelco SK 330 Kegiatan Pemuatan OB:

60 menit
PA= Kb x Ffx Eff x Density x ( n . A ) x W . K . E
CT

 Alat Muat Kabelco (kegiatan pengupasan) OB SK 330


Cycle Time : 4,70 menit
Kapasitas Bucket : 1,4 m3

51
Efisiensi : 76 %
Factor bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 12
Waktu Kerja Efektif : 6.08 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT
1,4 ( 12 x 1,01 x 0,76 ) 1,5
PA= x 60 menit
CT
804,13
PA=
4,7
¿ 171,09 ton/jam
Produksi perhari
PA = 171,09 ton/jam x 6,08 jam/hari
PA = 1.040,24 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 1.040,24 ton/hari x 28 hari
PA = 29.126,89 ton/bulan
b. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 :
 Alat Angkut Dump Truck Pengangkutan OB (TopLoading) DT 159
Diketahui :
Cycle Time : 23.46 menit
Kapasitas bucket : 0,9 m3
Efisiensi Kerja : 79 %
Density ore : 1,5 ton/ m3
Jumlah pengisian (n) : 12 bucket
Jumlah alat angkut (n.A) : 6 unit
Waktu Kerja Efektif : 6,33 Jam

60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x( n . A)
CT

52
12(0,9 x 0,79 x 1,5)
PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 35,27 Ton/jam × 6 unit
PA =211,62ton/ jam
Produksi perhari
Pa = 211,62 ton/ jam x 6,33 jam
Pa = 1.339,55 ton/hari
Produksi Perbulan
Pa = 1.339,55 ton/hari x 28 hari kerja
Pa = 37.507,52 ton/bulan

c. Produktifitas alat muat Excavator Komatsu PC 200 (pemuatan OB)


Diketahui :
Cycle Time : 3,91 menit
Kapasitas Bucket : 0,9 m3
Efisiensi : 73 %
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 12
Waktu Kerja Efektif : 5,92 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT

0,9 ( 12 x 1,01 x 0,73 ) 1,5


PA= x 60 menit
CT
772,39
PA =
3,71
¿ 208,19 ton/jam
Produksi perhari
PA = 208,19 ton/jam x 5,92 jam/hari
PA = 1.232,48 ton/hari

53
Produksi Perbulan
PA = 1.232,48 ton/hari x 28 hari
PA = 34.509,57 ton/bulan
f. Rekapitulasi Data Produksi Pengupasan OB Simulasi
Tabel 4.15 Data produksi OB (Hasil Simulasi)
Efesiensi
Produksi Produksi
NO Jenis Alat kerja
( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
( %)
Excavator
1 73 1.501,56 34.509,57
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 79 1.339,55 37.507,52
Hino 500
Excavator
3 76 824,98 29.126,46
Kobelco SK 330
Sumber : lampiran mahendra perhitungan produksi OB 2021

4.3 Perhitungan Biaya Produksi Pengupasan Overburden Aktual


a. Biaya Pemuatan Overburden Alat Muat Excavator PC 200
Untuk kegiatan pemuatan overburden alat yang digunakan dan biaya yang
dikeluarkan adalah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.17 Perhitungan biaya produksi alat muat Komatsu PC 200
Jam Kerja
NO Jenis Alat Satuan Harga Total (Rp)
Alat/Bulan
1 Pemuatan Overburden
Excavator
Komatsu PC 375,000 157.5
1 unit 59062500,00
200 per jam jam/bulan
( sewa )
20 9800.00 157.5
BBM Excavator 30870000,00
liter/jam per liter jam/bulan
Jumlah Biaya 89932500,00
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

b. Biaya Pengangkutan OB alat Angkut Dump Truck Hino 500


Untuk kegiatan pengangkutan overburden alat yang digunakan dan biaya
yang dikeluarkan adalah dapat dilihat pada tabel berikut :

54
Tabel 4.18 Perhitungan biaya produksi alat Angkut Dump Truck
Jam Kerja Total
NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
Pengangkutan
1
Overburden
Dump Truck Hino 575,00
160
500 4 unit 0 368000000.00
jam/bulan
( Sewa ) per jam
9800.0
20 160
BBM dump Truck 0 31360000.00
liter/jam jam/bulan
per liter
Jumlah Biaya 399360000.00
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

d. Biaya Penumpukan OB Alat muat Excavator Kobelco SK330


Untuk kegiatan pengupasan overburden alat yang digunakan dan biaya
yang dikeluarkan adalah dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.19 Perhitungan biaya produksi alat muat Kobelco
Jam Kerja
NO Jenis Alat Satuan Harga Total (Rp)
Alat/Bulan
1 Pengupasan
Overburden
Excavator 1 unit 250,000 162.5 40625000.00
Kabelco PC 200 per jam jam/bulan
( sewa )
BBM Excavator 20 9,800.00 162.5 31850000
liter/jam per liter jam/bulan

Jumlah Biaya 72475000.00


Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

e. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya produksi Alat Mekanis Kegiatan


Pengupasan Overburden Kondisi Aktual
Adapun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan
pengupasan overburden yaitu sebesar, atau dapat dilihat pada tabel berikut :

55
Tabel 4.20 Rekapitulasi biaya produksi OB Aktual
NO Jenis Alat Jumlah Jumlah Biaya
1 Excavator Komatsu PC 200 1 unit Rp. 89.932.500

2 Dump Truck Hino 500 4 unit Rp.399.360.000

3 Excavator Kobelco SK 300 1 unit Rp. 72.475.000

Total Biaya Keseluruhan Rp.651.857.500


Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

4.4 Perhitungan Biaya Produksi kegiatan Pengupasan Overburden Simulasi


a. Biaya Bahan Bakar Dan Sewa Alat muat Komatsu PC 200 (Pemuatan OB)
Untuk kegiatan pemuatan overburden alat yang digunakan dan biaya yang
dikeluarkan berdasarkan hasil evaluasi adalah atau dapat dilihat pada tabel
berikut: Tabel 4.22 Data biaya produksi alat muat Komatsu PC 200 Hasil
Evaluasi

Jam Kerja Total


NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pemuatan Overburden
Excavator Komatsu
250,000 177.5
PC 200 1 unit Rp44.375.000
per jam jam/bulan
( sewa )
9800.00 177.5
BBM Excavator 20 liter/jam Rp34.790.000
per liter jam/bulan
Total biaya Rp79.165.000
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

b. Biaya Kegiatan Pengangkutan OB Alat Angkut Dump Truck Hino 500


Untuk kegiatan pengangkutan overburden alat yang digunakan dan biaya
yang dikeluarkan berdasarkan hasil evaluasi adalah atau dapat dilihat pada
tabel berikut:

56
Tabel 4.23 Data biaya produksi alat angkut Dump Truck Hasil Evaluasi

Jam Kerja Total


NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pengangkutan Overburden
Dump Truck Hino
575,000 190
500 6 unit Rp655.500.000
per jam jam/bulan
( sewa )
20 9800.00 190
BBM dump Truck Rp37.240.000
liter/jam per liter jam/bulan
Jumlah Biaya Rp692.740.000
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

c. Biaya Penumpukan OB Alat muat Excavator Kabelco SK330


Untuk kegiatan penumpukan overburden alat yang digunakan Excavator
Kabelco SK330 dan biaya yang dikeluarkan adalah dapat dilihat pada table
berikut:

Tabel 4.24 Perhitungan biaya produksi alat muat Kobelco Hasil Evaluasi
Jam Kerja Total
NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pengupasan Overburden
Excavator
250,000 182,5
Kobelco SK 330 1 unit Rp45.625.000
per jam jam/bulan
( sewa )
20 9,800.00 182,5
BBM Excavator Rp35.770.000
liter/jam per liter jam/bulan
Total biaya Rp81.395.000
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

d. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya Produksi Overburden (Simulasi)


Adapun biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama kegiatan
pengupasan overburden yaitu sebesar, atau dapat dilihat pada tabel berikut.

57
Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Produ ksi OB Hasil Simulasi

NO Jenis Alat Jumlah Total Biaya

Excavator Komatsu PC
1 1 unit Rp.79.165.000
200

2 Dump Truck Hino 6 unit Rp.692.740.000

3 Excavator Kobelco SK330 1 unit Rp. 81.395.000

Total Biaya Keseluruhan 9 unit Rp.954.310.000


Sumber : lampiran Asrul 2021

58
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Kegiatan Pengupasan Overburden


Pada kegiatan pengupasan overburden perusahaan menerapkan dua metode yaitu
metode backfilling dan metode konvensional dimana material overburden yang telah
dikupas kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan waste yang berada dekat
dengan area tambang menggunakan alat angkut. Adapun tahapan kegiatan
penambangan yang dilakukan pada perusahaan yaitu pengupasan overburden,
penggalian, pemuatan dan pengangkutan bijih nikel sampai dengan kegiatan
pengapalan. Perusahaan menggunakan Excavator Kobelco SK 330 sebagai alat gali
sebanyak 1 unit. Spesifikasi alat gali muat Excavator Kobelco terdapat pada lampiran.
Sedangkan untuk kegiatan pemuatan perusahaan menggunakan alat Excavator Komatsu
PC 200 sebanyak 1 unit dan untuk kegiatan pengangkutan ore dan overburden
perusahaan menggunakan jenis Dump Truck Hino 500 sebanyak 4 unit, dan untuk
kegiatan penggusuruan digunakan alat dorong Bulldozer d85-Ess. Untuk lebih jelas tipe
alat yang digunakan pada kegiatan pengupasan overburden dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
a. Kegiatan Pemuatan Overburden
Untuk kegiatan pemuatan digunakan alat angkut gali muat Excavator Komatsu
PC200, kegunaan alat ini yaitu dipakai untuk memuat material overburden dan
bijih nikel ke alat angkut untuk di angkut ke tempat penyimpanan, jenis alat
angkut yang digunakan perusahaan dapa dilihat pada berikut.

59
(Sumber : Dokumentasi Asrul 2021)
Gambar 5.2 Jenis Alat gali Muat Excavator Komatsu PC200
b. Kegiatan Pengangkutan Overburden
Untuk kegiatan pengangkutan digunakan alat angkut Dump truck Hino 500,
kegunaan alat ini yaitu dipakai untuk mengangkut material overburden dan bijih nikel
ke tempat penyimpanan, jenis alat angkut yang digunakan perusahaan dapa dilihat pada
berikut :

(Sumber : Dokumentasi Asrul 2021)


Gambar 5.3 Jenis Alat Angkut Dump Truck Hino 500

c. Kegiatan Penumpumkan Overburden di Disposal

60
Untuk kegiatan penumpukan digunakan alat muat Excavator Kobelco SK330,
kegunaan alat ini yaitu dipakai untuk menumpuk material overburden dan bijih
nikel di tempat penyimpanan, jenis alat muat yang digunakan perusahaan dapa
dilihat pada berikut

(Sumber : Dokumentasi Asrul 2021)


Gambar 5.4 Jenis Alat gali Muat Excavator Kobelco SK 330

5.2 Kemampuan Produksi Alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan Overburden

1. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Aktual dan Rencana


Untuk kegiatan produksi alat mekanis kondisi aktual dapat dilihat pada
grafik dibawah sebagai berikut .

61
Data Produksi Aktual Pengupasan OB

35,000.00

30,000.00 28,441.54 28,441.54 28,441.54

25,000.00 22892.06

20,000.00 17925.38
Ton / bulan

14818.82
15,000.00

10,000.00

5,000.00

0.00
Excavator Komatsu PC Dump Truck Hino 500 Excavator Kabelco SK
200 300

Target Pengupasan OB (ton/bulan) Produksi Aktual ( ton / bulan )

Gambar 5.5 Grafik Data Produksi Pengupasan OB Aktual


Berdasarkan grafik di atas dapat kita ketahui bahwa kemampuan produksi
kegiatan kegiatan pemuatan (1) unit Excavator PC 200 pada Blok 1 adalah sebesar
22.892,06 ton/bulan sedangkan kemampuan produksi pada 4 unit Dump Truck Hino
500 sebesar 14.818,82 ton/bulan ton/bulan dan untuk kegiatan punumpukan overburden
pada dan untuk 1 unit Excavator Kobelco SK330 adalah 17.925,38 ton/bulan. Dari
penjelasan grafik diatas dapat dilihat bahwa kemampuan produksi alat angkut mekanis
belum memenuhi target pengupasan overburden yang direncanakan oleh perusahaan
yaitu sebesar 28.441 ton/bulan.
Penyebab tidak tercapainya target produksi dipengaruhi oleh rendahnya efesiensi
kerja alat mekanis,adanya waktu delay yang disebabkan oleh gangguan cuaca dan
penggunaan waktu kerja yang tidak efektiv dan adanya hambatan-hambatan
penggunaan alat mekanis seperti waktu menunggu operator,mengisi bahan bakar,serta
kurangnya jumlah alat angkut yang digunakan dilapangan, dan pengisian jumlah bucket
yang kurang maksimal sehingga mempengaruhi produksi overburden. Sehingga perlu
dilakukan langkah-langkah perbaikan dan simulasi perhitungan produksi agar target
pengupasan dapat tercapai.

62
2. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Rencana,Aktual dan Simulasi

Produksi OB Rencana aktual dan Simulasi


40,000.00
37507.52
35,000.00 34509.57

30,000.00 28,441.54 28,441.54 29126.46


28,441.54
25,000.00
ton/bulan

20,000.00 22892.06 17925.38

15,000.00 14818.82

10,000.00

5,000.00

0.00
Excavator Komatsu PC 200 Dump Truck Hino 500 Excavator Kabelco SK 300

Target Pengupasan OB (ton/bulan) Produksi Aktual ( ton / bulan )


Produksi Simulasi ( ton / bulan )

Gambar 5.6 Grafik Perbandingan Produksi Rencana,Aktual Dan Simulasi


Setelah dilakukan simulasi dan perbaikan berdasarkan grafik di atas dapat kita
ketahui bahwa untuk kegiatan pemuatan dengan melakukan penambahan jumlahbucket
dari 10 menjadi 12 bucket serta peningkatan efesiensi kerja sebelumnya 67% menjadi
73% maka kemampuan produksi (1) unit Excavator PC 200 pada Blok 1 adalah sebesar
34.509 ton/bulan meningkat dari produksi sebelumnya begitu juga pada kegiatan
pengangkutan overburden pada 4 unit Dump Truck Hino 500 dilakukan penambahan
alat angkut menjadi 6 unit dan perbaikan efesiensi kerja menjadi 79% segingga produksi
juga meningkat sebesar 37.507,40 ton/bulan ton/bulan dan untuk kegiatan punumpukan
overburden untuk 1 unit Excavator Kobelco SK330 dengan melakukan perbaikan
efesiensi kerja menjadi 76% produksi meningkat dari sebelumnya menjadi 17.925
ton/bulan jumlah produksi juga meningkat sebesar 29.083 ton/bulan. Dari penjelasan
grafik diatas dapat dilihat bahwa kemampuan produksi untuk setiap alat mekanis telah
memenuhi target pengupasan overburden yang direncanakan oleh perusahaan yaitu
sebesar 28.441 ton/bulan.
5.3 Perhitungan Biaya Pengupasan Overburden
1. Biaya Pengupasan Overburden Kondisi Aktual

63
Adapun biaya keseluruhan pengupasan overburden yang dikeluarkan perusahaan
saat ini selama kegiatan pengupasan dapat dilihat pada grafik dibawah :

Biaya Produksi Aktual


450000000
399.360.000
400000000
350000000
300000000
250000000
Rp /bulan

200000000
150000000
100000000 89.932.500
72.475.000
50000000
0
Excavator Komatsu PC Dump Truck Hino 500 Excavator Kobelco
200 SK330
2 3 4

Biaya Aktual

Gambar 5.7 Grafik Biaya Produksi Aktual Pengupasan OB


Berdasarkan grafik diatas menunjukkan komponen biaya produksi aktual dapat
dilihat bahwa biaya pemuatan overburden dengan menggunakan 1 unit alat
Excavator Komatsu PC200 sebesar Rp.89.932.500. Kemudian untuk biaya paling
tinggi terjadi pada kegiatan pengangkutan dimana menggunakan alat angkut Dump
Truck Hino 500 sebanyak 4 unit dengan biaya produksi sebesar Rp.399.360.000
sedangkan untuk kegiatan punumpukan overburden digunakan alat Excavator
Kobelco SK330 dengan biaya produksi akktual sebesar Rp.72.475.000. Sehingga
total biaya produksi aktual adalah Rp 651.857.500 dan jumlah produksi aktual
sebesar 14.818 ton/bulan. Adapun biaya per ton Overburden adalah = Rp 43.988 /
ton OB

2. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Simulasi

Adapun biaya simulasi keseluruhan pengupasan overburden berdasarkan


hasil penelitian setelah perbaikan dan evaluasi selama kegiatan pengupasan dapat
dilihat pada grafik dibawah :

64
Simulasi Biaya Produksi
800000000
692740000
700000000

600000000

500000000

Biaya Simulasi
Rp / bulan

400000000

300000000

200000000

100000000 79165000 81395000

0
Excavator Komatsu Dump Truck Hino Excavator Kobelco
PC 200 500 SK330

Gambar 5.8 Grafik Simulasi Biaya Produksi Pengupasan OB


Berdasarkan grafik diatas menunjukkan komponen biaya produksi setelah
dilakukan simulasi dengan menggunakan 1 unit alat Excavator Komatsu PC200
sebesar Rp.79.165.000. Kemudian untuk biaya paling tinggi terjadi pada kegiatan
pengangkutan dimana menggunakan alat angkut Dump Truck Hino 500 sebanyak 6
unit dengan biaya produksi sebesar Rp.692.740.000 sedangkan untuk kegiatan
punumpukan overburden digunakan alat Excavator Kobelco SK330 dengan biaya
produksi sebesar Rp.81.395.000. Sehingga total biaya produksi simulasi adalah Rp
954.310.000 dan jumlah produksi aktual sebesar 37.507 ton/bulan. Adapun biaya
per ton Overburden adalah = Rp 24.433 / ton OB
3. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Yang Direncanakan,Aktual dan
Simulasi
Adapun perbandingan keseluruhan biaya pengupasan overburden yang
dikeluarkan perusahaan berdasarkan rencana biaya dan realisasi dilapangan selama
kegiatan pengupasan dapat dilihat pada grafik dibawah :

65
Biaya Produksi OB Aktual Rencana Dan Simulasi
1000000000

900000000 875040000

800000000
692740000
700000000
600000000 Biaya Rencana
Rp juta / bulan

Biaya Aktual
500000000
Biaya Simulasi
400000000 399360000

300000000
200000000
137040000 107040000
100000000 89932500 7247500081395000
79165000
0
Excavator Komatsu Dump Truck Hino Excavator Kobelco
PC 200 500 SK330

Gambar 5.9 Grafik Biaya Produksi Aktual dan Rencana, Simulasi Pengupasan OB
Berdasarkan penjelasan grafik diatas dapat kita ketahui besar biaya rencana
perusahaan pada kegiatan pemuatan besar biaya rencana perusahaan untuk kegiatan
pemuatan yaitu sebesar Rp. 137.040.000 sedangkan realisasi dilapangan dengan
waktu kerja efektif alat gali muat Excavator Komatsu selama 165 jam/bulan sebesar
Rp. 89.932.000 lebih kecil dari yang direncanakan dengan selisih sebesar Rp.
47.108.000 sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan mengurangi waktu-waktu
hambatan dan menambah jumlah pengisian bucket sehingga target pengupasan
dapat tercapai dan hasil simulasi biaya pemuatan sebesar Rp. 79.165.000.
Dan besar biaya yang rencana perusahaan untuk kegiatan pengangkutan OB
dengan waktu kerja tersedia 240 jam/bulan yaitu sebesar Rp. 875.040.000
sedangkan realisasi dilapangan dengan waktu kerja efektif alat angkut selama 165
jam/bulan jumlah biaya produksi sebesar Rp.339.360.000 lebih kecil dari yang
direncanakan dengan selisih sebesar Rp. 535.680.000 sehingga perlu dilakukan
perbaikan dengan meningkatkan efesiensi kerja dan penambahan 2 unit alat angkut
agar target pengupasan tercapai dan hasil simulasi biaya pengangkutan sebesar Rp.
692.740.000.
Sedangkan untuk kegiatan penumpukan OB dengan waktu kerja tersedia 240
jam/bulan yaitu sebesar Rp. 107.040.000 sedangkan realisasi dilapangan dengan

66
waktu kerja efektif alat Excavator Kobelco selama 165 jam/bulan jumlah biaya
produksi sebesar Rp.72.475.000 lebih kecil dari yang direncanakan dengan selisih
sebesar Rp. 34.565.000 sehingga untuk mencapai target pengupasan maka perlu
dilakukan perbaikan dengan meningkatkan efesiensi kerja alat mekanis agar target
pengupasan tercapai dan hasil simulasi biaya penumpukan yaitu sebesar Rp.
81.395.000. Jadi total perbandingan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :

Grafik Total Biaya Rencana,Aktual Dan Simulasi


1500000000

1300000000
1119120000
1100000000

900000000 853300000
Rp / bulan

Total Biaya
700000000
561767500
500000000

300000000

100000000

-100000000 Rencana Aktual Simulasi

Gambar 5.10 Grafik Total Biaya Rencana,Aktual Dan Simulasi

5.4 Keserasian Kerja Alat Mekanis Simulasi


a. Penilaian Match faktor Setelah Simulasi Penambahan 6 unit alat angkut
sebagai berikut.
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa penggunaan 1 unit alat muat
dengan melakukan penambahan 1 unit alat angkut menjadi 6 unit alat angkut
sesuai dengan perhitungan MF = 1, maka jumlah alat muat dan alat angkut pada
kegiatan pengangkutan OB di blok 1 seimbang atau sinkron,hampir dipastikan
tidak ada waktu tunggu baik alat muat dan alat angkut sama-sama sibuk.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

67
6.1 Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, mengkaji dan menganalisa data-data


dilapangan sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan, maka
penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Hasil Penelitian Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan


Overburden yaitu :
a. Produksi Excavator Komatsu PC200 Aktual sebesar 22.892 ton/bulan
dan produksi setelah perbaikan atau simulasi sebesar 34.490
ton/bulan target pengupasan tercapai.
b. Produksi 4 unit alat angkut Dump Truck Hino 500 aktual sebesar
14.818 ton/bulan dan setelah dilakukan perbaikan dan penambahan 6
unit produksi dump truck sebesar 37.507 ton/bulan rencana
pengupasan tercapai.
c. Produksi alat gali muat Excavator Kobelco SK 330 sebesar 17.925
ton/bulan belum mencapai rencana pengupasan sebesar 28.814
ton/bulan sehingga dilakukan perbaikan dan produksi simulasi
menjadi 29.183 ton/bulan.
2. Berdasarkan Hasil Penelitian Pada PT Wijaya Nikel Nusantara Biaya
Produksi Alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan Overburden yaitu :
a. Adapun jumlah biaya produksi alat mekanis pada kegiatan
pengupasan overburden yang direncanakan perusahaan sebesar
Rp.1.119.120.000 dengan target produksi ore 60.000 ton/bulan
dengan nilai SR 0,47 dan target pengupasan 28.814 ton/bulan.
b. Biaya aktual yang dikeluarkan perusahaan untuk kegiatan
pengupasan overburden sebesar Rp.561.767.500 per bulan namun
produksi pengupasan belum tercapai sehingga perlu dilakukan
perbaikan dan evaluasi. Biaya simulasi setelah dilakukan perbaikan
maka biaya produksi sebesar Rp.853.300.000 per bulan dan target
pengupasan tercapai.

68
3. Berdasarkan hasil Penelitian Pada PT Wijaya Nikel Nusantara Kebutuhan
alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan Overburden yaitu :
a. 1 unit excavator Komatsu PC200 untuk kegiatan pemuatan
overburden.
b. 6 unit Dump Truck Hino 500 untuk kegiatan pengangkutan ke
disposal area.
c. 1 unit Excavator Kobelco SK330 untuk kegiatan penumpukan
overburden.
4. Untuk biaya pengupasan aktual Rp 561.767.500 dan biaya per ton
Overburden sebesar Rp 43.988 / ton sedangkan setelah simulasi biaya
produksi Rp 853.300.000 dan biaya per ton Overburden sebesar Rp
24.433/ton dengan meningkatnya jumlah produksi sehingga biaya
pengupasan dapat ditekan.
5. Adapun faktor yang mempengaruhi produktifitas alat mekanis yaitu :
 Faktor cuaca, seperti hujan yang dapat menghambat waktu kegiatan
produksi.
 Kondisi jalan tambang yang kurang baik sehingga mempengaruhi
cycle time dan mobilitas alat mekanis.
 Kurangnya alat angkut yang digunakan dilapangan sehingga
menyebabkan tidak tercapainya kegiatan produksi.
 Faktor kedisiplinan kerja adanya waktu-waktu hambatan dilapangan
yang menyebabkan waktu kerja menjadi berkurang.

6.2 Saran
Dari hasil pengamatan lapangan dan kondisi penambangan serta daerah
sekitar penambangan maka penulis menyarankan agar :

69
1. Dalam rangka meningkatkan target produksi sebaiknya efektifitas
kerja alat ditingkatkan dengan mengurangi waktu hambatan yang
mempengaruhi kemampuan produksi.
2. Perlu adanya penambahan alat angkut untuk meningkatkan jumlah
produksi sesuai yang direncanakan..
3. Tempat penyimpanan alat mekanis harusnya dekat dengan front
tambang sehingga tidak memerlukan waktu lama menuju front
penambangan.
4. Perlu dilakukan penambahan jumlah bukcet atau jumlah pengisian
sehingga dapat memaksimalkan jumlah produksi.
5. Perlu adanya perawatan secara berkala dan perbaikan jalan produksi
sehingga dapat meningkatkan produksi dan meminimalisir kerusakan
alat mekanis pada saat kegiatan produksi berlangsung..
6. Laporan ini masih membutuhkan penilitian lanjutan.

70
DAFTAR PUSTAKA

Novita, D., Handayani, H.E., dan Bochori. 2013. “Perancangan Pengupasan


Overburden pada Quarter 4 Tahun 2013 Di Pit S5 PT. Cipta Kridatama Site
RBH, Indragiri Hulu, Riau”. Jurnal Pertambangan. Vol. 02 No 02

Subhan, H., Sudarmono, D., dan Syarifudin. 2013. “Analisa Kemampuan Kerja Alat
Angkut Untuk Mencapai Target Produksi Overburden 240.000 BCM Per
Bulan Di Site Project Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim, Sumatera
Selatan”. Jurnal Teknologi Pertambangan. Vol 01.

Lolongan, Damri. 2015. Laporan Tugas Akhir, Studi Penambangan Nikel PT. ANTAM
(Persero) Tbk. UBPN SULTRA. USN Kolaka

Indonesianto, Y. 2000. Pemindahan Tanah Mekanis. Jurusan Teknik Pertambangan


UPN “Veteran”, Yogyakarta. Hal II-7, III-23, III-36-37, III-6T.O. Simanjuntak,
Surono & Sukido. 1993. Peta Geologi Lembar Kolaka. Sulawesi

F. Ahmad Pohan. Efisiensi Alat Muat dan Alat Angkut untuk Pengupasan
Overburden Pada Site A di PT. Samantaka Batubara Desa Pauh Ranap
Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Jurnal Sains dan
Teknologi. 17,1 (2017)

Hambali. Evaluasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Sebagai Upaya
Pencapaian Target Produksi pada PT Pama Persada Nusantara Distrik
KCMB. Jurnal HIMASAPTA. 2, 1 (2017)

Ir. Yanto. Pemindahan Tanah Mekanis. Yogyakarta: Jurusan Teknik Pertambangan.


Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. (2012)

H. Eko Rahmad. Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut untuk Mengoptimalkan
Produksi Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di Pit Uw PT. Borneo Alam
Semesta Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan. Jurnal Teknologi Pertambangan. 1,1 (2015)

Eric Sandeir and Heri Prabowo. Evaluasi dan Estimasi Biaya Alat Gali Muat Kabelco
380 dan Hitachi 350 dengan Alat Angkut Scania P360 Pada Pengupasan
Overburden PT. Caritas Energi Indonesia Jobsite KBB. UNP Padang. Jurnal
Bina Tambang. 3, 1 (2017).

71
LAMPIRAN 1

DATA PENGAMATAN WAKTU EDAR (CYLE TIME) ALAT MUAT


EXCAVATOR PC KABELCO Blok 1

Pengambilan data dilakukan pada bulan Juli 2021

Tabel L 4.1 Data pengamatan Cycle time

Swing Swing
Menggali Tumpah
No Isi Kosong
(detik) (detik)
(detik) (detik)
1 8.16 5.34 4.17 4.11
2 8.15 4.54 4.23 3.55
3 8.53 4.22 4.19 4.51
4 7.34 4.31 3.24 3.52
5 6.34 3.45 3.43 4.32
6 8.44 3.49 3.13 4.33
7 5.34 3.31 3.49 3.44
8 8.22 3.42 3.14 3.55
9 8.23 2.09 3.29 4.15
10 7.12 5.14 3.37 4.09
11 7.34 4.31 5.12 3.21
12 8.12 3.45 3.37 4.28
13 9.34 3.02 2.57 3.83
14 10.12 3.51 3.53 4.14
15 8.32 3.27 2.55 3.24
16 7.12 4.34 2.56 3.51
17 7.56 2.43 2.32 4.57
18 8.45 2.52 3.16 3.48
19 8.12 2.31 3.18 5.15
20 6.45 3.24 2.55 4.13
21 7.45 2.24 5.15 4.22
22 6.45 4.27 3.28 3.53
23 6.34 4.44 2.55 3.02
24 11.13 2.57 3.23 4.04
25 8.34 3.15 2.51 3.53
26 6.12 4.45 2.29 3.57
27 5.23 3.57 2.02 4.24
28 5.45 4.25 3.13 4.32
29 9.17 4.41 2.48 3.22
30 11.23 3.25 5.12 3.36

72
31 10.23 3.25 3.37 3.36
32 13.17 3.25 2.57 3.36
33 6.15 3.25 3.53 3.24
34 6.53 3.25 2.55 3.51
35 6.34 5.34 2.56 4.57
36 6.34 4.54 2.32 3.48
37 7.23 4.22 3.16 5.15
38 10.12 4.31 3.18 4.13
39 8.22 3.45 2.55 4.22
40 7.23 3.49 5.15 3.53
41 6.12 3.31 3.28 3.02
42 7.34 3.42 2.55 4.04
43 10.12 2.09 3.23 3.53
44 9.34 5.14 2.51 3.57
45 6.12 4.31 2.29 4.24
46 5.32 3.45 2.02 4.32
47 7.12 3.02 3.13 3.36
48 5.56 3.51 2.48 4.11
49 6.45 3.27 2.27 3.55
50 6.12 4.34 2.27 4.51
51 6.45 2.43 2.27 3.52
52 7.45 2.52 2.27 4.32
53 10.45 2.31 5.12 4.33
54 6.34 3.24 3.37 3.44
55 8.13 2.24 2.57 3.55
56 9.34 4.27 3.53 4.15
57 6.12 4.44 2.55 4.09
58 5.23 2.57 2.56 3.21
59 12.45 3.15 2.32 4.28
60 9.17 4.45 3.16 3.83
61 6.12 3.57 3.18 4.14
62 6.45 3.25 2.55 5.24
63 7.45 3.25 5.15 5.51
64 10.45 3.25 3.28 4.57
65 6.34 3.25 2.55 3.48
66 10.23 3.25 3.23 5.15
67 8.34 5.17 4.11 4.13
68 9.54 3.23 3.55 4.22
69 11.22 2.19 4.51 3.53
70 10.31 2.24 3.52 6.02
71 8.16 2.43 4.32 4.04

73
72 8.15 2.13 4.33 3.53
73 8.53 2.49 3.44 5.57
74 7.34 3.14 3.55 4.24
75 6.34 3.29 4.15 4.32
76 8.44 3.37 4.09 3.22
77 13.34 2.12 3.21 3.36
78 8.22 1.37 4.28 3.45
79 8.23 2.57 3.83 3.02
80 7.12 3.53 4.14 3.51
81 7.34 2.55 5.24 3.27
82 8.12 2.56 5.51 4.34
83 9.34 2.32 4.57 3.43
84 10.12 3.54 3.48 5.52
85 8.32 3.18 5.15 5.31
86 7.12 2.55 4.13 3.24
87 7.56 1.15 4.22 3.24
88 8.45 2.28 3.53 4.27
89 8.12 2.55 5.02 4.44
90 6.45 3.23 4.04 4.57
91 7.45 2.41 3.53 5.15
92 6.45 1.29 3.57 4.45
93 6.34 2.02 4.24 3.57
94 5.13 3.13 4.32 4.25
95 8.34 2.48 3.22 4.41
96 6.12 2.27 3.36 3.25
97 15.23 5.34 4.17 6.15
98 12.45 4.54 4.23 6.53
99 9.17 4.22 4.19 6.34
100 14.23 4.31 3.24 6.34
101 7.23 3.45 3.43 5.23
102 8.12 3.49 3.13 4.11
103 10.22 3.31 3.49 3.55
104 7.23 3.42 3.14 4.51
105 6.12 2.09 3.29 3.52
106 9.34 5.14 3.37 4.32
107 5.12 4.31 5.12 4.33
108 6.34 3.45 3.37 3.44
109 6.12 3.02 2.57 3.55
110 11.32 3.51 3.53 4.15
111 7.12 3.27 2.55 4.09
112 17.56 4.34 2.56 3.21

74
113 6.45 2.43 2.32 4.28
114 6.12 2.52 3.16 3.83
115 5.45 2.31 3.18 4.14
116 5.45 3.24 2.55 3.24
117 6.45 2.24 5.15 3.51
118 6.34 4.27 3.28 4.57
119 5.13 4.44 2.55 3.48
120 5.34 2.57 3.23 5.15
121 6.12 3.15 2.51 4.13
122 5.23 4.45 2.29 4.22
123 5.45 3.57 2.02 3.53
124 14.17 4.25 3.13 3.02
125 9.23 4.41 2.48 4.04
126 5.23 3.25 3.24 3.53
127 5.23 3.25 3.51 3.57
128 10.23 3.25 4.57 4.24
129 9.23 3.25 3.48 4.32
130 10.12 3.53 5.15 3.22
131 8.32 2.55 4.13 3.36
132 7.12 2.56 3.51 4.34
133 7.56 2.32 4.57 2.43
134 8.45 3.16 3.48 2.52
135 8.12 3.18 5.15 2.31
136 6.45 2.55 4.13 3.24
137 7.45 5.15 4.22 2.24
138 6.45 3.28 3.53 4.27
139 6.34 2.55 3.02 4.44
140 12.13 3.23 4.04 2.57
141 11.34 2.51 3.53 3.15
142 6.12 2.29 3.57 4.45
143 8.23 3.02 4.24 3.57
144 6.45 3.13 4.32 4.25
145 9.17 4.48 3.22 4.41
146 8.23 2.27 3.36 3.25
147 8.23 3.25 2.27 5.23
148 7.34 5.51 3.53 3.15
149 6.12 3.29 3.57 4.45
150 9.23 4.02 4.24 5.57
151 10.17 5.34 4.13 4.11
152 9.15 5.54 4.23 3.55
153 8.53 4.22 4.19 4.51

75
154 8.34 3.31 3.24 3.52
155 6.34 3.45 3.43 4.32
156 7.23 4.49 3.13 4.33
157 6.12 3.31 2.49 3.44
158 6.22 4.42 3.14 3.55
159 6.23 5.09 3.29 4.15
160 6.12 5.14 3.37 4.09
161 9.34 4.31 4.12 4.21
162 9.32 4.45 3.37 4.28
163 8.34 4.12 2.57 3.83
164 9.12 3.51 3.53 4.14
165 5.32 4.27 2.55 3.24
166 7.12 4.34 2.56 4.51
167 6.56 3.43 2.32 4.57
168 9.45 4.52 3.54 3.48
169 6.12 4.31 3.18 5.15
170 6.45 3.24 2.55 4.13
171 7.45 3.24 4.15 4.22
172 9.15 4.27 2.28 3.53
173 6.34 4.44 2.55 4.02
174 5.13 4.57 3.23 4.04
175 8.34 5.15 2.41 3.53
176 6.12 4.45 3.29 3.57
177 5.23 3.57 3.02 4.24
178 5.45 4.25 3.13 4.32
179 6.17 4.41 2.48 3.22
180 5.23 3.25 3.27 3.36
181 6.45 3.24 2.55 4.13
182 7.45 3.24 4.15 4.22
183 9.15 4.27 2.28 3.53
184 6.34 4.44 2.55 4.02
185 5.13 4.57 3.23 4.04
186 8.34 5.15 2.41 3.53
187 6.12 4.45 3.29 3.57
188 10.23 3.57 3.02 4.24
189 5.45 4.25 3.13 4.32
190 6.17 4.41 2.48 3.22
191 11.23 3.25 3.27 3.36
192 8.53 4.22 4.19 4.51
193 8.34 3.31 3.24 3.52
194 6.34 3.45 3.43 4.32

76
195 7.23 4.49 3.13 4.33
196 9.12 3.31 2.49 3.44
197 6.22 4.42 3.14 3.55
198 8.23 5.09 3.29 4.15
199 6.12 5.14 3.37 4.09
200 9.34 4.31 4.12 4.21
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

1. Daftar frekuensi waktu menggali Alat Muat Excavator

Jumlah data = 200

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 200

= 8,66

= 8,66 ( dibulatkan = 9 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 19,56 detik

Data Terendah X min = 5,12 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

18,56−5,12
=
9

= 1,60

Tabel L4.1 Data frekuensi waktu menggali

77
Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X
(Fi) (Xi) rata-
rata
5.12 - 6.72 74 5.92 438.24
6.73 - 8.34 54 7.54 406.98 8.11
8.35 - 9.95 39 9.15 356.89 detik
9.96 - 11.57 19 10.77 204.55
11.58 - 13.18 4 12.38 49.52
13.19 - 14.80 3 13.99 41.98
14.81 - 16.41 2 15.61 31.22 0.14
16.42 - 18.03 1 17.22 17.22 menit
18.04 - 19.64 4 18.84 75.35
Jumlah 200 1621.96
2. Data Frekuensi Rata-rata waktu swing isi
Data tertingi X (maks) = 9,67 detik
Data Terendah X min = 2,29 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

9,75−2,29
=
9
= 0,82

Tabel 4.2 Data frekuensi waktu swing isi

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x X


(Fi) (Xi) Xi rata-
rata
2.29 - 3.12 10 2.71 27.05
3.13 - 3.96 59 3.55 209.16 4.84
3.97 - 4.80 61 4.39 267.49 detik
4.81 - 5.64 21 5.23 109.73
5.65 - 6.48 10 6.07 60.65
6.49 - 7.32 13 6.91 89.77 0.08
7.33 - 8.16 9 7.75 69.71 menit
8.17 - 9.00 9 8.59 77.27
9.01 - 9.84 6 9.43 56.55
Jumlah 200 967.35

78
3. Daftar frekuensi waktu menumpah Alat Muat Excavator
Data tertingi X (maks) = 10,45 detik
Data Terendah X min = 2,29 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

10,45−2,29
=
9
= 0,91

Tabel 4.3 Data frekuensi waktu menumpah

Interval Kelas Frekwens Nilai Tengah Fi x Xi X


i (Fi) (Xi) rata-
rata
2.29 - 3.20 26 2.74 71.33
3.21 - 4.11 50 3.66 183.00 5.21
4.12 - 5.03 35 4.58 160.18 detik
5.04 - 5.95 26 5.49 142.83
5.96 - 6.86 11 6.41 70.51
6.87 - 7.78 25 7.33 183.17 0.09
7.79 - 8.70 20 8.24 164.87 menit
8.71 - 9.61 5 9.16 45.80
9.62 - 10.53 2 10.08 20.15
Jumlah 200 1041.8
3

4. Data frekuensi waktu swing kosong Alat Muat Excavator


Data tertingi X (maks) = 10,56 detik
Data Terendah X min = 2,24 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

10,56−2,24
=
9

79
= 0,92

Tabel 4.4 Data frekuensi waktu swing kosong

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X


(Fi) (Xi) rata-
rata
2.24 - 3.16 7 2.70 18.92
3.17 - 4.10 58 3.64 210.93 5.33
4.11 - 5.03 56 4.57 255.98 detik
5.04 - 5.97 23 5.51 126.63
5.98 - 6.90 22 6.44 141.68
6.91 - 7.84 2 7.37 14.75 0.09
7.85 - 8.77 18 8.31 149.56 menit
8.78 - 9.71 6 9.24 55.46
9.72 - 10.64 8 10.18 81.42
Jumlah 200 1065.60

Jumlah data (n) = 200

Waktu menggali = 1621,96 detik

Waktu swing isi = 967,35 detik

Waktu menumpah = 1041,83 detik

Waktu swing kosong = 1065,60 detik

Jumlah pengisian = 12 bucket

CT = waktu menggali + waktu swing isi + waktu menumpah + waktu swing


kosong

= 1621,96 + 967,35 + 1041,83 + 1065,60 = 4696,74


detik

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
CT

80
∑ CT
= Jumlah data

4696,74
=
200

CT rata-rata ( X ) = 23,48 detik

= 0,32 menit x 12 bucket

= 3.71 menit

81
LAMPIRAN 2

DATA PENGAMATAN WAKTU EDAR (CYLE TIME) ALAT ANGKUT


DUMP TRUCK HINO 500

Pengamatan dilakukan pada Juli 2021

Tabel L 5.1 data pengamatan cycle time alat angkut

Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu Waktu


No
Muat Angkut Mnvr I Dumping Kembali Mnvr II

1 158.24 702.25 55.23 21.34 564.41 20.26


2 150.34 660.49 54.15 20.31 554.37 24.27
3 130.23 650.32 45.15 22.24 578.47 30.34
4 126.34 667.43 49.31 27.16 554.52 22.56
5 125.23 668.23 50.12 26.53 545.23 39.25
6 130.23 665.53 48.32 20.23 552.23 27.54
7 136.12 661.12 66.23 27.43 618.39 23.59
8 125.15 664.23 43.45 24.23 617.45 33.34
9 132.34 672.26 49.19 26.45 616.48 22.46
10 136.45 641.32 51.56 24.43 617.13 27.43
11 134.23 700.56 43.45 25.06 448.24 25.12
12 126.34 654.45 49.34 25.54 576.52 31.32
13 124.56 703.43 43.45 24.54 612.22 24.35
14 128.53 700.31 46.34 20.18 538.45 26.52
15 127.45 654.37 37.35 20.24 545.34 29.54
16 154.45 668.38 42.17 23.43 562.33 32.47
17 138.56 543.35 39.23 24.15 579.13 23.43
18 100.34 665.28 32.45 25.29 552.41 28.32
19 115.45 555.47 36.56 26.23 578.43 24.27
20 90.45 581.26 30.12 25.43 553.43 27.26
21 94.23 654.43 45.56 26.44 457.38 28.51
22 125.13 653.37 46.34 25.13 452.28 24.24
23 110.39 625.25 44.13 25.48 452.48 25.34
24 90.47 654.41 47.46 23.33 480.22 26.53

82
25 132.56 668.36 38.56 25.39 563.36 28.41
26 110.45 651.45 36.45 27.32 533.19 33.25
27 150.34 557.31 35.18 26.34 443.36 24.48
28 95.53 564.37 37.56 26.47 482.54 23.36
29 90.34 572.33 30.34 26.33 543.51 26.47
30 90.56 564.43 41.45 27.38 573.45 29.15
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

1. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Muat alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 158,24 detik

Data Terendah X min = 90,34 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

158,24−90,34
=
6

= 11,34

Tabel L5.1 Daftar Distribusi Frekuensi waktu Muat

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X


(Fi) (Xi) rata-
rata
90.34 - 101.66 7 96.00 671.99

83
101.67 - 112.98 2 107.33 214.65 124.32
112.99 - 124.31 1 118.65 118.65 Detik
124.32 - 135.64 13 129.98 1689.72
135.65 - 146.96 3 141.31 423.92 2.07
146.97 - 158.29 4 152.63 610.53 Menit
Jumlah 30 3729.45
Nilai rata-rata waktu muat = 124.34 detik / 2.07 menit

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

3729,45
=
30

= 124,32 detik

2. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Mengangkut alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 703.48 detik

Data Terendah X min = 543,35 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

703,48−543,35
=
6

84
= 26,68

Tabel L5.2 Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Angkut

Interval Kelas Frekwensi Nilai Fi x Xi X


(Fi) Tengah rata-
(Xi) rata
543.35 - 570.03 5 556.69 2783.45
570.04 - 596.72 2 583.38 1166.76 642.10
596.73 - 623.41 0 610.07 0.00 detik
623.42 - 650.10 2 636.76 1273.52
650.11 - 676.79 17 663.45 11278.65 10.70
676.80 - 703.48 4 690.14 2760.56 menit
Jumlah 30 19262.94
Nilai rata-rata waktu angkut = 642.10 detik / 10.70 menit

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

1.9262,94
=
30

= 642,10 detik

3. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 1 alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

85
= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 66,28 detik

Data Terendah X min = 30,12 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

66,28−30,12
=
6

= 6,02

Tabel L5.3 Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 1

Interval Kelas Frekwensi Nilai Fi x Xi X


(Fi) Tengah rata-
(Xi) rata
30.12 - 36.14 4 33.13 132.52
36.15 - 42.17 7 39.16 274.10 44.58
42.18 - 48.20 10 45.19 451.86 Detik
48.21 - 54.22 7 51.21 358.50
54.23 - 60.25 1 57.24 57.24 0.74
60.26 - 66.28 1 63.27 63.27 Menit
Jumlah 30 1337.49
Nilai rata-rata waktu manuver muat = 44.58 detik / 0.74 menit

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

1337,49
=
30

= 44,58detik

86
4. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Dumping alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 27.48 detik

Data Terendah X min = 20,18 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

27,48−10,18
=
6

= 1,21

Tabel L 5.4 Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Dumping

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x X


(Fi) (Xi) Xi rata-
rata
20.18 - 21.39 5 20.78 103.92
21.40 - 22.61 1 22.00 22.00 24.80
22.62 - 23.83 2 23.22 46.44 Detik
23.84 - 25.04 4 24.44 97.76
25.05 - 26.26 8 25.66 205.26 0.41
26.27 - 27.48 10 26.88 268.76 Menit
Jumlah 30 744.14
Nilai rata-rata waktu dumping ore = 24.80 detik / 0.41 menit

87
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

744,14
=
30

= 24,80 detik

5. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Kembali Kosong alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 618,44 detik

Data Terendah X min = 443,36 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

618,44−443,36
=
6

= 29,17

Tabel L5.5 Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Kembali Kosong

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X


(Fi) (Xi) rata-
rata
443.36 - 472.53 5 457.95 2289.73

88
472.54 - 501.71 2 487.13 974.26 544.52
501.72 - 530.90 0 516.31 0.00 Detik
530.91 - 560.08 10 545.49 5454.91
560.09 - 589.26 8 574.67 4597.38 9.08
589.27 - 618.44 5 603.85 3019.27 Menit
Jumlah 30 16335.5
4
Nilai rata-rata waktu kembali kosong = 544.52 detik / 9.08 menit

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

16335,54
=
30

= 544,53 detik

6. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 2 alat angkut Dump Truck Hino 500

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 39,30 detik

Data Terendah X min = 20,26 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

39,30−20,26
=
6

89
= 3,17

Tabel L 5.6 Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 2

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x X


(Fi) (Xi) Xi rata-
rata
20.26 - 23.43 4 21.84 87.37
23.44 - 26.60 12 25.02 300.2 27.13
1 detik
26.61 - 29.78 8 28.19 225.5
4
29.79 - 32.95 3 31.37 94.10
32.96 - 36.13 2 34.54 69.09 0.45
36.14 - 39.30 1 37.72 37.72 menit
Jumlah 30 814.0
3
Nilai rata-rata waktu manuver II = 27.13 detik / 0.45 menit

∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga

814,03
=
30

= 27,13 detik

Jadi total waktu cyle time alat angkut = waktu muat + waktu manuver I +
waktu angkut + waktu dumping + waktu manuver II + waktu kembali kosong

= 124.32 + 642.10 +44.58 + 24.80 + 544.52 +


27.13 = 1407.45 detik

= 23.46 men

90
LAMPIRAN 3

DATA PENGAMATAN CYCLE TIME ALAT MUAT EXCAVATOR

PC 200 KOMATSU

Pengamatan dilakukan pada bulan Juli 2021

No Gali Swing Tumpah Swing


Isi Kosong

1 4.56 5.34 4.17 4.11


2 5.65 4.54 4.23 3.55
3 8.53 4.22 4.19 4.51
4 7.34 4.31 3.24 3.52
5 6.34 3.45 3.43 4.32

91
6 8.44 3.49 3.13 4.33
7 5.34 3.31 3.49 3.44
8 8.22 3.42 3.14 2.55
9 6.76 3.09 3.29 4.15
10 7.12 5.14 3.37 4.09
11 7.34 4.31 5.12 3.21
12 8.12 3.45 3.37 4.28
13 9.34 3.02 2.57 2.83
14 5.65 3.51 3.53 4.14
15 8.32 3.27 2.55 3.24
16 7.12 4.34 2.56 3.51
17 7.56 3.43 2.32 2.57
18 8.45 3.52 3.16 2.48
19 8.12 4.31 3.18 3.15
20 6.45 3.24 2.55 4.13
21 5.56 4.24 5.15 4.22
22 6.45 4.27 3.28 2.53
23 5.56 4.44 2.55 3.02
24 5.56 3.57 3.23 4.04
25 5.34 3.15 2.51 3.53
26 6.12 4.45 2.29 3.57
27 5.23 3.57 2.02 4.24
28 5.45 4.25 3.13 4.32
29 9.17 4.41 2.48 3.22
30 5.65 3.25 2.27 3.36
31 6.67 3.25 10.34 6.78
32 5.56 7.87 6.65 3.36
33 5.56 3.25 3.53 5.56
34 6.53 4.65 5.87 6.78
35 6.34 5.34 6.78 9.78
36 6.34 4.54 6.98 6.78
37 7.23 4.22 3.16 5.15
38 6.67 4.31 3.18 9.87
39 8.22 3.45 8.65 6.67
40 7.23 5.65 5.15 4.65
41 6.12 3.31 6.87 5.45
42 7.34 3.42 7.87 4.04
43 10.12 5.54 3.23 6.45
44 9.34 5.56 5.56 5.65
45 6.12 4.31 2.29 4.24
46 5.32 7.98 6.87 4.32

92
47 7.12 8.67 5.89 3.36
48 6.87 5.76 4.56 5.65
49 6.45 3.27 5.76 3.55
50 6.12 4.34 6.98 4.51
51 6.45 4.87 7.87 6.87
52 7.45 5.65 8.76 4.32
53 6.56 4.76 5.12 4.33
54 6.34 3.24 6.98 3.44
55 8.13 7.95 5.34 3.55
56 5.65 4.27 4.54 4.15
57 6.12 4.44 4.75 4.09
58 5.23 3.56 2.56 3.21
59 7.87 3.15 2.32 4.28
60 3.24 5.34 2.13 4.11
61 4.24 4.54 3.23 3.55
62 4.27 3.22 2.19 4.51
63 4.44 3.31 2.24 3.52
64 3.57 3.45 2.43 4.32
65 3.15 4.49 2.13 4.33
66 4.45 3.31 2.49 3.44
67 3.57 4.42 3.14 3.55
68 4.25 2.09 3.29 4.15
69 4.41 5.14 3.37 4.09
70 3.25 4.31 2.12 3.21
71 3.25 3.45 1.37 4.28
72 7.87 3.02 2.57 3.83
73 3.25 3.51 3.53 4.14
74 4.65 3.27 2.55 5.24
75 5.34 4.34 2.56 5.51
76 4.54 3.43 2.32 4.57
77 4.22 5.52 3.54 3.48
78 4.31 5.31 3.18 5.15
79 3.45 3.24 2.55 4.13
80 5.65 3.24 1.15 4.22
81 3.31 4.27 2.28 3.53
82 3.42 4.44 2.55 5.02
83 5.54 4.57 3.23 4.04
84 5.56 5.15 2.41 3.53
85 4.31 4.45 1.29 3.57
86 7.98 3.57 2.02 4.24
87 8.67 4.25 3.13 4.32

93
88 5.76 4.41 2.48 3.22
89 3.27 3.25 2.27 3.36
90 4.34 3.23 4.04 4.57
91 7.45 2.41 3.53 5.15
92 6.45 5.23 3.57 4.45
93 6.34 5.87 4.24 3.57
94 8.56 3.13 4.32 4.25
95 5.67 6.76 3.22 4.41
96 6.12 5.76 3.36 3.25
97 4.65 5.34 5.98 6.15
98 8.98 4.54 4.23 6.53
99 6.67 4.22 4.19 6.34
100 5.65 4.31 3.24 6.34
101 7.23 3.45 3.43 5.23
102 8.12 3.49 7.65 4.11
103 5.65 4.65 3.49 8.98
104 5.54 3.42 3.14 4.51
105 6.12 4.65 3.29 3.52
106 4.76 5.14 3.37 4.32
107 5.12 4.31 6.87 4.33
108 6.34 3.45 3.37 3.44
109 6.12 3.02 5.76 3.55
110 5.67 3.51 3.53 4.15
111 6.76 3.27 5.87 4.09
112 8.98 4.34 2.56 3.21
113 6.45 5.87 5.76 4.28
114 6.12 2.52 3.16 3.83
115 5.45 6.76 3.18 4.14
116 5.45 3.24 2.55 3.24
117 6.45 5.34 5.15 3.51
118 6.34 4.27 8.98 4.57
119 4.65 4.44 6.65 3.48
120 5.34 4.17 4.11 5.15
121 4.54 4.23 3.55 4.13
122 4.22 4.19 4.51 4.22
123 4.31 3.24 3.52 3.53
124 3.45 3.43 4.32 7.98
125 3.49 3.13 4.33 4.04
126 3.31 3.49 3.44 3.53
127 3.42 3.14 2.55 8.96
128 3.09 3.29 4.15 4.24

94
129 5.14 3.37 4.09 4.32
130 4.31 5.12 3.21 7.98
131 3.45 3.37 4.28 3.36
132 3.02 2.57 2.83 4.34
133 3.51 3.53 4.14 8.98
134 3.27 2.55 3.24 2.52
135 4.34 2.56 3.51 2.31
136 3.43 2.32 2.57 6.87
137 3.52 3.16 2.48 2.24
138 4.31 3.18 3.15 4.27
139 3.24 2.55 4.13 4.44
140 4.24 5.15 4.22 2.57
141 4.27 3.28 2.53 3.15
142 4.44 2.55 3.02 4.45
143 3.57 3.23 4.04 3.57
144 3.15 2.51 3.53 4.25
145 4.45 2.29 3.57 4.41
146 3.57 2.02 4.24 3.25
147 4.25 3.13 4.32 5.23
148 4.41 2.48 3.22 3.15
149 3.25 2.27 3.36 4.45
150 9.23 4.02 4.24 5.57
151 8.87 5.34 4.13 4.11
152 9.15 5.54 7.98 3.55
153 8.53 4.22 4.19 4.51
154 8.34 3.31 6.87 3.52
155 6.34 3.45 3.43 4.32
156 7.23 4.49 7.98 4.33
157 6.12 3.31 2.49 3.44
158 6.22 4.42 3.14 3.55
159 6.23 7.87 6.87 4.15
160 6.12 5.14 3.37 4.09
161 3.45 4.31 6.87 4.21
162 5.65 4.45 3.37 4.28
163 3.34 4.12 6.87 3.83
164 4.34 3.51 6.87 4.14
165 5.32 4.27 7.8 3.24
166 4.34 4.34 4.65 4.51
167 6.56 3.43 7.8 4.57
168 4.23 4.52 3.54 3.48
169 6.12 4.31 7.9 5.15

95
170 6.45 3.24 5.65 4.13
171 7.45 3.24 7.9 4.22
172 5.34 4.27 7.89 3.53
173 6.34 4.44 7.9 4.02
174 6.78 4.57 3.23 4.04
175 8.34 5.15 7.8 3.53
176 6.12 4.45 3.29 3.57
177 5.23 3.57 7.89 4.24
178 5.45 4.25 3.13 4.32
179 6.17 4.41 6.87 3.22
180 5.23 3.25 3.27 3.36
181 6.45 3.24 2.55 4.13
182 7.45 3.24 4.15 4.22
183 9.15 4.27 4.14 3.53
184 6.34 4.44 7.45 4.02
185 5.13 4.57 3.23 4.04
186 8.34 5.15 2.41 3.53
187 6.12 4.45 3.29 3.57
188 7.78 3.57 3.02 4.24
189 5.45 4.25 3.13 4.32
190 6.17 4.41 5.76 3.22
191 6.56 3.25 3.27 3.36
192 8.53 4.22 4.19 4.51
193 8.34 3.31 3.24 3.52
194 6.34 3.45 3.43 4.32
195 7.23 4.49 3.13 4.33
196 9.12 3.31 2.49 3.44
197 6.22 4.42 3.14 3.55
198 8.23 5.09 3.29 4.15
199 6.12 5.14 3.37 4.09
200 9.34 4.31 8.89 4.21

96
1. Daftar frekuensi waktu menggali Alat Muat Excavator PC-200

Jumlah data = 200

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 200

= 8,66

= 8,66 ( dibulatkan = 9 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 10,12 detik

Data Terendah X min = 3,02 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

10,12−3,02
=
9

= 0,79

Interval Kelas Frekwens Nilai Tengah Fi x Xi X


i (Fi) (Xi) rata-
rata
3.02 - 3.81 29 3.41 99.02
3.82 - 4.61 27 4.21 113.76 5.91
4.62 - 5.41 18 5.01 90.22
5.42 - 6.21 41 5.81 238.26 detik
6.22 - 7.00 34 6.61 224.74 0.10
7.01 - 7.80 17 7.41 125.95
7.81 - 8.60 21 8.21 172.36 menit
8.61 - 9.40 12 9.01 108.08
9.41 - 10.20 1 9.81 9.81
Jumlah 200 1182.19

97
2. Daftar frekuensi waktu swing isi Alat Muat Excavator PC-200

Jumlah data = 200

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 200

= 8,66

= 8,66 ( dibulatkan = 9 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 8,67 detik

Data Terendah X min = 2,02 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

8,67−2,02
=
9

= 0,74

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x X


(Fi) (Xi) Xi rata-
rata
2.02 - 2.76 14 2.39 33.45
2.77 - 3.51 66 3.14 207.13 4.11
3.52 - 4.26 27 3.89 104.96 detik
4.27 - 5.01 57 4.64 264.26
5.02 - 5.75 25 5.39 134.63 0.07
5.76 - 6.50 4 6.13 24.54 menit
6.51 - 7.25 2 6.88 13.77
7.26 - 8.00 4 7.63 30.53
8.01 - 8.75 1 8.38 8.38

98
Jumlah 200 821.63

3. Daftar frekuensi waktu menumpah Alat Muat Excavator PC-200

Jumlah data = 200

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 200

= 8,66

= 8,66 ( dibulatkan = 9 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 10,34 detik

Data Terendah X min = 1,15 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

10,34−1,15
=
9

= 1,02

Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X


(Fi) (Xi) rata-
rata
1.15 - 2.17 8 1.66 13.28
2.18 - 3.20 59 2.69 158.81 4.20
3.21 - 4.23 70 3.72 260.59 detik
4.24 - 5.26 18 4.75 85.57
5.27 - 6.30 11 5.79 63.64 0.07
6.31 - 7.33 15 6.82 102.24 menit
7.34 - 8.36 14 7.85 109.86

99
8.37 - 9.39 4 8.88 35.51
9.40 - 10.42 1 9.91 9.91
Jumlah 200 839.42

4. Daftar frekuensi waktu swing kosong Alat Muat Excavator PC-200

Jumlah data = 200

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 200

= 8,66

= 8,66 ( dibulatkan = 9 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 9,87 detik

Data Terendah X min = 2,24 detik

X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

9,87−2,24
=
9

= 0,85

Interval Kelas Frekwens Nilai Tengah Fi x Xi X


i (Fi) (Xi) rata-
rata
2.24 - 3.09 10 2.66 26.64
3.10 - 3.95 66 3.52 232.43 4.35
3.96 - 4.80 91 4.38 398.53 detik
4.81 - 5.66 15 5.24 78.56

100
5.67 - 6.52 4 6.10 24.38 0.07
6.53 - 7.38 7 6.95 48.67 menit
7.39 - 8.23 2 7.81 15.62
8.24 - 9.09 3 8.67 26.01
9.10 - 9.95 2 9.53 19.05
Jumlah 200 869.88

Cycle Time Waktu


Detik Menit
1. Waktu Menggali 5.91 0.10
2. Waktu Swing Isi 4.11 0.07
3. Waktu Menumpah 4.20 0.07
4. Waktu Swing 4.35 0.07
Kosong
Jumlah 18.57 3.71

101
LAMPIRAN

Penentuan nilai Fill Faktor

Untuk menentukan nilai fill faktor (faktor Pengisian) dari bucket alat muat
digunakan metode komatsu, yaitu dengan cara pengamatan langsung dengan melakukan
perbandingan kapasitas nyata dan kapasitas secara teoritis. Persentase pengisian bucket
alat muat dapatdilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar L7.1 Cara penentuan Nilai Fill Faktor

Tabel L 7.1 Data pengamatan Nilai Fill faktor

No Volume Volume Faktor


Material Bucket Pengisian

1 1.02 0.97 105


2 1.03 0.97 106
3 1.01 0.97 104
4 1.06 0.97 109
5 1.01 0.97 104
6 1.04 0.97 107
7 1.02 0.97 105
8 1.05 0.97 108

102
9 0.94 0.97 97
10 1.04 0.97 107
11 0.96 0.97 99
12 1.05 0.97 108
13 0.96 0.97 99
14 0.93 0.97 96
15 0.92 0.97 95
16 1.01 0.97 104
17 0.91 0.97 94
18 0.94 0.97 97
19 0.91 0.97 94
20 1.02 0.97 105
21 1.01 0.97 104
22 1.03 0.97 106
23 0.98 0.97 101
24 0.94 0.97 97
25 0.96 0.97 99
26 0.97 0.97 100
27 0.93 0.97 96
28 0.95 0.97 98
29 0.95 0.97 98
30 0.97 0.97 100
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

7. Daftar Distribusi Frekuensi Fill Faktor Blok 1

Jumlah data = 30

Jumlah Kelas ( K ) = 1 + 3,3 Log N

= 1 + 3,3 Log 30

= 1 + 4,9

= 5,9 ( dibulatkan = 6 Kelas )

Data tertingi X (maks) = 93.81 %

Data Terendah X min = 109.33 %

103
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval

109,33−93,81
=
6

= 2,58

Tabel L3.2

Daftar Distribusi Fill Faktor

Interval Kelas Frekwensi Nilai Fi × Xi X


(Fi) Tengah rata-
(Xi) rata
93.81 - 96.39 5 95.10 475.52
96.40 - 98.98 8 97.69 781.52
98.99 - 101.57 3 100.28 300.83 101
101.58 - 104.15 4 102.87 411.46 %
104.16 - 106.74 5 105.45 527.26
106.75 - 109.33 5 108.04 540.20
Jumlah 30 3036.79
Jadi rata-rata Fill Faktor = 101%

Harga Rata-Rata (X) =


∑ (Fi × Xi)
∑ Fi
3036.79
=
30

= 101 %

104
LAMPIRAN

PENGAMATAN JAM KERJA PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

- Satu hari = 2 Shift


- Satu minggu = 7 hari kerja
- Satu bulan = 28 hari kerja
- Satu tahun = 336 hari kerja

1. Shift 1
Senin - Kamis, Sabtu dan Minggu
8:00 - 12:00 Waktu Kerja
12:00 - 13:00 Waktu Istirahat
13:00 - 17:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00

Jum'at
8:00 - 11:30 Waktu Kerja
11:30 - 13:30 Waktu Istirahat
13:30 - 18:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00

2. Shift 2
Senin – Minggu
20:00 - 0:00 Waktu Kerja
0:00 - 1:00 Waktu Istirahat
1:00 - 5:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00

Jumlah jam kerja = 8 Jam


= 480 Menit

105
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

LAMPIRAN

PERHITUNGAN EFEKTIVITAS DAN EFESIENSI KERJA ALAT MEKANIS

Tabel L.10 Standar Efesiensi Kerja


Efesiensi Kerja
Kondisi Kerja
Excavator Dump Truck
Baik 0,83 0,83
Sedang 0,75 0,80
Agak Buruk 0,67 0,75
Buruk 0,58 0,70
(Sumber : Handbook Komatsu Edetion 27)

Efektivitas dan efesiensi kerja Alat Muat PC 200 Dan Alat Angkut Hino 500 DT
159

 N0 Kegiatan Alat Alat


Muat Angkut
1 Waktu Delay
pindah tempat/ penempatan alat 25 35
- mengisi bahan bakar 10 10
- keperluan operator 10 10
2 Waktu Standby
- safety talk 5 5
- cepat berakhirnya kerja 30 30
- sesudah dan sebelum istirahat 60 60
- waktu menunggu alat
3 Waktu Repair

106
- waktu pemanasan alat 15 15
Waktu Delay 45 55
Waktu Standby 95 95
Waktu Repair 15 10
Total Waktu Hambatan (menit) 155 160
Waktu Efektif (menit) *
325 320
/hari
Efisiensi kerja (%) ** 67 66

Waktu Efektif (jam/bln) * 162.5 160


Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

107
LAMPIRAN

PERHITUNGAN EFESIENSI KERJA BUKIT D (KONDISI AKTUAL)

a. Efesiensi Kerja Alat Muat Excavator Kabelco 330


Waktu Hambatan :
Pindah kerja/ posisi alat = 25 menit
Safety Talk = 5 menit
Pemanasan Alat = 15 menit
Cepat berakhirnya kerja = 40 menit
Berhenti Sebelum jam Istirahat = 60 menit
Mengisi bahan bakar = 10 menit
Keperluan operator = 10 menit
Total waktu hambatan = 165 menit
Waktu yang Tersedia :
8 jam = 480 menit
Waktu kerja Efektif :
Waktu yang tersedia – Waktu hambatan = 480 – 165
= 315 menit (5.25 jam)
Efisiensi Kerja :
w 315
x 100 % = x 100 %=65.04 %
wt 480

b. Efesiensi Kerja Alat Angkut Dump Truck Hino 500


Waktu Hambatan :
Pindah kerja/ posisi alat = 10 menit
Safety Talk = 5 menit
Pemanasan Alat = 15 menit
Cepat berakhirnya kerja = 35 menit
Berhenti Sebelum jam Istirahat = 35menit
Mengisi bahan bakar = 10 menit
Keperluan operator = 10 menit
Total waktu hambatan = 115 menit

108
Waktu yang Tersedia :
8.00 jam = 480 menit
Waktu kerja Efektif :
Waktu yang tersedia – Waktu hambatan = 480 – 115
= 365 menit (6.42 jam)
Efisiensi Kerja :
w 365
x 100 % = x 100 %=76 %
wt 480
c. Efesiensi Kerja Alat muat Excavator PC 200 (pemuatan OB)
Waktu Hambatan :
Pindah kerja/ posisi alat = 20 menit
Safety Talk = 10 menit
Pemanasan Alat = 15 menit
Cepat berakhirnya kerja = 35 menit
Berhenti Sebelum jam Istirahat = 35 menit
Mengisi bahan bakar = 10 menit
Keperluan operator = 10 menit
Total waktu hambatan = 135 menit
Waktu yang Tersedia :
8.00 jam = 480 menit
Waktu kerja Efektif :
Waktu yang tersedia – Waktu hambatan = 480 – 135
= 345 menit (5.75 jam)
Efisiensi Kerja :
w 345
x 100 % = x 100 %=71 %
wt 480

109
LAMPIRAN

DATA PRODUKSI ALAT MEKANIS KEGIATAN PENGUPASAN OB


(KONDISI AKTUAL)

PERHITUNGAN PRODUKTIFITAS ALAT MUAT KABELCO PC 200

EXCAVATOR KABELCO

- Cycle time (menit) 4.70


- Kapasitas bucket (m³) 0.97
- Jumlah unit 1
-Jumlah jam efektif 5.25
- Efisiensi kerja (%) 65
- Fill factor (%) 101
- Swell Factor (%) 81
Density 1,5
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

8. Produktifitas alat muat Excavator Kabelco 200 :


9. Alat Muat Kobelco SK 330 (kegiatan pengupasan) OB
Cycle Time : 4,70 menit
Kapasitas Bucket : 1,4 m3
Efisiensi : 65 %
Factor bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,25 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT

1,4 ( 10 x 1,01 x 0,65 ) 1,5


PA= x 60 menit
CT
827,19
PA=
4,7
¿ 175,99 ton/jam

110
Produksi perhari
PA = 176 ton/jam x 5,25 jam/hari
PA = 924 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 924 ton/hari x 28 hari
PA = 25.872,18 ton/bulan
10. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 :

Data alat angkut


- Cycle time (menit) 23.46
- Kapasitas bak* 9.80
- Jumlah unit 4
- Efisiensi kerja (%) 66
- Jumlah pengisian 10
Jumlah jam efektif 5.33
Jumlah hari kerja 28
Hari hujan rata-rata per bulan 17
Density Saprolit (ton/m³) 1.5
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
 Alat Angkut Dump Truck Hino ( Pengangkutan OB) DT 159
Cycle Time : 23.46 menit
Kapasitas bucket : 0,9 m3
Efisiensi Kerja : 76 %
Density ore : 1.5 ton/ m3
Jumlah pengisian (n) : 10 bucket
Jumlah alat angkut (n.A) : 5 unit
Waktu Kerja Efektif : 6,08 Jam

60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT

111
60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x n . a
CT

10(0,9 x 0,76 x 1,5)


PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 26,40 Ton/jam × 5 unit
PA = 131,20 ton / jam

Produksi perhari

Pa = 131,20 ton / jam x 6,08 jam

Pa = 540,61 ton/hari

Produksi Perbulan

PA = 868,92 ton /hari x 28 hari kerja

PA = 24.329,03 ton/bulan

11. Produktifitas alat muat Excavator Komatsu PC 200 (pemuatan OB)

Excavator Komatsu PC 200


- Cycle time (menit) 3.91
- Kapasitas bucket (m³) 0.97
- Jumlah unit 1
-Jumlah jam efektif 5.42
- Efisiensi kerja (%) 67
- Fill factor (%) 101
- Swell Factor (%) 81
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

Cycle Time : 3,91 menit


Kapasitas Bucket : 0,9 m3
Efisiensi : 71 %

112
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,75 Jam
60 menit
Pm=n Kb x Fk x Eff x a
CT

0,9 ( 10 x 1,01 x 0,71 ) 1,5


Pm= x 60 menit
CT
580,851
Pm=
3,91
¿ 148,55ton/jam
Produksi perhari
Pm = 148,55 ton/jam x 5,75 jam/hari
Pm = 854,16 ton/hari
Produksi Perbulan
Pm = 854,16 ton/hari x 28 hari
Pm = 25.751,8 ton/bulan

113
LAMPIRAN

WAKTU KERJA EFEKTIF ALAT MEKANIS SETELAH PERBAIKAN


EFESIENSI KERJA

1. Waktu kerja efektif Excavator PC 200 dan Dump Truck Hino 500 setelah Evaluasi

Kegiatan Alat Alat


Muat Angkut
Waktu Delay
pindah tempat/ penempatan 10 10
alat
- mengisi bahan bakar 10 10
- keperluan operator 5 5
Waktu Standby
- safety talk 5 5
- cepat berakhirnya kerja 30 30
- sesudah dan sebelum 25 25
istirahat
- waktu menunggu alat
Waktu Repair
- waktu pemanasan alat 10 10

Waktu Delay 25 25
Waktu Standby 55 65
Waktu Repair 10 10
Total Waktu Hambatan 105 95
(menit)

Waktu Efektif (menit) * 375 385


Efisiensi kerja 79 80
(%) **
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

114
2. Waktu kerja efektif Excavator PC 200 Kabelco Setelah Evaluasi

Tabel efesiensi kerja alat muat Kabelco Setelah evaluasi


Kegiatan Alat
Muat
Waktu Delay
pindah tempat kerja 15
- mengisi bahan bakar 10
- keperluan operator 5
Waktu Standby
- safety talk 5
- cepat berakhirnya kerja 30
- sesudah dan sebelum istirahat 45
- waktu menunggu alat
Waktu Repair
- waktu pemanasan alat 5

Waktu Delay 30
Waktu Standby 80
Waktu Repair 5
Total Waktu Hambatan (menit) 115
Waktu Efektif (menit) * 365
Efisiensi kerja (%) ** 76
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

115
LAMPIRAN

DATA PRODUKSI ALAT MEKANIS KEGIATAN PENGUPASAN OB


(SETELAH EVALUASI)

PERHITUNGAN PRODUKTIFITAS ALAT MUAT KABELCO PC 200

EXCAVATOR KOBELCO

- Cycle time (menit) 4.70


- Kapasitas bucket (m³) 0.97
- Jumlah unit 1
-Jumlah jam efektif 6.08
- Efisiensi kerja (%) 76
- Fill factor (%) 101
- Swell Factor (%) 81
Density 1,5
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

12. Produktifitas alat muat Excavator Kobelco 330 :

 Alat Muat Kabelco (kegiatan pengupasan) OB PC 98


Cycle Time : 4,70 menit
Kapasitas Bucket : 1,4 m3
Efisiensi : 76 %
Factor bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 12
Waktu Kerja Efektif : 6.08 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT
1,4 ( 12 x 1,01 x 0,76 ) 1,5
PA= x 60 menit
CT
804,13
PA=
4,7

116
¿ 171,09 ton/jam
Produksi perhari
PA = 171,09 ton/jam x 6,08 jam/hari
PA = 1.040,24 ton/hari

Produksi Perbulan
PA = 1.040,24 ton/hari x 28 hari
PA = 29.126,89 ton/bulan
13. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 Pemuatan OB :

Data alat angkut


- Cycle time (menit) 23.46
- Kapasitas bak* 11.76
- Jumlah unit 6
- Efisiensi kerja (%) 80
- Jumlah pengisian 12
Jumlah jam efektif 6.42
Jumlah hari kerja 28
Hari hujan rata-rata per bulan 17
Density Saprolit (ton/m³) 1.5
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
 Alat Angkut Dump Truck Pengangkutan OB (TopLoading) DT 159
Diketahui :
Cycle Time : 23.46 menit
Kapasitas bucket : 0,9 m3
Efisiensi Kerja : 80 %
Density ore : 1.5 ton/ m3
Jumlah pengisian (n) : 10 bucket
Jumlah alat angkut (n.A) : 6 unit
Waktu Kerja Efektif : 6,42 Jam

117
60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT
10( 0,9 x 0,80 x 1,5)
PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 35,27 Ton/jam × 6 unit
PA =211,62ton/ jam
Produksi perhari
Pa = 211,62 ton/ jam x 6,42 jam
Pa = 1.157,55 ton/hari
Produksi Perbulan
Pa = 1.157,55 ton/hari x 28 hari kerja
Pa = 32.416,52 ton/bulan

14. Produktifitas alat muat Excavator Komatsu PC 200 (pemuatan OB)

Excavator Komatsu PC 200


- Cycle time (menit) 3.71
- Kapasitas bucket (m³) 0.97
- Jumlah unit 1
-Jumlah jam efektif 6.50
- Efisiensi kerja (%) 73
- Fill factor (%) 101
- Swell Factor (%) 81
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
Diketahui :
Cycle Time : 3,91 menit
Kapasitas Bucket : 0,9 m3
Efisiensi : 79 %
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10

118
Waktu Kerja Efektif : 6,25 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT

0,9 ( 10 x 1,01 x 0,79 ) 1,5


PA = x 60 menit
CT
772,39
PA =
3,71
¿ 208,19 ton/jam

Produksi perhari
PA = 208,19 ton/jam x 6,25 jam/hari
PA = 1.158,48 ton/hari

Produksi Perbulan
PA = 1.158,48 ton/hari x 28 hari
PA = 32.441,57 ton/bulan

119
LAMPIRAN

DATA BIAYA PRODUKSI ALAT MEKANIS KEGIATAN PENGUPASAN


OVERBURDEN KONDISI AKTUAL

1. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Kobelco SK 330 Kegiatan Penumpukan Overburden

NO Jenis Alat Satuan Harga Jam Kerja Total (Rp)


Alat/
Bulan
1 Penumpukan
Overburden
Excavator Kobelco 1 unit 250,000 157.5 40625000.0
PC 330 per jam jam/bulan 0
( sewa )
BBM Excavator 20 liter/jam 10,000 157.5 31850000
per liter jam/bulan
70245000.0
0
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

2. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Komatsu PC 200 Kegiatan Pemuatan Overburden

Jam Kerja
NO Jenis Alat Satuan Harga Total (Rp)
Alat/Bulan
1 Pemuatan Overburden
Excavator
375,000 172.5 64687500.00
Komatsu PC 200 1 unit
per jam jam/bulan
( sewa )
10,000 172.5
BBM Excavator 20 liter/jam 33810000.00
per liter jam/bulan
Jumlah Biaya 98497500.00
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

3. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Dump Truck HINO 500 Kegiatan Pengangkutan
Overburden

NO Jenis Alat Satuan Harga Jam Kerja Total

120
Alat/Bulan Rp
Pengangkutan
1
Overburden
Dump Truck
575,000 160 460000000.00
Hino 500 5 unit
per jam jam/bulan
( Sewa )
BBM dump 20 10,000 160 31360000.00
Truck liter/jam per liter jam/bulan

Jumlah Biaya 491360000.00


Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

Data produksi alat mekanis Kegiatan Pengupasan OB aktual

Efesiensi Produksi Produksi


NO Jenis Alat Jumlah Biaya
kerja ( %) ( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
Excavator
1 71 817.57 25751.60 Rp. 89.932.500
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 76 529.24 24329.03 Rp.399.360.000
Hino 500
Excavator
3 65 640.19 25.872 Rp. 72.475.000
Kabelco SK 300
Jumlah Total Rp. 561767500
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

121
LAMPIRAN

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI ALAT MEKANIS KEGIATAN


PENGUPASAN OB SETELAH PERBAIKAN (SIMULASI)

1. Data biaya Sewa dan Bahan bakar alat muat Excavator Kabelco SK 330 ( kegiatan
penumpukan)

Jam Kerja Total


NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pemuatan Overburden
Excavator Komatsu
250,000 182.5
PC 200 1 unit Rp45,625,000
per jam jam/bulan
( sewa )
10,000per
182.5
BBM Excavator 20 liter/jam liter Rp35,770,000
jam/bulan
Total biaya Rp81,395,000
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

2. Data biaya sewa dan BBM alat muat Excvator PC 200 Komatsu (kegiatan pemuatan
OB)

Jam Kerja Total


NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pemuatan Overburden
Excavator
250,000 187.5 Rp46,875,000
Komatsu PC 200 1 unit
per jam jam/bulan
( sewa )
10,000 187.5
BBM Excavator 20 liter/jam Rp36,750,000
per liter jam/bulan
Total biaya Rp83,625,000
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

3. Data biaya sewa dan BBM alat angkut Dump Truck Hino 500 (kegiatan pengangkutan
OB)

Jam Kerja
Total
NO Jenis Alat Satuan Harga Alat/
Rp
Bulan

122
1 Pengangkutan Overburden
Dump Truck 575,00 Rp664,125,00
190
Hino 500 6 unit 0 0
jam/bulan
( sewa ) per jam
10,000
20
BBM dump per 190
liter/ja Rp37.730.000
Truck liter jam/bulan
m
Rp701,855,00
Jumlah Biaya
0
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

4. Data produksi alat mekanis kegiatan pengupasan OB setelah Evaluasi dan


peningkatan efesiensi kerja

Efesiensi
Produksi Produksi
NO Jenis Alat kerja
( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
( %)
Excavator
1 78 1.158,56 32.441,57
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 80 1.157,55 32.416,52
Hino 500
Excavator
3 76 824,98 29.126,46
Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

5. Rekapitulasi Biaya Produksi alat Mekanis Simulasi

Jenis Alat Jumlah Total Biaya


NO

1 Excavator Komatsu PC 200 1 unit Rp. 79.165.000

2 Dump Truck Hino 500 6 unit Rp. 692.740.000

3 Excavator Kobelco SK330 1 unit Rp. 81.395.000

Total Biaya Keseluruhan 8 unit Rp. 853.300.000


Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

123
LAMPIRAN

PERHITUNGAN BIAYA (OPERASIONAL) ALAT MEKANIS

1. Biaya Bahan Bakar Solar Aktual Pemakian Bahan Bakar Solar alat mekanis
Harga Bahan Bakar Solar 1 Liter = 10,000
a. Biaya BBM Alat gali muat Excavator Kobelco SK330
Pemakaian bahan bakar solar per bulan = 3.240 liter per bulan
 Biaya Bahan Bakar Solar
3240 liter/bulan x 9.800 = Rp. 31.850.000
b. Biaya BBM Alat gali muat Excavator Komatsu PC 200
Pemakaian bahan bakar solar per bulan = 3.150 liter per bulan
 Biaya bahan bakar solar
3250 liter per bulan x 9.800 = Rp. 30.870.000

c. Biaya BBM Alat Angkut 4 unit Dump Truck Hino 500


Pemakaian bahan bakar solar per bulan = 3200 liter per bulan
 Biaya bahan bakar solar
3200 liter per bulan x 9.800 x 4 = Rp. 31.360.000

Jadi total keseluruhan harga bahan Bakar Solar (BBM) untuk alat gali muat dan
alat angkut selama 1 bulan adalah Rp. 126.000.000/bulan
2. Biaya Operational Sewa Alat Mekanis Kondisi Aktual
a. Biaya sewa alat Excavator Kobelco SK330
Harga sewa alat = Rp. 250.000/jam
Jam kerja per bulan = 162,5 jam/bulan
 Biaya Sewa alat Excavator Kobelco SK330
Rp 250.000 x 162,5 jam per bulan = Rp. 40625000.00 per bulan
b. Biaya sewa alat Excavator Komatsu PC200
Harga sewa alat = Rp. 375.000/jam
Jam kerja per bulan = 157 jam/bulan

124
 Biaya Sewa alat Excavator Kobelco Sk330
Rp 375.000 x 157 jam per bulan = Rp. 59062500.00 per
bulan

c. Biaya sewa alat angkut Dump Truck Hino 500


Harga sewa alat = Rp. 575.000/jam
Jam kerja per bulan = 160 jam/bulan
Jumlah unit = 4 unit
 Biaya Sewa alat Excavator Kobelco SK330
Rp 245.000 x 160 jam per bulan x 4 = Rp. 368.000.000 per
bulan

Jadi total keseluruahn harga sewa alat untuk alat gali muat dan alat angkut
selama 1 bulan adalah Rp. 525.437.000 / bulan
3. Biaya Upah Operator Alat Mekanis Aktual
a. Biaya upah operator alat gali muat Excavator Kobelco SK330 Pengupasan OB
Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 162 jam/bulan
Rp 25.000 x 162 jam/bulan x 1 = Rp. 4.050.000
b. Biaya upah operator alat gali muat Excavator Komatsu PC200 Pengupasan OB
Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 157 jam/bulan
Rp 25.000 x 157 jam /bulan x 1 orang = Rp. 3.925.000
c. Biaya upah operator alat angkut Dump Truck Hino 500 Pengupasan OB Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 160 jam/bulan
Rp 25.000 x 160 jam /bulan x 4 orang = Rp. 16.000.000
Jadi total biaya gajih operator sebanyak 9 kariyawan adalah Rp
28.000.000/bulan
4. Tabel Data Biaya Produksi Per ton OB alat mekanis kegiatan pengupasan overburden
Aktual

125
Jam Kerja Biaya Total Biaya
Biaya Produksi/ Jumlah
No Jenis Alat Efektif/ Produksi/ Produksi
unit ( Rp/ jam) unit
bulan unit (Rp/bulan) (Rp/bulan)
Excavator
1 Kobelco 157.5 Rp24,158,333 Rp144,950,000 1 Rp70,245,000
SK330
Excavator
2 Komatsu 172.5 Rp31,682,887 Rp190,097,320 1 Rp76,935,000
PC200
Dump
3 Truck 160 Rp16,378,666.67 Rp98,272,000 5 Rp491,360,000
Hino 500

Total biaya Produksi alat mekanis ( Rp/Bulan) Rp728,630,000


Biaya Produksi Alat mekanis Untuk Mengupas 1 Ton OB =
Total biaya Produksi alat mekanis ( Rp/Bulan)
Total Produksi Overbureden / bulan Rp. 29,949
728630000.00
24329.03
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

5. Total data biaya produksi alat mekanis untuk mengupas 1 ton OB Hasil Simulasi

Biaya Biaya
Jam kerja Total Biaya
Jenis Produksi produksi Jumla
No Efektif/ Produksi
Alat unit ( Rp/ Per unit h unit
bulan (Rp/bulan)
jam) (Rp/bulan)
Excavato 182.5
r Rp24,158,33 Rp144,950,00
1 1 Rp81,395,000
Kobelco 3 0
SK330
Excavato 187.5
r Rp31,682,88 Rp190,097,32
2 1 Rp83,625,000
Komatsu 7 0
PC 200
Dump 192.5
Rp19,495,97 Rp116,975,83 Rp701,855,00
3 Truck 6
2 3 0
Hino 500

Total biaya Produksi alat mekanis ( Rp/Bulan) Rp967,885,00

126
0
Biaya Produksi Alat mekanis Untuk Mengupas 1 Ton OB =
Total biaya Produksi alat mekanis ( Rp/Bulan)
Total Produksi Overbureden / bulan Rp29,858
967885000.00
32416.17
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021

127
LAMPIRAN

Perhitungan Penilian Match Faktor Excavator Komatsu PC 200-7 Dengan

Dump Truck Hino 500 DT 159

1. Penggunaan alat mekanis sebanyak 1 unit alat muat yang meayani 4 unit alat angkut
sebagai berikut.

nH x CT I
MF =
nL x CT H

Dimana :

MF = Faktor keserasian kerja


nH = 5 unit
nL = 1 unit
CT I = 0,3 x 10 pengisian = 3.91 menit
CT H = 23,46 menit

5 x 3.91
MF =
1 x 23.46

= 0,66 ( MF < 1 )

Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa alat muat dan angkut belum
sinkron artinya masih ada waktu tunggu terhadap alat muat ( MF < 1),sehingga
supaya alat tersebut sinkron maka perlu dilakukan perbaikan dan penambahan
alat angkut.

2. Penilaian Match Faktor dengan 1 unit alat muat dengan penambahan alat angkut
menjadi 6 unit sebagai berikut.

Dimana :
MF = Faktor keserasian kerja

128
nH = 6 unit
nL = 1 unit
CT I = 0,3 x 12 pengisian = 3,71 menit
CT H = 23,46 menit

6 x 3,71
MF =
1 x 23.46

= 0,99 ( MF =1 )
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa penggunaan 1 unit alat muat
dengan melakukan penambahan 1 unit alat angkut menjadi 6 unit alat angkut sesuai
dengan perhitungan MF = 1, maka jumlah alat muat dan alat angkut pada kegiatan
pengangkutan OB di bukit D seimbang atau sinkron,hampir dipastikan tidak ada waktu
tunggu baik alat muat dan alat angkut sama-sama sibuk.

129
LAMPIRAN
SPESEFIKASI ALAT MUAT EXCAVATOR PC 200 KOMATSU

Berikut ini merupakan spesifikasi teknis alat gali muat EXCAVATOR komatsu PC 200-
8

Operation / Application
Boom size (m) & type 5700 Heavy Duty
Arm size (m) & type 2900 Heavy Duty
Bucket size – KGA standard GP (m3) 0.97
Arm crowd force – ISO (kgf) 11,000
Bucket crowd force – ISO (kgf) 15,200
Digging depth – maximum (mm) 6,620
Digging reach – maximum (mm) 9,875
Maximum reach @ ground level (mm) 9,700
Swing radius (mm) 2,750

130
LAMPIRAN
Spesifikasi Alat Angkut Dump Truck HINO 500

Spesifikasi alat angkut dump truck HINO 500

RODUK Model FM 260 JD

PRODUKSI Kode Produksi FM8JNKD-RGJ

PERFORMANCE Kecepatan Maksimum(km/jam) 86

Daya Tanjak (tan Ø) 47.1

MESIN Model J08E-UF

Tipe Diesel 4 Stroke; In-Line

Tenaga Maks (PS/rpm) 260 / 2500

Momen Putir Maks. (Kgm/rpm) 76 / 1500

Jumlah Silinder 6

Diameter x Langkah Piston (mm) 112 x 130

Isi Silinder 7684

KOPLING Tipe Single Dry Plate, with Coil Spring

Diameter 380

KEMUDI Tipe Integral Power Steering

Radius Putar Min. (m) 8.8

SUMBU Depan Reverse Elliot,

Belakang Full floating type with hypoid gear

Perbandingan gigi akhir STD = 6.428

131
Sistem Penggerak Rear 6x4

REM Rem Utama Air Over Hydraulic,

Rem Pelambat With on Exhaust Pipe

Rem Parkirr Internal Expanding tipe pada transmisi

RODA & BAN Ukuran Rim 20X7.00T-162

Ukuran Ban 10.00-20-16PR

Jumlah Ban 10

SISTIM LISTRIK Accu 12V-65Ah x2

TANGKI SOLAR Kapasitas (L) 200

DIMENSI (mm) Jarak Sumbu Roda 4130+1300

Panjang bak 6420

Total Panjang 8480

Total Lebar 2450

Total Tinggi 2700

Lebar Jejak Depan FR Tr 1930

Lebar jejak Belakang RR Tr STD:1855(JIS-8)

Julur Depan FPH 1255

Julur Belakang ROH 1795

SUSPENSI Depan & Belakang Rigid Axle


with

BERAT CHASSIS (kg) Depan 2900

Belakang 3710

132
Berat Kosong 6610

GVWR 26000

133

Anda mungkin juga menyukai