SKRIPSI
Oleh
Asrul
C1A2 14013
KOLAKA
2022
EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT
PADA KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN PADA PT. JAGAT
RAYATAMA KECAMATAN PALANGGA KABUPATEN KONAWE SELATAN
SULAWESI TENGGARA
ASRUL
C1A2 14013
Program Studi Teknik Pertambangan
Abstrak
PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah salah satu perusahaan Swasta yang
melakukan penambangan dan pengolahan bijih nikel di Kabupaten Kolaka Kecamatan
Pomala, Provinsi Sulawesi Tenggara. Penerapan sistem penambangan bijih nikel di
wilayah tambang PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah dengan menggunakan sistem
tambang terbuka (surface mining) dengan metode open pit. Berdasarkan keputusan
Bupati Kolaka Nomor 660.IB/45/2010 Tahun 2010 Tentang Kelayakan Lingkungan
Pertambangan. Luas wilayah kawasan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi PT.
Wijaya Nikel Nusantara seluas 110 Ha Berdasarkan Keputusan Kepala Dinas
Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sulawesi Tenggara
Nomor 70 tahun 2010Tentang Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi
Produksi Kepada PT Wijaya Nikel Nusantara adalah seluas 110 Ha. Penelitian ini
bertujuan untuk mengevaluasi produksi dan biaya produksi alat mekanis untuk kegiatan
pengupasan overburden.
Penambangan yang dibuat pada blok 1 dirancang untuk memenuhi target
produksi bijih nikel sebesar 60.000 ton/bulan,dengan jumlah cadangan ore sebesar
243.750,45 ton dan jumlah overburden yang akan dikupas pada blok 1 sebesar
115.543,75 ton. Biaya yang direncanakan perusahaan dalam kegiatan pengupasan
overburden yaitu sebesar Rp. 667.200.000/bulan dengan target produksi OB per bulan
28.441 ton. Biaya produksi aktual yang dikeluarkan oleh perusahaan yaitu sebesar Rp
456.725.000/bulan berupa biaya sewa alat dan bahan bakar dan upah operator alat
mekanis dengan produksi OB aktual sebesar 24.329 ton/bulan dan biaya produksi per
ton OB yaitu Rp 18.773/ton maka perlu dilakukan perbaikan dan simulasi dalam
kegiatan pengupasan agar produksi tercapai. Biaya simulasi produksi OB alat mekanis
setelah perbaikan yaitu sebesar Rp 566.575.000 /bulan dengan produksi OB sebesar
32.416 ton/bulan dan biaya produksi per ton OB yaitu Rp 17.478/ton. Adapun faktor-
faktor yang mempengaruhi produksi dan penggunaan biaya yaitu kondisi iklim, kondisi
jalan angkut, faktor efesiensi kerja dan efektivitas alat mekanis serta keserasian alat
mekanis yang tersedia.
2
EVALUATION OF PRODUCTION COSTS OF LOADING EQUIPMENT AND
TRANSPORTATION EQUIPMENT IN OVERBURDEN SLIPING ACTIVITIES AT
PT. WIJAYA NIKEL NUSANTARA
ASRU:
C1A2 14013
Mining Engineering Departement
Abstract
3
LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL : EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA
KEGIATAN PENGUPASAN OVERBURDEN DI PT. WIJAYA NIKEL
NUSANTARA,KECAMATAN POMALAA, KABUPATEN KOLAKA, PROVINSI
SULAWESI TENGGARA.
NAMA : ASRUL
NIM : C1A2 14013
Menyetujui, Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan
Ir.Sahrul.S.T.,M.T.,IPP
NIDN : 091708860
4
HALAMAN PERSETUJUAN
NAMA : ASRUL
1. Pembimbing I
( Rina Rembah, S.T.,M.T.,CPHCM ) (…………………… )
2. Pembimbing II
( Ir. Sahrul, S.T.,M.T.,IPP
(…………………….)
Diperiksa Oleh,
1. Penguji I
( Hasrianti, S.T.,M.T) (…………………… )
2. Penguji II
( Nurfasyah, S.T.,M.T ) (…………………….)
3. Penguji III
( Arif, S.T., M.T ) (…………………….)
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Pertambanga
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir (TA) yang berjudul EVALUASI BIAYA PRODUKSI ALAT GALI
MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA KEGIATAN PENGUPASAN
OVERBURDEN DI PT.WIJAYA NIKEL NUSANTARA KECAMATAN
POMALAA KABUPATEN KOLAKA PROVINSI SULAWESI TENGGARA
Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Laporan Tugas
Akhir (TA ) ini tersusun karena mendapat pengarahan, bimbingan dan petunjuk-
petunjuk dari berbagai pihak, oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir (TA) ini. Ucapan terimah kasih penulis kepada :
6
Penulis sangat berharap Laporan Tugas Akhir (TA) ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua sebagai mahasiswa yang senantiasa ingin memperkaya
ilmu pengetahuan sebagai usaha untuk menjadi manusia yang bisa diandalkan
dimasa yang akan datang.
Penyusun menyadari kalau Laporan Tugas Akhir (TA) ini masih kurang
sempurna, sehingga dibutuhkan kritik dan saran yang membangun bagi yang
membaca.
Asrul
Nim. C1A2 1401
7
DAFT AR ISI
Hal
SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................. ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL................................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................ 2
1.3 Batasan Masalah.................................................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................................ 2
1.5 ManfaatPenelitian............................................................................... 2
1.6 Sistematika Penulisan.......................................................................... 3
1.7 Karangka Pikir Penelitian .................................................................. 4
8
3.5 Faktor yang memepengaruhi Produktifitas alat...................................23
1. Jenis material.................................................................................23
2. Efesiensi operator...........................................................................23
3. Faktor pengisian.............................................................................23
4. Pola penggalian dan pemuatan.......................................................24
5. Efesiensi kerja................................................................................25
6. Waktu Edar Cycle time..................................................................25
3.6 Produktifitas Alat Gali Muat Dan Alat Angkut...................................26
3.7 Keserasian Kerja Alat Mekanis...........................................................27
3.8 Defenisi Biaya......................................................................................27
3.9 Biaya Produksi Stripping Overburden.................................................27
3.10 Operation Cost ( biaya operasi )........................................................28
3.11 Biaya Produksi Per Ton Overburden ................................................29
3.12 Biaya Langsung Pengupasan.............................................................29
9
4.2.9 Produktifitas Alat Mekanis Pengupasan
Overburden (Simulasi) Biaya Produksi Penggusuran.................47
a. Efesiensi kerja Excavator Komatsu PC200 (Simulasi)............47
b. Efisiensi Kerja Excavator Kobelco SK330 (Simulasi)...........48
4.3 Perhitungan biaya Produksi Pengupasan Overburden (Aktual)...........52
a. Biaya Pemuatan Overburden Alat Muat Excavator PC200.....52
b. Biaya Pengankutan OB Alat Angkut Dump Truck Hino 500..52
c. Biaya Penumpukan OB Alat Muat Excavator Kobelco SK33053
d. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan
Pengupasan Overburden Kondisi Aktual.................................53
4.4 Perhitungan biaya Produksi Kegiatan Pengupasan Overburden
(Simulasi)........................................................................................54
a. Biaya Bahan Bakar Dan Sewa Alat Muat KomatsuPC200......54
b. Biaya Kegiatan Pengankutan OB Alat Angkut Dump Truck. .54
c. Biaya Penumpukan OB Alat Muat Excavator Kobelco
SK330………………………………………………………54
d. Rekapitulasi Keseluruhan Biaya Produksi Overburden (Simulasi)
……………………………………………….55
BAB V PEMBAHASAN......................................................................................57
5.1 Kegiatan Pengupasan Overburden................................................57
5.2 Kemampuan Produksi Alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan
Overburden..................................................................................59
1. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Aktual dan Rencana59
2. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Rencana,Aktual Dan
Simulasi...................................................................................61
5.3 Perhitungan Biaya Pengupasan Overburden.................................61
1. Biaya Pengupasan Overburden Kondisi aktual.......................61
2. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Simulasi.................62
3. Biaya Produksi Pengupasan Overburden Yang di
Rencanakan,Aktuan Dan Simulasi .........................................63
5.4 Keserasian Kerja Alat Mekanis Simulasi......................................65
a. Penilaian Match Faktor Setelah Simulasi Penambahan 6 Unit alat
angkut......................................................................................65
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................66
6.1 Kesimpulan....................................................................................66
6.2 Saran..............................................................................................67
10
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Bagan Alir Kerangka Berpikir............................................................ 5
Gambar 2.1 Gambar Peta IUP PT. Wijaya Nikel Nusantara .............................. 6
Gambar 2.2 Gambar Peta Lokasi Kesampaian Daerah........................................ 7
Gambar 2.3 Gambar Peta Geologi Regional Pertambangan Pada PT. WNN...... 9
Gambar 2.4 Gambar Peta Geomorfologi Sulawesi Tenggara ............................. 10
Gambar 2.5 Gambar Peta Morfolog..................................................................... 12
Gambar 2.6 Gambar Peta Topografi.................................................................... 13
Gambar 2.7 Tahapan Penambangan PT. Wijaya Nikel Nusantara ..................... 17
Gambar 3.1 Gambar Excavator Komatsu PC200..................................................21
Gambar 3.2 Gambar Excavator Kobelco SK330................................................. 22
Gambar 3.3 Gambar Dump Truck Hino 500.........................................................22
Gambar 3.5 Gambar Bucket Fill Faktor ............................................................. 24
Gambar 3.6 Gambar Pola Pemuatan.................................................................... 24
Gambar 3.7 Gambar Pola Pengangkutan............................................................. 25
Gambar 4.1 Bagan Alir penelitian...........................................................................3
Gambar 5.2 Gambar Kegiatan Penggalian dan Pemuatan OB ........................... 58
Gambar 5.3 Gambar Kegiatan Pengangkutan OB ke Disposal............................ 58
Gambar 5.4 Kegiatan penumpukan OB di Disposal..............................................58
Gambar 5.6 Grafik Data Produksi Pengupasan OB Aktual...................................60
Gambar 5.7 Perbandingan Produksi Rencana, Aktual Dan
Simulasi Pengupasan OB...................................................................61
Gambar 5.8 Grafik Biaya Produksi Aktual Pengupasan Overburden....................62
Gambar 5.9 Grafik Simulasi Biaya Produksi Pengupasan OB..............................63
Gambar 5.10 Grafik Biaya Produksi Aktual dan Rencana Pengupasan OB..........64
11
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 4.1 Waktu Kerja Tersedia............................................................................36
Tebel 4.2 Waktu Edar Alat Muat Excavator Kobelco SK330...............................37
Tabel 4.3 Waktu Edar Alat Angkut Dump Truck Hino 500..................................38
Tabel 4.4 Waktu Edar Alat Muat Excavator Komatsu PC200...............................38
Tabel 4.5 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330...................................................40
Tabel 4.6 Efesiensi Kerja Alat Angkut Truck Hino 500.......................................40
Tabel 4.7 Rencana Kebutuhan Alat Mekanis PT. WNN........................................41
Tabel 4.8 Ketersedian Alat Mekanis PT. WNN....................................................42
Tabel 4.9 Perbandingan Kebutuhan Alat Mekanis Rencana Dan Aktual..............42
Tabel 4.10 Biaya Rencana Perusaan Pengupasan Overburden..............................43
Tabel 4.11 Rekapitulasi Data Produksi alat Mekanis aktual..................................46
Tabel 4.13 Efesiensi Kerja Alat Angkut................................................................48
Tabel 4.14 Efesiensi Kerja Alat Excavator Kobelco SK330.................................49
Tabel 4.15 Data Produksi OB Hasil Simulasi........................................................52
Tabel 4.17 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Komatsu PC200....................52
Tabel 4.18 Perhitungan Biaya Produksi Alat Angkut Dump Truck......................52
Tabel 4.19 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Kobelco ................................53
Tabel 4.20 Rekapitulasi Biaya Produksi OB aktual...............................................53
Tabel 4.22 Data Biaya Produksi Alat Muat Komatsu Pc 200 hasil Evaluasi.........54
Tabel 4.23 Data Biaya Produksi alat angkut Dump Truck Evaluasi.....................54
Tabel 4.24 Perhitungan Biaya Produksi Alat Muat Kobelco Hasil Evaluasi.........55
Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Produksi OB Hasil Simulasi ................................55
12
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
Lampiran 1 Cycle Time Alat Muat Excavator Kobelco ...................................... 70
Lampiran 2 Cycle Time Alat Angkut Dump Truck Hino500......................... ..... 79
Lampiran 3 Cycle Time Excavator PC200 Komatsu ........................................... 87
Lampiran 4 Perhitungan Fill Faktor..................................................................... 97
Lampiran 5 Waktu Kerja PT Wijaya Nikel Nusantara ..................................... 100
Lampiran 6 Perhitungan Efeksitas Dan Efesiensi Kerja Alat Mekanis............. 101
Lampiran 7 Perhitungan Efesiensi Kerja Bukit D.............................................. 102
Lampiran 8 Data Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB (Kondisi Aktual)
............................................................................................................................ 104
Lampiran 9 Waktu Kerja Efektif Alat Mekanis Setelah Perbaikan Efesiensi kerja
............................................................................................................................ 108
Lampiran 10 Data Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB (Setelah Evaluasi)
............................................................................................................................ 110
Lampiran 11 Data Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan Overburden
Kondisi Aktual.................................................................................................... 114
Lampiran 12 Perhitungan Biaya Produksi Alat Mekanis Kegiatan Pengupasan OB
Setelah Perbaikan (Simulasi).............................................................................. 116
Lampiran 13 Perhitungan Biaya (Operasional) Alat Mekanis.............................118
Lampiran 14 Perhitungan Penilaian Match Faktor Excavator Komatsu PC200-7 Dengan
Dump Truck Hino DT159....................................................................................122
Lampiran 15 Sepsifikasi Alat Muat Excavator PC200 Komatsu........................ 124
Lampiran 16 Spesifikasi Alat Angkut Dump Truck Hino 500............................125
13
BAB I
PENDAHULUAN
PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah salah satu perusahaan Swasta yang melakukan
penambangan dan pengolahan bijih nikel di Kabupaten Kolaka Kecamatan Pamala
Provinsi Sulawesi Tenggara. Penerapan sistem penambangan bijih nikel di wilayah
tambang PT. Wijaya Nikel Nusantara adalah dengan menggunakan sistem tambang
terbuka (surface mining) dengan metode open pit dan open cast. Open pit adalah
bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada daerah yang datar atau
lembah, dengan demikian medan kerja di gali dari atas ke bawah. Open cast adalah
bentuk penambangan untuk endapan bijih yang terletak pada lereng bukit, dengan
demikian medan kerja digali dari bawah ke atas.
14
1.2. Rumusan Masalah
1. Berapa produksi alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan pengupasan
Overburden aktual dan setelah evaluasi di PT. Wijaya Nikel Nusantara ?
2. Berapa biaya produksi alat gali muat dan alat angkut pada kegiatan
pengupasan Overburden aktual dan setelah evaluasi di PT. Wijaya Nikel
Nusantara?
3. Berapa kebutuhan jumlah alat mekanis yang digunakan pada kegiatan
pengupasan Overburben di PT. Wijaya Nikel Nusantara?
4. Bagaimana perbandingan produksi dan biaya produksi alat muat dan alat
angkut aktual dan rencana di PT. Wijaya Nikel Nusantara?
Dalam penelitian ini hanya membatasi pada perhitungan produktifitas alat gali
muat dan alat angkut serta biaya produksi yang dikeluarkan pada kegiatan
pengupasan overburden dan jumlah alat mekanis yang dibutuhkan pada kegiatan
pengupasan sesuai dengan terget produksi yang ditetapkan oleh PT. Wijaya Nikel
Nusantara di Blok 1 pada tahun produksi Juli 2021.
15
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dan informasi mengenai
besarnya biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan pada kegiatan
pengupasan overburden yang merupakan bagian penting dari tahapan
kegiatan pertambangan.
b. Untuk menyesuaikan jumlah alat mekanis yang digunakan sehingga
dapat mencapai produksi yang optimal.
2. Manfaat bagi perusahaan
Diharapkan menjadi bahan masukan bagi perusahaan yang bergerak
dibidang pertambangan sumberdaya mineral khususnya PT. Wijaya
Nikel Nusantara untuk melakukan langkah–langkah perbaikan guna
mencapai produktivitas yang optimal.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan proposal tugas akhir ini terdiri dari lima bab, yaitu:
1. Bab I Pendahuluan, mencakup latar belakang sebagai bagian pembuka dan
dilanjutkan dengan rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah,
manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
2. Bab II Tinjauan Umum, bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi
penilitian,anatara lain sejarah dan profil perusahaan,lokasi dan kesampaian
daerah,kondisi geologi dan topografi,iklim dan curah hujan lokasi penelitian.
3. Bab III Dasar Teori, mencakup tentang teori-teori dasar sebagai bahan acuan
yang akan digunakan penulis pada saat melakukan penelitian. Dasar teori yang
digunakan penulis adalah teori yang menyangkut tentang kegiatan
penambangan, produktifitas dan perhitungan biaya.
4. Bab IV Metodologi dan Hasil Penelitian, barisi tentang tahapan-tahapan, alur
penelitian yang menjelaskan tentang prosedur penelitian dan jenis data yang
diperlukan.
5. Bab V Pembahasan, mencakup hal-hal pembahasan yang berkaitan dengan judul
penelitian.
16
6. Bab VI Kesimpulan, mencakup hal-hal mendasar (inti) dari tujuan penelitian
yang dilakukan dan masukan-masukan dari peneliti kepada pihak-pihak terkait
(berhubungan) dengan penelitian ini.
17
Latar Belakang
Berdasarkan pengamatan dilapangan didapatkan bahwa kegiatan produksi
pada pengupasan overburden belum mencapai target produksi. Hal ini
disebabkan kurang maksimalnya penggunaan waktu kerja sehingga
berdampak pada pengeluaran biaya pengupasan yang relatif besar maka
perlu dilakukan evaluasi biaya pengupasan overburden. Berdasarkan hal
tersebut maka penulis melakukan penelitian tugas akhir yang berjudul
“Evaluasi Biaya Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegitan
Pengupasan Overburden di PT. Wijaya Nikel Nusantara. .
Pemecahan Masalah
Melakukan pengamatan langsung dilapangan, kemudian melakukan perhitungan
produktivitas serta biaya produktivitas pengupasan lapisan overburden
Teori Data
Produktivitas Cycle Time
Biaya Produksi Fill Factor
Biaya – Biaya Operasional
Hasil
Produktivitas alat gali muat dan alat angkut
Biaya Produktivitas alat gali muat dan alat angkut
Jumlah kebutuhan alat gali muat dan alat angkut
Perbandingan produksi dan biaya produksi alat gali muat dan alat
angkut aktual
18
BAB II
TINJAUAN UMUM
19
2.2 Kesampaian Daerah
Kegiatan Penelitian ini diusulkan pada PT. Wijaya Nikel Nusantara secara
administratif terletak di Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka, Propinsi
Sulawesi Tenggara.
( sumber : PTWNN )
Gambar 2.2 Peta lokasi kesampaian daerah
Untuk mencapai lokasi penambangan dan sekitarnya dapat ditempuh dengan rute
sebagai berikut :
- Kabupaten Kolaka – kantor PT.Wijaya Nikel Nusantara
Mempergunakan angkutan beroda empat dan dua dengan waktu tempuh ± 50
menit
- Kampus Tanggetada USN- kantor PT.Wijaya Nikel Nusantara
20
- Dapat di tempuh dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat
dengan waktu tempuh ± 20 Menit
8
(Sumber: Peta Geologi Regional Pertambangan pada PT. WNN)
9
2.3.1 Geomorfologi
Berdasarkan relief dan batuan penyusun diwilayah Kabupaten Kolaka secara
umum dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima) satuan morfologi, yaitu :
( Sumber:PT.WNN)
Gambar:2.4 Peta Geomorfologi Sulawesi Tenggara
a. Morfologi pegunungan
Satuan morfologi pengunungan menempata bagian terluas di kawasan ini, terdiri atas
pegunungan Mekongga, pegunungan Tangkelemboke, pegunungan Mendoke, dan
pegunungan Rumbia yang terpisah di ujung selatan lengan tenggara. Puncak tertinggi
adalah pegunungan Mekongga dengan ketinggian 2790 Mdpl. Rangkaian pegunungan
ini memiliki pola yang hamper sejajar berarah barat laut-tenggara. Arah ini sesajar
dengan pola struktur sesar reginal di kawasan ini, pola ini mengindikasikan bahwa
pembentukan pegunungan itu erat hubungannya dengan sesar regional. Satuan
pegunungan dibentuk oleh batuan malih dan batuan ofiolit, berdasarkan hasil
penelitian pegunugan yang disusun oleh batuan ofiolit mempunyai punggung gunung
yang panjang dan lurus dengan lereng relative lebih rata serta kemiringan yang tajam,
sementara itu pegunugan yang dibentuk oleh batuan malih, punggung gunungnya
terputus pendek-pendek dengan lereng yang tidak rata walaupun bersudut tajam.
10
b. Morfologi perbukitan tinggi
Menempati bagian selatan lengan tenggara, terutama di selatan kota kendari. Satua ini
terdiri atas bukit-bukit yang mempunyai ketinggian 500 Mdpl dengan morpologi
kasar. Batuan penyusun morfologi ini berupa batuan sedimen Klastika Mesozoikum
dan Tersier.
c. Morfologi perbukitan rendah
Melempar luas di utara Kendari dsn ujung selatan lengan tenggara Sulawesi. Satuan
ini terdiri atas bukit kecil dan rendah dengan morfologi yang bergelombang. Batuan
penyusun satuan ini adalah batuan Sedimen Klastika Mesozoikum dan Tersier.
d. Morfologi pedataran
Dijumpai dibagian tengah ujung selatan lengan tenggara Sulawesi. Tepi selatan
dataran Wawotobi dan dataran Sapara berbatasan langsung dengan morfologi
pegunungan. Penyebaran morfologi ini tampak sangat dipengaruhi oleh sesar geser
mengisi ( sesar Kolaka dan Sistem Sesar Konaweha ). kedua system ini diduga masih
aktif, yang ditunjukkan oleh adanya torehan pada endapan aluvial dalam kedua
dataran tersebut (Surono dkk,1997) sehingga sangat mungkin kedua dataran ini
mengalami penurunan.
Dataran Langkowala yang melampar luas di ujung selatan Lengan Tenggara,
merupakan dataran rendah. Batuan penyusunnya terdiri atas batupasir kuarsa dan
konglomerat kuarsa Formasi Langkowala. Dalam dataran ini mengalir sungai-sungai
yang pada musim hujan berair melimpah sedang pada musim kemarau kering. Hal ini
mungkin disebabkan batupasir dan konglomerat sebagai dasar sungai masih lepas,
sehingga air dengan mudah merembes masuk ke dalam tanah. Sungai tersebut di
antaranya Sungai Langkowala dan Sungai Tinanggea. Batas selatan antara Dataran
Langkowala dan Pegunungan Rumbia merupakan tebing terjal yang dibentuk oleh
sesar berarah hampir barat-timur.
e. Morfologi Karst
Morfologi karst melampar di beberapa tempat secara terpisah. Satuan ini dicirikan
perbukitan kecil dengan sungai di bawah permukaan tanah. Sebagian besar batuan
penyusun satuan morfologi ini didominasi oleh batugamping berumur Paleogen dan
selebihnya batugamping Mesozoikum. Batugamping ini merupakan bagian Formasi
11
Eemoiko, Formasi Laonti, Formasi Buara dan bagian atas dari Formasi Meluhu.
Sebagian dari batugamping penyusun satuan morfologi ini sudah terubah menjadi
marmer. Perubahan ini erat hubungannya dengan pensesar-naikkan ofiolit ke atas
kepingan benua.
(sumber : Asrul )
Gambar 2.5 Peta Morfolog
12
2.3.2 Topografi
Keadaan topografi setempat sangat mempengaruhi sirkulasi air beserta reagen-
reagen lain. Untuk daerah yang landai maka air akan begerak perlahan-lahan sehingga
mempunyai kesempatan untuk mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-
rekahan atau pori-pori batuan. Akumulasi endapan umumnya berada di daerah yang
landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan pelapukan
mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam jumlah air yang meluncur “run
off” lebih banyak dari pada air yang meresap, ini dapat menyebabkan pelapukan kurang
intesif. Pada tempat-tempat dimana terdapat keseimbangan, nikel akan mengendap
melalui proses pelapukan kimia.
13
2.3.3 Stratigrafi
Secara regional, daerah studi terutama tersusun oleh kelompok Batuan Ultra basa
(Ku) yang berumur Kapur dan Endapan Aluvial berumur Holosen. Batuan ultra basa di
Sulawesi Tenggara merupakan kelompok batuan ofiolit (Ku) yang terdiri atas peridotit,
harsburgit, dunitd an serpentinit. Peridotit, berwarna hitan kehijauan, kecoklatan;
berbutir sedang sampai kasar, fanerik, hablur penuh, yang tersusun oleh mineral
piroksen, olivin, dan sekitar plagioklas serta bijih.
Harsburgit, berwarna hijau kehitaman, berbutir menengah, Fanerik, hipidiomofik,
sebagian telah terserpentinkan. Dunit, berwarna hijau tua; berbutir halus sampai sedang;
granular dengan bentuk Kristal tidak sempurna (anhedral), terdiri dari olivin dengan
sedikit piroksen. Serpentinit, kelabu kehijauan; agak keras setempat mengandung asbes;
biasanya terdapat pada lajur sesar. Pada umumnya bantuan ultramafik di daerah ini telah
mengalami pelapukan cukup kuat yang menghasilkan lapisan laterit, mencapai
ketebalan beberapa meter sampai belasan meter. Mineral garnierite, magnesit dan
oksidabesi sering di jumpai didaerah ini.Satuan ini adalah bantuan asal kerak samudera
yang merupakan batuan dasar dan lajur Hialu. Bantuan ofolit ini tertidih takselaras
dengan formasi Matano yang berumur kapurakhir. Sehingga umur batuan diduga lebih
tua dari kapur akhir.
Endapan Aluvial terdiri atas endapan berukuran kerikil, kerakal, pasir, lempengan
dan lumpur. Sebenarnya terdapat di daerah daratan sekitar muara sungai besar yang
didaerah penyelidikan dijumpai disekitar Lahumbuti dan sekitarnya.
14
silica dan magnesium. Terdapat dua kelompok utama dari rekahan-rekahan ini yang
pertama umumnya diisi oleh mineral-mineral garnierite dan asbes, sedangkan rekahan
yang ke dua umumnya diisi oleh mineral kaldeson (silica).
15
pemberaian, pemuatan dan pengangkutan bahan galian. Beberapa tahapan kegiatan
penambangan secara garis besar adalah:
a. Pembersihan lahan (Land clearing)
Clearing adalah kegiatan pembersihan lahan dari semak-semak belukar,
pepohonan dan bongkahan-bongkahan yang dapat menghambat kegiatan-kegiatan
penambangan.
b. Pengupasan lapisan tanah penutup (Striping)
Tanah penutup (Overburden) adalah material bagian atas yang menutupi endapan
bijih nikel dengan ketebalan 0-6 meter. Kegiatan ini dilakukan dengan suatu
perencanaan berdasarkan letak pembuangan atau penimbunan sementara overburden
agar selanjutnya mudah dikembalikan setelah proses penambangan berakhir untuk
dimanfaatkan kembali pada tahap rehabilitasi lahan bekas tambang.
c. Penggalian/pembongkaran
Pekerjaan penggalian adalah merupakan pekerjaan yang dilakukan untuk
mengambil atau membebaskan bijih dari batuan induknya dan ditumpuk pada tempat
penumpukan sementara (penumpukan di front penambangan). Penambangan bijih
nikel di PT. Wijaya Nikel Nusantara dilakukan dengan cara tambang terbuka dan cara
penggaliannya bersifat memilih disebabkan karena kadar dari bijih yang tidak merata
guna memenuhi kebutuhan ekspor. Penggalian bijih dimulai dari bench yang paling
atas, hal ini diterapkan agar bahaya longsor dapat dihindarkan sehingga penggalian
berjalan dengan lancar.
d. Pemuatan bijih
Pemuatan (Loading) bijih nikel hasil penggalian dapat dilakukan dengan alat gali
yaitu backhoe. Bijih nikel yang dimuat adalah bijih nikel yang telah ditumpuk oleh alat
gali di front penambangan .Sistem pemuatan yang digunakan adalah single side
loading yaitu sistem pemuatan dimana alat muat Excavator Back Hoe melakukan
pemuatan material bijih ke satu alat angkut Dump Truck, 30 Ton. Bijih tersebut
kemudian diangkut ke stockyar ETO
a. Pengangkutan Bijih
16
Pengangkutan bijih nikel pada PT. Wijaya Nikel Nusantara yaitu proses
pemindahan bijih nikel dari front penambangan menuju pelabuhan dengan
menggunakan alat angkut dump truck.
b. Blending/Pencampuran Kadar
Proses selanjutnya bijih nikel dihauling ke EFO(Eksportabel final ore) dan
penumpukan diatur , disesuaikan dengan market sedemikian rupa sehingga setiap
tumpukan mempunyai spesifikasi tertentu yang sesuai dengan market.
c. Penjualan/Pengapalan
Penjualan merupakan kegiatan memasarkan hasil tambang yang berupa ore kepada
pihak pembeli.
17
BAB III
LANDASAN TEORI
18
3.1.3 Penggalian (Digging)
Penggalian adalah serangkain pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan bahan
galian dari batuan induknya. Untuk melakukan penggalian diperlukan alat-alat yang sesuai
dan tepat untuk daerah yang dikerjakan. Pemilihan alat tersebut tergantung faktor teknis
dan ekonomis. Faktor teknis misalnya jenis dan sifat fisik serta letak endapan, sedangkan
faktor ekonomis misalnya harga alat, biaya perawatan dan sebagainya.
3.1.4 Pemuatan (Loading)
Pemuatan adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memuat bijih (ore) maupun top
soil dan over burden kedalaman alat angkut untuk dibawa ke suatu tempat penampungan.
Bijih yang dimuat adalah bijih yang telah diuji kadarnya dan telah dianggap layak untuk
diangkut (selective mining). Bijih dimuat ke alat angkut (dump truck) untuk dibawa
ketempat penimbunan (stock yard).
3.1.5 Pengangkutan (Hauling)
Pengangkutan adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengangkat bijih (ore) dari
front penambangan ke stock yard.
3.2 Definisi Produksi
Produksi adalah kegiatan menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
keperluan orang banyak. Dari pengertian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa, tidak
semua kegiatan yang menambah nilai guna suatu barang dapat dikatakan proses produksi.
Salah satu penambangan nikel bisa jadi dikatakan suatu kegiatan Produksi karena
menggali dan menghasilkan suatu bahan galian berupa nikelyang bernilai ekonomis dan
kemudian dieksport kesuatu Negara digunakan untuk keperluan industri dll. Jadi kegiatan
Penambangan nikeldapat dikatakan sebagai kegiatan Produksi. (Prof.Ir.Partanto.P 1990)
Proses produksi untuk menghasilkan material nikel, dilakukan dari kegiatan
pembersihan lahan, pembongkaran, penggalian dan pengangkutan yang mana dari kegiatan
ini tidak lepas dari kendala dan masalah dilapangan.
Produksi dinyatakan dalam satuan berat atau volume persatuan waktu. Untuk
memperoleh angka produksi ada enam parameter pokok yang mesti diperhitungkan yaitu
Efisiensi Kerja, Jenis material, Swell factor, Fill factor, Kapasitas alat produksi dan Cycle
Time (Madjo, 2016. Alat Berat Dan Kapasitas Produksi).
19
3.3 Metode Pengupasan Overburden
Pada pengupasan overburden ada beberapa cara pengupasan yang biasa diterapkan,
antara lain :
1. Benching System aktifitas pengupasan dilakukan oleh alat mekanis dengan posisi
alat dapat berada di bagian atas atau bagian bawah, tergantung dari metode
penggalian yang diterapkan. Penggalian dilakukan dengan membentuk jenjang
(Bench) dan material yang telah dikupas dipindahkan ketempat lain.
2. Back Filling Digging System pada sistem ini overburden yang dikupas dibuang
ketempat dimana bijih / bahan galiannya sudah diambil. Pada metode ini
pekerjaan penggalian dan penimbunan tanahnya sangat baik menggunakan
Dragline karena boomnya lebih panjang dibangdingkan dengan Power Shovel.
Untuk penerapannya, metode “Back Filling” sangat baik diterapkan pada material
lunak yang tidak membutuhkan peledakan dan umumnya untuk endapan
horizontal
3. Pengupasan dengan Multi Bucket Excavator Jenis alat lain yang hampir sama
dengan “ Multi Bucket Excavator” adalah “Bucket Wheel Excavator” Pada “Multi
Bucket Excavator”, material dari bucket penggalian akan masuk kedalam kabin A
kemudian melalui Stacking Conveyor akan masuk kedalam kabin B dan dari kabin
B dengan Belt Conveyor akan diteruskan melalui Stacker untuk dibuang ketempat
yang sudah digali bahan galiannya atau langsung masuk kedalam alat angkut.
4. Penggunaan Drag Scraper Pada drag scraper cara penggalian dilakukan dengan
menarik drag scraper sampai drag scraper terisi penuh lalu dituang kedalam
hopper dengan cara mengendorkan kabel ( pada hoisting drum dilengkapi dengan
sistem clutch ). Kemudian dengan kabel tersebut drag scraper ditarik ke tempat
yang digali.
5. Cara Pengupasan Konvensional yaitu cara pengupasan overburden dengan
menggunakan alat pemindahan tanah mekanis (PTM) seperti Bulldozer, Power
Shovel, Ripper/Rooter dan apabila materialnya keras digunakan peledakan
terlebih dahulu kemudian material-material hasil peledakan tersebut dipindahkan
dengan alat-alat mekanis.
3.4 Peralatan Pengupasan Overburden
20
Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam kegiatan pengupasan overburden,
sebagai berikut :
Excavator Komatsu PC 200
Berfungsi sebagai alat gali sekaligus pembongkaran material overburden dan ore
dalam kegiatan penambangan bijih nikel, dapat dilihat pada gambar sebagai
berikut:
21
(Sumber : Dokementasi Asrul 2021)
Gambar 3.2 Excavator Kobelco SK330
22
3.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi produktifitas Alat Berat
Sifat fisik material berpengaruh besar terhadap operasi alat-alat mekanis, terutama
dalam menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksinya
(Tenriajeng, 2013), faktor-faktor yang langsung berpengaruh terhadap produktivitas
alat berat yaitu :
1. Jenis material
Karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi. Maka
sering dilakukan pengelompokan sebagai berikut:
a. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging) misalnya tanah atas atau top soil,
pasir (sand), lempung pasitran (sand clay)
b. Agak keras atau medeium hard digging misalnya tanah liat atau lempung (clay)
yang basah dan lengket
c. Sukar gali atau keras (hard digging), misalnya batu sabak (slate), material yang
kompak (compacted material).
d. Sangat sukar digali atau sangat keras ( verry hard digging) atau batuan segar
(tresh rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat di gali
misalnya batu segar.
2. Efesiensi operator
Merupakan faktor manusia yang menggerakan alat-alat yang sangat sukar untuk
ditentukan efesiensinya secara cepat karena selalu berubah-ubah dari hari kehari
tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang dikemudikan, suasana kerja yang
lainnya. Sebenarnya efesiensi operator tidak hanya disebabkan oleh kemalasan
pekerja itu sendiri tetapi juga kelambatan-kelambatan dan hambatan hambtan yang
tidak dapat dihindari sperti: melumasi kendaraan,mengganti yang aus,
membersihkan bagian bagian yang terpakai, memindahkan ketempat lain,tidak
adanya keseimbangan antara alat gali muat dan angkut,perbaikan jalan dan
sebagainya.
3. Faktor Pengisian (fill faktor)
Merupakan perbandingan antara volume material yang dapat ditampung oleh
mangkuk terhadap kemampuan tampung mangkuk secara teoritis. Untuk
menentukan faktor pengisian secara pasti harus dilakukan pengukuran dilapangan
23
dengan metode caterpilar. Persentase pengisian bucjet alat muat dapat dilihat pada
gambar dibawah ini:
24
1. Single back Up, yaitu alat angkut akan memposisikan diri untuk dimuati
pada satu tempat sedangkan alat angkur berikutnya menunggu lat angkut
pertama dimuati sampai penuh
2. Double back Up, yaitu alat memposisikan diri untuk dimuati pada dua
tempat, kemudian alat gali-muat mengisi salah satu alat angkut sampai
penuh setelah itu mengisi alat angkut kedua yang telah memposisikan di sisi
lain.
25
6. Waktu edar (cycle time)
Cycle time atau waktu edar adalah waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat mekanis
untuk melakukan suatu kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan. Untuk
menghitung cycle time digunakan rumus berikut :
Rumus Cycle Time Alat Gali-muat (Excavator)
CT = Waktu Gali + Waktu Swing ( isi ) + Waktu Dumping + Waktu Swing
(Kosong) ................ (3.2)
(Hadi, dkk, 2015)
Rumus Cycle Time Alat Angkut (Dump Truck)
26
60 menit
PA =Kb x Ff x Eff x γ x ( n. a ) … …(3.5)
CTa
Keterangan :
PA = Produksi dump truck perjam (ton/jam)
Kb = Kapasitas Bak alat angkut (m)
Ff = Fill faktor (%)
Eff = Efesiensi kerja (%)
γ = Density (ton/m)
n .a = Jumlah alat angkut
CTa = Waktu siklus (detik)
3.7 Keserasian kerja alat mekanis
Keserasian kerja adalah pola gerak alat alat terpadu,dimana tidak saling tunggu
menunggu antara alat nuat dan alat angkut (Rochmanhadi,1984)
Keserasian kerja dapat ditentukan dengan rumus :
nH x CT I
MF = ........................................................ (3.6)
nL x CT H
(Partanto, 1995)
Dimana :
MF = Faktor keserasian kerja
nH = Jumlah alat angkut
nL = Jumlah alat muat
27
secara cermat untuk kemudian dihitung dan dibandingkan dengan laba kotor perusahaan.
Selisih pendapatan dikurangi dengan biaya produksi akan menjadi laba bersih perusahaan
atau total keuntungan yang diperoleh. Biaya produksi ini diperlukan untuk mendukung
proses pengolahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan pada konsumen.
Biaya bahan bakar dapat di hitung dengan rumus sebagai berikut :
28
5. Special items (suku cadang)
Special item disini adalah bagian-bagian dari unit alat berat yang harus
diganti bila sudah haus, seperti teeth bucket, ripper point, dan shank pada
grader. Special items juga mempunyai masa pakai, tergantung material yang
dikerjakan dan lokasi kerjanya.
29
b. Biaya pembongkaran overburden
c. Biaya pengupasan dan penggalian overburden
d. Biaya pemuatan dan pengangkutan overburden
30
BAB IV
METODOLOGI DAN HASIL PENILITIAN
31
4.1.3 Tahap pengumpulan data
1. Jenis data
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil penelitian
dengan cara melakukan pengamatan secara langsung dilapangan.
Adapun data primer sebagai berikut :
1. Jenis dan type alat mekanis yang digunakan
2. Data cycle time alat muat dan alat angkut
Pengamatan cycle time dilakukan dengan menggunakan
stopwatch.
3. Data waktu kerja efektif dan waktu hambatan alat muat dan alat
angkut.
4. Jumlah alat mekanis yang digunakan
5. Data produksi alat muat dan alat angkut
6. Match factor
Keserasian kerja adalah point gerak alat-alat yang terpadu,dimana
tidak saling tunggu-menunggu antara alat muat dan angkut.
7. Biaya operasional produksi
Adapun biaya produksi diantaranya biaya bahan bakar,biaya sewa
alat,biaya pembongkaran bahan galian,biaya pengupasan dan
pemindahan overburden, serta biaya penggalian dan pengangkutan.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang telah tersedia sebelumnya
baik dalam bentuk kualitatif dan kuantitatif yang ada hubungannya
dengan penelitian. Adapun data sekunder seperti :
1. Peta izin usaha pertambangan
2. Peta lokasi kesampaian daerah
3. Peta geologi regional
4. Fill faktor
5. Density ore
32
4.1.4 Tahap pengolahan data
Tahap pengolahan data merupakan tahap dimana data yang telah di peroleh
dilokasi penelitian kemudian diolah dengan cara statistik,tabulasi,grafik dan software
microsoft exel serta menggunakan persamaan sebagai berikut :
Fill Faktor
Untuk mengetahui nilai fill faktor alat mekanis dapat digunakan
pada persamaan (3.1).
Efesiensi Kerja
Untuk mengetahui nilai efesiensi kerja dapat digunakan pada
persamaan (3.2).
Cycle time alat mekanis
Untuk mengetahui rata-rata waktu edar alat muat yaitu
menggunakan persamaan (3.3) dan cycle time alat angkut
menggunakan persamaan (3.4).
Produktifitas alat mekanis
Untuk mengetahui produktifitas alat muat digunakan persamaan
(3.5) dan alat angkut digunakan persamaan (3.6).
Faktor keserasian kerja ( Match faktor )
Adapun rumus untuk menghitung match faktor dapat
menggunakan persamaan (3.7).
4.1.5 Analisis Data
Analisis kuantitatif dilakukan dalam proses pengolahan data-data yang
berkaitan dengan pengukuran efektifitas kerja serta alat mekanis dalam
pencapian target produksi penambangan bijih nikel misalnya :
Data cycle time dump truck dan excavator diolah dengan
menggunakan analisis kecendrungan nilai tengan dengan metode
distibusi frekuensi untuk menentukan nilai rata-rata dari cycle
time alat tersebut.
Data jumlah alat mekanis yang digunakan dalam menganalisis
kebutuhan jumlah alat mekanis.
33
Perbandingan data produksi dan biaya produksi aktual dan
rencana.
4.1.6 Hasil
Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data maka diperoleh hasil
yaitu, produktifitas, biaya pruduksi, jumlah alat, serta mengetahui
perbandingan produksi dan biaya produksi alat muat dan angkut aktual dan
rencana pada kegiatan pengupasan Overburden.
4.1.7 Pembahasan
Merupakan hasil dari analisis yang dapat digunakan dengan kata-kata
formal, simple,efektif dan jelas sehingga penulis memudahkan dalam menarik
suatu kesimpulan.
4.1.8 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan hasil dari pengamatan dan analisa yang
menjawab dari rumusan masalah yang di angkat oleh penulis.
4.1.9 Bagan alir Penelitian
Adapun bagan alir penelitian sebagai berikut :
34
Mulai
Studi Literatur
Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan di PT.
Wijaya Nikel Nusantara
Pengambilan Data
PENGOLAHAN DATA
1. Mengevaluasi produksi alat mekanis dalam
kegiatan pengupasan overburden
2. Mengevaluasi biaya yang diperlukan dalam
kegiatan pengupasan
3. Menganalisis kebutuhan alat mekanis untuk
mencapai target pengupasan
35
Analisis data
1. Kebutuhan alat gali muat dan alat angkut untuk
mencapai target produksi
2. Perbandingan produksi dan biaya produksi
overburden aktual dan setelah perbaikan
Hasil
1. Produksi alat gali muat dan alat angkut
2. Biaya produksi alat gali muat dan alat angkut
Pembahasan
1. Produksi alat gali muat dan alat angkut aktual dan
setelah evaluasi
2. Biaya produksi alat muat dan alat angkut pada
kegiatan pengupasan OB aktual dan setelah evaluasi
Kesimpulan
selesai
36
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Sistem Pengupasan Di PT. Wijaya Nikel Nusantara
Sistem pengupasan overburden yang diterapkan oleh PT. Wijaya Nikel
Nusantara merupakan sistem konvensional dengan metode penambangannya yaitu
Open Pit dimana penggalian bijih nikel dilakukan pada suatu bukit dengan mengikuti
arah sebarannya. Adapun untuk mengurangi biaya penambangan perusahaan juga
menerapkan metode backfilling yaitu sub-blok yang telah dibuka pada bulan pertama
akan ditutup kembali dengan overburden pada saat penambangan sub-blok
berikutnya,sedangkan pada kegiatan pengupasan overburden perusahaan menerapkan
dua metode yaitu metode backfilling dan metode konvensional dimana material
overburden yang telah dikupas kemudian dipindahkan ke tempat penyimpanan waste
yang berada dekat dengan area tambang menggunakan alat angkut. Adapun tahapan
kegiatan penambangan yang dilakukan pada perusahaan yaitu pengupasan overburden,
penggalian, pemuatan dan pengangkutan bijih nikel sampai dengan kegiatan
pengapalan.
4.2.2 Waktu Kerja Tersedia
Jam kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam kegiatan
penambangan untuk mencapai target produksi,berdasarkan jam kerja yang disiapakn
oleh perusahaan yaitu dengan 8 jam kerja per hari dan 28 hari kerja dalam sebulan maka
jam kerja yang tersedia adalah 480 menit/hari. Waktu jam kerja pada PT. Wijaya Nikel
Nusantara dapat dilihat pada tabel dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.1 Waktu Kerja Tersedia PT. PT. Wijaya Nikel Nusantara
Jumlah Jam
Hari Jam Kerja Waktu Istirahat
Kerja
Senin –
Kamis 08:00 - 12:00 12:00-13:00 8 Jam
13:00 - 17:00
Jum’at 08:00 - 11:30 11:30- 13:30
13:30 - 18:00
Sabtu –
Minggu 08:00 - 12:00 12:00-13:00 8 Jam
13:00 - 17:00
480 menit
37
Shift 1 Sumber : PT. Wijaya Nikel Nusantara 2021
Jumlah Jam
Hari Jam Kerja Waktu Istirahat
Kerja
Senin-Kamis 20:00 - 00:00 00:00-01:00 8 Jam
01:00 - 05:00
Jum’at 20:00 - 00:00 00:00-01:00
01:00 - 05:00
Sabtu-
20:00 - 00:00 00:00-01:00 8 Jam
Minggu
01:00 - 05:00
480 menit
Shift 2 Sumber : PT. Wijaya Nikel Nusantara 2021
38
Perhitungan cycle time rata-rata dapat dilihat pada lampiran 1
Jumlah data (n) = 200
Waktu menggali = 1621,96 detik
Waktu swing isi = 967,35 detik
Waktu menumpah = 1041,83 detik
Waktu swing kosong = 1065,60 detik
Jumlah pengisian = 12 bucket
4696,74
=
200
CT = 23,48 detik
39
c. Cycle Time alat Muat Excavator Komatsu PC200
Tabel 4.4 Waktu edar alat muat Excavator Komatsu PC200
NO KEGIATAN WAKTU (detik)
1 Rata-rata waktu menggali 1182.19 detik
2 Rata-rata waktu menumpah 839.42 detik
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
CT
∑ CT
= Jumlah data
3713.12
=
200
40
= 0,31 menit x 12 bucket
= 3,71 menit
4.2.4 Efesiensi Kerja Alat Mekanis Aktual
Efesiensi kerja adalah perbandingan antara waktu yang digunakan untuk bekerja
dengan total waktu yang tersedia. Sama halnya dalam pengambilan data cyle time pada
efesiensi kerja dilakukan juga setiap hari kerja pada 08 Juli s/d 12 Juli 2021. Tujuan dari
menghitung efesiensi kerja yaitu untuk menilai baik atau tidaknya pelaksanaan suatu
kegiatan. Adapun rumus untuk menghitung efisiensi kerja yaitu :
a. Efesiensi Kerja Excavator Kobelco SK 330 aktual
Perhitungan efesiensi kerja alat muat Excavator Kobelco SK 330 aktual
dapat dlihat pada lampiran 4 atau pada tabel 4.5 dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.5 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330
No Kegiatan Waktu (menit)
41
Tabel 4.6 Efesiensi kerja Alat Angkut DT HINO 500
No Kegiatan Waktu (menit)
42
4.2.6 Kebutuhan Alat Mekanis Pengupasan Overburden
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui jumlah kebutuhan alat berdasarkan
perhitungan alat berdsarkan jenis kegiatan dapat dilihat pata tabel berikut.
a. Kebutuhan Alat Mekanis Yang Direncanakan Perusahaan
Tabel 4.7 Rencana Kebutuhan Alat Mekanis PT. Wijaya Nikel Nusantara
Kapasitas Jumlah
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Bucket Alat (Unit)
Pemuatan Overburden
1 0,9 m3 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 12 m3 6
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1,4 m3 1
Excavator Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
43
Tabel 4.8 Ketersediaan Alat Mekanis PT. Wijaya Nikel Nusantara
Kapasitas Jumlah Alat
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Bucket (Unit)
Pemuatan Overburden
1 0,9 m3 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 12 m3 4
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1,4 m3 1
Excavator Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
c. Perbandingan Jumlah Kebutuhan Alat Berdasarkan Jenis Kegiatan
Pengupasan OB
Untuk analisis perbandingan jumlah alat antara pihak perusahaan dengan
yang direncanakan tidak sesuai dengan realisasi pada kegiatan pengupasan
overburden. Adapun perbandingan kebutuhan alat yang direncanakan dan
realisasi dilapangan sesuai hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Perbandingan Kebutuhan Alat Mekanis Rencana Dan Aktual
Jumlah Alat (unit)
NO Kegiatan Dan Jenis Alat
Rencana Aktual
Pemuatan Overburden
1 1 1
Excavator Komatsu PC 200
Pengangkutan Overburden
2 6 4
Dump Truck Hino FM 260 JD
Penumpukan Overburden
3 1 1
Excavator Kobelco SK 330
Jumlah Alat Mekanis 9 7
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
d. Rencana Biaya Produksi Berdasarkan Target Pengupasan OB
Berdasarkan hasil penilitian, dapat diketahui jumlah cadangan bijih nikel
yang akan ditambang yang terdapat pada Blok 1 yaitu sebesar 243.750 dengan target
44
produksi ore sebesar 60.000 Ton/bulan Ton dengan jumlah tonase OB sebesar
115.550 ton adapun untuk target produksi pada kegiatan pengupasan overburden
yang ditetapkan perusahaan yaitu sebesar 28.441 ton dengan total biaya produksi
rencana sebesar Rp. 1.250.160.000 . Adapun rencana biaya produksi yang
direncankan perusahaan berdasarkan kebutuhan alat mekanis dan jenis kegiatan
dapat dilihat pada tabel :
Tabel 4.10 Biaya Rencana Perusahaan Pengupasan Overburden
Pemuatan
1 1 unit Rp. 137.040.000
Overburden
Pengangkutan
2 6 unit Rp. 875.040.000
Overburden
Penumpukan
3 1 unit Rp. 107.040.000
Overburden
45
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,42 Jam
60 menit
Pm=n Kb x Fk x Eff x a
CT
60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT
46
60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x n . a
CT
Produksi perhari
Pa = 523,61 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 14.818 ton/bulan
47
573,12
PA=
4,7
¿ 121,94 ton/jam
Produksi perhari
PA = 121,94 ton/jam x 5,25 jam/hari
PA = 640,185 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 640,185 ton/hari x 28 hari
PA = 17.925,18 ton/bulan
e. Rekapitulasi Data produksi alat mekanis Kegiatan Pengupasan OB
Aktual
Tabel 4.11 Rekapitulasi data produksi alat mekanis aktual
Efesiensi Produksi Produksi
NO Jenis Alat
kerja ( %) ( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
Excavator
1 71 817,57 22892,06
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 66 529,24 14818,82
Hino 500
Excavator
3 65 640,19 17925,38
Kabelco SK 300
Sumber : perhitungan lampiran mahendra 2021
4.2.8 Keserasian Alat Gali-Muat dan Alat Angkut PT. Wijaya Nikel Nusantara
48
1. Keserasian Kerja 1 unit Alat muat Komatsu PC200 dengan 4 unit
Dump Truck Hino 500 (pengupasan OB)
nH x CT I
MF =
nL x CT H
Dimana :
4 x 4.7
MF =
1 x 23.46
= 0,66 ( MF < 1 )
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa alat muat Excavator Kobelco
SK 330 dan angkut Dump Truck Hino 500 adalah 0,66 jadi ( MF < 1 ) maka belum
sinkron artinya masih ada waktu tunggu terhadap alat muat,sehingga supaya alat
tersebut sinkron maka perlu dilakukan perbaikan dan penambahan alat angkut.
49
Kegiatan Alat Alat
Muat Angkut
Waktu Delay
pindah tempat/ 10 10
penempatan alat
- keperluan operator 5 5
Waktu Standby
- safety talk 5 5
Waktu Repair
Waktu Delay 25 25
Waktu Standby 55 65
Waktu Repair 10 10
Efisiensi kerja 81 79
(%) **
50
Perhitungan efesiensi kerja alat muat Excavator Kobelco SK 330 aktual
dapat dlihat pada lampiran 13 atau pada tabel 4.13 dibawah sebagai berikut.
Tabel 4.14 Efesiensi Kerja Alat Kobelco SK 330 Setelah Perbaikan
Kegiatan Alat
Muat
Waktu Delay
- safety talk 5
- cepat berakhirnya kerja 30
- sesudah dan sebelum istirahat 45
- waktu menunggu alat
Waktu Repair
Waktu Delay 30
Waktu Standby 80
Waktu Repair 5
60 menit
PA= Kb x Ffx Eff x Density x ( n . A ) x W . K . E
CT
51
Efisiensi : 76 %
Factor bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 12
Waktu Kerja Efektif : 6.08 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT
1,4 ( 12 x 1,01 x 0,76 ) 1,5
PA= x 60 menit
CT
804,13
PA=
4,7
¿ 171,09 ton/jam
Produksi perhari
PA = 171,09 ton/jam x 6,08 jam/hari
PA = 1.040,24 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 1.040,24 ton/hari x 28 hari
PA = 29.126,89 ton/bulan
b. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 :
Alat Angkut Dump Truck Pengangkutan OB (TopLoading) DT 159
Diketahui :
Cycle Time : 23.46 menit
Kapasitas bucket : 0,9 m3
Efisiensi Kerja : 79 %
Density ore : 1,5 ton/ m3
Jumlah pengisian (n) : 12 bucket
Jumlah alat angkut (n.A) : 6 unit
Waktu Kerja Efektif : 6,33 Jam
60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x( n . A)
CT
52
12(0,9 x 0,79 x 1,5)
PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 35,27 Ton/jam × 6 unit
PA =211,62ton/ jam
Produksi perhari
Pa = 211,62 ton/ jam x 6,33 jam
Pa = 1.339,55 ton/hari
Produksi Perbulan
Pa = 1.339,55 ton/hari x 28 hari kerja
Pa = 37.507,52 ton/bulan
53
Produksi Perbulan
PA = 1.232,48 ton/hari x 28 hari
PA = 34.509,57 ton/bulan
f. Rekapitulasi Data Produksi Pengupasan OB Simulasi
Tabel 4.15 Data produksi OB (Hasil Simulasi)
Efesiensi
Produksi Produksi
NO Jenis Alat kerja
( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
( %)
Excavator
1 73 1.501,56 34.509,57
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 79 1.339,55 37.507,52
Hino 500
Excavator
3 76 824,98 29.126,46
Kobelco SK 330
Sumber : lampiran mahendra perhitungan produksi OB 2021
54
Tabel 4.18 Perhitungan biaya produksi alat Angkut Dump Truck
Jam Kerja Total
NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
Pengangkutan
1
Overburden
Dump Truck Hino 575,00
160
500 4 unit 0 368000000.00
jam/bulan
( Sewa ) per jam
9800.0
20 160
BBM dump Truck 0 31360000.00
liter/jam jam/bulan
per liter
Jumlah Biaya 399360000.00
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
55
Tabel 4.20 Rekapitulasi biaya produksi OB Aktual
NO Jenis Alat Jumlah Jumlah Biaya
1 Excavator Komatsu PC 200 1 unit Rp. 89.932.500
56
Tabel 4.23 Data biaya produksi alat angkut Dump Truck Hasil Evaluasi
Tabel 4.24 Perhitungan biaya produksi alat muat Kobelco Hasil Evaluasi
Jam Kerja Total
NO Jenis Alat Satuan Harga
Alat/Bulan Rp
1 Pengupasan Overburden
Excavator
250,000 182,5
Kobelco SK 330 1 unit Rp45.625.000
per jam jam/bulan
( sewa )
20 9,800.00 182,5
BBM Excavator Rp35.770.000
liter/jam per liter jam/bulan
Total biaya Rp81.395.000
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
57
Tabel 4.25 Rekapitulasi Biaya Produ ksi OB Hasil Simulasi
Excavator Komatsu PC
1 1 unit Rp.79.165.000
200
58
BAB V
PEMBAHASAN
59
(Sumber : Dokumentasi Asrul 2021)
Gambar 5.2 Jenis Alat gali Muat Excavator Komatsu PC200
b. Kegiatan Pengangkutan Overburden
Untuk kegiatan pengangkutan digunakan alat angkut Dump truck Hino 500,
kegunaan alat ini yaitu dipakai untuk mengangkut material overburden dan bijih nikel
ke tempat penyimpanan, jenis alat angkut yang digunakan perusahaan dapa dilihat pada
berikut :
60
Untuk kegiatan penumpukan digunakan alat muat Excavator Kobelco SK330,
kegunaan alat ini yaitu dipakai untuk menumpuk material overburden dan bijih
nikel di tempat penyimpanan, jenis alat muat yang digunakan perusahaan dapa
dilihat pada berikut
61
Data Produksi Aktual Pengupasan OB
35,000.00
25,000.00 22892.06
20,000.00 17925.38
Ton / bulan
14818.82
15,000.00
10,000.00
5,000.00
0.00
Excavator Komatsu PC Dump Truck Hino 500 Excavator Kabelco SK
200 300
62
2. Produksi Alat Mekanis Pengupasan OB Rencana,Aktual dan Simulasi
15,000.00 14818.82
10,000.00
5,000.00
0.00
Excavator Komatsu PC 200 Dump Truck Hino 500 Excavator Kabelco SK 300
63
Adapun biaya keseluruhan pengupasan overburden yang dikeluarkan perusahaan
saat ini selama kegiatan pengupasan dapat dilihat pada grafik dibawah :
200000000
150000000
100000000 89.932.500
72.475.000
50000000
0
Excavator Komatsu PC Dump Truck Hino 500 Excavator Kobelco
200 SK330
2 3 4
Biaya Aktual
64
Simulasi Biaya Produksi
800000000
692740000
700000000
600000000
500000000
Biaya Simulasi
Rp / bulan
400000000
300000000
200000000
0
Excavator Komatsu Dump Truck Hino Excavator Kobelco
PC 200 500 SK330
65
Biaya Produksi OB Aktual Rencana Dan Simulasi
1000000000
900000000 875040000
800000000
692740000
700000000
600000000 Biaya Rencana
Rp juta / bulan
Biaya Aktual
500000000
Biaya Simulasi
400000000 399360000
300000000
200000000
137040000 107040000
100000000 89932500 7247500081395000
79165000
0
Excavator Komatsu Dump Truck Hino Excavator Kobelco
PC 200 500 SK330
Gambar 5.9 Grafik Biaya Produksi Aktual dan Rencana, Simulasi Pengupasan OB
Berdasarkan penjelasan grafik diatas dapat kita ketahui besar biaya rencana
perusahaan pada kegiatan pemuatan besar biaya rencana perusahaan untuk kegiatan
pemuatan yaitu sebesar Rp. 137.040.000 sedangkan realisasi dilapangan dengan
waktu kerja efektif alat gali muat Excavator Komatsu selama 165 jam/bulan sebesar
Rp. 89.932.000 lebih kecil dari yang direncanakan dengan selisih sebesar Rp.
47.108.000 sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan mengurangi waktu-waktu
hambatan dan menambah jumlah pengisian bucket sehingga target pengupasan
dapat tercapai dan hasil simulasi biaya pemuatan sebesar Rp. 79.165.000.
Dan besar biaya yang rencana perusahaan untuk kegiatan pengangkutan OB
dengan waktu kerja tersedia 240 jam/bulan yaitu sebesar Rp. 875.040.000
sedangkan realisasi dilapangan dengan waktu kerja efektif alat angkut selama 165
jam/bulan jumlah biaya produksi sebesar Rp.339.360.000 lebih kecil dari yang
direncanakan dengan selisih sebesar Rp. 535.680.000 sehingga perlu dilakukan
perbaikan dengan meningkatkan efesiensi kerja dan penambahan 2 unit alat angkut
agar target pengupasan tercapai dan hasil simulasi biaya pengangkutan sebesar Rp.
692.740.000.
Sedangkan untuk kegiatan penumpukan OB dengan waktu kerja tersedia 240
jam/bulan yaitu sebesar Rp. 107.040.000 sedangkan realisasi dilapangan dengan
66
waktu kerja efektif alat Excavator Kobelco selama 165 jam/bulan jumlah biaya
produksi sebesar Rp.72.475.000 lebih kecil dari yang direncanakan dengan selisih
sebesar Rp. 34.565.000 sehingga untuk mencapai target pengupasan maka perlu
dilakukan perbaikan dengan meningkatkan efesiensi kerja alat mekanis agar target
pengupasan tercapai dan hasil simulasi biaya penumpukan yaitu sebesar Rp.
81.395.000. Jadi total perbandingan biaya produksi yang dikeluarkan oleh
perusahaan dapat dilihat pada grafik sebagai berikut :
1300000000
1119120000
1100000000
900000000 853300000
Rp / bulan
Total Biaya
700000000
561767500
500000000
300000000
100000000
67
6.1 Kesimpulan
68
3. Berdasarkan hasil Penelitian Pada PT Wijaya Nikel Nusantara Kebutuhan
alat Mekanis Pada Kegiatan Pengupasan Overburden yaitu :
a. 1 unit excavator Komatsu PC200 untuk kegiatan pemuatan
overburden.
b. 6 unit Dump Truck Hino 500 untuk kegiatan pengangkutan ke
disposal area.
c. 1 unit Excavator Kobelco SK330 untuk kegiatan penumpukan
overburden.
4. Untuk biaya pengupasan aktual Rp 561.767.500 dan biaya per ton
Overburden sebesar Rp 43.988 / ton sedangkan setelah simulasi biaya
produksi Rp 853.300.000 dan biaya per ton Overburden sebesar Rp
24.433/ton dengan meningkatnya jumlah produksi sehingga biaya
pengupasan dapat ditekan.
5. Adapun faktor yang mempengaruhi produktifitas alat mekanis yaitu :
Faktor cuaca, seperti hujan yang dapat menghambat waktu kegiatan
produksi.
Kondisi jalan tambang yang kurang baik sehingga mempengaruhi
cycle time dan mobilitas alat mekanis.
Kurangnya alat angkut yang digunakan dilapangan sehingga
menyebabkan tidak tercapainya kegiatan produksi.
Faktor kedisiplinan kerja adanya waktu-waktu hambatan dilapangan
yang menyebabkan waktu kerja menjadi berkurang.
6.2 Saran
Dari hasil pengamatan lapangan dan kondisi penambangan serta daerah
sekitar penambangan maka penulis menyarankan agar :
69
1. Dalam rangka meningkatkan target produksi sebaiknya efektifitas
kerja alat ditingkatkan dengan mengurangi waktu hambatan yang
mempengaruhi kemampuan produksi.
2. Perlu adanya penambahan alat angkut untuk meningkatkan jumlah
produksi sesuai yang direncanakan..
3. Tempat penyimpanan alat mekanis harusnya dekat dengan front
tambang sehingga tidak memerlukan waktu lama menuju front
penambangan.
4. Perlu dilakukan penambahan jumlah bukcet atau jumlah pengisian
sehingga dapat memaksimalkan jumlah produksi.
5. Perlu adanya perawatan secara berkala dan perbaikan jalan produksi
sehingga dapat meningkatkan produksi dan meminimalisir kerusakan
alat mekanis pada saat kegiatan produksi berlangsung..
6. Laporan ini masih membutuhkan penilitian lanjutan.
70
DAFTAR PUSTAKA
Subhan, H., Sudarmono, D., dan Syarifudin. 2013. “Analisa Kemampuan Kerja Alat
Angkut Untuk Mencapai Target Produksi Overburden 240.000 BCM Per
Bulan Di Site Project Darmo PT. Ulima Nitra Tanjung Enim, Sumatera
Selatan”. Jurnal Teknologi Pertambangan. Vol 01.
Lolongan, Damri. 2015. Laporan Tugas Akhir, Studi Penambangan Nikel PT. ANTAM
(Persero) Tbk. UBPN SULTRA. USN Kolaka
F. Ahmad Pohan. Efisiensi Alat Muat dan Alat Angkut untuk Pengupasan
Overburden Pada Site A di PT. Samantaka Batubara Desa Pauh Ranap
Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu Provinsi Riau. Jurnal Sains dan
Teknologi. 17,1 (2017)
Hambali. Evaluasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Sebagai Upaya
Pencapaian Target Produksi pada PT Pama Persada Nusantara Distrik
KCMB. Jurnal HIMASAPTA. 2, 1 (2017)
H. Eko Rahmad. Kajian Teknis Alat Muat dan Alat Angkut untuk Mengoptimalkan
Produksi Pengupasan Lapisan Tanah Penutup di Pit Uw PT. Borneo Alam
Semesta Kecamatan Jorong Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan
Selatan. Jurnal Teknologi Pertambangan. 1,1 (2015)
Eric Sandeir and Heri Prabowo. Evaluasi dan Estimasi Biaya Alat Gali Muat Kabelco
380 dan Hitachi 350 dengan Alat Angkut Scania P360 Pada Pengupasan
Overburden PT. Caritas Energi Indonesia Jobsite KBB. UNP Padang. Jurnal
Bina Tambang. 3, 1 (2017).
71
LAMPIRAN 1
Swing Swing
Menggali Tumpah
No Isi Kosong
(detik) (detik)
(detik) (detik)
1 8.16 5.34 4.17 4.11
2 8.15 4.54 4.23 3.55
3 8.53 4.22 4.19 4.51
4 7.34 4.31 3.24 3.52
5 6.34 3.45 3.43 4.32
6 8.44 3.49 3.13 4.33
7 5.34 3.31 3.49 3.44
8 8.22 3.42 3.14 3.55
9 8.23 2.09 3.29 4.15
10 7.12 5.14 3.37 4.09
11 7.34 4.31 5.12 3.21
12 8.12 3.45 3.37 4.28
13 9.34 3.02 2.57 3.83
14 10.12 3.51 3.53 4.14
15 8.32 3.27 2.55 3.24
16 7.12 4.34 2.56 3.51
17 7.56 2.43 2.32 4.57
18 8.45 2.52 3.16 3.48
19 8.12 2.31 3.18 5.15
20 6.45 3.24 2.55 4.13
21 7.45 2.24 5.15 4.22
22 6.45 4.27 3.28 3.53
23 6.34 4.44 2.55 3.02
24 11.13 2.57 3.23 4.04
25 8.34 3.15 2.51 3.53
26 6.12 4.45 2.29 3.57
27 5.23 3.57 2.02 4.24
28 5.45 4.25 3.13 4.32
29 9.17 4.41 2.48 3.22
30 11.23 3.25 5.12 3.36
72
31 10.23 3.25 3.37 3.36
32 13.17 3.25 2.57 3.36
33 6.15 3.25 3.53 3.24
34 6.53 3.25 2.55 3.51
35 6.34 5.34 2.56 4.57
36 6.34 4.54 2.32 3.48
37 7.23 4.22 3.16 5.15
38 10.12 4.31 3.18 4.13
39 8.22 3.45 2.55 4.22
40 7.23 3.49 5.15 3.53
41 6.12 3.31 3.28 3.02
42 7.34 3.42 2.55 4.04
43 10.12 2.09 3.23 3.53
44 9.34 5.14 2.51 3.57
45 6.12 4.31 2.29 4.24
46 5.32 3.45 2.02 4.32
47 7.12 3.02 3.13 3.36
48 5.56 3.51 2.48 4.11
49 6.45 3.27 2.27 3.55
50 6.12 4.34 2.27 4.51
51 6.45 2.43 2.27 3.52
52 7.45 2.52 2.27 4.32
53 10.45 2.31 5.12 4.33
54 6.34 3.24 3.37 3.44
55 8.13 2.24 2.57 3.55
56 9.34 4.27 3.53 4.15
57 6.12 4.44 2.55 4.09
58 5.23 2.57 2.56 3.21
59 12.45 3.15 2.32 4.28
60 9.17 4.45 3.16 3.83
61 6.12 3.57 3.18 4.14
62 6.45 3.25 2.55 5.24
63 7.45 3.25 5.15 5.51
64 10.45 3.25 3.28 4.57
65 6.34 3.25 2.55 3.48
66 10.23 3.25 3.23 5.15
67 8.34 5.17 4.11 4.13
68 9.54 3.23 3.55 4.22
69 11.22 2.19 4.51 3.53
70 10.31 2.24 3.52 6.02
71 8.16 2.43 4.32 4.04
73
72 8.15 2.13 4.33 3.53
73 8.53 2.49 3.44 5.57
74 7.34 3.14 3.55 4.24
75 6.34 3.29 4.15 4.32
76 8.44 3.37 4.09 3.22
77 13.34 2.12 3.21 3.36
78 8.22 1.37 4.28 3.45
79 8.23 2.57 3.83 3.02
80 7.12 3.53 4.14 3.51
81 7.34 2.55 5.24 3.27
82 8.12 2.56 5.51 4.34
83 9.34 2.32 4.57 3.43
84 10.12 3.54 3.48 5.52
85 8.32 3.18 5.15 5.31
86 7.12 2.55 4.13 3.24
87 7.56 1.15 4.22 3.24
88 8.45 2.28 3.53 4.27
89 8.12 2.55 5.02 4.44
90 6.45 3.23 4.04 4.57
91 7.45 2.41 3.53 5.15
92 6.45 1.29 3.57 4.45
93 6.34 2.02 4.24 3.57
94 5.13 3.13 4.32 4.25
95 8.34 2.48 3.22 4.41
96 6.12 2.27 3.36 3.25
97 15.23 5.34 4.17 6.15
98 12.45 4.54 4.23 6.53
99 9.17 4.22 4.19 6.34
100 14.23 4.31 3.24 6.34
101 7.23 3.45 3.43 5.23
102 8.12 3.49 3.13 4.11
103 10.22 3.31 3.49 3.55
104 7.23 3.42 3.14 4.51
105 6.12 2.09 3.29 3.52
106 9.34 5.14 3.37 4.32
107 5.12 4.31 5.12 4.33
108 6.34 3.45 3.37 3.44
109 6.12 3.02 2.57 3.55
110 11.32 3.51 3.53 4.15
111 7.12 3.27 2.55 4.09
112 17.56 4.34 2.56 3.21
74
113 6.45 2.43 2.32 4.28
114 6.12 2.52 3.16 3.83
115 5.45 2.31 3.18 4.14
116 5.45 3.24 2.55 3.24
117 6.45 2.24 5.15 3.51
118 6.34 4.27 3.28 4.57
119 5.13 4.44 2.55 3.48
120 5.34 2.57 3.23 5.15
121 6.12 3.15 2.51 4.13
122 5.23 4.45 2.29 4.22
123 5.45 3.57 2.02 3.53
124 14.17 4.25 3.13 3.02
125 9.23 4.41 2.48 4.04
126 5.23 3.25 3.24 3.53
127 5.23 3.25 3.51 3.57
128 10.23 3.25 4.57 4.24
129 9.23 3.25 3.48 4.32
130 10.12 3.53 5.15 3.22
131 8.32 2.55 4.13 3.36
132 7.12 2.56 3.51 4.34
133 7.56 2.32 4.57 2.43
134 8.45 3.16 3.48 2.52
135 8.12 3.18 5.15 2.31
136 6.45 2.55 4.13 3.24
137 7.45 5.15 4.22 2.24
138 6.45 3.28 3.53 4.27
139 6.34 2.55 3.02 4.44
140 12.13 3.23 4.04 2.57
141 11.34 2.51 3.53 3.15
142 6.12 2.29 3.57 4.45
143 8.23 3.02 4.24 3.57
144 6.45 3.13 4.32 4.25
145 9.17 4.48 3.22 4.41
146 8.23 2.27 3.36 3.25
147 8.23 3.25 2.27 5.23
148 7.34 5.51 3.53 3.15
149 6.12 3.29 3.57 4.45
150 9.23 4.02 4.24 5.57
151 10.17 5.34 4.13 4.11
152 9.15 5.54 4.23 3.55
153 8.53 4.22 4.19 4.51
75
154 8.34 3.31 3.24 3.52
155 6.34 3.45 3.43 4.32
156 7.23 4.49 3.13 4.33
157 6.12 3.31 2.49 3.44
158 6.22 4.42 3.14 3.55
159 6.23 5.09 3.29 4.15
160 6.12 5.14 3.37 4.09
161 9.34 4.31 4.12 4.21
162 9.32 4.45 3.37 4.28
163 8.34 4.12 2.57 3.83
164 9.12 3.51 3.53 4.14
165 5.32 4.27 2.55 3.24
166 7.12 4.34 2.56 4.51
167 6.56 3.43 2.32 4.57
168 9.45 4.52 3.54 3.48
169 6.12 4.31 3.18 5.15
170 6.45 3.24 2.55 4.13
171 7.45 3.24 4.15 4.22
172 9.15 4.27 2.28 3.53
173 6.34 4.44 2.55 4.02
174 5.13 4.57 3.23 4.04
175 8.34 5.15 2.41 3.53
176 6.12 4.45 3.29 3.57
177 5.23 3.57 3.02 4.24
178 5.45 4.25 3.13 4.32
179 6.17 4.41 2.48 3.22
180 5.23 3.25 3.27 3.36
181 6.45 3.24 2.55 4.13
182 7.45 3.24 4.15 4.22
183 9.15 4.27 2.28 3.53
184 6.34 4.44 2.55 4.02
185 5.13 4.57 3.23 4.04
186 8.34 5.15 2.41 3.53
187 6.12 4.45 3.29 3.57
188 10.23 3.57 3.02 4.24
189 5.45 4.25 3.13 4.32
190 6.17 4.41 2.48 3.22
191 11.23 3.25 3.27 3.36
192 8.53 4.22 4.19 4.51
193 8.34 3.31 3.24 3.52
194 6.34 3.45 3.43 4.32
76
195 7.23 4.49 3.13 4.33
196 9.12 3.31 2.49 3.44
197 6.22 4.42 3.14 3.55
198 8.23 5.09 3.29 4.15
199 6.12 5.14 3.37 4.09
200 9.34 4.31 4.12 4.21
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
= 8,66
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
18,56−5,12
=
9
= 1,60
77
Interval Kelas Frekwensi Nilai Tengah Fi x Xi X
(Fi) (Xi) rata-
rata
5.12 - 6.72 74 5.92 438.24
6.73 - 8.34 54 7.54 406.98 8.11
8.35 - 9.95 39 9.15 356.89 detik
9.96 - 11.57 19 10.77 204.55
11.58 - 13.18 4 12.38 49.52
13.19 - 14.80 3 13.99 41.98
14.81 - 16.41 2 15.61 31.22 0.14
16.42 - 18.03 1 17.22 17.22 menit
18.04 - 19.64 4 18.84 75.35
Jumlah 200 1621.96
2. Data Frekuensi Rata-rata waktu swing isi
Data tertingi X (maks) = 9,67 detik
Data Terendah X min = 2,29 detik
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
9,75−2,29
=
9
= 0,82
78
3. Daftar frekuensi waktu menumpah Alat Muat Excavator
Data tertingi X (maks) = 10,45 detik
Data Terendah X min = 2,29 detik
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
10,45−2,29
=
9
= 0,91
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
10,56−2,24
=
9
79
= 0,92
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
CT
80
∑ CT
= Jumlah data
4696,74
=
200
= 3.71 menit
81
LAMPIRAN 2
82
25 132.56 668.36 38.56 25.39 563.36 28.41
26 110.45 651.45 36.45 27.32 533.19 33.25
27 150.34 557.31 35.18 26.34 443.36 24.48
28 95.53 564.37 37.56 26.47 482.54 23.36
29 90.34 572.33 30.34 26.33 543.51 26.47
30 90.56 564.43 41.45 27.38 573.45 29.15
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
1. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Muat alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
158,24−90,34
=
6
= 11,34
83
101.67 - 112.98 2 107.33 214.65 124.32
112.99 - 124.31 1 118.65 118.65 Detik
124.32 - 135.64 13 129.98 1689.72
135.65 - 146.96 3 141.31 423.92 2.07
146.97 - 158.29 4 152.63 610.53 Menit
Jumlah 30 3729.45
Nilai rata-rata waktu muat = 124.34 detik / 2.07 menit
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
3729,45
=
30
= 124,32 detik
2. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Mengangkut alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
703,48−543,35
=
6
84
= 26,68
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
1.9262,94
=
30
= 642,10 detik
3. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 1 alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
85
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
66,28−30,12
=
6
= 6,02
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
1337,49
=
30
= 44,58detik
86
4. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Dumping alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
27,48−10,18
=
6
= 1,21
87
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
744,14
=
30
= 24,80 detik
5. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Kembali Kosong alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
618,44−443,36
=
6
= 29,17
88
472.54 - 501.71 2 487.13 974.26 544.52
501.72 - 530.90 0 516.31 0.00 Detik
530.91 - 560.08 10 545.49 5454.91
560.09 - 589.26 8 574.67 4597.38 9.08
589.27 - 618.44 5 603.85 3019.27 Menit
Jumlah 30 16335.5
4
Nilai rata-rata waktu kembali kosong = 544.52 detik / 9.08 menit
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
16335,54
=
30
= 544,53 detik
6. Daftar Distribusi Frekuensi Waktu Manuver 2 alat angkut Dump Truck Hino 500
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
39,30−20,26
=
6
89
= 3,17
∑ (Fi x Xi )
rata-rata ( X ) = ∑ Fi
Harga
814,03
=
30
= 27,13 detik
Jadi total waktu cyle time alat angkut = waktu muat + waktu manuver I +
waktu angkut + waktu dumping + waktu manuver II + waktu kembali kosong
= 23.46 men
90
LAMPIRAN 3
PC 200 KOMATSU
91
6 8.44 3.49 3.13 4.33
7 5.34 3.31 3.49 3.44
8 8.22 3.42 3.14 2.55
9 6.76 3.09 3.29 4.15
10 7.12 5.14 3.37 4.09
11 7.34 4.31 5.12 3.21
12 8.12 3.45 3.37 4.28
13 9.34 3.02 2.57 2.83
14 5.65 3.51 3.53 4.14
15 8.32 3.27 2.55 3.24
16 7.12 4.34 2.56 3.51
17 7.56 3.43 2.32 2.57
18 8.45 3.52 3.16 2.48
19 8.12 4.31 3.18 3.15
20 6.45 3.24 2.55 4.13
21 5.56 4.24 5.15 4.22
22 6.45 4.27 3.28 2.53
23 5.56 4.44 2.55 3.02
24 5.56 3.57 3.23 4.04
25 5.34 3.15 2.51 3.53
26 6.12 4.45 2.29 3.57
27 5.23 3.57 2.02 4.24
28 5.45 4.25 3.13 4.32
29 9.17 4.41 2.48 3.22
30 5.65 3.25 2.27 3.36
31 6.67 3.25 10.34 6.78
32 5.56 7.87 6.65 3.36
33 5.56 3.25 3.53 5.56
34 6.53 4.65 5.87 6.78
35 6.34 5.34 6.78 9.78
36 6.34 4.54 6.98 6.78
37 7.23 4.22 3.16 5.15
38 6.67 4.31 3.18 9.87
39 8.22 3.45 8.65 6.67
40 7.23 5.65 5.15 4.65
41 6.12 3.31 6.87 5.45
42 7.34 3.42 7.87 4.04
43 10.12 5.54 3.23 6.45
44 9.34 5.56 5.56 5.65
45 6.12 4.31 2.29 4.24
46 5.32 7.98 6.87 4.32
92
47 7.12 8.67 5.89 3.36
48 6.87 5.76 4.56 5.65
49 6.45 3.27 5.76 3.55
50 6.12 4.34 6.98 4.51
51 6.45 4.87 7.87 6.87
52 7.45 5.65 8.76 4.32
53 6.56 4.76 5.12 4.33
54 6.34 3.24 6.98 3.44
55 8.13 7.95 5.34 3.55
56 5.65 4.27 4.54 4.15
57 6.12 4.44 4.75 4.09
58 5.23 3.56 2.56 3.21
59 7.87 3.15 2.32 4.28
60 3.24 5.34 2.13 4.11
61 4.24 4.54 3.23 3.55
62 4.27 3.22 2.19 4.51
63 4.44 3.31 2.24 3.52
64 3.57 3.45 2.43 4.32
65 3.15 4.49 2.13 4.33
66 4.45 3.31 2.49 3.44
67 3.57 4.42 3.14 3.55
68 4.25 2.09 3.29 4.15
69 4.41 5.14 3.37 4.09
70 3.25 4.31 2.12 3.21
71 3.25 3.45 1.37 4.28
72 7.87 3.02 2.57 3.83
73 3.25 3.51 3.53 4.14
74 4.65 3.27 2.55 5.24
75 5.34 4.34 2.56 5.51
76 4.54 3.43 2.32 4.57
77 4.22 5.52 3.54 3.48
78 4.31 5.31 3.18 5.15
79 3.45 3.24 2.55 4.13
80 5.65 3.24 1.15 4.22
81 3.31 4.27 2.28 3.53
82 3.42 4.44 2.55 5.02
83 5.54 4.57 3.23 4.04
84 5.56 5.15 2.41 3.53
85 4.31 4.45 1.29 3.57
86 7.98 3.57 2.02 4.24
87 8.67 4.25 3.13 4.32
93
88 5.76 4.41 2.48 3.22
89 3.27 3.25 2.27 3.36
90 4.34 3.23 4.04 4.57
91 7.45 2.41 3.53 5.15
92 6.45 5.23 3.57 4.45
93 6.34 5.87 4.24 3.57
94 8.56 3.13 4.32 4.25
95 5.67 6.76 3.22 4.41
96 6.12 5.76 3.36 3.25
97 4.65 5.34 5.98 6.15
98 8.98 4.54 4.23 6.53
99 6.67 4.22 4.19 6.34
100 5.65 4.31 3.24 6.34
101 7.23 3.45 3.43 5.23
102 8.12 3.49 7.65 4.11
103 5.65 4.65 3.49 8.98
104 5.54 3.42 3.14 4.51
105 6.12 4.65 3.29 3.52
106 4.76 5.14 3.37 4.32
107 5.12 4.31 6.87 4.33
108 6.34 3.45 3.37 3.44
109 6.12 3.02 5.76 3.55
110 5.67 3.51 3.53 4.15
111 6.76 3.27 5.87 4.09
112 8.98 4.34 2.56 3.21
113 6.45 5.87 5.76 4.28
114 6.12 2.52 3.16 3.83
115 5.45 6.76 3.18 4.14
116 5.45 3.24 2.55 3.24
117 6.45 5.34 5.15 3.51
118 6.34 4.27 8.98 4.57
119 4.65 4.44 6.65 3.48
120 5.34 4.17 4.11 5.15
121 4.54 4.23 3.55 4.13
122 4.22 4.19 4.51 4.22
123 4.31 3.24 3.52 3.53
124 3.45 3.43 4.32 7.98
125 3.49 3.13 4.33 4.04
126 3.31 3.49 3.44 3.53
127 3.42 3.14 2.55 8.96
128 3.09 3.29 4.15 4.24
94
129 5.14 3.37 4.09 4.32
130 4.31 5.12 3.21 7.98
131 3.45 3.37 4.28 3.36
132 3.02 2.57 2.83 4.34
133 3.51 3.53 4.14 8.98
134 3.27 2.55 3.24 2.52
135 4.34 2.56 3.51 2.31
136 3.43 2.32 2.57 6.87
137 3.52 3.16 2.48 2.24
138 4.31 3.18 3.15 4.27
139 3.24 2.55 4.13 4.44
140 4.24 5.15 4.22 2.57
141 4.27 3.28 2.53 3.15
142 4.44 2.55 3.02 4.45
143 3.57 3.23 4.04 3.57
144 3.15 2.51 3.53 4.25
145 4.45 2.29 3.57 4.41
146 3.57 2.02 4.24 3.25
147 4.25 3.13 4.32 5.23
148 4.41 2.48 3.22 3.15
149 3.25 2.27 3.36 4.45
150 9.23 4.02 4.24 5.57
151 8.87 5.34 4.13 4.11
152 9.15 5.54 7.98 3.55
153 8.53 4.22 4.19 4.51
154 8.34 3.31 6.87 3.52
155 6.34 3.45 3.43 4.32
156 7.23 4.49 7.98 4.33
157 6.12 3.31 2.49 3.44
158 6.22 4.42 3.14 3.55
159 6.23 7.87 6.87 4.15
160 6.12 5.14 3.37 4.09
161 3.45 4.31 6.87 4.21
162 5.65 4.45 3.37 4.28
163 3.34 4.12 6.87 3.83
164 4.34 3.51 6.87 4.14
165 5.32 4.27 7.8 3.24
166 4.34 4.34 4.65 4.51
167 6.56 3.43 7.8 4.57
168 4.23 4.52 3.54 3.48
169 6.12 4.31 7.9 5.15
95
170 6.45 3.24 5.65 4.13
171 7.45 3.24 7.9 4.22
172 5.34 4.27 7.89 3.53
173 6.34 4.44 7.9 4.02
174 6.78 4.57 3.23 4.04
175 8.34 5.15 7.8 3.53
176 6.12 4.45 3.29 3.57
177 5.23 3.57 7.89 4.24
178 5.45 4.25 3.13 4.32
179 6.17 4.41 6.87 3.22
180 5.23 3.25 3.27 3.36
181 6.45 3.24 2.55 4.13
182 7.45 3.24 4.15 4.22
183 9.15 4.27 4.14 3.53
184 6.34 4.44 7.45 4.02
185 5.13 4.57 3.23 4.04
186 8.34 5.15 2.41 3.53
187 6.12 4.45 3.29 3.57
188 7.78 3.57 3.02 4.24
189 5.45 4.25 3.13 4.32
190 6.17 4.41 5.76 3.22
191 6.56 3.25 3.27 3.36
192 8.53 4.22 4.19 4.51
193 8.34 3.31 3.24 3.52
194 6.34 3.45 3.43 4.32
195 7.23 4.49 3.13 4.33
196 9.12 3.31 2.49 3.44
197 6.22 4.42 3.14 3.55
198 8.23 5.09 3.29 4.15
199 6.12 5.14 3.37 4.09
200 9.34 4.31 8.89 4.21
96
1. Daftar frekuensi waktu menggali Alat Muat Excavator PC-200
= 8,66
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
10,12−3,02
=
9
= 0,79
97
2. Daftar frekuensi waktu swing isi Alat Muat Excavator PC-200
= 8,66
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
8,67−2,02
=
9
= 0,74
98
Jumlah 200 821.63
= 8,66
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
10,34−1,15
=
9
= 1,02
99
8.37 - 9.39 4 8.88 35.51
9.40 - 10.42 1 9.91 9.91
Jumlah 200 839.42
= 8,66
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
9,87−2,24
=
9
= 0,85
100
5.67 - 6.52 4 6.10 24.38 0.07
6.53 - 7.38 7 6.95 48.67 menit
7.39 - 8.23 2 7.81 15.62
8.24 - 9.09 3 8.67 26.01
9.10 - 9.95 2 9.53 19.05
Jumlah 200 869.88
101
LAMPIRAN
Untuk menentukan nilai fill faktor (faktor Pengisian) dari bucket alat muat
digunakan metode komatsu, yaitu dengan cara pengamatan langsung dengan melakukan
perbandingan kapasitas nyata dan kapasitas secara teoritis. Persentase pengisian bucket
alat muat dapatdilihat pada gambar di bawah ini :
102
9 0.94 0.97 97
10 1.04 0.97 107
11 0.96 0.97 99
12 1.05 0.97 108
13 0.96 0.97 99
14 0.93 0.97 96
15 0.92 0.97 95
16 1.01 0.97 104
17 0.91 0.97 94
18 0.94 0.97 97
19 0.91 0.97 94
20 1.02 0.97 105
21 1.01 0.97 104
22 1.03 0.97 106
23 0.98 0.97 101
24 0.94 0.97 97
25 0.96 0.97 99
26 0.97 0.97 100
27 0.93 0.97 96
28 0.95 0.97 98
29 0.95 0.97 98
30 0.97 0.97 100
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
Jumlah data = 30
= 1 + 3,3 Log 30
= 1 + 4,9
103
X max - X min
kelas ( W ) = Jumlah kelas
Interval
109,33−93,81
=
6
= 2,58
Tabel L3.2
= 101 %
104
LAMPIRAN
1. Shift 1
Senin - Kamis, Sabtu dan Minggu
8:00 - 12:00 Waktu Kerja
12:00 - 13:00 Waktu Istirahat
13:00 - 17:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00
Jum'at
8:00 - 11:30 Waktu Kerja
11:30 - 13:30 Waktu Istirahat
13:30 - 18:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00
2. Shift 2
Senin – Minggu
20:00 - 0:00 Waktu Kerja
0:00 - 1:00 Waktu Istirahat
1:00 - 5:00 Waktu Kerja
Jumlah waktu kerja 8:00
105
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
LAMPIRAN
Efektivitas dan efesiensi kerja Alat Muat PC 200 Dan Alat Angkut Hino 500 DT
159
106
- waktu pemanasan alat 15 15
Waktu Delay 45 55
Waktu Standby 95 95
Waktu Repair 15 10
Total Waktu Hambatan (menit) 155 160
Waktu Efektif (menit) *
325 320
/hari
Efisiensi kerja (%) ** 67 66
107
LAMPIRAN
108
Waktu yang Tersedia :
8.00 jam = 480 menit
Waktu kerja Efektif :
Waktu yang tersedia – Waktu hambatan = 480 – 115
= 365 menit (6.42 jam)
Efisiensi Kerja :
w 365
x 100 % = x 100 %=76 %
wt 480
c. Efesiensi Kerja Alat muat Excavator PC 200 (pemuatan OB)
Waktu Hambatan :
Pindah kerja/ posisi alat = 20 menit
Safety Talk = 10 menit
Pemanasan Alat = 15 menit
Cepat berakhirnya kerja = 35 menit
Berhenti Sebelum jam Istirahat = 35 menit
Mengisi bahan bakar = 10 menit
Keperluan operator = 10 menit
Total waktu hambatan = 135 menit
Waktu yang Tersedia :
8.00 jam = 480 menit
Waktu kerja Efektif :
Waktu yang tersedia – Waktu hambatan = 480 – 135
= 345 menit (5.75 jam)
Efisiensi Kerja :
w 345
x 100 % = x 100 %=71 %
wt 480
109
LAMPIRAN
EXCAVATOR KABELCO
110
Produksi perhari
PA = 176 ton/jam x 5,25 jam/hari
PA = 924 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 924 ton/hari x 28 hari
PA = 25.872,18 ton/bulan
10. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 :
60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT
111
60 menit
PA = ( n ) x Kb x Eff x Density x n . a
CT
Produksi perhari
Pa = 540,61 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 24.329,03 ton/bulan
11. Produktifitas alat muat Excavator Komatsu PC 200 (pemuatan OB)
112
Faktor Bucket : 101%
Density : 1,5 ton/ m3
Jumlah bucket (n) : 10
Waktu Kerja Efektif : 5,75 Jam
60 menit
Pm=n Kb x Fk x Eff x a
CT
113
LAMPIRAN
1. Waktu kerja efektif Excavator PC 200 dan Dump Truck Hino 500 setelah Evaluasi
Waktu Delay 25 25
Waktu Standby 55 65
Waktu Repair 10 10
Total Waktu Hambatan 105 95
(menit)
114
2. Waktu kerja efektif Excavator PC 200 Kabelco Setelah Evaluasi
Waktu Delay 30
Waktu Standby 80
Waktu Repair 5
Total Waktu Hambatan (menit) 115
Waktu Efektif (menit) * 365
Efisiensi kerja (%) ** 76
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
115
LAMPIRAN
EXCAVATOR KOBELCO
116
¿ 171,09 ton/jam
Produksi perhari
PA = 171,09 ton/jam x 6,08 jam/hari
PA = 1.040,24 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 1.040,24 ton/hari x 28 hari
PA = 29.126,89 ton/bulan
13. Produktifitas alat angkut Dump Truck Hino 500 DT 159 Pemuatan OB :
117
60 menit
PA= ( n ) x Kb x Eff x Density x(n . A)
CT
10( 0,9 x 0,80 x 1,5)
PA= ×60 menit /jam
23,46 menit
PA = 35,27 Ton/jam × 6 unit
PA =211,62ton/ jam
Produksi perhari
Pa = 211,62 ton/ jam x 6,42 jam
Pa = 1.157,55 ton/hari
Produksi Perbulan
Pa = 1.157,55 ton/hari x 28 hari kerja
Pa = 32.416,52 ton/bulan
118
Waktu Kerja Efektif : 6,25 Jam
60 menit
PA=n Kb x Fk x Eff x a
CT
Produksi perhari
PA = 208,19 ton/jam x 6,25 jam/hari
PA = 1.158,48 ton/hari
Produksi Perbulan
PA = 1.158,48 ton/hari x 28 hari
PA = 32.441,57 ton/bulan
119
LAMPIRAN
1. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Kobelco SK 330 Kegiatan Penumpukan Overburden
2. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Komatsu PC 200 Kegiatan Pemuatan Overburden
Jam Kerja
NO Jenis Alat Satuan Harga Total (Rp)
Alat/Bulan
1 Pemuatan Overburden
Excavator
375,000 172.5 64687500.00
Komatsu PC 200 1 unit
per jam jam/bulan
( sewa )
10,000 172.5
BBM Excavator 20 liter/jam 33810000.00
per liter jam/bulan
Jumlah Biaya 98497500.00
Sumber : data lapangan PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
3. Biaya Bahan bakar dan Sewa alat Dump Truck HINO 500 Kegiatan Pengangkutan
Overburden
120
Alat/Bulan Rp
Pengangkutan
1
Overburden
Dump Truck
575,000 160 460000000.00
Hino 500 5 unit
per jam jam/bulan
( Sewa )
BBM dump 20 10,000 160 31360000.00
Truck liter/jam per liter jam/bulan
121
LAMPIRAN
1. Data biaya Sewa dan Bahan bakar alat muat Excavator Kabelco SK 330 ( kegiatan
penumpukan)
2. Data biaya sewa dan BBM alat muat Excvator PC 200 Komatsu (kegiatan pemuatan
OB)
3. Data biaya sewa dan BBM alat angkut Dump Truck Hino 500 (kegiatan pengangkutan
OB)
Jam Kerja
Total
NO Jenis Alat Satuan Harga Alat/
Rp
Bulan
122
1 Pengangkutan Overburden
Dump Truck 575,00 Rp664,125,00
190
Hino 500 6 unit 0 0
jam/bulan
( sewa ) per jam
10,000
20
BBM dump per 190
liter/ja Rp37.730.000
Truck liter jam/bulan
m
Rp701,855,00
Jumlah Biaya
0
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
Efesiensi
Produksi Produksi
NO Jenis Alat kerja
( ton/ Hari ) ( ton / bulan )
( %)
Excavator
1 78 1.158,56 32.441,57
Komatsu PC 200
Dump Truck
2 80 1.157,55 32.416,52
Hino 500
Excavator
3 76 824,98 29.126,46
Kobelco SK 330
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
123
LAMPIRAN
1. Biaya Bahan Bakar Solar Aktual Pemakian Bahan Bakar Solar alat mekanis
Harga Bahan Bakar Solar 1 Liter = 10,000
a. Biaya BBM Alat gali muat Excavator Kobelco SK330
Pemakaian bahan bakar solar per bulan = 3.240 liter per bulan
Biaya Bahan Bakar Solar
3240 liter/bulan x 9.800 = Rp. 31.850.000
b. Biaya BBM Alat gali muat Excavator Komatsu PC 200
Pemakaian bahan bakar solar per bulan = 3.150 liter per bulan
Biaya bahan bakar solar
3250 liter per bulan x 9.800 = Rp. 30.870.000
Jadi total keseluruhan harga bahan Bakar Solar (BBM) untuk alat gali muat dan
alat angkut selama 1 bulan adalah Rp. 126.000.000/bulan
2. Biaya Operational Sewa Alat Mekanis Kondisi Aktual
a. Biaya sewa alat Excavator Kobelco SK330
Harga sewa alat = Rp. 250.000/jam
Jam kerja per bulan = 162,5 jam/bulan
Biaya Sewa alat Excavator Kobelco SK330
Rp 250.000 x 162,5 jam per bulan = Rp. 40625000.00 per bulan
b. Biaya sewa alat Excavator Komatsu PC200
Harga sewa alat = Rp. 375.000/jam
Jam kerja per bulan = 157 jam/bulan
124
Biaya Sewa alat Excavator Kobelco Sk330
Rp 375.000 x 157 jam per bulan = Rp. 59062500.00 per
bulan
Jadi total keseluruahn harga sewa alat untuk alat gali muat dan alat angkut
selama 1 bulan adalah Rp. 525.437.000 / bulan
3. Biaya Upah Operator Alat Mekanis Aktual
a. Biaya upah operator alat gali muat Excavator Kobelco SK330 Pengupasan OB
Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 162 jam/bulan
Rp 25.000 x 162 jam/bulan x 1 = Rp. 4.050.000
b. Biaya upah operator alat gali muat Excavator Komatsu PC200 Pengupasan OB
Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 157 jam/bulan
Rp 25.000 x 157 jam /bulan x 1 orang = Rp. 3.925.000
c. Biaya upah operator alat angkut Dump Truck Hino 500 Pengupasan OB Aktual
Upah operator per jam = Rp 25.000 /jam
Jam kerja per bulan = 160 jam/bulan
Rp 25.000 x 160 jam /bulan x 4 orang = Rp. 16.000.000
Jadi total biaya gajih operator sebanyak 9 kariyawan adalah Rp
28.000.000/bulan
4. Tabel Data Biaya Produksi Per ton OB alat mekanis kegiatan pengupasan overburden
Aktual
125
Jam Kerja Biaya Total Biaya
Biaya Produksi/ Jumlah
No Jenis Alat Efektif/ Produksi/ Produksi
unit ( Rp/ jam) unit
bulan unit (Rp/bulan) (Rp/bulan)
Excavator
1 Kobelco 157.5 Rp24,158,333 Rp144,950,000 1 Rp70,245,000
SK330
Excavator
2 Komatsu 172.5 Rp31,682,887 Rp190,097,320 1 Rp76,935,000
PC200
Dump
3 Truck 160 Rp16,378,666.67 Rp98,272,000 5 Rp491,360,000
Hino 500
5. Total data biaya produksi alat mekanis untuk mengupas 1 ton OB Hasil Simulasi
Biaya Biaya
Jam kerja Total Biaya
Jenis Produksi produksi Jumla
No Efektif/ Produksi
Alat unit ( Rp/ Per unit h unit
bulan (Rp/bulan)
jam) (Rp/bulan)
Excavato 182.5
r Rp24,158,33 Rp144,950,00
1 1 Rp81,395,000
Kobelco 3 0
SK330
Excavato 187.5
r Rp31,682,88 Rp190,097,32
2 1 Rp83,625,000
Komatsu 7 0
PC 200
Dump 192.5
Rp19,495,97 Rp116,975,83 Rp701,855,00
3 Truck 6
2 3 0
Hino 500
126
0
Biaya Produksi Alat mekanis Untuk Mengupas 1 Ton OB =
Total biaya Produksi alat mekanis ( Rp/Bulan)
Total Produksi Overbureden / bulan Rp29,858
967885000.00
32416.17
Sumber : PT Wijaya Nikel Nusantara 2021
127
LAMPIRAN
1. Penggunaan alat mekanis sebanyak 1 unit alat muat yang meayani 4 unit alat angkut
sebagai berikut.
nH x CT I
MF =
nL x CT H
Dimana :
5 x 3.91
MF =
1 x 23.46
= 0,66 ( MF < 1 )
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa alat muat dan angkut belum
sinkron artinya masih ada waktu tunggu terhadap alat muat ( MF < 1),sehingga
supaya alat tersebut sinkron maka perlu dilakukan perbaikan dan penambahan
alat angkut.
2. Penilaian Match Faktor dengan 1 unit alat muat dengan penambahan alat angkut
menjadi 6 unit sebagai berikut.
Dimana :
MF = Faktor keserasian kerja
128
nH = 6 unit
nL = 1 unit
CT I = 0,3 x 12 pengisian = 3,71 menit
CT H = 23,46 menit
6 x 3,71
MF =
1 x 23.46
= 0,99 ( MF =1 )
Dari perhitungan diatas menunjukan bahwa penggunaan 1 unit alat muat
dengan melakukan penambahan 1 unit alat angkut menjadi 6 unit alat angkut sesuai
dengan perhitungan MF = 1, maka jumlah alat muat dan alat angkut pada kegiatan
pengangkutan OB di bukit D seimbang atau sinkron,hampir dipastikan tidak ada waktu
tunggu baik alat muat dan alat angkut sama-sama sibuk.
129
LAMPIRAN
SPESEFIKASI ALAT MUAT EXCAVATOR PC 200 KOMATSU
Berikut ini merupakan spesifikasi teknis alat gali muat EXCAVATOR komatsu PC 200-
8
Operation / Application
Boom size (m) & type 5700 Heavy Duty
Arm size (m) & type 2900 Heavy Duty
Bucket size – KGA standard GP (m3) 0.97
Arm crowd force – ISO (kgf) 11,000
Bucket crowd force – ISO (kgf) 15,200
Digging depth – maximum (mm) 6,620
Digging reach – maximum (mm) 9,875
Maximum reach @ ground level (mm) 9,700
Swing radius (mm) 2,750
130
LAMPIRAN
Spesifikasi Alat Angkut Dump Truck HINO 500
Jumlah Silinder 6
Diameter 380
131
Sistem Penggerak Rear 6x4
Jumlah Ban 10
Belakang 3710
132
Berat Kosong 6610
GVWR 26000
133