SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapat Gelar Sarjana Teknik
Program Studi Teknik Pertambangan – Universitas Nusa Cendana
OLEH :
1606100022
KUPANG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 1606100022
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan pada 27
Agustus 2021.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 1606100022
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan di hadapan tim penguji pada 27 Agustus 2021
dan dinyatakan LULUS
Pembimbing:
Tim Penguji
Mengesahkan
iii
RENCANA ANGGARAN BIAYA PERENCANAAN REKLAMASI LAHAN
BEKAS TAMBANG BATUGAMPING DI IUP OPERASI PRODUKSI PT.
ISTINDO MITRA MANGGARAI LENGKO LOLOK DESA SATAR
PUNDA KECAMATAN LAMBALEDA KABUPATEN
MANGGARAI TIMUR PROVINSI
NUSA TENGGARA TIMUR
Oleh :
Citra Michele Cahyaningtyas (1606100022)
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana
Email : citramichelle99.cm@gmail.com
ABSTRAK
PT. Istindo Mitra Manggarai (PT.IMM) merencanakan kegiatan reklamasi lahan
bekas tambang batugamping pada lokasi IUP Operasi Produksi PT.IMM di
Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai
Timur. Adapun tahapan kegiatan reklamasi yaitu penataan lahan dengan
peledakan, pengangkutan tanah pucuk dari area penimbunan ke lahan bekas
tambang batugamping, penebaran tanah pucuk dan revegetasi dengan menanam
jambu mete (Anacardium Occidentale L). Reklamasi akan dilakukan sesuai
dengan kemajuan tambang setiap triwulan pada tahun ke-1, setiap tahun pada
tahun ke-2 sampai ke-5, dan tahun ke-10 di front 1 dengan luasan area 19,5 hektar
dan front 2 dengan luasan area 16 hektar. Berdasarkan perencanaan reklamasi
tersebut maka perlu dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya reklamasi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui parameter-parameter apa saja yang
perlu dimasukan dalam rencana anggaran biaya reklamasi dan banyaknya biaya
yang dibutuhkan untuk melakukan reklamasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat
ditentukan total biaya reklamasi di front 1 adalah sebesar Rp 5.085.873.228 dan
pada front 2 adalah sebesar Rp 4.237.616.281 dengan rincian total biaya langsung
di front 1 adalah sebesar Rp 4.644.633.085 sedangkan di front 2 adalah sebesar
Rp 3.869.969.206 dan total biaya tidak langsung pada front 1 adalah sebesar Rp
441.240.143 dan pada front 2 adalah sebesar Rp 367.232.808. Adapun komponen
biaya langsung yang meliputi biaya penataan lahan di front 1 sebesar Rp
66.047.231 dan di front 2 sebesar Rp 54.222.425, biaya pengangkutan tanah
pucuk di front 1 sebesar Rp 4.511.765.054 dan di front 2 sebesar Rp
3.760.267.881 dan biaya revegetasi di front 1 sebesar Rp 66.820.800 dan di front
2 sebesar Rp 55.478.900 sedangkan komponen biaya tidak langsung meliputi
biaya mobilisasi dan demobilisasi alat di front 1 sebesar Rp 116.115.827 dan di
front 2 sebesar Rp 96.749.230, biaya perencanaan reklamasi di front 1 sebesar Rp
92.892.662 dan di front 2 sebesar Rp 77.399.384, biaya administrasi dan
keuntungan kontraktor di front 1 sebesar Rp 139.338.993 dan front 2 sebesar Rp
116.099.076, biaya supervisi di front 1 sebesar Rp 92.892.662 dan di front 2
sebesar Rp 77.399.384.
iv
RECLAMATION COST PLAN OF RECLAMATION PLAN AT FORMER
LIMESTONE MINING IN IUP PRODUCTION OPERATION
PT.ISTINDO MITRA MANGGARAI IN LENGKO LOLOK,
SATAR PUNDAVILLAGE, LAMBA LEDA DISTRICT,
MANGGARAI TIMUR REGENCY,
EAST NUSA TENGGARA
By :
Citra Michele Cahyaningtyas (1606100022)
Departement of Mining Engineering, Faculty of Science and Engineering, University of
Nusa Cendana
Email : citramichelle99.cm@gmail.com
ABSTRACT
v
MOTTO
Kolose 3 : 23
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap
hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia”
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Tuhan Yesus Kristus untuk segala berkat dan penyertaan yang diberikanNya
2. Bapak Drs. Antonius M. Ridwan Santoso dan Ibu Jacoba Ngefak, Bsw yang
penulis.
3. Kakak Riris dan Kakak Lusia yang selalu mendoakan dan memberikan
dukungan kepada penulis. Terima kasih untuk semangat dan kasih sayang
4. Teman-teman penulis Hanny, Landa, Ed dan Adel yang selalu membantu dan
memotivasi.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
bimbingan dan penyertaan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Rencana Anggaran Biaya Perencanaan Reklamasi Lahan Bekas Tambang
Batugamping di IUP Operasi Produksi PT. Istindo Mitra Manggarai Lengko
Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur
Provinsi Nusa Tenggara Timur”.
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan mata kuliah Tugas Akhir
Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa
Cendana. Skripsi ini dapat selesai ditulis karena adanya campur tangan, doa dan
dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Ir. Fredik L Benu, M.Si.,PhD, selaku Rektor Universitas Nusa Cendana.
2. Dr. Drs. Hery Leo Sianturi, M.,Si, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknik.
3. Bapak Noni Banunaek, S.T.,M.T selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan.
4. Bapak Dr.Herry Z. Kotta,S.T,,M.T selaku dosen pembimbing I yang telah
membantu dan memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
5. Bapak Andreas Sinuhaji S.Hut, M.T selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan banyak masukan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Pimpinan PT. Istindo Mitra Manggarai yang telah mengijinkan penulis
menjalankan penelitian tugas akhir.
7. Kedua orang tua, Papa Anton, Mama Oba, Kakak Riris dan Kakak Lusia yang
senantiasa mendoakan dan mendukung.
8. Teman-teman CHROME angkatan 2016 yang selalu membantu penulis dari
semester I hingga penulisan skripsi ini, terimakasih untuk kerja sama,
kebersamaan dan perhatian yang selalu teman-teman berikan.
9. Semua pihak yang telah membantu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan
viii
pembaca berkenan memberikan kritik dan saran sehingga skripsi ini bisa menjadi
lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak khususnya dalam bidang pertambangan.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………...i
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ........................................................................................................... v
MOTTO ................................................................................................................ vi
x
3.1.2 Waktu Penelitian. .......................................................................... 23
3.2. Tahapan Kegiatan Penelitian ...................................................................... 25
3.2.1 Tahap Persiapan ............................................................................ 25
3.2.2 Tahap Pengumpulan Data ............................................................. 25
3.2.3 Tahap Pengolahan Data................................................................. 26
3.3. Diagram Alir Penelitian .............................................................................. 47
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Tabel 4. 29 Perhitungan Biaya Penjarangan Front 1............................................. 70
Tabel 4. 30 Perhitungan Biaya Penjarangan Front 2............................................. 70
Tabel 4. 31 Total Biaya Pengadaan Pupuk ........................................................... 70
Tabel 4. 32 Total Biaya Pemupukan ..................................................................... 71
Tabel 4. 33 Total Biaya Reklamasi Langsung ...................................................... 71
Tabel 4. 34 Total Biaya Tidak Langsung .............................................................. 72
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
lahan yang terganggu ekologinya dan mempersiapkan lahan bekas tambang yang
Salah satu aspek penting dalam rencana reklamasi adalah rencana biaya
reklamasi yang bertujuan untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan dalam
kegiatan penataan lahan, penebaran tanah pucuk dan revegetasi. Berdasarkan hasil
penelitian Mochammad Rifky Abadi, dkk (2017) biaya terbesar dalam kegiatan
reklamasi adalah revegetasi tanaman inti. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan bibit
yang banyak dan harga bibit yang disesuaikan dengan standar satuan harga daerah
setempat. Selain itu, perencanaan biaya ini dapat dijadikan salah satu tolak ukur
tahun kedepan. Sedangkan menurut Elbran Alkad, dkk (2018) biaya penanaman
karet dengan sengon sedikit lebih murah dari pada menanam tanaman kelapa
sawit dan karet sehingga sebelum memilih bibit tanaman sebaiknya kita melihat
keuntungan lebih besar dan menekan pengeluaran biaya. Begitu juga Faisal
1
langsung program pascatambang lahan bekas batugamping di Kabupaten Gunung
Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta biaya terbesar terletak pada tahap
pengolahan dan fasilitas penunjang yang harus dibongkar dan terbatasnya hari
kerja yang disediakan perusahaan. Dapat dilihat bahwa perencanaan teknis dan
akan dilakukan dengan tahapan kegiatan reklamasi yaitu : persiapan lahan sesuai
dan revegetasi dengan menanam tanaman cover crop dan tanaman pionir berupa
mete. Luasan area yang akan direklamasi adalah lahan bekas tambang
biaya, maka penulis melakukan penelitian tugas akhir dengan judul “Rencana
IUP Operasi Produksi PT. Istindo Mitra Manggarai Lengko Lolok, Desa Satar
Tenggara Timur.”
2
1.2 Rumusan Masalah
ini adalah :
b. Berapa besar biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan reklamasi lahan bekas
Manggarai?
Manggarai.
berikut :
3
b. Hanya menekankan pada aspek ekonomis atau perhitungan biaya, tidak
4
BAB II
LANDASAN TEORI
biaya yang dikorbankannya. Oleh karena itu untuk bisa bersaing, suatu
ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi maupun
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan
pendapatan dan biaya. Dasar yang digunakan dalam estimasi biaya adalah data
lain yang akan mempengaruhi biaya. Tahap selanjutnya, pihak manajemen akan
memantau apakah biaya yang telah digunakan sesuai dengan perencanaan biaya.
Jika terjadi penyimpangan seperti ada selisih antara biaya yang digunakan dengan
5
timbul) mempunyai potensi atau kemampuan untuk menghasilkan sesuatu baik
dimasa sekarang atau masa yang akan datang. Menurut Charles T. Horngren dan
George Foster (2000:23) menyatakan bahwa biaya adalah sumber daya yang
dikorbankan yang diukur dalam satuan moneter untuk mencapai sasaran atau
Pada Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara bahwa biaya reklamasi
Pengertian biaya langsung atau direct cost adalah biaya yang dapat
dibebankan secara langsung kepada obyek biaya atau suatu produk. Biaya
langsung berguna menentukan biaya pada produksi barang untuk satu unit atau
pengerjaan satu proyek. Karena hanya memproduksi saru unit saja maka biaya
langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya
adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai tersebut
6
Dengan adanya biaya langsung ini maka perusahaan langsung memberi
angaran untuk produksi barang atau suatu proyek. Sehingga selain menentukan
biaya, fungsi dari biaya langsung juga untuk menentukan anggaran perusahaan,
Lahan yang akan direklamasi harus ditata terlebih dahulu agar lereng-
lingkungan. Hal ini dilakukan dengan memperhatikan daya tahan tanah di area
penambangan.
memperbaiki kondisi bentang alam, antara lain dengan cara menata lahan agar
revegetasi lebih mudah dan erosi terkendali, diantaranya dilakukan dengan cara
pembuatan teras.
serta menampungnya agar lebih banyak air yang menyerap kedalam tanah melalui
Mitra Manggarai yaitu tambang terbuka maka teras yang cocok adalah teras
bangku. Selain itu pada kegiatan penataan lahan akan dilakukan peledakan atau
7
Adapun komponen biaya yang harus dihitung dalam kegiatan penataan lahan
adalah :
1. Bahan Peledak
No.125 Tahun 1999 adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau
campurannya, yang apabila dikenai suatu aksi berupa panas, benturan atau
gesekan akan berubah secara kimiawi menjadi zat-zat lain yang sebagian besar
atau seluruhnya berbentuk gas, dan perubahan tersebut berlangsung dalam waktu
yang sangat singkat, disertai efek dan tekanan yang sangat tinggi yang secara
bahan peledak mekanik, kimia dan nuklir (J.J Manon,1978). Karena pemakaian
bahan peledak dari sumber kimia lebih luas dibanding dari sumber energi lainnya,
lebih mudah, lebih banyak variasi waktu tunda, dan tingkat bahayanya lebih
rendah.
spesifikasi peralatan yang digunakan dan harga beli solar yang digunakan untuk
8
3. Gaji Tenaga Kerja
peledakan yang terdiri dari juru ledak dengan gaji per bulan dan pekerja harian
lepas. Besarnya gaji yang digunakan didasarkan pada standar yang sudah
ditetapkan perusahaan.
atau area disposal menuju area bekas tambang batu gamping yang akan
Penentuan biaya peralatan didasarkan pada biaya produksi yang terdiri dari
biaya pemilikan alat, yaitu biaya yang dikeluarkan sebagai akibat memiliki
peralatan tersebut baik selama operasi maupun waktu menganggur, dan biaya
operasi, yaitu biaya yang dikeluarkan pada waktu alat beroperasi. Adapun
komponen biaya yang harus dihitung dalam kegiatan pengangkutan tanah pucuk
adalah :
1. Produktivitas Excavator
9
a) Kapasitas Bucket
yang dapat digali. Semakin besar kapasitas bucket excavator maka semakin besar
m³.
Material yang digali adalah material tanah pucuk yang bentuk dan
ukurannya tidak seragam, sehingga ketika dimuat dalam bucket akan membentuk
rongga-rongga udara. Hal ini menyebabkan bucket tidak dapat terisi penuh
sehingga perlu adanya faktor koreksi untuk menyatakan volume dari bucket
c) Efisiensi
produksi alat-alat mekanis / berat karena kaitannya dengan target produksi yang
harus dicapai oleh perusahaan. Hubungan antara target produksi dengan produksi
per unit alat mekanis / berat akan menentukan jumlah alat yang harus dibeli sesuai
dengan kapasitas, jenis material yang akan ditangani dan tingkat kemudahan
cycle time, efisiensi kerja alat, swell factor, dan bucket fill factor.
10
3. Biaya Operasional Alat Mekanis
Biaya operasi ini meliputi biaya bahan bakar, biaya pelumas, biaya pergantian
ban, biaya reparasi, biaya pergantian suku cadang dan upah operator (operator
wage).
Untuk konsumsi bahan bakar alat tergantung dari besar kecilnya daya
mesin yang digunakan disamping kondisi medan yang ringan atau berat juga
bahan bakar sesuai daya mesin alat yang dinyatakan dalam liter per jam atau galon
per jam.
dihasilkan mesin dan lamanya pemakaian daya itu. Pada saat bekerja, mesin tidak
selalu mengeluarkan daya penuh. Misalnya pada saat menunggu atau manuver
macam bahan pelumas antara lain : Oli mesin, oli final drive, oli swimming drive,
11
c) Biaya Filter
Filter oli merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membersihkan atau
menyaring agar kotoran tidak tercampur dengan oli. Kotoran yang dimaksud
adalah kotoran yang berasal baik dari dalam ataupun dari luar mesin. Misalnya
seperti reaksi kimiawi dalam ruangan mesin dan juga hasil pergesekan antara
mesin yang berupa serpihan logam halus. Mengganti filter oli sama pentingnya
dengan penggantian oli secara rutin karena oli yang bercampur dengan kotoran
d) Biaya Ban
Biaya ban biasanya tergantung dari harga ban di tempat alat yang
pabrik pembuatnya. Perhitungan depresiasi alat berat beroda ban dengan alat berat
e) Upah Operator
12
C. Biaya Penebaran Tanah Pucuk
diangkut dari tempat penimbunan sementara. Biasanya dilakukan oleh alat berat
seperti bulldozer namun karena jumlah tanah pucuk yang tidak banyak maka
tanah pucuk tersebut bisa langsung diletakkan pada lubang tanam dengan
D. Biaya Revegetasi
tanah atau yang lebih dikenal dengan sebutan cover crop adalah tumbuhan atau
tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan
kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan
dan harga bibit mete per batang. Harga bibit didasarkan pada standar satuan harga
daerah setempat.
13
2. Biaya Penanaman Bibit Tanaman
didasarkan pada banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan dan upah tenaga kerja
yang sudah ditentukan. Komponen yang harus dihitung dalam penentuan upah
tenaga kerja adalah penentuan Hari Orang Kerja (HOK). Hari orang kerja adalah
satuan tenaga kerja yang digunakan biasanya dalam menghitung analisis usaha
tani. Pada umumnya HOK berjumlah 8 jam per hari yang telah dihitung dengan
jam istirahat selama 1 jam di dalamnya. HOK tergantung dari jumlah tenaga, kerja
hari kerja, dan jam kerja perhari. Perkalian kesemua faktor tersebut kemudian
3. Biaya Pemeliharaan
berbagai faktor lingkungan yang terdapat pada tempat tumbuhnya berupa faktor
biotik dan abiotik. Faktor biotik meliputi semua komponen lingkungan berupa
parasit, pathogen, serangga dan tumbuhan liar seperti gulma. Sedangkan faktor
abiotik meliputi semua kondisi lingkungan yang berupa benda mati yang dapat
14
a) Penyulaman
terhadap tanaman mati atau tanaman sakit dengan tanaman baru yang baik dan
b) Penyiangan
pengganggu agar ruang tumbuh menjadi lebih luas, terutama untuk memperoleh
kandungan hara, mineral dan cahaya matahari. Penyiangan dilakukan dengan cara
dengan cangkul atau parang. Kegiatan ini dapat dilakukan pada saat musim
d) Pemupukan
nutrisi ini disebabkan oleh tanah kritis, siklus nutrisi kurang baik,
15
kegiatan pertanian di Indonesia. Oleh karena itulah pemerintah membuat regulasi
antara lain adalah pupuk urea, SP-36, ZA, NPK, dan organik.
tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian.
1. Pupuk Urea
urea.Pupuk ini merupakan produk kimia yang mengandung unsur nitrogen (N)
yang cukup tinggi.unsur tersebut merupakan zat hara yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman. Dari segi bentuknya, pupuk ini memiliki tekstur berupa butir-butir
Indonesia No.47 Tahun 2018 tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk
Bersubsidi Sektor Pertanian, harga eceran tertinggi (HET) untuk jenis pupuk urea
2. Pupuk SP-36
Pupuk ini adalah pupuk tunggal yang memiliki kandungan fosfor tinggi
hingga 36%.Manfaat dari pupuk ini sendiri adalah sebagai unsur hara dengan
unsur fosfor bagi tanaman. Selain itu, dapat merangsang tumbuhnya akar agar
semakin baik dan tanaman pertanian menjadi makin kuat. Selain itu masa panen
dirasa akan lebih cepat bila menggunakan pupuk ini. Begitu juga dengan
16
kekuatannya dalam menahan serangan hama maupun penyakit bagi tanaman
tahun 2018, untuk HET pupuk SP-36 dibanderol dengan harga Rp 2.000 per
3. Pupuk ZA
Kandungan belerang yang ada di pupuk ZA adalah 24% dan juga nitrogen sebesar
21%. Bentuk dari pupuk ZA berupa butiran kristal yang hampir mirip dengan
garam dapur dan dapat larut dalam air. Di tingkat eceran resmi, harga pupuk ZA
4. Pupuk NPK
Pupuk NPK ada dua bentuk yang dijual di pasaran yakni cair dan padat
yang mengandung unsur hara utama seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Dari segi
bentuk, pupuk NPK memiliki warna biru agak pudar dan dikemas dalam plastik.
memperpanjang akar tanaman. Selain itu juga pupuk NPK juga dapat
meningkatkan produksi pada buah. Untuk harga eceran tertinggi pupuk NPK di
17
5. Pupuk Organik
Bahan dasar utama pupuk ini adalah kotoran hewan, kompos dan
sejenisnya. Pupuk organik sendiri banyak dipilih oleh petani karena tidak
e) Penjarangan
baik bagi tegakan tanaman selanjutnya. Bagian pohon yang dibuang saat
Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang sulit untuk dapat
dihubungkan dan dibebankan secara langsung dengan unit produksi, dan secara
akurat ditelusuri ke objek biaya. Biaya yang dapat ditelusuri pada objek biaya
biaya yang tidak dapat secara akurat dikaitkan dengan objek biaya tertentu.
memproduksi beberapa macam barang atau beberapa macam proyek. Biaya tidak
langsung ini muncul karena hal yang tak terduga. Dengan adanya biaya tidak
18
langsung ini perusahaan bisa menyiapkan anggaran lebih untuk memproduksi
barang atau mengerjakan proyek. Sehingga ketika muncul biaya yang tak terduga
maka siap untuk tetap melanjutkan produksi atau proyek. Dalam penyusunan
anggaran juga perlu ditambahkan mengenai biaya tidak langsung ini. Berikut
proyek seperti membeli dan menyewa alat untuk sebuah proyek, mendatangkan
kondisi saat pekerjaan belum dimulai termasuk sumber daya yang untuk
lain-lain. Dalam kegiatan reklamasi lahan bekas tambang, biaya mobilisasi dan
demobilisasi alat dihitung 2.5% dari biaya langsung atau berdasarkan perhitungan.
Pengertian biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas
yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi
manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
19
pihak ketiga atau pelaksana kegiatan reklamasi. Perhitungan biaya perencanaan
teknis reklamasi diambil sebesar 2%-10% dari biaya langsung yang telah dihitung.
kontraktor atau rang atau suatu badan hukum atau badan usaha yang dikontrak
atau disewa untuk menjalankan proyek pekerjaan berdasarkan isi kontrak yang
pemerintahan, badan hukum, badan usaha, atau perorangan yang telah melakukan
langsung.
D. Biaya Supervisi
20
(evaluasi). Perhitungan biaya supervisi sebesar 2%-7% dari biaya langsung yang
telah dihitung.
dengan biaya tidak langsung dan biaya tersebut sudah harus memperhitungkan
pajak yang berlaku dan dibuat dalam mata uang Rupiah atau Dollar Amerika
Serikat.
kriteria atau spesifikasi yang dapat dipakai sebagai tolak ukur untuk
sasaran.
jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk
atau untuk membiayai aktivitas tertentu. Penentuan kuantitas standar bahan baku
dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna,
dibuat kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap- tiap jenis bahan
baku yang akan diolah menjadi produk selesai. Kuantitas standar bahan baku
ditentukan dengan penyelidikan teknis atau dengan analisis catatan masa lalu.
21
katalog, atau informasi yang sejenis dan informasi lain yang tersedia berhubungan
kegiatan reklamasi dan harganya. Biasanya, harga bahan yang digunakan adalah
harga bahan ditempat pekerjaan dilaksanakan dan sudah termasuk biaya angkutan,
(SSH) alat, pekerja, bibit, dan komponen lain dalam reklamasi yang merupakan
harga satuan setiap unit barang/jasa ditetapkan dengan keputusan kepala daerah
yang dalam hal ini adalah pemerintah Kabupaten Manggarai Timur. Standar
satuan harga menjadikan harga pasar faktual menjadi standar penyusunan harga
5. Neraca Transaksi
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Istindo Mitra Manggarai Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba
1 Studi Literatur
2 Pengumpulan Data
3 Pengolahan Data
23
Gambar 3. 1 Peta Kesampaian Daerah
24
3.2. Tahapan Kegiatan Penelitian
informasi awal dan melakukan studi literature terkait perusahaan yang dapat
diperoleh dari: perpustakaan, jurnal, peta, grafik dan tabel. Sasaran umum dari
ini. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari perusahaan
dan penelitian sebelumnya. Adapun data sekunder yang digunakan adalah sebagai
berikut :
Data ini digunakan untuk menentukan besarnya volume tanah pucuk yang
25
B. Luas Daerah Yang Akan Direklamasi
Data ini digunakan untuk mengetahui jumlah alat mekanis yang akan
reklamasi.
Dari data yang telah dikumpulkan akan dilakukan proses pengolahan data,
pada tahap ini dilakukan pengolahan data yang diperoleh dengan melakukan
perhitungan perencanaan anggraan biaya dan waktu reklamasi sesuai dengan teori
A. Biaya Langsung :
Pada kegiatan persiapan lahan ini komponen biaya yang dihitung adalah
bahan peledak per lubang dan harga bahan peledak per kg.
𝑤 = 𝑃𝐶 𝑋 𝐷𝑒 ...…......................………………………………….......(3.1)
Keterangan :
De = Loading Density
26
Atau bisa dihitung dengan rumus :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑃𝑒𝑙𝑒𝑑𝑎𝑘
= 𝐾𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑃/𝑙𝑢𝑏𝑎𝑛𝑔 × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐵𝑃/𝑘𝑔 ….............……………....(3.2)
Penyelesaian :
bahan peledak di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2.
Pada kegiatan ini komponen biaya yang dihitung adalah produktivitas dan
27
60
𝑄=𝑞 × × 𝑆𝐹 × 𝐹𝐹 × 𝑃𝑖 × 𝐸
𝐶𝑚 .............….............……………....(3.3)
Keterangan:
E = Efisiensi kerja
SF = Swell factor
FF = Faktor pengisian
𝑉
𝑁=
𝑛 ×𝑄 ×𝑡 ×𝐸 ......................................….............……….……....(3.4)
Keterangan:
E = Efiesinsi Alat
28
Penyelesaian :
excavator pada front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
𝑛 × 𝑞1 × 𝐹𝐹 × 60 × 𝑆𝐹 × 𝐸𝑡 × 𝑃𝑖
𝑄 = ...…………............….…....(3.5)
𝐶𝑚𝑡
Keterangan :
SF = Swell Factor
29
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan alat dump truck dapat dihitung dengan
Keterangan:
E = Efiesinsi Alat
Penyelesaian :
truck pada front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6.
30
c. Biaya Operasi
Untuk kebutuhan bahan bakar solar per jam dapat dihitung dengan
Sedangkan untuk biaya konsumsi bahan bakar solar dapat dihitung dengan
Keterangan :
F = Faktor operasi
HP = Daya mesin
Penyelesaian :
6 4
𝐹 = ( ) + ( × 0,5) × 0,83
24 24
= 0,2766
31
Selanjutnya dengan menggunakan Persamaan 3.8 maka diperoleh biaya
konsumsi bahan bakar solar excavator per jam adalah sebagai berikut :
bakar solar per jam untuk dump truck adalah sebagai berikut :
600 480
𝐹= ( )+ ( × 0,5) × 0,83
1296 1296
= 0,537
konsumsi bahan bakar solar dump truck per jam adalah sebagai berikut :
bawah ini :
𝐻𝑃 × 𝑓 × 0,003 𝐶
𝑞= +
0,89 𝑡 ... ...................................….............………....(3.9)
32
Keterangan :
HP = Daya mesin
f = Faktor mesin
Penyelesaian :
454 ×0,83×0,003 55
𝑂𝑙𝑖 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = + 1000
0,89
= 1,2701 + 0,055
= 1,3251
Sehingga perhitungan biaya oli mesin excavator:
= 1,2701 + 0,0245
= 1,2946
= 1,2701 + 0,44
= 1,71018
33
Sehingga perhitungan biaya oli hidrolis dump truck :
454 ×0,83×0,003 40
𝑂𝑙𝑖 𝐹𝑖𝑛𝑎𝑙 𝐷𝑟𝑖𝑣𝑒 = + 1000
0,89
= 1,2701 + 0,04
= 1,3101
454 ×0,83×0,003 85
𝑂𝑙𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛 𝑅𝑎𝑑𝑖𝑎𝑡𝑜𝑟 = 0,89
+ 1000
= 1,2701 + 0,085
= 1,355
Sehingga perhitungan biaya oli pendingin radiator dump truck :
konsumsi minyak pelumas untuk dump truck per jam sebagai berikut :
498 ×0,83×0,003 50
𝑂𝑙𝑖 𝑀𝑒𝑠𝑖𝑛 = + 6288
0,89
= 1,393 + 0,0079
= 1,4012
= 1,393 + 0,024375
= 1,417
34
Sehingga perhitungan biaya oli transmisi dump truck :
= 1,393 + 0,025
= 1,4182
Sehingga perhitungan biaya oli gardan dump truck :
3) Biaya Gemuk
bawah ini :
𝑛
𝐺 = 0,01 × 𝐻𝑃 ×
𝑡 .............................................…............………....(3.11)
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑙𝑢𝑚𝑎𝑠
= 𝐺 × 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐺𝑒𝑚𝑢𝑘 ........................................………....(3.12)
Keterangan :
G = Kebutuhan pelumas
HP = Daya mesin
Penyelesaian :
35
3000
𝐺 = 0,01 × 454 ×
1000
= 2,724
4) Biaya Filter
Untuk kebutuhan filter atau saringan per jam dapat dihitung dengan
𝑛×ℎ
𝐹=
𝑡 ...............................................................…............………....(3.14)
36
Keterangan :
n = Jumlah filter
Penyelesaian :
6 × 𝑅𝑝 150.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑆𝑜𝑙𝑎𝑟 =
3000
= 𝑅𝑝 300
6 × 𝑅𝑝 600.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑂𝑙𝑖 =
3000
= 𝑅𝑝 1200
6 × 𝑅𝑝 300.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝐴𝑖𝑟 =
3000
= 𝑅𝑝 600
37
6 × 𝑅𝑝 350.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 =
3000
= 𝑅𝑝 700
1,82 × 𝑅𝑝 85.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑆𝑜𝑙𝑎𝑟 =
3000
= 𝑅𝑝 52
1,82 × 𝑅𝑝 150.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑂𝑙𝑖 =
3000
= 𝑅𝑝 91
1,82 × 𝑅𝑝 230.000
𝐹𝑖𝑙𝑡𝑒𝑟 𝑈𝑑𝑎𝑟𝑎 =
3000
= 𝑅𝑝 139
38
5) Biaya Ban
Untuk kebutuhan ban per jam dapat dihitung dengan persamaan di bawah
ini :
ℎ
𝐵= 𝑥𝑛
𝑡
.....................................................…............………....(3.15)
Keterangan :
Penyelesaian :
Dengan menggunakan Persamaan 3.15 maka diperoleh biaya ban per jam
𝑅𝑝 5.150.000
𝐵= 𝑥6
2160
= 𝑅𝑝14.306
6) Biaya Reparasi
Untuk perhitungan biaya reparasi atau perbaikan per jam dapat dihitung
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖
50 % × 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
= ..............................…..............(3.16)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
39
Penyelesaian :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖
50 % × 𝑅𝑝 540.000.000
=
3000
= 𝑅𝑝 90.000
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑅𝑒𝑝𝑎𝑟𝑎𝑠𝑖
50 % × 𝑅𝑝 270.000.000
=
3000
= 𝑅𝑝 45.000
7) Biaya Operator
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 × 𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 × 12 𝐵𝑢𝑙𝑎𝑛
= .............................(3.17)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 1 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
Penyelesaian :
40
Dengan menggunakan Persamaan 3.17 maka diperoleh biaya operator per
untuk excavator per jam dapat dilihat pada Tabel 4.9. Dan total biaya operasional
excavator di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel4.11 dan Tabel 4.12.
= 𝑅𝑝 13.508.944,57
Sedangkan perhitungan biaya operasional untuk dump truck per jam dapat
dilihat pada Tabel 4.10. Dan total biaya operasional excavator di front 1 dan 2
= 𝑅𝑝 17.389.919,28
41
3. Biaya Penebaran Tanah Pucuk
Dalam kegiatan ini tanah pucuk yang sudah diangkut dari tempat
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑏𝑎𝑟𝑎𝑛
......................(3.18)
= 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ × 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎
4. Revegetasi
Penyelesaian :
bibit tanaman mete di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.15 dan Tabel 4.16.
42
Berdasarkan Persamaan 3.20 maka diperoleh perhitungan biaya kebutuhan
b. Biaya Penanaman
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑛𝑎𝑚𝑎𝑛
= 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ × 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ ........................................(3.21)
Penyelesaian :
dan penebaran tanah pucuk di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.19 dan
Tabel 4.20.
43
c. Biaya Pemeliharaan
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑙𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑎𝑛
= 𝑈𝑝𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ × 𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑟𝑢ℎ
..........................................(3.22)
Penyelesaian :
pemeliharaan dapat dilihat pada Tabel 4.23 hingga Tabel 4.32 dan selengkapnya
Penyelesaian :
= 2,5 % × 𝑅𝑝 4.644.633.085
= Rp 116.115.827
44
2. Biaya Perencanaan Reklamasi
Penyelesaian :
= 2% × Rp 4.644.633.085
= Rp 92.892.662
Penyelesaian :
= 3% × Rp 4.644.633.085
= Rp 139.338.993
4. Biaya Supervisi
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟𝑣𝑖𝑠𝑖
45
Penyelesaian :
sebagai berikut :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑆𝑢𝑝𝑒𝑟𝑣𝑖𝑠𝑖
= 2 % 𝑥 Rp 4.644.633.085
= Rp 92.892.662
Berdasarkan perhitungan komponen biaya di atas maka total biaya tidak
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
Penyelesaian :
sebagai berikut :
𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
= 𝑅𝑝 4.644.633.085 + 𝑅𝑝 441.240.143
= 𝑅𝑝 5.085.873.228
46
3.3. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Studi Literatur
Selesai
47
BAB IV
4.1.1 Geomorfologi
tersebut. Geomorfologi IUP Operasi Produksi PT. IMM dan sekitarnya dapat
PT.IMM,2020) :
Terdapat di sungai – muara sungai Wae Togong, muara sungai kecil di tepi
pantai yang membentuk dataran landai, berada di sekitar sungai dan tepi pantai
lanau, pasir, kerikil - berangkal yang diendapkan pada saat banjir. Daerah ini
kadang tergenang atau mengalami banjir pada saat sungai Wae Togong meluap.
Satuan batuan ini terdapat di luar IUP Operasi Produksi yakni di sebelah Timur
dari IUP Operasi Produksi (Wae Togong) dan dataran di tepi Pantai Utara Desa
Satar Punda.
48
Bentuk karst dapat dilihat pada bentuk eksogen yaitu berupa bukit-bukit
dan lembah, tetapi bentuk-bentuk endogen seperti sungai bawah tanah, gua-gua
dan rongga baik yang berair maupun yang tidak berair tidak dijumpai di IUP
Operasi Produksi dan sekitarnya. Bentuk stalagtit dan stalgmit juga tidak dijumpai
batugamping ini masih belum dapat dikatakan geomorfologi karst atau dengan
kata lain sesuai dengan PERMEN ESDM No. 17 Tahun 2012 daerah ini termasuk
level I, delineasi sebaran batugamping karena bentuk karstnya belum jelas terlihat.
Di samping itu juga berdasarkan PERMEN ESDM No. 17 Tahun 2012 batas-batas
karst level I adalah batas delineasi yang artinya batasnya diperkirakan dan jika
batas itu dioverlay dengan batugamping di IUP Operasi Produksi PT. IMM lokasi
potensi batugamping tidak berada pada daerah karst level I. Berikut adalah peta
geomorfologi PT.IMM.
karena batuannya relatif lebih kompak berupa breksi vulkanik dan lava. Di IUP
yang terjal kenampakkan pegunungan tidak terlihat karena IUP Operasi Produksi
relatif sempit. Kenampakan pegunungan hanya dapat terlihat pada peta yang lebih
regional.
49
Gambar 4. 1 Peta Gemorfologi Produksi PT. IMM dan sekitarnya
Sumber : Laporan Studi Kelayakan PT.IMM,2020
4.1.2 Litologi
geologi bersistem Indonesia lembar Ruteng 2107 Skala 1:250.000 P3G Bandung
50
di IUP Operasi Produksi PT. Istindo Mitra Manggarai dan sekitarnya terdiri dari
Terdiri dari breksi, lava dan tuff dengan sisipan batupasir tufaan, breksi
dengan komponen batuan andesit dan basalt. Perekat tuff pasiran, terkersikan dan
basalt, latit dan trakit, kelabu kehijauan sampai kehitaman. Lava andesit dan
kekar berlapis. Latit kelabu kecoklatan; porfiritik; matriks kaca, serisit; padu.
Matriksnya serisit dan kaca; terkersikan. Tuff pasiran dan batupasir tufaan; berupa
sisipan; kecokelatan; terkersikan. Berlapis baik kemiringan antara 10- 250 ke arah
Barat Daya - Timur Laut. Umurnya Miosen Awal -Tengah (19 – 2 juta tahun yang
lalu).
51
B. Formasi Nangapanda (Tmn) dan Formasi Bari (Tmb)
Tertindih secara tidak selaras oleh Formasi Wae Hekang dan Formasi
tersingkap atau tidak dijumpai. Berdasarkan Peta Geologi Regional Formasi Kiro
(Tmk) terdapat di bagian tengah Peta Geologi Regional. Pada Formasi Kiro
banyak dijumpai sumber daya berupa mangan dan besi. Sehingga di sekitar IUP
Operasi Produksi PT. IMM terdapat banyak IUP mineral logam (mangan) dan
vulkanik dan di antara batugamping. Di IUP Operasi Produksi PT. IMM bagian
1.200 m. Formasi ini tertindih secara selaras oleh Formasi Waehekang (Tmpw)
dan Formasi Laka (Tmpl). Berdasarkan Peta Geologi Regional Formasi Bari
(Tmb) terdapat di bagian Barat, Timur dan Utara. Di Bagian Barat IUP Operasi
Produksi terpetakan Formasi Kiro, namun pada penyelidikan geologi detail batas
Formasi Kiro tidak sampai ke bagian tengah IUP Operasi Produksi. Hal ini
dikarenakan peta geologi regional ini dibuat pada peta skala 1:250.000. Formasi
Bari di IUP Operasi Produksi sebarannya lebih luas dibandingkan dengan sebaran
52
D. Formasi Laka (Tmpl)
sub litoral – sub litoral luar (laut dalam). Tertindih secara tidak selaras oleh batuan
gunung api tua. Berdasarkan Peta Geologi Regional Formasi Laka (Tmpl)
padat, bersifat pasiran serta mengandung rijang merah jingga, berlapis. Berumur
menjemari dengan Formasi Laka dan tertindih secara tidak selaras oleh satuan
gunung api tua. Berdasarkan Peta Geologi Regional Formasi Wae hekang (Tmpw)
berada di arah Barat Laut. Formasi Waehekang juga terdiri dari batugamping
permukaan laut. Berdasarkan Peta Geologi Regional Undak Pantai (Qct) berada di
arah Barat Laut tepatnya di sebelah bawah Aluvium (Qal). Formasi ini sebarannya
sangat kecil jika dibandingkan dengan formasi yang lain. Adanya Undak Pantai
53
yang berumur Quarter menunjukkan bahwa Pulau Flores aktif mengalami
pengangkatan yakni dulunya berada di daerah pantai tetapi saat ini telah berada 50
Koral (Ql) berada di arah Barat Laut. Batugamping Koral yang berumur Quarter
berada di bawah permukaan laut namun saat ini bisa mencapai 200 m di atas
permukaan laut.
H. Aluvium (Qal)
Terdiri dari kerakal dan kerikil andesit, dasit, basalt, dan granit; pasir,
lumpur dan lanau terendapkan dalam lingkungan sungai dan pantai. Berdasarkan
Peta Geologi Regional Aluvium (Qal) berada di arah Barat dan di arah Timur dari
IUP Operasi Produksi. Aluvium berada di sungai dan muara sungai Wae Pesi di
terlihat bukanlah batugamping / Formasi Bari namun Formasi Kiro, hal ini karena
peta ini sangat regional dan perlu untuk penyelidikan detail. Pada batugamping
Formasi Kiro terlihat tidak ada struktur rekahan atau patahan, kondisi ini
baik. Peta Geologi regional ini jugalah menjadi dasar dikatakan morfologi karst
54
4.2. Rencana Anggaran Biaya Reklamasi
tambang dapat dilihat pada Lampiran I. Reklamasi ini akan dilakuakn pada lahan
dilihat pada Lampiran II. Penataan lahan bekas tambang batugamping dimulai dari
kegiatan blasting, pemuatan dan pengangkutan tanah pucuk, dan revegetasi atau
penanaman kembali.
perhitungan biaya reklamasi yang dibagi menjadi 2 yaitu biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Adapun peta perencaan teknis reklamasi dapat dilihat pada
Lampiran III.
berikut:
pada 3577 lubang ledak di front 1 dan 2937 lubang ledak di front 2 dengan
55
biaya bahan peledak dilakukan dengan mengalikan total kebutuhan bahan peledak
DANFO per lubang (kg) dalam satu kali peledakan dengan biaya bahan peledak
DANFO per kg. Adapun total biaya bahan peledak di front 1 dan 2 dapat dilihat
Berdasarkan tabel di atas maka total biaya bahan peledak pada front 1
56
B. Biaya Pengangkutan Tanah Pucuk
excavator tipe PC750 SE-7 Front dan alat angkut dump truck tipe Komatsu
HD405-8 dengan spesifikasi dapat dilihat pada Lampiran IV. Adapun perhitungan
kebutuhan alat excavator di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel
4.4 dan perhitungan kebutuhan alat dump truck di front 1 dan 2 pada Tabel 4.5
57
Tabel 4. 5 Perhitungan Kebutuhan Alat Dump Truck di Front 1
Durasi Kerja Volume Top
Tahun Jumlah Alat
(Hari) Soil (m3)
Triwulan 1 2 1.500 1
Triwulan 2 4 6.000 2
Triwulan 3 7 9.000 2
Triwulan 4 14 19.500 2
Tahun 2 28 37.500 2
Tahun 3 28 43.500 2
Tahun 4 35 51.000 2
Tahun 5 35 54.000 2
Tahun 10 28 70.500 4
Sumber : Penulis, 2021
sebanyak 9 unit dan di front 2 adalah sebanyak 9 unit. Sedangkan kebutuhan alat
dump truck di front 1 adalah sebanyak 19 unit dan di front 2 adalah sebanyak 20
unit.
pucuk ini komponen biaya yang dihitung adalah biaya operasional yang terdiri
dari beberapa komponen yang dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan Tabel 4.8 dan
58
Tabel 4. 7 Komponen Biaya Operasional Excavator PC750 SE-7
Lama Penggantian /
Komponen Biaya Biaya/Liter/Buah
tahun (jam)
Bahan Bakar Rp 12.500 -
Oli Mesin Rp 30.000 1.000
Oli Transmisi Rp 35.000 1.000
Oli Hidrolis Rp 30.000 1.000
Oli Pendingin Radiator Rp 30.000 1.000
Oli Final Drive Rp 45.000 1.000
Gemuk Rp 20.000 1.000
Filter Solar Rp 150.000 500
Filter Oli Rp 600.000 500
Filter Air Rp 300.000 500
Filter Udara Rp 350.000 500
Operator Rp 10.000.000 -
Pembantu Operator Rp 5.000.000 -
Perbaikan / Reparasi Rp 90.000 -
Sumber : Laporan Studi Kelayakan PT.IMM, Kilkut.com, Solarindustri.co.id
dumpt truck per jam dapat dilihat pada Tabel 4.9 dan Tabel 4.10 di bawah ini :
59
Tabel 4. 9 Perhitungan Biaya Operasional Excavator Per Jam
Komponen Biaya Kebutuhan Satuan Biaya
solar (H) 18,84 liter/jam Rp 235.512
Oli Mesin 1,33 liter/jam Rp 39.755
Oli Transmisi 1,29 liter/jam Rp 45.313
Oli Hidrolis 1,71 liter/jam Rp 51.305
Oli Final Drive 1,31 liter/jam Rp 58.958
Oli Pendingin
1,36 liter/jam Rp 40.655
Radiator
Gemuk 2,724 Kg/jam Rp 54.480
Filter Solar 6 Buah Rp 300
Filter Oli 6 Buah Rp 1.200
Filter Air 6 Buah Rp 600
Filter Udara 6 Buah Rp 700
Operator 1 Orang Rp 40.000
Pembantu
1 Orang Rp 50.000
Operator
Perbaikan /
- per jam Rp 90.000
Reparasi
Total Rp RP 675.447
Sumber : Penulis, 2021
Tabel 4. 10 Perhitungan Biaya Operasional Dump Truck Per Jam
Komponen Biaya Kebutuhan Satuan Biaya
BBM (Solar Industri) 40,19 liter/jam Rp 502.322
Oli Mesin 1,40 liter/jam Rp 42.037
Oli Transmisi 1,42 liter/jam Rp 99.235
Oli Gardan 1,42 liter/jam Rp 56.760
Grease 2,99 liter/jam Rp 59.760
Fuel Filter 2 Kg/jam Rp 52
Oil Filter 2 buah Rp 91
Air Filter 2 buah Rp 139
Ban 6 buah Rp 14,306
Operator 1 buah Rp 16,000
Total Rp 790.674
Sumber : Penulis, 2021
Total biaya operasional excavator di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel
4.11 dan Tabel 4.12 sedangkan untuk biaya operasional dump truck pada front 1
dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14 di bawah ini :
60
Tabel 4. 11 Perhitungan Biaya Operasional Excavator di Front 1
Total
Durasi Biaya Operasional
Tahun Kebutuhan
Kerja (Hari) Excavator
Excavator
Triwulan 1 2 1 Rp 13.508.944
Triwulan 2 4 1 Rp 27.017.889
Triwulan 3 7 1 Rp 47.281.305
Triwulan 4 14 1 Rp 94.562.611
Tahun 2 28 1 Rp 189.125.223
Tahun 3 28 1 Rp 189.125.223
Tahun 4 35 1 Rp 236.406.529
Tahun 5 35 1 Rp 236.406.529
Tahun 10 28 1 Rp 189.125.223
Total 181 9 Rp 1.222.559.484
Sumber : Penulis, 2021
61
Tabel 4. 13 Perhitungan Biaya Operasional Dump Truck di Front 1
Total
Durasi Kerja Biaya Operasional
Tahun Kebutuhan
(Hari) Dump Truck
Dump Truck
Triwulan 1 2 1 Rp 15.813.488
Triwulan 2 4 2 Rp 63.253.953
Triwulan 3 7 2 Rp 110.694.418
Triwulan 4 14 2 Rp 221.388.836
Tahun 2 28 2 Rp 442.777.672
Tahun 3 28 2 Rp 442.777.672
Tahun 4 35 2 Rp 553.472.091
Tahun 5 35 2 Rp 553.472.091
Tahun 10 28 4 Rp 885.555.345
Total Biaya Rp 3.289.205.570
Sumber : Penulis, 2021
Tabel 4. 14 Perhitungan Biaya Operasional Dump Truck di Front 2
Total
Durasi Kerja Biaya Operasional
Tahun Kebutuhan
(Hari) Dump Truck
Dump Truck
Triwulan 1 7 2 Rp 110.694.418
Triwulan 2 8 2 Rp 126.507.906
Triwulan 3 10 2 Rp 158.134.883
Triwulan 4 10 2 Rp 158.134.883
Tahun 2 14 2 Rp 221.388.836
Tahun 3 21 2 Rp 221.388.836
Tahun 4 21 2 Rp 332.083.254
Tahun 5 28 2 Rp 332.083.254
Tahun 10 28 4 Rp 885.555.345
Total Biaya Rp 2.767.360.456
Sumber : Penulis, 2021
62
C. Biaya Penebaran Tanah Pucuk
Dalam kegiatan ini tanah pucuk yang sudah diangkut dari tempat
tenaga manusia atau buruh. Biaya ini dihitung bersamaan dengan kegiatan
penanaman dan pembuatan lubang tanam sehingga besarnya biaya dapat dilihat
D. Biaya Revegetasi
Zizanioides) sebanyak 9750 bibit pada front 1 dan 8000 bibit pada front 2 serta
banyaknya kebutuhan bibit tanaman dengan harga bibit tanaman per pohon sesuai
dengan standar satuan harga yang berlaku. Adapun perhitungan biaya kebutuhan
bibit jambu mete (Anacardium Occidentale L) di front 1 dan 2 dapat dilihat pada
Tabel 4.15 dan Tabel 4.16 sedangkan biaya kebutuhan rumput vetiver
(Chrysopogon Zizanioides) di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.17 dan 4.18
di bawah ini :
63
Tabel 4. 15 Perhitungan Biaya Pengadaan Bibit Mete di Front 1
Luasan Kebutuhan Bibit Biaya Kebutuhan
Tahun
(m2) Mete Bibit Mete
Triwulan 1 1.000 10 Rp 110.000
Triwulan 2 4.000 40 Rp 440.000
Triwulan 3 6.000 60 Rp 660.000
Triwulan 4 13.000 130 Rp 1.430.000
Tahun 2 25.000 250 Rp 2.750.000
Tahun 3 29.000 290 Rp 3.190.000
Tahun 4 34.000 340 Rp 3.740.000
Tahun 5 36.000 360 Rp 3.960.000
Tahun 10 47.000 470 Rp 5.170.000
Total 195.000 1950 Rp 21.450.000
Sumber : Penulis, 2021
Tabel 4. 16 Perhitungan Biaya Pengadaan Bibit Mete di Front 2
Luasan Kebutuhan Bibit Biaya Kebutuhan
Tahun
(m2) Mete Bibit Mete
Triwulan 1 7.000 70 Rp 770.000
Triwulan 2 9.000 90 Rp 990.000
Triwulan 3 10.000 100 Rp 1.100.000
Triwulan 4 11.000 110 Rp 1.210.000
Tahun 2 14.000 140 Rp 1.540.000
Tahun 3 18.000 180 Rp 1.980.000
Tahun 4 19.000 190 Rp 2.090.000
Tahun 5 24.000 240 Rp 2.640.000
Tahun 10 48.000 480 Rp 5.280.000
Total 160.000 1.600 Rp 17.600.000
Sumber : Penulis, 2021
Tabel 4. 17 Perhitungan Biaya Pengadaan Rumput Vetiver di Front 1
Biaya
Luasan Kebutuhan Bibit
Tahun Kebutuhan
(m2) Rumput Vetiver
Rumput Vetiver
Triwulan 1 1.000 50 Rp 45.000
Triwulan 2 4.000 200 Rp 180.000
Triwulan 3 6.000 300 Rp 270.000
Triwulan 4 13.000 650 Rp 585.000
Tahun 2 25.000 1.250 Rp 1.125.000
Tahun 3 29.000 1.450 Rp 1.305.000
Tahun 4 34.000 1.700 Rp 1.530.000
Tahun 5 36.000 1.800 Rp 1.620.000
Tahun 10 47.000 2.350 Rp 2.115.000
Total 195.000 9.750 Rp 8.775.000
Sumber : Penulis, 2021
64
Tabel 4. 18 Perhitungan Biaya Pengadaan Rumput Vetiver di Front 2
Biaya
Luasan Kebutuhan Bibit Kebutuhan
Tahun
(m2) Rumput Vetiver Rumput
Vetiver
Triwulan 1 7.000 350 Rp 315.000
Triwulan 2 9.000 450 Rp 405.000
Triwulan 3 10.000 500 Rp 450.000
Triwulan 4 11.000 550 Rp 495.000
Tahun 2 14.000 700 Rp 630.000
Tahun 3 18.000 900 Rp 810.000
Tahun 4 19.000 950 Rp 855.000
Tahun 5 24.000 1.200 Rp 1.080.000
Tahun 10 48.000 2.400 Rp 2.160.000
Total 160.000 8.000 Rp 7.200.000
Sumber : Penulis, 2021
Berdasarkan tabel di atas maka total biaya pengadaan bibit jambu mete
jumlah buruh dengan besarnya upah buruh per hari sesuai data BPS. Adapun hasil
perhitungan biaya pembuatan lubang tanam dan penebaran tanah pucuk di front 1
dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.19 dan 4.20 sedangkan perhitungan biaya
penanaman di front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.21 dan Tabel 4.22 di bawah
ini :
65
Tabel 4. 19 Perhitungan Biaya Pembuatan Lubang Tanam di Front 1
Jumlah Lubang
Tahun Jumlah Buruh Biaya Buruh
Tanam
Triwulan 1 10 1 Rp 56.470
Triwulan 2 40 1 Rp 56.470
Triwulan 3 60 2 Rp 112.940
Triwulan 4 130 3 Rp 169.410
Tahun 2 250 6 Rp 338.820
Tahun 3 290 7 Rp 395.290
Tahun 4 340 9 Rp 508.230
Tahun 5 360 9 Rp 508.230
Tahun 10 470 12 Rp 677.640
Total 1.950 49 Rp 2.823.500
Sumber : Penulis, 2021
Tabel 4. 20 Perhitungan Biaya Pembuatan Lubang Tanam di Front 2
Jumlah Lubang
Tahun Jumlah Buruh Biaya Buruh
Tanam
Triwulan 1 70 2 Rp 112.940
Triwulan 2 90 2 Rp 112.940
Triwulan 3 100 3 Rp 169.410
Triwulan 4 110 3 Rp 169.410
Tahun 2 140 4 Rp 225.880
Tahun 3 180 5 Rp 282.350
Tahun 4 190 5 Rp 282.350
Tahun 5 240 6 Rp 338.820
Tahun 10 480 12 Rp 677.640
Total 1.600 40 Rp 2.371.740
Sumber : Penulis, 2021
66
Tabel 4. 22 Perhitungan Biaya Penanaman di Front 2
Tahun Jumlah Bibit Jumlah Buruh Biaya Buruh
Triwulan 1 70 1 Rp 56.470
Triwulan 2 90 1 Rp 56.470
Triwulan 3 100 1 Rp 56.470
Triwulan 4 110 1 Rp 56.470
Tahun 2 140 1 Rp 56.470
Tahun 3 180 2 Rp 112.940
Tahun 4 190 2 Rp 112.940
Tahun 5 240 2 Rp 112.940
Tahun 10 480 4 Rp 225.880
Total 1.600 15 Rp 847.050
Sumber : Penulis, 2021
Berdasarkan tabel di atas maka total biaya pembuatan lubang tanam dan
penyulaman dengan total biaya sebesar Rp 6.663.460 dengan rincian biaya pada
front 1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.23 dan Tabel 4.24 , kegiatan penyiangan
dengan total biaya sebesar Rp 6.663.460 dengan rincian biaya pada front 1 dan 2
dapat dilihat pada Tabel 4.25 dan Tabel 4.26, kegiatan pemberantasan hama dan
penyakit dengan total biaya sebesar Rp 5.195.240 dengan rincian biaya pada front
1 dan 2 dapat dilihat pada Tabel 4.27 dan Tabel 4.28, kegiatan penjarangan
dengan total biaya Rp 10.277.540 dengan rincian biaya pada front 1 dan 2 dapat
dilihat pada Tabel 4.29 dan Tabel 4.30, dan kegiatan pemupukan dengan total
biaya sebesar Rp 35.256.210 dengan rincian biaya pada front 1 dan 2 dapat dilihat
67
Tabel 4. 23 Perhitungan Biaya Penyulaman di Front 1
Tahun Jumlah Vegetasi Jumlah Buruh Biaya Buruh
Triwulan 1 10 1 Rp 56.470
Triwulan 2 40 1 Rp 56.470
Triwulan 3 60 2 Rp 112.940
Triwulan 4 130 4 Rp 225.880
Tahun 2 250 8 Rp 451.760
Tahun 3 290 10 Rp 564.700
Tahun 4 340 11 Rp 621.170
Tahun 5 360 12 Rp 677.640
Tahun 10 470 16 Rp 903.520
Total 1.950 65 Rp 3.670.550
Sumber : Penulis, 2021
68
Tabel 4. 26 Perhitungan Biaya Penyiangan di Front 2
Tahun Jumlah Vegetasi Jumlah Buruh Biaya Buruh
Triwulan 1 70 2 Rp 112.940
Triwulan 2 90 3 Rp 169.410
Triwulan 3 100 3 Rp 169.410
Triwulan 4 110 4 Rp 225.880
Tahun 2 140 5 Rp 282.350
Tahun 3 180 6 Rp 338.820
Tahun 4 190 6 Rp 338.820
Tahun 5 240 8 Rp 451.760
Tahun 10 480 16 Rp 903.520
Total 1.600 53 Rp 2.992.910
Sumber : Penulis, 2021
69
Tabel 4. 29 Perhitungan Biaya Penjarangan Front 1
Tahun Jumlah Vegetasi Jumlah Buruh Biaya Buruh
Triwulan 1 10 1 Rp 56.470
Triwulan 2 40 2 Rp 112.940
Triwulan 3 60 3 Rp 169.410
Triwulan 4 130 7 Rp 395.290
Tahun 2 250 13 Rp 734.110
Tahun 3 290 15 Rp 847.050
Tahun 4 340 17 Rp 959.990
Tahun 5 360 18 Rp 1.016.460
Tahun 10 470 24 Rp 1.355.280
Total 1.950 100 Rp 5.647.000
Sumber : Penulis, 2021
70
Tabel 4. 32 Total Biaya Pemupukan
Front Jumlah Buruh Total Biaya
1 170 Rp 9.599.900
2 135 Rp 7.623.450
Sumber : Penulis, 2021
revegetasi. Total biaya reklamasi langsung didapatkan dari jumlah biaya kegiatan
sebesar Rp 3.869.969.206 Adapun rincian total biaya langsung dapat dilihat pada
Tabel 4.33
Penataan Lahan
Rp 66.047.231
1 Pengangkutan Tanah Pucuk
Rp 4.511.765.054
Revegetasi
Rp 66.820.800
Total Rp 4.644.633.085
Penataan Lahan
Rp 54.222.425
2 Pengangkutan Tanah Pucuk
Rp 3.760.267.881
Revegetasi
Rp 55.478.900
Total Rp 3.869.969.206
71
4.2.2 Biaya Tidak Langsung
keuntungan kontraktor dan biaya supervisi dan diperoleh biaya tidak langsung
pada front 1 adalah sebesar Rp 438.868.968 dan pada front 2 adalah sebesar Rp
365.653.060 Adapun rincian biaya tidak langsung dapat dilihat pada Tabel 4.34.
Supervisi
Rp 92.892.662
Total
Rp 441.240.143
Mobilisasi dan Demobilisasi Alat
Rp 96.749.230
Perencanaan Reklamasi
Rp 77.399.384
2 Administrasi dan Keuntungan
Rp 116.099.076
Kontraktor
Supervisi Rp 77.399.384
Total Rp 367.232.808
72
4.2.3 Biaya Total Reklamasi
Biaya total reklamasi diperoleh dari biaya langsung ditambah biaya tidak
langsung sehingga didapat total biaya reklamasi pada front 1 adalah sebesar Rp
73
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berikut :
Produksi PT Istindo Mitra Manggarai adalah biaya langsung yang meliputi biaya
penataan lahan, biaya pengangkutan tanah pucuk dan biaya revegetasi sedangkan
biaya tidak langsung meliputi biaya mobilisasi dan demobilisasi alat, biaya
supervisi.
b. Besar biaya yang dibutuhkan dalam perencanaan reklamasi lahan bekas tambang
5.2 Saran
74
DAFTAR PUSTAKA
75
LAMPIRAN LAMPIRAN
76
LAMPIRAN I
PETA PERENCANAAN KEMAJUAN TAMBANG
batugamping pada IUP Operasi Produksi PT. Istindo Mitra Manggarai (PT. IMM) di
Lengko Lolok, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai
77
Kemajuan tambang pada lokasi IUP Operasi Produksi PT. IMM di Lengko
Lolok yakni meliputi: setiap triwulan pada tahun ke-1, setiap tahun pada tahun ke-2
sampai tahun ke-5 dan tahun ke-10. Tujuan dari kemajuan tambang ini dibuat untuk:
tertambang serta luas area bench dan mengetahui volume batugamping tertambang.
78
Sumber : Sardin Emilianus,2021
Gambar A.3. Arah Kemajuan Tambang Batugamping Front I dan
II Tahun ke-2 sampai ke-5
79
Sumber : Sardin Emilianus,2021
Gambar I.d Arah Kemajuan Tambang Batugamping Front I dan II Tahun ke-10
80
LAMPIRAN II
PETA LUASAN AREA TERTAMBANG DAN LUASAN BENCH
81
82
83
84
85
86
87
88
89
LAMPIRAN III
PETA PERENCANAAN TEKNIS REKLAMASI
90
LAMPIRAN IV
SPESIFIKASI ALAT
91
Tabel IV. a SPESIFIKASI ALAT KOMATSU PC750 SE-7 :
No Mesin
1 Jumlah Selinder 6
2 Mesin Muatan 2238
92
b. Alat Angkut
Tinggi keseluruhan = 4 m
93
LAMPIRAN V
DAFTAR HARGA SOLAR SELAMA BULAN APRIL 2018 SAMPAI
BULAN APRIL 2020
Tabel Daftar Harga Solar Industri Tambang Area IV Maluku, Nusa Tenggara Timur,
Irian Jaya 2018
BULAN HARGA (Rupiah)
April Rp 12510.050
Mei Rp 13086.550
Rp 13490.10
Juni Rp 14124.250
Rp 13836.0
Juli Rp 13605.40
Rp 13951.30
Agustus Rp 13951.30
Rp 14239.550
September Rp 14470.150
Rp 15277.250
Oktober Rp 15392.550
Rp 16545.550
November Rp 16545.550
Rp 15738.450
Desember Rp 14124.250
Rp 12740.650
Rata-rata Rp 13534.939
Sumber : solarindustri.co.id
94
Tabel Daftar Harga Solar Industri Tambang Area IV Maluku, Nusa Tenggara Timur,
Irian Jaya 2019
BULAN HARGA
Januari Rp 12164.150
Rp 11472.350
Februari Rp 12510.050
Rp 12625.350
Maret Rp 13547.750
Rp 13893.650
April Rp 14008.950
Rp 13951.30
Mei Rp 14412.50
Rp 14412.50
Juni Rp 14585.450
Rp 13490.10
Juli Rp 12913.60
Rp 13432.250
Agustus Rp 13547.750
Rp 13423.450
September Rp 13144.20
Rp 13086.550
Oktober Rp 13720.70
Rp 13432.450
November Rp 13259.50
Rp 13086.550
Desember Rp 12913.60
Rp 13201.850
Rata-rata Rp 13343.190
Sumber : solarindustri.co.id
95
Tabel Daftar Harga Solar Industri Tambang Area IV Maluku, Nusa Tenggara Timur,
Irian Jaya 2020
BULAN HARGA
Januari Rp 13720.70
Rp 14297.20
Februari Rp 13086.550
Rp 12337.10
Maret Rp 12279.450
Rp 11702.950
April Rp 9224.0
Rp 9051.050
Mei Rp 8705.150
Rp 8647.50
Juni Rp 9396.950
Rp 10088.750
Juli Rp 10607.60
Rp 11184.10
Agustus Rp 11587.650
Rp 11414.70
September Rp 11307.050
Rp 11241.750
Oktober Rp 11011.550
96
LAMPIRAN VI
PERHITUNGAN BIAYA PENGADAAN PUPUK DAN BIAYA PEMUPUKAN
97
98
99
100
101
102
103