Oleh:
SIHAR F LUBIS
(03061005090)
Disusun Oleh:
SIHAR F LUBIS
NIM: 03061005090
Menyetujui
Mechanical Maintenance
Departement Manager
(Irwandi)
Mengetahui,
Head of Training Center
(Bambang Susanto)
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayat-Nya kepada penulis, sehingga atas rahmatnya penulis dapat
menyelesaikan tugas kerja praktek di PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper mulai
tanggal 19 Januari 2010 sampai dengan 18 Februari 2010.
Kerj apraktek ini diselesaika untuk melengkapi syarat kelulusan jenjang pada
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sriwijaya. Kerja Praktek ini
dimaksudkan untuk memberikan penegetahuan kepada mahasiswa tentang berbagai
permasalahn pada penggunaan teknologi di industri sehingga dapat melihat ilmu yang
telah didapat pada saat kuliah.
Untuk menyelseaikan laporan kerja praktek ini penulis memperoleh bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Helmi, MT selaku ketua Jurusan Teknik Mesin,Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya
2. Bambang Susanto selaku Head of Training Center PT. Tanjung Enim
Lestari Pulp And Paper, yan g telah memberikan izin kepada penulis
untuk melakasanakan kegiatan kerja praktek
3. Irwandi selaku Manager Mechanical Maintenance Departement PT.
Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper, yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan kerja praktek
4. Robert MS selaku Head of Central Shop Section PT. Tanjung Enim
Lestari Pulp And Paper
5. M. Udin S selaku pemibimbing lapangan selama kerja praktek
berlangsung.
6. Seluruh karyawan PT. Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper dan
karyawan subcontactor PT. Truca Jaya Engineering yang telah
membantu selama kegiatan kerja praktek di Mechanical Maintenance
Section
7. Kedua orang tua saya dengan Henny Arida Purba yang selalu
memberikan dorongan dan doa kalian sehingga dapat meyelesaikan
laporan kerja praktek ini.
8. Teman-temanku yang baik, yang telah memberikan dukungan dan
bantuan sehingga laporan kerja praktek ini dapat selesai
9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan, yang tidak bias
disebutkan satu-persatu untuk menyelesaikan laporan ini
Penulis
( SIHAR F LUBIS)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1
I.1 Latar Belakang 1
I.2 Tujuan Pelaksanaan 2
I.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan 2
I.4 Batasan Masalah 3
I.5 Metode Pengumpulan Data 3
III. DIGESTER 8
III.1 Tinjauan Secara Umum 8
DAFTAR PUSTAKA 20
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1. Mengenal dan memahami tentan g proses pembuatan pada Cone For Arm
Scrapper Digester
2. Mengenal berbagai jenis mesin manufacture dalam pembuatan Cone For Arm
Scrapper Digester di PT.Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper
Dalam penulisan ini, pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting.
Pengumpulan data yang diperlukan dengan cara sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan yang didasarkan pada referensi atau dokumen perusahaan
2. Observasi Lapangan
Metode yang dilakukan dengan pengamatan secara langsung pada proses
pembuatan Cone For Arm Scraper Digester
3. Tinjauan Pustaka
Selain dari observasi lapangan, data juga diambil dari beberapa literature
yang berkaitan dengan laporan ini.
BAB II
COMPANY PROFILE
II.1 Pendahuluan
Latar belakang perusahaan ini dimulai pada tahun 1991 saat penanaman pertama
Acasia Mangium di Suban Jeriji, Sumatera Selatan yang merupakan kesempatan yang
baik untuk membangun pabrik pulp yang menggunakan bahan baku Acasia Mangium
PT.Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper merupakan Perusahaan Modal Asing
(PMA) joint-venture antara Marubeni Group, Sumatera Group, dan Barito Pacific
Group. Pembangunan proyek ini dibiayai oleh suatu Consortium Bank Internasional.
Pada Bulan Desember 1999, pabrik ini mulai berproduksi dan pengapalan produk
perdana besar 7200 Adt melalui pelabuhan Tarahan pada tanggal 7 Februari 2000
4
5
PT. Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper secara resmi didirikan pada tanggal
18 Juni 1990 dan memulai kegiatan pembangunan pabrik sejak pertengahan 1997,
yang berlokasi di desa Niru Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim,
Provinsi Sumatera Selatan dan menempati areal luas 1250 ha, Pabrik mempunyai
kapasitas produksi pulp sebesar 1430 ton/ hari atau 450.000 ton/tahun.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan salah satu factor yang
sangat penting dalam kegiatan perusahaan. Tujuan utama dalam program keselamatan
dan kesehatan kerja adalah pencegahan terjadinya kecelakaan dalam kerja. Bagi
PT.Tanjung Enim Lestari Pulp And Paper hal ini merupakan suatu tantangan yang
harus dihadapi dengan sungguh-sungguh.
Konsep pencegahan kecelakaan kerja diatur dalam Undang-Undang No.1
Tahun 1970 dan setiap perusahaan wajib menerapkan undang-undang tersebut.
Manajemen perusahaan bertanggung jawab atas hal tersebut, oleh karena itu seluruh
tim manajemen dan supervisior bekerja sama dalam menerapkan program ini.
Dikarenakan pentingnya hal tersebut, semua pihak wajib bekerja keras untuk
menyadari pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja dengan tidak melupakan
tujuan utama perusahaan. Keselamatan memerlukan kesadaran dan usha dari setiap
orang dan tidak ada kompromi dalam hal tersebut.
6
Dengan Program 3R
(Reduce, Recycle, Recovery)
Zero Waste
7
Dengan program ini, dua pertiga limbah padat yang selama ini ditimbun di
landfill dapat dimanfaatkan kembali dan hanya satu per tiga bagian yang tetap
ditimbun di landfill. Melalui pengelolaan lingkungan ini, PT. Tanjung Enim Lestari
Pulp And Paper selain berupaya meminimalisasi dampak-dampak negative yang tidak
diiginkan dengan mewujudkan kualitas lingkungan yang dapat dipertahankan sesuai
fungsinya mengacu kepada persyartan AMDAI, dan peraturan perundangan yang
berlaku juga berupaya mengurangi limbah-limbah yang dihasilkan dengan Program
3R dan pengembangan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup masyrakat di
sekitar lokasi pabrik.
DIGESTER
Stainless steel 304 termasuk jenis austenite stainless steel yang tidak bersifat
magnetis karena pengaruh kandungan Nikel antara 8-13 massa%. Mekanisme
austenite stainless steel tidak bersifat magnetic yaitu unsure nikel yang berkisi FCC.
Terbentuknya phasa austenite dengan cara merubah phasa feritik (BCC) menjadi
phasa gamma (FCC) austenite.
Semakin banyak unsure nikel maka semakin luas phasa austenite atau
semakin stabil phasa austenite, oleh karena itu stainless steel tersebut ulet dan non
magnetis
10
11
Unsur %
Elongation% in 2” 40
Reduction% of area 50
12
1. Pengelasan
adalah Menurut Welding Handbook, proses pengelasan adalah proses
penyambungan yang menghasilkan peleburan bahn dan memanasinya hingga suhu
yang tepat dengan atau tanpa pemberian tekanan dan dengan atau tanpa, pemakaian
bahan pengisi. Energi pembangkit panas dapat dibedakan menurut sumbernya :
listrik, kimiawi, optis, mekanis,dan bahan semikonduktor. Panas digunakan untuk
mencairkan logam dasar dan bahan pengisi agara terjadi aliran bahan(terjadi
peleburan). Selain itu, panas dipakai untuk menaikkan duktilitas sehingga aliran
plastis dapat terjadi walaupun bahan tidak mencair, lebih jauh lagi, pemanasan
membantu penghilangan kotoran pada bahan.
Proses pengelasan yang paling umum, terutama untuk mengelas baja
struktural, memakia energi listrik sebagai sumber panas, yang paling banyak
digunakan adalah busur listrik (nyala). Busur nyala adalah pancaran arus listrik yang
relatif besar antara elektroda dan bahan dasar yang dialirkan melalui kolom gas ion
hasil pemansan. Kolom gas ini disebut plasma. Pada pengeelasan busur nyala,
peleburan terjadi akibat aliran bahan yang melintasi busur dengan tanpa diberi
takanan.
Adapun proses pengelasan, penegelasan yang digunakan dalam proses ini adalah Las
busur listrik atau umumnya disebut dengan las listrik adalah termasuk suatu proses
penyambungan logam dengan menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas.
13
Jenis sambungan dengan las Iistrik ini adalah merupakan sambungan tetap.
> Prinsip-Prinsip Las Listrik
Pada dasarnya las listrik yang menggunakan elektroda karbon maupun logam
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber panas. Busur listrik yang terjadi antara
ujung elektroda dan benda kerja dapat mancapai temperatur tinggi yang dapat
melelehkan sebagian bahan merupakan perkalian antara tegangan listrik (E) dangan
kuat arus (I) dan waktu (t) yang dinyatakan delam satuan, panas joule atau kalori
seperti rumus dibawah ini :
H=ExIxt
dimana :
H = panas dalam satuan joule
E = tegangan listrik delam volt
I = kuat arus dalam amper
t = waktu dalam detik
Ada beberapa macam proses yang dapat digolongkan kadalam proses Ias
Iistrik antara lain yaitu :
1. Las Listrik dengan Elektroda Karbon, Misalnya:
- Las listrik dengan elektroda karbon tunggal.
- Las listrik dengan elektroda karbon ganda.
Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau
diantara dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang
akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau
elektroda yang berselaput fluksi.
14
Klasifikasi Elektroda
Elektroda baja lunak dan baja paduan rendah untuk las busur listrik manurut
klasifikasi AWS (American Welding Society) dinyatakan dengan tanda E XXXX
yang artInya sebagai berikut :
- E menyatakan elaktroda busur listrik
- XX (dua angka) sesudah E menyatakan kekuatan tarik deposit las dalam
ribuan Ib/in2 lihat table.
- X (angka ketiga) menyatakan posisi pangelasan.
- angka 1 untuk pengelasan segala posisi. angka 2 untuk pengelasan posisi
datar di bawah tangan
- X (angka keempat) menyataken jenis selaput dan jenis arus yang cocok
dipakai untuk pengelasan.
16
3. Mesin Gerinda
Mempelajari proses gerinda pada alat-alat potong yang digunakan untuk mesin-
mesin produksi seperti milling cutter, pahat bubut, pahat sekrap, mata bor,
countersink, handtap dan sebagainya. Proses ini ditujukan untuk menajamkan
kembali sisi potong yang telah tumpul akibat prses pengerjaan logam.
Mesin gerinda
Selain jenis-jenis batu gerinda yang di atas juga terdapat jenis lain seperti
shaped grinding wheels, cylindrical grinding wheels.
c). Dish grinding wheels, untuk melakukan penggerindaan profil pada cutter
17
d). Shaped grinding wheels, untuk memotong alat potong ataupun material
yang sangat keras, seperti HSS, material yang sudah mengalami proses heat
treatment.
Selain fungsi yang berbeda pada setiap jenis batu, juga mempunyai warna
batu yang berbeda pula, dimana setiap warna yang dimiliki batu mempunyai
karakteristik yang berbeda pula, di pasaran pada umunya terdapat warna merah muda,
putih dan hijau.
Alat-alat yang diperlukan selama menggunakan mesin gerinda adalah sebagai
berikut :
b. Kacamata, untuk melindungi mata dari percikan bunga api dan debu pada
saat penggerindaan.
c. Bevel protector, alat yang digunakan untuk mengukur sudut pada alat
potong setelah melakukan penggerindaan.
g. Kunci “L” dan kunci pas, untuk mengatur sudut-sudut pada alat potong
yang akan digerinda.
BAB V
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaanya kerja praktek PT. Tanjung Enim Lestari Pulp And
Paper dilaksanakan pada tanggal 18 Januari 2010- 19 Februari 2010, penulis
mengambil kesimpulan sebagai berikut ini:
1. Kerja Praktek merupakan salah satu syarat kelulusan pada jurusan
Teknik Mesin Universitas Sriwijaya yang sangat besar manfaatnya
bagi mahasiswa, karena dengan kerja praktek ini kita dapat
mengetahui suasana, pengalaman, dan pengetahuan tentang dunia
teknologi industri pada kehidupan sehari-hari
2. Dengan dilaksanakannya kerja praktek ini dapat mendorong kami
untuk lebih maju dalam berusaha dan belajar untuk meningkatkan
kemampuan an kreatifitas masing-masing
3. Kerja Praktek dapat mendidik kami untuk berdisiplin terhadap waktu
dan pekerjaan serta melaksanakan pekerjaan dengan penuh rasa
tanggung jawab
4. Dengan adanya kerja praktek ini dapat menjalin hubungan yang lebih
erat antara institusi pendidikan dengan dunia kerja
5. Selama ini melaksanakan kerja praktek ini kami mendapatkan
gambaran nyata tentang keadaan dunia industri yang sesungguhnya,
sehingga dapat menambah wawasan kami
18
19
IV.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Khurmi, R.S, 2001, Machine Design, Eurasia Publishing House, New Delhi
20