Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD HIDAYAT

Sikuen Stratigrafi adalah metode pendekatan yang multidisiplin serta berorientasi pada sejumlah
proses untuk menginterpretasi paket sedimen. Paket sedimen tersebut diberi nama sikuen dan dibatasi oleh
bidang ketidakselarasan atau bidang kemenerusannya yang selaras dan bersifat regional. Secara teknis,
konsep ini bertujuan mengelompokkan urutan susunan batuan sedimen ke dalam suatu sikuen yang
didasarkan pada kronologi sebagai pembatas selang genesanya (Vail, dkk, 1984, Vail, 1987, dalam Djuhaeni,
1996).

Permasalahan Sikuenstratigrafi dalam SSI 1996


Secara eksplisit sikuenstratigrafi sudah tercantum dalam SSI 1996, namun dalam praktek belum
banyak digunakan, terutama pada penelitian geologi permukaan. Konsep stratigrafi tradisionil masih lebih
banyak digunakan.
Sekuen stratigrafi sangat berkaitan erat dengan perubahan relative sea level. Dengan mengetahui
karakter pengendapan pada setiap kondisi relative sea level tertentu, maka kita bisa membuat model
lingkungan pengendapannya. Untuk melakukan analisis sekuen stratigrafi, kita harus mengetahui beberapa
terminologi.
Sequence boundary diidentifikasi sebagai erosi ketidakselarasan yang signifikan dan keselarasan
yang korelatif yang membatasi antara sekuen satu dengan yang lain. Batas-batas ini adalah hasil penurunan
relative sea level yang mengerosi sedimen subaerial tersingkap pada sekuen sebelumnya. Misalnya sedimen
batulempung marine (shelf) yang kontak tiba-tiba dengan batupasir fluvial.
Flooding surface adalah terminologi umum yang mengacu pada permukaan lapisan batuan yang
memisahkan antara batuan lebih muda yang diidentifikasi mempunyai lingkungan pengendapan lebih dalam
terendapkkan di atas lapisan batuan lebih tuan yang diidentifikasi mempunyai lingkungan pengendapan
lebih dangkal. Transgresive surface dan maksimum flooding surface merupakan bagian dari flooding
surface. Transgresive surface merupakan flooding surface pertama dalam satu sikuen, sedangkan Maksimum
flooding surface merupakan flooding surface terakhir dalam satu sikuen.
Transgresive surface merupakan flooding surface yang terbentuk secara signifikan pertama kali
dalam satu sekuen. Endapan TS hampir semuanya berupa endapan silisiklastik dan beberapa berupa
karbonat. TS menandai onset dari proses transgresi. Endapan TS bersifat onlap. TS sering kali dicirikan oleh
kehadiran mud yang terkonsolidasi dari firmground atau hardground yang tersementasi oleh karbonat.
Keduanya biasanya terpenetrasi oleh organisme burrow atau bor. Glossifungite sering ditemukan melakukan
penetrasi pada firmground dan sering terisi oleh sedimen yang tersortasi dan konglomeratik. Permukaan
yang tersementasi berkoloni dan di bor oleh ichnofasies trypanite dan diisi oleh sedimen yang berasosiasi
dengan dasar TST. Jika suplai sedimen terlalu rendah, maka TS mungkin saja sama dengan MFS. Ketika TS
meluas melebihi LST, respon log resistivitas mungkin menunjukkan peningkatan resistivitas lokal yang
kemudian diikuti oleh nilai resistivitas yang kecil. Peningkatan resistivitas ini merupakan respon sementasi
karbonat dari hardground, sedangkan resistivitas kecil adalah respon dari pengendapan shale transgresif.
Maksmimum flooding surface adalah surface dari proses pengendapan pada saat garis pantai
mencapai posisi landward maksimum (transgresi maksimum) (posamentier & Allen, 1999). Maksimum
flooding surface ini membatasi antara interval TST dengan HST. Secara seismik, MFS ini bersifat downlap.
Marine shelf dan sedimen cekungan berasosiasi dengan surface ini sebagai produk dari proses pengendapan
yang lemah oleh sedimen pelagic-hemipelagic dan biasanya tipis dan berbutir halus. Sedimen halus ini
membentuk condensed section (Mitchum, 1977).
MUHAMMAD HIDAYAT

Condensed section adalah lapisan tipis dari sedimen marine yang menandakan tingkat pengendapan
yang sangat rendah (1-10mm/year)(Vail dkk, 1984). Umumnya terdiri dari sedimen pelagic hemipelagic,
material starved indigeous, terendapkan di middle atau outer shelf, dan terbentuk pada saat transgresi
maksimum. Condensed section mempunyai ciri log gamma ray yang tinggi, karena respon dari sifat
radioaktif yang tinggi dari material organik (cyanobacteria dan phytoplankton) yang terakumulasi pada
condensed section.
MFS sering dicirikan oleh kehadiran serpih radioaktif dan kaya organik, glaukonit, dan hardground.
Umumnya terdapat lapisan tipis akumulasi fauna (condensed section) yang menyebar dan beraneka ragam.
MFS seringkali berupa siklus sedimen yang kaya fauna. MFS pada arah landward bisa saja sesuai atau sama
dengan batas bawah Transgresive surface yang terbentuk pada awal transgresi kemudian seketika diikuti
langsung diikuti oleh penurunan relative sea level. Pada kasus ini Glossifungites burrow mungkin terdapat
pada MFS.
MFS umumnya tidak terdapat burrow atau bor. Beberapa burrow dan bor banyak ditemukan pada
Transgresive surface, dimana air belum makin dalam dan sebelum kondisi menjadi berbahaya bagi koloni
fauna tetapi bagus untuk pelestarian (pembentukan fosil burrow dan bor).
MFS juga menjadi batas antara siklus fining upward dengan coarsening upward yang dikaitkan dengan
siklus pendalaman dan pendangkalan dalam geologi. MFS termasuk sinonim dari Transgresif surface
maksimum (Helland-Hansen dan Martinsen, 1996), final transgresive surface (Numedal dkk, 1993) bagian
atas lapisan retrogradasi, di-downlap oleh lapisan normal regresi Highstand.

MUHAMMAD HIDAYAT

Anda mungkin juga menyukai