Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Pengertian Manajemen.
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli adalah
berbeda beda, tetapi pada pokoknya semua pendapat tersebut mempunyai
pengertian yang sama, perbedaan yang ada hanyalah terletak latar belakang
keahlian masing-masing, sehingga tinjauan manajemennya berasal dari segi
yang berbeda-beda pula. Seperti misalnya, F.W. Taylor dikenal sebagai bapak
manajemen moderen atau dikenal pula dengan nama manajemen ilmiah, Henry
Fayol mengemukakan teknikmanajemen dalam industri. asalah keterpaduan
seluruh karya!an merupakan kun"i penting keberhasilan suatu produksi. #.
$!en menekankan pentingnya sumberdaya manusia yang bukan semata-mata
sebagai mesin produksi, H. %merson menekankan bah!a dalam manajemen
akal sehat atau common sense merupakan kun"i yang penting.
Diantara definisi yang diberikan para ahli manajemen tersebut adalah
sebagai berikut&
'. Stoner ( Wankel& manajemen adalah proses meren"anakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-usaha anggota
organisasi dan proses penggunaan sumberdaya organisasi untuk
men"apai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
). Terry& anajemen adalah proses tertentu yang terdiri dari kegiatan
meren"anakan, meng-organisasikan, menggerakkan sumberdaya manusia
dan sumberdaya lain untuk men"apai tujuan yang telah ditetapkan.
*. $ei +iang +ee& anajemen adalah ilmu dan seni meren"anakan,
1
mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta menga!asi
tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk men"apai tujuan yang
ditetapkan.
1.2. Proses Manajemen
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan
bah!a manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu&
'. ,eren"anaan.
). ,engorganisasian
*. ,engarahan.
-. ,engkoordinasian
.. ,enga!asan
/elima ma"am fungsi manajemen ini sangat penting didalam
menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun
yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat ter"apai.
0ambar '-' diba!ah ini memperlihatkan bah!a mekanisme kerja dari
fungsi-fungsi manajemen tersebut dimulai dari adanya keinginan, kebutuhan
serta informasi. 1danya keinginan dan kebutuhan 2dalam hal inimisalkan
keinginan kebutuhan pasar membutuhkan mineral tertentu3 akan mendorong
seseorang4organisasi4perusahaan melakukan sesuatu 2dalam hal ini melakukan
eksplorasi3. aksud tersebut akan lebih terdorong untuk dilakukan bila mana
telah tersedia sejumlah informasi 2kebutuhan pasar, mineral yang dikehendaki
dapat diketemukan disuatu daerah 5, dsb3
2
0ambar '-'. ekanisme kerja Fungsi-fungsi anajemen
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah
organisasi4lembaga tentu mempunyai tujuan6 penentuan tujuan sebaiknya
harus dibuat se"ara&
'. Spesifik& jelas apa yang ingin di"apai atau diperoleh
). #ealistis& bis di"apai dan bukan angan-angan
*. Terukur& memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan
keberhasilannya
-. Terbatas !aktu& mempunyai batas !aktu sebagai target kapan tujuan
tersebut harus bisa di"apai
Dan untuk men"apai tujuan tersebut perlu dibuat perencanaan terlebih
dahulu, se"ara garis besar peren"anaan ini menggambarkan tentang&
7nformasi
/einginan
Dan
/ebutuhan
,eren"anaan
,engorganisasian
,engarahan
,engkoordinasian
,enga!asan
Tujuan
3
'. 1pa
). 8agaimana
*. engapa
-. /apan akan dilaksanakan.
/emudian ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana
pembagian kerjanya, bagaimana !e!enang, tanggung ja!ab serta
pertanggung ja!aban masing-masing kegiatan 2pengorganisasian3
/arena pelaksana organisasi terdiri dari orang-orang yang mempunyai
berbagai ma"am keinginan, kebutuhan serta pola berfikir yang berbeda-beda
!alaupun telah diorganisir didalam !adah organisasi belum tentu kegiatan
seseorang searah dengan yang lain, oleh karena itu perlu diadakan
pengarahan agar masing-masing bersedia menyumbangkan tenaganya
semaksimal mungkin untuk men"apai tujuan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.
9adi untuk men"apai tujuan harus ada kegiatan, dalam mana kegiatan-
kegiatan yang sama disatukan didalam suatu !adah yang disebut fungsi, tentu
saja fungsi yang harus dilakukan banyak dan berbeda-beda. $leh karena itu
fungsi-fungsi yang berbeda-beda ini perlu dikoordinasikan sedemikian rupa
agar supaya tidak terdapat kontradiksi antara fungsi yang satu dengan yang
lainnya untuk menuju sasaran yang sama.
Sebuah ren"ana yang telah ditetapkan saat ini dimaksudkan untuk
dilaksanakan pada !aktu mendatang. /eadaan4!aktu yang akan datang akan
penuh dengan ketidak pastian yang sering menimbulkan berbagai akibat dan
penyimpangan, sehingga hasil kerja yang telah di"apai tidak sesuai dengan apa
4
yang telah diren"anakan. :ntuk menjaga agar penyimpangan yang terjadi tidak
terlampau jauh dari ren"ana, maka perlu diadakan
pengawasan/pengendalian.
5
BAB II. KONSEP MANAJEMEN EKSPLORASI MINERAL
2.1. Umm
eksplorasi mineral merupakan suatu usaha ekonomi, sehingga
pertimbangan ekonomi adalah sangat penting. Dalam setiap kegiatan ekonomi
peren"anaan teknis merupakan hal yang mutlak. Setiap usaha ekonomi
memerlukan suatu peren"anaan yang "ermat dari segi biaya dan perhitungan
untung rugi.
8erdasarkan dari pengertian tersebut diatas suatu eksplorasi juga
memerlukan suatu manajemen seperti halnya dengan usaha-usaha lainnya
dalam bidang ekonomi lainnya.
2.2. E!s"#orasi Se$agai Usa%a E!onomi Beresi!o &inggi.
8erbeda dengan usaha ekonomi lainnya, eksplorasi adalah suatu
akti;itas ekonomi yang beresiko tinggi, sehingga memerlukan peren"anaan
yang seksama untuk meminimalkan resiko dan menekankan pada manfaat
biaya 2"ost benefit3. #esiko ini adalah resiko geologi, resiko teknologi, resiko
ekonomi 2pasar3 dan resiko politik. Semua jenis resiko ini harus diperhitungkan
sebelum diputuskan untuk melaksanakan suatu suatu proyek eksplorasi.
Dalam diklat manajemen eksplorasi sumberdaya mineral ini yang akan
dibahas dibatasi hanya pada resiko geologi, karena resiko inilah yang paling
besar dan merupakan faktor dalam membuat keputusan.
:ntuk menghadapi resiko tersebut ada beberapa paradigma yang
6
dihadapi. Salah satu paradigma yang terpenting dalam eksplorasi adalah
adanya pentahapan dimana pada ahir suatu tahap dilakukan suatu keputusan6
dilanjutkan atau tidak. 7ni disebabkan karena biaya eksplorasi akan meningkat
sesuai dengan masuknya ke tingkat berikutnya. Tingkat berikutnya harus
mempunyai peluang yang lebih besar dan resiko yang lebih ke"il.
Dengan demikian eksplorasi merupakan suatu urutan atau rentetan
kegiatan yang bertujuan men"iutkan4memperke"il daerah penyelidikan dengan
meningkatkan peluang untuk menemukan obyektif dengan dibarengi dengan
memperke"il resiko kegagalan, sehingga dapat menggunakan metoda
eksplorasi yang lebih dapat diper"ayai. ,aradigma yang ada dijadikan dasar
dalam menyusun apa yang disebut strategi eksplorasi yang menyangkut
bagaimana menentukan urutan dan rentetan kegiatan eksplorasi untuk
memperke"il resiko kegagalan dan meningkatkan peluang untuk keberhasilan.
2.'. Unsr Pe#ang Da#am E!s"#orasi.
Dengan adanya resiko tinggi dari eksplorasi sudah barang tentu ada
peluang untuk diketemukan. Dalam meren"anakan suatu program eksplorasi
peluang ini yang harus diperhitungkan, dan harus ter"ermin dalam anggaran
eksplorasi. 9ika peluang itu ke"il maka badgetnyapun ke"il dan sebaliknya
8erbagai metoda untuk menghitung peluang telah dikembangkan,
antara lain dengan menggunakan apa yang disebut model eksplorasi.
2.(. E!s"#orasi Se$agai Sistem O"erasi.
,erlu disadari bah!a pelaksanaan eksplorasi itu melibatkan
7
pengerahan sumberdaya manusia dari berbagai keahlian dan keterampilan,
peralatan eksplorasi dan mesin-mesin pendukung untuk berbagai kegiatan
utama maupun pendukung kususnya transportasi. Hal-hal ini tentu melibatkan
dana yang besar, suatu organisasi yang memadai dan terkoordinasi, sehingga
kegiatan berjalan dengan efektif, efisien dan manfaat biaya.
Suatu usaha eksplorasi moderen melibatkan pemikiran yang kreatif,
penggunaan metoda-metoda pengambilan data yang "anggih, seperti teknik
indra jauh, sur;ey teknik geofisika udara maupun darat dan laut, maupun
sur;ey geology, serta pengerahan perlengkapan perlengkapan dan
sumberdaya manusia yang melibatkan masalah transportasi dalam lingkungan
yang kurang menguntungkan atau logistik serta masalah-masalah lain yang
melibatkan sejumlah dana besar sampai jutaan dolar 1merika.
%fektifitas dari suatu usaha eksplorasi merupakan fungsi dari strategi,
dana, personil, taktik dan "ara-"ara e;aluasi. :ntuk ini maka suatu strategi
kusus harus dikembangkan dimana pemahaman yang baik mengenai proses-
proses dan respons dari gejala mineralisasi merupakan titik tolaknya, untuk
dapat memperbaiki peluang untuk diketemukan.
Sebagai suatu usaha ekonomi, peran"angan eksplorasi harus
memenuhi tiga persaratan utama, yaitu&
'. %fektif, berarti penggunaan !aktu, tenaga dan terutama penggunaan
metoda4peralatan yang sesuai dengan sasaran eksplorasi.
). %fisien, berarti harus seekonomis mungkin tanpa mengorbankan efekti;itas,
dengan prinsip biaya yang serendah-rendahnya untuk dapat menghasilkan
hasil yang setinggi mungkin.
8
*. anfaat biaya 2<ost-benefi"ial3& sasaran dari eksplorasi harus mempunyai
nilai tambah yang "ukup besar dengan memperhitungkan biaya yang
dikeluarkan untuk eksplorasi maupun produksi yang dianggap sebagai
in;estasi dan terutama dibandingkan dengan resiko yang akan dihadapi.
Sebagai suatu sistem operasi maka peren"anaan suatu program
eksplorasi hanya bisa dilakukan jika diketahui&
'. 1,1 =1>0 H1#:S D7<1#7? 2formulasi obyektif serta spesifikasinya, dan
juga bentuk serta sifat-sifat geologi, fisika maupun kimia!i yang berpeluang
dapat dideteksi3
). D71>1 H1#:S D7<1#7? 2pada lingkungan geologi yang bagaimana yang
menurut pengetahuan ilmu geologi paling berpeluang untuk diketemukan3
*. 810171>1 <1#1 %><1#7>=1? 2strategi pentahapan serta metoda
yang dipakai3.
-. 8%#1,1 >7+17 %/$>$7 D1#7 <1D1>01> =1>0 1/1>
D7/%T%:/1>.
.. 8%#1,1 >7+17 ,%><1#71>>=1.
@. 810171>1 ,%+:1>0 D1> #%S7/$>=1.
9
BAB III. S&RA&E)I* &AHAP DAN MODEL EKSPLORASI.
'.1. Staregi E!s"#orasi
Starategi eksplorasi adalah ilmu peren"anaan dan pengarahan kegiatan
eksplorasi bersekala besar untuk mendapatkan daerah yang sangat fa;orabel
akan terdapatnya "ebakan mineral atau akumulasi hidrokarbon sebelum
pen"arian yang sesungguhnya.
enurut ,retorius 2'A@B3, yang dimaksud strategi eksplorasi adalah
menggeluti permasalahan mengenai apa yang akan di"ari, dimana men"arinya,
dan bagaimana "ara men"arinya, dan ini berkisar seputar pengaruh dari teori-
teori genetik atau model "ebakan dan hipotesa target dari penemuan di masa
yang akan datang.
'.1.1. Ke"entingan strategi +a#am e!s"#orasi.
1da aspek-aspek yang diperlukan dalam eksplorasi, untuk dapat
mendekati keberhasilan dalam men"apai tujuan eksplorasi, aspek-aspek yang
memerlukan strategi tersebut adalah&
'. 1spek peluang atau probabilitas&
Tidak unsur kepastian dalam eksplorasi, yang ada hanyalah peluang dan
probabilitas.
). 1spek pertaruhan dengan resiko sangat tinggi&
Dalam suatu usaha ekonomi tidak ada suatu usaha yang beresiko sangat
tinggi seperti dalam eksplorasi mineral atau minyak dan gas-bumi. #esiko ini
terus menerus menghantui sukses dari suatu usaha eksplorasi, sehingga
10
pada setiap saat harus diambil keputusan apakah usaha ini dilanjutkan atau
tidak.
*. 1spek parameter geologi yang tidak diketahui sebelumnya.
Salah satu masalah dalam eksplorasi adalah bah!a sebelum akti;itas
eksplorasi berlangsung tidak semua parameter geologi sebagai syarat
keberadaannya suatu "ebakan mineral dapat diketahui, bahkan mungkin
saja ada para meter yang tidak berlaku.
-. 1spek keberadaan data yang merupakan situasi sesaat.
/eberhasilan eksplorasi sangat tergantung dari kondisi atau situasi geologi
yang ada, atau lebih tepat lagi penafsiran geologi dari suatu daerah
berkembang dengan adanya kemun"ullan data baru, karena penafsiran ini
bersifat induktif akumulatif.
.. 1spek kegagalan salah satu akti;itasnya.
Dalam eksplorasi dapat terjadi salah satu metoda eksplorasi tidak
menghasilkan gejala geologi yang diharapkan hadir, sehingga harus
diputuskan langkah berikutnya.
'.1.2. &jan Strategi.
Tujuan strategi menurut 0riffits 2'A@C3, adalah bagaimana
mengarahkan semua usaha untuk men"apai sasaran eksplorasi yang
dilaksanakan dengan peren"anaan, pengorganisasian dan pengendalian
semua unsur dalam suatu sistem penyerangan.
>amun tujuan terpenting dalam strategi adalah dari segi ekonomi, yaitu&
'. %fisiensi& men"apai sasaran dengan biaya dan !aktu seminimal mungkin
). %fekti;itas& penggunaan metoda atau teknologi se"ara efektif.
11
*. manfaat biaya dari penggunaan metoda eksplorasi& suatu gejala geologi
yang menjadi petunjuk dapat saja dieksplorasidengan suatu metoda tertentu
se"ara akurat, tetapi biayanya sangat mahal. ungkin saja dipilih metoda
yang kurang akurat tetapi "ukup baik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini
terutama juga tergantung dari besarnya nilai obyektif yang diharapkan.
isalnya dalam eksplorasi minyak dan gasbumi, penggunaan seismik yang
mahal sering digunakan pada tahap a!al dari suatu program eksplorasi,
tetapi dalam eksplorasi batubara yang menggunakan petunjuk geologi yang
sama, sur;ey seismik jarang dilakukan, ke"uali jika hasilnya akan sangat
menguntungkan, misalnya menghindari masalah-masalah penambangan
dikemudian hari yang dapat mengakibatkan biaya operasijauh lebih mahal
lagi.
-. emperke"il #esiko& strategi eksplorasi ditujukan untuk memperke"il resiko
untuk menderita kerugian besar. :ntuk ini harus memberikan kesempatan
untuk mengambil keputusan setiap saat apakah usaha ini dilanjutkan atau
tidak atau mengambil alternatif lainnya sebelum suatu kerugian besar
terjadi.
'.1.'. ,a!tor Pertim$angan e!s"#orasi.
Strategi eksplorasi juga tidak akan lepas dari Faktor-faktor yang dapat
berpengaruh terhadap pelaksanaan eksplorasi, faktor-faktor tersebut adalah&
,otensi #esour"es
/ondisi 0eologi
,osisi 0eografi
12
,olitik
,eraturan pemerintah setempat
,erijinan
Transportasi hasil eksploitasi
8iaya
'.1.(. Progam E!s"#orasi Minera# Regiona#
Strategi untuk /eberhasilan suatu eksplorasi juga tergantung dari
program peren"anaan kerjanya yang dibuat, adapun program tersebut adalah
sebagai berikut&
Pemi#i%an -Se#e.tion/
,ertimbangan keuangan
tersedia untuk perioda D . thn
,emilihan mineral
sesuai demand
,emilihan area
sesuai dengan mineral interest
,ertimbangan metoda yang diinginkan
studi literatur6 pemetaan geologi pendahuluan6 foto udara
pendahuluan6 prospektor6 aerial fotografi6 airborne geophysis"6
ground geophysis6 sur;ei geokimia6 pemboran6 petrologi"al ( ore
dressing in;estigation
Ren.ana -P#anning/
13
$rganisasi personil eksplorasi
,enerapan metoda yang dipilih
studi pustaka
interpretasi foto udara yang tersedia
peninjauan kondisi geologi di lapangan
peninjauan dari udara
pemetaan geologi
pemanfaatan tenaga prospektor 2pen"ari3
sur;ei airborne dan ground geofisika
sur;ei geokimia
pemboran
analisa petrologi ( pemisahan bijih
La"oran -Re"orting/
+aporan perkegiatan eksplorasi se"ara khusus
periodik & tiap minggu
final
khusus
+aporan semua aktifitas eskplorasi
periodik & tiap bulan
periodik & tiap tahun
#e;ie! struktur organisasi personil
&enaga a%#i -&e.%ni.a# sta00/
Field geologist ( geophysi"s
14
$ffi"e geologist
<hief geologist
,ie#+ organi1ation -Str!tr Organisasi La"angan
,ersonil
geologist E asisten geologist
Fasilitas base "amp di lapangan
penginapan 2ruang tidur personil3
dapur E ruang makan
ruang rekreasi4istirahat
penerangan E air E sanitasi
/endaraan 2mobil E pesa!at3
mobilitas kegiatan sur;ei
transportasi kebutuhan base "amp
#adio komunikasi
Mining #a2s -Peratran "ertam$angan/
,engetahuan tentang peraturan yang berlaku& lokal ( regional
"hief geologist
Perio+i.a# re3ie2 -re3ie2 se.ara "erio+i!/
1ktifitas eksplorasi se"ara keseluruhan
,engeluaran biaya
Hasil kegiatan eksplorasi
15
'.2. &a%a" E!s"#orasi
:ntuk melaksanakan kegiatan eksplorasi supaya mendapatkan hasil
yang sesuai dengan keinginan4tujuan dibutuhkan beberapa tahapan dalam
pelaksanaannya, adapun tahapan dalam eksplorasi tersebut adalah sebagai
berikut&
'. ,enyelidikan umum.
Dalam penyelidikan umum ini terdiri dari ) tahap, yaitu&
a. Sur;ei tinjau&
Tahap penyelidikan umum untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang
berpotensi bagi keterdapatan bahan galian pada skala regional, terutama
berdasarkan hasil studi regional, diantaranya pemetaan geologi,
pemotretan udara dan metoda tidak langsung llainnya, dan peninjauan
lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan
ekstrapolasi dari data yang ada
b. ,rospeksi
Tahap penyelidikan umum untuk membatasi daerah potensi endapan
bahan galian dengan kategori sumber daya tereka, yang menjadi tahap
eksplorasi umum
). %ksplorasi
terdiri dari dua tahap, yaitu&
a. %ksplorasi umum.
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi a!al dari suatu endapan
16
yang teridentifikasi, berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan a!al
mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas, untuk
mendapatkan sumber daya tertunjuk. Tingkat ketelitiannya harus dapat
digunakan dalam penentuan untuk dilakukukannya tahap eksplorasi
rin"i atau tidak
b. %ksplorasi rin"i
/egiatan eksplorasi dengan mendelliniasi se"ara rin"i dalam * dimensi
terhadap endapan bahan galian untuk dapat menentukan sumber daya
terukur. Tahap ini dilakukan sebelum dilakukan studi kelayakan tambang
'.'. Mo+e# E!s"#orasi.
/egiatan eksplorasi memerlukan managemen yang efisien, mulai dari
pemilihan model geologi, serta pemilihan metoda eksplorasi serta
memperkerjakan geologist dan geo-sicience lain dengan berbagai latar
belakang pendidikan dan pengalaman untuk menemukan F ore F dengan biaya
sedikit, tapi mendapatkan hasil yang maksimum dalam !aktu yang sesingkat
mungkin.
%ksplorasi adalah suatu kegiatan bisnis dengan subjek penelitian. Di
ba!ah ini adalah sebuah model tahapan eksplorasi 2S%, SeGuential
%Hploration odel3 yang dapat digunakan sebagai batasan kegiatan eksplorasi.
S% adalah urutan dari kegiatan eksplorasi dengan diakhiri penentuan
keputusan pada setiap akhir tahapannya, dimana setiap tahap akan memba!a
ke makin berkurangnya resiko kegagalan eksplorasi dan makin meningkatnya
biaya eksplorasi 2gambar *.'3.
17
odel urutan kegiatan eksplorasi ini terdiri atas tujuh tahap, setiap
tahap diakhiri dengan keputusan diteruskan 2FgoI3 atau tidak 2Fno goI3.
/eputusan untuk meneruskan harus dibarengi dengan data yang "ukup serta
adanya dana dan strategi untuk meneruskan tahapan berikutnya. /e-tujuh
tahapan itu adalah &
'. Regiona# St+45 tahap ini meliputi kegiatan pengumpulan data regional
2yang telah ada 3 seperti laporan pendahuluan, peta-peta, pustaka, studi
geofisik dan geokimia, foto udara dan "itra satelit, serta teori metalogenik.
1khir dari tahap ini adalah bisa memilih 2menentukan3 daerah untuk studi
lapangan. Tahapan ini bisa menghabiskan !aktu '-) tahun.
). Area Se#e.tion5 meliputi kegiatan studi lapangan regional untuk men"ek
data regional6 pilot studi atau sur;ey geokimia dan geofisik6 akhir dari
kegiatan ini adalah merekomendasikan untuk melakukan eksplorasi pada
satu daerah anomali. Waktu '-) tahun.
*. &arget Anoma#i5 2rank anomaly3 termasuk pemetaan geologi detail
2trenching dan pitting36 reconnaissance geofisik dan geokimia sur;ey6
menge;aluasi daerah anomali untuk pekerjaan lebih detail6 me-rangking
daerah anomali serta mempersiapkan anggaran untuk tahapan berikutnya.
Waktu /egiatan '-) tahun.
-. Pros"e.t )eneration5 2rank prospect3 meliputi kegiatan detail pemetaan6
geofisik, geokimia, pitting, trenching6 menentukan daerah mineralisasi dan
memperkirakan jumlah dan kadar "adangan daerah prospek6 me-rangking
daerah prospek untuk prioritas eksplorasi selanjutnya serta menentukan
18
anggaran dan tahap eksplorasi yang akan dilakukan kemudian. Waktu '-)
tahun.
.. Si1ing " t%e Pros"e.t5 2grid prospect3 meliputi kegiatan pemetaan dan
sampling detail melalui pemboran dan pitting untuk menentukan gambaran
kasar dari ;olume dan kadar dari mineralisasi yang bernilai ekonomis6 test
laboratorium untuk kebutuhan metalurgi, serta asesoris logam atau
mineral sebagai ekstra dari mineral utama6 me-rangking daerah prospek
dan membuat anggaran serta program untuk tahap lanjutan serta
mempersiapkan untuk pemboran inti sedalam beberapa ratus meter.
Waktu '-) tahun.
@. E3a#ation5 merupakan tahapan yang paling mahal, meliputi kegiatan
pemboran inti, pitting, trenching dan analisis sampel6 bulk sampling dan
testing metalurgi6 perhitungan oleh ahli tambang untuk kemungkinan
kemampuan penambangan6 perhitungan "adangan dan kadarnya. Waktu
'-) tahun.
C. ,easi$i#it4 St+45 kegiatannya meliputi melakukan lebih banyak
pemboran inti6 pembangunan ba!ah tanah untuk bulk sampling dan
metalurgi testing serta pengolahan6 menghitung nilai ekonomis mulai dari
biaya penambangan, pengolahan, transportasi, pembangunan mine site,
dll. 9uga meliputi studi politik dan sosial serta efek lingkungan. Tahap ini
diakhiri dengan keputusan untuk membuka tambang atau menutup
kegiatan eksplorasi 2gambar '.)3.
Dari uraian di atas S% dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu &
19
a. tahapan eksplorasi6 berupa kegiatan reconnaissance, initial follow up, detail
follow up
b. tahapan pengembangan6 meliputi kegiatan feasibility study, konstruksi
tambang
". tahapan penambangan6 meliputi operasional tambang
Setiap tahapan bertujuan &
Tahap ' & untuk memilih lapangan 2lokasi3 penelitian6
Tahap ) & untuk menentukan daerah anomali6
Tahap * & untuk memilih daerah sasaran untuk studi lebih lanjut6
Tahap - & untuk mendeterminasi keberadaan mineralisasi6
Tahap . & untuk membatasi daerah penambangan,
untuk memperhitungkan "adangannya6
Tahap @ & untuk pembuktian "adangannya6
Tahap C & untuk feasibility study, pembangunan tambang
20
BAB I6. PENA,SIRAN DAN PENILAIAN
21
Gambar 1.1 Diagram tahapan eksplorasi (Sequential Exploration Model)
DA&A HASIL EKSPLORASI
(.1. Ana#isa +an Integrasi +ata %asi# e!s"#orasi.
/egiatan eksplorasi pada hakekatnya adalah usaha-usaha untuk
mendapatkan data geologi yang diperlukan untuk penafsiran akan adanya
daerah-daerah yang berpeluang akan adanya "ebakan mineral atau akumulasi
migas.
,enafsiran geologi merupakan tahap hasil kegiatan eksplorasi yang
merupakan hal yang mutlak dilakukan dan harus dilakukan se"ara terus
menerus selama kegiatan berlangsung. ,enafsiran tersebut harus dilakukan
se"ara menyeluruh dan berangsur memberikan hasil yang definitif akan ada
tidaknya suatu "ebakan yang layak diusahakan se"ara komersial.
Hasil penafsiran geologi ini disimpulkan pada ahir setiap tahapan
eksplorasi, sehingga apakah diketemukan diketemukan daerah-daerah yang
lebih ke"il yang jauh lebih memungkinkan didapatkannya suatu "ebakan yang
sesuai dengan obyektif dari program eksplorasi dan dapat dilakukan keputusan
apakah tahapan berikutnya akan dilanjutkan atau tidak.
Semakin berlanjut tahapannya, semakin men"iut daerah eksplorasinya,
semakin "anggih metoda eHplorasinya dan semakin biayanya, engan demikian
resikonya harus semakin ke"il dan berarti penafsiran geologinya harus lebih
tepat dan teliti
(.2. Pemi#i%an +an "eni#aian sasaran.
22
Tujuan ahir dari suatu kegiatan eksplorasi adalah diketemukannya
sasaran eksplorasi atau laJim juga disebut prospek untuk ditindak lanjuti pada
eksplorasi detail dengan berbagai metoda sehingga diketemukan suatu
"ebakan mineral. 8iasanya diketemukan lebih dari satu sasaran, sehingga
terjadi masalah mana yang harus ditindak lanjuti terlebih dahulu. 1dalah
menjadi suatu strategi eksplorasi untuk melakukan penilaian atau lebih tepat
lagi FrangkingI terhadap sasaran-sasaran ini, mana yang mempunyai rangking
atau prioritas lebih dulu.
(.'. Pen4snan +an !riteria rang!ing sasaran e!s"#orasi.
8anyak berbagai metoda dikembangkan untuk menyusun rangking
sasaran eksplorasi, namun ada * 2tiga3 hal yang sering dijsdikan keputusan
sasaran eksplorasi mana yang didahulukan untuk ditindak lanjuti, yaitu&
'. peluang geologi.
). ,eluang besarnya "adangan.
*. /esampaian daerah.
/eputusan ini juga tergantung dari strategi eksplorasi yang dianut, yang
juga tergantung dari kebijaksanaan perusahaan. /ebijaksanaan 2poli"y3 dari
perusahaan didasarkan pada dana yang tersedia, masalah jangka !aktu serta
jenis kontrak dengan pemerintah dan para pemegang saham. ,ara pemegang
saham ke"il pada umumnya menginginkan hasil yang "epat, sedangkan
perusahaan multinasional !aktu ada dipihaknya. /adang-kadang kesampaian
daerah merupakan faktor penting, tetapi dapat juga peluang untuk
23
mendapatkan "adangan besar adalah faktor penting. 1dakalanya bagi
perusahaan baru di daerah eksplorasi ini ingin memantapkan dulu
keberadaannya dengan diketemukan suatu "ebakan mineral dengan "adangan
mineral yang dapat diproduksi, terutama untuk menetapkan 2establish3
keberadaan "ebakan mineral di daerah kuasa pertambangannya. Dalam hal ini
peluang geologi dan kesampaian daerah merupakan faktor penting dalam
pemilihan4seleksi sasaran.
(.'.1. Ran!ing "e#ang geo#ogi.
#anking ini ditentukan dengan berbagai kriteria geologi, yang tidak lain
adalah petunjuk-petunjuk geologi. >amun ranking tersebut juga ditentukan oleh
jenis atau model "ebakannya, karena pada umumnya sasaran yang
diketemukan itu lebih dari satu jenis model.
'. 9enis atau model geologi detail dari sasaran yang diketemukan. asing-
masing model ini diberikan nilai bobot se"ara k!antitatif. Selain itu berbagai
jenis model ini dapat pula men"erminkan besaran dari "adangan yang
diharapkan. <ontoh& suatu prospek dari model Fporphyri "opperI akan
menghasilkan "adangan yang lebih besar dibandingkan dengan suatu
prospek model F"opper bearing ;einI
). ,etunjuk atau kriteria geologi yang diperlihatkan oleh masing-masing model.
/ehadiran masing-masing kriteria itu diberikan angka bobot. Tentu berbagai
model "ebakan mempunyai kriteria yang mempunyai bobot yang berlainan.
*. kekuatan dari anomali geofisika dan geokimia yang diperlihatkan sasarn
yang dikemukakan. /ekuatan anomali juga dapat diberikan nilai bobot.
24
(.'.2. Pe#ang $esarn4a .a+angan.
,eluang ini didasarkan pada ;olume4besarnya "adangan yang
didapatkan dalam kegiatan eksplorasi.
(.'.'. Kesam"aian +aera%.
/esampaian daerah yang dijadikan faktor utama dalam menindak
lanjuti hasil kegiatan eksplorasi yang telah dilaksanakan.
(.(. Re!onstr!si +an "ena0siran +ata geo#ogi.
,enafsiran data geologi untuk penilaian penambangan memerlukan&
(.(.1. Pemrosesan +an Pen4ajian +ata.
'. #epresentasi data yang diamati pada&
a. ,ermukaan.
b. Tero!ongan
". +og pemboran.
emerlukan&
'. ketelitian
). jenis dari data& Kuantitatif 2hitungan3 dan Kualitatif 2interpretasi3
asalah& tidak semua data dapat di"antumkan pada peta&
'. data-data yang rele;an saja.
). dipergunakan o;erlays
untuk penafsiran data-data keras harus diperlihatkan se"ara jelas.
'. pada denah4peta
). pada penampang.
+obang bor, tero!ongan, singkapan harus diperlihatkan, demikian juga
dengan "ut of grade, peta assay.
25
,enafsiran data geologi.
Data-data hasil usaha eksplorasi tidak bermanfaat kalau tidak dilakukan
penafsiran geologi. 1da ke"endrungan bah!a hasil dari pemboran itu hanya
ditafsirkan dari segi pertambangan belaka, kususnya hanya menafsirkan ada
tidaknya "ebakan mineral saja dan mengabaikan prinsip geologi, dengan
dalih bah!a yang di"ari itu bentuk serta besarnya "adangan saja dan sering
dilupakan bah!a suatu "ebakan mineral itu adalah suatu obyek geologi.
(.(.2. Kore#asi7"enersan +ata.
Dasar-dasar untuk korelasi ini adalah&
'. prinsip-prinsip geologi yang telah dipelajari.
a. prinsip kesinambungan
b. prinsip stratigrafi
". prinsip intrusi
d. prinsip struktur
e. prinsip ketidak selarasan.
). berdasarkan origin dari endapan mineral tersebut yang telah didapatkan
pada studi singkapan, studi pola struktur, petrografi, mineralogi dan
sebagainya, serta pengendali-pengendali geologinya.
*. berdasarkan pengalaman dan proyeksi dari ' le;el ke le;el yang lain
koreksi penerusan data tidak boleh dilakukan tanpa prinsip.
(.(.'. &gas tama7a%ir.
enggambarkan bentuk "ebakan mineral seteliti mungkin dalam
bentuk&
26
'. dalam bentuk peta
). dalam bentuk penampang
*. dalam blok diagram
-. dalam bentuk tiga dimensi
DA,&AR PUS&AKA.
1djat Sudrajat,'AAA, T%/>$+$07 D1> 1>19%%> S:8%#D1=1
7>%#1+, ,enerbit 7T8 8andung.
27
1ndre! H.White,'AAC, 1>10%%> $F 7>%#1+ %/S,+$#1T7$>, printed
by #oss<o ,rint, ,reston, Li"toria 1ustralia.
8asu S!asta, 7bnu Sukotjo,'AAA, ,%>01>T1# 87S>7S $D%#>, +iberty,
=ogyakarta.
/oesoemadinata,......, 0%$+$07 %/S,+$#1S7, <atatan /uliah, ,enerbit 7T8
8andung.
..........................., %/S,+$#1S7 0%$/771, "atatan kuliah, 9urusan teknik
geologi :ni;ersitas ,adjadjaran 8andung.
28

Anda mungkin juga menyukai