Anda di halaman 1dari 16

NAMA : Fauzan Sumarta

BP/NIM : 2011/1106905
Mata Kuliah : Manajemen Tambang

TAKE HOME UAS MANAJEMEN TAMBANG

1. Jelaskan peranan manajemen pada perusahaan tambang, seberapa penting


manajemen tambang ini diperlukan oleh perusahaan tambang ?
2. Dari tiga analisa pengambilan keputusan yaitu analisa swot, analisa
kelayakan, dan landasan teori input- output, apakah ada perbedaan dan
persamaannya, apakah diantara ketiga analisa tersebut salah satunya ada yang
terbaik dan apakah pada kondisi tertentu analisa-analisa tersebut digunakan ?
3. Apakah hubungan antara klasifikasi sumberdaya dengan manajemen
tambang?
4. Apa itu Community Development, seberapa pentingkah Community
Development dilakukan, berikan tiga contoh dan kapan kegiatan Community
Development dilakukan oleh perusahaan tambang !
5. Pilihlah salah satu struktur organisasi pada perusahaan tambang, dan jelaskan
tugas masing-masingnya !
6. Pada industri pertambangan, bidang-bidang manajemen yang harus
mendapatkan perhatian adalah manajemen sumber daya manusia, manajemen
peralatan dan manajemen material. Jelaskan ketiga jenis manajemen
tersebut !
JAWABAN

1. Peranan pada manajemen perusahaan tambang adalah untuk memelihara


kerjasama sekelompok orang dalam satu kesatuan serta usaha memanfaatkan
sumberdaya yang lain untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Manajemen
tambang sangat penting diterapkan dalam sebuah perusahaan tambang agar suatu
perusahaan tambang bisa berjalan dengan baik karena dengan adanya manajemen
tambang ini dapat mempermudah pekerjaan sekelompok orang dalam melakukan
pekerjaan, sehingga mudah untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi manajemen
dalam suatu perusahaan adalah :
a. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan
tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi
tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum
mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih
cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
b. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu
kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil.
Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan
dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas
yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa
yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana
keputusan harus diambil.
c. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar
semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha
2. Perbedaan Analisa SWOT , Analisa Kelayakan, dan Landasan Teori
Input-Output
a. Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara
unsur-unsur internal ( Strength dan Weakness ), yaitu kekuatan dan
kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal ( Opportunity dan Threat )
yaitu peluang dan ancaman.
Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah:
1) Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S), Analisis ini
diharapkan membuahkan rencana jangka panjang.
2) Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih
condong menghasilkan rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan
(short-term improvement plan).
b. Analisis kelayakan yaitu analisis kajian teknis, ekonomi dan keuangan
yang dilakukan untuk mengetahui prospek sumberdaya atau cadangan
bahan galian. Analisis ini dilaksanakan berdasarkan umur tambang
perusahaan sesuai dengan target produksi tahunan yang telah
direncanakan.
Analisis keuangan dan keekonomian dilakukan berdasarkan konsep
aliran tunai diskonto (discounted cash flow analysis). Masukan utama
untuk analisis komponen biaya adalah biaya produksi yang terdiri dari
biaya variable dan biaya tetap, biaya investasi dan modal kerja. Sedangkan
faktor penting lainnya adalah harga jual bahan galian.
c. Landasan teori input- output
Landasanteori input-output merupakan teori Walras yang
memperhitungkan semua harga dari factor produksi yang diperlukan
hingga menjadi barang jadi. Modal ekonomi yang dikemukakan, yaitu :
1) Keterkaitan pada sektor produksi pada ekonomi,
2) Persaingan permintaan dari setiap sektor dari setiap produksi,
3) Suatu persamaan yang mewakili pendapatan konsumen dan belanja
konsumen.
Metode input-output merupakan alat untuk menganalisis kegiatan
yang berhubungan dengan perencanaan ekonomi, mekanisme pasar untuk
alokasi sumber dana, distribusi atau pemerataan pendapatan dan sebagai
alat untuk membuat kebijakan-kebijakan.
Persamaan dari ketiga analisis ini adalah ketiganya dipakai dalam
menjalankan suatu perusahaan dan memiliki keunggulan masing-masing yang
tidak dapat dipisahkan. Kita tidak bisa hanya mengunggulkan teori analisis
input-output dalam menjalankan suatu perusahaan apalagi perusahaan
tambang. Menurut saya untuk mendirikan suatu perusahaan tambang kita
harus layak atau tidaknya bahan galian itu untuk di tambang kita harus
menggunakan analisis kelayakan, dan selanjutnya dalam tahap
pengembangan dan pengelolaan manajemen perusahaan menggunakan
analisa SWOT dan metode input-output akan kita gunakan pada saat untuk
menganalisis kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan ekonomi,
mekanisme pasar untuk alokasi sumber dana, distribusi atau pemerataan
pendapatan dan sebagai alat untuk membuat kebijakan-kebijakan.
Dari ketiga analisa tersebut menurut saya tidak ada yang terbaik karena
masing-masing punya peran tersendiri, dan analisa itu dilaksanakan pada
kondisi berbeda yaitu analisa kelayakan sebelum dilakukan proses
penambangan, analisa SWOT dan Landasan teori input-output dilakukan pada
saat proses dilakukan dengan tetap memperhitungkan kajian ekonomi.

3. Amandemen 1 SNI 13-4726-1998 tentang Klasifikasi Sumberdaya


Mineral dan Cadangan mendefinisikan sumberdaya mineral (mineral
resource) sebagai endapan mineral yang diharapkan dapat dimanfaatkan
secara nyata. Sumberdaya mineral dengan keyakinan geologi tertentu
dapat berubah menjadi cadangan setelah dilakukan pengkajian
kelayakan tambang dan memenuhi kriteria layak tambang. Sedangkan
cadangan (reserve) adalah endapan mineral yang telah diketahui ukuran,
bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitasnya dan yang secara ekonomis, teknis,
hukum, lingkungan dan sosial dapat ditambang pada saat perhitungan
dilakukan. Klasifikasi sumberdaya mineral dan cadangan adalah suatu
proses pengumpulan, penyaringan serta pengolahan data dan informasi
dari suatu endapan mineral untuk memperoleh gambaran yang ringkas
mengenai endapan itu berdasarkan kriteria keyakinan geologi dan
kelayakan tambang (SNI 13-4726-1998). Semakin tinggi tingkat keyakinan
geologinya, semakin lengkap informasi, semakin tinggi “kelas” sumberdaya
atau cadangan mineral tersebut. Penentuan layak atau tidaknya suatu
cadangan diperlukan kajian kelayakan tambang atau feasibility study (FS).
Kajian kelayakan tambang ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek
ekonomi, penambangan, pemasaran, lingkungan, sosial, dan hukum atau
perundang-undangan. Jadi hubungan antara klasifikasi sumberdaya dengan
manajemen tambang adalah merencanakan dan memproses sumberdaya untuk
mencapai tujuan yang telah direncanakan. Hal ini sangat berkaitan agar suatu
organisasi manajemen tambang lebih mudah melakukan pekerjaan sesuai
dengan fungsi perencanaan tersebut.

4. Praktik paling terkenal dari CSR adalah Community Development(Comdev),


walau keduanya tidaklah dapat disamakan. Comdev didefinisikan sebagai upaya
sistematik meningkatkan kemampuan masyarakat, terutama kelompok-kelompok
paling tidak beruntung, dalam pemenuhan kebutuhan berdasarkan potensi seluruh
sumberdaya yang dapat diaksesnya. Comdev memiliki sejarah panjang dalam
praktek pekerjaan sosial (Payne, 1995; Suharto, 1997).
Sebelum mendefinisikan pengertian community development, adalah
penting untuk mengetahui masing-masing pengertian communitydan
development. “Community” secara konvensional adalah sekelompok orang yang
hidup berdekatan secara geografis. “Development” adalah proses untuk
menciptakan kemajuan kondisi ekonomi dan sosial untuk seluruh masyarakat
dengan peran serta aktif dan mendasarkan inisiatif masyarakat seoptimal
mungkin.
Menurut Head (1979) community development adalah partisipasi langsung
oleh masing-masing individu dan kelompok di dalam membuat keputusan. Hadi
(2001:6) menyarankan empat pendekatan untuk memahami pengertian
community development, yaitu:
a. Community development sebagai suatu proses – Tahapan interaksi
sosial dan psikologikal yang terjadi pada masyarakat.
Community Development adalah proses perubahan masyarakat
dari suatu kondisi atau keadaan tertentu menuju kondisi yang lebih baik.
Beberapa orang atau sekelompok masyarakat membuat suatu keputusan
perubahan yang berkenaan dengan mereka sendiri untuk menuju kondisi
yang lebih makmur. Perubahan dari suatu kondisi kerja sama minimum
menuju kondisi kerja sama maksimum. Perubahan dari kondisi dimana
semula hanya beberapa orang berpartisipasi menjadi banyak orang
berpartisipasi. Perubahan kondisi dimana seluruh sumber daya yang
dibutuhkan oleh masyarakat tersebut datang dari luar lingkungan mereka
menuju kondisi dimana masyarakat tersebut mengusahakan atau
memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan mereka sendiri.
b. Community development sebagai suatu Metode - Upaya untuk
mencapai tujuan.
Yaitu upaya/cara kerja yang dilakukan sehingga berhasil mencapai
tujuan yang diharapkan. Metode dari Pemerintah seperti perubahan hukum
atau peraturan atau upaya masyarakat lokal terhadap perubahan
pendidikan merupakan metode Community Development yang membawa
perubahan yang diinginkan pada suatu proses. Keberhasilan tergantung
pada prinsip keadilan yang membawa masyarakat lokal menuju kepada
keadaan yang menguntungkan.
c. Community development sebagai suatu Program – Prosedur
aktivitas
Community Development adalah sekumpulan prosedur yang
mengandunng daftar aktivitas Community Development yang berkaitan
dengan kesehatan, kemakmuran, industri, rekreasi, dan lain-lain.
d. Community development sebagai suatu Penggerak – Komitmen
dan dinamika emosi.
Community Development adalah suatu pelopor, yang
menggerakkan masyarakat setempat untuk berbuat, turut berpartisipasi.
Community Development tidak netral seperti halnya proses, tapi
menggerakkan emosi sehingga masyarakat setempat bersedia melakukan
sesuatu untuk memberdayakan potensi yang mereka sendiri.
Pengertian lainnya dari Community Development adalah suatu kegiatan
untuk membantu masyarakat yang miskin sumber daya, kaum perempuan dan
kelompok yang terabaikan lainnya, didukung agar mampu meningkatkan
kesejahteraannya secara mandiri. Dalam proses ini, lembaga berperan sebagai
fasilitator yang mendampingi proses pemberdayaan masyarakat. Pada
prinsipnya masyarakatlah yang menjadi aktor dan penentu pembangunan.
Usulan-usulan masyarakat merupakan dasar bagi program pembangunan
lokal, regional, bahkan menjadi titik pijak bagi program nasional.
Kegiatan Comdev ini sangat penting untuk dilakukan sesuai dengan tujuan
yang dikemukakan Hadi ( 2001 ) yaitu agar terwujudnya perekonomian yang
dapat :
a. Mengangkat masyarakat yang miskin akibat tergusur oleh kegiatan
proyek, dengan memperbaiki kondisi sosial ekonomi mereka.
b. Merealisasi keadilan distributif
c. Meningkatkan partisipasi masyarakat secara nyata
Kapan kegiatan ini dilakukan:
Dilaksanakannya program community development harus sejalan dengan
pembangunan infrastruktur, pengembangan sumberdaya manusia, dan
pengembangan kegiatan penunjang lainya yang dapat memberikan efek ganda
serta optimalisasi peningkatan nilai tambah dengan mengantisipasi kebutuhan
masa depan.
Contoh Kegiatan Community Development :
a. Pembuatan Pakan Ternak Lokal
b. Pembuatan Pupuk Tanaman
c. Pembuatan Sarana Penunjang Berupa Pendidikan dan Kesehatan
5.
Organisasi penambangan dipimpin oleh seorang Manajer Tambang yang
bertanggung jawab pada Direksi. Manajer Tambang atau Kepala Teknik
Tambang merupakan pimpinan tertinggi di lokasi penambangan, yang
membawahi 5 (lima) divisi organisasi yaitu:
1. Divisi Administrasi dan Keuangan
Divisi ini membantu manajer dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan- kegiatan yang mendukung operasi tambang,
antara lain :
a. Keuangan dan pembayaran gaji (payroll)
b. Administrasi dan surat menyurat
c. Personalia dan umum
d. Security / satpam
e. Hubungan kepada masyarakat dan pemerintah setempat
f. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
2. Divisi Operasi Tambang
Divisi ini terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu bagian analisa
evaluasi dan optimasi produksi yang bertugas melakukan
perencanaan penambangan dan bagian penanganan dan
pengangkutan batubara yaitu bagian penambangan yang
bertanggung jawab pada pembongkaran, pengangkutan dan
pemuatan serta kualitas dari bahan galian itu sendiri.
3. Divisi Pengembangan Usaha
Yaitu divisi yang bertugas dalam pengembangan usaha
pertambangan agar lebih maju dan berkembang.
4. Divisi Niaga
Divisi ini bertanggung jawab terhadap :
a. Pemasaran
b. Pembelian Logistik
5. Divisi SDM dan Umum
Divisi ini membantu manajer dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan- kegiatan yang mendukung operasi tambang,
antara lain :
a. Sumber daya Manusia
b. Rumah Sakit
c. Lingkungan
d. Personalia dan umum
e. Security / satpam
f. Hubungan kepada masyarakat dan pemerintah setempat
g. Pendidikan dan pelatihan tenaga kerja

6. A. Manajemen sumber daya manusia (MSDM)


Merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi segi-segi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Proses ini
terdapat dalam bidang/fungsi produksi, pemasaran, keuangan, ataupun
kepegawaian. Karena sumberdaya manusia (SDM) diangggap semakin penting
perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka berbagai pengalaman dan
hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa
yang di sebut manajemen sumber daya manusia. Istilah “ manajemen mempunyai
arti sebagai pengetahuan tentang bagaimana seharusnya memanage (mengelola)
sumber daya manusia.
MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja
agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan
masyarakat.
MSDM sering disamakan dengan Manajemen Personalia , yakni
perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan
dan masyarakat.
Peranan MSDM: MSDM mengatur program kepegawaian yang
menyakut masalah masalah sebagai berikut:
1). Menetapkan jumlah , kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif
sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job discription, job
specification, job requirement, dan job evaluation.
2). Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan
asas “ the right man in the right place and the right man in the right job”
bahkan untuk akhir- akhir ini “in the right man in the right time”.
3). Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan
pemberhentian.
4). Meramalkan penawaran dan permintaan sumberdaya manusia pada masa
yang akan datang.
5). Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan
perusahaan pada khususnya.
6). Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan
kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan yang sejenis.
7). Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8). Melaksanakan pendidikan , latihan, dan penilaian sprestasi karyawan.
9). Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10). Mengatur pensiun, pemberhetian dan pesangonnya.
Ruang lingkup kegiatan MSDM: Proses yang dapat dilakukan oleh
manajer personalia meliputi:
1). Merancang dan mengorganisasikan pekerjaan serta menglokasikannya
kepada karyawan .
2). Merencanakan , menarik dan menyeleksi, melatih dan mengembangkan
karyawan secara efektif untuk dapat melakukan pekerjaan yang telah
dirancang sebelumnya.
3). Menciptakan kondisi dan lingkungan kerja yang dapat memuaskan berbagai
kebutuhan karyawan melalui kesemptan pengembangan karir, sistem
kompensasi atau balas jasa yang adil, serta hubungan antara karyawan dan
atasan yang serasi melalui organisasi karyawan yang dibentuk.
4). Mempertahankan dan menjamin efektivitas dan semangat kerja yang tinggi
dalam jangka waktu yang lama.
Perkembangan MSDM : Perkembangan MSDM didorong oleh
masalah-masalah ekonomis, politis dan sosial.
Masalah ekonomis:
1). Semakin terbatasnya faktor-faktor produksi menuntut agar SDM dapat
bekerja lebih efektif dan efisien.
2). Semakin disadari bahwa SDM paling berperan dalam mewujudkan
tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
3). Karyawan akan meningkatkan moral kerja , kedisiplinan dan prestasi
kerjanya jika kepuasan diperoleh dari pekerjaannya.
4). Terjadinya persaingan yang tajam untuk mendapatkan tenaga kerja
yang berkualitas di antara perusahaan.
5). Para karyawan semakin menuntut keamanan ekonominya pada masa
depan.
Masalah politis:
1). Hak asasi manusia mendapat perhatian dan kerja paksa tidak
diperkenankan.
2). Organisasi buruh semakin banyak dan semakin kuat mengharuskan
perhatian yang lebih baik terhadap SDM.
3). Campur tangan pemerintah dalam mengatur perburuhan semakin
banyak.
4). Adanya persamaan hak dan keadilan dalam memperoleh kesempatan
kerja.
5). Emansipasi wanita yang menuntut kesamaan hak dalam memperoleh
pekerjaan.
Masalah sosial:
1). Timbulnya pergeseran nilai di dalam masyarakat akibat pendidikan dan
kemajuan teknologi.
2). Berkurangnya rasa kebanggaan terhadap hasil pekerjaan, akibat
adanya spesialisasi pekerjaan yang mendetail.
3). Semakin banyak pekerja wanita yang karena kodratnya perlu
mendapat pengaturan dengan perundang-undangan .
4). Kebutuhan manusia yang semakin beaneka ragam, material dan non material
yang harus dipenuhi oleh perusahaan.

B. Manajemen Peralatan
Kehadiran alat-alat berat dalam melaksanakan suatu proyek pada tahap
pembangunan saat ini sangat membantu manusia dalam mencapai beberapa
sasaran :
1). Mempercepat proses pelaksanaan pekerjaan terutama pada proyek proyek
yang mempunyai waktu pelaksanaan sangat ketat.
2). Melaksanakan pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan dengan padat
karya ,atau perlu tenaga yang sangat banyak.
3). Berbagai alasan untuk mencapai Efisiensi, jumlah tenaga kerja yang
banyak, dan faktor faktor ekonomi yang lain.
Namun demikian tidak semua alat alat berat tersebut dapat di gunakan semua
untuk maksud-maksud tersebut, akan tetapi harus dipilih yang "Tepat guna dan
Ekonomis", dimana alat tersebut harus sesuai dengan kondisi pekerjaan dan
mampu berproduksi tinggi dengan biaya yang relatif lebih rendah.
Rubrik ini disusun untuk sebagai dasar dasar dalam memilih Alat Berat yang tepat
guna dan ekonomis untuk jenis pekerjaan tertentu, serta berguna untuk para
pelaksana yang sehari harinya berkecimpung dengan masalah alat alat berat.
Dengan demikian nantinya para pelaksana mengetahui faktor faktor apa saja yang
sangat mempengaruh terhadap pemilihan alat alat berat.yang sangat berpengaruh
terhadap aplikasi serta target-target produksinya.
Faktor kesalahan dalam memilih alat, tidak saja merugikan target target produksi,
akan tetapi juga sangat berpengaruh terhadap tingkat kerusakan alatnya sendiri.
Dalam Uraian ini akan membahas masalah-masalah:
ANALISA TEKNIS:
a). Penggunaan Jenis alat alat berat dan attachment.
b). Sifat-sifat phisik material.- Medan Kerja Lingkup pekerjaan.
c). Cara pemilihan alat alat berat yang tekaitkan dengan faktor yang
berpengaruh.
d). Perhitungan produksi Alat alat berat.
ANALISA EKONOMIS:
a). Perhitungan biaya pemilikan dan biaya operasi.
b). Memperbandingkan ekonomisasi jenis alat alat yang berlainan,pada
jenis pekerjaan yang sama.
c). Faktor Faktor yang lain yang berpengaruh terhadap segi ekonomis
C. Manajemen material / BAHAN
Adalah berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian dan
pengendalian aliran bahan dari pembelian awal mereka melalui operasi
internal untuk titik layanan melalui sebuah distribusi.
Atau
Manajemen Material/Bahan :
Adalah teknik ilmiah dan system managemen yang berkaitan dengan
Perencanaan, Pengorganisasian & Pengendalian aliran material, dari
pembelian awal mereka ke tujuan yang sesuai dengan Kebutuhan konsumen.
Tujuan Managemen Materi/Bahan Untuk mendapatkan :
1. Kualitas yang baik
2. kuantitas pasokan yang baik
3. waktu yang tepat
4. Di tempat yang Tepat
5. Untuk biaya yang tepat juga.
Fungsi dari Managemen Materi/Bahan
• Untuk mendapatkan biaya ekonomis dalam pembelian
• Untuk memenuhi permintaan selama periode pengisian
• Untuk ready stock cadangan untuk menghindari stock out
• Untuk menstabilkan fluktuasi dalam konsumsi
• Untuk memberikan tingkat yang wajar dari layanan klien

Anda mungkin juga menyukai