Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERPAJAKAN I
DOSEN:DWI ASTUTY ARFAH .,SE,M.AK.,Akt

JUDUL:PENGERTIAN,AZAS-AZAS PEMUNGUTAN FUNGSI DAN TARIF PAJAK

Disusun :
OLEH

NAMA: MUSTAIMA

NIM :2017 01 004

JURUSAN : AKUNTANSI
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Fungsi dan Tujuan
Hukum Pajak” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan
sekalian umatnya hingga akhir zaman.

Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas, makalah ini mencoba menguraikan
tentang tema, topik, dan judul. Dan dengan adanya mekalah ini Penulis berharap
sedikit membantu para pembaca dan Penulis sendiri dalam memahami cara
menentukan tema, topik, dan judul yang baik dan benar.

Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk
memperbaiki kualitas Makalah.

Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi kita semua yang membacanya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................... ii

BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................................. 1

BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................... 2

A. Pengertian Pajak............................................................................................ 2

B. Pengertian Hukum Pajak.............................................................................. 3

C. Jenis – Jenis Pajak........................................................................................ 4

D. Asas – Asas Pengumutan Pajak…………………………………………… 8

E. Tarif dan fungsi pajak--------------------------------------------------------------- 12

F. dasar hukum………………………………………………………………. 13

BAB III. PENUTUP............................................................................................ 14

A. Kesimpulan ............................................................................................ 14

B. Saran ..................................................................................................... ……. 14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pajak merupakan suatu iuran wajib bagi wajib pajak. Adanya pajak
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan hidup semua masyarakat. Pajak ini
sifatnya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Pajak ini ada
bermacam-macam. Dalam hubungannya dengan adanya suatu wilayah di
permukaan bumi dan segala sesuatu yang bernilai di atasnya, dalam pelaksanaan
pemungutan pajak harus memiliki aturan yang jelas.

Peraturan yang berkaitan dengan pajak ini diatur dalam Undang-undang


No.12 tahun 1985 yang telah diubah dengan adanya undang-undang No. 12 tahun
1994. Dengan adanya peraturan ini diharapkan adanya pemungutan pajak yang
berkaitan dengan bumi dan bangunan dapat dilakukan sesuai dengan asas-asas yang
ada.

Agar lebih memahami mengenai adanya peraturan penarikan pajak bumi dan
bangunan maka dalam dalam makalah ini akan membahas mengenai Pajak Bumi dan
Bangunan secara lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang :
A. Apa pengertian pajak?
B. Apa pengertian hukum pajak?
C. Aebutkan dan jelakan jenis-jenis pajak?
D. Apa pengertian azas-azas pemungutan pajak?
E. Apa yang di maksud tarif dan fungsi pajak ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PAJAK
Menurut definisi dari para sarjana, pengertian Pajak antara lain ;
1. Prof. DR. Rachmat Soemitro, S.H.
Pajak adalah Iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekeyaan dari
sector swasta ke sector pemerintah) berdasarkan Undang-undang dapat
dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal (Tegen Prestasi) yang langsung
dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum (Publiekeuit
Gaven).
2. DR. P. J. A. Andriani (Guru Besar Hukum Pajak Universitas Amsterdam)
Pajak adalah Iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutang oleh wajib pajak untuk membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang lasngsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah.
3. Adolph Wagner (1876)
Pajak adalah Pungutan yang dapat dipaksakan kepada masyarakat yang
sebagian ditunjukkan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran pemerintah
yang bersifat umum dan sebagian lagi untuk menyesuaikan perubahan
pembagian pendapatan masyarakat.
4. Leroy Beaulieu (1906)
Pajak merupakan pungutan baik yang bersifat langsung atau tidak
langsung yang dipungut oleh pemerintah dari penduduk atau barang, untuk
membiayai pengeluaran pemerintah.
5. Prof. Edwin R. A. Seligman (1910)
Pajak adalah Pungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah kepada
seseorang untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang timbul untuk
kepentingan umum, tanpa dapat ditunjukkan adanya jasa timbal yang dapat
ditunjuk secara khusus.
6. Deutsche Reichs Abgaben Ordnung (R. A. O. 1919)
Pajak adalah Bantuan uang (pungutan) secara insidental atau secara
periodic yang dipungut oleh badan yang bersifat umum (negara) untuk
memperoleh pendapatan dimana terjadi suatu Tabestand (sasaran pemajkan)
yang karena Undang-undang telah menimbulkan hutang pajak.

B. PENGERTIAN HUKUM PAJAK


1. Hukum pajak merupakan suatu kumpulan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antara pemerintah sebagai pemunggut pajak dan
rakatnya sebagai pembayar pajak. (Erly Suandi:2002)
2. Hukum pajak adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan yang meliputi
wewenang pemerintah untuk mengambil kekayaan seseorang dan
menyerahkannya kembali kepada masyarakat dengan melalui kas negara ,
sehingga ia merupakan bagian dari hukum publik, yang mengatur hubungan-
hubungan hukummantar negara dan orang-orang atau badan-badan (hukum)
yang berkewajiban membayar pajak (wajib pajak) (Santoso
Brotodiharjo:2003).
3. Hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dengan rakyat sebagai
pembayar pajak. (Bohari:2003,)
4. Hukum pajak merupakan anak bagian dari hukum administrative, meskipun
ada yang menghendaki agar hukum pajak diberikan tempat tersendiri
disamping hukum adminuistratif yang diartikan sebagai otonomi hukum
pajak karena hukum pajak mempunyai tugas yang bersifat lain daripada
hukum administrative yaitu hukum pajak dipergunakan juga sebagai alat
untuk menentukan politik perekonomian, selain itu hukum pajak pada
umumnya mempunyai tata tertib dan istilah tersendiri untuk lapangan
pekerjaannya.

C. Jenis-jenis Pajak
Pajak dalam masyarakat mempunyai 2 fungsi ;
1. Fungsi Budgeter atau Fungsi Finansial
Adalah Fungsi Pajak untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya
kedalam kas negara, dengan maaksud untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Fungsi Budgeter merupakan fungsi pajak sebagai sumber
penerimaan negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik
pengeluaran rutin maupun pengeluaran untuk pembangunan.
2. Fungsi Regulerend (fungsi mengatur)
Adalah Fungsi Pajak untuk menhatur suatu keadaan dalam masyarakat
dibidang social, ekonomi, maupun politik sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah. Pajak merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu yang
letaknya diluar bidang keuangan.

D. Azas-azas Pemungutan Pajak


Berkenaan mengenai pengenaan pajak, pajak mempunyai falsafah. Falasafah
pajak ini lebih lanjut lagi berdasarkan falsafah negara yaitu pancasila. Pasal 23 UUD
1945, merupakan dasar hukum pemungutan pajak yang berbunyi “segala pajak
pajak untuk kegunaan kas negara berdasarkan undang-undang” walaupun pasal 23
(2) UUD 1945, merupakan dasar hukum pemungutan pajak, namun pada dasarnya
dalam ketentuan ini tersirat Falsafah Pajak. Pajak harus berdasar undang-undang
karena dapat diibaratkan pajak adalah menyayat daging diri kita sendiri. Pajak tidak
memerikan imbalan yang secara langsung dapat dinikmati, atau dapat dikatakan
pajak tidak memberikan imbalan.
Selain memiliki dasar falsafah dalam pengenaan pajak terdapat asas-asas
menurut Falsafah Hukum yaitu asas-asas keadilan, untuk memberikan dasar
menyatakan keadilannya, terdapat teori-teori pajak yang dapat diterapkan dalam
pemungutan pajak dalam masyarakat, dan juga terdapat sistem pemungutan pajak.

E. Tariff dan fungsi pajak


Dalam Pemungutan Pajak terdapat 5 Teori, yaitu :
1. Teori asuransi
Pajak dianggap sama dengan premi yang harus dibayar rakyat karena
negara yang mempunyai tugas menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat
dan lingkungan di seluruh wilayah negara.
2. Teori Kepentingan
Teori kepentingan hanya memperhatikan pembagian beban pajak yang
harus dipungut pemerintah kepada rakyat yang disesuaikan dengan kepentingan
masing-masing dalam tugas-tugas pemerintah yang bermanfaat baginya
termasuk perlindungan atas jiwa beserta harta bendanya.

3. Teori Daya Pikul


Pajak harus dibayar menurut daya pikul atau kemampuan seseorang.
4. Teori Bakti
Teori pajak yang berdasar atas paham organisasi negara yang
mengajarkan bahwa negara negara sebagai organisasi mempunyai tugas untuk
menyelenggarakan kepentingan umum. Dengan organisasi dan tindakan negara
seperti itu, di satu sisi negara mempunyai hak untuk memungut pajak.
5. Teori Gaya Beli
Penyelenggaraan kepentingan rakyat dapat dapat dianggap sebagai dasar
keadilan pemungutan pajak, bukan kepentingan individu dan juga bukan
kepentingan negara melainkan kepentingan masyarakat yang meliputi keduanya.

F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan
2. Undang-undang No. 10/1994 Undang-Undang Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Pasal 4 ayat
(2). “ Atas Pengasilan berupa bungan deposito dan tabungan dan tabungan-
tabungan lainya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainya di bursa
efek, penghasilan dari pengalihan harat berupa tanah dan atau tabungan serta
pengasilan tertentu lainya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan
pemerintah.
3. Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun
1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
4. Undang-undang nomor: 7 tahun 1991tentang perubahan atas undang-undang
nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan
5. Undang-undang nomor 46 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan
bagi orang pribadi yang bertolak keluar negri
6. UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang
7. UU No. 6 Tahun 1983 ttg KUP jo. UU No. 9/1994
8. UU No. 8 Tahun 1983 ttg PPN jo. UU No. 11/1994
9. UU No. 12 Tahun 1985 ttg PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun 1994
10. UU No. 13 Tahun 1985 ttg Bea Materai
11. UU No. 21 Tahun 1997 ttg BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun 2007
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat kita mengetahui:

1. Pajak merupakan pungutan baik yang bersifat langsung atau tidak langsung yang
dipungut oleh pemerintah dari penduduk atau barang, untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.
2. Fungsi Pajak ada 2 yaitu : Fungsi Budgeter atau Fungsi Finansial dan Fungsi
Regulerend (fungsi mengatur)
3. Bagaimana pemungutan Pajak ?
4. Apa saja asas Pemungutan Pajak ?
5. Jelaskan sistem Pemungutan Pajak ?
6. Bagaimana dasar Hukum pajak?
DAFTAR PUSTAKA

H. Bohari, SH., M.S., Pengantar Hukum Pajak, Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada, 2002.
Drs. C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1989.
Prof. H. A. M. Effendy, SH., Pengantar Tata Hukum Indonesia, Semarang : 1994.

Anda mungkin juga menyukai