PERPAJAKAN I
DOSEN:DWI ASTUTY ARFAH .,SE,M.AK.,Akt
Disusun :
OLEH
NAMA: MUSTAIMA
JURUSAN : AKUNTANSI
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kekuatan dan kemampuan, sehingga makalah yang berjudul “Fungsi dan Tujuan
Hukum Pajak” ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, para sahabatnya, keluarganya, dan
sekalian umatnya hingga akhir zaman.
Dengan segala kemampuan penulis yang terbatas, makalah ini mencoba menguraikan
tentang tema, topik, dan judul. Dan dengan adanya mekalah ini Penulis berharap
sedikit membantu para pembaca dan Penulis sendiri dalam memahami cara
menentukan tema, topik, dan judul yang baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa dalam Penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, Penulis mohon saran dan kritiknya yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan Makalah ini dengan harapan untuk
memperbaiki kualitas Makalah.
Mudah-mudahan Makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi kita semua yang membacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
A. Pengertian Pajak............................................................................................ 2
F. dasar hukum………………………………………………………………. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pajak merupakan suatu iuran wajib bagi wajib pajak. Adanya pajak
diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan hidup semua masyarakat. Pajak ini
sifatnya tidak dapat dimanfaatkan secara langsung oleh masyarakat. Pajak ini ada
bermacam-macam. Dalam hubungannya dengan adanya suatu wilayah di
permukaan bumi dan segala sesuatu yang bernilai di atasnya, dalam pelaksanaan
pemungutan pajak harus memiliki aturan yang jelas.
Agar lebih memahami mengenai adanya peraturan penarikan pajak bumi dan
bangunan maka dalam dalam makalah ini akan membahas mengenai Pajak Bumi dan
Bangunan secara lebih mendalam.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan tentang :
A. Apa pengertian pajak?
B. Apa pengertian hukum pajak?
C. Aebutkan dan jelakan jenis-jenis pajak?
D. Apa pengertian azas-azas pemungutan pajak?
E. Apa yang di maksud tarif dan fungsi pajak ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PAJAK
Menurut definisi dari para sarjana, pengertian Pajak antara lain ;
1. Prof. DR. Rachmat Soemitro, S.H.
Pajak adalah Iuran rakyat kepada kas negara (peralihan kekeyaan dari
sector swasta ke sector pemerintah) berdasarkan Undang-undang dapat
dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal (Tegen Prestasi) yang langsung
dapat ditunjuk dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum (Publiekeuit
Gaven).
2. DR. P. J. A. Andriani (Guru Besar Hukum Pajak Universitas Amsterdam)
Pajak adalah Iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang
terhutang oleh wajib pajak untuk membayarnya menurut peraturan-peraturan,
dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang lasngsung dapat ditunjuk, dan
yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum
berhubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah.
3. Adolph Wagner (1876)
Pajak adalah Pungutan yang dapat dipaksakan kepada masyarakat yang
sebagian ditunjukkan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran pemerintah
yang bersifat umum dan sebagian lagi untuk menyesuaikan perubahan
pembagian pendapatan masyarakat.
4. Leroy Beaulieu (1906)
Pajak merupakan pungutan baik yang bersifat langsung atau tidak
langsung yang dipungut oleh pemerintah dari penduduk atau barang, untuk
membiayai pengeluaran pemerintah.
5. Prof. Edwin R. A. Seligman (1910)
Pajak adalah Pungutan yang dapat dipaksakan oleh pemerintah kepada
seseorang untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang timbul untuk
kepentingan umum, tanpa dapat ditunjukkan adanya jasa timbal yang dapat
ditunjuk secara khusus.
6. Deutsche Reichs Abgaben Ordnung (R. A. O. 1919)
Pajak adalah Bantuan uang (pungutan) secara insidental atau secara
periodic yang dipungut oleh badan yang bersifat umum (negara) untuk
memperoleh pendapatan dimana terjadi suatu Tabestand (sasaran pemajkan)
yang karena Undang-undang telah menimbulkan hutang pajak.
C. Jenis-jenis Pajak
Pajak dalam masyarakat mempunyai 2 fungsi ;
1. Fungsi Budgeter atau Fungsi Finansial
Adalah Fungsi Pajak untuk memasukkan uang sebanyak-banyaknya
kedalam kas negara, dengan maaksud untuk membiayai pengeluaran-
pengeluaran negara. Fungsi Budgeter merupakan fungsi pajak sebagai sumber
penerimaan negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran negara, baik
pengeluaran rutin maupun pengeluaran untuk pembangunan.
2. Fungsi Regulerend (fungsi mengatur)
Adalah Fungsi Pajak untuk menhatur suatu keadaan dalam masyarakat
dibidang social, ekonomi, maupun politik sesuai dengan kebijaksanaan
pemerintah. Pajak merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan tertentu yang
letaknya diluar bidang keuangan.
F. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak
Penghasilan
2. Undang-undang No. 10/1994 Undang-Undang Tentang Perubahan Ketiga Atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. Pasal 4 ayat
(2). “ Atas Pengasilan berupa bungan deposito dan tabungan dan tabungan-
tabungan lainya, penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainya di bursa
efek, penghasilan dari pengalihan harat berupa tanah dan atau tabungan serta
pengasilan tertentu lainya, pengenaan pajaknya diatur dengan peraturan
pemerintah.
3. Undang-Undang Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun
1997 Tentang Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan.
4. Undang-undang nomor: 7 tahun 1991tentang perubahan atas undang-undang
nomor 7 tahun 1983 tentang pajak penghasilan
5. Undang-undang nomor 46 tahun 1994 tentang pembayaran pajak penghasilan
bagi orang pribadi yang bertolak keluar negri
6. UUD 1945 pasal23 ayat (2): segala pajak untuk keperluan negara berdasarkan
undang-undang
7. UU No. 6 Tahun 1983 ttg KUP jo. UU No. 9/1994
8. UU No. 8 Tahun 1983 ttg PPN jo. UU No. 11/1994
9. UU No. 12 Tahun 1985 ttg PBB sbg diubah dengan UU no. 12 Tahun 1994
10. UU No. 13 Tahun 1985 ttg Bea Materai
11. UU No. 21 Tahun 1997 ttg BPHTP sbg diubah dengan UU No. 20 tahun 2007
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat kita mengetahui:
1. Pajak merupakan pungutan baik yang bersifat langsung atau tidak langsung yang
dipungut oleh pemerintah dari penduduk atau barang, untuk membiayai
pengeluaran pemerintah.
2. Fungsi Pajak ada 2 yaitu : Fungsi Budgeter atau Fungsi Finansial dan Fungsi
Regulerend (fungsi mengatur)
3. Bagaimana pemungutan Pajak ?
4. Apa saja asas Pemungutan Pajak ?
5. Jelaskan sistem Pemungutan Pajak ?
6. Bagaimana dasar Hukum pajak?
DAFTAR PUSTAKA
H. Bohari, SH., M.S., Pengantar Hukum Pajak, Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada, 2002.
Drs. C.S.T Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka,
1989.
Prof. H. A. M. Effendy, SH., Pengantar Tata Hukum Indonesia, Semarang : 1994.