Alumunium okida atau alumina adalah senyawa kimia dengan rumus molekul Al2O3
yang terdiri atas unsur alumunium dan oksigen. Katalis alumina merupakan katalis asam
yang dapat diaplikasikan dalam reaksi perengkahan katalitik. Pada katalis ini, atom
alumunium adalah sumber kekuatan utama dari sisi katalis. Alumunium dengan keasaman
yang tinggi, dikelilingi oleh atom oksigen yang memiliki keelektronegatifan yang relatif baik.
Alumina terdiri dari alumina amorf dan alumina dengan struktur trigonal. Alumina dalam
bentuk amorf memiliki kekuatan asam yang lebih rendah daripada alumina dengan struktur
trigona. Distirbusi atom alumina yang tidak merata adalah penyebab lemahnya kekuatan
Permintaan aluminium oksida di Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Hal ini
dapat diketahui dari data perkembangan impor aluminium oksida Indonesia cenderung
400000
300000
200000
100000
0
0 1 2 3 4
Dari hasil ekstrapolasi dengan metode regresi linier data di atas, didapatkan persamaan y
=29294x+41407.Dapat diketahui bahwa perkiraan impor aluminium oksida pada tahun 2023
Bahan baku pembuatan aluminium oksida terdiri dari bauksit yang diperoleh dari beberapa
industri tambang bauksit yang terdapat di Kalimantan Barat. dan natrium hidroksida (NaOH)
yang diperoleh dari PT. Asahimas Tbk. sebagai pelarut dimana ketersediaanya mencapai.
memiliki IUP dengan luas total yang dikuasai sekitar 557.259 Ha, 27 perusahaan berada di
Sanggau dengan luas 247.338 Ha, di Bengkayang terdapat 2 perusahaan dengan luas 9.500
Ha, Landak sebanyak 8 perusahaan (57.217 Ha), Kayong Utara 5 perusahaan (9.985 Ha),
sebanyak 4 perusahaan (197.970 Ha). Jumlah sumber daya bauksit di wilayah ini
diperkirakan cukup besar yaitu sekitar 3,29 miliar ton, Sanggau dan lokasi yang berada di
wilayah perbatasan dua kabupaten adalah wilayah yang memiliki sumber daya bauksit
terbesar masing-masing 1,28 miliar ton dan 1,02 miliar ton. Masa berlakunya IUP tersebut
berkisar antara 2 sampai 20 tahun. Jika sumber daya bauksit milik PT. Antam Tbk yang di
Sanggau (Kalimantan Barat) yang luasnya 36.410 Ha besarnya 188,30 juta ton. Dengan
asumsi tingkat produksi tetap, maka umur tambang perusahaan ini sekitar 55,06 tahun.
aluminium oksida ini dijamin keberadaan oleh sumber daya bauksit yang dimilikinya saat ini.