“KRISTALISASI“
GROUP C
1. Yahya Ardian Y.P. 17031010001
2. Salsabila Amanda P. 17031010025
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA II
“KRISTALISASI”
GROUP : C
1. Yahya Ardian Y.P. 17031010001
2. Salsabila Amanda P. 17031010025
Kepala Laboratorium
Operasi Teknik Kimia II Dosen Pembiming,
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, atas berkat
dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan Laporan Resmi Operasi
Teknik Kimia II ini dengan judul “Kristalisasi“.
Laporan Resmi ini merupakan salah satu tugas mata kuliah praktikum
Operasi Teknik Kimia II yang diberikan pada semester V. Laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan hingga perhitungan dan dilengkapi dengan teori dari
literatur serta petunjuk asisten pembimbing yang dilaksanakan pada tanggal 4
September 2019 di Laboratorium Operasi Teknik Kimia.
Laporan hasil praktikum ini tidak dapat tersusun sedemikian rupa tanpa
bantuan baik sarana, prasarana, pemikiran, kritik dan saran. Oleh karena itu, tidak
lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir. Ketut Sumada, M.T. selaku Kepala Laboratorium Operasi Teknik
Kimia dan selaku dosen pembimbing praktikum.
2. Seluruh asisten dosen yang membantu dalam pelaksanaan praktikum
3. Rekan – rekan mahasiswa yang membantu dalam memberikan masukan-
masukan dalam praktikum.
Oleh karena itu, penyusun sangat menyadari dalam penyusunan laporan ini
masih banyak kekurangan. Maka dengan rendah hati, penyusun selalu
mengharapkan kritik dan saran, Seluruh asisten dosen yang turut membantu dalam
pelaksa kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penyusun berharap penyusun
mengharapkan semua laporan praktikum yang telah disusun ini dapat bermanfaat
bagi kita semua khususnya bagi mahasiswa Fakultas Teknik khususnya jurusan
Teknik Kimia.
Surabaya, 4 September 2019
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI……………...……………………………………………….…..….iii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................v
DAFTAR GRAFIK ................................................................................................vi
INTISARI……………………….......…………………………………………...vii
BAB I. PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang .......................................................................................... 9
I.2 Tujuan Percobaan ..................................................................................... 9
I.3 Manfaat Percobaan ................................................................................... 9
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum...........................................................................................9
II.2 Sifat Bahan.............................................................................................14
II.3 Hipotesis ................................................................................................ 15
BAB III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan.................................................................................................... 16
III.2 Alat ....................................................................................................... 16
III.3 Gambar Alat ......................................................................................... 16
III.4 Rangkaian Alat ..................................................................................... 17
III.5 Prosedur................................................................................................ 18
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Hasil Perhitungan ....................................................................... 18
IV.2 Grafik .................................................................................................. 19
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan ........................................................................................... 23
V.2 Saran ...................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Perhitungan volume akhir, perubahan volume , kecepatan penguapan
pada larutan garam krosok 30 gram ..............................................(18)
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1 Hubungan antara densitas (gr/ml) dengan waktu penguapan
(menit) pada larutan garam krosok 30 gram ...............................(19)
INTISARI
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. Secara Umum
Kristalisasi adalah suatu pembentukan partikel padatan didalam sebuah
fasa homogen pembentukan dapat terjadi dari fasa uap, seperti pada proses
pembentukan kristal salju atausebagai pemadatan suatu cairan pada titik lelehnya
atau sebagai kristalisasi dalam suatu larutan (cair). Kristalisasi dari suatu larutan
merupakanproses yang sangat penting karena ada berbagai macam bahan yang
dipasarkan dalam bentuk kristalin, secara umum tujuan kristalisasi adalahuntuk
memperoleh produk dengan kemurnian tinggi dan dengan tinggkat pemunggutan
(yield) yang tinggi pula.
Dalam kasus pemurnian garam (NaCl) dengan Teknik rekristalisasi pelarut
(solven) yang digunakan adalah Teknik pemurnian suatu zat padat dari campuran
atau pengotornya yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut
setelah dilarutkan dalam pelarut (solven) yang sesuai (cocok). Ada beberapa
syarat agar suatu pelarut dapat digunakan dalam proses kristalisasi, yaitu
memberikan perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan
dengan zat pengotor, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal dan mudah
dipisahkan dari kristalnya. Prinsip dasar dari rekristalisasi adalah perbedaan
kelarutan anatara zat yang akan dimurnikan dengan kelarutan zat pencampur atau
pencemarnya. Larutan yang terbentuk dipisahkan atau terpisah satu sama lain.
Kemudian larutan zat yang diinginkan dikristalkan dengan cara menjenuhkannya
(mencapai kondisi supersaturasi atau larutan lewat jenuh. Secara teoritis,ada
empat metode untuk menciptakan supersaturasi , dengan mengubah
temperature,menguapkan solven,reaksi kimia dan mengubah komposisi solven.
(Rositawati , 2013)
(Soemargono , 2007)
II.1.5. Supersaturasi
Supersaturasi merupakan suatu kondisi dimana konsentrasi padatan (solute)
dalam suatu larutan melebihi konsentrasi jenuh larutan tersebut, maka pada
kondisi inilah kristal pertama kali terbentuk ada 4 metode untuk membangkitkan
supersaturasi, yaitu pengubahan suhu, penguapan solven, reaksi kimia, dan
pengubahan komposisi solven. Pembangkitan supersaturasi dengan cara
pengubahan suhu lebih dikenal dengan istilah Cooling, yaitu penurunan suhu.
Apabila suatu larutan jenuh diturunkan suhunya maka konsentrasi jenuh larutan
tersebut akan turun, sehingga kondisi supersaturasi tercapai dan kristal mulai
terbentuk.
II.1.6. Nukleasi
Nukleasi adalah pembentukan inti-inti kristal baru. Nukleasi dapat dibagi
menjadi dua jenis berdasarkan pembentukannya, yaitu nukleasi primer dan
nukleasi sekunder. Nukleasi primer terjadi dalam sistem yang belum terdapat
kandungan kristal sama sekali. Nukleasi primer yang terjadi secara spontan
disebabkan tercapainya supersaturasi disebut nukleasi homogen, sedang nukleasi
primer yang terjadi karena induksi partikel lain disebut nukleasi heterogen. Jenis
nukleasi yang lain adalah nukleasi sekunder, merupakan nukleasi yang terjadi
karena induksi dari kristal yang sudah terkandung dalam larutan induk.
air laut dikenal dengan istilah garam krosok (garam kasar) Garam krosok ini
memiliki kualitas NaCl yang rendah,yaitu hanya sekitar 85% sedangkan garam
industry adalah garam yang memiliki kandungan NaCl sebesar 98%.
(Sumada , 2016)
II.3 Hipotesis
Dalam percobaan kristalisasi ini kami mengahrapkan niali yiled kristal
garam yang tinggi dengan di dukung oleh beberapa faktor seperti berat garam
yang dilarutkan dalam air dimana semakin berat garam maka akan terbentuk
larutan lewat jenuh yang dapat mempercepat proses kristalisasi dan suhu
penguapan dimana semakin besar suhu penguapan maka semakin cepat proses
kristalisasi.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1 Bahan
1. Aquadest (H2O)
2. Natrium Klorida (NaCl)
III.2 Alat
1. Neraca analitik
2. Beaker glass
3. Magnetic Stirer
4. Kertas Saring
5. Thermometer
6. Spatula
7. Piknometer
Kertas Saring
b
c
Keterangan
a= heater
b= mixing
c= open tank
III.4 Prosedur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.2. Grafik
Densitas vs Waktu
1.26
1.255
Densitas(gr/ml)
1.25
1.245
1.24
1.235
1.23
0 5 10 15 20 25 30 35
waktu(menit)
Penguapan(ml/menit)
2
Kecepatan
1.5
0.5
0
0 5 10 15 20 25 30 35
Waktu(menit)
Densitas vs Waktu
1.275
1.27
1.265
Densitas(gr/ml)
1.26
1.255
1.25
1.245
1.24
1.235
1.23
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu(menit)
Penguapan(ml/menit)
1.5
Kecepatan
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Waktu (menit)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan kristalisasi dengan bahan yang digunakan
yaitu garam krosok dengan berat 30 gram dan 35 garm yang dilarutkan dengan
aquadest hingga 100 ml serta suhu penguapan 100ºC dan kecepatan pengadukan
200 rpm dapat disimpulkan sebagai berikut :
DAFTAR PUSTAKA
APPENDIX
= 1,197 gr/ml
3. Perhitungan selisih volume larutan garam krosok 30 gram pada menit ke-
10
∆𝑉 = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑤𝑎𝑙 − 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= 100 ml – 83,896 ml
= 16,104 ml
4. Kecepatan Penguapan pada larutan garam krosok 30 gram pada menit ke-
10
∆𝑉(𝑚𝑙)
Kecepatan penguapan =𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡)
16,104
= 10
=1,6104 ml/menit