Anda di halaman 1dari 77

TUGAS OTK II KELOMPOK

1
ADE INDRA AFFANDI (2013437087)
AHMAD SUMARNO (2013437094)
APRYANTI MASNIARY (2013437097)
DIEN NIMAS OCTAVIABRI (2013437105)
EKA PURNAMA SARI (2013437106)
ENGGEREINI (2011430041)
RIZKY RIANSYAH (2013437129)
SARAH SILVANIA (2013437131)

PEMICU IV

FILTRASI

FILTRASI

Filtrasi adalah pemisahan bahan secara


mekanis berdasarkan ukuran
partikelnya yang berbeda-beda. Filtrasi
diterapkan untuk memisahkan bahan
padat dari cairan atau gas, misalnya
untuk mendapatkan suatu fraksi padat
yang diinginkan atau untuk membuang
fraksi padat yang tidak dikehendaki.

FILTRASI
Daya filtrasi (jumlah cairan atau gas yang
menerobos satuan waktu) dipengaruhi oleh:
Luas Permukaan Filter
Jumlah filtrat per satuan waktu berbanding
langsung dengan luas permukaan media filter.
Semakin besar luas media tersebut, semakin besar
pula daya filtrasinya.
Beda Tekanan Antara Kedua Sisi Media Filter
Beda tekanan adalah gaya pendorong setiap
proses filtrasi. Secara teoritis, daya filtrasi
sebanding dengan beda tekanan.

FILTRASI
Gaya pendorong dapat ditimbulkan oleh:
tekanan hidrostatik
tekanan lebih (filtrasi tekanan)
tekanan rendah (filtrasi vakum)
gaya sentrifugal

FILTRASI

Tahanan Media Filter


Media filter yang berpori memiliki banyak
saluran (kapiler, pori-pori). Tahanan media
terhadap aliran yang menembusnya semakin
kecil jika diameter kapiler semakin besar,
yang berarti jumlah kapiler per satuan luas
semakin sedikit. Tahanan media juga semakin
kecil jika kapiler semakin pendek. Ini berarti
bahwa semakin tipis dan kasar media filter
itu, semakin besar daya filtrasinya.

FILTRASI

Viskositas Cairan
Semakin kecil viskositas cairan,
semakin besar daya filtrasinya.
Viskositas dapat dikurangi dengan
meningkatkan suhu, namun sering
mengakibatkan penggembungan
(swelling) media filter, terjadinya
proses korosi yang lebih cepat atau
pelarutan kembali kristal-kristal.

Penanganan Cake (ampas) pada Proses Filtrasi


Zat padat yang sangat halus, dapat membentuk ampas yang rapat dan
impermeabel (tak-tembus fluida), yang dapat menyumbat medium filtrasi.
Untuk itu dilakukan penambahan bahan penolong filtrasi (filter aid),
seperti tanah diatom, silica, perlit, selulosa kayuu yang dimurnikan, atau
bahanbahan padat yang lain yang tidak bereaksi. Penambahan itu
dilakukan terhadap bubur umpan sebelum difiltrasi. Penambahan bahan
pebolong filtrasi ini (filter aid) dapat membantu memperlancar proses
filtrasi serta mempertinggi umur dari medium filter dan dapat
menghilangkan zaat warna dan bau yang terdapat dalam cairan. Cara lain
dalam penggunaan bahan penolong filtrasi adalah dengan cara membuat
lapisan pendahuluan, yaitu mengendapkan suatu lapisan bahanpenolong
filtrasi itu terlebih dahulu di atas medium filter sebelum melakukan
filtrasi. Penggunaan lapisan pendahuluan ini biasanya dapat mencegah
pembuntuan medium filter dan menghasilkan filtrat yang jernih.

Penanganan Cake (ampas) pada Proses Filtrasi


Pada umumnya, penerapan teknologi filtrasi pada industri kimia
telah banyak mengalami modifikasi. Modifikasi ini terutama
dilakukan untuk memperbaiki sifat dan karakteristik fisika dan
kimiawi cake yang terakumulasi pada medium filter. Padatan
cake umumnya dipisahkan dari medium filter dengan
penambahan aditif tertentu. Padatan cake akan membentuk
ageregat yang semakin lama semakin besar sehingga mudah
dilepas dari medium filternya. Padatan lain yang biasa
ditambahkan adalah filter aid. Tanpa filter aid akumulasi cake
pada medium filter akan sangat sedikit karena terbawa aliran
cross flow yang besar.

KRITERIA PEMILIHAN ALAT DIPENGARUHI OLEH :

Jenis Campuran
Jumlah bahan yang lolos dan tertahan
Tekanan filtrasi
Jenis Operasi
Pencucian
Sifat bahan yang difiltrasi
Sifat filtrasi

ALAT FILTRASI

Filter Pasir
Filter Kelongsong
Filter Spiral
Filter pelat
Filter Hisap
Press Filter
Filter Putar
Sentrifugal Filtrasi

PENGERINGAN

DEFINISI

Pengeringan
merupakan
metode
pengawetan dengan cara pengurangan
kadar air dari bahan sehingga daya
simpan dapat diperpanjang
Perpanjangan daya simpan terjadi
karena aktivitas m.o. dan enzim
menurun sebagai akibat jumlah air yang
dibutuhkan untuk aktivitasnya tidak
cukup
Proses pengeringan bukan merupakan
proses sterilisasi
Produk yang sudah dikeringkan harus

TUJUAN PENGERINGAN

Pengawetan
Mengurangi volume dan berat produk:
transportasi dan penyimpanan
Penganekaragaman produk seperti
breakfast cereal, minuman instan

PRINSIP PENGERINGAN

Pengeringan terdiri dari pindah panas


dan difusi air (pindah massa)
Perubahan cairan (atau padatan pada
freeze
drying)
menjadi
uap
memerlukan panas laten produk

FAKTOR MEMPENGARUHI LAJU PENGERINGAN

Suhu
Tekanan
Laju aliran udara
Luas permukaan bahan
Kadar air bahan
Komposisi kimia bahan

Metode pengeringan

Konduksi dengan cara kontak


dengan plat panas
Konveksi dari udara panas
Radiasi dari sinar infra merah
Energi gelombang mikro

DASAR PEMILIHAN METODE

Kualitas yang diinginkan


Sifat bahan dasar
Biaya

PEMILIHAN JENIS ALAT


PENGERING

Bentuk bahan yang akan dikeringkan:


cair, pasta, sluri, pulp, cairan kental,
agregat besar atau kecil
Sifat bahan: sensitif terhadap oksidasi,
peka terhadap suhu, dll
Sifat produk yang diinginkan: bubuk,
instan, bentuk tidak berubah
Harga produk akhir: murah, sedang,
mahal

3 TIPE DASAR PROSES


PENGERINGAN
1.
2.

3.

Pengeringan matahari
Proses pengeringan atmosferik
Batch: kiln, tower, cabinet dryers
Kontinyu: tunnel, belt through
conveyorm fluidized bed, spraym
drum/roller dryers
Pengeringan sub atmosferik:
pengeringan vakum, pengeringan
beku

JENIS-JENIS PENGERINGAN

1. SUN DRYING

Menggunakan sinar matahari


Terbatas pada iklim panas dan kelembaban
rendah
Aplikasi: prune, anggur, kurma, aprikot, pir
Kadar air buah-buahan >15%
Umur simpan terbatas
Pengeringan lambat, tidak cocok untuk
produk dengan mutu tinggi
Produk akhir sering terkontaminasi debu,
kotoran, serangga

2. SOLAR DRYING

Menggunakan energi matahari secara


tidak langsung
Bisa hanya menggunakan energi
matahari saja atau energi matahari
merupakan energi tambahan
Pengeringan lebih cepat dibandinkan
sun drying

3. KILN DRYING

Menggunakan udara panas


Pemanas/pembakar gas pada
bagian bawah
Udara panas dialirkan pada bagian
atas tempat produk dikeringkan

4. CABINET DRYING

Batch
Suhu dijaga konstan
Kelembaban
menurun
selama
proses
pengeringan
Terdiri dari ruang tertutup dengan alat
pemanas, fan untuk menghembuskan udara,
outlet udara, inlet udara
Biasa digunakan untuk uji coba produk
sebelum scale up

5. TUNNEL DRYING

Seperti cabinet drying tetapi bersifat


kontinyu
Pengeringan dalam suatu tunnel dimana
produk yang dikeringakn dilewatkan
Pengaringan bersifat cepat, seragam
tanpa menyebabkan kerusakan bahan
Biasa digunakan untuk buah-buahan
Bahan dimasukkan ke dalam baki dalam
kereta yang bergerak

6. CONVEYOR DRYING

Kontinyu
Bahan dilewatkan ke dalam tunnel yang
mengandung uadara panas yang
bersirkulasi
Bahan diletakkan dalam conveyor
belt/ban berjalan
Proses terkontrol
Faktor yang dikontrol
Kecepatan aliran bahan
Suhu
kelembaban

Proses otomatis

Keuntungan:
Sedikit tenaga kerja
Pengeringan dalam skala besar

Kelemahan:
Satu komoditas
Tidak cocok untuk produk yang harus
mengalami kondisi pengeringan
berubah-ubah

7. SPRAY DRYING

Cocok untuk pembuatan produk


bubuk
Pengeringan terjadi ketika dispersi
cairan atau sluri dikeringkan oleh
aliran udara panas
Partikel yang telah kering
dipisahkan kemudian dikumpulkan
Biasa digunakan untuk
mengeringkan susu, jus buah

BAGIAN DARI SPRAY DRYER

Pemanas dan fan untuk


menghasilkan udara panas pada
suhu dan kecepatan tertentu
Atomizer atau jet untuk
menghasilkan partikel-partikel cair
dengan ukuran tertentu
Chamber dimana partikel cair
kontak dengan udara panas
Tempat produk kering

8. DRUM DRYING

Cocok untuk produk cair, sluri,


atau puree
Lapisan tipis bahan dipanaskan
pada permukaan drum yang panas
Lapisan tipis yang sudah kering
dilepaskan dari drum dengan blade
Lama
kontak
bahan
dengan
permukaan drum sekitar beberapa
menit
Serpihan bahan yang telah kering
kemudian digiling

Hanya cocok untuk bahan yang


kurang sensitif terhadap panas
Suhu yang digunakan tinggi, yaitu
>120C
Menyebabkan off flavor (cooked
flavor) dan off color
Kadar
gula
yang
tinggi
menyebabkan produk sulit diambil
dari permukaan drum

9. VACUUM DRYING

Keuntungan: suhu lebih rendah


Kerusakan karena panas dapat
dikurangi
Tidak terjadi oksidasi selama
pengeringan
Bahan yang dikeringkan: cairan,
pasta, tepung, produk dalam
bentuk irisan

10. FREEZE DRYING

Air dihilangkan dari bahan melalui


proses sublimasi
Tidak terjadi perpindahan cairan dari
bagian dalam produk ke permukaan
Pada proses pengeringan kristal es
menguap menyebabkan rongga di
dalam produk
Tidak terjadi pengerutan produk
Struktur porous: mudah rehidrasi

Suhu yang rendah dan pengeringan cepat


menye-babkan
kerusakan
karena
pengeringan seperti pencoklatan non
enzimatis dapat dihindari

Dapat mempertahankan flavor

Dua tahap utama:


Pembekuan bahan
Pengeringan dari bahan beku sampai k.a
<2%

Kelemahan:
Mahal
Perlu pengemasan khusus

Produk ringan, bentuk dan ukuran


dapat dipertahankan
Pengerutan minimal
Aplikasi: teh instan, kopi, udang,
buah-buhaan
tertentu
seperti
berry, sayuran
Produk yang dikeringkan yaitu
produk dimana flavor dan daya
rekonstitusi merupakan parameter
mutu yang penting

PENGERINGAN BEKU (FREEZEDRIER)

Dalam termodinamika, titik tripel sebuah zat


merupakan temperatur dan tekanan di mana ketigatiga fase (gas, cair, dan padat) zat tersebut berada
dalam keadaan kesetimbangan termodinamika.
[
Sebagai contoh, titik tripel raksa terdapat pada suhu
38,8344C dan tekanan 0,2 mPa.
Freeze-drier bekerja dengan pembekuan material
dan kemudian mengurangi takanan dan
menambahkan panas yang cukup untuk
memungkinkan air beku dalam material menguap
langsung dari fasa padat ke fasa gas.

Air memiliki diagram fase yang


tidak wajar dan kompleks,
walaupun hal ini tidak
memengaruhi pembahasan titik
tripelnya. Pada temperatur yang
tinggi, penambahan tekanan
akan menghasilkan zat cair
terlebih dahulu, barulah
kemudian zat padat. (Di atas
109Pa bentuk kristal es yang
terbentuk lebih padat daripada
zat cair.) Pada temperatur yang
rendah dan kompresi, fase cair
Pada
tekanandan
konstan
di atas titik tripel, pemanasan es
menghilang,
air akan
akan
menyebabkannya
berubah dari bentuk pada menjadi
langsung
berubah dari gas
cair,
kemudian
menjadi
padat. gas (atau uap). Pada tekanan di bawah titik
tripel (biasa terjadi pada luar angkasa), bentuk cair air
tidak akan ada, sehingga ketika dipanaskan, es akan
langsung menyublim menjadi gas.

11. PNEUMATIC DRYING

Merupakan metode pengeringan yang


memisahkan bahan selama proses
pengeringan
Bahan dikeringkan dengan cara
melewatkan ban berjalan pada aliran
udara panas
Selama pengeringan partikel yang
berukuran kecil akan cepat mengering
dan terpisah lebih dulu

12. FLUIDIZED BED DRYING

Pada proses penegringan ini udara panas


di-hembuskan
pada
partikel-partikel
makanan sehingga partikel tersebut
tersuspensi de-ngan gerakan lambat
Partikel semi kering secara bertahap
masuk ke bagian alat pengering yang
berfungsi mengeringkan sampai kering
(bin dryer)
Contoh produk yang dikeringkan dengan
metode ini adalah granula pati kentang
dan kacang kapri

13. BIN DRYING

Digunakan sebagai tahap akhir


pengeringan dari fluidized bed
dryer
atau
berfungsi
menyempurnakan
proses
pengeringan
setelah
sebagian
besar air menguap dari proses
pengeringan lain
Biasanya kadar air menurun dari
10-15% menjadi 3-6% atau lebih
rendah lagi

GRAIN BIN
DRYER

PERLAKUAN SEBELUM
PENGERINGAN

1. INAKTIVASI ENZIM

Produk yang akan dikeringkan seperti sayuran


dan buah-buahan mengandung enzim seperti
katalase, peroksidase, polifenolase dan enzim
lain
Pada saat pengupasan dan pemotongan reaksi
enzimatis menjadi cepat dan terjadi perubahan
warna
Inaktivasi enzim dapat dilakukan dengan cara:
Asidifikasi
Blansing
Jika blansing tidak sempurna:
Perubahan flavor
Browning

2. SULFURING

Bertujuan inaktivasi enzim polifenolase yang


menyebabkan reaksi pencoklatan

Cara:
Penyemprotan dengan gas SO2: tidak praktis
Perendaman dalam larutan Na-sulfit, Nabisulfit, Na-metabisulfit
Penyemprotan dengan larutan

Penggunaan:
Cabe 750-1500 ppm
Kentang dan wortel 200-500 ppm

PERLAKUAN SETELAH
PENGERINGAN

Bervariasi tergantung dari jenis produk


Penambahan anti penggumpalan
Pengayakan
Pemisahan benda-benda asing dan
menyimpang

warna

Pengemasan:
Produk
kering
sangat
dipengaruhi
jenis
pengemas
Fungsi melindungi dari kelembaban, cahaya,
udara, kotoran, m.o., bau asing, dll
Produk hasil pengeringan beku harus dikemas
dalam gas inert seperti N2, volume headspace 12%

Jika ampas tersebut dengan ukuran 24 in persegi dan tebal 2


in dikeringkan dari kedua sisinya dengan udara pada suhu
cembu-basah 800F dan suhu cembu kering 1200F. Udara
mengalir sejajar dengan permukaan ampas pada kecepatan
2.5 ft/s. Densitas kering ampas itu adalah 120 lb/ft 2.
kandungan kebasahan keseimbangan dapat diabaikan. Pada
kondisi pengeringan, kebasahan kritis adalah 9% atas dasar
kering.
a. berapakah laju pengeringan selama periode laju-konstan?
b. Berapa lama waktu diperlukan untuk mengeringkan bahan itu
dari kandungan kebasahan awal sebesar 20% (dasar kering) hingga
kandungan kebasahan akhir 10%?

PENYELESAIAN STUDI KASUS


Diketahui :
Ti = 800F = 26.7 0C

Udara panas

T = 1200F = 48.9 0C
V = 2.5 ft/s

= 120 lb/ft3

ampas

L = 24 in
Tebal = 2 in

Udara panas

Ditanya:
a. Laju pengeringan
selama periode laju
konstan (Rc?)

b. Waktu yang diperlukan


dari X1=20% menjadi X2 =
10% (t?)

Dijawab:

a
Dimana,
V = kecepatan udara

Dimana,

= densitas udara

Rc

= laju pengeringan konstan lb/ft2.h

hy

= koefisien laju udara pararel

= suhu bola kering

Ti

= suhu bola basah

= panas laten pada suhu Ti

= jumlah udara + air yang terkandung


VH

A
Dimana,

Menghitung b dan c untuk mendapatkan a

Menghitung A

De = diameter equivalent, asumsi 2 ft

Mencari data dari steam table untuk B

i diperoleh dari steam

Menghitung Rc

hy = koefisien transfer panas (W/m2 0C)


untuk satuan Btu/ft2 0F ,
maka 8.8 => 0.01
G = laju alir udara

Menghitung b (Humidity atau kandungan udara+air) dan c (VH) untuk mendapatkan a

- Plot data Ti (26.7) dan T (48.9)


ke dalam grafik psikometrik
Diperoleh nilai
H = 0.018 kg H2O
kg udara kering

VH = ((2.83x10-3)+(4.56x10-3x0.018))x
(273+48.9)
VH = 0.938 m3/ kg udara
= jumlah udara + air yang terkandung
VH

= 1 + 0.018
0.983 m / kg udara
1 kg = 2.205 lb
3
= 1.085 kg/m0.028 m = 1 ft
3

= 0.067
lb/ft3
G = 2.5 ft/s x 3600 s/h x 0.067 lb/ft3
G = 603 lb/ft2h
3

Menghitung hy

hy = 0.01 x (6030.8) / 20.2


hy = 1.46
2 0

Mencari data dari steam table untuk nilai i

i = 1048.3
Btu/lb

Menghitung Rc

Rc = 1.46 Btu/ft2h0F x
(120-80)0F
1048.3
Btu/lb
2
Rc = 0.056
lb/ft
h
Jadi, laju alir pengeringan
konstan adalah 0.056
lb/ft2h

Soal b menghitung waktu yang


diperlukan untuk mengeringkan
ampas dari kandungan air 20%
menjadi
10% dari kedua sisi,
- Pengeringan
luas :
- Maka
lajun/12
pengeringan
2
2
= 2 x (24i
ft/in) = 8 ft
massa:
= 0.056 lb/ft2h x 8 ft2
- Volume ampas:
= 0.54 lb/h
= (24/12)2 x (2/12) = 0.667 ft3
- Massa ampas yang
dikeringkan:
- Massa
air 3yang
harus
= 120 lb/ft
x 0.667
ft3 = 80 lb
diuapkan:
Maka,
waktu
yang diperlukan
= 80 lb
x (0.2-0.1)
= 8 lb
= 8 lb / 0.54 lb/h = 14.8 h

V, liter

, detik /V, dt/lt

0,2

1,6

8,00

0,4

10,00

0,6

7,5

12,50

0,8

11,8

14,75

17

17,00

1
=3,
00

=62,25

V, liter , detik /V, dt/lt


1,2
23,1
19,25
1,4
30,1
21,50
1,6
37,8
23,63
1,8
46,3
25,72
2
55,8
27,90
2,2
66,2
30,90
=10,2
=148,90

PERHITUNGAN KONSTANTA FILTRASI

PERHITUNGAN
V (x)

/V (y)
x.y
0,2
8,00
0,4
10,00
0,6
12,50
0,8
14,75
1
17,00
1,2
19,25
1,4
21,50
1,6
23,62
1,8
25,72
2
27,90
2,2
30,90

=13,2

=211,14

x2
1,60
0,04
4,00
0,16
7,50
0,36
11,80
0,64
17,00
1,00
23,10
1,44
30,10
1,96
37,79
2,56
46,30
3,24
55,80
4,00
67,98
4,84
=20,2
=302,97
4

= (13,2 x 211,14) 11 (302,97)


(13,2)2 11 (20,24)
= 11,27

PERHITUNGAN

= (13,2)(302,97) (211,14) (20,24)


(13,2)2 11 (20,24)
= 5,67

Sehingga,

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai