Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA

KELOMPOK 10

Oleh:

Dewa Ayu Nyoman Difa Rusita Tri Cahyadi (1833121283)


Ni Made Wiwin Yulandari (1833121364)
Santika Dewi (1833121415)
Anak Agung Vera Sapitri (1833121418)
Ni Kadek Suartini (1833121419)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS WARMADEWA
2020
KONSEP DAN KLASIFIKASI BIAYA

1. Biaya dan Laporan Laba Rugi Konvensional


Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran dana atau sumber daya
yang dikeluarkan untuk membeli persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan
barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.
Dari berbagai laporan keuangan lain seperti laporan posisi keuangan, arus kas,
laporan perubahan ekuitas, laporan laba ditahan, laporan perubahan posisi keuangan,
laporan sumber dan penggunaan dana. Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang
menunjukkan pendapatan dan biaya-biaya dari suatu perusahaan dalam satu periode
tertentu. Selisih antara pendapatan dengan biaya merupakan laba yang diperoleh atau rugi
yang dialami oleh perusahaan.
Laporan laba rugi juga disebut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
(bayangan) ini menunjukkan bahwa laporan laba rugi mempunyai peran memberi
informasi dari kemajuan yang dicapai suatu perusahaan serta mengetahui berapakah hasil
bersih atau laba yang didapatkan dalam satu periode akuntansi.
Dalam laporan rugi laba terdapat beberapa istilah yang sering digunakan. Istilah-
istilah tersebut adalah sebagai berikut:
a) Pendapatan (Revenue) Adalah aliran masuk dari hasil operasional perusahaan baik
itu dari penjualan produk atau pun pemberian pelayanan jasa, kenaikan lain aktiva
suatu badan usaha atau pelunasan utangnya.
b) Biaya (Expense) Adalah sebuah petunjuk dana yang keluar atau pemakaian lain
aktiva atau timbulnya utang, bisa merupakan kombinasi keduanya selama suatu
periode yang berasal dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau
dari pelaksanaan kegiatan lain yang merupakan kegiatan perusahaan.
c) Penghasilan (Income) Adalah selisih penghasilan-penghasilan sesudah dikurangi
biaya-biaya. Bila pendapatan lebih kecil daripada biaya, selisihnya sering disebut
rugi.
d) Laba (Profit) Adalah kenaikan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi
utama suatu perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu
periode tertentu kecuali kenaikan modal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik,
seperti pada laba yang timbul dari penjualan aktiva tetap
e) Rugi (Loss) Adalah penurunan modal atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi
utama suatu perusahaan dan transaksi sampingan dari suatu perusahaan dalam suatu
periode tertentu kecuali yang timbul dari biaya atau distribusi pada pemilik, seperti
pada rugi penjualan surat berharga.
f) Harga Perolehan (Cost) Adalah jumlah uang yang dikeluarkan atau utang yang
timbul untuk memperoleh barang atau jasa. Jumlah ini pada saat terjadinya transaksi
akan dicatat sebagai aktiva, seperti pada pembelian mesin, dan pembayaran uang
muka sewa. Dalam akuntansi biaya harga perolehan juga dapat berarti harga pokok
atau biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat barang.
2. Pengeluaran Modal dan Pengeluaran Pendapatan
 Pengeluaran Modal atau Capital Expenditure 
Pengeluaran modal atau yang juga dikenal dengan istilah capex (capital expenditure)
merupakan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tetap, menambah kapasitas
output aktiva tetap, menambah tingkat keefisienan aktiva tetap, juga memperpanjang
umur ekonomis suatu aktiva tetap (manfaat ekonomisnya lebih dari satu tahun buku).
Apabila dilihat dari tingkat material, biasanya, biaya biaya ini dikeluarkan dalam
nominal yang cukup material. Selain itu tingkat keseringan pengeluaran modal ini jarang
terjadi. Contohnya: Biaya yang dikeluarkan dalam pembelian aktiva tetap
Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pembelian salah satu atau lebih komponen
aktiva tetap maupun biaya penggantian komponen-komponen aktiva yang perlu diganti.
Biaya yang dikeluarkan dengan tujuan mendapatkan manfaat ekonomis dimasa yang akan
datang, meningkatkan kapasitas produksi maupun tingkat efisiensi dan juga bisa
memperpanjang umur ekonomis atau masa manfaat atas aset tetap.
Misalnya, pembelian mesin produksi, pembelian komponen mesin produksi,
mengupgrade kapasitas mesin produksi, yang umumnya jumlah yang dikeluarkan untuk
itu sangat material. Jadi, pengeluaran modal merupakan pengeluaran yang tidak
dibebankan pada saat periode pengeluaran itu terjadi melainkan di kapitalisasi sebagai
aset tetap dalam Neraca. Karena pengeluaran pengeluaran ini diharapkan memberikan
manfaat untuk perusahaan di masa yang akan datang.
 Pengeluaran Pendapatan atau Revenue Expenditure 
Pengertian revenue expenditure atau pengeluaran pendapatan adalah pengeluaran
atau biaya-biaya yang hanya memberikan manfaat ekonomis pada saat periode berjalan
terjadinya pengeluaran. Pengeluaran ini tidak dikapitalisasi sebagai aset tetap pada neraca
tetapi langsung dibebankan pada laporan laba/rugi periode berjalan. Dilihat dari nilai
materialitasnya, pengeluaran pendapatan ini nilainya cenderung kecil, alias tidak material
bagi perusahaan. Manfaat ekonomisnya yang diperoleh tidak lebih dari satu tahun buku.
Pengeluaran ini biasanya juga sering terjadi dalam operasional perusahaan dan
berulang ulang. Contohnya seperti pengeluaran pemeliharaan mesin, pembersihan mesin,
melunasi mesin agar bisa beroperasi seperti biasanya.
Pengeluaran-pengeluaran seperti ini biasanya tidak membuat umur ekonomis mesin
bertambah, juga tidak bisa meningkatkan kapasitas produksi mesin maupun tingkat
efisiensinya dan nominal yang dikeluarkan cenderung tidak material dibanding perolehan
mesin itu sendiri. Pengeluaran seperti ini berulang terjadi dan pencatatannya langsung
dibebankan pada periode tersebut. Namun, jika seandainya ada salah satu komponen
mesin yang rusak, misalnya ada beberapa kabel yang harus diganti atau plank yang harus
di las dan kerusakannya tidak sampai membuat turun mesin, nilainya tidak material.
Maka pengeluaran ini dicatat sebagai beban perbaikan, tidak dikapitalisasi.
3. Biaya Pabrik dan Non Pabrik
Biaya pabrik adalah biaya yang termasuk dalam pengolahan bahan baku menjadi
produk selesai yang siap jual. Biaya pabrik dapat digolongkan menjadi 3 yaitu:
1) Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai dalam
pengolahan produk.
2) Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dibayarkan oleh perusahaan kepada
tenaga kerja langsung sebagai balas jasa dalam pemanfaatan produk.
3) Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain dari biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung seperti:
 Biaya bahan penolong
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Biaya reparasi
 Biaya asuransi
 Biaya overhead lainnya

Biaya non pabrik adalah biaya yang mendukung manajemen dalam mengendalikan
serta memerlukan informasi kegiatan dan biaya non produksi. Biaya non pabrik dibagi
menjadi 3 yaitu :
1) Biaya pemasaran : biaya yang ada di dalam kegiatan untuk menjual barang atau jasa
kepada pembeli sehingga menjadi pengumpulan utang dan kas, meliputi biaya untuk
menimbulkan pesanan dan biaya untuk melayani pesanan.
2) Biaya administrasi dan umum : biaya yang digunakan dalam fungsi adminitrasi dan
umum seperti biaya perencanaan , biaya pengarahan, penentuan strategi dan
kebijaksanaan , pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna. Meliputi
biaya personalia, biaya fungsi keuangan, biaya direksi dan staf
3) Biaya finansial : biaya dalam melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi
pemenuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan misalnya biaya bunga, biaya
penerbitan obligasi.

4. Biaya Periodik dan Harga Pokok Produk


Biaya Periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya
ini tercatat sebagai beban dilaporan laba rugi pada periode saat biaya tersebut terjadi
dengan menggunakan aturan yang ada di Financial Akuntansi. Biaya dapat
diklasifikasikan juga menjadi biaya produk dan biaya periodik.
 Biaya Produk Biaya produk termasuk semua biaya yang terkait denganpemerolehan
atau pembuatan suatu produk. Biaya-biaya initerdiri dari bahan langsung, tenaga
kerja langsung, overhead.Biaya produk melekat terhadap unit produk pada saat
barangdibeli atau diproduksi, dan biaya tersebut tetap melekat padabarang yang
kemudian menjadi persediaan yang menmungguuntuk dijual.
 Biaya Periodik. Biaya periodik adalah semua biaya yang tidak termasukdalam biaya
produk. Biaya ini adalah beban dalam laporan labarugi dalam periode di mana biaya
tersebut terjadi denganmenggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang
telahdipelajari dalam akuntansi keuangan.
Harga pokok produksi adalah semua biaya langsung dan tidak langsung
yang dikeluarkan perusahaan untuk proses produksi sehingga barang atau jasa
tersebut bisa dijual. Perusahaan harus menghitung harga pokok suatu barang
karena sangat penting untuk pelaporan keuangan perusahaan.Penentuan harga
pokok produksi dilakukan sebelum perusahaan menentukan harga jual. Harga ini
nantinya akan digunakan oleh manajemen untuk membandingkan dengan
pendapatan dan disajikan dalam laporan laba rugi. Dalam menentukan harga
pokok produksi pada umumnya terdapat 2 metode yang dapat digunakan. Pertama
adalah metode full costing dan yang kedua adalah yang biasanya digunakan
metode variable costing untuk hal teknis semacam pengambilan keputusan dalam
perusahaan. Perbedaan pokok antara metode full costing dan metode variabel
costing terletak pada perlakuan biaya overhead pabrik.
Pada metode full costing semua biaya produksi baik yang bersifat variabel maupun
yang bersifat tetap dianggap bagian dari harga pokok produksi. Sedangkan pada metode
variable costing, biaya variabel dimasukkan hanya sesuai dengan periode penggunaannya
misalnya untuk biaya overhead pabrik.
5. Klasifikasi Perilaku Biaya
Hansen dan juga Mowen (2006) menggemukakan bahwa perilaku biaya adalah
istilah yang umum menggambarkan suatu perubahan biaya pada saat tingkat output itu
berubah. Biaya yang tidak berubah pada saat output berubah disebut dengan biaya tetap.
Biaya variabel di sisi lain adalah suatu peningkatan biayan dengan secara total pada
saat terjadi suatu peningkatan aktivitas output dan juga penurunan biaya dengan secara
total ketika terjadi suatu penurunan kegiatan output.
Biaya dapat dirumuskan sebagai suatu pengorbanan atau penyerahan sumber sumber
daya untuk tujuan tertentu. Biaya seringkali diukur dengan satuan satuan moneter
(misalnya dollar atau rupiah) yang harus dibayar untuk barang dan jasa. Biaya mula mula
dicatat dalam bentuk dasar, kemudian dikelompok menurut cara yang berbeda beda untuk
memudahkan berbagai keputusan , seperti untuk menilai manajer dan sub unit organisasi,
untuk memperluas atau menghapus dan menghentikan suatu produk atau daerah
pemasarannya, dan untuk mengganti peralatan.
6. Klasifikasi untuk Pembebanan pada Objek Biaya
Dalam hubungannya dengan objek yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan
sebagai biaya langsung dan biaya tidak langsung.
Biaya langsung adalah suatu biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri
hubungannya dengan objek biaya tertentu. Dengan kata lain biaya langsung merupakan
biaya yang dapat ditelusuri hubungan antara input dan outputnya. Termasuk dalam
kelompok ini yaitu biaya bahan langsung dan tenaga kerja langsung yang digunakan
dalam proses produksi. Baik dilihat dari arus fisik maupun arus nilainya, dari sisi
pandang ini biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat dikategorikan
sebagai biaya langsung.
Biaya tidak langsung meliputi biaya-biaya yang tidak dapat dengan mudah ditelusuri
hubungannya dengan objek yang dibiayai. Biaya tidak langsung juga sering terjadi dari
biaya bersama seperti overheadpabrik. Biaya ini terjadi di pabrik dalam rangka operasi
pabrik tetapi tidak dapat ditelusuri hubungan langsungnya sebagai input dengan produk
sebagai output yang dihasilkan dalam proses produksi.

7. Klasifikasi Biaya untuk Pengambilan Keputusan


Informasi biaya juga dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan.
Sehubungan dengan ini kemudian dikenal biaya relevan yang memiliki kriteria: (1) akan
terjadi pada masa yang akan datang; dan (2) biaya tersebut berbeda diantara alternatif
keputusan yang dipertimbangkan.
Sebaliknya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut dikelompokkan sebagai biaya
tidak relevan. Termasuk biaya tidak relevan adalah biaya masa lalu dan tidak
memengaruhi keputusan kedepan seperti halnya biaya tenggelam. Biaya ini telah terjadi
pada masa lalu dan tidak dapat diubah dengan suatu keputusan yang dibuat sekarang atau
dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, biaya tidak relevan semacam ini juga
merupakan biaya yang tidak dapat dikendalikan.
Karena keputusan selalu berorientasi ke depan dan terutama beberapa keputusan
khusus membutuhkan analisis diferensial, maka dalam prosesnya dikenal konsep biaya
dan pendapatan sebagai berikut:

 Biaya diferensial yaitu selisih atau perbedaan biaya dua alternatif. Apabila selisih ini
berkenaan dengan pendapatan maka dikenal sebagai pendapatan diferensial.
 Biaya kesempatan, yaitu potensi keuntungan atau penghematan biaya yang hilang
karena suatu alternatif dipilih dari alternatif lain.
 Biaya tambahan yaitu, biaya yang akan terjadi karena adanya proses lebih lanjut atau
kegiatan tambahan. Suatu biaya tambahan biasanya akan menjadi biaya relevan bila
terjadi diantara pilihan alternatif.
 Biaya-biaya yang dapat dikendalikan. Kebalikannya adalah biaya yang tidak
terkendalikan. Biaya ini meliputi biaya yang terjadinya dapat disebabkan oleh
keputusan manajemen yang bersangkutan. Biaya-biaya tenggelamkan dan biaya-
biaya tetap lainnya cenderung tidak terkendali. Sebaliknya, biaya variabel yang
terjadi pada masa yang akan datang cenderung terkendali karena dapat terjadi atau
tidaknya biaya ini ditentukan oleh keputusan manajemen. Dapat terkendali atau
tidaknya suatu biaya juga dipengaruhi oleh pusat pertanggungjawaban dimana suatu
biaya terjadi. Biaya ekspansi pabrik yang diputuskan oleh manajemen puncuk
misalnya, merupakan biaya tidak terkendali kan bagi manajer pabrik sebagai manajer
yang lebih rendah levelnya. Tetapi, biaya seperti ini terkendali pada level pucuk
pimpinan sehingga memberikan dampak berbeda pada tiap level keputusan yang
berbeda.

RINGKASAN DAN KLASIFIKASI BIAYA


8. Biaya dan Pengeluaran
TUJUAN KLASIFIKASI Kas KONSEP DAN KLASIFIKASI
BIAYA
Hubungan dengan pengeluaran kas - Biaya tunai
- Biaya tidak tunai
Kapitalisasi biaya - Pengeluaran pendapatan
- Pengeluaran modal
Biaya pabrikasi - Harga pokok produk

- Bahan langsung

- Tenaga kerja langsung


- Overhead pabrik
Peramalan perilaku biaya - Biaya variabel

- Biaya tetap
- Biaya semi variabel
Pembebanan biaya terhadap objek yang
- Biaya langsung
dibiayai - Biaya tidak langsung
Pengambilan keputusan - Biaya diferensial

- Biaya tenggelam

- Biaya kesempatan
- Biaya tambahan
Peran biaya dalam membentuk produk - Biaya utama
- Biaya konfersi
Pelaporan keuangan eksternal - Harga pokok penjualan

- Biaya penjualan

- Biaya administrasi dan umum


- Biaya non operasi
Sebagai pedoman umum perlu dipahami bahwa biaya tidak selalu identik dengan
pengeluaran kas. Sekalipun biaya pada umumnya terjadi bersamaa dengan pengeluaran
kas, tetapi biaya bisa juga terjadi tanpa diikuti pengeluaran kas. Misalnya, suatu biaya
dapat timbul karena proses alokasi biaya perolehan barang dan jasa atau yang
pengeluaran kasnya sudah dilakukan pada masa lalu, tetapi pengakuan sebagai biaya
nanti dilakukan saat ini atau bahkan pada masa yang akan datang.
Biaya bisa juga terjadi bersamaan dengan timbulnya utang yang pembayaran kasnya
akan dilakukan pada masa yang akan datang. Demikian dengan halnya pengeluaran kas
tidak selalu identik dengan biaya karena dalam bisnis terdapat pembayaran utang
misalnya, atau pemberian pinjaman kepada pihak lain.

DAFTAR PUSTAKA

Buku Akuntansi Manajemen Slamet Sugiri Sodikin Edisi Kelima


Pengantar Akuntansi Manajemen Charles T. Horngren Jilid 1 Edisi Keenam
https://easyaccountingsystem.co.id/perbedaan-pengeluaran-modal-vs-pengeluaran-
pendapatan/
https://purnamiap.blogspot.com/2016/06/akuntansi-manajemen-konsep-dan.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai