presentasi:
8 Sejarah Balanced scorecard dimulai dan diperkenalkan pada awal tahun 1990 di USA
oleh David P Norton dan Robert Kaplan melalui suatu riset tentang “pengukuran kinerja
dalam organisasi masa depan”. Istilah balanced scorecard terdiri dari 2 kata yaitu
balanced (berimbang) dan scorecard (kartu skor). Kata berimbang (balanced) dapat
diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari 2 sisi yaitu sisi keuangan dan
non keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian
internal dan eksternal, sedangkan pengertian kartu skor (scorecard) adalah suatu kartu
yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik untuk kondisi sekarang ataupun
untuk perencanaan di masa yang akan datang.
9 Dari definisi tersebut pengertian sederhana dari balanced scorecard adalah kartu skor
yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara
sisi keuangan dan non keuangan, antara jangka pendek dan jangka panjang serta
melibatkan factor internal dan eksternal.
10 Balanced scorecards untuk kinerja teknologi informasi terdapat 4 akses kinerja yang
harus diukur
User Oreintation untuk mengukur kepuasan para pengguna terhadap kinerja divisi
teknologi informasi yang bertanggung jawab dalam menyediakan perangkat teknologi. 2.
Corporate Contribution untuk mengukur seberapa jauh keberadaan teknologi dapat
mendukung kebutuhan perusahaan. 3. Operational Excellence untuk mengukur tingkat
efisiensi dan efektivitas proses terkait dengan manajemen atau pengelolaan teknologi
informasi. 4. Future Orientation untuk mengukur seberapa jauh teknologi informasi dapat
memberikan kontribusi terhadap tantangan bisnis masa depan (Indrajit, 2005: 250).
11 Indrajit menjelaskan bahwa konsep tata kelola teknologi informasi, kerap diistilahkan
dengan IT Governance (penguasaan Teknologi informasi) dengan tanggung jawab
utama : Memastikan kepentingan stakeholder diikutsertakan dalam menyusun strategi
perusahaan. 2. Memberikan arahan kepada proses-proses yang menerapkan strategi
perusahaan. 3. Memastikan proses-proses tersebut menghasilkan keluaran yang terukur.
4. Memastikan adanya informasi mengenai hasil yang diperoleh dan mengukurnya. 5.
Memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan.
13 2. IT Architecture Decisions.
Arsitektur TI adalah pengorganisasian logika dari data, aplikasi dan infrastruktur yang
dikemas dalam suatu kebijakan, hubungan dan pemilihan teknologi untuk mendapatkan
integrasi dan standardisasi teknis dan bisnis yang diharapkan. 3. IT infrastructure.
Prasarana dan sarana teknologi informasi yang menyangkut jaringan, komputer,
perangkat keras dan lunak lainnya adalah suatu kumpulan komponen yang diharapkan
bisa mempercepat proses perhitungan, pengiriman dalam berbagai media informasi (data,
informasi, gambar, video, teks) dalam waktu yang singkat dan proses penyimpanan yang
efektif.
https://slideplayer.info/slide/12075145/