Anda di halaman 1dari 11

Analisis Strategi pemerintah dalam mengoptimalkan alokasi dana desa pada masa pandemi

Studi kasus pemerintah desa batutegi

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................3
A. Penegasan Judul..................................................................................................................................3
B. Latar belakang masalah.......................................................................................................................4
C. Identifikasi dan batasan masalah.........................................................................................................7
D. Rumusan masalah...............................................................................................................................7
E. Tujuan penelitian.................................................................................................................................7
F. Manfaat penelitian..............................................................................................................................7
G. Kajian terdahulu yang relevan.............................................................................................................8
H. Metode Penelitian............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Dalam tahap ini peneliti ingin menjelaskan terkait judul penelitian yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran jelas serta menghindari agar tidak terjadi kekeliruan pemahaman dalam
mengambil arti dan maksud istilah yang penulis gunakan, maka disini akan penulis jelaskan
beberapa istilah yang ada dalam judul di atas yaitu “Strategi pemerintah dalam
mengalokasikan anggaran dana desa”

Strategi adalah Kata strategi berasal dari kata Strategos dalam bahasa Yunani merupakan
gabungan dari Stratos atau tentara dan ego atau pemimpin. Suatu strategi mempunyai dasar atau
skema untuk mencapai sasaran yang dituju. Jadi pada dasarnya strategi merupakan alat untuk
mencapai tujuan. Strategi ialah suatu seni menggunakan kecakapan dan sumber daya suatu
organisasi untuk mencapai suatu sasarannya melalui hubungannya yang efektif dengan
lingkungan dalam kondisi yang paling menguntungkan1

Pemerintah adalah organisasi yang memiliki kewenangan untuk mengatur komunitas di wilayah


tertentu, yang umumnya adalah negara. Ada beberapa definisi mengenai sistem pemerintahan.
Sama halnya, terdapat bermacam-macam jenis pemerintahan di dunia.
Dalam definisi asosiatifnya yang luas, pemerintah umumnya terdiri atas lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Pemerintah merupakan sarana untuk menegakkan kebijakan
organisasi, sekaligus sebagai mekanisme untuk menentukan kebijakan. Setiap pemerintahan
memiliki semacam konstitusi, yaitu pernyataan tentang prinsip dan filosofi pemerintahannya.2
Alokasi adalah Pembagian pengeluaran dan pendapatan (di suatu departemen, instansi, atau
cabang perusahaan), baik dalam perencanaan maupun pelaksanaannya

Anggaran dana desa adalah Menurut Undang-Undang Desa, Dana Desa didefinisikan sebagai
dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukan bagi Desa yang ditransfer melalui APBD
Kabupaten/kota dan digunakan unuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan, pembinaan, kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.3

1
sesra,budio, "strategi manajemen sekola".jurnal menata,vol.2,no. 2,juli-desember 2019. hal.58
2
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah
3
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2951-dana-desa-pengertian,-sumber-dana,-
penyaluran-dana,-dan-prioritasnya.html

3
B. Latar belakang masalah

Pada 12 Maret 2020 organisasi kesehatan yaitu World Health Organization (WHO) menetapkan
bahwa COVID-19 sebagai pandemi global. Hal tersebut terjadi karena semakin bertambahnya
negara yang mengalami kasus tersebut. Menurut sebuah artikel berita yang ditulis oleh Gita
Laras Widyaningrum jumlah kasus COVID-19 terhitung sejak ditetapkannya COVID-19 sebagai
pandemi global yaitu 118 ribu kasus di 114 negara, termasuk di negara Indonesia. Hingga 3
September 2020 jumlah kasus positif terkonfirmasi 184.268 (+3.622), 7.750 kasus meninggal
(4,2%), kasus sembuh 132.055 (71,7%) serta kasus dalam perawatan 44.463 (24,1 %)4

Fakta tersebut membuat kondisi di berbagai negara mengalami guncangan ekonomi yang luar
biasa,oleh karena itu Negara harus memiliki system pengelolaan ekonomi yang baik agar tidak
terpuruk kedalam kesulitan ekonomi Negara maupun masyarakatnya. Dalam tingkat desa
tentunya pegelolaan alokasi dana desa (ADD) harus sangat di optimalkan untuk memenuhi
kebutuhan desa dan masyarakat desa tersebut.

Dana Desa bersumber dari APBD Kabupaten yang dialokasikan untuk tujuan membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan
pemberdayaan masyarakat (Permendagri No. 113 Tahun 2014 Pasal 1 Ayat 9). Tujuan utama
dari dana desa yaitu stimulus bagi kemandirian masyarakat desa dalam melakukan pembangunan
diwilayahnya. Alokasi Dana Desa (ADD) merupakan dana perimbangan yang diterima
kabupaten dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten setelah 4 dikurangi dana
alokasi khusus (Permendagri No.113 Tahun 2014 Pasal1 Ayat 10)5

Dengan adanya Dana Desa menjadikan sumber pemasukan di setiap desa akan meningkat.
Meningkatnya pendapatan desa yang diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan sarana
pelayanan masyarakat berupa pemenuhan kebutuhan dasar, penguatan kelembagaan desa dan
kegiatan lainya yang dibutuhkan masyarakat desa yang diputuskan melalui Musrenbang Desa.
Tetapi dengan adanya Dana Desa juga memunculkan permasalahan baru, yaitu tak sedikit
masyarakat yang mengkhawatirkan tentang pengelolaan Dana Desa. Hal ini berkaitan dengan
kondisi perangkat desa yang dianggap masih rendah kualitas SDM-nya, dan belum kritisnya
masyarakat atas pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDesa) sehingga bentuk
pengawasan yang dilakukan oleh masyarakat tidak dapat maksimal.

Mekanisme penyaluran Dana Desa terbagi menjadi 2 (dua) tahap yakni tahap mekanisme transfer
APBN dari Rekening Kas Umum Negara (RKUN) ke Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dan
tahap mekanisme transfer APBD dari RKUD ke kas desa.

Mekanisme pencairan dana dan penyaluran Alokasi Dana Desa selengkapnya seperti di bawah

4
Kemenkes.go.id
5
Badrudin, Rudy. (2012). Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta. Hal..45

4
ini.

1. Pencairan Dana Desa dilakukan bertahap dengan presentase tertentu yang telah
ditetapkan.
2. Pencairan pertama diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat disertai
dengan kelengkapan administrasi yang telah ditentukan.
3. Pencairan tahap kedua, dapat dilakuakan apabila penggunaan pada pencairan pertama
sudah dipertanggungjawabkan baik secara administratif, secara teknis dan secara hukum.
4. Pencairan baik tahap pertama maupun kedua dilakukan dengan pemindah bukuan dana
dari kas daerah ke rekening kas desa.
5. Penyaluaran Alokasi Dana Desa dari kas desa kepada pelaku aktivitas (pemimpin
pelaksana kegiatan).

Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya dana desa adalah
sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi
kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya Dana Desa, desa dapat menciptakan
pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Sementara tujuan Alokasi Dana Desa adalah:

1. Mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjagan.


2. Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan
pemberdayaan masyarakat desa.
3. Mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan yang berlandaskan keadilan dan
kearifan lokal.
4. Meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dalam rangka
mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial.
5. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa
6. Mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat desa.
7. Meningkatakan pedapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes).

Dana Desa diprioritaskan untuk pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal
desa dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan kualitas hidup
masyarakat serta penanggulangan kemiskinan. Prioritas Dana Desa dialokasikan
untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat didasarkan atas kondisi dan potensi desa,
sejalan dengan pencapaian target RPJMDes dan RKPDes setiap tahunnya6

Pengelolaan ADD harus dilaksanakan secara terbuka melalui musyawarah desa dan hasilnya
dituangkan dalam Peraturan Desa (Perdes). Ketentuan tersebut menunjukkan komitmen dari
pengambil keputusan bahwa pengelolaan ADD harus mematuhi kaidah good governance yang

6
https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2951-dana-desa-pengertian,-sumber-dana,-
penyaluran-dana,-dan-prioritasnya.html

5
harus dilaksanakan oleh para pelaku dan masyarakat desa. Pengelolaan alokasi dana desa yang
telah diberikan oleh pemerintah agar sesuai dengan tujuannya seyogyanya perlu adanya
penerapan fungsi – fungsi manajemen pada setiap proses pengelolaan.

. Dalam beberapa situasi penggunaan Alokasi dana Desa ini rawan terhadap penyelewengan dana
oleh pihak yang seharusnya dipercaya oleh masyarakat dalam membangun desa menjadi lebih
maju dan berkembang. Di sinilah pentingnya peran masyarakat sebagai pengawas langsung dan
tidak lepas dari peran pemerintah kabupaten selaku pemberi dana untuk selalu memonitor
jalanya pembangunan di desa. Karena sebagian besar Alokasi Dana Desa diperuntukan bagi
pembangunan desa maka mulai darai proses perencanaan ADD, pengelolaan ADD, hingga
pelaporannya haruslah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga nantinya
diharapkan dengan dana ADD ini dapat menciptakan pembangunan yang merata dan bermanfaat
bagi masyarakat desa.

Bertitik tolak dari uraian diatas maka merupakan hal yang menarik untuk diangkat menjadi suatu
bahan penelitian dengan judul “Analisis Strategi pemerintah dalam mengoptimalkan alokasi dana
desa pada masa pandemi”. Dengan tujuan untuk mencari tahu bagaimana strategi pemerintah
desa dalam mengoptimalkan alokasi dana desa pada masa pndemi seperti sekarang ini.
harapannya dengan penelitian ini kita dapat menilai apakah strategi yang digunakan pemerintah
desa tersebut mempunyai tingkat ke efektifan yang baik dan bias menjadi contoh untuk
pemerintah desa yang lain.

6
C. Identifikasi dan batasan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masalah-masalah sebagai


berikut:
1. Kurang terbukanya perihal penggunaan alokasi dana desa dan untuk apa dana tersebut
digunakan
2. Kurang nya fungsi control dari masyarakat terkait musyawarah penggunaan alokasi
dana desa tersebut

Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang semula
direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data informasi yang di perlukan, maka
penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:

1. Tingkat ke efektivitasan strategi pemerintah desa dalam upaya penngoptimalan alokasi


daana desa

D. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi yang di gunakan pemerintah des batutegi dalam penggunaan alokasi
dana desa ?
2. Bagaimana tingkat ke efetivitasan alokasi dana desa selama 5 tahun terakhir ?

E. Tujuan penelitian

1. untuk mengetahui Apakah pemberitaan di media massa berpenngaruh dalam persepsi


masyarakat di desa Batu tegi?

F. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini ialah:

a. Secara Teoritis
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan bagi akademisi mengenai strategi pemeritah
desa dalam pengoptimalan alokasi dana desa

2. Sebagai kontribusi karya ilmiah selanjutnya yang akan melakukan kajian yang sama
di masa mendatang agar memudahkan peneliti yang lain.

7
b. Secara Praktis
1. Memberikan masukan dan informasi kepada masyarakat luas bagaimana sebenarnya
alokasi dana desa ini di jalankan oleh pemerintah desa

2. Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan wawasan kepada masyarakat


tentang peran masyarakat untuk dapat menjadi fungsi pengawas pemerintah dalam
menjalankan atau menyalurkan alokasi dana desa

G. Kajian terdahulu yang relevan

1. Skripsi yang berjudul “EFEKTIVITAS PERAN PEMERINTAH DESA DALAM


MENGALOKASIKAN DANA DESA MENURUT PERSEPEKTIF EKONOMI
ISLAM” karya DORA PRIMAPURNAMA BELAYA dalam penelitian nya
mengatakan bahwa Peran Pemerintah dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa
(ADD) terhadap Pembangunan di Desa Surabaya Ilir Kecamatan Bandar
Surabaya Kabuaten Lampung Tengah, dapat di lihat dari Musrembang yang
diadakan Tim pelaksanaan Alokasi Dana Desa (ADD) masih sangat kurang
efektif dalam hal Transparasi Dana Desa, Akuntabel atau PertangungJawaban
dalam melakukan Laporan PertanggungJawaban (LPJ), dan Partisipatif
Masyarakat Desa yang kurang serta tertib dan disimplimn Anggaran
2. Skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMERINTAHAN DESA DALAM
PENGELOLAAN ANGGARAN DANA DESA (ADD) (Studi kasus: Desa
Perkebunan Halimbe Kecamatan Aek Natas Kabupaten Labuhanbatu Utara Tahun
2015)” karya indrawan Hubungan pemerintah desa Perkebunan Halimbe dengan
pihak perkebunan PT. Scofindo berjalan cukup baik. Pemerintah desa Perkebunan
Halimbe selalu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manajer perusahaan
PT.Scofindo terkait aktifitas pemerintahan desa yang sedang berjalan, hubungan
yang baik ini dapat terlihat dengan terlaksananya pengelolaan Anggaran Dana
Desa (ADD) Tahun anggaran 2015 di desa Perkebunan Halimbe dengan baik,
tanpa adanya benturan kebijakan antara pemerintahan desa Perkebunan Halimbe
dengan kebijakan perusahaan PT.Scofindo

8
3. Dalam skripsi “PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA BERBASIS E-
GOVERNMENT” karya Eka Susanti Berdasarkan hasil penelitian, dapat
disimpulkan beberapa Pengelolaan Alokasi Dana Desa berbasis E-goverment:
1. Perencanaan siskeudes digunakan untuk memperoleh informasi data tentang
Renstra Desa, RPJMDesa dan RKPDesa.
2. Pelaksanaan siskeudes digunakan untuk proses penyusunan APBDesa. Sebelum
menginput data ke dalam aplikasi siskeudes, pemerintah desa harus menetapkan
RAB (Rancangan Anggaran Biaya), seluruh pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan ADD dapat dipertanggungjawabkan dengan penyampaian
informasi secara transparan.
4. Dalam skripsi yang berjudul “STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI DANA DESA SEBAGAI UPAYA PENGENTASAN
KEMISKINAN” karya WULAN BUDININGSIH Berdasarkan analisis yang telah
diuraikan diatas, pada bab-bab sebelumnya dan berbagai literatur dan penelitian di
lapangan mengenai strategi pemberdayaan masyarakat melalui dana desa dalam
upaya menanggulangi kemiskinan di Desa Melung Kecamatan Kedungbanteng,
menyimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat di Desa Melung sebelum
adanya dana desa memang kurang, sekalipun ada belum mampu dirasakan oleh
masyarakat secara umum, dan keadaan infrastruktur desa masih sangat kurang,
seperti jalan, jembaran dan pembangunan desa yang lainnya, karena terbatasnya
dana. Setelah adanya kucuran dana desa, pembangunan sudah dirasakan secara
merata, seperti pembuatan jalan maupun perbaikan jalan desa, irigasi, talud.
5. Dalam skripsi yang berjudul” TATA KELOLA DANA DESA PADA MASA
PANDEMI COVID-19 DI DESA SUMBERMULYO KECAMATAN
BAMBANGLIPURO KABUPATEN BANTUL, DIY” karya SONIA APRIAN
dalam penelitian nya beliau meneliti tentang pengalokasian dana desa yang
sebagian besar di bagikan dalamm bentuk BLT kepada warga desa yang secara
menyeluruh mendapat bantuan sebesar 300 ribu rupiah

9
H. Metode Penelitian

1. Jenis dan Sifat Penelitian


a. Jenis Penelitian
Di lihat dari jenisnya, penelitian ini adalah lapangan atau “ Field research”,
penelitian lapangan dilakukan dalam kancah kehidupan yang sebenarnya, penelitian
lapangan pada hakikatnya merupakan metode untuk menemukan secara khusus dan
realistis apa yang tengah terjadi pada suatu masyarakat. Penelitian lapangan
umumnya bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis dalam kehidupan
sehari-hari.7

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang dilakukan di Desa Pengandonan di


Kecamatan Kisam Ilir.

b. Sifat Penelitian
Di lihat dari sifatnya, penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yaitu jenis penelitian
yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial atau
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu penomena atau
kenyataan sosial, dengan jalan mendeskrifsikan sejumlah variabel yang berkenan
dengan masalah dan unit yang diteliti atau sebagai prosedur dengan menggambarkan
atau melukiskan keadaan sebjek/objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. 8

DAFTAR PUSTAKA

sesra,budio, "strategi manajemen sekola".jurnal menata,vol.2,no. 2,juli-desember 2019. hal.58

7
Kaertini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju 1996), Hal. 32.
8
Hadari Nawaw, Metode Penelitian Bidang Sosial. (Yogyakarta: Gama Press, 1987), Hal. 63

10
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2951-dana-desa-
pengertian,-sumber-dana,-penyaluran-dana,-dan-prioritasnya.html

Kemenkes.go.id

Badrudin, Rudy. (2012). Ekonomika Otonomi Daerah. Yogyakarta. Hal..45

https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/bukittinggi/id/data-publikasi/artikel/2951-dana-desa-
pengertian,-sumber-dana,-penyaluran-dana,-dan-prioritasnya.html

Kaertini Kartono, Pengantar Metodologi Riset Sosial, (Bandung: Mandar Maju 1996), Hal. 32.

Hadari Nawaw, Metode Penelitian Bidang Sosial. (Yogyakarta: Gama Press, 1987), Hal. 63

11

Anda mungkin juga menyukai