Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu penentu dari tingkat martabat Negara adalah bagaimana

pendidikan di Negara itu dapat dinikmati dengan baik oleh warga

negaranya secara menyeluruh dan pendidikan menjadi peranan penting

dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terdapat dalam

Undang-Undang RI no. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional,

menjelaskan bahwa : "Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

dididk secara aktif mengembangkan potensi dirinya memiliki spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan

Negara.

Anak merupakan bagian dari bangsa ini, dan Negara mempunyai

tanggungjawab dalam mensukseskan pendidikan dengan cara yang

sesuai dengan tingkat perkembangannya yaitu memaksimalkan semua

aspek perkembangan dari aspek kognitif, bahasa, afektif, psikomator,

sosial dan seni . dan pada akhirnya setiap orangtua senantiasa

mendambakan anaknya tumbuh menjadi anak yang cerdas baik secara

lahir maupun batin, Pendidikan anak usia dini yang seharusnya menjadi

prioritas, pada kenyataannya masih banyak anak-anak yang belum

1
menikmati pendidikan prasekolah disebabkan beberapa faktor, sehingga

pada waktu masuk akademik masih banyak anak-anak yang belum

mengenal hurup, angka, maupun berbagai keterampilan lainnya, sehingga

anak-anak tersebut mengalami keadaan yang sangat memprihatinkan

dibandingkan teman-teman seusianya yang sudah sekolah di PAUD, baik

formal maupun non formal.

Keadaan ini tergambar jelas pada latar belakang didirikanya Pos

PAUD Asoka terletak di RW 15 berada di wilayah Perumnas 3,

Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, dengan

jumlah KK 710, jumlah ibu hamil 11, dan jumlah balita 191 , Dari 10 RT

(RT1-10).

Pos PAUD Asoka terbentuk atas dasar prakasa untuk memfasilitasi

anak anak usia dini yang belum mendapat kesempatan untuk mengikuti

pendidikan anak usia dini. Di wilayah RW 015 , Kelurahan Aren Jaya

hanya ada 1 lembaga PAUD (TK Al-Barkah) tetapi belum bisa

menampung anak-anak usia dini untuk menikmati pendidikan di TK formal

disebabkan 2 Faktor :

1. Kondisi ekonomi orang tua/kaum marjinal, yang mengakibatkan

mereka tidak mampu menyekolahkan anaknya ke PAUD Formal yang

biayanya tidak terjangkau untuk kalangan menengah kebawah,

sehingga banyaknya anak usia dini (2-6) yang tidak bersekolah, baik

warga disekitar perumahan dan khususnya warga perkampungan

yang bersebelahan dengan perumahan dimana Pos PAUD Asoka

2
Berada, dan hanya memiliki 1 Program yaitu Posyandu. (Pos

pelayanan terpadu bagi anak balita dan ibu hamil), 25% warga di RW

13 pekerjaannya sebagai buruh cuci, sopir, tukang bangunan, ojek

motor dan pedagang ) yang penghasilannya tidak menentu, dan

banyak anak yatim yang sudah seharusnya mengenyam pendidikan.

2. Kurang pemahaman orang tua yang mempunyai balita , bahkan ibu

hamil, tentang berbagai stimulus/rangsangan dan pentingnya

pengetahuan anak usia dini dari dalam kandungan sampai anak

tersebut lahir dan berbagai perkembangan lainya yang sangat

mempengaruhi tumbuh kembang anak, gizi, kesehatan, perlindungan

anak dan peran serta orang tua dalam pengasuhan yang baik dan

benar, sangat terbatas.

Masih banyak warga yang beranggapan. bahwa masuk sekolah itu

dimulai usia 5-6 Tahun atau langsung masuk Sekolah Dasar, tampa

dibekali berbagai stimulus atau rangsangan yang optimal, sehingga pada

waktu anak tersebut masuk sekolah, timbul rasa cemas dan tidak nyaman.

Berbagai contoh yang sudah jelas tergambar jelas dari kasus

warga, bahwa banyak anak-anak usia remaja, yang kurang mendapatkan

pengasuhan yang baik, dan tidak mendapatkan pendidikan sejak dini yang

mencakup 5 aspek perkembangan juga karakter, ditambah pengaruhi

lingkungan, terjebak pada kenakalan remaja, narkoba dan pernikahan

dini. Yang segera harus segera diberikan jalan keluar.

3
Dengan berbagai impormasi data Posyandu, bahwa anak usia 2-6

Tahun yang belum terlayani program pendidikan anak usia dini 160 anak

usia 0-6 tahun (Tahun 2002) maka hal tersebut menjadi perhatian

khusus baik dari pihak PKK Rw 15 maupun Kelurahan Aren Jaya. Untuk

menciptakan wadah pendidikan sekaligus penyuluhan dan pembinaan

bagi orang tua yang mempunyai anak uusia 0-6 Tahun, juga kesehatan,

gizi dan pemberian berbagai keterampilan dan dapat diterima diberbagai

golongan, agama dan ras budaya yang beragam. Tetapi berkwalitas

dengan biaya terjangkau, bahkan bisa menampung anak-anak yatim atau

yang memang harus dibantu.

Peranan pengelola juga guru-guru dapat meyakinkan betapa

pentingnya pendidikan sejak dini, juga pemberian berbagai penyuluhan

atau pembinaan kepada orang tua yang mempunya balita juga ibu hamil,

upaya ini dapat dilakukan dengan seatu pendekatan strategi bagaimana

dalam mencerdaskan masyarakat, guru-guru, pengelola, juga anak usia

dini. Dengan sarana, pembiayaan murah, tetapi bermanfaat baik untuk

orang tua, masyarakat juga AUD.

Untuk menunjang semua kegiatan pendidikan atau pembelajaran

yang semaksimal mungkin pada anaknya maka para orangtua juga

mendapat pendidikan kewirausahaan di Paud Asoka. Berbasis

Kewirausahaan maka para orangtua dapat berkreasi serta melakukan

inovasi secara optimal dengan mewujudkan gagasan-gagasan baru

4
menjadi kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya sehingga dapat

membiayai semua kegiatan penunjang pendidikan lebih cepat .

Cara menerapkan melalui “Implementasi Pengelolaan Paud

Dalam Meraih Kemandirian Melalui Peran Kewirausahaan Dan

Kemitraan” judul karya tulis ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas diambil sebuah akar permasalahan

dalam penulisan karya tulis ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah Konsep Strategi Impementasi Pengelolaan PAUD

yang berbasis kewirausahaan dalam memenuhi semua kegiatan

pendidikan anak usia dini .

2. Bagaimanakah keinovasiannya sehingga dapat menarik kemitraan

dalam pengembangan Pos PAUD Asoka.

3. Kendala apa sajakah yang mungkin dapat muncul dalam

mengimplementasikan Strategi Pengelolaan PAUD Asoka pada

masyarakat disekitar dalam program kegiatan Pos PAUD .

4. Faktor pendukung apa saja yang dipergunakan untuk

mengimplementasikan Program kegiatan dalam satu wadah di pos

PAUD Asoka.

5
C. Maksud dan Tujuan

Karya tulis ini disusun dengan maksud dan tujuan yang ingin dicapai

dalam penulisan sebagaimana berikut.

1. Mendeskripsikan Strategi Implentasi pengelolaan PAUD Berbasis

Kewirausahaan pada masyarakat sekitar untuk dapat diterima oleh

seluruh masyarakat RW 15 dan wilayah kelurahan Aren Jaya

2. Mendeskripsikan keinovasian Strategi yang digunakan untuk

menarik perhatian masyarakat juga kemitraan dalam pelaksanaan

kegiatan Program Pos PAUD

3. Mendeskripsikan kendala apa sajakah yang mungkin dapat muncul

dalam mengimplementasikan strategi Pengelolaam Pos PAUD

Asoka

4. Mendeskripsikan faktor pendukung apa sajakah yang dipergunakan

untuk mengimplementasikan. Strategi Impementasi Pengelolaan

PAUD berbasis Kewirausahaan (Intreprenuership)

D. Manfaat

1. Kegunaan Teoritis

a. Dengan harapan bisa memberi informasi dan latar belakang

didirikan Pos PAUD Asoka yang dapat digunakan sebagai

sumber pengetahuan serta menambah wawasan keilmuan

dalam dunia pendidikan pada umumnya. Juga memberi

berbagai pengetahuan tentang pentingnya pendidikan

6
Kewirausahaan dan juga keterampilan bagi orang tua dalm

menunjang perekonomian keluarga.

b. Menambah wawasan tentang pentingnya bentuk strategi yang

bervariasi dan berusaha mengoptimalkan seluruh potensi

perkembangan anak terutama untuk melejitkan potensi

kecerdasan anak. Dengan melakukan pembaharuan-

pembaharuan dalam pelaksanaan pendidikan khusunya bagi

anak usia dini dengan sarana dan prasarana terbatas yang

berada DI Pos PAUD Asoka dengan layanan lainnya.

2. Kegunaan Praktis

Hasil ini dapat berguna bagi:

a. Orang Tua dan masyarakat sekitar

b. Memberikan wadah pendidikan dan pelayanan yang

menyeluruh ,baik untuk anak dan orang tua, yang murah tetapi

memberikan berbagai pelayanan yang berkwalitas. Dan

didukung semua pihak-pihak terkait. Sehingga memudahkan

untuk berkembang dalam berbagai kegiatan dan memberikan

berbagai inovasi baru.

c. Memberikan sumbangan pengetahuan tentang suatu lembaga

yang menerapkan program terpadu dengan menggunakan

model pengembangan Sentra dan Lingkaran yang masih

banyak belum menggunakan Model tersebut di PAUD sebagai

sesuatu yang berbeda dalam dunia pendidikan anak usia dini

7
khususnya Pos PAUD, yang mampu meningkatkan kwalitas

atau mutu pendidikan dimana dapat meningkatkan hasil belajar

anak dan meningkatkan prestasi belajar anak lebih optimal. Dan

berbagai pengetahuan bagi orang orang tua tentang pentingnya

pendidikan dan kesehatan melalui BKB dan Posyandu dengan

pemberian penyuluhan dan keterampilan kepada orang tua dan

ibu hamil yang berada di lingkungan PAUD Asoka.

d. Merubah image/pandangan masyarakat tentang keberadaan

Pos PAUD dan tidak lagi memandang sebelah mata untuk

menyekolahkan anaknya di PAUD, hal ini disebabkan berbagai

prestasi baik lembaga, kader, guru, pengelola, dengan sarana,

guru-guru dan biaya murah sangat sulit tanpa pembuktian dan

hasil karya nyata dari lembaga dan berbagai perubahan. Dan

inovasi.

e. Guru

Memberikan tambahan pengetahuan bagi para pendidik

khususnya pendidikan anak usia dini yang latar belakang dari

kader Posyandu dan PKK. berusaha mengembangkan berbagai

pengetahuan melalui akademik, seminar,dan berbagai

pelatihan-pelatihan Pendidikan Anak Usia Dini, demi kemajuan

PAUD Asoka.

8
f. Pengelola

Pengakuan dari BAN-PNF terhadap Paud Asoka yang

terakreditasi Baik, memberikan tambahan pengetahuan dalam

rangka peningkatan kualitas, akuntabilitas atau mutu

pendidikan,dalam penerapan inovasi baru dalam kegiatan

pembelajaran guna meningkatkan motivasi belajar anak

khusunya pendidikan Anak Usia Dini, agar terjadi pembaharuan

dalam pembelajaran yang selama ini sudah terbiasa dilakukan.

Melalui berbagai pengetahuan melalui Akademik (S1 PAUD),

seminar, pelatihan dan aktif dalam berbagai kegiatan organisai

demi kemajuan Lembaga.

9
BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Strategi Implementasi Pengelolaan PAUD Berbasis Intrepenuer

Strategi sering diartikan sebagai cara, taktik atau siasat untuk

mencapai suatu dalam suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Hal ini

sejalan dengan pendapat J. R. David (dalam Wina sanjaya : hal. 124)

yang mengungkapkan bahwa strategi diartikan sebagai a plan, menthod,

or series of activities designed to achieves a particular educational goal.1

Dengan demikian strategi didefinisikan suatu rencana yang berisi

penyusunan materi kegiatan yang dirancang agar dapat mencapai tujuan

pembelajaran.

Stategi impelmentasi PAUD berbasis Kewirausahaan, adalah cara

yang digunakan sebagai pendekatan strategi yang dilaksanakan di Pos

PAUD Asoka dalam sebuah lembaga yang memiliki wadah beberapa

program terpadu dengan melibatkan, BKB dan PKK setempat.

Tilaar (2012) menjelaskan bahwa untuk mempersiapkan para

siswa di Indonesia masuk dalam dunia kerja, pendidikan wirausaha

(entrepreneur) diperlukan dalam kurikulum nasional.

Manusia entrepreneur tidak muncul di perguruan tinggi, tapi harus

dimulai sejak pendidikan anak usia dini. Pendidikan kewirausahaan

sebetulnya sudah cukup lama digagas. Sejumlah perguruan tinggi telah

1
Sanjaya, Wina. 2006 Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2006

10
membentuk dan menerapkan kuliah kewirausahaan sejak beberapa tahun

silam, sejumlah sekolah menengah juga melakukan hal yang sama. Tetapi

kelahiran wirausaha di Indonesia dirasakan masih jauh dari harapan.

Kondisi tersebut menimbulkan sebuah tanda tanya besar, bagaimanakah

seharusnya pendidikan yang diberikan kepada siswa agar mereka dapat

tumbuh menjadi wirausaha yang berkarakter?

Lebih lanjut lagi, Tilaar (2012) mengatakan bahwa salah satu

kelebihan sistem pendidikan barat adalah kemampuannya mendorong

lahirnya kreativitas peserta didik. Tidak hanya itu, lembaga pendidikan

juga melahirkan peserta didik yang kritis. Kreatif dan kritis, itulah dua

elemen terpenting yang didapatkan setiap peserta begitu lepas dari

lembaga pendidikan formal. Tak heran jika tanpa kurikulum wirausaha

pun, lembaga pendidikan secara aktif menjadi pemasok pengusaha-

pengusaha baru. Sebaliknya, strategi pembelajaran di Indonesia tidak

memungkinkan lahirnya wirausaha baru sesuai harapan. Penyebabnya,

karena strategi pembelajaran kita masih sangat condong pada strategi

pedogagi. Pedagogi adalah sebuah sistem pengajaran yang menjadikan

guru sebagai pusat sumber dan sumber utama yang memberikan ide-ide

dan contoh, di mana peserta didik diposisikan sebagai gelas kosong yang

hanya dapat diisi oleh sang guru. Pada sistem ini, hampir tidak mungkin

dapat terlahir peserta didik yang memiliki kreativitas tinggi, sebab mereka

sepenuhnya tergantung kepada guru.

11
Menurut Fajar (dalam St Rodlyah: hal.3), (manajemen berbasis

sekolah pada dasarnya berbasis masyarakat yaitu pemberdayaan sistim

pendidikan dalam masyarakat dengan agenda; (1) memobilisasi

sumberdaya setempat maupun luar dalam rangka peningkatan peran

serta masyarakat untuk berpartisipasi lebih besar dalam perencanaan ,

pelaksanaan, dan evaluasi dalam penyenggaraan pendidikan,(2)

peningkatan rasa kepemilikan masyarakat terhadap sekolah3) mendukung

masyarakat khususnya orang tua untuk mengambil peran yang jelas

dalam penyenggaraan pendidikan dan (4) mendorong peran serta

masyarakat dalam mengembangkan inovasi kelembagaan, dengan kata

lain merupakan pengelolaan sekolah yang bertujuan mengembalikan

sekolah kepada stakeholder asli yaitu masyarakat.2

Dari Uraian diatas diperjelas bahwa peran masyarakat sangat

dibutuhkan dalam pendidikan, khususnya untuk anak usia dini, Pendidikan

anak usia dini pada hakikatnya merupakan intervensi dini dengan

memberikan rangsangan edukasi yang tepat sesuai perkembagan anak

(Hapidin,1999 : h. 10), tempat yang tepat dalam pemberian stimulus

adalah PAUD.,Selain pengeloaan dibutuhkan juga berbagai stimulus

sesuai kebutuhan anak.3

UU NO. 23 Tahun 2002 Pasal 9 Ayat 1 Tentang Perlindungan

Anak dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan

2
St.Rodliyah. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan
perencanaan di sekolah: Pustaka belajar, 2012
3
Hapidin. Model-Model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Ghiyats Alfiani
Press, 1999

12
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasan sesuai minat dan bakatnya.4

Selain kebutuhan pendidikan dibutuhkan juga peran masyarakat

khususnya orang tua yang mempunyai anak usia dini, baik pola asuh

maupun hak-hak anak dalam kehidupan, hal ini peranan BKB, Bina

keluarga Balita mempunyai peranan yang sangat penting dalam

pengasuhan dan penyaluran pendidikan sesuai kebutuhan anak.

Suparman Sumohamijaya istilah wirausaha sama dengan istilah

wiraswasta. Wiraswasta berarti keberanian, keutamaan dan keperkasaan

dalam memenuhi kebutuhan serta memecahkan permasalahan hidup

dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri (Sumohamijaya, 1980: 115).

Pengelolaan dan strategi dalam pengembangan Sarana dan

prasarana dilingkungan PAUD juga akan berpengaruh dalam

keberhasilan pembelajaran yang dilakukan (fors dan Wortham, 1988)

dalam Soemantri (1955 :Soemantri , 216), dengan lingkungan yang aman,

nyaman, menarik tentunya akan menjadikan anak betah disekolah,

kebaradaan Pos PAUD dengan menggunakan sarana dan prasarana

yang disediakan masyarakat tentu saja memerlukan berbagai inovasi dan

pengembangan, sehingga strategi untuk mengembangan membutuhkan

berbagai peranan masyarakat dan pemerintah dalam pelaksanaanya.5

4
Departeman Pendidikan Nasional, 2006 : h. 1
5
Soemantri Padmonodewo.1995. Pendidikan Prasekolah. Jakarta:

13
1. Pos PAUD Asoka Holistik dan Integratif (Paud Kemas) dengan

Kemitraannya.

Program yang dilaksanakan di Pos PAUD Asoka adalah berbagai

pelayanan yang holistic dan terintegrasi dengan beberapa layanan

a. Posyandu (Pos pelayanan terpadu) yang dibentuk pada Tahun

1998 dengan pelayanan, penimbangan, imunisasi, pemerikasaan

ibu hamil .

b. BKB (Bina Keluarga Balita) yang dibentuk pada Tahun 2013

pemberian berbagai penyuluhan pembinaan, baik mengenai

tumbuh kembang anak, disiplin, pola asuh, gizi seimbang dan

kesehatan dilakukan setiap 1 Bulan dua kali. 2 Minggu petama

penyuluhan dan shering, Minggu ke dua pembria keterampilan

c. PAUD adalah pemberian berbagai rangsangan/stimulus yang

diberikan kepada anak usia 0-6 Tahun mencakup 6 aspek

perkembangan, ketrampilan hidup dan karakter.

Seperti diungkapkan dalam Undang-Undang (UU) Nomor 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional telah

mengamanatkan dilaksanakan pendidikan kepada seluruh rakyat

Indonesia sejak usia dini, yakni sejak anak dilahirkan disebutkan

secara tegas dalam undang-undang tersebut bahwa pendidikan

anak usia dini ( PAUD ) adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

14
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut (pasal 1, butir 14).

Seperti kita ketahui pada usia enam tahun pertama yang

sangat penting dalam kehidupan anak merupakan penentu

keberhasilan seseorang, ( menurut guru besar UNJ Prof.

Dr.soedijarto) dan berbagai penelitian pada era 1990-an, bahwa

direntang masa itu kecerdasan intelektual, emosional, dan social

terbentuk 80-90 persen otak terbebentuk pada masa itu melalui

kegiatan bermain sambil belajar. Pembinaan sumber daya manusia

juga tergantung pada PAUD, sebab bangsa yang bagus harus

memiliki generasi cerdas, fisiknya fit dan mentalnya stabil.

PAUD merupakan tempat yang cocok dalam pengembangan

berbagai kecerdasan melalui berbagai stimulus dan rangsangan

yang diberikan.disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Gambar 1. Peserta Didik dan Pendidik PAUD ASOKA

15
d. Kesehatan, Kegiatan yang dilaksanakan di Pos PAUD Asoka

memberikan pelayanan kesehatan yang dilakukan 1 Tahun dua kali

pertemuan, bekerja sama denga PUSKESMAS, pemeriksaan

umum, maupun THT.

Gambar 2. Pemeriksaan Kesehatan Peserta Didik

e. Gizi, pemberian makanan tambahan merupakan kepedulian

lembaga kepada warga belajar di Pos PAUD Asoka, Orang tua

merupakan mitra yang mempunya peranan penting dalam kegiatan

ini. Dimana pemberian gizi dilakukan 1 bln 2 kali,

16
Gambar 3. Pemberian Gizi Peserta Didik

f. Instansi atau perusahaan, bagian Mitra kerja yang membantu

program program Paud Asoka, dengan bekerjasama dalam

pengembangan kompetensi guru tanpa mengandalkan bantuan dari

pemerintah.

g. Perkotaan, Pos PAUD Asoka merupakan bagian dari Provinsi

Jawa Barat yang terdiri dari 27 Kota Kabupaten, , sedangkan

letaknya diperumahan Perumnas RW 15 Kelurahan Aren Jaya,

Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi dan berada diwilayah

perkotaan. Penduduk diwilayah Pos PAUD Asoka lebih banyak

pendatang baik dari berbagai kota Jawa Barat maupun dari seluruh

Indonesia, dengan bergai ragam budaya, bahasa dan agama.

Karena tidak terlalu jauh letaknya dari Jakarta ibukota Negara

Indonesia.

17
BAB III

METODE DAN PROSEDUR KERJA

A. Strategi Pemecahan Masalah

1. Strategi Pengelolaan

Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah untuk mengatasi

permasalahan kaitannya dengan program PAUD Asoka dapat dikatakan

menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat (swadaya masyarakat)

dimana dalam konsep tersebut terdapat 4 (empat) pokok strategi yang

dilakukan antara lain: 1 Perencanaan, 2. Administrasi, 3. Pelayanan

Pendidikan 4. Penilaian dan evaluasi.

Berdasarkan 4 perencanaan tersebut didasarkan pada:

a. Apakah Sarana prasarana yang murah dengan biaya yang murah

tetapi keamanan dan kenyaman terjamin?

b. Bagaimana Penerimaan masyarakat dalam membantu

terbentuknya lembaga/swadaya dan bantuan dari berbagai intasi

baik pemerintahan maupun masyarkat ikut terjun langsung dalam

pelaksanaan?

c. Apakah masyarakat dapat menerima keberadaan lembaga dengan

pendidik dari kalangan masyarakat yang tidak mempunyai

kopetensi sebagai pendidik?

d. Administrasi kelengkapan buku-buku, permainan yang dapat

menunjang pelayanan pendidikan masih terbatas.

18
e. Mungkinkah dengan berbagai program dapat tercapai dalam satu

lembaga, dengan kondisi diatas?

2. Kendala yang Dihadapi

a. Belum tersedia sarana dan Prasarana yang memadai

b. Kurangnya ketrampilan dan kreatifitas para guru dan tenaga

pendidikan.

c. Pembiayaan untuk biaya Operasional dan materi pendukung

pembelajaran

3. Langkah Pelaksanaan

Strategi Implementasi pengelolaan PAUD holistik dan Integratif di

Paud Asoka, merupakan gagasan dalam mencari solusi dalam

pemecahan permasalahan yang terjadi baik dalam manajemen Paud yang

melibatkan pengurus, guru, peserta didik, orang tua maupun kemitraan

yang dapat membantu terlaksananya program perencanaan lembaga

sekaligus holistic dan integratif dalam pelayanan lainnya . Penerapan

Program Kewirausahaan dan Kemitraan dipusatkan pada masyarakat

ekonomi kebawah, yang mempunyai anak usia sekolah, tetapi tidak

menutup kemungkinan bagi warga yang mampu ikut berpartisipasi dalam

kegiatan ini.

4. Konsep Impementasi Pengelolaan PAUD dan kewirausahaan

Lembaga PAUD Asoka, mencari peluang peluang untuk memenuhi

kebutuhan pembelajaran dengan melalui berbagai inovasi tanpa

memperhatikan sumber daya yang ada. Artinya berusaha mencari sumber

19
daya dari tempat lain, konsep ini mempunyai tujuan untuk mewujudkan

kemampuan para guru dan orang tua murid dalam menghasilkan

kemajuan dan kesejahteraan di PAUD Asoka. Sikap atau karakter

wirausaha anak didik juga diterapkan sejak dini. , Pembelajaran Sikap

jujur, selalu ingin maju, rasa percaya diri, kesabaran, bekerja keras dan

disiplin adalah bentuk karakter kewirausahaan atau Intreprenurship.

B. Alat pengambilan Data

1. Pengambilan data menggunakan berbagai masukan, melalui

berbagai pertemuan baik ditingkat RT maupun RW, juga

wawancara dengan warga, yang mempunya anak balita dan tidak

terlayani di PAUD Formal, juga warga sekitar yang peduli dengan

pendidikan anak usia dini.

2. Dari hasil tersebut diambil kesimpulan, bahwa kegiatan pendidikan

dipusatkan pada anak usia dini, dan yang lebih diutamakan

pembinaan pada orang tua yang mempunyai anak balita lanjutan

dari Program Posyandu yang sudah lebih dulu ada. Hal ini

berkaitan dengan kurang pemahaman warga tentang pentingnya

pendidikan anak usia dini baik pemberian stimulus, pola asuh,

disiplin, perlindungan anak, gizi dan kesehatan.

3. Keputusan bersama dan mufakat akhirnya pembentukan program

lanjutan dari Posyandu adalah BKB (Bina Keluarga Balita) yang

ditujukan pada orang tua yang mempunyai balita dan ibu hamil,

20
disebabkan kegiatan BKB selain pembinaan kepada orang tua

juga pemberian stimulus kepada anak-anak usia dini. Orang tua

merupakan yang orang yang terdekat dengan anak, sehingga

berbagai masukan, shering juga berbagai rangsangsang dapat

diberikan sedini mungkin kepada anak usia dini, sehingga

diharafkan anak-anak tumbuh sehat, baik jasmani maupun

rohani.

Melalui berbagai pendekatan akhirnya terbentuk BKB dengan

biaya dan subsidi mengandalkan dari warga.

4. Program Peduli Pendidikan yang diusung oleh Paud Asoka

bermitra dengan semua guru dan orangtua dari Bina keluarga

Balita maupun Paud. Dengan tujuannya adalah meningkatkan

insentif para guru dan orangtua dengan melakukan berbagai

kegiatan kreatif. Pembinaan berkerja sama dengan Mitra seperti

Lotte Mart dan Inaco.

21
Tabel 1
Diawali pembentukan Program Peduli Pendidikan Paud Asoka
No Perencanaan kemitraan Pembiayaan
1 Sarana prasarana (Tempat Menggunakan Swadaya
untuk kegiatan) secretariat RW dan Masyarakat
tanah Posos PASUM
seluas 500m2
2 Membuat konsep kerja;
1. Membentuk susunan PAUD dan OrangTua
pengurus BKB
2. Buku-buku administrasi Sumbangan awal dari
Kelurahan/PLKB Swadaya
3. Pembinaan dan pelatihan  PLKB kelurahan, Masyarakat
organisasi (kader-kader) P3AKB selama 3
Bulan.
 BKKBN 1 hari
 Diklat Berjenjang

3 Surat ijn /SK Dari Kelurahan -


3 Peserta PAUD yang Impormasi: -
mempunyai anak usia 0-6 Seluruh warga RW 015,
Tahun (warga RW 15,Aren Aren Jaya
Jaya ) berjumlah 45 diawal
kegiatan pembelajaran
4 Biaya operasional Subsidi RT1-10 (selama untuk
6 Bulan ) pemberian
makanan bergizi
bagi anak-anak
dari peserta
PAUD dan BKB

22
1. Identifikasi

Pada tahapan ini pengurus /pengelola melakukan proses

identifikasi untuk mengetahui permasalahan yang muncul dalam

permasalahan.

a. Peserta PAUD dan BKB semakin bertambah,otomatis anak-

anak yang dibawa dalam kegiatan tersebut mendapat

pembelajaran dari kader-kader BKB (kader inti dan kader bantu,

digolongkan berasarkan usia. Pertemuan frekwesi untuk PAUD

5 hari dalam seminggu sedangkan BKB 1 Bulan 1 kali. Juga

bertambah.

b. Permasalahan ke dua muncul dengan jumlah peserta semakin

bertambah, otomatis sarana, dan sarana juga khususnya

administrasi (buku-buku, media untuk anak) semakin

bertambah. Tuntutan orang tua anak-anak usia sekolah

mendapat tambahan frekwensi waktu /Jampel.

c. Permasalahan ketiga adalah bagaimana mencari inovasi agar

Lembaga PAUD Asoka mempunyai Mitra Usaha untuk

menunjang Program Peduli Pendidikan.

2. Refleksi

Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pelaksanaan

kegiatan. Refleksi meliputi seluruh aspek pelaksanaan. Dari,

peserta, sarana, dan prasarana, kegiatan yang dilakukan dll. Hal

yang kurang, diperbaiki secara terus menerus, kekuatannya

23
dipertahankan, sekaligus ditingkatkan secara intensif pertemuan

dengan pengurus terkait.

3. Monitoring dan Evaluasi dilakukan 3 Bulan setelah

Pelaksanaan

a) Evaluasi Mandiri. Sesama pengurus mengadakan evalusi

dengan jumlah yang semakin bertambah dan tuntutan orang tua

untuk pendidikan anak usia dini yang mengharafkan dibentuk

tersendiri, dan frekwensi pertemuan anak ditambah.

b) Monitoring dari RT 1-10, PKK dan masyarakat atas kemajuan

dan respon masyarakat dengan terbentuknya Program Peduli

Pendidikan.

c) Pelatihan kader baik mengikut sertakan yang dilakukan

kelurahan, kota dan mengadakan pelatihan mandiri/biaya

mandiri (Diklat Berjenjang), dirasa mulai berkembang dalam

pemberian rangsangan kepada anak usia dini.

d) Prasarana dalam kegiatan anak-anak terbatas, sehingga

membutuhkan berbagai APE baik dalam maupun luar.

C. Pengolahan dan Penganalisisan Data

Pengolahan dan penganalisisan data melalui proses trianggulasi

yang berarti dalam melihat suatu fenomena dari berbagai sumber data

dan dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data.

dikomparasikan kondisi berbagai peningkatan sebelum dan sesudah

24
menerapkan Strategi Jika ada kemajuan dan keberhasilan melalui

strategi tersebut, akan terus meningkatkan ke program selanjutnya.

D. Alur Berpikir

Gambar 4. Langkah Pelaksanaan

PERENCANAAN

1. Pertemuan PKK
2. Pertemuan Warga RT 01 - 15

Gambar 5. Perencanaan Program

ADMINISTRASI

1. Surat Izin Warga


2. Pembentukan Pengurus
3. Pembiayaan
4. Program Yang Sudah Ada Dikembangkan
5. Pelaksanaan

Gambar 6. Pelayanan Pendidikan

25
Gambar 7. Grafik Kerjasama dengan Mitra Kerja

1. Barometer keberhasilan

a. Meningkatnya jumlah siswa dan peserta PAUD dan BKB

b. Meningkatnya kopetensi pendidik dan tenaga kependidikan

c. Menambah sarana prasarana

d. Memfaatkan media dalam pembelajaran dalam pengembangan

APE bahan daur ulang. Dengan biaya murah dan kreatifitas

pendidik dan anak-anak warga belajar.

e. Diakui keberadaan Pos PAUD dimasyarakat (tidak memandang

sebelah mata keberadaan Pos PAUD)

f. Dapat mengembangkan Model Pendidikan

g. Satu lembaga dapat mengembangkan beberapa program

kegiatan

h. Prestasi lembaga, pengelola dan pendidik.

i. Kewirausahaan yang dilakukan oleh Orangtua peserta didik

26
Tabel: 2
Pembentukan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini Asoka tahun 2013)
No Perencanaan kemitraan Pembiyaan
1 Sarana prasarana Menggunakan secretariat -
(Tempat untuk kegiatan) RW . dan tanah Posos
PASUM seluas 500m2
(secretariat, lapangan, kebun
toga, gizi) ijin warga
2 Membuat konsep kerja;  Pengurus BKB Per siswa
a. Membentuk susunan  Iuran Swadaya orang tua Rp 55.000,-/dan
pengurus siswa/bagi orang tua yang tidak sama
b. Buku-buku mampu tergantung
administrasi  APE, hadiah lomba BKB kepada
c. APE luar dan iuran dari swadaya kemampuan
d. APE dalam orang tua/orang tua yang orang tua,
mampu’ melalui subsidi
e. Ijn ,SK  Ijin warga, SK dari silang
Kelurahan/2005 dan Dinas
Pendidikan 2007 Subsidi

f. Bergabung dengan  HIMPAUDI/2007. Posdaya BP3AKB, Dinas


organisasi Pendidikan,

g. Kopetensi pengelola  Pelatihan dan seminar STAI Banisaleh,


dan guru Organisasi, Akademik dan HIMPAUDI dan

Pemerintahan mandiri

3 Peserta PAUD dan BKB Impormasi: -


yang mempunyai anak PKK RT 1-15 dan Majelis
usia 0=6 Tahun (warga Taklim
RW 13 ) berjumlah 45
diawal kegiatan

27
4 Biaya operasional Iuran orang tua

Tabel: 3
Program Peduli Pendidikan Paud Asoka Dengan Kemitraannya
No Fokus Sasaran Program & Kemitraan
Kegiatan Kegiatan
1 Kewirausahaan Orangtua Pelatihan Dinas Sosial
PAUD dan membuat Telur dan Lotte
BKB Asin untuk dapat Mart.
dijual dipasaran.
2 Kreatifitas Guru PAUD Pelatihan Autan dan
dan BKB membuat APE Yayasan
dari bahan daur Pendidikan
ulang Salam Al
Farizi
3 Peningkatan Guru PAUD Pelatihan kelas Yayasan
Kopentensi Sentra Pendidikan
Al Farizi
4 Kewirausahaan Orangtua Pelatihan Bunda Anna
PAUD dan membuat Snak Fitriana
BKB Box (pengusaha
kue )
5 Peningkatan Guru Paud Pelatihan Belajar Bunda
Kopetensi Asyik dan Firdaus
Menyenangkan (pengurus
Caslitung untuk yayasan Al
anak usia dini. Farizi)
6 Kesehatan Seluruh siswa Menggosok gigi Puskesmas
yang baik dan
benar

28
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keunikan Ide/Gagasan

Data empiris pendukung merupakan strategi pendekatan gagasan

penulis, yang diharapkan dapat memberdayakan berbagai program

kedalam 1 lembaga. Holistik dan terintegrasi dengan kesehatan, gizi dan

keterampilan dengan data:

1. Guru-guru mulai memiliki Kompentesi segi kualifikasi pendidikan

untuk pendidik dan Tenaga kependidikan, bisa memenuhi

persyaratan walaupun masih harus mendapat pelatihan secara

intensif.

2. Media yang tersedia belum memenuhi persyaratan

3. Sarana dan Prasarana yang dipergunakan untuk kegiatan

pembelajaran belum cukup memadai dan masih banyak memerlukan

bantuan dari para Mitra Usaha.

4. Dukungan masyarakat, khususnya peserta BKB (orang tua yang

mempunyai anak usia sekolah) tidak membantu dalam pembiayaan.

5. Kemitraan terjalin dalam pengembangan lembaga

6. Perekonomian peserta BKB 50% kaum marjinal/kel kurang mampu

(buruh bangunan, nyuci, sopir angkot, tukang ojek dll )

7. Metode dan Model pembelajaran masih Kompesional.

29
B. Inovasi gagasan

1. Mengadakan Pendekatan kemitraan (Pemerintahan, Dinas

Pendidikan, Organisasi HIMPAUDI, POSDAYA, STAI Bani Saleh,

dan Yayasan Pendidikan Salam Al Farizi, Lotte Mart, Inaco dan TK

disekitar Pos PAUD Asoka)

2. Mengadakan Berbagai Pelatihan, seminar bagi Pengelola dan

guru-guru.

3. Meningkatkan Kopetensi pengelola dan guru-guru melalui

akademik

4. Mengadakan pengembangan Model Pembelajaran

5. Memamfaatkan lingkungan dan barang daur ulang menjadi media,

baik untuk guru-guru dan anak-anak, juga keterampilan orang tua.

6. Menambah berbagai sarana dan Prasarana yang ada di lembaga

7. Mengukur kemampuan dan masukan yang membangun dengan

mengikuti lomba baik Lembaga maupun pengelola.

C. Kendala-kendala yang dihadapi

1. Pendekatan kemitraan sangat sulit disebabkan kurang

pengetahuan pengelola dan guru-guru.

2. Pembiayaan masih terbatas untuk menambah Kopentesi pengelola

dan guru-guru.

3. Masih menggunakan Sekretariat RW, yang sewaktu-waktu dapat

digunakan untuk kegiatan lain.

30
4. APE masih terbatas disebabkan pembiayaan masih terbatas pada

media, begitu juga dengan prasarana pembelajaran, hanya

mengandalkan iuran orang tua dan tambahan pemberian Gizi dari

PKK Rw 15 (subsidi RT 1-10)

D. Faktor-faktor Pendukung

1. Kerjasama Pemerintahan (RW, Kelurahan dan Kecamatan, dalam

menjembatani ke UPTD Kecamatan dan Dinas pendidikan. Juga

PKK RW, Keluraha, dan Kecamatan. Dalam pembinaan BKB

(PLKB dan P3AKB)

2. Membuat Tim yang Solid dengan Pengelola dan guru-guru

3. Sarana PASOS PASUM dengan Luas 500M2 (lapangan, kebun

Gizi, dan Toga) dan Lingkungan perumahan.

E. Tindak lanjut/rencana desiminasi

Kerja sama semua pihak, sehingga pendekatan kepada UPTD

Kecamatan, dinas Pendidikan, Organisasi/HIMPAUDI, mendapatkan hasil:

a. Pos PAUD Asoka disertakan dalam berbagai pelatihan, baik yang

diadakan Dinas pendidikan, maupun organisasi. Dari hasil tersebut

Lembaga PAUD Asoka sudah terakreditasi dengan nilai B dari BAN

PNF. Dan salah satu Paud termuda (usia 2 tahun )yang berhasil

mencapai akreditasi dengan baik.

31
b. Jalan terbuka lebar, pendekatan dengan STAI Bani saleh/prestasi

pengelola dibidang akademik memberikan subsidi, keringan untuk

melanjutkan sampai ke S-1(PAUD) dengan biaya sendiri.

c. Hasil pendidikan Akademik diaplikasikan langsung baik untuk

lembaga, dan khususnya guru-guru Pos PAUD Asoka, dengan

mengadakan pelatihan/diskusi khusus setiap hari Jumat setelah

selesai mengajar. Dan diterapkan sehari-hari dalam kegiatan

PAUD, juga secara mandiri/biaya sendiri mengukti pelatihan yang

diadakan swasta.

d. Mengikuti kegiatan organisasi secara aktif, sehingga diangkat

menjadi pengurus HIMPAUDI kecamatan Bekasi Timur, sehingga

berbagai informasi cepat dan langsung diterapkan kelembaga.

Sehingga kegiatan berjalan sangat pesat, baik belajar, mengajar

dan kegiatan lainnya.

e. Pada Tahun 2016 bulan April, untuk mengukur kemampuan dan

mendapatkan berbagai imformasi demi kemajuan lembaga,

mengikuti Lomba Kader Berprestasi Tingkat Profinsi Jawa Barat

yang diadakan oleh Pemerintah Profinsi (juara 1 tingkat Kota

Bekasi)

f. Dari berbagai masukan yang membangun dengan peningkatan

belajar sambil bermain yang terpusat kepada anak, dengan sarana

yang ada dan media yang tersedia (baik jadi maupun daur ulang

dari barang bekas dan media alam) mengembangkan Model

32
pembelajaran Sentra dan lingkaran berdasarkan pada pijakan dan

ditambah dengan pembelajaran keterampilan hidup dan karakter

melalui pembiasan. Ditunjang dengan jumlah siswa yang terus

meningakat.sehingga kreatifitas anak-anak-anak semakin

bertambah juga guru-guru dalam pembuatan media.

g. Kegiatan BKB juga semakin meningkat dengan jumlah peserta BKB

(selain mendapatkan pembinaan, penyuluhan ditambah dengan

kegiatan keterampilan (baik pembuatan makanan yang dapat

menambah gizi anak, juga keterampilan dapat menambah inkam

keluarga) sehingga orang tua yang belum bisa membayar iuran

bisa membayar iuran.

h. Atas kerja sama dengan pemerintahan:

 Mendapat berbagai bantuan biaya operasional ( BOP )

 Guru-guru mendapatkan Insentif dan kesempatan pelatihan

dan seminar.

i. Organisasi HIMPAUDI, POSDAYA, STAI Bani Saleh

 Mengikut sertakan dalam pelatihan, seminar, kegiatan anak-

anak dan guru dalam kegiatan HIMPAUDI.

 Posdaya, memberikan berbagai keterampilan untuk peserta

BKB, dan KKN Posdaya dalam bidang keterampilan dan

pendidikan.

33
 STAI Bani Saleh, memberikan berbagai pelatihan melalui PPl

Mahasiswa semester Akhir, dan pelatihan, seminar yang

diadakan STAI Bani saleh

 PAUD Formal, mengajak serta dalam kegiatan, baik

pelatihan,seminar dan kegiatan lainnya

34
BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Pendidikan merupakan usaha bersama yang diakukan baik oleh

masyarakat, pemerintahan maupun pihak-pihak yang terkait dengan

berbagai kegiatan pendidikan. Kegiatan di Pos PAUD Asoka dengan

sarana dan Prasarana, juga pendidik yang berasal dari kader-kader

Posyandu dan PKK dapat meningkatkan berbagai perkembangan, baik

melalui kopentesi maupun prestasi lembaga, dengan mengembangkan

berbagai program dalam 1(satu lembaga), melalui “Impementasi

Pengelolaan PAUD Dalam Meraih Kemandirian Melalui Peran

Kewirausahaan dan Kemitraan ”, dengan berbagai upaya dan

melibatkan masyarakat juga pemerintahan dalam pengelolaan.

Kesimpulan yang bisa diambil dari bab sebelumya;


B. Saran

Keberadaan pendidik sangat dibutuhkan dalam sebuah pendidikan,

oleh sebab itu tidak lepas dari peran pemerintah dalam menjamin,

keberadaan pendidik dengan berbagai kemudahan-kemudahan dalam

menimba ilmu dalam dunia yang sangat maju, juga pemberian berbagai

fasilitas sangat dibutuhkan dalam menunjang kehidupan yang layak dan

dihargai oleh semua pihak, khususnya pemerintah.

Demikianlah gambaran keberadaan Pos PAUD Asoka, tiada gading

yang tak retak, mohon dibukakan pintu maaf, apabila karya tulis ini masih

banyak kekuarangan. Orang Tua Hebat, Anak Cerdas, Keluarga Bahagia.

Terimakasih..Salam..Pembelajar

Bekasi. 13 April 2016

36
DAFTAR PUSTAKA

Hapidin. Model-Model Pendidikan Untuk Anak Usia Dini. Jakarta : Ghiyats


Alfiani Press, 1999

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses


Pendidikan. Jakarta: Erlangga, 2006

St.Rodliyah. Partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan dan


perencanaan di sekolah: Pustaka belajar, 2012

Soemantri Padmonodewo.1995. Pendidikan Prasekolah. Jakarta:

Departemen pendidikan dan kebudayaan Derektorat jendral pendidikan


Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru Undang-undang RI.Nomor
20 Tahun 2003 Tentang Sistim pendidikan Nasional. Jakarta Biro
Hukum Depdiknas

Undang-undang RI.Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistim pendidikan


Nasional. Jakarta Biro Hukum Depdiknas

37
LAMPIRAN-LAMPIRAN

38
PROFIL PAUD ASOKA
Nama Satuan Pendidikan : PAUD ASOKA
NPSN : 69920586
UPTD TK PAUD : Bekasi Timur
Berdiri Tahun : 2013
Nomor SK Izin Operasional : 421.10/4668/Dik.3/P.254
Tertanggal : 20 Oktober 2015
Alamat : Jl. Singkep Raya No. 1 Perumnas III
RT/RW : 03/15
Kelurahan : Aren Jaya
Kecamatan : Bekasi Timur
Kota : Bekasi
Nomor Telp : -
Nomor HP Ketua : 081311066438
Penyelenggara Pendidikan : RW. 15
Ketua Penyelenggara PAUD : Dra. Hj. Endang Yanuartini R.
Jumlah Siswa : 43 anak
Jumlah guru : 8 orang
Pelaksanaan Pembelajaran : Senin s/d Jum’at
Waktu : Pukul 08.00 s/d 11.00
Fasilitas : - Ruang Guru = 1 ruang
- Ruang belajar = 2 ruang
- Tempat bermain = 1 area
- Kamar mandi = 1 ruang
Nomor Rekening Bank : 0139-01-017443-53-1
Nama Bank : Bank BRI Cabang Bekasi
Alamat Bank : Jl. Ir. H. Juanda - Bekasi
NPWP PAUD Asoka : 03.334.153.8-407.000

Visi PAUD Asoka : Visi kelompok bermain, POS PAUD ASOKA


adalah menjadi dunia anak lebih bermakna

Misi PAUD Asoka : 1. Melaksanakan pembelajaran yang berpusat


pada anak
2. Memberikan kegiatan pembelajaran yang
membebaskan proses berkembangnya
potensi anak
3. Melakukan pembimbingan dan pengasuhan
yang terbaik agar anak mendapat
pembelajaran yang terbaik
4. Melaksanakan kerjasama dengan pihak lain
seperti orangtua, lembaga pengasuhan lain
agar dunia anak dapat dimiliki anak
sepenuhnya
5. Melakukan kampanye kepada masyarakat
agar anak usia dini memperoleh pembelajaran
dan pengasuhan yang terbaik.

39
STRUKTUR LEMBAGA PAUD ASOKA

Ketua Penyelenggara
Dra. Hj, Endang Yanuartini Rahayu

Sekretaris Bendahara
Dra. Hj. Sutini Sastra K. Puji Astuti

TUTOR

Laili Badriyah Dyah Anggraini Aat Sulastri Tina Sugiharningsih Tetty Suminarti Kebersihan/Penjaga
H. Soleman

PESERTA DIDIK

40
DOKUMENTASI KEWIRAUSAHAAN PAUD ASOKA

41
PROFIL KETUA LEMBAGA
PAUD ASOKA

A. DATA PRIBADI
Nama : Dra.Hj.Endang Yanuartini Rahayu
Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 10 Januari 1965
Pendidikan : S1 Sastra dan Bahasa Jepang
S1 PAUD (sedang proses semester 5)
Alamat : Jl. P. Sumatra Raya blok E4 No.57. RT 005/015
Perum 3,Aren Jaya,Bekasi Timur.
B. STATUS KELUARGA
Nama Suami : Drs. Amri Husni Msi.
Jumlah Anak : 2 (dua) orang
Nama Anak : Amanda Sevrillia, S.M. (S1)
Omar Abdurrahman (semester 6 )
C. FORTOFOLIO :
 Ketua Lembaga Paud Asoka RW 015. Aren Jaya, Bekasi Timur.
 Kader BKB Asoka RW 015. Aren Jaya, Bekasi Timur.
 Kader Posyandu Asoka RW 015, Aren Jaya, Bekasi Timur.
 Pengurus Himpaudi Kecamata Bekasi Timur.
 STKIP Panca Sakti dan Himpaudi, 5 Juli 2015, “Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 PAUD.”
 Yayasan Pendidikan Salman Al Farizi Bandung, 18 November 2015, “Peserta
Magang Pendidikan Salman Al Farisi Bandung”.
 Sekolah Alam Pelopor, 19 Mei 2015, “Observasi Kegiatan Pembelajaran
PAUD dan Selolah Dasar di Sekolag Alam Pelopor”.
 Himpaudi, 30 Juli 2015, “The 2015 International Seminar and Workshop
Neoroscience as The Basic For Early Childhood Education and
Development”.
 MNC Newa Network, 11 September 2015, “Literasi Media Edukasi Tontonan
TV Yang Baik”.
 Deden Hamsa, Traiber Nasional, 15 Agustus 2015, “Menjadi Guru Asyik dan
Menyenangkan”.
 Himpaudi Kota Bekasi, 14 Oktober 2014, “ Diklat PTK PAUDNI Berjenjang
Tingkat Lanjutan Terstruktur”.
 Seminar International Univ.Negeri Jakarta, Univ Kuala Lumpur, Malaysia,
STMIK Bani Saleh, 22 November 2014, “ Kebijakan Pemerintah Dalam
Pengembangan Profesi Guru and Higher Education Landscape in Malaysis
Issues and Challenges on Quality”.
 Senam Anak Indonesia, 21 November 2013. “ Senam Anak Indonesia”.
 Puskesmas Aren Jaya, 7 Maret 2006. Swakarsa Jumantik , “ Deman
Berdarah”.

42
PERSONAL PROFILE KETUA LEMBAGA PAUD ASOKA

“Pasti bisa kalau sudah biasa” seperti Slogan Bapak Presiden Jokowi yang ingin
melakukan “Revolusi Mental” pada Bangsa Indonesia. Dan pastilah generasi yang
paling muda adalah anak- anak usia dini yang menjadi cikal bakal pertama
Revolusi Mental. BKB, Posyandu dan Paud bergandengan tangan memegang
peran strategis dan sangat sentral.

Dengan latar belakang sebagai Sarjana lulusan Fakultas Sastra angkatan 1984
Jurusan Sastra dan Bahasa Jepang di Universitas Padjajaran Bandung, yang kini tengah
menekuni pendidikan Anak Usia Dini semester 5 mengambil jurusan Prodi PAUD di
Sekolah Tinggi Bani Saleh. Dan saat ini bertanggung jawab di organisasi BKB Asoka
sebagai kader dan Bendahara, juga sebagai Kader Posyandu Asoka dan Ketua
Lembaga Paud Asoka di lingkungan RW 015 kelurahan Aren Jaya , Kecamatan Bekasi
Timur.
Selama lebih kurang 11 tahun , bekerja di salah satu perusahaan Konglomerat
Jepang, Konstruksi Bangunan PT. Kajima Overseas Asia Pte.Ltd. dengan jabatan
terakhir Manager Keuangan Projek Senayan Square. Di tahun 2000 , saya
mengundurkan diri untuk lebih focus mengurus anak-anak dan keluarga tentunya. Semua
keputusan ini saya ambil dengan rasa kesadaran yang penuh untuk mengambil alih
kembali sebagai manager di lingkungan keluarga inti saya sendiri dengan dukungan dari
suami. Secara kebetulan suami mendapat kepercayaan warga menjadi ketua RT. Dan
pada saat itu saya kembali mendapat kesibukan menjadi kader Posyandu dilanjutkan
kader BKB dan Paud. Pada dasarnya saya adalah ibu rumah tangga yang selalu memiliki
banyak kegiatan. Tidaklah enak kalau hanya berdiam diri tanpa memberikan sesuatu di
lingkungan sendiri. Pembelajaran , ketrampilan, pelatihan dan lain lain dari manapun
saya sangat senang mengikuti tanpa merasakan beban. Dukungan dari suami dan anak-
anak sangatlah luar biasa. Bahkan dikala suami sakit pun tidak mengurangi keaktifan
saya mengelola organisasi. BKB Asoka dengan segudang kegiatan yang harus saya
ikuti tentu banyak manfaatnya, bukan hanya untuk diri sendiri tapi lebih kepada
masyarakat.
Anak saya pertama ber Amanda Sevrillia, sudah lulus sarjana Managemen di
Universitas TELKOM Bandung. Dan sekarang bekerja di perusahaan BUMN ,PT
KAWASAN BERIKAT NUSANTARA (Persero). Anak Kedua sedang Kuliah di Akademi
Telekomunikasi Tivi Indosiar (ATVI) semester 6.
Terakhir Suami saya adalah Drs, Amri Husni MSi. adalah mantan redaktur ahli di
majalah SWA sembada dan Tempo, konsultan komunikasi dan dosen. Tapi sejak tahun
2012, mengalami stroke dibatang otak dan kini hanya bisa berbaring di tempat tidur, dan
masih bisa melakukan aktifitas menulis buku.
Periode tahun ini , BKB Asoka berkembang sangat pesat. Kegiatan-kegiatan yang
ter integrasi dengan Posyandu dan PAUD berjalan sesuai dengan perencanaan yang
tersusun rapih.
Pembinaan yang menambah pengetahuan untuk semua kader dari tingkat
kelurahan, kecamatan dan kota telah diikutsertakan dan sudah pula dipraktekkan atau
dilaksanakan. Sebagai salah satu pengtrasferan ilmu pengetahuan pada semua
orangtua, pengasuh bahkan masyarakat di lingkungan.
Tahun 2016 Dalam menyusun Profil pribadi saya ini, saya masih dipercaya
menjadi Bendahara dan kader di BKB Asoka, di Posyandu Asoka sebagai Kader, dan Di
PAUD ASOKA sebagai Ketua Lembaga lingkungan RW 015 ,Kel. Aren Jaya, Kec.Bekasi
Timur.

43

Anda mungkin juga menyukai