SURYALAYA 2021
Makalah yang di buat berjudul "Max Weber" Tujuan di buatnya makalah ini adalah agar kita tau
siapa itu Max Weber apa teori nya dan apa yang di maksud dengan tesis
Yang pertama ada,Pengenalan Max Weber
Nama Lengkapnya Maxilian Weber, seorang sosiolog modern yang berpengaruh dari Jerman. Ia
dilahirkan di Erfurt Jerman pada tanggal 21 April 1864 dan meninggal dunia di Munich 56 tahun
kemudian, tepatnya pada tanggal 14 Juni 1920. Max Weber adalah ahli Ekonomi Politik dan sosiolog
modern yang menghasilkan karya brilian. Di antara karyanya yang paling populer adalah The Protestant
Ethic and the Spirit of Capitalism.Max Weber berasal dari kalangan keluarga kelas menengah. Ayahnya
adalah seorang birokrat yang menempati posisi penting dan menjadi bagian dari kekuasdaan politik yang
mapan.
Ayahnya cenderung menghindari hal-hal yang dapat mengancam posisi dan kedudukannya. Ia juga
dikenal sebagai orang yang mencintai dunia. Hal ini bertolak belakang dengan istrinya, Helene
Fallenstein. Ibunya adalah seorang penganut ajaran calvin yang taat. Ia biasa menjalani hidup prihatin
(asetic) tanpa kesenangan seperti yang menjadi orientasi hidup suaminya. Kehidupan kedua orang
tuanya yang bertolak belakang tersebut mempengaruhi psikologi Weber, dimana ayahnya adalah
seorang yang mementingkan duniawinya, sedang hidup ibunya banyak tertuju pada aspek kehidupan
akhirat.Weber kecil lalu berhadapan dengan suatu pilihan: antara kehidupan Ayah atau Ibunya yang
masing-masing berbeda satu sama lain. Pada awalnya ia memilih mengikuti orientasi hidup ayahnya,
tetapi kemudian tertarik makin mendekati orientasi hidup ibunya. Ketika berumur 18 tahun Weber pergi
dari rumah, belajar di Universitas Heildelberg. Hingga ia mengikuti gaya hidup ayahnya yang menjadikan
ia terjerumus dalam pergaulan bebas. Sebelum akhirnya ia menjadi sarjana hukum. Setelah kuliah tiga
semester Weber meninggalkan Heidelberg untuk dinas militer dan tahun 1884 ia kembali ke Berlin, ke
rumah orang tuanya, dan belajar di Universitas Berlin.
Teori sosiologi yang relevan dengan tema pembahasan dalam penelitian ini dengan menggunakan
teori tindakan sosial yang di kemukakan oleh Max Webber. Weber melihat sosiologi sebagai sebuah
studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial dan itulah yang dimaksudkan dengan pengertian
paradigma definisi sosial dan itulah yang di maksudkan dengan pengertian paradigma definisi atau ilmu
sosial itu. Tindakan manusia dianggap sebagai sebuah bentuk tindakan sosial manakala tindakan itu
ditujukan pada orang lain. Pokok persoalan Weber sebagai pengemuka exemplar dari paradigma ini
mengartikan sosiologi sebagai studi tentang tindakan sosial antar hubungan sosial, dua hal itulah yang
menurutnya menjadi pokok persoalan sosiologi. Inti tesis adalah “tindakan yang penuh arti” dari
individu.
Yang dimaksdudnya dengan tindakan sosial itu adalah tindakan individu sepanjang tindakannya itu
mempunyai makna atau arti subjektif bagi dirinya dan diarahkan kepada tindakan orang lain. Sebaliknya
tindakan invidu yang diarahkan kepada benda mati atau objek fisik semata tanpa di hubungkannya
dengan tindakan orang lain bukan merupakan tindakan sosial. Max Weber mengatakan, individu
manusia dalam masyarakat merupakan aktor yang kreatif dan realitas sosial bukan merupakan alat yang
statis dari pada paksaan fakta sosial. Artinya tindakan manusia tidak sepenuhnya ditentukan oleh
norma, kebiasaan, nilai, dan sebagainya yang tercakup di dalam konsep fakta sosial.
Walaupun pada akhirnya Weber mengakui bahwa dalam masyarakat terdapat struktur sosial dan
pranata sosial. Dikatakan bahwa struktur sosial dan pranata sosial merupakan dua konsep yang saling
berkaitan dalam membentuk tindakan sosial. Max Weber mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu tentang
institusi sosial. Sosiologi Weber adalah ilmu tentang perilaku sosial. Menurutnya terjadi suatu
pergeseran tekanan ke arah keyakinan, motivasi, dan tujuan pada diri anggota masyarakat, yang
semuanya memberi isi dan bentuk kepada kelakuannya. Kata perikelakuan dipakai oleh Weber untuk
perbuatan-perbuatan yang bagi si pelaku mempunyai arti subyektif. Pelaku hendak mencapai suatu
tujuan atau ia didorong oleh motivasi.
Yang ke 4 ada,Pandangan Max Weber Terhadap peranan agama dalam perubahan sosial
1) Hubungan Agama Dengan Rasionalitas
Tulisan-tulisan metodologis dari Weber, dalam The Protestant Ethic (1958),menjelaskan masalah
kebenaran dan interpretasi sejarah baik yang materialistis maupun yang idealistis sebagai pola-pola
teoritis yang menyeluruh.
Meski secara personal Max Weber tidak terlalu religious namun dalam katakatanya, tidak musikal
secara religious tetapi Weber mencurahkan banyak energi keilmuannya untuk menelusuri pengaruh
agama bagi prilaku individu dan hidup manusia