Anda di halaman 1dari 2

Nama : Suriyani

NIM : 2109046015

Max Weber : Tindakan Sosial (Social Action)

(1/3)

Karl Emil Maximillian Weber merupakan toko sosiologi yang menganggap dirinya sebagai
ahli ekonomi. Weber lahir pada tanggal 21 April 1864 dan meninggal 14 Juni 1920, ayahnya
seorang birokrat dan ibunya merupakan seorang ibu rumah tangga dan sebagai penganut
agama yang taat, agama yang dianut oleh ibunya adalah Kristen Protestan aliran Calivinism.
Ayahnya weber ini adalah orang yang suka berfoya-foya, berkebalikan dengan ibunya yang
tidak suka melakukan hal-hal seperti itu karena dianggap sebagai pelanggaran atas agama
yang dianutnya.

Weber pada usia 18 tahun, kuliah di Universitas Heidelberg dengan mengambil jurusan
hukum. Ia kuliah selama 3 semester dan meninggalkan Heidelberg untuk dinas militer karena
pada saat itu terjadi Perang Dunia I. Pada tahun 1884 Weber datang kembali ke Berlin dan
berkuliah selama 8 tahun di Universitas Berlin dengan mengambil Gelar Doktor dan menjadi
pengajar dan dosen. Pendidikan yang ditempuh oleh Weber yaitu Ekonomi, Sejarah, Hukum,
Filosofi, dan Teologia. Ia menjadi guru besar pada Studi Sejarah Agraria Romawi, Ekonomi
di Vrebruk, dan Heidelberg. Ia disebut sebagai Genius Universal karena ia mampu menguasai
segala ilmu yang ada pada zamannya. Kejatuhan mental terjadi pada Weber Ketika ayahnya
meninggal, dan dikarenakan sebelumnya Weber tidak menyukai ayahnya dan bertengkar
hebat dan pada akhirnya weber mengusir ayahnya dari rumah, sehingga Weber mengalami
gangguan syaraf. Pada tahun 1904 Weber kembali ke ranah pengajar, dan pada tahun 1905
Weber mengeluarkan sebuah karya buku dengan judul “The Protestant Ethic and The Spirit
of Capitalism”

(2/3) – (3/3)

Weber berpendapat dalam bukunya bahwa ketika kita ingin merubah suatu masyarakat dan
kelompok maka pada dasarnya harus diawali dengan merubah individu. Individu merupakan
suatu yang real dan konkret pada tindakan sosial. Weber melihat pada aspek sosiologi
terfokus pada masyarakat dan lembaga sosial dan dalam tingkat mikro, yaitu individu. Weber
berpendapat yang menentukan Tindakan individu adalah ide, meskipun ide merupakan
symbol empiris tetapi memili wujud nyata, yaitu Tindakan. Tindakan terbagi menjadi
Tindakan individu yang implikasinya kepada diri sendiri, kemudian Tindakan sosial
merupakan suatu Tindakan individu yang memiliki arti subjektif pada dirinya yang dikaitkan
dengan sosialnya. Tindakan sosial memiliki implikasi kepada orang lain.

Orientasi Weber dengan Tindakan sosial terfokus pada tujuan dan motivasi. Tujuan dan
motivasi yang dimaksud adalah pada individu. Weber juga melihat individu dari sejarahnya
dan perubahan sosial yang ada yang didasarkan pada struktur dan bentukan sosial. Dengan
adanya kondisi keunikan individu yang berbeda-beda juga menyebabkan Weber membagi
dimensi yaitu dimensi rasional dan non rasional dalam berkegiatan bersosialisasi. Konsep
yang dilihat oleh Weber yaitu berdasarkan struktur dan pranata sosial yang membatasi
kehidupan sosial. Weber membagi empat tipe Tindakan sosial diantaranya yang pertama
Tindakan Rasional Instrumental, Tindakan Rasional Nilai, Tindakan Afektif dan Tindakan
Tradisional.

Tindakan rasional instrument (Tindakan rasional) merupakan tindakan yang dilakukan secara
sadar untuk mencapai tujuan individu itu sendiri, dalam hal ini didasarkan pada nilai untuk
mencapai tujuan. Tindakan rasional nilai merupakan tindakan dimana tujuannya sudah ada
dan diakibatkan dengan nilai absolut atau nilai akhir dalam mencapai tujuan. Tindakan
rasional nilai ini banyak mempengaruhi mempengaruhi aspek kehidupan baik itu dari segi
estetika, dll. Tindakan Afektif, adalah Tindakan yang didominasi dengan emosi tanpa adanya
refleksi segi intelektual. Contoh ada orang yang marah membabi buta menghamburkan rumah
makan ketika sedang berpuasa. Tindakan tradisional merupakan Tindakan yang didasarkan
pada hal-hal tradisi yang sifatnya turun menurun. Contohnya ketika terdapat seorang yang
meninggal suatu daerah sebelum dikuburkan, terdapat tradisi yang harus menyanyikan jasad
tersebut. Hal tersebut dilakukan karena atas dasar tradisi yang mandarah daging.

Weber juga menjelaskan tentang Metode Verstehen dimana teori tersebut menjelaskan
kejadian yang sifatnya subjektif yang terjadi pada dirinya yang dikaitkan dengan Tindakan
orang lain. Hal yang dilakukan dalam metode untuk mendapatkan hasil yaitu pertama
pemahaman actual atau observasi langsung. Kedua, pemahaman penjelasan dimana
pemahaman yang diperoleh dengan subjek yang lebih luas. Verstehen menjelaskan bahwa
metodi ini dapat dipahami melalui 3 aspek yaitu rasional, yaitu pemahaman tentang actual
dan logika serta yang berhubungan dengan rasio. Kedua, empatik adalah kemampuan dalam
menempatkan diri dalam pemikiran orang lain. Dan ketiga yaitu adalah apresiatif adalah
pemberian ketelibatan kepada orang lain secara internal.

Anda mungkin juga menyukai