0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
89 tayangan8 halaman
Max Weber adalah sosiolog dan ekonom Jerman abad ke-19 yang dianggap sebagai pendiri ilmu sosiologi modern. Karya utamanya berfokus pada rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan. Ia dikenal karena esainya tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme yang menghubungkan agama dengan perkembangan budaya Barat. Weber juga dikenal karena definisinya tentang negara sebagai lembaga yang memiliki monopoli penggunaan kekuatan se
Max Weber adalah sosiolog dan ekonom Jerman abad ke-19 yang dianggap sebagai pendiri ilmu sosiologi modern. Karya utamanya berfokus pada rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan. Ia dikenal karena esainya tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme yang menghubungkan agama dengan perkembangan budaya Barat. Weber juga dikenal karena definisinya tentang negara sebagai lembaga yang memiliki monopoli penggunaan kekuatan se
Max Weber adalah sosiolog dan ekonom Jerman abad ke-19 yang dianggap sebagai pendiri ilmu sosiologi modern. Karya utamanya berfokus pada rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan. Ia dikenal karena esainya tentang Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme yang menghubungkan agama dengan perkembangan budaya Barat. Weber juga dikenal karena definisinya tentang negara sebagai lembaga yang memiliki monopoli penggunaan kekuatan se
Maximilian Weber atau disebut juga Max Weber lahir di
Erfurt, Jerman, 21 April 1864 dan meninggal di München, Jerman,
14 Juni 1920 pada umur 56 tahun. Ia adalah seorang ahli ekonomi politik dan sosiologi dari Jerman yang dianggap sebagai salah satu pendiri ilmu sosiologi dan administrasi negara modern. Karya utamanya berhubungan dengan rasionalisasi dalam sosiologi agama dan pemerintahan, meski ia sering pula menulis di bidang ekonomi. Karyanya yang paling populer adalah esai yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme, yang mengawali penelitiannya tentang sosiologi agama. Weber berpendapat bahwa agama adalah salah satu alasan utama bagi perkembangan yang berbeda antara budaya Barat dan Timur. Dalam karyanya yang terkenal lainnya, Politik sebagai Panggilan, Weber mendefinisikan negara sebagai sebuah lembaga yang memiliki monopoli dalam penggunaan kekuatan fisik secara sah, sebuah definisi yang menjadi penting dalam studi tentang ilmu politik Barat modern. Ketika masih kecil, Weber adalah seorang pemalu dan sering sakit, tetapi dia sangat jenius. Dia membaca dan menulis sesuatu secara ilmiah. Pada usia 18 tahun, Max Weber mulai mempelajari hukum di Universitas Heidelberg. Weber meninggalkan Heidelberg untuk menjalani wajib militer, dimana dia menjalin hubungan erat dengan pamannya bernama Herman Baumgarten dan tantenya bernama Ida. Keluarga Baumgarten memperlakukan Weber dengan suatu sikap hormat intelektual, kehangatan emosional, dan Weber sangat terpengaruhi mereka, sebagai akibatnya Weber lebih banyak mengikuti ibunya. Perhatian Weber dalam bidang teori mengenai pengaruh ide-ide dan kepentingan dalam mengendalikan prilaku manusia tergambar dalam keluaganya. Ayahnya memberikan prioritas pada kepentingan politik dan ekonomi, sedangkan ibunya dan keluarga Baumgarten memberikan prioritas kepada ideal-ideal etika protestantisme. Pada tahun 1884 kembali ke Berlin dan pada tahun 1889 dia menyelesaikan tesis doktornya. Dia menjadi pengacara dan mulai mengajar di Universitas Berlin. Weber mulai membangkitkan seluruh waktunya untuk kehidupan akademisnya ketika dia menerima kedudukan sebagai professor ekonomi di Universitas Freiburg tahun 1894. Pada tahun 1896, giatnya dalam bekerja ini membawanya pada posisi sebagai profesor ekonomi di Heidelberg. Pada tahun 1897, ketika karier akademik berkembang, ayahnya meninggal dunia setelah bertengkar hebat dan diusir oleh Max dari rumah. Hal ini membuat Weber merasa bersalah sehingga kesehatan fisik dan psikologinya terganggu selama bertahun– tahun. Tahun1899 dia harus dirawat dirumah sakit untuk beberapa minggu. Pada tahun 1903 tidak sampai tahun 1904, ketika ia menyampaikan kuliah perdananya dalam waktu enam setengah tahun, Weber mampu kembali aktif kedalam kehidupan akademik. Dalam kehidupan Weber, dan lebih penting lagi dalam karya-karyanya, terdapat ketegangan antara pikiran birokratis, sebagaimana ditampilkan oleh sang ayah, dengan religiosistas ibunya. Ketegangan yang tak terpecahkan itu merasuk ke dalam karya Weber yang berjudul The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism. Weber meninggal dunia pada tanggal 14 Juni 1920 pada saat dia mengerjakan karya terpentingnya Economy and Society Tipe – Tipe Ideal Seperti yang dikatakan Weber dalam tipe – tipe ideal adalah “Fungsinya adalah alat pembanding dengan realitas empiris untuk menentukan ketidaksesuaian atau kemiripan, untuk menggambarkan dengan konsep yang paling dapat dipahami secara tepat, untuk menentukan dan menjelaskannya secara kasual”. Ilmuan sosial mengkontruksikan tipe – tipe ideal birokrasi, kemudian tipe ideal tersebut dibandingkan dengan birokrasi aktual. Selanjtunya ilmuwan sosial mencari sebab-sebab ketidaksesuaian dari kasus rill dengan tipe ideal yang ditetapkan. Tipe – tipe ideal harus dikembangkan secara keseluruhan. Karena setiap masyarakt selalu mengalami perubahan (dinamis) tidak serta merta selalu statis. Begitu juga dengan minat ilmuwan, perlu dikembangkan tipologi – tipologi baru agar sesuai dengan realitas yang terus bergerak (berubah). Ini sejalan dengan pandangan Weber bahwa tidak mungkin ada konsep yang abadi dan tetap dalam ilmu sosial. Nilai Perspektif umum terhadap pandangan Weber adalah bahwa imuwan sosial tidak boleh membiarkan nilai pribadinya mempengaruhi penelitian ilmiah. Seperti dalam karyany tentang nilai jauh lebih rumit dan tidak boleh direduksi menjadi sekedar pandangan bahwa nilai harus dijaukan dari sosiologi. Nilai dan Ajaran Weber sangat tidak setuju apabila seorang guru mengapresiasikan nilai pribadi dalam pembelajaran akademik. Menurutnya, ruang kuliah harus dibedakan dari area diskusi publik. Ada perbedaan terpenting antara pidato umum dengan kuliah akademik yang terletak pada audiensnya. Pidato umum adalah kerumunan orang yang menyaksikan pembicaraan dimuka umum dan audiensnya dapat pergi kapan saja yang dia mau. Sedangkan kuliah akademik, tidak bisa memilih kecuali medengarkan profesor yang sarat nilai. Ada ambiguitas posisi Weber tentang kebebasan nilai. Akademik harus mengekspresika fakta bukan nilai pribadi, didalam kelas. Weber berpendapat, ia percaya bahwa mungkin saja memisahkan nilai dan fakta. Sedangkan, Marx tidak setuju karena menurutnya pandangannya tentang nilai dan fakta saling terkait secra dialektis. Kritik terhadap Teori Weber Kritik terkait dengan metode verstehen Weber. Weber terperangkap diantara dua persoalan terkait dengan verstehen ini. Di satu sisi, verstehen tidak bisa semata-mata berarti intuisi subjektif karena jika demikian, maka verstehen tidak akan ilmiah. Di sisi lain, sosiolog tidak dapat begitu saja menyatakan makna “objektif” fenomena sosial. Weber menegaskan bahwa metode ini terletak diantara dua pilihan ini, tapi sayangnya dia tidak pernah menjelaskan bagaimana itu bisa terjadi.