Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

TEORI KONFLIK MAX WEBER

DI

OLEH:

KELOMPOK: IV (EMPAT)

NAMA:

 SARMITA
 KHUSNUL KHATIMAH
 AHMAD HUMADI
 SATRIADI
 ALIEF NURHIDAYAT

GURU PEMBIMBING: NILA ULANDARI S.PD

SMAN 1 PAKUE

TAHUN AJARAN 2022/2023


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb.

Alhamdulillahirabbil’aalamin,puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah


memberikan waktu, kemudahan, dan petunjuk kepada saya selaku penyusun
makalah “TEORI KONFLIK MAX WEBER” sehingga penulisan makalah ini
dapat diselesaikan. Serta salam semoga selalu kita kirimkan sholawat kepada
junjungan kita Nabi Muhammad Saw. Sehingga mudah-mudahan kita mendapat
syafaat beliau di hari akhir kelak. Semoga makalah yang saya buat ini bermanfaat
bagi pembaca dan saya selaku penyusun.

Lawolatu, 28 Januari 2023

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................

A. Latar belakang...........................................................................................1
B. Rumusan masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

A. Biografi Max Weber..................................................................................2


B. Pembahasan Tentang Teori Konflik dan Karya-karyanya........................3

BAB III PENUTUP...............................................................................................

A. Kesimpulan................................................................................................4
B. Saran..........................................................................................................4

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi, sejak awal perkembangannya di permulaan abad
kesembilan belas hingga dewasa ini, telah mengalami perubahan yang terus
menerus, bermula dari ilmu Auguste Comte yaitu “Social Physics” yang
kemudian dikenal dengan sosiologi, berkembang terus menerus seiring
dengan perubahan yang terjadi di masyarakat karena kita tahu bahwa objek
studi sosiologi adalah masyarakat yang sifatnya dinamis dan terus
berkembang. Bahkan khusus untuk sosiologi itu sendiri ada yang menyatakan
bahwa ilmu ini adalah ilmu tentang krisissosial, karena sejak pertumbuhannya
hingga perkembangannya dewasa ini sosiologi cenderung memperoleh bentu-
bentuk baru bersamaan dengan krisis sosial yang ada. Perkembangan
sosiologi ini tidak lepas dari tokoh-tokoh sosiologi yang ikut menyumbang
ilmu atau teorinya untuk sosiologi salah satunya adalah Max weber yang
terkenal dengan teori-teori sosiologi klasiknya yang menuai yaitu kontroversi
tentang etika protestan. untuk itu kami ingin mengetahui sejauh mana Max
Weber menyumbang teori-teorinya untuk sosiologi dan mengetahui apa saja
teori-teorinya seperti tentang kelas, status, kekuasaan kemudian tentang
rasionalitas dan yang terakhir adalah tentang etika protestan dan kapitalisme

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi Intelektual Max Weber ?
2. Bagaimana Pembahasan Tentang Teori Konflik Max Weber ?
3. Apa Sajakah Karya-karyanya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui Bagaimana Biografi Intelektual Max Weber
2. Mengetahui Bagaimana Pembahasan Tentang Teori Konflik Max Weber
3. Mengetahui apa Saja Karya-karya Max Weber
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Max Weber


 Max Weber memiliki nama lengkap Maximilian Karl Weber. Ia lahir di
Erfurt, Saxony, Prussia pada 21 April 1864.
 Ia adalah anak dari pasangan Max Weber Sr dan Helene Fallenstein
Weber.
 Ayah Weber, Max Weber Sr merupakan seorang pengacara aktif dan
secara politik cenderung bekerja untuk kesenangan duniawi.
 Sementara itu, ibu Weber, Helene Fallenstein Weber, lebih memilih gaya
hidup yang suka bertapa.
 Meski terdapat pandangan hidup yang berbeda antara ayah dan ibunya,
kehidupan Max Weber saat kecil sudah dipenuhi dengan intelektual dan
wacana.
 Max Weber kecil suka meremehkan gurunya ketika di sekolah. Meski
demikian, Max Weber melahap segala literatur klasik secara mandiri.
 Setelah menyelesaikan sekolahnya, Max Weber belajar hukum, sejarah,
filsafat, dan ekonomi di Universitas Heidelberg.
 Max Weber kemudian melanjutkan pendidikannya pada 1884 di
Universitas Berlin.
 Ia lulus ujian pengacara pada 1886 dan meraih gelar Ph.D. Pada 1889,
Weber menyelesaikan tesisnya dan memungkinkan mendapatkan posisi di
bidang akademis.
 Pada 1893, Max Weber menikah dengan Marianne Schnitger yang
merupakan sepupu jauhnya.
 Ia kemudian mendapat pekerjaan mengajar ekonomi di Universitas
Freiburg pada 1894.
 Kemudian, pada 1896, Max Weber kembali ke Universitas Heidelberg
sebagai seorang profesor.
 Pada 1897 hingga 1903, Max Weber mengalami masalah mental, depresi,
kecemasan, dan insomnia, sehingga tidak memungkinkan baginya untuk
mengajar.
 Pada 1903, Max Weber kembali bekerja sebagai editor di sebuah jurnal
ilmu sosial terkemuka.
 Pada 1904, Max Weber diundang untuk memberikan kuliah di sebuah
kongres seni dan sains di St. Louis, Missouri.
 Adapun pidato Max Weber saat itu kemudian dikenal luas karena esainya
yang berjudul Etika Protestan dan Semangat Kapitalisme.
 Esai tersebut kemudian diterbitkan pada 1904 dan 1905 yang membahas
bahwa kebangkitan kapitalisme modern disebabkan oleh Protestanisme,
khususnya Calvinisme.
 Ketika Pecah Perang Dunia I (1914-1919), Max Weber menjadi
sukarelawan sebagai pelayan medis.
 Ketika wabah Flu Spanyol melanda dunia, Max Weber menjadi korban
dan meninggal dunia di Munich pada 14 Jumi 1920.

B. Teori Konflik dan Karya-karya Max Weber


Dalam karya-karyanya, Max Weber mencoba membuktikan bahwa
sebab akibat dalam sejarah tidak selamanya didasarkan atas motif-motif
ekonomi belaka. MaxWeber menciptakan teori tindakan yang
mengklasifikasikan tindakan individu ke dalam empat tipe sebagai berikut.

1) Tindakan Rasional Instrumental (zwerk Rational)


Tindakan ini merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan
seseorang di dasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang
berhubungan dengan tujuan tindakan itu dan ketersediaan alat yang
dipergunakan untuk mencapainya.
2) Tindakan Rasional Nilai (Werk Rational)
Sedangkan tindakan rasional nilai memiliki sifat bahwa alat-alat yang
ada hanya merupakan pertimbangan dan perhitungan yang sadar,
sementara tujuan-tujuannya sudah ada di dalam hubungannya dengan
nilai-nilai individu yang bersifat absolut.
3) Tindakan Afektif (Affectual Action)
Tipe tindakan ini ditandai oleh dominasi perasaan atau emosi tanfa
refleksi intelektual atau perencanaan yang sadar. Seseorang yang sedang
mengalami perasaan meluap-luap seperti cinta, ketakutan, kemarahan,
atau kegembiraan, dan secara spontan mengungkapkan perasaan itu tanpa
refleksi, berarti sedang memperlihatkann tindakan afektif.
4) Tidakan Tradisional (Traditional Action)
Tindakan ini merupakan tindakan yang tidak rasional. Seseorang
melakukan tindakan hanya karena kebiasaan yang berlaku dalam
masyarakat tanpa menyadari alasannya atau membuat perencanaan
terlebih dahulu mengenai tujuan dan cara yang akan di gunakan.

Menurut Weber, stratifikasi tidak hanya di bentuk oleh ekonomi, melainkan


juga prestige (status) dan power (kekuasaan politik). Konflik muncul dalam
wilayah politik seperti partai politik. Di dalam kelompok inilah, perebutan
wewenang terjadi Weber banyak memengaruhi Ralf Dahrendorf. Menurut
Dehrendorf, masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsensus.
Oleh karna itu, menurut teori sosiologi di bagi menjadi teori konflik dan
konsensus.

Karya-karya Max Weber:


1. Zur Geschichte der Handelgesellschaften im Mittelalter (Sejarah
Organisasi Bisnis Masa zaman Pertengahan) (orisinal - 1889)
2. Die Römische Agrargeschichte in ihrer Bedeutung für das Staats- und
Privatrecht (Sejarah Agraria Romawi dan signifikansinya untuk Hukum
Publik dan Privat) (orisinal - 1891)
3. Die Verhältnisse der Landarbeiter im ostelbischen Deutschland (orisinal -
1892) (Keadaan Tenaga Kerja Pertanian di Jerman Timur)
4. Die Börse (orisinal - 1894 to 1896) ( Bursa saham)
5. Der Nationalstaat und die Volkswirtschaftspolitik. (orisinal - 1895)
(Negara Kebangsaan dan Kebijakan Ekonomi) – kuliah pembukaan di
Universitas Freiburg
6. Gesammelte Aufsatze zur Religionssoziologie (Himpunan Esai tentang
Sosiologi Agama) (orisinal - 1920 to 1921)
7. Gesammelte Politische Schriften (Himpunan Berbagai Tulisan Politik)
(orisinal - 1921)
8. Die rationalen und soziologischen Grundlagen der Musik (Fondasi
Rasional dan Sosiologis dari Musik) (orisinal - 1921)
9. Gesammelte Aufsätze zur Wissenschaftslehre (Himpunan Esai tentang
Pendidikan) (orisinal - 1922)
10. Gesammelte Aufsätze zur Soziologie und Sozialpolitik (Himpunan Esai
tentang Sosiologi dan Kebijakan Sosial) (orisinal - 1924)
11. Wirtschaftsgeschichte (Sejarah Ekonomi) (orisinal - 1924)
12. Wirtschaft und Gesellschaft (Ekonomi dan Masyarakat) (orisinal - 1925)
13. Staatssoziologie (Sosiologi Negara) (orisinal - 1956)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Max Weber mencoba membuktikan bahwa sebab akibat dalam sejarah tidak
selamanya didasarkan atas motif-motif ekonomi belaka. Menurut Weber,
Tindakan Rasional Instrumental berkaitan dengan tujuan yang dicapai dengan
menggunakan alat atau cara, sedangkan Tindakan Rasional Nilai tidak
berdasarkan alat atau caranya. Tindakan Afektif yaitu didominasi oleh sisi
emosional, dan yang terakhir Tindakan Tradisional yaitu tindakan yang tidak
rasional karena dilakukan hanya karena kebiasaan. Menurut Weber,
stratifikasi tidak hanya di bentuk oleh ekonomi, melainkan juga prestige
(status) dan power (kekuasaan politik). Konflik muncul dalam wilayah politik
seperti partai politik. Di dalam kelompok inilah, perebutan wewenang terjadi
Weber banyak memengaruhi Ralf Dahrendorf. Menurut Dehrendorf,
masyarakat mempunyai dua wajah, yaitu konflik dan konsensus. Oleh karna
itu, menurut teori sosiologi di bagi menjadi teori konflik dan konsensus.
B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini, akan tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu di
perbaiki. Hal ini dilarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh
karna itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Ritzer, George dan Douglas J Goodman. 2009. “ Teori Sosiologi”. Yogyakarta:
Kreasi Wacana

Ritzer, G .1992 Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Terjemahan


Alimandan. Jakarta:Rajawali

Budiarjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik . Gramedia Pustaka Utama,


Jakarta.

http: kekuasaan-kewenangan-dan-legitimasi html

http://www.kompasiana.com/raudaaspalbuton/analisis-tokoh-sosiologi-max-weber
5535a76e6ea8348216da431c

Anda mungkin juga menyukai