Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) merupakan lembaga usaha desa yang

dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat

perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Selain

itu BUMDes juga berperan sebagai lembaga sosial yang berpihak pada

kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan

sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan

melalui penawaran sumber daya lokal ke pasar. Badan Usaha Milik Desa, yang

selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha desa yang dibentuk/ didirikan oleh

pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh

pemerintah desa dan masyarakat.

Potensi yang dimiliki BUMDes sebagai lembaga usaha mandiri

masyarakat desa dalam memberikan kesejahteraan masyarakat desa sendiri. Agar

rakyat pedesaan dapat mengembangkan potensi, sehingga tidak dirugikan dan

lebih diuntungkan, maka diperlukan arus balik dalam pemerataan sumber daya

alam dan kebijakan. Salah satu BUMDes yang akan didirikan dengan tujuan

sebagai penopang atau penguat ekonomi desa adalah BUMDes Desa NUMANA

yang insya allah akan didirikan sesegerah mungkin agar dapat membantu

masyarakat dalam penguatan ekonomi-nya, yang disesuaikan dengan jenis

usahanya masing-masing.

1
2

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, untuk mempermudah pemahaman

dalam pembahasan permasalahan yang akan diuraikan, maka dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Apakah BUMDes Desa Numana yang akan dibangun sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku ?

b. Bagaimana peran BUMDes Desa Numana dalam meningkatkan usaha-

usaha kecil, peberian modal awal dan menesejahterakan masyarakat

Desa ?

3. Tujuan Pembahasan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan pembahasan dalam

permasalahan yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :

a. Untuk menjelaskan pengelolaan BUMDes Desa Numana apakah telah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau

belum.

b. Untuk mendeskripsikan peran BUMDes Desa Numana dalam

meningkatkan usaha-usaha kecil, peberian modal awal dan

menesejahterakan masyarakat Desa.


3

BAB II

PEMBAHASAN

1 Manfaat Pembahasan

Hasil pembahasan ini diharapkan bermanfaat atau berguna baik secara

teoritis maupun praktis yaitu sebagai berikut :

a. Manfaat Secara Teoritis

Penulisan secara teoritis diharapkan dapat menambah wawasan dan

pemahaman mengenai pemerataan keuntungan yang diperoleh

BUMDes Desa Numana untuk masyarakat desa dan tentang

pengelolaan BUMDes Desa Numana berada dalam bentuk Koperasi

ataulah Perseroan Terbatas dan mana yang lebih besar manfaatnya

untuk kesejahteraan masyarakat Desa.

b. Manfaat Secara Praktis

Bermanfaat bagi masyarakat umum khususnya Desa Numana dengan

adanya pembahasan ini maka dapat menambah pemahaman dan

wawasan terkait pebangunan dan pengembangan BUMDes Desa

Numana oleh masyarakat desa dan pemerataan keuntungan yang

diperoleh BUMDes Desa Numana untuk masyarakat desa dari

berbagai usaha yang dikelola oleh BUMDes Desa Numana dalam

peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa sendiri.


4

2 Pembentukan BUMDes

Tujuan awal pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

dimaksudkan untuk mendorong atau menampung seluruh kegiatan peningkatan

pendapatan masyarakat, baik yang berkembang menurut adat Istiadat dan budaya

setempat, maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk di kelola oleh

masyarakat melalui program atau proyek Pemerintah pusat dan Pemerintah

Daerah. Sebagai sebuah usaha desa, pembentukan BUMDes adalah benar-benar

untuk memaksimalisasi potensi masyarakat desa baik itu potensi ekonomi, sumber

daya alam, ataupun sumber daya manusianya.

Secara spesifik, pendirian BUMDes adalah untuk menyerap tenaga kerja

desa meningkatkan kreatifitas dan peluang usaha ekonomi produktif mereka yang

berpenghasilan rendah. Sasaran pemberdayaan ekonomi masyarakat desa melalui

BUMDes ini adalah untuk melayani masyarakat desa dalam mengembangkan

usaha produktif. Tujuan lainnya adalah untuk menyediakan media beragam usaha

dalam menunjang perekonomian masyarakat desa sesuai dengan potensi desa dan

kebutuhan masyarakat.

Secara konseptual pemberdayaan BUMDes tidak jauh berbeda dengan

konsep-konsep pemberdayaan masyarakat yang sudah banyak dikenal dewasa ini,

misalnya sebagai upaya memperkuat unsur-unsur keberdayaan untuk

meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang berada dalam kondisi

yang tidak mampu dengan mengandalkan kekuatannya sendiri sehingga dapat


5

keluar dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan, atau proses memampukan

dan memandirikan masyarakat. Konsep pemberdayaan BUMDes yang

dikemukakan disini berpijak pada pemberdayaan BUMDes merupakan proses

pemberdayaan potensi-potensi pembangunan yang ada di desa yang bersum ber

dari, oleh, dan untuk masyarakat atau dengan kata lain dilaksanakan secara

partisipatif dan transparan.

3 Prinsip Dalam Pengelolaan BUMDes

Prinsip-prinsip pengelolaan BUMDes penting untuk dielaborasi atau

diuraikan agar difahami dan dipersepsikan dengan cara yang sama oleh

pemerintah desa, anggota (penyerta modal), BPD, Pemkab, dan masyarakat yaitu

sebagai berikut :

a. Kooperatif, Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

mampu melakukan kerjasama yang baik demi pengembangan dan

kelangsungan hidup usahanya.

b. Partisipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

bersedia secara sukarela atau diminta memberikan dukungan dan

kontribusi yang dapat mendorong kemajuan usaha BUMDes.

c. Emansipatif. Semua komponen yang terlibat di dalam BUMDes harus

diperlakukan sama tanpa memandang golongan, suku, dan agama.

d. Transparan. Aktivitas yang berpengaruh terhadap kepentingan

masyarakat umum harus dapat diketahui oleh segenap lapisan

masyarakat dengan mudah dan terbuka.


6

e. Akuntabel. Seluruh kegiatan usaha harus dapat dipertanggung

jawabkan secara teknis maupun administratif.

f. Sustainabel. Kegiatan usaha harus dapat dikembangkan dan

dilestarikan oleh masyarakat dalam wadah BUMDes.

Selain azas pemberdayaan dan desentralisasi, pembentukan dan

pengelolaan BUMDes harus dilalukan berdasarkan :

a. Azas Kesukarelaan , maksudnya keterlibatan seseorang dalam kegiatan

pemberdayaan melalui kegiatan BUMDes harus dilakukan tanpa

adanya paksaan, tetapi atas dasar keinginannya sendiri yang didorong

oleh kebutuhan untuk memperbaiki dan memecahkan masalah

kehidupan yang dirasakannya.

b. Azas Kesetaraan, maksudnya semua pihak pemangku kekuasaan yang

berkecimpung di BUMDes memiliki kedudukan dan posisi yang

setara, tidak ada yan ditiggikan dan tidak ada yang direndahkan.

c. Azas musyawarah, maksudnya semua pihak diberikan hak untuk

mengemukakan gagasan atau pendapatnya dan saling menghargai

perbedaa pendapat. Dalam pengambilan keputusan harus dilakukan

musyawarah untuk mencapai mufakat.

d. Azas keterbukaan, dalam hal ini semua yang dilakukan dalam kegiatan

BUMDes dilakukan secara terbuka, sehingga tidak menimbulkan

kecurigaan, dan memupuk rasa saling percaya, sikap jujur dan saling

peduli satu sama lain.


7

BAB II

PEMBAHASAN

1 Kesimpulan

BUMDes dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat lokal desa, meningkatkan kondisi perekonomian dan Pendapatan Asli

Desa (PAD), meningkatkan upaya pengolahan potensi desa (sumber daya manusia

dan sumber daya alam) sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa serta

difungsikan untuk menjadi tulang punggung pemerataan dan pertumbuhan

ekonomi desa yang sesuai peraturan yang berlaku serta promasyarakat.

2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijabarkan diatas terkait pembentukan,

pengelolaan, efektivitas dan kendala dalam BUMDes, saran yang dapat diberikan

di tiap aspek antara lain :

a. Perlunya pelatihan keterampilan / diklat tentang manajemen BUMDes

kepada pengurus agar meningkatkan kinerja kelembagaan BUMDes

sehingga usahanya makin berkembang. Selain itu, sosialisasi terhadap

masyarakat juga diperlukan agar mereka mengetahui pentingnya

partisipasi dalam program BUMDes untuk meningkatkan pendapatan

dan perekonomian desa.


8

b. Masyarakat dan pemerintah Desa harus bekerja sama dalam kegiatan

monitoring dan evaluasi terhadap kinerja BUMDes, sehingga

pemerintah dapat mengetahui kendala-kendala yang dihadapi serta

menyiapkan solusi untuk mengatasi masalah dalam proses pelaksaan

usaha BUMDes ini sehingga BUMDes dapat berjalan dengan baik

sesuai dengan tujuan pembentukanya, dan dapat memberikan manfaat

bagi masyarakat dan desa.

c. BUMDes Desa Sidoasri harus mengajukan bantuan modal kepada

pihak ketiga, tidak hanya mengandalkan dari bantuan pemerintah saja.

Sehingga BUMDes bisa semakin berkembang dengan cepat.

Anda mungkin juga menyukai