Anda di halaman 1dari 3

NAMA : CHEISYA SHAFIRA

NIM : A1C019061
PRODI : TEKNIK PERTANIAN

KELEMBAGAAN: Badan Usaha Milik Desa ( BUMDES)

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah salah satu upaya untuk memperkuat
perekonomian desa yang berbentuk lembaga usaha desa, dikelola oleh masyarakat dan
pemerintahan desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Menurut Undang-undang nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, BUMDes didirikan antara lain dalam rangka peningkatan
Pendapatan Asli Desa (PADesa).
Tujuan Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di antaranya adalah untuk meningkatkan
perekonomian desa, meningkatkan pendapatan asli desa, meningkatkan pengolahan potensi desa sesuai
dengan kebutuhan masyarakat, menjadi tulang punggung pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
pedesaan. Selain tujuan BUMDes juga memiliki beberapa manfaat. Baik manfaat untuk masyarakat
maupun untuk pemerintah. Beberapa manfaat ini seperti, manfaat dalam bidang ekonomi, politik, dan
social budaya. Meningkatnya kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum,
pertumbuhan, dan pemerataan ekonomi Desa dapat dilihat apabila terdapat peningkatan Pendapatan Asli
Desa, yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat Desa, dan
pemberian bantuan untuk masyarakat miskin melalui hibah, bantuan sosial dan dana bergulir, serta
adanya peningkatkan pendapatan masyarakat Desa.
Pemerintah dan masyarakat juga sangat berperan dalam keberlangsuangan dan keberhasilan
BUMDes ini. Salah satu keterlibatan pemerintah terhadap BUMDes yakni, menteri mewakili Pemerintah
Pusat, RUPS adalah organ pengambil keputusan tertinggi. Sedangkan bentuk keterlibatan masyarakat
terhadap BUMDes yaitu , masyarakat Desa melalui organ Musyawarah Desa terlibat aktif dalam proses:
inisiasi, pendirian (mencakup penetapan organisasi pengelola, modal usaha dan AD/ART), menerima
laporan perkembangan sekurangnya 2 kali setahun. Masyarakat Desa juga terlibat melalui mekanisme
perwakilan warga di Badan Permusyawaratan Desa dalam hal penetapan Perdes Pendirian BUMDes dan
pengawasan tanggung jawab Pemerintah Desa dalam melakukan pembinaan terhadap BUMDes.
BUMDes mewakili peran Pemerintah Desa dalam pengembangan potensi ekonomi lokal dan dalam
penyediaan layanan umum bagi masyarakat Desa. Pemerintahan Desa berbeda dengan pemerintahan
daerah. Pemerintahan daerah tidak mengandung unsur masyarakat, melainkan perangkat birokrasi. Desa
tidak identik dengan Pemerintah Desa dan kepala Desa saja. Desa meliputi pemerintahan lokal dan
sekaligus mengandung unsur masyarakat, yang keseluruhannya membentuk kesatuan hukum.
BUMDes merupakan badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan. Khusus bagi modal
usaha BUMDes yang berasal dari penyertaan modal masyarakat Desa yang berupa tabungan/simpanan
masyarakat akan menopang unit usaha BUMDes yang memiliki jenis usaha bisnis keuangan mikro dan
berbadan hukum Lembaga Keuangan Mikro dengan andil BUMDes sebesar 60%. Kecuali untuk bentuk
hukum Lembaga Keuangan Mikro, tidak terdapat skema penyertaan modal masyarakat Desa secara
langsung pada BUMDes dan unit usaha Perseroan Terbatas yang dimilikinya. Kepemilikan masyarakat
Desa atas BUMDes bukan didasarkan pada penyertaan modal, melainkan melalui pelibatan penuh
masyarakat Desa dalam tahap pendirian dan pemantauan pengelolaan BUMDes melalui organ
Musyawarah Desa dan keterwakilan masyarakat Desa di organ Badan Permusyawaratan Desa.
Sejalan dengan tidak adanya penyertaan modal masyarakat Desa secara langsung pada BUMDes,
maka juga tidak terdapat pembagian keuntungan, hasil usaha ataupun manfaat ekonomi secara langsung
bagi masyarakat Desa. Masyarakat Desa seharusnya akan mendapatkan manfaat ekonomi tidak langsung
dari operasionalisasi BUMDes.
Jadi, keberlangsungan dan keberhasilan dari tujuan BUMDes sangat bergantung pada peran
pemerintah dan partisipasi dari masyarakat. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk
mendukung keberlangsungan dan keberhasilan BUMDes ini. Faktor yang pertama adalah letak geografis,
yang kedua adalah potensi ekonomi dan sumberdaya alam, serta otonomi daerah yang tentunya akan
berpengaruh terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diterapkan. Selain itu, pemerintah perlu melakukan
regulasi dalam bentuk Perda yang nantinya bisa digunakan sebagai payung hukum dalam melaksanakan
urusan pemerintahan desa. Pemerintah juga perlu melakukan Pemberdayaan Masyarakat Desa Melalui
Pelembagaan BUMDes di Kabupaten/Kota agar semangat dan pemahaman masyarakat Desa terutama
dalam bidang kewirausahaan dapat meningkat.

Sumber:
http://repository.unair.ac.id/68328/3/TSO%2003-17%20Sar%20p%20Jurnal.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/28526-ID-pelembagaan-badan-usaha-milik-desa-bumds-
sebagai-penggerak-potensi-ekonomi-desa.pdf
http://www.keuangandesa.com/wp-content/uploads/2016/05/MANFAAT-BUM-DESA-BAGI-
MASYARAKAT_revised.pdf

Anda mungkin juga menyukai