Anda di halaman 1dari 3

IMPLEMENTASI PERDA KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 08 TAHUN

2019 TENTANG BADAN USAHA MILIK DESA PRESPEKTIF FIQH


SIYASAH MALIYAH
(Studi Desa Sidodowo Kab. Lamongan)

A. Latar Belakang
Sebagai Salah satu upaya memperkuat otonomi desa antara lain adalah
memberikan ruang kepada pemerintah desa untuk mendapatkan pendapatan
keuangan asli desa. Salah satu dari sumber pendapatan Desa yang dapat
didirikan oleh pemerintah desa adalah mendirikan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes), itu merupakan satu lembaga/badan perekonomian desa yang
berbadan hukum yang dibentuk dan dimiliki oleh pemerintah desa, dikelola
secara mandiri dan profesional dengan seluruh modal atau sebagian besar
modal adalah milik pemerintah desa yang dipisahkan.

Pendirian BUMDes merupakan kewenangan Desa yang  berdasarkan


prakarsa dari Desa sesuai dengan kemampuan, kebutuhan dan kondisi yang
ada di Desa. Pendirian BUMDes merupakan bentuk pelaksanaan dari
kewenangan pemerintah desa yang sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Perundang-undangan. landasan hukum dalam pembentukan dan pelaksanaan
BUMDes adalah Undang-undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa,
Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Pemerintah No.
47 tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian,
Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa.

Dengan lahirnya undang-undang tersebut, setiap Desa sudah memiliki


landasan/dasar kedudukan dan kekuasaan untuk meningkatkan pendapatan
keuangan guna mensejahterakan rakyat desa. Karena dengan adanya peraturan
seperti yang dikemukakan diatas sudah jelas bahwa adanya kewenangan bagi
Pemerintahan Desa untuk mengatur dan mengelola Pendapatan Asli Desa
yang kemudian disalurkan untuk kepentingan umum dan menseesejahterakan
masyarakat, terutama kepada sebagian masyarakat yang hidup dibawah garis
kemiskinan yang sangat membutuhkan bantuan secara materil.

Pada kenyataannya BUMDes yang telah berdiri belum dapat


memberikan pemasukan yang berarti kepada Pendapatan asli Desa (PADes).
Hal ini terjadi bisa dikarenakan beberapa faktor salah satunya adalah
penghasilan BUMDes yang habis untuk biaya operasional BUMDes itu
sendiri. Kasus seperti ini juga terjadidi desa sidodowo,
Selain itu potensi dan aset desa yang sebenarnya sangat besar, namun
belum didayagunakan secara optimal sehingga kurang memberi layanan ke
arah peningkatan ekonomi masyarakat secara nyata maupun menopang
kebutuhan pemerintahan desa terutama untuk peningkatan Pendapatan Asli
Desa (PADes) yang selama ini kebanyakan mengandalkan dari bengkok/tanah
kas desa.
Secara etimologi siyasah maliyah ialah politik ilmu keuangan,
sedangkan secara terminologi siyasah maliyah adalah mengatur segala aspek
pemasukan dan pengeluaran keuangan yang sesuai dengan kemaslahatan
umum tanpa menghilangkan hak individu dan menyia-nyiakannya. Jadi,
pendapatan negara dan pengeluarannya harus diatur dengan baik. Karena
keuangan negara termasuk pilar yang sangat berperan penting dalam
kemaslahatan masyarakat. Ketika keuangan diatur sedemikian, maka
dampaknya terhadap ekonomi, kemiliteran, dan hal-hal yang lainnya; yaitu
kesejahteraan bagi masyarakat.
Penulis tertarik akan permasalahan yang ada di Desa tersebut sehingga
penulis mencoba menggali kasus itu dalam persfektif Siyasah Maliyah.
BUMDes merupakan suatu badan yang ada di Pemerintahan desa dan
mengatur pendapatan Desa, bagaimana kalau kita cermati tentang BUMDes
dalam perspektif Siyasah Maliyah?.

B. Rumusan Masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah diatas, maka penulis
merumuskan masalah sebagia berikut:

1. Bagaimana Implementasi Perda Kab Lamongan Nomor 08 Tahun 2019


Tentang Bumdes Di Desa Sidodowo.?
2. Bagaimana hubungan antara Pelaksanaan BUMDes di Desa Sidodowo
dengan Prinsip Fiqh Siyasah Maliyah?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini pada intinya akan meliputi beberapa hal sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan BUMDes di desa sidodowo


2. Untuk mengetahui pengelolaan BUMDes sebagai wadah Pendapatan asli Desa
ditinjau dari perspektif fiqh siyasah maliyah.

Anda mungkin juga menyukai